Wujudkan Sekolah Ramah Anak, KKN Kelompok 05 UMMAT Edukasi “Stop Bullying” di SDN Labuan Aji & MI Muhammadiyah Terujung

Wujudkan Sekolah Ramah Anak, KKN Kelompok 05 UMMAT Edukasi “Stop Bullying” di SDN Labuan Aji & MI Muhammadiyah Terujung

Sumbawa, Upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan (bullying) terus digencarkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 05 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Mengusung semangat edukasi dan pembentukan karakter sejak dini, mereka mengadakan program sosialisasi bertajuk “Stop Bullying” di dua sekolah, yaitu SDN 01 Labuan Aji pada Kamis (7/8) dan MI Muhammadiyah Terujung pada Jumat (8/8).

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang arti bullying, berbagai bentuknya baik verbal, fisik, sosial, maupun cyberbullying serta dampak serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, emosi, hingga prestasi belajar korban. Tidak hanya memberikan materi, mahasiswa KKN mengemas kegiatan ini secara interaktif melalui sesi tanya jawab, permainan edukatif, dan simulasi kasus. Metode ini terbukti membuat siswa lebih antusias, aktif bertanya, dan mudah mengingat pesan yang disampaikan.

Ketua KKN Kelompok 05, Rahmad Taofiq, menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja utama kelompoknya selama KKN. “Kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi sekolah dan masyarakat. Harapan kami, adik-adik di sini bisa menjadi agen perubahan yang berani menolak segala bentuk perundungan dan membangun budaya saling menghormati. Pencegahan bullying harus dimulai dari kesadaran diri dan sikap saling menghargai,” ujarnya.

Sosialisasi ini diawali dengan pemaparan materi singkat tentang definisi dan jenis bullying, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video edukasi yang menggambarkan situasi perundungan di sekolah. Siswa diminta mengidentifikasi bentuk-bentuk penindasan yang mereka lihat dalam video, lalu mendiskusikan cara yang tepat untuk mencegah atau menghentikan.

Suasana menjadi semakin hidup ketika mahasiswa KKN mengajak siswa bermain game edukatif bertema “Teman Baik vs Teman Jahat” yang bertujuan mengajarkan perbedaan perilaku positif dan negatif di lingkungan sekolah. Sesi simulasi kasus juga memancing rasa empati siswa, karena mereka diajak memerankan korban, pelaku, dan saksi bullying, lalu berdiskusi mengenai perasaan dan solusi dari sudut pandang masing-masing.

Kepala SDN 01 Labuan Aji, Ahmad Yani, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada siswa KKN Kelompok 05 atas inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih kepada KKN Kelompok 05. Edukasi ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa empati, menghargai perbedaan, dan semangat kebersamaan sejak dini. Pesan anti-bullying yang disampaikan hari ini diharapkan dapat diingat dan dipraktikkan oleh seluruh siswa, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah Terujung, M. Jufri, S.Pd.I, menilai kegiatan ini sejalan dengan visi sekolahnya untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama. “Program seperti ini sangat membantu kami menciptakan suasana belajar yang positif. Anak-anak perlu diajarkan untuk menghargai orang lain, menghindari perilaku yang menyakiti, dan berani melaporkan jika melihat kasus bullying. Terima kasih atas perhatian dan dedikasi siswa KKN 05 kepada anak-anak kami,” ujarnya.

Respons siswa terhadap kegiatan ini juga sangat positif. Banyak di antara mereka yang mengaku baru mengetahui bahwa mengolok-olok nama orang, mengucilkan teman, atau mengirim pesan yang menyakitkan di media sosial termasuk dalam perilaku bullying. Siswa juga merasa termotivasi untuk lebih peduli terhadap teman dan tidak takut melapor jika melihat kejadian serupa.

Sosialisasi ini tidak hanya menargetkan siswa, tetapi juga mengajak guru untuk lebih aktif mengawasi interaksi anak-anak di kelas maupun di luar jam pelajaran. Mahasiswa KKN memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah untuk membuat “Pojok Curhat” atau “Kotak Pengaduan” sebagai sarana siswa melaporkan kasus perundungan secara aman.

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan SDN 01 Labuan Aji dan MI Muhammadiyah Terujung dapat menjadi sekolah bebas perundungan sekaligus contoh bagi sekolah-sekolah lain di Sumbawa. Mahasiswa KKN Kelompok 05 berharap, kegiatan serupa bisa terus berlanjut di masa depan sebagai bagian dari upaya kolektif membentuk generasi muda yang berempati, berkarakter, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan. (HUMAS UMMAT)

Baru Semester 6, Tujuh Mahasiswa Pendidikan Matematika UMMAT Lulus Tanpa Skripsi

Baru Semester 6, Tujuh Mahasiswa Pendidikan Matematika UMMAT Lulus Tanpa Skripsi

Mataram, Prestasi membanggakan kembali diraih Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui torehan gemilang tujuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Meski masih berada di semester enam, ketujuh mahasiswa ini dipastikan lulus tanpa skripsi setelah artikel ilmiah mereka diterima dan terbit di jurnal terakreditasi SINTA 2, salah satu jenjang pengakuan tertinggi di dunia publikasi akademik nasional.

Capaian istimewa ini lahir dari Program Kelas Riset FKIP UMMAT, sebuah inovasi pembinaan mahasiswa berbasis penelitian yang diluncurkan sejak 2020. Program ini didesain untuk menanamkan budaya riset sejak dini kepada mahasiswa, sekaligus memberikan jalur kelulusan alternatif melalui publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.

Memasuki tahun kelima, Kelas Riset telah menghasilkan lebih dari 300 artikel yang terbit di prosiding nasional, prosiding internasional, maupun jurnal terakreditasi SINTA 2. Program ini menuai apresiasi luas, baik dari lingkungan internal UMMAT maupun pihak luar, berkat manajemen dan tata kelola yang terstruktur mulai dari seleksi peserta, pembimbingan intensif, hingga proses pengiriman naskah dan revisi.

Tahun ini, angkatan ke-4 Kelas Riset diikuti oleh 22 mahasiswa dari berbagai program studi di FKIP. Dari jumlah tersebut, 13 artikel telah diterima di jurnal SINTA 2, sementara sisanya masih dalam tahap review dan revisi. Untuk Program Studi Pendidikan Matematika sendiri, tujuh mahasiswa berhasil lolos dengan kelulusan penuh berkat diterimanya karya ilmiah mereka di jurnal bergengsi.

Daftar tujuh mahasiswa berprestasi tersebut beserta jurnal tujuan adalah: (1) Alfiana Sahraini, accepted di Mimbar PGSD Undiksha. (2) Nurwahidah, accepted di Indonesian Journal of Educational Research and Review. (3) Elna Farida, accepted di Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA. (4) Alfian Rahman Hadi, accepted di JST: Jurnal Sains dan Teknologi. (5) Lailatul Jannah, accepted di JPPP: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. (6) Meli Anggraini, accepted di IJOLAE: Indonesian Journal on Learning and Advanced Education. (7) Lailatul Hoyali, accepted di Jurnal Mimbar Ilmu

Keberhasilan ini bukan diraih secara instan. Prosesnya dimulai dari pemilihan topik penelitian yang relevan dan terkini, pengumpulan data lapangan atau eksperimen, analisis mendalam, penulisan sesuai kaidah akademik, hingga melewati tahap peer review yang ketat.

Pembina sekaligus Pembimbing Utama Kelas Riset, Dr. Syaharuddin, M.Si, menegaskan bahwa prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan konsistensi. “Mereka berhasil menaklukkan SINTA 2 berkat komitmen tinggi, bimbingan intensif, dan ketekunan luar biasa dalam proses penelitian. Ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu bersaing di ranah akademik nasional,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Abdillah, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Matematika. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh dosen pembimbing yang terlibat langsung dalam proses pendampingan. “Terima kasih kepada para pembimbing yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk mendampingi mahasiswa dari nol hingga menghasilkan publikasi berkualitas,” tuturnya.

Salah satu pembimbing, Vera Mandailina, M.Pd, menekankan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari proses riset yang matang. “Tahapan yang mereka lalui mulai dari perencanaan, pengumpulan data, penulisan, pengiriman naskah, hingga revisi berkali-kali sebelum akhirnya mendapat Letter of Acceptance (LoA) benar-benar menguji kesabaran dan kemampuan mereka,” jelasnya.

Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si, menyampaikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa dan pembimbing. “Pencapaian ini bukan hanya mengangkat nama UMMAT, tetapi juga menjadi bukti bahwa budaya riset yang kami bangun dapat menghasilkan lulusan berkualitas dan kompetitif. Mahasiswa tidak hanya lulus dengan predikat akademis tinggi, tetapi juga memiliki rekam jejak publikasi yang diakui secara nasional bahkan internasional,” ungkapnya.

Ia menambahkan, keberhasilan ini menjadi modal penting bagi lulusan FKIP untuk melanjutkan studi atau berkarier di dunia pendidikan dan penelitian. “Ini adalah langkah maju dalam mempersiapkan generasi pendidik yang unggul, kreatif, dan siap menghadapi tantangan abad 21,” tegasnya.

Keberhasilan tujuh mahasiswa ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMMAT lainnya. Program Kelas Riset FKIP terbukti mampu mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, berorientasi pada solusi, dan menghasilkan karya yang berdampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Dengan pencapaian ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga aktif mencetak karya ilmiah berkualitas. Bagi mahasiswa, jalur kelulusan tanpa skripsi melalui publikasi SINTA 2 menjadi motivasi sekaligus tantangan untuk terus berkarya dan berinovasi. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Kembali Mendunia! Mahasiswi Administrasi Bisnis Lolos Ajang Internasional di 3 Negara

UMMAT Kembali Mendunia! Mahasiswi Administrasi Bisnis Lolos Ajang Internasional di 3 Negara

Mataram, Semangat dan dedikasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali terukir di panggung internasional. Kali ini, kabar gembira datang dari Baiq Fera Susmita Putri, mahasiswi Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), yang berhasil lolos sebagai peserta International Conference Santri Mendunia (ICSM) #Batch 3. Kegiatan bergengsi ini akan dilaksanakan pada 6–11 Oktober 2025 di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Berasal dari Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Baiq Fera bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga mengemban amanah untuk mengharumkan nama UMMAT dan Indonesia. Selama tujuh hari, ia akan mengikuti rangkaian kegiatan padat mulai dari presentasi paper ilmiah hingga study tour ke berbagai destinasi wisata, pesantren terkemuka, dan universitas unggulan di tiga negara.

Di tengah rasa syukur atas kelolosannya, Baiq Fera juga harus menghadapi sejumlah tantangan yang cukup besar. Saat ini ia sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Sumbawa, sehingga pengurusan paspor dan persiapan keberangkatan menjadi sedikit terhambat.

“Semoga saya bisa diberikan izin untuk pulang mengurus paspor selama satu minggu. Selain itu, dana keberangkatan juga menjadi tantangan tersendiri, namun saya optimis semua bisa teratasi dengan doa, usaha, dan dukungan banyak pihak,” ungkapnya penuh keyakinan.

Baiq Fera berharap prestasinya ini menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa UMMAT untuk lebih percaya diri dan berani mengambil peluang di berbagai ajang.

“Jangan pernah merasa diri tidak mampu atau takut. Untuk menuju kesuksesan, yang dibutuhkan adalah keberanian dan percaya diri. Saya berharap kampus terus memberikan dukungan kepada mahasiswa yang memiliki keberanian dan prestasi, serta membimbing mereka hingga menemukan tempat yang tepat untuk berkembang,” pesannya.

Wakil Dekan II FISIPOL UMMAT, Ayatullah Hadi, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Baiq Fera. “Ananda Baiq Fera adalah representasi terbaik dari semangat dan dedikasi mahasiswa Indonesia. Keberaniannya untuk melangkah ke panggung internasional adalah inspirasi bagi mahasiswa lain. Saya percaya ia akan menunjukkan kemampuan luar biasa dan mengharumkan nama kampus UMMAT serta Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Beliau juga menegaskan bahwa FISIPOL UMMAT akan selalu mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi hingga level global.“Fakultas akan terus memberikan dukungan, baik moral maupun akademik, agar mahasiswa memiliki kepercayaan diri dan kompetensi yang kuat. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada, meskipun harus melewati berbagai tantangan,” tambahnya.

International Conference Santri Mendunia (ICSM) merupakan ajang yang mempertemukan para pemuda, pelajar, dan santri dari berbagai negara untuk saling berbagi gagasan, pengalaman, dan karya. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu membangun jejaring internasional, memperluas wawasan global, sekaligus memperkenalkan budaya dan potensi daerah asal mereka.

Baiq Fera menyadari bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar perjalanan akademik, tetapi juga perjalanan hidup. Ia bertekad mempersembahkan yang terbaik, tidak hanya dalam sesi presentasi, tetapi juga sebagai duta yang membawa citra positif mahasiswa UMMAT dan NTB di mata dunia.

Keikutsertaan Baiq Fera dalam ICSM 2025 membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki kemampuan untuk bersaing secara global. Dukungan penuh dari berbagai pihak, baik kampus, pemerintah daerah, maupun masyarakat, diharapkan dapat membantu kelancaran perjalanan dan partisipasinya.

Dengan langkah pasti dan semangat yang tak padam, Baiq Fera siap menorehkan cerita baru yang akan menginspirasi mahasiswa lain untuk berani melangkah keluar dari zona nyaman, meraih mimpi, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. (HUMAS UMMAT)

Ratusan Pencaker Serbu Job Fair UMMAT–Disnakertrans NTB, Ribuan Peluang Kerja Diperebutkan

Ratusan Pencaker Serbu Job Fair UMMAT–Disnakertrans NTB, Ribuan Peluang Kerja Diperebutkan

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menggelar Job Fair dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan FKIP UMMAT pada Sabtu (09/08/2025) ini disambut dengan antusias oleh para pencari kerja (pencaker) dari berbagai wilayah di NTB.

Sejak siang hari, ratusan pencaker telah memadati area Lapangan FKIP UMMAT untuk mencari informasi sekaligus melamar langsung pada perusahaan yang membuka lowongan. Antusiasme ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap peluang kerja, baik di sektor nasional maupun internasional, yang ditawarkan melalui job fair ini.

Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., menyampaikan bahwa job fair tahun ini memiliki konsep berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini, Disnakertrans NTB mengambil langkah strategis dengan menggandeng lembaga pendidikan. Sebuah terobosan yang membedakan job fair kali ini dari sebelumnya,” ujarnya.

Nelly menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang rekrutmen, tetapi juga forum diskusi untuk mempersiapkan tenaga kerja NTB agar lebih kompetitif di pasar global. Menurutnya, banyak tenaga kerja NTB, termasuk lulusan Balai Latihan Kerja (BLK), telah memiliki keahlian teknis mumpuni seperti kemampuan mengelas, namun masih terkendala minimnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.

“Peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Tenaga kerja lokal kita punya keterampilan hebat, hanya saja kita harus melengkapi mereka dengan kemampuan bahasa internasional agar bisa bersaing,” tegasnya.

Tahun ini, 41 perusahaan di NTB berpartisipasi dalam job fair dengan menawarkan lebih dari 2.000 lowongan kerja dari berbagai sektor formal maupun informal, termasuk peluang kerja di luar negeri. Kesempatan ini terbuka bagi lulusan SMA/SMK hingga sarjana.

Sebelum datang, Nelly mengingatkan para pencari kerja untuk mempersiapkan dokumen lamaran seperti CV, fotokopi ijazah terakhir, transkrip nilai, KTP, serta sertifikat kompetensi (jika ada). “Cukup bawa salinan dokumen. Dokumen asli sebaiknya disimpan dengan aman,” pesannya.

Rektor UMMAT yang diwakilkan oleh Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas sinergi ini. “In syaa Allah, kegiatan ini menjadi langkah nyata kampus dalam menjembatani dunia kerja dengan para alumni dan lulusan baru, sekaligus mendukung misi pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran di NTB,” tuturnya.

Zaenuddin menambahkan bahwa UMMAT memandang job fair ini bukan hanya sebagai agenda seremonial, melainkan bagian dari komitmen perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. “Kami ingin memastikan mahasiswa UMMAT tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis, etika kerja, dan kesiapan mental yang sesuai dengan tuntutan industri,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kerja sama antara kampus, pemerintah, dan dunia industri adalah kunci. Dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa memastikan informasi pasar kerja sampai kepada mahasiswa bahkan sebelum mereka lulus. Ini akan mempersingkat masa tunggu kerja lulusan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia juga berpesan kepada para pencari kerja agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Bawa semangat, percaya diri, dan kesiapan diri. Karena peluang kerja tidak datang dua kali. Jadikan job fair ini sebagai titik awal perjalanan karier yang sukses, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” tutupnya. (Humas UMMAT)

Perkuat Mutu dan Reputasi, UMMAT Gelar Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Bersama Prof. Johni Najwan

Perkuat Mutu dan Reputasi, UMMAT Gelar Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Bersama Prof. Johni Najwan

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan BAN-PT Akreditasi Perguruan Tinggi, yang digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025, di Aula Pertemuan Lantai 3 UMMAT. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. H. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D., yang memberikan pemaparan mendalam tentang arah kebijakan akreditasi nasional serta tantangan dan strategi meraih akreditasi unggul.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi kepada seluruh dekan, dosen, dan pimpinan fakultas yang hadir. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kesiapan institusi dalam menghadapi akreditasi bukan hanya untuk memenuhi tuntutan administratif, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kepercayaan masyarakat.

“Akreditasi unggul bukan hanya cita-cita, tapi keharusan bagi perguruan tinggi yang ingin tumbuh dan dipercaya masyarakat. Kita juga tengah mempersiapkan langkah strategis menuju akreditasi internasional,” ujar Drs. Abdul Wahab, MA.

Rektor juga menyampaikan bahwa pada 13 Agustus 2025 mendatang, UMMAT akan mengadakan Rapat Kerja di Malang yang secara khusus akan membahas strategi percepatan akreditasi unggul. Di akhir sambutannya, beliau menyambut kehadiran perwakilan dari Universitas Darussalam (Undaram) sebagai wujud sinergi antarperguruan tinggi dalam meningkatkan mutu bersama.

Sekretaris Rektor I, Dr. Syafril, M.Pd., menyampaikan evaluasi kesiapan setiap fakultas dalam memenuhi standar akreditasi. Hadir dalam kesempatan ini para dekan dari Fakultas Hukum, FAI, FIK, FKIP, FISIPOL, Fakultas Teknik, serta perwakilan dari Fakultas Kedokteran.

Sekretaris Rektor I menekankan bahwa pemenuhan standar akreditasi merupakan keharusan. Fakultas yang tidak memenuhi standar dapat menghadapi sanksi serius, seperti larangan menerima mahasiswa baru dan tidak dapat melaksanakan wisuda selama dua tahun berturut-turut.

“Fakultas Kedokteran menjadi perhatian khusus karena hingga saat ini belum memiliki dosen tetap dan belum terakreditasi. Ada 15 syarat utama dari BAN-PT yang wajib dipenuhi agar bisa memperoleh status akreditasi,” jelasnya.

Sesi inti kegiatan diisi oleh Prof. Johni Najwan yang menyampaikan pemaparan strategis terkait kebijakan BAN-PT dan urgensi kepemimpinan yang tegas dalam mendorong percepatan akreditasi. Beliau menyarankan agar universitas menerapkan pakta integritas bagi seluruh dekan, serta mengeluarkan Surat Peringatan (SP) bagi dekan yang tidak menunjukkan komitmen, termasuk ketidakhadiran dalam kegiatan strategis seperti ini.

“Akun PDDIKTI harus berada di bawah kontrol langsung rektor dan wakil rektor I, sebagai bentuk keseriusan institusi dalam tata kelola data,” tegas Prof. Johni.

Ia juga mengingatkan pentingnya aspek moral dan tanggung jawab akademik para dosen, dengan merujuk pada Pasal 55 dan 56 Undang-Undang Pendidikan Tinggi, yang menegaskan dampak hukum dan administratif dari status akreditasi. Menurutnya, institusi pendidikan tinggi harus memiliki keberanian untuk terus melakukan introspeksi dan evaluasi berkelanjutan.

Prof. Johni juga menyoroti realitas tantangan kekinian, seperti menurunnya jumlah mahasiswa baru akibat dominasi universitas negeri. Hal ini, menurutnya, menjadi indikator penting yang harus dijawab dengan kualitas, reputasi, dan daya saing institusi.

Kegiatan ditutup dengan pernyataan tegas dari Rektor UMMAT yang kembali mengajak seluruh elemen kampus untuk bergerak bersama mewujudkan akreditasi unggul: “Apa pun yang telah kita usahakan, harus bisa tercapai dengan baik. Ini adalah tanggung jawab kolektif seluruh sivitas akademika,” tutup Drs. Abdul Wahab, MA.

Dengan kegiatan ini, UMMAT mempertegas langkah nyatanya dalam membangun budaya mutu yang kuat dan berkelanjutan demi menghadirkan pendidikan tinggi yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global. (HUMAS UMMAT)

Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Bertarung di Antara 33 Negara, Mahasiswa UMMAT Raih Juara II Tapak Suci World Championship 2025: Harumkan Nama NTB dan Indonesia di Ajang Internasional

Mataram, Prestasi membanggakan kembali dicetak oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) di kancah internasional. Nurhamdi Said, mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT kelahiran Gerung, Lombok Barat, 14 April 2002, berhasil meraih Juara II Kelas D Dewasa dalam ajang bergengsi Tapak Suci World Championship 2 Tahun 2025, yang berlangsung dari tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus 2025 di GOR Pertamina Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Kejuaraan ini menjadi ajang prestisius bagi para pendekar Tapak Suci dari seluruh dunia, diikuti oleh peserta dari 33 negara, baik dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Timur Tengah. Dalam atmosfer kompetisi yang sangat kompetitif, Nurhamdi tampil gemilang dengan menunjukkan teknik dan semangat juang luar biasa, hingga akhirnya berhasil meraih posisi kedua dalam kelasnya.

Keikutsertaan Nurhamdi dalam ajang ini bukan semata-mata untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari misi yang lebih besar: mempromosikan Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai seni bela diri warisan bangsa yang sarat dengan nilai spiritual, budaya, dan keilmuan.

“Tujuan utama dari kejuaraan ini adalah untuk memperkenalkan Tapak Suci sebagai seni bela diri khas Indonesia yang memiliki filosofi dan teknik tinggi. Saya merasa terhormat bisa membawa nama UMMAT, NTB, dan Indonesia di pentas dunia,” ujar Nurhamdi usai pengalungan medali perak.

Sebagai kader aktif Tapak Suci UMMAT, Nurhamdi telah melalui berbagai jenjang latihan dan kompetisi sejak tahun pertama kuliah. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam setiap kegiatan organisasi maupun kejuaraan bela diri.

Dekan Fakultas Hukum UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H., LLM., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang luar biasa ini. Menurutnya, keberhasilan Nurhamdi menjadi inspirasi besar bagi seluruh sivitas akademika Fakultas Hukum.

“Saya merasa sangat bangga dan terharu atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa Fakultas Hukum UMMAT dalam ajang Tapak Suci World Championship. Ini bukan hanya kemenangan secara individu, tapi juga membawa nama baik institusi, khususnya Fakultas Hukum. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa kita tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki semangat juang dan kedisiplinan tinggi dalam bidang bela diri dan olahraga,” ujar Dr. Hilman.

Ia juga menambahkan bahwa pihak fakultas berkomitmen untuk terus mendukung potensi mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

“Saya berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FH UMMAT untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Fakultas akan terus mendukung dan memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki mahasiswa. Teruslah menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi muda, dan jadikan kemenangan ini sebagai awal dari prestasi-prestasi yang lebih besar di masa mendatang,” tambahnya.

Kejuaraan Dunia Tapak Suci ini juga menjadi momentum penting dalam diplomasi budaya Indonesia. Di tengah persaingan global yang ketat, eksistensi seni bela diri Tapak Suci yang lahir dari Muhammadiyah ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan nilai-nilai luhur Islam berkemajuan, kedamaian, dan kekuatan spiritual bangsa Indonesia kepada dunia.

Capaian Nurhamdi menjadi salah satu simbol keberhasilan pembinaan karakter dan potensi mahasiswa di UMMAT. Melalui kolaborasi antara kegiatan akademik, organisasi otonom kampus, dan dukungan penuh dari fakultas dan universitas, mahasiswa didorong untuk mengembangkan kapasitas diri secara holistik. (HUMAS UMMAT)