TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

Mataram, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Fatri Saleh dan Husnul Khotimah, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan lolos sebagai finalis nasional dalam Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan secara daring oleh Tim Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa (JKM) yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI (11/12).

Kompetisi yang bertujuan membangun semangat kebangsaan di era Society 5.0 ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dari 76 universitas di seluruh Indonesia. Prosesnya berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu pendaftaran peserta dan pelatihan (18 Agustus – 20 November), pengumpulan materi (20 – 27 November), penilaian (28 November – 6 Desember), dan puncaknya, pengumuman finalis pada 9 Desember 2024.

Fatri Saleh, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berhasil menjadi salah satu finalis nasional untuk kategori esai jurnalistik. Dalam karya esainya, Fatri mengangkat isu-isu yang relevan dengan tema kompetisi, yakni Mahasiswa Se-NTT yang Berada di Mataram Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi: Semangat Gotong Royong untuk Kemanusiaan.

Namun, perjalanan menuju prestasi ini tidaklah mudah. Fatri mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan menulisnya. “Saya sempat merasa tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Namun, dengan dukungan teman-teman, dosen, dan keyakinan untuk mencoba, saya mampu melewati rasa tidak percaya diri itu,” ujanya.

Menurut Fatri, kompetisi ini tidak hanya melatih keterampilan menulis tetapi juga memperkuat semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa. Ia berharap mahasiswa UMMAT dapat terus aktif mengikuti kompetisi-kompetisi serupa untuk mengasah kemampuan dan memperluas wawasan mereka. “Semoga kampus semakin sering mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan tingkat nasional maupun internasional. Hal ini penting untuk membentuk generasi muda yang kritis dan berjiwa kebangsaan,” tambahnya.

Di sisi lain, Husnul Khotimah, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), juga mencetak prestasi luar biasa sebagai finalis nasional untuk kategori foto jurnalistik. Karyanya berhasil mencuri perhatian dewan juri karena mampu menyampaikan pesan kebangsaan yang kuat melalui visual.

Husnul mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah keraguan terhadap kualitas hasil karyanya sendiri. “Saya sempat merasa tidak percaya diri dengan hasil foto yang saya kirimkan. Namun, saya berusaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri dengan menerima masukan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa kompetisi ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya peran jurnalistik dalam membangun semangat kebangsaan. Husnul berharap mahasiswa UMMAT dapat terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi nasional, terutama di bidang jurnalistik. “Kompetisi seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill menulis dan berkarya. Saya berharap kampus selalu mendukung mahasiswa untuk mengikuti kegiatan semacam ini,” ujarnya.

Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 merupakan bagian dari upaya BNPT RI untuk melibatkan generasi muda dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan tema “Membangun Semangat Kebangsaan Lewat Karya di Era Society 5.0”, kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreativitas mereka dalam bentuk karya jurnalistik.

Kompetisi ini tidak hanya memberikan pelatihan kepada para peserta, tetapi juga membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam isu-isu kebangsaan. Sebagai agen perubahan, mahasiswa didorong untuk menciptakan karya yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Prestasi yang diraih oleh Fatri Saleh dan Husnul Khotimah menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional. Keduanya berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk tidak ragu mencoba dan berpartisipasi dalam kompetisi serupa.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian Fatri dan Husnul. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat nasional. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengembangkan diri mereka secara maksimal,” ujarnya.

Dengan semangat kebangsaan yang terus berkobar, Fatri dan Husnul membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya berkarya, tetapi juga membawa nama baik universitas di kancah nasional. Semoga prestasi ini menjadi awal dari banyak pencapaian lainnya yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara (HUMAS UMMAT).

TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

UMMAT RESMIKAN UNIT LAYANAN DISABILITAS UNTUK WUJUDKAN KAMPUS RAMAH DISABILITAS

Mataram, Sebagai wujud komitmen dalam mendukung pendidikan inklusif, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga mengumumkan pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Berangkat dari motto “UMMAT Ramah Disabilitas, Rumah bagi Semua”, unit ini hadir untuk memastikan layanan setara bagi penyandang disabilitas, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, maupun masyarakat umum (22/11).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa pembentukan ULD menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan berkeadilan. “Pembentukan unit ini sangat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang setara untuk penyandang disabilitas, sehingga UMMAT bisa menjadi rumah bagi semua,” ungkapnya.

Proses pembentukan ULD dimulai dengan digelarnya Workshop Pembentukan Unit Layanan Disabilitas pada 27 Juli 2024, yang melibatkan berbagai unit di tingkat fakultas dan universitas. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi dalam menciptakan layanan inklusif di lingkungan UMMAT.

Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber utama yakni, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, yang memberikan wawasan tentang urgensi pembentukan ULD dalam mendukung pendidikan ramah disabilitas dan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT, yang menjelaskan peran strategis ULD dalam mewujudkan kampus inklusif yang mampu mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.

Hasil dari workshop ini dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 190/II.3.AU/KEP/B/IX/2024, yang secara resmi menunjuk pengurus ULD UMMAT. Langkah ini menjadi pondasi kuat bagi UMMAT untuk melangkah lebih jauh dalam membangun pendidikan inklusif.

Sebagai upaya memperkuat kapasitas ULD, pada 7 November 2024 diselenggarakan Workshop Penyusunan Kebijakan Ramah Disabilitas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu Ahmad Jaka, tokoh penyandang disabilitas yang dikenal luas sebagai inspirator inklusi, serta Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., Ketua ULD UMMAT.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan pentingnya kebijakan yang mendukung pelayanan inklusif. “Workshop ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ULD agar mampu memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika UMMAT dan masyarakat umum,” katanya.

Keberadaan ULD telah diperkenalkan kepada mahasiswa baru dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Sosialisasi ini bertujuan membangun pemahaman tentang pentingnya lingkungan kampus yang inklusif dan ramah disabilitas, sehingga tercipta budaya akademik yang mendukung kesetaraan.

Sebagai pengakuan atas komitmen dan kompetensinya, ULD UMMAT telah dipercaya sebagai mitra Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas. Pada 31 Agustus 2024, Staff Khusus Menteri Sosial RI, Dr. Faozan Amar, S.Ag., MM., bersama Kepala Balai Sentra Paramita di Mataram, Raden Latifah Ningrum, menyerahkan bantuan kepada masyarakat sesuai hasil assessment yang telah dilakukan.

Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan kuliah umum bertema “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat,” yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk sivitas akademika UMMAT.

Ketua Pembentukan ULD, Hamdi, S.H.I., LL.M., menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran proses pembentukan unit ini. “Alhamdulillah, rangkaian kegiatan pembentukan ULD berjalan sesuai harapan. Dengan adanya unit ini, kami berharap UMMAT dapat memberikan layanan ramah disabilitas yang bermanfaat bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas,” ujarnya.

Ketua ULD UMMAT, Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., menjelaskan pentingnya keberadaan ULD di lingkungan kampus. “Langkah pertama kami adalah melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait pengadaan sarana prasarana pendukung. Kami juga akan terlibat dalam setiap pembangunan gedung baru untuk memastikan aksesibilitas yang layak,” jelasnya.

Rangkaian pembentukan ULD ini didukung oleh hibah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMDIKBUD RISTEK). Dengan hadirnya ULD, UMMAT berharap dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan inklusif di Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

UTARI ARDITA, PENERIMA BEASISWA CENDEKIA BAZNAS UMMAT RAIH PRESTASI NASIONAL DI ABDIDAYA ORMAWA 2024

Mataram, UMMAT kembali menorehkan prestasi di kancah nasional.  Prestasi tersebut diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Utari Ardita, berhasil menorehkan pengalaman berharga dalam Abdidaya Ormawa 2024, yang diadakan di Universitas Udayana, Bali, pada 7-9 November 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 13 peserta dan difokuskan pada pengabdian masyarakat, terutama dalam membantu dan memberdayakan komunitas di desa-desa sekitar (12/11).

Utari, yang merupakan penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT, jurusan Sistem Teknologi Informasi, memaparkan bahwa tantangan terbesar dalam kegiatan ini adalah menjaga semangat dan motivasi tim agar tetap solid serta produktif dalam menjalankan tugas. “Merangkul anggota tim untuk terus bersemangat bukanlah hal yang mudah, tetapi kebersamaan dan semangat kolaboratif menjadi kunci sukses kami,” tutur Utari.

Dengan berbagai rintangan yang dihadapi, Utari dan timnya berhasil menyelesaikan program pengabdian dengan baik. Pengabdian ini menghasilkan solusi praktis yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, terutama bagi kelompok sasaran yang menjadi fokus utama program ini. Program pengabdian yang dilaksanakan melibatkan pelatihan keterampilan, pengenalan teknologi informasi sederhana, serta upaya pengembangan ekonomi mikro yang berkelanjutan.

Utari menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, khususnya Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT dan para pembina yang senantiasa memberikan arahan serta bimbingan. “Dukungan dari Beasiswa Cendekia BAZNAS sangat berarti bagi kami. Terima kasih atas bimbingan dan arahan dari pembina BCB UMMAT. Harapannya, Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT terus maju, unggul, dan menjadi lebih berprestasi di masa depan,” ujarnya penuh semangat.

Utari juga berharap pencapaiannya ini dapat memotivasi mahasiswa lain di UMMAT untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar, mengembangkan diri, dan memberikan kontribusi nyata. Menurutnya, partisipasi aktif dalam kegiatan semacam ini dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dan membangun jiwa kepemimpinan serta tanggung jawab sosial.

Kegiatan Abdinya Ormawa 2024 sendiri diselenggarakan dalam suasana penuh antusiasme dan semangat gotong-royong. Seluruh peserta mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari praktik-praktik terbaik pengabdian kepada masyarakat, sekaligus menjalin jaringan dengan rekan-rekan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Udayana sebagai tuan rumah menyambut hangat seluruh peserta dan memberikan fasilitas terbaik untuk kelancaran acara.

Dengan pengalaman berharga ini, Utari berharap bisa terus menginspirasi mahasiswa lain di UMMAT untuk memanfaatkan peluang serupa. “Mari kita terus bergerak bersama, membawa perubahan dan inovasi untuk masyarakat luas, sembari membawa nama baik kampus dan menjadikannya kebanggaan,” tutupnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam mengabdikan ilmu dan keterampilannya untuk kemajuan masyarakat, sekaligus mempererat solidaritas antar mahasiswa lintas perguruan tinggi di Indonesia (HUMAS UMMAT).

TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

JADI POSTER TERUNIK, POSTER HIMASTIM ANTARKAN UMMAT RAIH TERBAIK III NASIONAL

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dengan meraih penghargaan sebagai Terbaik 3 dalam Kategori Poster Terunik pada ajang Penganugerahan Abdi Daya Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kegiatan bergengsi ini digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi Dikti (Kemenristek Dikti) di Universitas Udayana, Bali, dari tanggal 7 hingga 9 November 2024.

Ajang Penganugerahan Abdi Daya PPK Ormawa tahun ini diikuti oleh 160 kelompok mahasiswa terbaik yang sebelumnya terpilih melalui seleksi ketat dari total 650 kelompok penerima hibah PPK Ormawa. Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, menunjukkan keberagaman dan semangat kompetisi yang tinggi dalam menyusun serta menjalankan program-program inovatif.

HIMASTIM (Himpunan Mahasiswa Sistem Teknologi dan Informasi) dari Fakultas Teknik UMMAT menjadi satu-satunya kelompok dari kampus UMMAT yang lolos ke tahap Abdi Daya. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, komitmen, dan kreativitas mahasiswa dalam merancang program pengabdian masyarakat yang bermanfaat.

PPK Ormawa adalah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi agar terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Program ini dirancang untuk selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.

HIMASTIM UMMAT dalam kompetisi ini mengusung program kreatif dan solutif yang mencerminkan semangat gotong royong serta pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Karya yang mengantarkan mereka meraih penghargaan kategori poster terbaik menampilkan konsep yang unik, artistik, dan informatif.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun masyarakat melalui program-program inovatif. “Prestasi ini tidak hanya milik HIMASTIM, tetapi milik seluruh civitas akademika UMMAT. Kami berharap pencapaian ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk lebih berani berinovasi dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” pesannya. Ia juga menunjukkan rasa kebanggannya “Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi mahasiswa UMMAT dalam melaksanakan program PPK Ormawa telah diakui di tingkat nasional,” tambahnya.

Ketua PPK Ormawa penyelenggara HIMASTIM, Utari Ardita, menyampaikan pengalaman berharga yang mereka dapat selama mengikuti program ini. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengimplementasikan ide kreatif dalam bentuk kegiatan nyata di masyarakat, dan pengakuan ini memacu kami untuk terus berkarya,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia juga berharap Semoga tahun depan seluruh bendera organisasi mahasiswa yang ada di UMMAT bisa berkibar di podium abdidaya ormawa yang di selenggarakan oleh belmawa kemdikbud, “Semoga kampus tercinta bisa melahirkan gen-gen unggul yang akan berdiaspora melakukan pengabdian dan membangun desa sehingga indonesia emas 2045 bisa benar-benar terwujud”, harapnya.

Dengan penghargaan ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu universitas terkemuka yang aktif mendorong dan mendukung kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Capaian ini juga menjadi bukti bahwa UMMAT siap bersaing dan berkontribusi di level nasional, sekaligus mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan berwawasan sosial.

Keberhasilan HIMASTIM UMMAT dalam ajang PPK Ormawa di Universitas Udayana, Bali, menjadi tonggak pencapaian yang menginspirasi untuk terus bergerak maju. Pencapaian ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan serupa di masa mendatang dan menjadikan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral dari kehidupan akademik di kampus (HUMAS UMMAT).

TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

DUKUNG PENGOLAHAN MINYAK KELAPA, UMMAT HADIRKAN MESIN PERAS SANTAN OTOMATIS UNTUK MASYARAKAT DESA BELEKA

Mataram, Tim dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar program pengabdian kepada masyarakat di Desa Beleka, Kabupaten Lombok Tengah, dengan memperkenalkan teknologi mesin peras santan otomatis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas minyak kelapa yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan komoditas lokal yang bernilai ekonomi tinggi (06/11).

Desa Beleka dikenal sebagai salah satu sentra produksi minyak kelapa di Lombok. Namun, metode pengolahan tradisional yang masih digunakan sebagian besar pelaku usaha kerap kali memerlukan waktu lama dan hasilnya belum maksimal. Untuk mengatasi tantangan ini, tim dosen yang terdiri dari Syirril Ihromi, Dr. Nurhayati, dan Dr. Ibrahim bersama mahasiswa UMMAT menginisiasi pelatihan penggunaan mesin peras santan otomatis. Teknologi ini dirancang untuk mempercepat proses pemerasan santan, yang merupakan tahapan penting dalam pembuatan minyak kelapa.

Syirril Ihromi, salah satu dosen penggagas program ini, mengungkapkan bahwa penggunaan mesin peras otomatis dapat meningkatkan efisiensi produksi hingga dua kali lipat. “Dengan mesin peras ini, proses ekstraksi santan menjadi lebih cepat dan hasil yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan cara tradisional. Ini berarti, masyarakat dapat meningkatkan volume produksi dan potensi pendapatan,” jelas Syirril.

Dr. Nurhayati menambahkan bahwa teknologi ini tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas. “Dengan mesin peras santan otomatis, santan yang dihasilkan lebih bersih dan tidak bersentuhan langsung dengan tangan, sehingga higienis dan lebih aman dikonsumsi. Kualitas santan yang lebih baik ini berpengaruh langsung terhadap kualitas minyak kelapa, yang diharapkan dapat memenuhi standar pasar yang lebih tinggi,” terangnya.

Dr. Ibrahim, M.Sc., menekankan pentingnya perawatan mesin untuk menjaga keberlanjutan program ini. “Kami tidak hanya memberikan pelatihan penggunaan, tetapi juga pelatihan perawatan mesin agar teknologi ini dapat digunakan dalam jangka panjang,” kata Dr. Ibrahim.

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Beleka, terutama para pengolah minyak kelapa yang selama ini mengandalkan cara manual. Salah satu peserta, Bapak Azhari, berbagi pengalamannya, “Dengan adanya mesin ini, kami bisa memproduksi minyak kelapa lebih banyak dan lebih cepat. Selain itu, kualitas minyak yang dihasilkan lebih baik dan stabil, yang penting untuk menjaga kepuasan konsumen,” ujarnya.

Para ibu rumah tangga yang turut berpartisipasi juga menyampaikan bahwa dengan adanya teknologi ini, mereka dapat mengurangi beban kerja, menghemat waktu, dan berfokus pada kegiatan lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

Program ini terlaksana berkat dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan Hibah Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2024. Tim PKM UMMAT juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UMMAT dan LPPM atas dukungan penuh yang memungkinkan terlaksananya program ini.

“Kami berharap program ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengadopsi teknologi tepat guna untuk mengembangkan potensi lokal mereka,” ujar Dr. Nurhayati. Di masa depan, tim dosen dan mahasiswa UMMAT berencana untuk memperluas program ini ke desa-desa lain di wilayah NTB, menciptakan ekosistem produksi yang lebih modern dan efisien.

Dengan keberhasilan kegiatan ini, UMMAT semakin memperkuat perannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang terintegrasi (HUMAS UMMAT).

TOREHKAN PRESTASI DI KOMPETISI JURNALIS KEBANGSAAN NASIONAL, MAHASISWA FKIP UMMAT HARUMKAN NAMA KAMPUS

PENUH INSPIRATIF, ALUMNI THP UMMAT UBAH KELOR JADI TEH HERBAL SEHAT DAN INOVATIF, CIPTAKAN PELUANG USAHA MASYARAKAT DESA

Mataram, Di tengah gempuran produk-produk komersial, Bayu Ardiansah, S.T.P., lulusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), hadir dengan inisiatif yang tak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga menyehatkan. Melalui usaha yang didirikannya, Cahaya Moringa Group, Bayu memanfaatkan kekayaan alam Lombok Utara untuk memproduksi teh herbal kelor dengan kombinasi tanaman kumis kucing, sembari membuka peluang ekonomi bagi masyarakat Desa Santong Mulia, Kecamatan Kayangan (07/11).

Bayu, yang lahir di Lokok Sutrang pada 4 Mei 2000, kini menetap di desa asalnya di Dusun Lokok Sutrang. Sejak awal tahun 2023, Cahaya Moringa Group telah menjadi pionir dalam mengolah daun kelor (Moringa Oleifera) menjadi produk teh herbal berkualitas tinggi. Kombinasi teh kelor dan kumis kucing tidak hanya memberikan rasa yang unik tetapi juga meningkatkan manfaat kesehatan yang meliputi peningkatan daya tahan tubuh, detoksifikasi, dan peningkatan metabolisme.

Usaha ini menyasar masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam pengembangan produknya, Cahaya Moringa Group memproduksi berbagai varian, termasuk teh celup kelor, serbuk teh kelor, serta produk teh campuran kelor dan kumis kucing, yang semua diolah dengan standar kebersihan dan mutu tinggi.

Saat ditanya mengenai motivasi memulai usaha ini, Bayu menjelaskan, “Motivasi utama saya adalah menciptakan usaha yang tidak hanya memberi keuntungan finansial, tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan konsumen dan lingkungan. Saya percaya bahwa usaha ini memiliki prospek luas karena tren gaya hidup sehat yang semakin meningkat.”

Namun, Bayu tak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang dihadapinya. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat daun kelor. “Tidak semua orang mengetahui manfaat kelor, padahal khasiatnya luar biasa. Edukasi pasar tentang kegunaan dan cara penyajiannya menjadi tantangan utama kami,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Bayu dan timnya kerap mengadakan sosialisasi dan kampanye edukasi melalui media sosial serta event lokal di desa-desa sekitar Lombok Utara. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat konsumsi teh herbal dan menggugah minat terhadap produk alami yang menyehatkan.

Sebagai alumni, Bayu menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa THP UMMAT. Ia berharap para lulusan nantinya berani menciptakan peluang usaha dan tidak hanya berfokus pada mencari pekerjaan. “Saya ingin mahasiswa THP UMMAT berpikir kreatif dan berani mengambil risiko. Dengan inovasi dan semangat kewirausahaan, mereka bisa menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan kerja serta membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar,” tuturnya. “Pendidikan seharusnya menjadi modal untuk memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Mari gunakan ilmu yang telah didapat untuk menjawab kebutuhan dan tantangan di masyarakat,”tambahnya.

Dengan berjalannya waktu, Bayu berharap usaha ini dapat berkembang dan menjadi contoh usaha berbasis komunitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, sambil terus mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan potensi kekayaan alam Indonesia (HUMAS UMMAT).