Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi mahasiswa dengan menyelenggarakan KKN EXPO UMMAT 2024 bertajuk Teknologi Tepat Guna (TTG). Acara ini menjadi puncak dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-XXXVIII, menampilkan beragam produk inovatif hasil pengabdian mahasiswa di berbagai desa. Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, dinobatkan sebagai Kelompok Terbaik TTG dalam ajang ini, Auditorium UMMAT (11/09/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya expo ini. “Expo kali ini tidak hanya sekadar ajang pameran karya, tetapi merupakan hasil dari rangkaian kegiatan panjang yang diawali dengan seminar nasional. Dalam seminar tersebut, kita membahas potensi desa, serta peran mahasiswa KKN dalam mengembangkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, KKN EXPO UMMAT 2024 menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa. “Kami sangat bangga karena meskipun ini adalah expo pertama yang kami adakan, namun kualitas karya yang ditampilkan sangat luar biasa. Inovasi-inovasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi modern, tetapi juga pada pemanfaatan potensi lokal yang sudah dimiliki oleh masyarakat desa,” tambahnya.
Rektor UMMAT, yang diwakili Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran expo ini. Ia menekankan pentingnya memberikan pengakuan atas inovasi mahasiswa yang berpotensi untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKKI). “Expo ini tidak hanya sekadar ajang apresiasi, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi inovasi-inovasi mahasiswa untuk didaftarkan sebagai paten sederhana atau HAKKI. Produk-produk seperti jamu dan briket yang saya lihat tadi memiliki ciri khas yang kuat, sehingga sangat berpotensi untuk dipatenkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asmawati berharap expo ini dapat menjadi agenda tahunan UMMAT yang terus berkembang. “Kami berharap expo ini dapat menjadi contoh bagi acara-acara serupa di masa depan, di mana karya-karya mahasiswa dapat diangkat, dikembangkan, dan diberikan penghargaan yang layak. Inovasi yang dihasilkan mahasiswa sangat berharga, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi pengembangan institusi dan masyarakat luas,” tambahnya.
Selain penyerahan penghargaan, expo ini juga menampilkan produk-produk unggulan dari kelompok KKN lainnya. Beberapa produk yang dipamerkan di antaranya adalah sosis dari ampas minyak kelapa, susu jagung dengan daun kelor, serta teknologi bioponik yang berfokus pada pengurangan sampah rumah tangga. Tidak ketinggalan, program pencegahan stunting juga menjadi salah satu inovasi unggulan yang dipresentasikan oleh Kelompok 51 Desa Tamekan, yang akhirnya berhasil meraih gelar juara pertama.
Ketua Kelompok 51 Desa Tamekan , Mustofa Al Hadid, menyampaikan bahwa keberhasilan timnya tidak lepas dari kolaborasi yang baik antar anggota kelompok, yang berbagi tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka masing-masing. “Kami mencoba untuk membagi tugas sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Misalnya, teman-teman yang berasal dari Fakultas Pertanian fokus pada pengembangan produk-produk berbasis pertanian. Masyarakat desa sangat antusias dan terlibat aktif dalam program yang kami buat, sehingga kendala yang kami hadapi tidak terlalu signifikan,” tuturnya.
Ia juga berharap agar masyarakat Desa Tamekan dapat terus mengembangkan produk-produk inovatif yang telah dihasilkan selama masa KKN. “Kami berharap produk-produk seperti sosis dari ampas minyak kelapa dan susu jagung ini dapat terus diproduksi dan bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa, sehingga bisa menjadi produk unggulan desa,” tambahnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Yudhi Lestanata, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi kepada kelompok mahasiswa bimbingannya. “Sejak awal ditunjuk sebagai DPL, saya berupaya membangun koordinasi yang kuat dan memberikan informasi penting kepada mahasiswa sebelum mereka berangkat ke lokasi KKN. Saya menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan, termasuk bagaimana menjalankan program kerja secara efektif, serta cara berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Yang paling penting, mahasiswa harus fokus dalam melaksanakan program kerja, baik program pokok, program khusus, maupun program pilihan. Saya sangat bangga dengan prestasi yang dicapai oleh kelompok 51 KKN di Desa Tamekan. Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi dan hasil yang membanggakan. Semoga mereka terus memberikan yang terbaik ke depannya,” ungkapnya penuh harap.
Setelah penyerahan penghargaan kepada para pemenang, acara dilanjutkan dengan talkshow, bertema Inspirasi dari Desa, Solusi untuk Bangsa. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yakni Irfan Saenaufal dari BPJS Ketenagakerjaan NTB, Dr. Ibrahim selaku Ketua LPPM UMMAT, dan Mustofa Al Hadid dari Kelompok 51 KKN Desa Tamekan.
Dalam sesi ini, para narasumber berbagi pengalaman dan inspirasi tentang bagaimana potensi desa dapat digali dan dikembangkan melalui inovasi teknologi tepat guna. Para peserta talkshow, yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum, juga diajak untuk berpikir lebih jauh tentang peran inovasi dalam memajukan desa-desa di Indonesia.
Adapun pemenang penghargaan dalam KKN EXPO UMMAT 2024 adalah sebagai berikut: Juara 1: Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, Juara 2: Kelompok Desa Sesaot, Juara 3: Kelompok Desa Teros, Harapan 1: Kelompok Desa Nusa Jaya, Harapan 2: Kelompok Desa Sambelia, Harapan 3: Kelompok Desa Santong Tua
KKN EXPO UMMAT 2024 ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi LPPM UMMAT dalam mengapresiasi hasil karya mahasiswa, sekaligus mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Expo ini juga diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menampilkan teknologi tepat guna, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi mahasiswa dengan menyelenggarakan KKN EXPO UMMAT 2024 bertajuk Teknologi Tepat Guna (TTG). Acara ini menjadi puncak dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-XXXVIII, menampilkan beragam produk inovatif hasil pengabdian mahasiswa di berbagai desa. Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, dinobatkan sebagai Kelompok Terbaik TTG dalam ajang ini, Auditorium UMMAT (11/09/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya expo ini. “Expo kali ini tidak hanya sekadar ajang pameran karya, tetapi merupakan hasil dari rangkaian kegiatan panjang yang diawali dengan seminar nasional. Dalam seminar tersebut, kita membahas potensi desa, serta peran mahasiswa KKN dalam mengembangkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, KKN EXPO UMMAT 2024 menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa. “Kami sangat bangga karena meskipun ini adalah expo pertama yang kami adakan, namun kualitas karya yang ditampilkan sangat luar biasa. Inovasi-inovasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi modern, tetapi juga pada pemanfaatan potensi lokal yang sudah dimiliki oleh masyarakat desa,” tambahnya.
Rektor UMMAT, yang diwakili Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran expo ini. Ia menekankan pentingnya memberikan pengakuan atas inovasi mahasiswa yang berpotensi untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKKI). “Expo ini tidak hanya sekadar ajang apresiasi, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi inovasi-inovasi mahasiswa untuk didaftarkan sebagai paten sederhana atau HAKKI. Produk-produk seperti jamu dan briket yang saya lihat tadi memiliki ciri khas yang kuat, sehingga sangat berpotensi untuk dipatenkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asmawati berharap expo ini dapat menjadi agenda tahunan UMMAT yang terus berkembang. “Kami berharap expo ini dapat menjadi contoh bagi acara-acara serupa di masa depan, di mana karya-karya mahasiswa dapat diangkat, dikembangkan, dan diberikan penghargaan yang layak. Inovasi yang dihasilkan mahasiswa sangat berharga, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi pengembangan institusi dan masyarakat luas,” tambahnya.
Selain penyerahan penghargaan, expo ini juga menampilkan produk-produk unggulan dari kelompok KKN lainnya. Beberapa produk yang dipamerkan di antaranya adalah sosis dari ampas minyak kelapa, susu jagung dengan daun kelor, serta teknologi bioponik yang berfokus pada pengurangan sampah rumah tangga. Tidak ketinggalan, program pencegahan stunting juga menjadi salah satu inovasi unggulan yang dipresentasikan oleh Kelompok 51 Desa Tamekan, yang akhirnya berhasil meraih gelar juara pertama.
Ketua Kelompok 51 Desa Tamekan , Mustofa Al Hadid, menyampaikan bahwa keberhasilan timnya tidak lepas dari kolaborasi yang baik antar anggota kelompok, yang berbagi tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka masing-masing. “Kami mencoba untuk membagi tugas sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Misalnya, teman-teman yang berasal dari Fakultas Pertanian fokus pada pengembangan produk-produk berbasis pertanian. Masyarakat desa sangat antusias dan terlibat aktif dalam program yang kami buat, sehingga kendala yang kami hadapi tidak terlalu signifikan,” tuturnya.
Ia juga berharap agar masyarakat Desa Tamekan dapat terus mengembangkan produk-produk inovatif yang telah dihasilkan selama masa KKN. “Kami berharap produk-produk seperti sosis dari ampas minyak kelapa dan susu jagung ini dapat terus diproduksi dan bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa, sehingga bisa menjadi produk unggulan desa,” tambahnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Yudhi Lestanata, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi kepada kelompok mahasiswa bimbingannya. “Sejak awal ditunjuk sebagai DPL, saya berupaya membangun koordinasi yang kuat dan memberikan informasi penting kepada mahasiswa sebelum mereka berangkat ke lokasi KKN. Saya menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan, termasuk bagaimana menjalankan program kerja secara efektif, serta cara berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Yang paling penting, mahasiswa harus fokus dalam melaksanakan program kerja, baik program pokok, program khusus, maupun program pilihan. Saya sangat bangga dengan prestasi yang dicapai oleh kelompok 51 KKN di Desa Tamekan. Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi dan hasil yang membanggakan. Semoga mereka terus memberikan yang terbaik ke depannya,” ungkapnya penuh harap.
Setelah penyerahan penghargaan kepada para pemenang, acara dilanjutkan dengan talkshow, bertema Inspirasi dari Desa, Solusi untuk Bangsa. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yakni Irfan Saenaufal dari BPJS Ketenagakerjaan NTB, Dr. Ibrahim selaku Ketua LPPM UMMAT, dan Mustofa Al Hadid dari Kelompok 51 KKN Desa Tamekan.
Dalam sesi ini, para narasumber berbagi pengalaman dan inspirasi tentang bagaimana potensi desa dapat digali dan dikembangkan melalui inovasi teknologi tepat guna. Para peserta talkshow, yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum, juga diajak untuk berpikir lebih jauh tentang peran inovasi dalam memajukan desa-desa di Indonesia.
Adapun pemenang penghargaan dalam KKN EXPO UMMAT 2024 adalah sebagai berikut: Juara 1: Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, Juara 2: Kelompok Desa Sesaot, Juara 3: Kelompok Desa Teros, Harapan 1: Kelompok Desa Nusa Jaya, Harapan 2: Kelompok Desa Sambelia, Harapan 3: Kelompok Desa Santong Tua
KKN EXPO UMMAT 2024 ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi LPPM UMMAT dalam mengapresiasi hasil karya mahasiswa, sekaligus mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Expo ini juga diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menampilkan teknologi tepat guna, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Introduksi dan Pendampingan Pengolahan Limbah Organik dengan jalin kerja sama bersama PT Sumbawa Timur Mining (STM), pemegang Kontrak Karya Proyek Hu’u di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Daha, Kecamatan Hu’u, yang merupakan salah satu desa dalam lingkar tambang perusahaan atau dikenal sebagai wilayah ring satu (29/08/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat setempat, khususnya dalam mengolah limbah organik menjadi pupuk organik berstandar SNI. Proses ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah, memperpanjang umur tempat pembuangan akhir (TPA), serta mengurangi emisi gas metana dan air lindi yang berbahaya bagi lingkungan.
Dari pihak UMMAT, kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Tim UMMAT yang terlibat dalam program ini terdiri dari para dosen yang berpengalaman dalam bidang tambang, lingkungan, dan teknik pertanian. Mereka adalah Bedy Fara MT, Ariyanto Yusuf MT, dan Arif Wijaya M.Si dari Program Studi Tambang; Dr. Sukuryadi, Dr. Nurhayati, dan Dr. Harry Irawan Johari dari Program Magister Ilmu Lingkungan; serta Muliatingisih, MP dari Program Studi Teknik Pertanian. Tim ini tergabung dalam Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Manajemen Bencana (PSLHMB) yang dipimpin oleh Joni Safaat Adiansyah, Ph.D.
STM menyambut baik kolaborasi ini dan berharap bahwa melalui program ini, masyarakat dapat belajar best practices dalam mengelola limbah domestik, dimulai dari level rumah tangga. Hal ini sejalan dengan semangat perusahaan untuk menghargai bumi dan berkontribusi terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Dari sisi sosial ekonomi, program ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat dalam proses produksi pupuk organik, memberikan peluang ekonomi, dan memperkuat sektor pertanian dan peternakan di Desa Daha. Dukungan kuat juga datang dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk ketua kelompok pertanian, ketua kelompok peternakan, dan anggota karang taruna yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Yasin, sebagai perwakilan masyarakat Desa Daha, menekankan pentingnya kegiatan ini bagi kesejahteraan dan kemajuan desa. Ia menyatakan bahwa pengolahan limbah organik menjadi pupuk adalah solusi yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan sampah yang selama ini dihadapi oleh warga. “Kami merasa terbantu dengan adanya pendampingan ini. Selama ini, kami sering kesulitan dalam menangani limbah rumah tangga, namun sekarang kami diajarkan bagaimana cara mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pertanian kami”, ungkapnya dengan penuh semangat.
Ia juga berharap agar program ini dapat terus berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak warga. “Kami ingin program ini menjadi awal yang baik untuk perubahan di desa kami. Jika masyarakat semakin banyak yang terlibat, maka dampaknya akan lebih terasa, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi ekonomi keluarga kami”, tambahnya.
Sementara itu, Anjas, perwakilan dari karang taruna, menyoroti peran pemuda dalam mendukung keberhasilan program ini. Menurutnya, generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan dan mengembangkan apa yang telah dimulai oleh generasi sebelumnya. “Sebagai pemuda, kami harus aktif dalam setiap upaya yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan dan kehidupan masyarakat. Kami sangat mendukung kegiatan ini dan siap membantu dalam pelaksanaannya”, ujarnya dengan antusias..
Dukungan penuh dari organisasi masyarakat menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Daha sangat mengapresiasi dan merasa diuntungkan dengan adanya program Introduksi dan Pendampingan Pengolahan Limbah Organik ini. Mereka berkomitmen untuk berperan aktif dalam setiap langkah yang diambil untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini.
Dengan adanya kegiatan ini, STM dan UMMAT berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Daha, sekaligus menjadi contoh bagi kolaborasi serupa di wilayah lain (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat solidaritas umat, bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyelenggarakan kegiatan penyerahan alat bantu disabilitas dengan tajuk “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat.” Acara ini dihadiri oleh Dr. Faozan Amar, MM., Staff Khusus Menteri Sosial RI, yang sekaligus menjadi narasumber utama (31/08/2024).
Acara ini dimulai dengan proses pengajuan penerima bantuan yang kemudian diikuti dengan verifikasi data oleh pihak balai sentra paramita NTB. Setelah data diverifikasi, dilakukan assessment kebutuhan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima. Setelah semua prosedur tersebut, dilakukan kuliah umum yang dibawakan oleh Dr. Faozan Amar, MM., yang mengupas tentang peran filantropi Islam dalam membantu sesama dan membangun kekuatan umat.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (PWM NTB), Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini. “Kegiatan ini sangat penting dalam upaya kita membangun kekuatan umat melalui pendekatan filantropi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan, sekaligus menginspirasi lebih banyak lagi tindakan nyata untuk membantu sesama,” ujarnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan alat bantu disabilitas kepada 25 penerima yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 16 Orang dan Lombok Tengah (Loteng) sebanyak 9 Orang. Bantuan yang diserahkan berupa kursi roda dan alat bantu dengar, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para penerima.
Dr. Faozan Amar, MM., dalam kuliah umumnya menekankan bahwa filantropi Islam adalah wujud nyata dari kepedulian terhadap sesama. “Filantropi Islam bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi juga tentang membangun kemapuan umat dengan memberikan dukungan moral dan semangat untuk terus berjuang. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa melalui filantropi, umat Islam dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.
Di era modern ini, filantropi Islam harus lebih dari sekedar aksi karitatif. Ini adalah panggilan untuk memberdayakan, membangun kemandirian, dan memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari kondisi fisiknya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam masyarakat. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, lanjutnya
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun organisasi keagamaan, dalam memajukan misi filantropi ini. “Kita semua memiliki peran untuk memainkan. Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai lebih banyak dan memberikan dampak yang lebih besar pada masyarakat yang membutuhkan”, tambahnya.
Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga sebagai ajang edukasi dan penguatan peran umat Islam dalam membangun solidaritas sosial. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang merasakan manfaatnya.
Dengan adanya kegiatan ini, UMMAT bersama Kemensos RI dan PWM NTB berkomitmen untuk terus menggalakkan aksi-aksi sosial yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan bantuan khusus seperti para penyandang disabilitas (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menjadi tuan rumah Training Transfer Pengetahuan tentang Teknologi Pertambangan Batu Bara. Acara yang diselenggarakan dari tanggal 3 hingga 5 September 2024 ini merupakan kolaborasi internasional antara Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Geologi, Mineral, dan Batu Bara (PPSDM Geominerba ESDM), (03/09/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian di bidang energi dan sumber daya mineral, khususnya dalam teknologi pertambangan batu bara. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan dosen UMMAT, serta menghadirkan para pakar dari Jepang yang siap berbagi ilmu dan pengalaman.
Ketua Program Studi S1 Teknik Pertambangan UMMAT, Bedy Fara Aga Matrani, S.T., M.T., menyatakan kebanggaannya atas terselenggaranya training ini. “Kami sangat antusias dengan adanya pelatihan ini. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, kami memang telah melakukan MoU bersama ESDM pada awal tahun lalu. Kegiatan ini difasilitasi oleh ESDM, termasuk studi kunjungan eksklusi tambang bawah tanah di Sawahlunto kemarin. Dari kegiatan ini besar harapannya dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam pengelolaan teknologi bawah tanah batu bara”, ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga bagian dari upaya peningkatan kompetensi mahasiswa. “Kegiatan ini akan menjadi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) bagi mahasiswa karena acara ini berskala internasional dan langsung mendatangkan tiga narasumber dari Jepang”, tambahnya.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johary, S.Hut., M.Si., juga menyoroti pentingnya pelatihan ini bagi mahasiswa sebagai calon profesional di bidang pertambangan. “Mahasiswa kita sekarang adalah generasi emas NTB yang nantinya akan mengelola tambang di wilayah ini. Beberapa isu penting seperti keselamatan kerja, perubahan iklim, dan pertambangan yang ramah lingkungan harus kita pelajari untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan”, jelasnya.
Pada hari pertama pelatihan, Assoc. Prof. Takashi Sasaoka dari Kyushu University memberikan paparan mengenai teknologi penambangan dan keselamatan tambang bawah tanah. Beliau membagikan pengalaman tentang pengembangan batu bara di Indonesia, metode penambangan, sistem penyanggaan menggunakan roofbolt, subsidence, serta transisi dari tambang terbuka menuju tambang bawah tanah. “Penting untuk memahami berbagai metode dan teknologi dalam pertambangan, terutama ketika kita berbicara tentang transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah, yang memerlukan keahlian dan perhatian ekstra,” ujarnya.
Pelatihan akan berlanjut dengan berbagai sesi menarik lainnya. Pada hari kedua dan ketiga, Achmad Soefulloh akan menjelaskan mengenai UU dan Peraturan Keselamatan Pertambangan di Indonesia, sementara Yoshihisa Shimoda akan mengulas tentang fenomena Swabakar (Spontaneous Combustion) di tambang bawah tanah, sebuah isu penting yang sering dihadapi dalam operasi pertambangan batu bara.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa UMMAT dapat menggali lebih ilmu dan pengalaman langsung dari para ahli, serta siap menghadapi tantangan di industri pertambangan dengan lebih kompeten dan professional tingkat ASEAN (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat solidaritas umat, bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyelenggarakan kegiatan penyerahan alat bantu disabilitas dengan tajuk “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat.” Acara ini dihadiri oleh Dr. Faozan Amar, MM., Staff Khusus Menteri Sosial RI, yang sekaligus menjadi narasumber utama (31/08/2024).
Acara ini dimulai dengan proses pengajuan penerima bantuan yang kemudian diikuti dengan verifikasi data oleh pihak balai sentra paramita NTB. Setelah data diverifikasi, dilakukan assessment kebutuhan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima. Setelah semua prosedur tersebut, dilakukan kuliah umum yang dibawakan oleh Dr. Faozan Amar, MM., yang mengupas tentang peran filantropi Islam dalam membantu sesama dan membangun kekuatan umat.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (PWM NTB), Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini. “Kegiatan ini sangat penting dalam upaya kita membangun kekuatan umat melalui pendekatan filantropi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan, sekaligus menginspirasi lebih banyak lagi tindakan nyata untuk membantu sesama,” ujarnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan alat bantu disabilitas kepada 25 penerima yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 16 Orang dan Lombok Tengah (Loteng) sebanyak 9 Orang. Bantuan yang diserahkan berupa kursi roda dan alat bantu dengar, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para penerima.
Dr. Faozan Amar, MM., dalam kuliah umumnya menekankan bahwa filantropi Islam adalah wujud nyata dari kepedulian terhadap sesama. “Filantropi Islam bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi juga tentang membangun kemapuan umat dengan memberikan dukungan moral dan semangat untuk terus berjuang. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa melalui filantropi, umat Islam dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.
Di era modern ini, filantropi Islam harus lebih dari sekedar aksi karitatif. Ini adalah panggilan untuk memberdayakan, membangun kemandirian, dan memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari kondisi fisiknya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam masyarakat. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, lanjutnya
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun organisasi keagamaan, dalam memajukan misi filantropi ini. “Kita semua memiliki peran untuk memainkan. Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai lebih banyak dan memberikan dampak yang lebih besar pada masyarakat yang membutuhkan”, tambahnya.
Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga sebagai ajang edukasi dan penguatan peran umat Islam dalam membangun solidaritas sosial. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang merasakan manfaatnya.
Dengan adanya kegiatan ini, UMMAT bersama Kemensos RI dan PWM NTB berkomitmen untuk terus menggalakkan aksi-aksi sosial yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan bantuan khusus seperti para penyandang disabilitas (HUMAS UMMAT).