Mataram – Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi menggelar seminar nasional dengan tema “Membentuk Karakter Pelajar Pancasila” pada hari Kamis, 30 Desember 2021. Kegiatan ini berlangsung di Aula H. Anwar Ikraman UMMAT yang dihadiri oleh Yang Mulia Ketua Mahkamah Konstitusi, YM. Dr. Anwar Usman Datuak Rajo Alam Batuah Karaeng Makulle Galesong, S.H., M.H., Y.M. Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. Aswanto Karaeng Sitaba Galesong, S.H., M.Si., DFM., Y.M. Hakim Konstitusi, Prof. Dr. Arief Hidayat Karaeng A’rinra Galesong, S.H., M.S., Y.M. Hakim Konstitusi, Prof. Dr. Enny Nurbaningsih, S.H., M.Hum., Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. M. Guntur Hamzah, Prof. Dr. Widodo Eka Cahyana, SH.,M.Hum. (selaku kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI), Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram dalam hal ini diwakilkan oleh Wakil Rektor I. Dr. Syafril, M.Pd., para wakil rektor, para dekan, direktur, Wakil Dekan, Kaprodi, dan civitas Universitas Muhammadiyah Mataram
Dalam sambutan Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram yang diwakilkan oleh Wakil Rektor I, Dr. Syafril, M.Pd., mengatakan dalam buku Edward Said yang berjudul “Orientalism” dibagian prolog tertulis bahwa orang-orang barat memandang orang-orang timur seperti papan tulis yang nilai-nilainya dapat dihapus kapan saja dan dapat dipaksakan nilainya untuk diikuti oleh kita. Lalu dalam buku “Mampukah Indonesia Bangkit”, seorang penulis bernama Raden Kartono Kamanjaya membuat sebuah resolusi terhadap terjadinya kemerosotan culture dari bangsa kita dan membuat konsep tentang revolusi mental.


“Revolusi mental sesungguhnya sudah digaungkan oleh Raden Kartono Kamanjaya di buku “Mampukah Indonesia Bangkit” tahun 2000. Itu didasari pada terjadinya kemerosotan budaya pada masyarakat jawa saat itu sehingga harus ada upaya untuk melakukan revitalisasi kultural secara mendasar. Dan pada seminar nasional kali ini yang mengambil tema “Membentuk Karakter Pelajar Pancasila” akan mampu menjawab kekhawatiran Raden Kartono Kamanjaya sekaligus mengantisipasi betapa kuatnya arus intervensi kultural asing kedalam culture kita sebagai bangsa yang sangat pluralitas ini,” ujarnya.
Diakhir sambutannya beliau berpesan bahwa Pancasila sebagai wujud dari pikiran, nilai dan tradisi yang tumbuh berkembang di bangsa kita yang multicultural ini.
“Kita boleh berpikir luas melampaui jagad ini tapi jangan lupa tempat kita berpijak, ada nilai, ada culture yang mendasari kita berpijak di negara ini dan salah satu pijakan paling dasar itu adalah Pancasila,”.
Selanjutnya Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. M. Guntur Hamzah, dalam sambutannya juga mengatakan seminar nasional ini merupakan kegiatn yang tergolong istimewa karena biasanya seminar seperti ini dilakukan bersama fakultas hukum tetapi kali ini Mahkamah Konstitusi dengan FKIP UMMAT.
“Dan ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa Mahkamah Konstitusi sangat terbuka dalam melakukan kerjasama bukan terbatas dengan fakultas hokum saja tetapi juga dengan fakultas-fakultas lain. Karena sejatinya konstitusi itu adalah milik semua, tidak terpisahkan oleh sekat-sekat fakultas dan konstitusi adalah milik bangsa kita, Indonesia,” jelasnya.
Terlebih lagi lanjutnya dalam Undang-Undang Dasar 1945 terdapat dokumen moral, antropologi, kosmologi yang mencakup semua aspek kehidupan berbangsa yang dapat ditelaah dengan semua disiplin ilmu bukan hanya ilmu hukum. Oleh karena itu Mahkamah Konstitusi terus merangkul semua mitra intelektual dari perguruan tinggi di semua disiplin ilmu.


“Seminar Nasional ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan ikhtiar Mahkamah Konstitusi dalam fungsi sebagai the guardian of constitution dan sekaligus sebagai the guardian of state ideology. Agar nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 semakin dimengerti, dipahami dan di internalisasi oleh seluruh warga negara termasuk penyelenggara seperti dosen, mahasiswa dan pelajar,” imbuhnya.
Membuka acara secara resmi kegiatan tersebut sekaligus sebagai Keynote Speech, Ketua Mahkamah Konstitusi, Y.M. Dr. Anwar Usman Datuak Rajo Alam Batuah Karaeng Makulle Galesong, S.H., M.H., mengatakan sebuah bangsa dapat menjadi besar dan maju tergantung dari kesinambungan perjalanannya.
“Jika setiap era dan fase perjalanan terus berlanjut dan mengalami perubahan yang lebih baik serta terdapat pembaruan dan inovasi yang diwujudkan maka kebesaran sebuah bangsa hanya tinggal menunggu waktunya saja,” jelasnya.
Ditambahkannya, begitu pula sebaliknya jika kesinambungan tidak dapat dijaga maka keberadaan bangsa dan negara tidak akan mengalami kemajuan bahkan akan mengalami kemunduran atau kehancuran.
“Sesuai dengan firman Allah yang saya kutip sekaligus menjawab apa yang disampaikan Wakil Rektor I, mampukah Indonesia bangkit, maka jawabannya “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib seseorang atau sebuah kaum kecuali orang itu atau kaum itu merubahnya sendiri,”
Oleh karena itu lanjutnya, dalam rangka kesinambungan tersebut proses regenerasi mutlak harus dilakukan. Salah satu ikhtiar dalam menjaga proses regenerasi bangsa adalah dilakukannya pendidikan karakter bagi pemuda, pelajar dan mahasiswa sebagai mana telah digagas dan diwujudkan dalam kegiatan seminar ini.
Di akhir pidatonya beliau berpesan bahwa untuk menjadikan negara dan mengangkat derajat bangsa adalah dengan ilmu dan pendidikan. Karena masa depan bangsa akan ada di pundak pelajar saat ini. Maka, jadilah pelajar yang memiliki karakter yang memiliki jiwa identitas bangsa, yakni Pancasila.
“Tanpa jiwa dan karakter yang kuat sebagai bangsa, maka jati diri bangsa akan tergerus oleh budaya bangsa lainnya,” tegasnya.
Selanjutanya seminar nasional tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pemateri atau narasumber yang berasal dari Mahkamah Konstitusi RI yaitu Prof. Dr. Aswanto, S.H, M.Si., DFM., Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H., M.S., dan Prof. Dr. Enny Nurbaningsih, S.H., M.Hum. (Humas UMMAT)

Mataram — Universitas Muhammadiyah Mataram menggelar Bimbingan Teknis Akreditasi Program Studi (APS) versi 4.0 Instrumen AIPT Akreditasi 3.0 dengan tema Pengembangan Perguruan Tinggi Berorientasi Mutu. Bimbingan Teknis ini diselenggarakan pada hari Senin, 27 Desember 2021 di Aula lantai III gedung Rektorat dan diikuti oleh pejabat struktural di bidang akademik UMMAT, mulai dari tingkat universitas sampai prodi. Hadir memberikan materi dalam bimbingan teknis ini adalah Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Dr. Teuku Ramli Zakariya MA. Selain itu, kegiatan ini dihadiri juga Wakil Rektor I Dr. Syafril M.Pd (Accompanying Spekaer), dan Ktua LPMI UMMAT Dr. Junaidin, M.Pd. (Moderator).
Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan ini mengatakan mutu pendidikan tinggi berhubungan erat dengan persoalan dalam mengajukan proposal dan lain-lainnya yang tidak lepas dari mutu pendidikan. Apalagi peran ketua program studi sangat menentukan dalam memprogram atau memikirkan bagaimana mutu pendidikan di masing-masing program studinya tersebut.
“Oleh karena itu, kita berterima kasih kepada Bapak Teuku Ramli yang telah berkenan untuk mengisi pembekalan bagi kita semua dalam rangka mempersiapkan diri kita dalam mengelola pendidikan tinggi, khususnya diberi amanah oleh UMMAT sebagai sebuah lembaga pendidikan yang memiliki struktur untuk bisa bersaing dengan dunia luar dan berbagai perguruan tinggi yang sedang berlomba-lomba untuk menuju peningkatan mutu pendidikan tinggi,” ujarnya.
Di sisi lain dalam presentasinya Dr. Teuku Ramli Zakariya MA., mengatakan seluruh unsur pimpinan, pendidik, karyawan dan peserta didik pada lembaga pendidikan Muhammadiyah perlu memiliki kesadaran tentang pentingnya upaya mewujudkan pendidikan bermutu karena hanya dengan pendidikan bermutu kita dapat meningkatkan SDM UMMAT, untuk mencapai kemajuan, dan memenangi persaingan dalam kehidupan nyata.
“Kesimpulannya mereka maju bukan karena persoalan keuangan, bukan persoalan materi, tetapi persoalan professional. Karena sekarang ini kita bukan bersaing dengan ijazah tetapi bersaing dengan kompetensi. Perguruan tinggi Muhammadiyah sangat penting menyadari tentang mutu pendidikan, jadi seluruh unsur harus sadar,” imbuh Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah tersebut.
Ditambahkannya dalam karakteristik dan keunggulan yang perlu dikembangkan pada lembaga pendidikan Muhammadiyah antara lain pembudayaan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, disiplin, kebersihan, dan kelebihan yang khas, yang membanggakan bagi siswa dan lulusan.
“Ada beberapa semangat kerja islami yang harus kita amalkan yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja totalitas dan kerja ikhlas. Beberapa hal itu adalah salah satu kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi,” ujarnya.
Diakhir presentasinya yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan Tanya jawab, Ia mengajak seluruh unsur yang ada di UMMAT untuk mengamalkan nilai-nilai islami bukan hanya dibaca tetapi diimplemntasikan sebagai jalan untuk berdakwah pada tahap-tahap awal dengan niat untuk membumikan Al-Qur’an untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Al-Qur’an itu diamalkan dalam kehidupan Anda, banyak orang yang topi hajinya sudah tinggi, berkali-kali naik haji tetapi kalau di kantor masih mau korupsi, itu bukan mental Muhammadiyah,” ujarnya di akhir presentasinya dalam memaparkan nilai-nilai islami yang harus dibangun di UMMAT.
Sebelum memulai diskusi Wakil Rektor I, Dr. Syafril M.Pd juga memberikan pengantar, Beliau mengatakan sesuai dengan Visi UMMAT yaitu islami Mandiri dan Berdaya Saing dikawasan ASEAN maka nilai-nilai islami penting untuk direnungi bersama, agar UMMAT tidak hanya berkembang secara kuantitaif tetapi juga berkualitas.
“Sebagai perguruan tinggi islami kita tidak hanya berkembang secara kuantitatif tetapi berkualitas. Kerja kita adalah kerja keras bukan kerja malas, kerja kita adalah kerja cerdas bukan kerja culas, kerja kita adalah kerja totalitas bukan kerja serba terbatas dan kerja kita dalah kerja ikhlas bukan kerja mengharapa isi tas,” (Humas UMMAT).

Mataram — LLDikti Wilayah VIII kembali menyelenggarakan Apresiasi (Award) kepada Perguruan Tinggi tahun 2021 di lingkungan LLDIKTI Wilayah VIII yang dilaksanakan di Aula Bima Kantor LLDIKTI Wilayah VIII pada Jumat, 24 Desember 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Wilayah VIII yaitu Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Sambutan Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof Dr I Nengah Dasi Astawa,M.Si., mengatakan bahwa, perguruan tinggi di Bali dan NTB sangat membanggakan baik dalam perbaikan infrastuktur ,perbaikan dalam sumber daya manusia, dan begitu juga perbaikan lainnya. Atas perbaikan yang dilakukan secara terstuktur berbasis structural, sejak itu progresifitas perguruan tinggi lebih baik. perguruan tinggi sekarang itu tidak lagi bersaing tapi ingin bersanding.
” Dulu siapa yang lebih banyak dapat mahasiswa itu yang bagus. Tapi sekarang masyarakat itu sudah cerdas dalam memilih, publik sekarang mengutamakan bersanding. Perguruan tinggi yang bersanding mereka berkompetisi dan kami LLDIKTI selalu memberikan apresiasi,” ucapnya.
LLDIKTI Wilayah VIII memberikan apresiasi kepada perguruan tinggi yang memenuhi 8 kategori yaitu pengelolaan PDDIKTI, Inovasi, Hibah PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka, Akreditasi Unggul dan Program Studi Peringkat A Terbanyak, Green Campus, proaktif dalam bidang pelayanan, guru besar terbanyak, kontribusi dalam bidang transportasi untuk Kementerian dan LLDIKTI Wilayah VIII.
Universitas Muhammadiyah Mataram dalam award tersebut mendapatkan penghargaan dari LLDIKTI wilayah VIII yaitu penghargaan penerima hibah PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka). Penghargaan ini merupakan buah manis dari kerja keras semua pihak di lingkup UMMAT dan menjadi penyemangat untuk lebih baik lagi di tahun yang akan datang.
Wakil Rektor IV Drs. Abdul Wahab, MA., yang mewakili UMMAT untuk menerima awards tersebut merasa bangga karena di wilayah pergurun tinggi yang ada di NTB hanya UMMAT yang memperoleh penghargaan sebagai penerima hibah PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka).
“Menjadi suatu kebanggaan untuk UMMAT menerima penghargaan ini sehingga nantinya kampus kita bisa bekerja sama dan dijadikan acuan atau leader untuk kegiatan karya ilmiah PKKM untuk kampus-kampus yang ada di sini, karena hanya kampus kita yang mendapat penghargaan ini di NTB,” ujarnya.
Ditambahkannya, Ia berharap hal ini juga bisa menjadi motivasi untuk para dosen-dosen yang ada dilingkup UMMAT agar lebih kreatif lagi dalam membimbing mahasiswanya untuk menulis karya ilmiah, dan tentunya realisasi dalam bentuk praktek di lapangan dalam rangka meningkatkan kreativitas mahasiswanya. (Humas UMMAT)

MATARAM – UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram menggelar Bimbingan Teknis Kebijakan Plagiarisme dan Upload Mandiri Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa. Kegiatan ini digelar selama tiga hari, sejak tanggal 20-22 desember 2021 di Aula lantai 3 Gedung Fisipol UMMAT, dan wajib diikuti oleh mahasiswa semester akhir atau calon wisudawan periode maret 2022.


Pada hari pertama sekaligus pembukaan Bimtek, sesi pagi untuk mahasiswa Fisipol dan sesi siang dilanjutkan untuk mahasiswa FKIP UMMAT. Selanjutnya untuk hari kedua, sesi pagi dilaksanakan untuk mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT dan sesi siang untuk mahasiswa Fakultas Teknik UMMAT. Pada hari ketiga atau hari terakhir Bimtek, untuk sesi pagi dilaksanakan untuk mahasiswa FIK & FAI UMMAT dan sesi siang untuk mahasiswa FATEPA UMMAT.
Kepala UPT Perpustakaan UMMAT, Iskandar S.Sos. MA., dalam sambutannya mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengurangi plagiarisme pada karya ilmiah seperti skripsi atau tugas akhir mahasiswa sebagai syarat untuk mengikuti ujian skripsi atau ujian akhir.
“Dibuku pedoman akademik sudah dicantumkan, dilaksanakan sebelum pelaksanaan ujian skripsi atau ujian akhir, mahasiswa wajib lolos plagiarisme 50%, artinya lolos untuk mengikuti ujian akhir,” ujarnya.
Ditambahkan lagi dalam sambutannya, tidak bisa dibayangkan jika ada dosen pembimbing yang menyetujui mahasiswa untuk dinyatakan lulus padahal plagiarisme di perpustakaan ditemukan sebanyak 80% dan itu bisa dituntut atau dipidana karena telah ada undang-undang tentang plagiarisme.
“Paling tidak merujuk 50% sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan dan ada SK Rektor, kita bisa terhindar dari itu. Karena nanti tiba-tiba ada orang UGM buka portal web institusi kita ternyata ada skripsi orang UGM yang kita copy,” imbuhnya.


Hadir juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., mengatakan di zaman era digital sekarang ini, apa yang kita tulis saat itu akan langsung dibaca oleh orang banyak maka kita harus berhati-hati dengan plagiarisme, karena siapa yang melanggar ketentuan itu akan terkena pidana sesuai undang-undang yang berlaku.
“Sebenarnya skripsi itu mahal kalau dikelola dengan baik, bisa dijual karena kalau hasilnya betul-betul bagus, plagiarismenya rendah, otentik, bisa mengasilkan uang karena berisi ide dan gagasan.” jelasnya.
Ditambahkannya ketika tulisan atau karya ilmiah tersebut dimamfaatkan oleh banyak orang maka akan mendapatkan royalti dari tulisan tersebut.
“Kita ditawarkan untuk mengelola skripsi mahasiswa untuk menjadi pendapatan, sehingga kita juga akan membimbing para dosen pembimbing agar bisa membimbing mahasiswanya untuk menghasilkan skripsi yang berbobot dan bisa dipublikasikan ditingkat nasional, dimamfaatkan oleh banyak orang maka kita bisa mendapatkan uang atau royalti dari mereka,”.
Disamping mamfaat dari segi ekonomi, kita juga bisa mempunyai nama yang dikenal melalui tulisan yang bagus, berbobot tinggi dan dipublikasikan di jurnal, maka akan menjadi tambahan dan diincar oleh perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi pekerja atau pengajar diperusahaan tersebut.
“Kaum muda adalah pemilik masa depan, kalau kalian tidak mempersiapkan masa depan dengan baik maka masa depan kalian otomatis akan suram. Kalau ingin masa depannya cerah, berbuatlah yang baik sejak masih muda,” ujar Rektor memberikan semangat untuk peserta Bimtek diakhir sambutannya. (Humas UMMAT)

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar pelantikan Wakil Rektor periode 2021-2023 pada hari Senin 20 Desember 202. Acara ini berlangsung di Aula H. Anwar Ikraman UMMAT dan dihadiri oleh Sekretaris Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB yang diwakilkan oleh Drs. H. Faesal Husen, Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., Ketua Badan Pembina Harian UMMAT, para Wakil Rektor, para Dekan, Direktur, Kepala Biro, Lembaga dan UPT serta para undangan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram.


Selanjutnya berdasarkan surat keputusan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah tentang pengangkatan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram bahwa Wakil Rektor I Masa Jabatan 2021-2023 Dr. Syafril, S.Pd., M.Pd., Wakil Rektor II Siti Lamusiah, S.Pd., M.Si., Wakil Rektor III Hafsah, S.Pd., M.Pd., dan Wakil Rektor IV Drs. Abdul Wahab, M.A..
Setelah pembacaan surat keputusan tentang pengangkatan Wakil Rektor UMMAT selanjutnya adalah proses pelantikan, penandatanganan naskah dan janji pelantikan oleh Rektor UMMAT, Dr. H.Arsyad Abd. Gani, M.Pd dan disaksikan oleh Sekretaris Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah.


Dalam sambutannya Rektor UMMAT mengucapkan selamat kepada para Wakil Rektor yang telah dilantik agar bisa memahami tugas-tugasnya dalam menjabat.
“Saudara diberikan amanat oleh persyarikatan selama 1 tahun 3 bulan, semoga para Wakil Rektor yang dilantik bisa memahami tugasnya. Terutama Wakil Rektor IV yang untuk periode kali ini dihidupkan kembali, yang menjadi tugas cukup berat dalam rangka membina Al Islam kemuhammadiyahan, dan menjadi inti atau kunci dalam pendidikan di Muhammadiyah,” ujarnya.
Terakhir Rektor UMMAT mengucapkan selamat dan terimakasih kepada Wakil Rektor Bidang akademik periode kemarin yang selama 4 tahun sudah memberikan banyak prestasi salah satunya membuka 9 program studi baru dan program pascasarjana.
“Inilah prestasi bidang akademik dan para timnya, dan Alhamdulillah secara akreditasi dari 31 prodi kita sudah ada akreditasi unggul, karena mayoritas akreditasi kita Baik Sekali, sementara prodi baru yang sekarang masih dalam proses dengan akreditasi Baik. Dan ini tugas untuk Wakil Rektor bidang akademik yang baru untuk melanjutkan serta meningkatkan prestasi itu,” harapnya diakhir sambutannya.
Disisi lain Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, Drs. H. Faesal Husen dalam sambutannya juga berharap jabatan ini adalah amanah yng harus dihayati dan bertekad untuk mengamalkannya dengan segala integritas yang tinggi.
“Seperti janji tadi, harapan saya bukan hanya manis dibibir semata tetapi hendaknya dimasukkan kedalam hati kemudian muncul tekad yang tinggi untuk diamalkan serta diimplementasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi pejabat yang amanah,” ujarnya.


Ditambahkannya bahwa diatas pundak setiap pejabat di Persyarikatan Muhammadiyah ada amanah untuk dakwah sesuai yang tercantum dalam pasal 4 anggaran dasar Muhammadiyah.
Yang terakhir tidak lupa pula Sekretaris Majelis Dikti Litbang PP Muhmmadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., memberikan pengarahan. Beliau mengatakan menjadi maju adalah pilihan kita, apabila ingin maju harus siap berubah. Yang diubah adalah tata kelolanya misalnya tata kelola akademik, tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel, tata kelola kemahasiswaan dan lainnya.
“Kenapa kampus-kampus ada yang bisa memperpendek masa kemajuannya? Kenapa yang 60 tahun tidak maju? Kenapa yang 30 tahun bisa maju? Karena mereka melakukan perubahan dan perbaikan tata kelola. Nah ini yang harus diperbaiki oleh para Wakil Rektor yang baru dilantik,” jelasnya.
Diakhir pengarahannya beliau kembali menegaskan bahwa tata kelola kampus harus diubah karena itu adalah kunci untuk membawa kampus UMMAT menjadi maju. (Humas UMMAT)

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar Wisuda angkatan ke- 52 untuk Program Studi D3 Kebidanan dan Sumpah Profesi Program Studi D3 Kebidanan serta D3 Farmasi. Kegiatan berlangsung pada Selasa, 14/12/2021 di Ballroom Prime Park Hotel Lombok.
Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd selaku Rektor UMMAT hadir melantik para wisudawan sekaligus menyampaikan pidato. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat, Bapak Dr. H. Falahudin, M.Ag., Kepala Dinas Kesehatan NTB, Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Mataram, Pimpinan Daerah IBI (Ikatan Bidan Indonesi) NTB dan Pimpinan Daerah PAFI (Persatuan Ahli Farmasi indonesia) NTB, serta Anggota Senat Universitas Muhammadiyah Mataram.


Dalam pidato sambutan Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., mengatakan bahwa acara berlangsung secara offline (terbatas) dengan mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan, dan ada juga yang mengikuti secara daring melalui zoom meeting dan live streaming Youtube UMMAT.
“Pada acara wisuda kali ini tentu dengan kondisi di tengah pandemi, kita masih melaksanakan resepsi wisuda ini secara terbatas mengikuti protokol kesehatan. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan mempermaklumkan kondisi ini kepada seluruh para wisudawan, para wali atau orangtua keluarga wisudawan yang berbahagia yang tidak dapat mengikuti secara langsung wisuda tahun ini untuk mendampingi putra/putri bapak/ibu sehingga mengikuti secara Online via zoom dan live streaming youtube,” jelasnya.


Wisuda Angkatan ke-52 ini mempersembahkan 17 orang lulusan UMMAT dari Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu kesehatan, dilanjutkan dengan pengambilan sumpah untuk 67 alumni Program Studi D3 Kebidanan dan D3 Farmasi. Rektor tidak lupa pula menyampaikan informasi tentang lulusan UMMAT yang kini sudah menyebar ke berbagai pelosok daerah mencapai 22.253 orang.
“Pada hari ini kami kembali mempersembahkan 17 orang lulusan sehingga total lulusan UMMAT sampai wisuda hari ini sejumlah 22.869 orang. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab UMMAT kepada masyarakat, bangsa dan Negara, khususnya dalam penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, hingga mampu bersaing di era industri 4.0 dewasa ini,” ujarnya.
Universitas Muhammadiyah Mataram yang sudah mencapai usia ke-42 tahun sudah berhasil mengantarkan putra putri terbaik UMMAT untuk meraih berbagai prestasi dan penghargaan dalam berbagai lomba, baik nasional maupun internasional seperti kegiatan PILMAPRES dan pertukaran Pelajar internasional. Ini merupakan bukti dari dedikasi UMMAT dalam meningkatkan mutu pendidikan dan juga kualitas mahasiswanya. Dan tahun ini UMMAT akan membuka Pascasarjana untuk Prodi Ilmu Hukum dan Ilmu Lingkungan.
Sebagai pimpinan, dirinya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat, yang telah menjadikan Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai tempat pendidikan terbaik. Tak lupa Rektor juga memberikan apresiasi kepada para orang tua dan wali wisudawan, yang telah bekerja dan berkorban dengan ikhlas dan sepenuh hati membiayai para putra/putrinya serta turut membimbing hingga mereka berhasil lulus menjadi ahli madya dan sarjana di bidang keilmuan yang mereka tekuni.
“Saya yakin, dalam proses penyelesaian studi ini, putra/putri bapak/ibu banyak mengalami tantangan dan rintangan. Untuk itu, saya menyampaikan rasa bangga atas prestasi dan kegigihan mereka melewati segala rintangan yang menghadang selama menempuh pendidikan di Universitas tercinta ini. Kepada wali/orang tua, orang tua asuh, dan keluarga wisudawan/wisudawati, saya turut bersyukur, berbahagia, dan sekali lagi mengucapkan selamat atas keberhasilannya. Semoga hari ini menjadi pintu gerbang menuju jelan keberhasilan masa depan yang gemilang di bawah ridho Allah,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, diumumkan pula dari 17 wisudawati angkatan ke-52, UMMAT memberikan penghargaan kepada tiga lulusan terbaik.


Yang pertama diraih atas nama Ayu Nustiana Sari A.Md., Keb dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,50. Ia adalah peraih pendanaan dalam Program Kreativitas mahasiswa (PKM) skema PKM-M dengan judul “Premenstrual gentle yoga melalui media terapi musik relaksasi pada remaja sebagai upaya mengatasi gejala syndrome (PMS)”. Selain itu gadis asal Dusun Pernang, Desa labuhan burung, kecamata Buer, kabupaten Sumbawa, juga berpartisipasi sebagai peserta kegiatan lomba poster di Kemendikbud, himabidah universitas Aisyah Yogyakarta dan berpartisipasi mengikuti kegiatan 2021 Online Inbound Program College of Nursing, Taipei Medical University, Taiwan.
Kedua diraih oleh lulusan atas nama Endang A.Md., Keb. Meraih juara 3 olimpiade senam hamil sepulau Lombok dan tak kalah membanggakan menjadi Juara 1 nasional edukasi covid 19. Ketiga, diraih lulusan atas nama Sri Suryaningsih A.Md., Keb.
Rektor mengatakan, Prestasi akademik yang nyaris sempurna ini dapat diselesaikan dalam kurun waktu lebih kurang 3 tahun. Atas pencapaian tersebut, UMMAT menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya sekaligus menyampaikan selamat dan terimakasih atas pretasi yang diraih.


“Insya Allah pada kesempatan ini UMMAT akan memberikan penghargaan kepada wisudawan berprestasi sebagai bentuk komitmen ummat untuk membina lulusannya. Untuk wisudawan terbaik I akan diberikan hadiah uang pembinaan senilai Rp 1.500.000 , terbaik II diberikan uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000. Terbaik III diberikan uang pembinaan sebesar Rp 500.000,” jelas Rektor UMMAT.
Dengan adanya penghargaan yang diberikan kepada lulusan terbaik ini dapat memotivasi mereka untuk terus belajar, berkarya, bekerja keras, dan cerdas untuk masa depan mereka. Dan bagi seluruh mahasiswa UMMAT agar terus meningkatkan prestasi akademik maupun noakademik serta aktivitas organisasi sehingga mampu menjadi wisudwan/wisudawati terbaik ke depannya.
Untuk diketahui, wisuda angkatan ke-52 Program D3 Kebidanan kali ini merupakan angkatan terakhir, karena UMMAT telah membuka program studi S1 Kebidanan. Sesuai regulasi yang ada, seorang Bidan harus lulusan Diploma IV atau S1 Kebidanan.
Dalam acara tersebut juga dirangkaikan dengan pelantikan dan pengambilan sumpah atau janji bidan yang dilakukan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Kemudian pelantikan dan pengambilan sumpah atau janji juga dilakukan untuk Farmasi oleh Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI). Sekaligus penanda tanganan naskah sumpah secara simbolis. (Humas UMMAT)

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram dipercaya sebagai tuan rumah Kongres ke-3 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu Pertanian Indonesia (APTSI-IPI) yang dirangkaikan dengan Seminar Nasional, pada Senin 6 Desember 2021 yang dilaksanakan di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT. Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur NTB yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Ketua APTSI-IPI, Rektor UMMAT, Dekan Fakultas Pertanian perguruan tinggi swasta se-Indonesia serta para peserta kongres dan seminar nasional yang berjumlah 114 orang yang berasal dari perguruan tinggi swasta dan negeri.

Adapun tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah Peran Perguruan Tinggi Swasta Pertanian dalam Menyediakan Sumber Daya Manusia, Unggul dan Kompetitif melalui Pengembangan Food Estate dan Agrowisata menuju Ketahanan Pangan. Dari tema tersebut bisa disimpulkan ini merupakan gawe besar secara nasional yang diadakan oleh APTSI-IPI.

“Kegiatan Food Estate telah dicanangkan dibeberapa provinsi oleh pemerintah pusat. Kemudian untuk agrowisatanya, hampir seluruh desa-desa yang ada di Indonesia telah dikembangkan menuju konsep lestari agrowisata. Sehingga ini yang melatar belakangi kami untuk mengambil tema tersebut pada kegiatan kongres ke-3 dan seminar nasional APTSI-IPI,” ungkap Dekan Fakultas Pertanian UMMAT Budy Wiryono, SP., M.Si., selaku ketua panitia kegiatan tersebut.

Ia melanjutkan, kegiatan Kongres ke-3 APTSI-IPI sebelumnya telah dimulai sejak tanggal 1 Desember 2021 yaitu acara Pra-Kongres yang dilaksanakan secara zoom meeting atau daring. Dimana pada saat Pra-Kongres telah ditentukan beberapa calon ketua umum yang merupakan rekomendasi dari wilayah-wilayah yang terbagi dalam APTSI-IPI. Sedangkan untuk acara Kongres ke-3 dan Seminar Nasional akan dilaksanakan 2 hari pada tanggal 6 dan 7 Desember 2021.

“Dan hari ini saat acara kongres berlangsung juga akan diadakan pemilihan ketua umum APTSI-IPI yang baru untuk periode 2021-2023 dengan beberapa kandidat yang telah diusulkan pada saat Pra-Kongkres kemarin. Semoga dapat terpilih ketua APTSI-IPI yang visioner, yang bisa membawa APTSI-IPI berbicara didunia luar secara global,” ujarnya.

Terakhir Ia berharap semoga melalui Kongres dan Seminar ini bersama bisa memperoleh pengetahuan, wawasan untuk pengembangan diri dan institusi, sehingga dapat berkontribusi secara langsung bagi pembangunan pertanian secara global.

Selanjutnya hadir juga memberikan sambutan Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., mengatakan tentang peran fakultas pertanian baik negeri maupun swasta, yang mana perguruan tinggi swasta tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri.

“Kita banyak membaca jurnal dan tulisan tentang peran fakultas pertanian baik negeri maupun swasta, tetapi swasta banyak yang unggul dan melahirkan produk-produk dalam rangka pengembangan ilmu pertanian di Indonesia, sehingga patut diberikan support dan dukungan yang kuat agar Ilmu Pertanian tidak hanya didominasi oleh IPB yang terkenal menghasilkan ahli-ahli pertanian,” imbuhnya.

Ditambahkannya bahwa Perguruan Tinggi Swasta sekarang ini telah banyak menghasilkan produk-produk yang ahli dalam Ilmu Pertanian di Indonesia.

“Sehingga kita patut memberikan applause kepada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu Pertanian Indonesia (APTSI-IPI). Semoga melalui kegiatan ini bisa menghasilkan sesuatu yang bisa memberikan sumbangsih besar untuk pengembangan pertanian yang ada di NTB” harapnya.

Sambutan selanjutnya juga disampaikan oleh Ketua Umum APTS-IPI, Dr. Ir. David Hermawan, MP. IPM., Ia mengatakan  pertanian, peternakan dan perikanan adalah masa depan kita.

“Buat generasi muda milenial, pertanian, peternakan, dan perikanan adalah masa depan kita. Semoga apa yang dikaji dan diputuskan hari ini dalam kongres dan seminar bisa memberikan arahan kebiajakan dalam pembangunan pertanian nasional khususnya ketersediaan pangan nasional,” pungkasnya.

Mewakili Gubernur NTB dalam memberikan sambutan dan sebagai keynote speech yaitu Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, H. Wirawan SS., M.Sc., dengan tema Kebijakan Penyediaan Sumber Daya Manusia Unggul dan Kompetitif melalui Pengembangan Food Estate dan Agrowisata menuju Ketahanan Pangan di NTB, sekaligus membuka pelaksanaan kongres dan seminar secara resmi. Seperti yang kita ketahui bahwa sektor pertanian adalah sektor yang sangat strategis dalam menopang pertanian baik nasional maupun regional provinsi NTB.

“Secara langsung sektor pertanian memberikan kontribusi nomer dua terbesar dibawah industri pengolahan, yaitu 14,30% dari total PDRB. Sedangkan di Provinsi NTB sektor pertanian menduduki peringkat pertama yakni 23,39%, artinya pertanian di NTB memiliki peranan yang sangat strategis dalam menopang PDRB,” ujarnya.

Oleh karena itu berbagai strategi senantiasa dilakukan pemerintah dalam rangka memantapkan eksistensi sektor pertanian salah satunya adalah Food Estate lanjutnya.

Disisi lain pada saat seminar utama, Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasanul Qolbi berkesempatan memberikan materi yang berjudul Peluang dan Tantangan Pengembangan Food Estate dan Agrowisata di Indonesia menuju Ketahanan Pangan via Zoom Meeting yang diikuti oleh para peserta yang berasal dari perguruan tinggi swasta dan negeri yang ada di Indonesia.

Di akhir kegiatan dilakukan pemilihan Ketua Umum APTSI-IPI periode 2021 – 2023 sekaligus pengukuhan Pengurus APTSI-IPI Periode 2021- 2023.  (HUMAS UMMAT).

Mataram – Dalam rangka terealisasinya ijin operasional dan meningkatan sarana pelayanan kesehatan untuk seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan visitasi di Klinik Pratama UMMAT pada hari Jumat, 26 November 2021.

Hadir membuka kegiatan tersebut yaitu Wakil Rektor II UMMAT, Siti Lamusiah, S.Pd.,M.Si., Ia berharap ke depan sarana pelayanan kesehatan di UMMAT bisa dijadikan faskes rujukan BPJS untuk seluruh civitas akademika.

“Saat ini Klinik Pratama UMMAT sudah memiliki 2 dokter yaitu dr. Ria Raissa Fala dan dr. Wiwin Nuharsida sehingga ke depan akan dijadikan rujukan BJPS untuk seluruh mahasiswa, dosen dan pegawai yang ada di UMMAT,” imbuhnya.

Ditambahkannya lagi dalam waktu dekat semoga memiliki apotek sendiri yang mana apotekernya diambil dari Alumni Farmasi UMMAT.

Disisi lain Tim Visitasi juga memberikan sambutan yang diwakili oleh Kepala Bidang Perijinan Dinas Kesehatan Kota Mataram, Yul Khaidir, SKM. Mengatakan, untuk masalah perijinan Dinas Kesehatan Kota Mataram tidak akan mempersulit asalkan melengkapi persyaratan perundang-undangan dari Kemenkes.

“Dalam waktu 2 atau 3 hari ijin operasional bisa diberikan, tinggal melengkapi persyaratannya saja, misalnya apa saja yang akan dioperasionalkan dan tentunya mengecek pengolahan limbahnya,” jelasnya.

Diakhir sambutannya, Yul Khaidir juga menyampaikan mengenai Klinik Pratama yang belum memiliki fasilitas apotek dan Apoteker, Ia menyarankan untuk melalukan kerjasama dulu dengan apotek-apotek terdekat.

“Apabila membutuhkan obat-obatan bisa melakukan MoU dengan Apotek-apotek terdekat.” jelasnya. (HUMAS-UMMAT)

Mataram – Tim Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka UMMAT menggelar Pelatihan Penulisan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Acara digelar secara luring pada hari Sabtu, 27 November 2021 bertempat di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari kalangan mahasiswa sebanyak 139 orang dan dari kalangan Dosen sebanyak 28 orang. Adapun pematerinya yaitu Dosen Departemen Kimia FMIPA UGM, Suherman, S.Si. M.Sc. Ph.D.

Ketua Tim Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka, Nanang Rahman, M.Pd mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dari proposal yang telah disusun sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini para mahasiswa memiliki kemampuan dalam menyusun proposal PKM tersebut.

“Dalam setiap tahunnya program ini diikuti oleh mahasiswa sampai ratusan proposal yang masuk ke Kementrian, tetapi yang pernah didanai pada tahun 2019 yaitu 12 prososal dan tahun 2020 kurang dari 5 proposal, sehingga mahasiswa harus mengetahui trik-trik agar bisa menyusun proposal dengan baik, bagaimana cara pemilihan ide dan penulisannya” jelasnya.

Ditambahkan, untuk para dosen juga diberikan bimbingan oleh pemateri yang hadir pada kegiatan tersebut, jadi kegiatan ini terdiri dari dua sesi yaitu sesi pertama untuk para dosen dan sesi kedua untuk para mahasiswa.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

“Dosen juga perlu mengetahui bagaimana cara membimbing dan mendampingi mahasiswa agar bisa menghasilkan proposal berkualitas sehingga proposal tersebut layak untuk didanai dan lolos dari penilaian para Reviewer,”.

Sebagai informasi tahun 2020 salah satu dari mahasiswa UMMAT masuk di Pimnas mewakili LL Dikti VIII untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Selanjutnya Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd yang memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut mengatakan, mahasiswa dan dosen harus bersyukur ada ketersediaan waktu dan program yang telah disiapkan oleh UMMAT dalam rangka bagaimana cara meningkatkan kapasitas manusia yang dibutuhkan pada tahun 2025.

“Mahasiswa semester satu yang masuk pada tahun ini adalah mereka yang akan berkompetisi pada tahun 2025, yaitu manusia yang harus berpikir kritis dan kreatif. Karena menurut penelitian para pakar dunia, kalau kita tidak mampu berpikir kritis dan kreatif maka kita akan ditinggal oleh zaman, jadi kita harus mengikuti zaman, kalau tidak belajar dan membaca, kita tidak akan tahu apa yang dibutuhkan ditahun-tahun yang akan datang” imbuhnya.

Para pakar dunia mengatakan ada 10 kriteria manusia yang dibutuhkan pada tahun 2025, yang pertama adalah manusia yang berpikir kritis dan kreatif menghadapi tantangan perkembangan zaman, sehingga harus banyak berlatih dan memamfaatkan waktu dengan baik agar gagasan dan ide-ide bisa menumbuhkan kreativitas.

“Kreativitas akan muncul kalau kita sering berlatih dengan baik, banyak-banyak membaca, berdiskusi, berteman dengan orang-orang pintar sehingga saudara memiliki ilmu pengetahuan yang bagus dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang akan datang,”. (HUMAS UMMAT).

Mataram – Peringatan Hari Guru Nasional ke-76 tepat diperingati hari Kamis, 25 November. Tema peringatan Hari Guru Nasional 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Peringatan hari Guru Nasional pun berkaitan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Dalam rangka hari guru nasional dan ulang tahun PGRI ke-76, FKIP UMMAT menggelar kegiatan Seminar Nasional dengan tema Tantangan Guru Merdeka di Era 4.0. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid,  perpaduan kegiatan luring dan daring. Acara pembukaan dilaksnakan di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT sementara peserta mengikuti secara Virtual melalui media Zoom meeting. Adapun peserta dari seminar terdiri dari mahasiswa, dosen, guru-guru Muhammadiyah Aisyiyah, kepala sekolah alumni Diklat KS LPD UMMAT, dan mahasiswa PPG FKIP UMMAT.

Adapun materi seminar disampaikan oleh 3 pemateri yang berbeda yang berasal dari  Kepala LPMP NTB, Mustari,M.M,M.A.,Ph.D., guru besar Filsafat Pendidikan UNY Prof. Dr. Achmad Dahlan, M.Hum dan Dosen FKIP UMMAT Dr. Ilham, M.Pd.

Dalam kegiatan ini, Dekan FKIP UMMAT Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.,Si membuka sekaligus memberikan sambutan.

“Para guru kita dihadapkan pada dua sisi atau 2 kutub yaitu ada disisi disparitas dan ketertinggalan pada setiap daerah, dan pada sisi yang lain kita dituntut untuk terus berkembang,”

Ia berharap seminar ini bisa menjadi kontribusi dan semangat untuk tumbuh dan berkembang bagi para guru di era industri 4.0.

“Semoga melalui seminar ini bisa memberikan semangat dan hal-hal baru yang bisa mempertemukan 2 kutub tersebut,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., yang membuka kegiatan tersebut berharap, guru perlu keluar dari zona nyaman dengan menguasai teknologi dan melakukan inovasi-inovasi baru mengikuti perkembangan zaman.

“Guru sulit keluar dari zona nyaman, contohnya ketika dihadapkan dengan laptop hanya beberapa persen yang bisa mengoperasikannya,”

Tantangan Guru adalah bukan hanya mengajarkan tapi juga mendidik. Maka harus memperbanyak sumber belajar dan referensi, sehingga guru harus meng-upgrade keterampilan mengajarnya. Menguasai teknologi dan kreativitas adalah salah satu skill guru di era 4.0. (HUMAS UMMAT).