UMMAT Kembali Mendunia! Mahasiswi Administrasi Bisnis Lolos Ajang Internasional di 3 Negara

UMMAT Kembali Mendunia! Mahasiswi Administrasi Bisnis Lolos Ajang Internasional di 3 Negara

Mataram, Semangat dan dedikasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali terukir di panggung internasional. Kali ini, kabar gembira datang dari Baiq Fera Susmita Putri, mahasiswi Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), yang berhasil lolos sebagai peserta International Conference Santri Mendunia (ICSM) #Batch 3. Kegiatan bergengsi ini akan dilaksanakan pada 6–11 Oktober 2025 di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Berasal dari Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Baiq Fera bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga mengemban amanah untuk mengharumkan nama UMMAT dan Indonesia. Selama tujuh hari, ia akan mengikuti rangkaian kegiatan padat mulai dari presentasi paper ilmiah hingga study tour ke berbagai destinasi wisata, pesantren terkemuka, dan universitas unggulan di tiga negara.

Di tengah rasa syukur atas kelolosannya, Baiq Fera juga harus menghadapi sejumlah tantangan yang cukup besar. Saat ini ia sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Sumbawa, sehingga pengurusan paspor dan persiapan keberangkatan menjadi sedikit terhambat.

“Semoga saya bisa diberikan izin untuk pulang mengurus paspor selama satu minggu. Selain itu, dana keberangkatan juga menjadi tantangan tersendiri, namun saya optimis semua bisa teratasi dengan doa, usaha, dan dukungan banyak pihak,” ungkapnya penuh keyakinan.

Baiq Fera berharap prestasinya ini menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa UMMAT untuk lebih percaya diri dan berani mengambil peluang di berbagai ajang.

“Jangan pernah merasa diri tidak mampu atau takut. Untuk menuju kesuksesan, yang dibutuhkan adalah keberanian dan percaya diri. Saya berharap kampus terus memberikan dukungan kepada mahasiswa yang memiliki keberanian dan prestasi, serta membimbing mereka hingga menemukan tempat yang tepat untuk berkembang,” pesannya.

Wakil Dekan II FISIPOL UMMAT, Ayatullah Hadi, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Baiq Fera. “Ananda Baiq Fera adalah representasi terbaik dari semangat dan dedikasi mahasiswa Indonesia. Keberaniannya untuk melangkah ke panggung internasional adalah inspirasi bagi mahasiswa lain. Saya percaya ia akan menunjukkan kemampuan luar biasa dan mengharumkan nama kampus UMMAT serta Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Beliau juga menegaskan bahwa FISIPOL UMMAT akan selalu mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi hingga level global.“Fakultas akan terus memberikan dukungan, baik moral maupun akademik, agar mahasiswa memiliki kepercayaan diri dan kompetensi yang kuat. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada, meskipun harus melewati berbagai tantangan,” tambahnya.

International Conference Santri Mendunia (ICSM) merupakan ajang yang mempertemukan para pemuda, pelajar, dan santri dari berbagai negara untuk saling berbagi gagasan, pengalaman, dan karya. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu membangun jejaring internasional, memperluas wawasan global, sekaligus memperkenalkan budaya dan potensi daerah asal mereka.

Baiq Fera menyadari bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar perjalanan akademik, tetapi juga perjalanan hidup. Ia bertekad mempersembahkan yang terbaik, tidak hanya dalam sesi presentasi, tetapi juga sebagai duta yang membawa citra positif mahasiswa UMMAT dan NTB di mata dunia.

Keikutsertaan Baiq Fera dalam ICSM 2025 membuktikan bahwa mahasiswa UMMAT memiliki kemampuan untuk bersaing secara global. Dukungan penuh dari berbagai pihak, baik kampus, pemerintah daerah, maupun masyarakat, diharapkan dapat membantu kelancaran perjalanan dan partisipasinya.

Dengan langkah pasti dan semangat yang tak padam, Baiq Fera siap menorehkan cerita baru yang akan menginspirasi mahasiswa lain untuk berani melangkah keluar dari zona nyaman, meraih mimpi, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. (HUMAS UMMAT)

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

UMMAT dan DAAD German Hadirkan NMT-DIES 2025: Sinergi Global untuk Pendidikan Tinggi Bali-Nusra

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) akan menjadi tuan rumah Workshop NMT-DIES Training 2025 yang mengusung tema “Internationalization Policies & Strategies to Support Impactful Campus Educational Policy in Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat internasionalisasi di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Internasionalisasi pendidikan tinggi menjadi salah satu pilar penting dalam meningkatkan daya saing global, membuka peluang kolaborasi internasional, serta mendorong pertukaran pengetahuan lintas negara.

Workshop ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama yang akan diselenggarakan pada tanggal 27–29 Oktober 2025, dan tahap kedua pada tanggal 6–8 April 2026. Kegiatan ini didukung penuh oleh DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst), German Academic Exchange Service, sebuah lembaga terkemuka asal Jerman yang berfokus pada pertukaran akademik internasional di bidang pendidikan tinggi dan riset.

Sebagai fasilitator dalam workshop ini, akan hadir para akademisi dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi ternama, baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain: Dr. Nguyen Ngoc Thuy (Nong Lam University, Vietnam), Ida Puspita, S.S., M.A., Res. (Universitas Ahmad Dahlan), Dr. Muzaillin Affan (Universitas Syiah Kuala), Dr. Condro Wibowo (Universitas Jenderal Soedirman), Mateus Yumarnanta, Ph.D. (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), dan Asbah, M.Hum. (Universitas Muhammadiyah Mataram).

Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara UMMAT dengan Universitas Potsdam (Jerman), Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan Universitas Syiah Kuala. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat kebijakan pendidikan tinggi yang berdampak di tingkat global.

Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional UMMAT, Asbah, M.Hum., menjelaskan bahwa pelaksanaan Workshop NMT-DIES Training 2025 ini menjadi langkah strategis UMMAT dalam membangun jaringan internasional yang lebih luas dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Internasionalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan menjadi bagi perguruan tinggi yang ingin bersaing di kancah global. Melalui workshop ini, kami ingin mengajak PTN dan PTS di Bali, NTB, dan NTT untuk bersama-sama menyusun strategi dan kebijakan yang berdampak nyata bagi pengembangan kampus. UMMAT siap menjadi fasilitator dan kolaborator aktif dalam inisiatif ini,” jelas Asbah.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran DAAD serta keterlibatan kampus-kampus ternama di dalam dan luar negeri menjadi bukti nyata bahwa potensi perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia semakin diakui dan diperhitungkan.

“Ini adalah momentum emas. Tidak hanya untuk membangun kapasitas institusi, tetapi juga untuk membuka peluang mobilitas akademik, penelitian bersama, dan pengembangan SDM dosen dan mahasiswa secara internasional,” tambahnya.

UMMAT mengundang seluruh perguruan tinggi di wilayah Bali, NTB, dan NTT untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Sosialisasi awal dapat diikuti dengan melakukan pendaftaran melalui tautan berikut:

🔗 Sosialisasi: https://s.id/Sosialisasi_NMT-DIES_Training_2025
(Batas akhir pendaftaran: 4 Agustus 2025)

🔗 Seleksi peserta workshop: https://s.id/daftarworkshop_NMT_UMMAT

Melalui pelaksanaan NMT-DIES Training 2025, UMMAT menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, berdaya saing global, dan berorientasi pada kolaborasi lintas negara. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

UMMAT Resmi Lepas 1.018 Mahasiswa KKN, Sinergitas Kampus Bangun Kemandirian Desa

Mataram, 28 Juli 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melepas secara resmi sebanyak 1.018 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-39 Tahun 2025, pada Senin (28/7), bertempat di Lapangan Utama Kampus UMMAT.

Prosesi pelepasan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi momen penting yang menandai dimulainya rangkaian pengabdian mahasiswa UMMAT di berbagai daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka mengimplementasikan caturdharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UMMAT), Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa peserta KKN Angkatan ke-39 terbagi ke dalam 67 kelompok yang tersebar dalam tiga skema utama. Skema pertama yaitu Kesehatan Masyarakat dengan 15 kelompok yang akan mengabdi di Kabupaten Lombok Utara, berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat serta layanan kesehatan berbasis komunitas. Skema kedua adalah Desa Tangguh Bencana dengan 5 kelompok yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, dengan tujuan utama membangun kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Sementara itu, skema ketiga yaitu Teknologi Tepat Guna mencakup 45 kelompok yang akan ditempatkan di wilayah yang lebih luas, yaitu di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu. Kelompok-kelompok ini akan menjalankan program-program inovatif berbasis teknologi praktis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa masing-masing.

Selain itu, terdapat 2 kelompok non-reguler yang ditempatkan secara khusus berdasarkan kebutuhan mitra desa. Seluruh kegiatan KKN ini didampingi oleh 47 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di 6 fakultas di lingkungan UMMAT.

KKN tahun ini mengusung tema “Sinergitas Kampus Berdampak: Membangun Kemandirian Desa”, yang mencerminkan semangat kolaboratif antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam membangun kemandirian melalui pemberdayaan dan inovasi.

Dalam sambutannya, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapan besarnya kepada para mahasiswa agar menjadikan KKN sebagai momentum untuk belajar langsung dari masyarakat, mengabdi sepenuh hati, serta menjadi teladan dalam berpikir dan bertindak solutif.

“Jaga nama baik almamater kita. Tanamkan dalam diri bahwa kalian adalah duta kampus dan duta kebaikan. Junjung tinggi nilai-nilai Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.

Menariknya, dalam kegiatan pelepasan ini turut hadir Direktur BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram yang menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh mahasiswa KKN. Hal ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada mahasiswanya selama menjalankan program pengabdian di lapangan.

Puncak acara ditandai dengan pelepasan burung merpati secara simbolis oleh Rektor UMMAT. Pelepasan burung merpati ini mengandung filosofi mendalam: sejauh apapun burung itu terbang, ia akan kembali ke sarangnya. Begitu pula dengan mahasiswa KKN, sejauh apapun mereka mengabdi, mereka akan kembali ke almamater tercinta membawa pengalaman, pembelajaran, dan kontribusi nyata untuk kampus dan masyarakat.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, para Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala UPT, Ketua Program Studi, serta para Dosen Pembimbing Lapangan yang memberikan semangat dan doa bagi keberhasilan pelaksanaan KKN.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, para mahasiswa KKN UMMAT Angkatan ke-39 Tahun 2025 siap menebar manfaat dan inspirasi di tengah masyarakat. Diharapkan, program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian tetapi juga wadah pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah air. (HUMAS UMMAT)

Pimpinan UMMAT Jalin Kemitraan Strategis dengan Disnakertrans NTB: Dorong Akses Kerja Lebih Luas untuk Alumni

Pimpinan UMMAT Jalin Kemitraan Strategis dengan Disnakertrans NTB: Dorong Akses Kerja Lebih Luas untuk Alumni

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di era modern. Sebagai perguruan tinggi yang konsisten dalam menyiapkan lulusan siap kerja dan berdaya saing global, UMMAT menjalin kemitraan strategis dengan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Disnakertrans NTB).

Langkah ini diwujudkan melalui kunjungan silaturrahmi Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., ke kantor Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB pada Selasa, 8 Juli 2025. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Erwin berdialog langsung dengan Plt. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., guna merintis kerja sama jangka panjang dalam bidang peningkatan akses kerja dan pemberdayaan alumni.

Dalam suasana diskusi yang berlangsung hangat dan penuh semangat sinergi, kedua pihak membahas sejumlah inisiatif konkret yang akan segera dijalankan, di antaranya pelaksanaan Job Fair, Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri, serta program pelatihan keterampilan kerja dan soft skills yang ditujukan bagi alumni dan masyarakat umum.

“Kami sangat menyambut baik inisiatif dari Universitas Muhammadiyah Mataram. Sudah saatnya lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah bergandeng tangan untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang lebih responsif terhadap tantangan zaman. Dinas Ketenagakerjaan siap mendukung penuh pelaksanaan kegiatan-kegiatan produktif ini, Insya Allah mulai bulan Agustus nanti”, tutur Baiq Nelly Yuniarti.

Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk memastikan bahwa lulusan perguruan tinggi memiliki akses informasi kerja yang cukup serta kemampuan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyatakan bahwa UMMAT sangat terbuka menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ketenagakerjaan yang berorientasi pada pelayanan publik. Menurutnya, kampus harus menjadi ruang terbuka yang mampu menjadi jembatan antara dunia akademik dan dunia kerja.

“Kampus bukan hanya tempat mencetak sarjana, tetapi juga ruang kolaboratif untuk melahirkan solusi atas berbagai persoalan sosial, termasuk pengangguran. Kami siap memfasilitasi Job Fair, pelatihan keterampilan, dan berbagai program ketenagakerjaan lainnya. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami kepada mahasiswa, alumni, dan masyarakat,” ungkap Dr. Erwin.

Ia menambahkan bahwa melalui program-program tersebut, alumni UMMAT tidak hanya mendapatkan peluang kerja, tetapi juga bekal kemampuan untuk beradaptasi di dunia kerja yang terus berubah. Kolaborasi dengan Disnakertrans NTB menjadi langkah strategis untuk menghadirkan program yang relevan, kontekstual, dan berdampak.

Kemitraan ini menjadi angin segar di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, terutama di wilayah NTB. Berdasarkan data BPS dan Dinas Tenaga Kerja, masih banyak lulusan perguruan tinggi yang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan karena ketidaksesuaian kompetensi dan kurangnya informasi mengenai peluang kerja.

UMMAT menyadari pentingnya hadir sebagai fasilitator yang menjembatani mahasiswa dan alumni menuju dunia kerja. Oleh karena itu, kerja sama ini menjadi salah satu upaya nyata universitas dalam memperkuat career center, mengoptimalkan tracer study, dan meningkatkan keterlibatan stakeholder dalam ekosistem pendidikan tinggi. (HUMAS UMMAT)

Lahirkan Generasi Unggul, UMMAT Berikan Penghargaan kepada 6 Lulusan Berprestasi dalam Wisuda ke-60

Lahirkan Generasi Unggul, UMMAT Berikan Penghargaan kepada 6 Lulusan Berprestasi dalam Wisuda ke-60

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi unggul dengan menggelar prosesi Wisuda ke-60. Acara yang berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman, pada Sabtu, 9 Maret 2024 ini turut memberikan penghargaan kepada enam lulusan berprestasi yang telah menunjukkan pencapaian gemilang di bidang masing-masing.

Salah satunya adalah Maulidia Dwi Meundasari dari Program Studi PGSD dengan IPK 3.92 yang meraih penghargaan dalam bidang Riset dan Karya Ilmiah. Ia lulus tanpa skripsi melalui kelas penelitian serta aktif menjadi presenter di berbagai konferensi internasional dan seminar nasional.

Berlian Wahyu Rizaldi dari Program Studi Ilmu Hukum dengan IPK 3.90 menerima penghargaan dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat. Ia memiliki rekam jejak dalam kepemimpinan dan kegiatan sosial, termasuk menjadi Pimpinan Kontingen Kemah Bela Negara Tingkat Nasional dan The Most Adaptive Delegate dalam International Youth Action and Conference. Indriwati Wahyuni ​​​​dari Program Studi PPKN dengan IPK 3.88 memperoleh penghargaan dalam bidang Inovasi dan Literasi atas keterlibatannya dalam berbagai kegiatan akademik, termasuk sebagai peserta KKN Internasional dan pemakalah dalam seminar nasional dan internasional.

Fatri Saleh dari Program Studi PPKN dengan IPK 3.88 menerima penghargaan dalam bidang Leadership dan Organisasi berkat pencapaiannya dalam berbagai kompetisi ilmiah dan jurnalistik. Siti Ainun Fadilah dari Program Studi Ilmu Hukum dengan IPK 3.90 mendapatkan penghargaan dalam bidang Student International Mobility setelah mengikuti berbagai program pertukaran mahasiswa dan konferensi internasional. Mukmin dari Program Studi Ekonomi Syariah dengan IPK 3.78 memperoleh penghargaan dalam bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan karena prestasinya dalam Tilawah, termasuk juara di tingkat kabupaten.

Selain itu, penghargaan Wisudawan Terinspiratif UMMAT diberikan kepada Firmansyah dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya selama masa studi. Dalam kesempatan ini, Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Bapak Dwi Andi Wibowo, SE., M.Si., Ph.D., memberikan pesan kepada para wisudawan agar menjadi lulusan yang siap menghadapi perubahan zaman dengan kecakapan teknologi dan wawasan global. Kepala LLDikti Wilayah VIII juga menyampaikan selamat dan mendorong para lulusan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dengan optimisme.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.,berharap para lulusan tidak hanya sukses secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan berakhirnya proses wisuda ini, UMMAT kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi unggul yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional (HUMAS UMMAT).

UMMAT Cetak Sejarah! Dua Guru Besar Pertama Resmi Dikukuhkan, Era Baru Akademik Dimulai

UMMAT Cetak Sejarah! Dua Guru Besar Pertama Resmi Dikukuhkan, Era Baru Akademik Dimulai

Mataram, 18 Februari 2025– Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mencatat sejarah baru dengan mengukuhkan dua Guru Besar pertama dalam Sidang Senat Terbuka yang berlangsung dengan penuh khidmat. Kedua akademisi yang memperoleh gelar tertinggi dalam dunia akademik ini adalah Prof. Joni Safaat Adiansyah, ST., M.Sc., Ph.D sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kajian Daur Hidup dan Prof. Dr. I Made Suyasa, M. Hum sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sastra dan Tradisi.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., sekaligus Ketua Senat, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh kedua Guru Besar ini. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan cerminan dari dedikasi UMMAT dalam mewujudkan visinya sebagai universitas yang Islami, unggul, dan berdaya saing di tingkat ASEAN.

Lebih lanjut, Rektor menyatakan bahwa pencapaian ini tidak hanya membanggakan bagi individu yang meraihnya, tetapi juga bagi seluruh sivitas akademika UMMAT. Ia berharap bahwa prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi para dosen lainnya, khususnya lektor kepala, untuk terus meningkatkan kompetensi akademik dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. “Kami sangat mengapresiasi perjuangan dan dedikasi yang telah dilakukan oleh kedua Guru Besar kita. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi para lektor kepala di UMMAT untuk terus berusaha mencapai jabatan akademik tertinggi. Saat ini, UMMAT memiliki 22 lektor kepala yang berpotensi untuk meraih jabatan Guru Besar dalam waktu dekat,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menegaskan komitmen universitas dalam mendukung para dosen untuk mencapai jenjang akademik tertinggi dengan berbagai program peningkatan kapasitas, seperti pelatihan, bimbingan publikasi ilmiah, serta fasilitasi penelitian yang inovatif dan berkualitas. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak dosen UMMAT yang dapat meraih gelar Guru Besar dan membawa universitas ini ke tingkat yang lebih tinggi dalam dunia akademik.

Prof. Joni Safaat Adiansyah,ST.,M.Sc.,PhD.,  menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengemban jabatan Guru Besar. Sebagai bentuk kontribusi akademiknya, Prof. Joni menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Aplikasi Kajian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan pada Sektor Industri. Dalam pidato tersebut, beliau menyoroti pentingnya metode Kajian Daur Hidup (LCA) sebagai pendekatan dalam menilai dampak lingkungan dari suatu produk atau proses industri, dari tahap produksi hingga pembuangan. “Pendekatan LCA dapat membantu sektor industri dalam mengurangi jejak lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. I Made Suyasa, M. Hum., dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Sastra dan Tradisi Lisan: Produksi Kultural dan Kontestasi di Dunia Global menyoroti dinamika sastra dan tradisi lisan dalam era globalisasi. Beliau menjelaskan bagaimana karya sastra dan tradisi lisan tidak hanya menjadi warisan budaya tetapi juga menjadi arena kontestasi dan adaptasi dalam berbagai konteks global. Sebagai pembuka pidatonya, Prof. I Made Suyasa membacakan karya sastranya yang berjudul Secarik Kertas untuk Kita, sebuah refleksi mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan dalam budaya lokal.

Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPU., ASEAN.Eng., turut menyampaikan apresiasi atas keberhasilan UMMAT dalam melahirkan dua Guru Besar dari generasi yang berbeda. Menurutnya, Prof. Joni merupakan representasi dari era teknologi, sementara Prof. I Made membawa inspirasi dari dunia sastra dan tradisi. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan profesionalisme UMMAT sebagai institusi pendidikan tinggi yang terus berkembang. Ia optimis bahwa dalam dua hingga tiga tahun ke depan, UMMAT akan memiliki lebih banyak dosen profesional yang berhasil meraih gelar Guru Besar.

Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag., menyampaikan selamat kepada kedua Profesor yang baru dikukuhkan. Menurutnya, pencapaian ini merupakan awal yang baik dan diharapkan dapat menjadi pendorong bagi UMMAT untuk terus melahirkan lebih banyak guru besar di masa mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan sepenggal pesan inspiratif yang berjudul Waktu, mengingatkan bahwa perjalanan akademik yang gemilang harus diiringi dengan dedikasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa. “Harapan kami dari Dikti Litbang, pencapaian ini betul-betul menjadi kebanggaan bagi seluruh warga NTB dan UMMAT. Akan lebih membanggakan lagi jika para guru besar ini benar-benar berkontribusi bagi negara dan kemajuan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Prof. Sutrisno juga menekankan pentingnya estafet keilmuan di kalangan akademisi, khususnya bagi para dosen yang telah mencapai jabatan Lektor Kepala. Dengan menjadikan riset dan publikasi sebagai prioritas utama, ia yakin UMMAT akan semakin dipercaya oleh masyarakat dan terus berkembang sebagai institusi pendidikan yang unggul (HUMAS UMMAT).