VERIFIKASI PELAKSANAAN REKOMENDASI USULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PENDIDIKAN PROFESI DOKTER UMMAT OLEH LLDIKTI WILAYAH VIII

VERIFIKASI PELAKSANAAN REKOMENDASI USULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PENDIDIKAN PROFESI DOKTER UMMAT OLEH LLDIKTI WILAYAH VIII

Mataram,  Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII melaksanakan kegiatan verifikasi pelaksanaan rekomendasi terhadap usulan pembukaan program studi kedokteran dan pendidikan profesi dokter di Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusias dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait Kamis, 20 Juni 2024.

Hadir dalam acara ini, Rektor UMMAT, Wakil Rektor, Badan Pembina Harian (BPH), Tim Verifikator LLdikti, Tim Task Force pendirian Fakultas Kedokteran, calon Dosen, serta Tim Siaga. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan komitmen kuat UMMAT untuk menyelenggarakan program studi yang berkualitas dan sesuai dengan standar nasional.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab,MA., menyambut hangat dan menyampaikan rasa terima kasih kepada LLDikti Wilayah VIII atas dukungan dan bimbingan yang diberikan. Ia juga menekankan pentingnya pembukaan program studi kedokteran dan pendidikan profesi dokter sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketua LLDikti Wilayah VIII yang diwakilkan I Wayan Sudarman yang juga Ketua Tim Verifikasi memberikan penjelasan mengenai tahapan verifikasi yang akan dilakukan. Proses verifikasi ini meliputi penilaian terhadap kesiapan sarana dan prasarana, kurikulum, serta kualifikasi dosen yang akan mengajar. Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMMAT memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemendikbudRistek).

Ketua Tim Task Force pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT, Apt. Nurul Qiyam, M.Farm., Clien. mempresentasikan Profil Fakultas Kedokteran meliputi Visi dan Misi, Tujuan pembentukan Prodi, profil  lulusan program studi, distibusi kurikulum sarjana dan profesi pendidikan dokter,  Sarana dan prasarana, Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM), dan berbagai persiapan yang telah dilakukan oleh Universitas.

Ia juga menyampaikan Faktor-faktor yang melatar belakangi pendirian program studi ini mencakup : Faktor Demografi, Faktor Pendidikan, Faktor Kesehatan, Isu Pengembangan Wilayah, Fasilitas Kesehatan pedesaan. Dari faktor – faktor ini kami memantapkan niat untuk mendirikan fakultas kedokteran dengan harapan dapat menjawab kebutuhan masyarakat tentang pemerataan tenaga kesehatan.

“Bapak, Ibu, kami di NTB berdasarkan sumber BPS 2023 ada sekitar 5,3 juta lebih penduduk, dan skala rentan usianya 0 sampai 14 tahun, dengan populasi sebanyak itu  dan rentan usia masih muda tentu memerlukan pelayanan kesehatan yang memadai, apalagi saat ini baru 2 kampus yang menghasilkan lulusan dokter di NTB, sedangkan jumlah dokter merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kulitas pelayanan Kesehatan”, jelasmya.

Dengan demikian kami mencoba angkat salah satu keunggulan dari prodi kami ialah tentang tumbuh kembang anak. Jadi pada Promotif, Prefentif di bidang tumbuh kembang akibat penutrisi di daerah pesisir.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi, calon dosen dan Tim Siaga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tim dari LLDikti Wilayah VIII. Mereka berdiskusi mengenai berbagai aspek yang perlu diperhatikan untuk memastikan kualitas pendidikan yang akan diberikan. Tim Siaga juga menyampaikan berbagai inisiatif yang telah disiapkan untuk mendukung proses pembelajaran, seperti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan akademik.

Acara verifikasi ini diakhiri dengan kunjungan lapangan ke Fakultas Kedokteran UMMAT. Tim dari LLDikti Wilayah VIII memberikan masukan dan rekomendasi yang konstruktif untuk perbaikan lebih lanjut.

Dengan adanya verifikasi ini, UMMAT berharap dapat segera mendapatkan izin resmi untuk membuka program studi kedokteran dan pendidikan profesi dokter. Langkah ini merupakan bagian dari upaya UMMAT untuk terus berkontribusi dalam mencetak tenaga medis yang profesional dan berkualitas, serta mendukung peningkatan layanan kesehatan di Indonesia (HUMAS UMMAT).

SOSIALISASI KETENTUAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN PADA MASA PERALIHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

SOSIALISASI KETENTUAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN PADA MASA PERALIHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar acara sosialisasi terkait ketentuan kenaikan jabatan akademik dosen pada masa peralihan universitas. Acara ini dipandu oleh Prof. Dr. Mohamad Djaeni, S.T., M.Eng., seorang pakar yang memiliki pengalaman dan keahlian luas di bidang akademik (13/06/2024) di Aula pertemuan.

Acara sosialisasi ini diadakan dengan tujuan memberikan pemahaman yang jelas kepada seluruh dosen di UMMAT mengenai perubahan dan ketentuan terbaru yang berlaku dalam proses kenaikan jabatan akademik.

Rektor UMMAT, yang diwakilkan oleh Wakil Rektor I, Dr. Harry Irawan Johari,S.Hut., M.Si., menyampaikan bahwa Masa peralihan ini merupakan periode yang sangat penting dalam perjalanan akademik kita di UMMAT. Perubahan dan pembaruan ketentuan mengenai kenaikan jabatan akademik ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan integritas akademik kita. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai ketentuan-ketentuan baru ini sangatlah penting.

“Saya berharap melalui sosialisasi ini, kita semua dapat memperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai apa yang perlu kita lakukan dan persiapkan dalam proses kenaikan jabatan akademik. Ini bukan hanya tentang memenuhi persyaratan administrasi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja akademik kita secara keseluruhan”, harapnya.

Prof. Dr. Mohamad Djaeni menjelaskan berbagai aspek penting yang perlu dipahami oleh dosen, termasuk kriteria penilaian kinerja, persyaratan administrasi, serta tahapan proses pengajuan kenaikan jabatan.

Ia juga menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif mengenai ketentuan baru ini. “Masa peralihan ini merupakan momen yang krusial bagi kita semua. Dengan memahami ketentuan baru, kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan memastikan bahwa setiap proses kenaikan jabatan akademik berjalan dengan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Acara ini juga memberikan kesempatan bagi para dosen untuk bertanya langsung kepada Prof. Dr. Mohamad Djaeni mengenai berbagai hal terkait ketentuan kenaikan jabatan akademik. Interaksi dan diskusi aktif antara narasumber dan peserta menciptakan suasana yang dinamis dan informatif, membantu menjawab berbagai pertanyaan dan kekhawatiran yang mungkin dimiliki oleh dosen.

Dengan diadakannya sosialisasi ini, UMMAT berharap seluruh dosen dapat memahami dan mengimplementasikan ketentuan baru dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam dunia akademik. Langkah ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi perkembangan universitas serta menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik dan kompetitif (HUMAS UMMAT).

KUATKAN PONDASI KEISLAMAN DAN KEMUHAMMADIYAHAN, UMMAT LETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN MUSALA DUSUN TERBIS, DESA ANDALAN, KECAMATAN BAYAN KLU MELALUI BANTUAN KEMANUSIAAN DARI AMCF

KUATKAN PONDASI KEISLAMAN DAN KEMUHAMMADIYAHAN, UMMAT LETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN MUSALA DUSUN TERBIS, DESA ANDALAN, KECAMATAN BAYAN KLU MELALUI BANTUAN KEMANUSIAAN DARI AMCF

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan musala Dusun Terbis, Desa Andalan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada Kamis, 8 Juni 2024. Acara ini turut dihadiri oleh Pimpinan UMMAT, PDM Lombok Utara, KUA Kecamatan Bayan, Kades Andalan, Penghulu Dusun Terbis, Babinkamtibmas, Para Kepala Dusun, Tokoh Agama, dan masyarakat setempat.

Dusun Terbis terpilih sebagai lokasi pembangunan musala baru, yang akan didirikan di atas lahan seluas 2 are dengan ukuran bangunan 8×8 meter2. Dana untuk pembangunan ini berasal dari bantuan program kemanusiaan bagi korban bencana alam, khususnya gempa bumi tahun 2018, yang disalurkan oleh Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) dan dipusatkan di desa binaan UMMAT.

Dusun Terbis, Desa Andalan merupakan salah satu desa binaan UMMAT yang menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Beragam program pengabdian sudah dilaksanakan oleh UMMAT di Dusun Terbis Desa Andalan, diantaranya pelaksanaan kegiatan KKN, PKL, program Kosa Bangsa, dan saat ini penguatan nilai Al Islam dengan memberikan fasilitas sarana ibadah.

Kades Andalan, Megawadi, S.TP., menyambut hangat kedatangan pimpinan UMMAT sebagai mitra kerjasama yang selama ini telah banyak mendampingi Desa Andalan dengan beragam program unggulan seperti kegiatan Kosa Bangsa dan pembuatan biogas. “Pada kesempatan ini, hal yang tidak terbayangkan adalah adanya pembangunan sarana ibadah berupa musala di Dusun Terbis, Desa Andalan. Program penguatan nilai keislaman di tengah gempuran nilai budaya yang begitu kental di Desa Andalan ini memiliki nilai tersendiri untuk meningkatkan nilai religius masyarakat. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada UMMAT yang telah memfasilitasi sarana ibadah yang didanai oleh AMCF,” ujarnya.

Rektor UMMAT yang diwakilkan oleh Dekan Faperta, Budi Wiryono, SP., M.Si., menjelaskan bahwa program pengabdian ini bukanlah pertama kali dilaksanakan di Desa Andalan. “Sebelumnya, sudah banyak program pendampingan yang kami laksanakan, mulai dari pengiriman mahasiswa KKN hingga program Kosa Bangsa dengan pembuatan biogas. Sebagai bentuk implementasi pembinaan dalam bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, UMMAT kembali hadir mendampingi desa binaan dengan memberikan fasilitas sarana ibadah yang anggarannya bersumber dari dana AMCF untuk program kemanusiaan korban bencana alam,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua PDM KLU, H. Syafrudin, S.Pd., menegaskan pentingnya kehadiran Muhammadiyah melalui amal usahanya untuk memperkuat nilai Al Islam bagi warga masyarakat. “Dengan adanya fasilitas ibadah ini, memudahkan dalam proses pembinaan, pengamalan, dan pengkajian Al Islam Kemuhammadiyahan di tengah budaya masyarakat Desa Andalan yang sangat kental dengan budaya lokal,” tambahnya.

Peletakan batu pertama pembangunan musala Dusun Terbis, Desa Andalan, Kecamatan Bayan, KLU adalah salah satu bagian dari kegiatan UMMAT melalui bantuan dari AMCF. Semoga bantuan ini dapat menguatkan pondasi keislaman dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh warga Dusun Terbis.

UMMAT adalah institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas serta berkontribusi dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui berbagai program binaan, UMMAT terus mendukung pembangunan berkelanjutan di berbagai wilayah (HUMAS UMMAT).

UMMAT RAYAKAN IDUL ADHA 1445 H, GELAR SHALAT BERSAMA DAN BERBAGI 1.000 PAKET DAGING KURBAN

UMMAT RAYAKAN IDUL ADHA 1445 H, GELAR SHALAT BERSAMA DAN BERBAGI 1.000 PAKET DAGING KURBAN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H dengan menggelar shalat bersama di halaman kampus. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UMMAT, termasuk Rektor, Badan Pembina Harian (BPH), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Dosen, Staff, Mahasiswa, serta masyarakat sekitar kampus. Selain itu, untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kepedulian sosial dan kebersamaan, UMMAT melaksanakan ibadah kurban Senin, 17 Juni 2024 M bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1445 H.

Ketua Panitia, Ilham, M. Pd., menyampaikan perayaan Hari Raya Idul Adha ini merupakan momentum mengenang kisah perjalanan spiritual keluarga Nabi Ibrahim AS. Pelaksanaan kurban, sebagai bentuk kesyukuran tertinggi bagi setiap hamba dihadapan Allah. Bagaimana demikian, ibadah berkurban selalu disandingkan dengan ibadah shalat dalam Al-Qur’an. Sehingga berkurban disyariatkan sunnah muakad bagi setiap muslim.

Shalat Idul Adha dipimpin oleh Muhammad Sahril, M.Pd., yang merupakan Sekretaris Majelis Tabligh PWM NTB, sebagai imam. Sedangkan khotbah Idul Adha disampaikan oleh Ust. Sukarta, M.Pd.I., Wakil Ketua PWM NTB, yang menyampaikan pesan-pesan penting mengenai makna pengorbanan, keikhlasan, dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam khutbahnya, Ust. Sukarta menekankan pentingnya semangat berkurban sebagai bentuk ketakwaan dan kepedulian sosial. “Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga tentang bagaimana kita meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan keteguhan iman Nabi Ismail AS. Melalui kurban, kita diajarkan untuk berbagi dengan sesama dan mempererat tali silaturahmi,” ujarnya.

Setelah shalat Idul Adha dan khutbah, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Tahun ini, UMMAT mendapatkan 9 ekor sapi dan 3 ekor kambing dari berbagai donatur, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membantu masyarakat sekitar.

Adapun Daftar Donatur dan Hewan Kurban yakni, 3 ekor sapi dan 2 kambing dari bank Mitra ( 1 ekor sapi dari Bank NTB Syariah, 1 ekor sapi dari bank Dinar Asri, 1 ekor sapi dari bank Panin Dubai Syariah, 1 ekor kambing dari CIMB Niaga, 1 ekor kambing dari BSI), 2 ekor sapi dari sohibul qurban, 1 ekor sapi dari keluarga Pak Roni, 1 ekor kambing dari keluarga Pak Supriyanto, 1 ekor sapi dari Baitul Maal UMMAT dan 2 ekor sapi dari UMMAT sendiri.

Sebanyak 1.000 paket daging kurban didistribusikan kepada masyarakat di sekitar kampus yang meliputi Pagesangan, Bebidas, Jempong, dan Pesongoran. Selain itu, seluruh lembaga kemahasiswaan di UMMAT, serta para pegawai dan karyawan termasuk petugas kebersihan, keamanan, dan penjaga malam, juga akan menerima paket daging kurban.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh donatur dan pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Kegiatan kurban ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian dan kebersamaan kita dalam membantu sesama, serta mempererat hubungan antara UMMAT dan masyarakat sekitar. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, UMMAT berharap dapat terus menumbuhkan semangat gotong royong dan rasa empati di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Hari Raya Idul Adha ini menjadi momentum penting untuk saling berbagi dan mempererat tali silaturahmi (HUMAS UMMAT).

SEMINAR NASIONAL KE-3 LPPM UMMAT, REVOLUSI PEMBANGUNAN DESA UNTUK INDONESIA BERKEMAJUAN

SEMINAR NASIONAL KE-3 LPPM UMMAT, REVOLUSI PEMBANGUNAN DESA UNTUK INDONESIA BERKEMAJUAN

Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar Seminar Nasional ke-3 dengan tajuk “Membangun Desa untuk Indonesia Berkemajuan”. Acara yang berlangsung Via Zoom  ini dihadiri oleh 139 peserta dari 33 universitas di seluruh Indonesia, seperti Universitas Samudra, STIE Cendekia Bojonegoro, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Riau. (Rabu,12/06/2024).

Ketua Panitia, Muslimin, M.Pd., menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk mengkaji dan mendiskusikan berbagai aspek pembangunan desa di Indonesia. “Kegiatan ini diikuti oleh para akademisi dan praktisi yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan desa di Indonesia,” ujarnya.

Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., menyambut hangat para peserta yang hadir dan menekankan pentingnya data dan penelitian dalam mendorong pembangunan desa. “Berdasarkan data IDN, terlihat bahwa ketimpangan pembangunan antara desa dan kota di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh karena itu, kita perlu fokus pada pengembangan desa untuk mencapai Indonesia yang berkemajuan”, ungkapnya.

“Harapannya Seminar Nasional ke-3 ini dapat menjadi wadah bagi para akademisi, praktisi, dan masyarakat untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan mengenai pembangunan desa, juga dapat melahirkan ide-ide dan strategi inovatif yang dapat diterapkan dalam pembangunan desa di seluruh Indonesia”, ujarnya.

Rektor UMMAT, yang diwakili oleh Wakil Rektor 1, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh desa, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun ekologi. “Desa memiliki potensi yang sangat besar, namun minimnya sumber daya manusia (SDM) dan kurangnya infrastruktur yang memadai menyebabkan lambatnya pembangunan desa. Kita semestinya harus lebih proaktif berpikir bagaimana pembangunan itu dimulai dari desa dengan melakukan pemetaan potensi yang ada di desa sebagai langkah awal untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Selain itu, Ia juga menyoroti masalah anggaran desa yang belum efektif dalam pengeluarannya. “Salah satu kendala utama dalam pembangunan desa adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mengelola anggaran desa. Akibatnya, banyak anggaran yang tidak teralokasikan dengan baik, sehingga pembangunan menjadi terhambat,” tambahnya.

Seminar ini juga menghadirkan tiga pemateri luar biasa yang memberikan wawasan dan pengalaman berharga mengenai pembangunan desa. Pemateri pertama, Drs. Samsul Widodo, M.A., (Staff ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal dan Transmigrasi RI), berbicara mengenai strategi pemberdayaan masyarakat desa. Pemateri kedua, Lalu Winengan, S.P., M.M., (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Kabupaten Lombok Barat), membahas tentang peran infrastruktur dalam pembangunan desa. Sementara pemateri ketiga, Yulhaidir, S.AP., (Ketua Forum Kepala Desa Se-Kabupaten Sumbawa Barat), memberikan perspektif mengenai kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung pembangunan desa.

Dengan berakhirnya seminar ini, diharapkan berbagai ide dan gagasan yang muncul dapat diaplikasikan untuk mempercepat pembangunan desa di Indonesia. Seminar Nasional ke-3 ini menegaskan komitmen UMMAT dalam berkontribusi pada kemajuan desa-desa di Indonesia (HUMAS UMMAT).

MAJELIS TABLIGH PWM NTB SEGERA HADIRKAN PELATIHAN INSTRUKTUR MUBALIGH MUHAMMADIYAH TINGKAT WILAYAH (PIMMWIL)

MAJELIS TABLIGH PWM NTB SEGERA HADIRKAN PELATIHAN INSTRUKTUR MUBALIGH MUHAMMADIYAH TINGKAT WILAYAH (PIMMWIL)

Mataram, Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (PWM NTB) akan menyelenggarakan Pelatihan Instruktur Mubaligh Muhammadiyah Tingkat Wilayah di Senggigi pada tanggal 28 s/d 30 Juni 2024 mendatang.

Ketua Panitia, Muhammad Sahril menyampaikan bahwa Kegiatan Pelatihan Instruktur Mubaligh Muhammadiyah (PIMMWIL) tingkat Wilayah NTB ini merupakan salah satu program kerja prioritas Majelis Tabligh PWM NTB periode 2022-2027. Pelatihan ini akan dihadiri oleh masing –masing dua orang peserta perwakilan dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah seluruh NTB, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kualitas dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Dalam pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan berbagai materi yang akan membantu mereka menjadi mubaligh yang lebih efektif dan inspiratif. Harapannya adalah melalui PIMMWIL ini akan terbentuk Korps Muballigh muhammadiyah tingkat wilayah untuk menjawab kebutuhan para mubaligh untuk menyampaikan pesan dakwah secara professional dan berkualitas di setiap mejelis ilmu di persyarikatan muhammadiyah khususnya serta masyarakat secara luas.

Ketua Majelis Tabligh PWM NTB, Muhiburrahman, Lc., M.Pd.,  Menyampaikan bahwa kegiatan ini salah satu agenda besar PWM NTB melalui Majelis Tabligh adalah melaksanakan kegiatan pelatihan bagi para mubaligh yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat. Untuk itu, Adapun harapan atau output yang akan dihasilkan setelah pelatihan ini adalah munculnya para mubaligh handal yang siap terjun ke lapangan mengemban amanah persyarikatan sebagai sang pencerah di daerah dan wilayah masing-masing.

“Ia juga sampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan guna memberikan wawasan teoretik dan praktek kepada para kader pengelola, penggerak, dan pelaku tabligh di tingkat Wilayah dan Daerah sehingga memiliki kompetensi profesional dalam menyelenggarakan dan menangani pelatihan-pelatihan muballigh di Wilayah dan Daerah masing-masing atau lintas Wilayah dan lintas Daerah. Dengan pelatihan ini diharapkan terbentuk Korps Instruktur Muballigh Muhammadiyah Tingkat Wilayah Nusa Tenggara Barat, dengan jumlah yang memadai”, terangnya.

Acara pelatihan ini akan mencakup berbagai sesi ceramah, diskusi, dan workshop interaktif yang dipandu oleh para Instruktur handal dan Narasumber berpengalaman. Peserta akan mempelajari teknik-teknik dakwah, strategi komunikasi yang efektif, serta pengembangan diri sebagai mubaligh yang mampu menjawab tantangan zaman.

“Adapun kerangka umum materi pelatihan ini meliputi 4 (empat) kelompok, yakni: kelompok dasar, kelompok khusus dakwah, kelompok khusus keinstrukturan, dan kelompok penunjang”, jelasnya.

“Kelompok Dasar meliputi Tafsir Ayat-ayat Dakwah, Syarah Hadis-Hadis Dakwah, Fiqih Ibadah dalam Pelatihan (Jama’-Qashar, Shalat Lail), selanjutnya Kelompok Khusus Dakwah meliputi Fiqih Dakwah, Strategi Dakwah Muhammadiyah, Sistem Pendidikan dan Pelatihan Muballigh Muhammadiyah . Kemudian, Kelompok Khusus Keinstrukturan meliputi, Belajar Efektif bagi Orang Dewasa, Metode dan Manajemen Pelatihan , Manajemen Kelas, Monitoring dan Evaluasi Pelatihan, Pengembangan Kepribadian Instruktur Muballigh, Kode Etik dan Standardisasi Muballigh. Dan terakhir, Kelompok Penunjang meliputi Metode Diskusi dan Pemecahan Masalah, Komunikasi Efektif, Pengembangan Aktivitas Tindak Lanjut  dan Outbond Ringan”, imbuhnya.

“Kami mengajak seluruh mubaligh Muhammadiyah di wilayah Nusa Tenggara Barat untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini. Mari kita bersama-sama meningkatkan kualitas dakwah demi kebaikan umat dan kemajuan bangsa”, tutupnya (HUMAS UMMAT)