Prodi S1 ​​Farmasi UMMAT Sukses Raih Akreditasi Baik Sekali, Langkah Besar Menuju Pengembangan Profesi Apoteker

Prodi S1 ​​Farmasi UMMAT Sukses Raih Akreditasi Baik Sekali, Langkah Besar Menuju Pengembangan Profesi Apoteker

Mataram, 12 Maret 2025 – Kabar membanggakan datang dari Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Prodi ini resmi meraih akreditasi Baik Sekali dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen UMMAT dalam menghadirkan pendidikan farmasi berkualitas tinggi serta menjadi pijakan strategis untuk pengembangan Program Studi Profesi Apoteker di masa depan. 

Dekan FIK UMMAT, Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm., Klin., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi ini.  “Alhamdulillah, ini adalah hasil dari kerja keras dan sinergi luar biasa seluruh civitas akademika, mahasiswa, alumni, serta dukungan dari berbagai pihak. Akreditasi Baik Sekali menjadi bukti bahwa Prodi Farmasi UMMAT terus berkembang, berkomitmen pada peningkatan mutu akademik, dan siap melahirkan tenaga farmasi yang kompeten serta berdaya saing tinggi.” ujar Apt. Nurul Qiyaam.

Lebih dari sekadar pencapaian administratif, keberhasilan ini juga membuka peluang baru bagi Prodi Farmasi UMMAT untuk terus berkembang. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan pembukaan Program Studi Profesi Apoteker, sebuah langkah besar yang akan melengkapi pendidikan farmasi di UMMAT. 

“Kami tengah mempersiapkan Prodi Profesi Apoteker untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga farmasi yang profesional dan memiliki kompetensi tinggi. Ini bukan hanya tentang memenuhi standar akademik, tetapi juga tentang mencetak apoteker yang siap menghadapi tantangan industri kesehatan yang dinamis,” tambahnya. 

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., juga menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini dan menegaskan bahwa peningkatan kualitas akademik akan terus menjadi prioritas utama universitas. “Akreditasi Baik Sekali ini adalah cerminan dari komitmen UMMAT dalam mencetak lulusan yang unggul. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus berinovasi dan menjaga standar pendidikan yang tinggi. Insya Allah, dengan kerja sama dan semangat yang kuat, UMMAT akan semakin maju dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas,” ungkapnya. 

Ke depan, FIK UMMAT akan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan farmasi dengan mengembangkan kurikulum berbasis kebutuhan industri, meningkatkan fasilitas laboratorium berstandar tinggi, serta memperluas jaringan kerja sama dengan institusi farmasi dan kesehatan, baik di dalam maupun luar negeri. 

Dengan akreditasi Baik Sekali, Prodi S1 Farmasi UMMAT semakin mantap melangkah menuju pengembangan profesi apoteker yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi. Sebuah perjalanan yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga membawa harapan besar bagi masa depan dunia farmasi di Indonesia (HUMAS UMMAT).

UMMAT CETAK 400 LEBIH LULUSAN UNGGUL: WISUDA KE-60 DIMERIAHKAN DENGAN PRESTASI GEMILANG

UMMAT CETAK 400 LEBIH LULUSAN UNGGUL: WISUDA KE-60 DIMERIAHKAN DENGAN PRESTASI GEMILANG

Mataram, 08 Maret 2025- Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencatatkan sejarah penting dalam perjalanannya dengan menyelenggarakan Wisuda ke-60. Acara ini berlangsung penuh hikmat dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Kepala LLDikti Wilayah VIII, Ketua Kopertais Bali-Nusra, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), serta Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT. Tak ketinggalan, anggota senat UMMAT juga hadir dalam perhelatan tersebut di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT.

Acara wisuda dibuka secara resmi oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., yang dalam pidato sambutannya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pencapaian luar biasa UMMAT selama 44 tahun berdiri. “Jumlah lulusan UMMAT telah mencapai 26.012 orang, dan pada hari ini, kami kembali meluluskan 405 orang lulusan, sehingga total menjadi 26.417 lulusan. Ini merupakan wujud tanggung jawab UMMAT kepada masyarakat, bangsa, dan negara dalam mencetak SDM yang unggul dan berkualitas, mampu bersaing di era industri 5.0 yang semakin menuntut kemampuan inovasi dan kreativitas,” ujar Abdul Wahab dengan penuh kebanggaan.

Rektor juga mengapresiasi para lulusan yang telah berjuang keras menyelesaikan studi mereka, terlebih di tengah berbagai tantangan zaman. “Wisuda ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang Anda semua dalam mengabdi dan berkontribusi untuk masyarakat. Kami percaya bahwa lulusan UMMAT memiliki karakter Islami yang kuat, serta keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni untuk menghadapi dunia kerja dan persaingan global,” tambahnya.

Selain menyampaikan orasi ilmiah, Rektor UMMAT juga memaparkan berbagai prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa UMMAT dalam berbagai ajang nasional dan internasional. “Dalam beberapa tahun terakhir, UMMAT telah mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) ke Malaysia, Barcelona, dan Spanyol. Pada Agustus 2024, mahasiswa Teknik Sipil, Muhammad Nurizan Farizi, Prodi Teknik Sipil  dikirim ke Fenza University of Roma, Italia, untuk mengikuti program pertukaran pelajar. Prestasi internasional ini menjadi bukti bahwa UMMAT terus bergerak maju dalam mengukir nama di kancah global,” ujar Abdul Wahab.

Selain prestasi internasional, mahasiswa UMMAT juga meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional. Di antaranya, Wahyu Fahmi Arsyad dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) yang meraih juara 1 tingkat nasional kategori Hifzil Quran Putera 10 Juz MTQ 2024, Raudatam Mirriadil Jinan  dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) yang meraih juara 3 tingkat nasional kategori Hifzil Quran Puteri 10 Juz MTQ 2024. Chinta Saqila juara 1 dalam kategori Musikalisasi Puisi pada Cultural Show, serta dinobatkan sebagai Best Leader dalam sesi Focus Group Discussion pada Ahmad Dahlan International Youth Camp 2024, Zulhas Amrin Juara 1 tingkat nasional. Selain itu, Vivin Hardina Cahyani  mahasiswa geografi sebagai finalis miss hijab indonesia 2024, Ifan Setiawan mahasiswa PPKN sebagai juara 1 Desain grafis berbasis canva tingkat nasional kategori avatar, dan juara 2 kategori video animasi, Supratman Jayadi juara 2 Canva kelas C, dan juara digital editing kelas C kompetisi canva tingkat nasional 2024, dan Nurhamdi said, mahasiswa S1 FH, meraih medali perunggu dalam cabang olahraga pancake silat PON 2023.

HMPS Prodi Teknik Sipil juga berhasil meraih penghargaan dalam kategori Sistem Berkelanjutan pada Hibah Abdidaya PPK ORMAWA. Selain itu, beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UMMAT, seperti BEM FAPERTA, dan UKM MAPALA, juga sukses mendapatkan Hibah PPK ORMAWA dari Kemenristek Dikti.

Secara keseluruhan, UMMAT meraih hibah dari Kemenristek Dikti untuk delapan UKM dalam delapan bidang, dengan total 10 kelompok, serta satu kelompok dari UKM lainnya. Selain itu, Hibah P2MW dari Majelis Dikti juga berhasil diperoleh oleh satu kelompok dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UMMAT.

“Prestasi di atas merupakan bukti dedikasi kami dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas mahasiswa melalui visi UMMAT yang Islami, unggul, dan berdaya saing di kawasan ASEAN,” ujar Rektor.

Selain capaian tersebut, wisuda ke-60 ini UMMAT juga memberikan penghargaan kepada enam lulusan terbaik di bidang masing-masing, yakni; Maulidia Dwi Meundasari, S.Pd. (PGSD, IPK 3.92) dengan Penghargaan di bidang riset dan karya ilmiah; Berlian Wahyu Rizaldi, S.H. (Ilmu Hukum, IPK 3.90) dengan Penghargaan di bidang pengabdian kepada masyarakat; Indriwati Wahyuni, S.Pd. (PPKN, IPK 3.88) dengan Penghargaan di bidang inovasi dan literasi; Fatri Saleh, S.Pd. (PPKN, IPK 3.88) dengan  Penghargaan di bidang kepemimpinan dan organisasi; Siti Ainun Fadilah, S.H. (Ilmu Hukum, IPK 3.90) dengan Penghargaan di bidang student international mobility dan Mukmin, S.E. (Ekonomi Syariah, IPK 3.78) dengan Penghargaan di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Selain itu, penghargaan Wisudawan Terinspiratif UMMAT diraih oleh Firmansyah, S.TP. dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian.

Dengan berbagai capaian dan prestasi yang diraih, UMMAT semakin menunjukkan eksistensinya sebagai universitas yang Islami, unggul, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional. Wisuda ke-60 ini menjadi bukti nyata bahwa UMMAT terus berkomitmen dalam mencetak generasi emas bagi Indonesia dan dunia (HUMAS UMMAT).

Mahasiswa UMMAT, Baiq Jannati Ukir Prestasi di GNYS #3 ASEAN, Sabet Penghargaan Best Idea di Youth Conference

Mahasiswa UMMAT, Baiq Jannati Ukir Prestasi di GNYS #3 ASEAN, Sabet Penghargaan Best Idea di Youth Conference

Mataram, 19 Februari 2025 – Baiq Jannati Luklu’il Maknun, mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), kembali mengharumkan nama kampus dengan prestasinya di kancah internasional. Ia terpilih sebagai salah satu dari 35 peserta Garuda Nusa Youth Summit (GNYS) Batch 3, sebuah program bergengsi yang berlangsung di tiga negara ASEAN: Singapura, Malaysia, dan Thailand, pada 17 hingga 22 Februari 2025.

Dalam ajang ini, Baiq Jannati meraih penghargaan “Best Idea” di Youth Conference berkat gagasan inovatifnya yang menyoroti peran pemuda dalam mendorong keberlanjutan lingkungan di ASEAN. Penghargaan ini membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan memberikan kontribusi nyata dalam forum internasional.

Dengan tema “From Local to Global: Shaping Future Leaders of Indonesia and ASEAN”, GNYS Batch 3 bertujuan memperkenalkan pemuda Indonesia pada perspektif global serta mempertemukan mereka dengan pemimpin inspiratif, penggerak perubahan, dan praktisi dari berbagai bidang. Program ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengembangkan potensi diri, membangun jejaring internasional, serta meningkatkan pemahaman tentang kepemimpinan dan kerja sama internasional.

Baiq Jannati mengungkapkan bahwa perjalanan menuju GNYS Batch 3 bukanlah hal yang mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mempersiapkan materi untuk press conference, perlengkapan perjalanan, hingga membagi waktu dengan penyusunan skripsinya.

“Ini adalah penerbangan internasional pertama saya, dan saya harus berangkat sendiri tanpa siapapun. Jadi, cukup menantang karena saya harus mempersiapkan semuanya sendiri, mulai dari materi, mental, hingga kesiapan fisik,” ujar Baiq Jannati.

Selama satu minggu, peserta terlibat dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk memperkaya wawasan mereka dalam bidang kepemimpinan, critical thinking, dan kerja sama internasional. Beberapa agenda utama meliputi: Panel Diskusi: Bertemu dan berdiskusi langsung dengan para pemimpin inspiratif ASEAN; Kunjungan Institusi: Mengamati langsung praktik kepemimpinan dan inovasi di berbagai institusi; Workshop Kepemimpinan: Memperdalam kemampuan critical thinking dan keterampilan negosiasi internasional; Cultural Exchange: Memahami dinamika sosial dan budaya di setiap negara yang dikunjungi; Presentasi dan Networking: Menjalin hubungan dengan sesama pemuda dari berbagai latar belakang.

Di Singapura, peserta mempelajari kebijakan dan kepemimpinan global serta strategi negara tersebut menjadi pusat ekonomi dunia. Di Malaysia, mereka mengunjungi institusi akademik dan bisnis untuk memahami pengembangan industri kreatif dan teknologi. Sementara di Thailand, peserta mendalami konsep sustainability dan ekonomi hijau dalam konteks ASEAN.

Sebagai mahasiswa UMMAT yang mendapat kesempatan mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi ini, Baiq Jannati berharap pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani mengambil peluang di kancah global.

“Saya ingin pengalaman ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain di UMMAT untuk tidak ragu mengejar kesempatan internasional. Dunia semakin terbuka, dan kita harus berani melangkah keluar dari zona nyaman,” tambahnya.

Dengan pencapaian ini, UMMAT semakin menunjukkan kualitas akademiknya di tingkat internasional serta komitmennya dalam mencetak pemimpin masa depan yang siap bersaing di era global (HUMAS UMMAT).

A Colourful Journey: Prof. Joni Safaat Adiansyah, Dari Tantangan Hidup Hingga Puncak Guru Besar di UMMAT

A Colourful Journey: Prof. Joni Safaat Adiansyah, Dari Tantangan Hidup Hingga Puncak Guru Besar di UMMAT

Mataram, 18 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga mengumumkan bahwa Prof. Joni Safaat Adiansyah, ST., M.Sc., Ph.D., telah meraih posisi sebagai Guru Besar di Program Magister Ilmu Lingkungan. Perjalanan luar biasa Prof. Joni menuju pencapaian ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, dipenuhi dengan dedikasi, tantangan, dan semangat yang tak pernah pudar.

Dalam pidatonya yang bertajuk A Colourful Journey (Perjalanan Penuh Warna), Prof. Joni berbagi pengalaman pribadi yang membentuk perjalanan hidup dan karirnya, serta memberikan pesan semangat kepada seluruh hadirin untuk tetap menjalani hidup dengan prinsip manjadda wa jadda (siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil). Prof. Joni mengungkapkan betapa pentingnya ketahanan dalam menghadapi kesulitan, mengingat masa kecilnya yang penuh tantangan setelah kehilangan ayahnya saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ibu yang luar biasa tangguh membesarkan dirinya dan saudara-saudaranya seorang diri. “Saya teringat dulu gimana waktu dimalang pulang mampir dipasar untuk membeli makanan untuk dijual oleh ibu saya, dan saat itu saya melihatnya tidak hanya sebagai ibu saya, tetapi juga sebagai superhero saya yang memberikan kekuatan dan membantu saya menjadi seperti sekarang ini,” kenang Prof. Joni, menggambarkan betapa besar pengaruh ibu dalam hidupnya.

Perjalanan karir Prof. Joni juga sangat berwarna dan penuh dengan beragam pengalaman. Prof. Joni memulai karir akademiknya di UMMAT pada tahun 1997 sebagai dosen luar biasa di Fakultas Teknik, sekaligus terlibat di industri tambang. Ia juga sempat menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), namun akhirnya memilih untuk mengundurkan diri guna fokus pada karirnya di sektor tambang, sebuah keputusan yang sangat dipengaruhi oleh doa ibunya. “Sejak bergabung dengan UMMAT, saya merasa sangat diberkahi karena dapat menjadi bagian dari perjalanan panjang UMMAT, yang hingga kini tetap menjadi bagian penting dari hidup saya,” ujar Prof. Joni.

Perjalanan akademik Prof. Joni pun tak kalah menarik. Pada tahun 2009, ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S2 di bidang Ilmu Lingkungan dengan beasiswa dari Stuned ke Belanda di Han University. Kemudian kesempatan beasiswa S3 di Curtin University yang didanai oleh program BPPL Dikti dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terbaru, Prof. Joni mendapatkan kesempatan program kunjungan (visiting scholar) ke Amerika Serikat dengan beasiswa penuh selama 4 bulan. “Jadi sangat berwarna apa yang saya jalani dan yang saya tempuh, apakah saya pernah gagal? Tentu, gagal itu pernah. Tapi, saya berpesan kepada teman-teman untuk selalu yakin bahwa Allah SWT selalu memberikan sesuatu yang terbaik untuk hambahNya dan terus berprasangka baik kepada Allah SWT belum tentu yang kita anggap gagal itu dianggap gagal oleh Allah selalu ada sisi positifnya,” ungkapnya.

Prof. Joni juga berbagi tiga prinsip utama yang membimbingnya sepanjang perjalanan hidupnya. Pertama, ia menekankan pentingnya ikhtiar, usaha yang tidak pernah berhenti dan keinginan untuk terus memberikan yang terbaik. “Tidak peduli seberapa besar tantangan yang dihadapi, teruslah berusaha, karena keberhasilan akan datang kepada mereka yang tidak pernah menyerah,” kata Prof. Joni. Kedua, ia berbicara tentang kekuatan doa (berdoa), dan mengingatkan momen berat selama enam bulan pertama studi S3 di Australia, saat ia merasa teruji. Di masa itu, ia menulis di buku catatannya ayat dari Al-Baqarah (2:286): “Allah tidak akan membebani seorang hamba melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. Ayat ini menjadi pegangan yang memberinya ketenangan dan kekuatan untuk terus maju.

Terakhir, Prof. Joni berbicara tentang pentingnya semangat manjadda wa jadda, semakin besar usaha yang kita lakukan, semakin besar pula hasil yang kita peroleh. Ia meyakini bahwa melalui usaha yang konsisten dan tekad yang kuat, setiap individu dapat meraih kesuksesan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia sekitar.

Perjalanan Prof. Joni menuju Guru Besar ini merupakan bukti nyata dari ketekunan, keyakinan, dan kerja keras. Pencapaiannya ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi mahasiswa dan civitas akademika UMMAT, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja yang tengah menghadapi tantangan dalam perjalanan hidupnya. Kesuksesan Prof. Joni mengingatkan kita bahwa dengan tekad, usaha yang tak kenal lelah, dan dukungan orang-orang terdekat, segala tujuan dapat tercapai.

UMMAT sangat bangga memiliki Prof. Joni Safaat Adiansyah sebagai bagian dari keluarga akademik dan berharap kontribusinya dapat semakin memperkaya warisan akademik UMMAT serta menginspirasi generasi ilmuwan dan ahli lingkungan di masa mendatang (HUMAS UMMAT).

Rekor Baru! 2.864 Lulusan PPG UMMAT Resmi Dikukuhkan, Siap Mengabdi untuk Pendidikan Indonesia

Rekor Baru! 2.864 Lulusan PPG UMMAT Resmi Dikukuhkan, Siap Mengabdi untuk Pendidikan Indonesia

Mataram, 8 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak sejarah dengan mengukuhkan 2.864 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru Tertentu tahun 2025. Prosesi pengukuhan yang berlangsung secara daring ini menjadi momen berharga bagi para peserta yang telah menyelesaikan seluruh tahapan program dengan penuh dedikasi dan semangat.

Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., secara resmi mengukuhkan para peserta sebagai guru profesional yang berhak menyandang gelar S.Pd., GR. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa lulusan PPG harus menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat serta menjunjung tinggi martabat profesi guru. “Kami berharap para lulusan dapat menjadi agen perubahan di dunia pendidikan dan terus berinovasi dalam pembelajaran,” ujarnya.

Salah satu peserta pengukuhan, Sukmawati, S.Pd., GR., berbagi pengalaman dan kesan selama mengikuti program PPG. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada LPTK UMMAT atas kesempatan serta bimbingan yang diberikan. “Perjalanan ini penuh tantangan, tetapi dengan tekad dan dukungan dari para dosen, kami berhasil melewatinya. Ilmu yang kami peroleh akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan pendidikan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Muhammad Nizaar menyoroti keunggulan FKIP UMMAT yang memiliki 9 program studi, termasuk PPG, dengan akreditasi yang membanggakan. Ia berharap para lulusan dapat menjadi duta promosi bagi kampus di tempat mereka mengabdi. “PPG UMMAT telah menjangkau peserta dari berbagai daerah, seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang kami tawarkan,” tambahnya.

Program PPG Guru Tertentu di UMMAT dirancang untuk mempercepat sertifikasi guru dalam waktu singkat, yakni hanya dua bulan. Selama periode ini, mahasiswa mengikuti berbagai tahapan mulai dari pendaftaran, pengiriman berkas, penyusunan modul ajar, hingga pembuatan video pembelajaran yang dinilai oleh dosen melalui Learning Management System (LMS). “Program ini didesain sesuai kebijakan Dirjen GTK guna memenuhi kebutuhan sertifikasi guru di Indonesia secara lebih efisien,” jelas Dr. Nizaar.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., mengingatkan para lulusan untuk menjaga nama baik almamater. “Sertifikat yang Bapak Ibu peroleh mencantumkan nama Universitas Muhammadiyah Mataram. Kami berharap bapak dan ibu guru dapat mengemban amanah ini dengan baik, menjadi pendidik yang menginspirasi dan dicintai oleh murid-muridnya,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT yang diwakili oleh Sekretaris BPH, Drs. H. Ramli, MM., menekankan pentingnya dedikasi dalam profesi keguruan. “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang membimbing generasi muda untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Keberhasilan seorang murid dalam memahami ilmu pengetahuan tidak terlepas dari peran seorang guru yang berdedikasi,” ujarnya.

Sebagai penutup, Dr. Nizaar menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta PPG yang telah menyelesaikan program dengan penuh perjuangan. “Kami bangga dengan semangat dan dedikasi bapak ibu sekalian dalam menjalani PPG. Semoga ilmu yang diperoleh dapat memberikan manfaat bagi peserta didik dan dunia pendidikan di Indonesia,” tutupnya.

Keberhasilan program PPG UMMAT ini semakin memperkuat posisi universitas sebagai salah satu LPTK terbaik di Indonesia, dengan komitmen tinggi dalam mencetak guru profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan masa kini dan masa depan (HUMAS UMMAT).

UMMAT Hadirkan Program Unggulan Kelas Riset, Alternatif Bebas Skripsi dengan Publikasi Ilmiah Berkualitas

UMMAT Hadirkan Program Unggulan Kelas Riset, Alternatif Bebas Skripsi dengan Publikasi Ilmiah Berkualitas

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam memberikan inovasi pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu terobosan signifikan yang diinisiasi adalah Program Kelas Riset di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Program ini memberikan jalur alternatif penyelesaian tugas akhir melalui publikasi ilmiah, menjawab tantangan yang kerap dihadapi mahasiswa terkait proses penulisan skripsi.

Program unggulan ini dirancang untuk mendukung mahasiswa yang memiliki minat tinggi dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Dengan memanfaatkan kebijakan baru Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang mulai berlaku pada 18 Agustus 2023, UMMAT memastikan mahasiswa memiliki kebebasan lebih besar dalam mengeksplorasi kegiatan akademik di luar kelas. Kebijakan ini juga sejalan dengan visi universitas untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas publikasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional.

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2022, Kelas Riset FKIP telah meluluskan tiga angkatan mahasiswa dengan capaian yang mengesankan. Hingga tahun 2024, lebih dari 90 mahasiswa telah berhasil menyelesaikan tugas akhir mereka melalui publikasi artikel ilmiah di jurnal nasional terindeks SINTA.

Pada angkatan ketiga tahun 2023, tercatat lebih dari 30 mahasiswa yang berhasil mempublikasikan artikel mereka di jurnal dengan indeks kualitas tinggi. Salah satu alumni, Wahyu Azwar dari Program Studi PPKn, berhasil menerbitkan dua artikel ilmiah di jurnal SINTA 2 dan SINTA 3. “Program ini benar-benar membentuk saya, baik secara mental maupun akademik. Prosesnya penuh tantangan, tetapi hasilnya sangat memuaskan. Saya merasa lebih siap menghadapi dunia akademik.” ungkap wahyu.

Keberhasilan Wahyu Azwar adalah salah satu bukti nyata dari dampak positif program ini dalam membentuk generasi muda yang unggul, tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dari segi karakter dan kemampuan berpikir kritis. Adapun kualitas lulusan Kelas Riset FKIP UMMAT dijaga melalui proses seleksi yang ketat, mahasiswa yang ingin bergabung harus berada di semester 5 dan menyerahkan karya tulis berupa Systematic Literature Review (SLR) sebagai syarat pendaftaran. Selain itu, calon peserta diwajibkan mengikuti wawancara serta memenuhi berbagai persyaratan administratif lainnya.

Setelah dinyatakan lolos, peserta akan mendapatkan pembinaan intensif. Pelatihan ini mencakup penulisan akademik, teknik publikasi ilmiah, serta penguatan mental untuk menghadapi tantangan dalam proses penelitian. “Ketekunan, konsistensi, dan kesabaran adalah nilai utama yang selalu kami tanamkan kepada mahasiswa. Kami percaya bahwa karakter ilmiah tidak hanya ditentukan oleh kemampuan menulis, tetapi juga oleh sikap mental yang kuat,” jelas Wahyu mengutip pesan Pembina kelas riset FKIP Dr. Syaharuddin, M.Si.

Selain fokus pada penulisan artikel ilmiah, mahasiswa Kelas Riset juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan penunjang untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan mereka. Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan meliputi: Webinar Systematic Literature Review (SLR) : Mahasiswa mendapatkan pelatihan intensif tentang metodologi penelitian yang mendalam dan sistematis; Seminar Penulisan Artikel Menggunakan AI: Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang pemanfaatan teknologi terkini dalam dunia akademik, termasuk alat bantu penulisan berbasis kecerdasan buatan, dan Seminar Internasional ISSRESTec: Ajang ini dirancang untuk memperluas jejaring mahasiswa dengan akademisi internasional, sekaligus meningkatkan wawasan global mereka.

Keberhasilan Program Kelas Riset FKIP telah menginspirasi fakultas lain di UMMAT untuk mengembangkan program serupa. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) serta Fakultas Agama Islam (FAI) kini juga menawarkan program inovatif, seperti Kelas Menulis dan Kelas Riset, guna mendorong mahasiswa memublikasikan karya ilmiah mereka.

“Semoga Kelas Riset FKIP UMMAT terus menjadi pionir dalam mendukung pengembangan soft skill mahasiswa, khususnya dalam menulis dan publikasi ilmiah. Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia, terutama di NTB,” ujar Dekan FKIP, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si.

Melalui inovasi seperti ini, UMMAT tidak hanya mempertegas posisinya sebagai perguruan tinggi yang adaptif terhadap kebutuhan zaman, tetapi juga berkomitmen menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi para mahasiswanya (HUMAS UMMAT).