Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali menyelenggarakan peringatan Hari Guru Nasional dengan penuh semangat dan dedikasi. Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memberikan penghormatan kepada guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi juga untuk menginspirasi mahasiswa calon guru agar terus berkomitmen menjadi pendidik yang profesional dan berdedikasi tinggi (25/11).
Wakil Dekan I FKIP UMMAT, Sri Maryani, M.Pd., menekankan pentingnya panggilan jiwa dalam profesi guru. “Menjadi guru itu bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan jiwa. Jika melihat dari segi materi, profesi guru mungkin kurang menjanjikan, namun panggilan jiwa inilah yang membuat guru bertahan dan terus mengabdi,” jelasnya.
Menurutnya, peringatan Hari Guru harus dimaknai lebih mendalam, tidak hanya sekadar memberikan ucapan selamat atau hadiah. “Hari Guru adalah momentum refleksi untuk menghargai profesi guru sebagai pilar pendidikan bangsa. Kita harus menanamkan kepada mahasiswa calon guru bahwa menjadi guru membutuhkan dedikasi, keikhlasan, dan komitmen,” tambahnya.
Ketua Pelaksana, Syafruddin Muhdar, M.Pd., juga menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai penghormatan kepada guru. “Guru memiliki peran besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dedikasi mereka harus dihargai, dan kami ingin memotivasi mahasiswa calon guru agar memahami pentingnya profesi ini dalam pembangunan pendidikan,” ujarnya.
FKIP UMMAT menyusun berbagai rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Guru Nasional, di antaranya: Kuliah pakar dengan tema “Etika Verbal dan Perlindungan Hukum bagi Profesi Guru” menghadirkan dua narasumber berpengalaman. Diskusi ini memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang pentingnya etika dalam pendidikan serta perlindungan hukum untuk profesi guru, terutama di era di mana guru kerap menghadapi tantangan hukum dalam menjalankan tugasnya.
Kemudian ada Lomba Mewarnai Tingkat TK : Lomba mewarnai ini diikuti oleh sekitar 80 siswa dari TK Aisyiyah 1-8, TK Muhammadiyah Boarding School (MBS), serta beberapa TK lain di Kota Mataram. Kegiatan ini dirancang untuk melibatkan anak-anak dan memperkenalkan peran guru dalam pendidikan sejak usia dini.
Selain itu, ada juga Lomba-lomba Kreatif dan Menghibur seperti : Lomba Tenis Meja antar mahasiswa dan dosen; Lomba Memasak, yang menjadi daya tarik karena melibatkan dosen laki-laki sebagai peserta utama.; Lomba Tarik Tambang, yang memupuk kebersamaan antar peserta; Lomba Video Promosi, di mana mahasiswa ditantang membuat konten kreatif untuk mempromosikan profesi guru; Lomba Inovasi Media Pembelajaran, sebagai upaya mendorong mahasiswa menciptakan alat bantu pengajaran yang kreatif dan efektif; Lomba Pidato, yang melibatkan mahasiswa FKIP untuk menyuarakan ide dan apresiasi mereka terhadap guru.
Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FKIP UMMAT, IMMawan Aldin, menyampaikan harapannya agar profesi guru semakin dihormati. “Semoga derajat guru lebih mulia dan profesi ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Kita harus memastikan guru mendapatkan hak yang layak dan lingkungan kerja yang mendukung,” katanya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UMMAT, Supriadin, menambahkan bahwa Hari Guru harus menjadi momen refleksi bagi masyarakat. “Peringatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter bangsa. Apresiasi kepada guru harus diwujudkan dalam bentuk nyata, seperti peningkatan kesejahteraan dan lingkungan kerja yang lebih baik,” ujarnya.
FKIP UMMAT menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan generasi pendidik yang berdedikasi dan profesional. Harapan besar ditujukan kepada mahasiswa calon guru agar mereka dapat menjadi pionir perubahan dalam dunia pendidikan (HUMAS UMMAT).
Mataram , Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Pahlawan tahun ini, dosen dan seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), yang dipelopori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Sejarah, mengadakan serangkaian kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan tersebut diawali dengan Bakti Sosial di Pantai Cemare pada Minggu, 10 November 2024, dan dilanjutkan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk pada Rabu, 13 November 2024.
Mengusung tema “Gerakan Bersih-Bersih Pantai Cemare”, kegiatan bakti sosial di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat melibatkan partisipasi aktif dari dosen, mahasiswa, serta masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong-royong, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Selama kegiatan tersebut, peserta membersihkan area pantai dari sampah plastik dan material lain yang merusak ekosistem. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi keberlanjutan sumber daya alam.
Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT, Ilmiawan, M.Pd., menyatakan bahwa momentum Hari Pahlawan menjadi momen refleksi penting bagi seluruh elemen kampus, khususnya bagi mahasiswa Sejarah. “Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, kami di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi NTB, melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah bakti sosial yang dilaksanakan di Pantai Cemare dan dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk, di mana kami mengadakan upacara tabur bunga dan musikalisasi puisi bertema kepahlawanan,” ujarnya.
Ilmiawan menekankan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah. “Sebagai bagian dari disiplin ilmu sejarah, kami berharap mahasiswa dapat memetik pembelajaran dari peringatan Hari Pahlawan ini. Kami ingin membangkitkan kesadaran mahasiswa terhadap peninggalan sejarah dan membangun kedekatan emosional dengan perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa,” harapnya.
Kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan Majeluk diwarnai dengan upacara khidmat yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa. Selain tabur bunga, acara juga mencakup pembacaan puisi bertema pahlawan yang menggugah rasa nasionalisme dan musikalisasi puisi yang disajikan oleh perwakilan mahasiswa. Momen ini menciptakan suasana haru dan refleksi mendalam, mengingatkan semua peserta akan pentingnya menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi bangsa dan negara.
Ketua HMPS Sejarah, Nurul Aini, juga menyampaikan harapannya setelah kegiatan ziarah dan tabur bunga. “Saya berharap momen ini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa-jasa mereka, tetapi juga memperdalam pemahaman sejarah, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antarmahasiswa dan memotivasi mereka untuk berkontribusi positif bagi bangsa, menjaga semangat kepahlawanan, serta berperan aktif dalam pembangunan negara,” jelasnya.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT berharap dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kebangsaan yang lebih kuat di kalangan mahasiswa, agar mereka terus menghargai dan melestarikan warisan sejarah bangsa. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam pemahaman sejarah, dan mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak tenaga pendidik berkualitas melalui penyelenggaraan Gelar Karya Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung pada hari pertama aktifnya perkuliahan mahasiswa UMMAT, dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, serta mahasiswa PPG yang antusias memamerkan karya inovatif mereka.
Ketua PPG UMMAT, Dr. Intan Dwi Astuti, M.Pd., menyampaikan bahwa projek kepemimpinan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan kepemimpinan dan inovasi dalam dunia pendidikan. “Projek ini bukan hanya tentang menyusun teori, tetapi juga memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengimplementasikan pengetahuan mereka melalui karya nyata yang memiliki manfaat langsung di masyarakat, khususnya di dunia pendidikan,” ucapnya.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., menambahkan bahwa inovasi dan kreativitas mahasiswa dalam projek kepemimpinan ini membuktikan bahwa calon guru dari UMMAT siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan yang semakin kompleks. “Mahasiswa PPG UMMAT berhasil menunjukkan kemampuan mereka dalam menciptakan solusi kreatif melalui projek ini, yang tentunya akan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di berbagai sekolah dan komunitas,” jelasnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut memberikan apresiasi besar terhadap karya-karya mahasiswa PPG dan berharap kegiatan ini menjadi momentum yang baik untuk perkembangan karier para calon guru. “Hari ini adalah hari pertama perkuliahan aktif mahasiswa UMMAT, dan alhamdulillah disambut dengan Gelar Karya PPG yang begitu membanggakan. Dari total 163 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia, hanya 38 yang mendapat kesempatan menyelenggarakan PPG, dan salah satunya adalah UMMAT,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor juga menekankan pencapaian UMMAT yang semakin dikenal di kancah internasional. “UMMAT terus berkembang, dan baru-baru ini kita bekerja sama dengan Islamic Relief Canada, serta InsyaAllah Fakultas Kedokteran UMMAT akan mulai berjalan tahun depan,” ungkapnya dengan penih semangat. Ia juga berharap alumni PPG UMMAT bisa menjadi contoh yang baik bagi guru-guru lain di Indonesia. “Semoga alumni PPG UMMAT bisa menjadi role model bagi guru-guru lain dan dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh untuk mencerdaskan siswa-siswinya,” tambahnya.
Rektor juga menyinggung fenomena sosial yang kini seringkali merusak hubungan antara guru dan siswa, khususnya terkait kurangnya rasa hormat siswa terhadap guru akibat pengaruh media sosial. “Sekarang ini, kita sering melihat kasus-kasus siswa yang kurang sopan terhadap guru. Salah satunya yang mencuat di Gorontalo, di mana tindakan oknum siswa dan guru sangat mencoreng dunia pendidikan dan nama baik profesi guru. Melalui projek kepemimpinan ini, kami berharap mahasiswa bisa mempelajari dan memahami pentingnya membentuk karakter siswa yang baik,” tegasnya.
Acara Gelar Karya ini menampilkan berbagai hasil projek mahasiswa yang terbagi dalam beberapa kelompok dari Program Studi PGSD dan PPKn. Setiap kelompok menampilkan produk inovatif yang tidak hanya bermanfaat untuk pendidikan tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari.
Kelompok 1 PGSD : Mengangkat tema Sekolah Pesisir Juang, kelompok ini menampilkan produk seperti media pembelajaran interaktif dan kerupuk tongkol sebagai contoh inovasi dalam memanfaatkan sumber daya lokal. Kelompok 2 PGSD : Memamerkan produk luluran tradisional yang dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk memperkenalkan budaya lokal kepada siswa. Kelompok 3 PGSD A : Berfokus pada pengembangan komik edukatif dan lilin aroma terapi untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Produk ini diimplementasikan di SDN 45 Ampenan.
Kelompok 3 PGSD B : Mengangkat tema Sirih Cina, kelompok ini menampilkan produk inovatif seperti puding lava sicin, es jelly sicin, dan paket bundling yang memanfaatkan bahan alami sirih cina. Kelompok 1 PPKn : Mengusung tema peningkatan kreativitas dalam pengelolaan bahan pangan, kelompok ini menciptakan produk-produk inovatif seperti media cerdas, congklak, mindnopoli, kripik pelepah, dan batik ecoprint. Mereka juga bekerja sama dengan komunitas Bale Belajar untuk meningkatkan kreativitas siswa. Dan Kelompok 2 PPKn : Menampilkan produk sehari-hari seperti sabun cuci piring, stik pepaya, gantungan kunci, dan kegiatan PPG Mengajar, yang semuanya dirancang untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Kegiatan Gelar Karya ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh mahasiswa PPG UMMAT untuk terus berinovasi dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mempraktikkan nilai-nilai pengajaran yang akan mereka terapkan di dunia pendidikan setelah lulus nanti.
Kedepannya, diharapkan projek-projek seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkaya pengalaman mahasiswa PPG dalam menciptakan solusi inovatif di bidang pendidikan serta meningkatkan kontribusi UMMAT dalam menghasilkan calon guru yang profesional dan berdaya saing (Humas UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi mahasiswa dengan menyelenggarakan KKN EXPO UMMAT 2024 bertajuk Teknologi Tepat Guna (TTG). Acara ini menjadi puncak dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-XXXVIII, menampilkan beragam produk inovatif hasil pengabdian mahasiswa di berbagai desa. Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, dinobatkan sebagai Kelompok Terbaik TTG dalam ajang ini, Auditorium UMMAT (11/09/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya expo ini. “Expo kali ini tidak hanya sekadar ajang pameran karya, tetapi merupakan hasil dari rangkaian kegiatan panjang yang diawali dengan seminar nasional. Dalam seminar tersebut, kita membahas potensi desa, serta peran mahasiswa KKN dalam mengembangkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, KKN EXPO UMMAT 2024 menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa. “Kami sangat bangga karena meskipun ini adalah expo pertama yang kami adakan, namun kualitas karya yang ditampilkan sangat luar biasa. Inovasi-inovasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi modern, tetapi juga pada pemanfaatan potensi lokal yang sudah dimiliki oleh masyarakat desa,” tambahnya.
Rektor UMMAT, yang diwakili Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran expo ini. Ia menekankan pentingnya memberikan pengakuan atas inovasi mahasiswa yang berpotensi untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKKI). “Expo ini tidak hanya sekadar ajang apresiasi, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi inovasi-inovasi mahasiswa untuk didaftarkan sebagai paten sederhana atau HAKKI. Produk-produk seperti jamu dan briket yang saya lihat tadi memiliki ciri khas yang kuat, sehingga sangat berpotensi untuk dipatenkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asmawati berharap expo ini dapat menjadi agenda tahunan UMMAT yang terus berkembang. “Kami berharap expo ini dapat menjadi contoh bagi acara-acara serupa di masa depan, di mana karya-karya mahasiswa dapat diangkat, dikembangkan, dan diberikan penghargaan yang layak. Inovasi yang dihasilkan mahasiswa sangat berharga, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi pengembangan institusi dan masyarakat luas,” tambahnya.
Selain penyerahan penghargaan, expo ini juga menampilkan produk-produk unggulan dari kelompok KKN lainnya. Beberapa produk yang dipamerkan di antaranya adalah sosis dari ampas minyak kelapa, susu jagung dengan daun kelor, serta teknologi bioponik yang berfokus pada pengurangan sampah rumah tangga. Tidak ketinggalan, program pencegahan stunting juga menjadi salah satu inovasi unggulan yang dipresentasikan oleh Kelompok 51 Desa Tamekan, yang akhirnya berhasil meraih gelar juara pertama.
Ketua Kelompok 51 Desa Tamekan , Mustofa Al Hadid, menyampaikan bahwa keberhasilan timnya tidak lepas dari kolaborasi yang baik antar anggota kelompok, yang berbagi tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka masing-masing. “Kami mencoba untuk membagi tugas sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Misalnya, teman-teman yang berasal dari Fakultas Pertanian fokus pada pengembangan produk-produk berbasis pertanian. Masyarakat desa sangat antusias dan terlibat aktif dalam program yang kami buat, sehingga kendala yang kami hadapi tidak terlalu signifikan,” tuturnya.
Ia juga berharap agar masyarakat Desa Tamekan dapat terus mengembangkan produk-produk inovatif yang telah dihasilkan selama masa KKN. “Kami berharap produk-produk seperti sosis dari ampas minyak kelapa dan susu jagung ini dapat terus diproduksi dan bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa, sehingga bisa menjadi produk unggulan desa,” tambahnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Yudhi Lestanata, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi kepada kelompok mahasiswa bimbingannya. “Sejak awal ditunjuk sebagai DPL, saya berupaya membangun koordinasi yang kuat dan memberikan informasi penting kepada mahasiswa sebelum mereka berangkat ke lokasi KKN. Saya menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan, termasuk bagaimana menjalankan program kerja secara efektif, serta cara berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Yang paling penting, mahasiswa harus fokus dalam melaksanakan program kerja, baik program pokok, program khusus, maupun program pilihan. Saya sangat bangga dengan prestasi yang dicapai oleh kelompok 51 KKN di Desa Tamekan. Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi dan hasil yang membanggakan. Semoga mereka terus memberikan yang terbaik ke depannya,” ungkapnya penuh harap.
Setelah penyerahan penghargaan kepada para pemenang, acara dilanjutkan dengan talkshow, bertema Inspirasi dari Desa, Solusi untuk Bangsa. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yakni Irfan Saenaufal dari BPJS Ketenagakerjaan NTB, Dr. Ibrahim selaku Ketua LPPM UMMAT, dan Mustofa Al Hadid dari Kelompok 51 KKN Desa Tamekan.
Dalam sesi ini, para narasumber berbagi pengalaman dan inspirasi tentang bagaimana potensi desa dapat digali dan dikembangkan melalui inovasi teknologi tepat guna. Para peserta talkshow, yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum, juga diajak untuk berpikir lebih jauh tentang peran inovasi dalam memajukan desa-desa di Indonesia.
Adapun pemenang penghargaan dalam KKN EXPO UMMAT 2024 adalah sebagai berikut: Juara 1: Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, Juara 2: Kelompok Desa Sesaot, Juara 3: Kelompok Desa Teros, Harapan 1: Kelompok Desa Nusa Jaya, Harapan 2: Kelompok Desa Sambelia, Harapan 3: Kelompok Desa Santong Tua
KKN EXPO UMMAT 2024 ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi LPPM UMMAT dalam mengapresiasi hasil karya mahasiswa, sekaligus mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Expo ini juga diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menampilkan teknologi tepat guna, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), terus berupaya meningkatkan kualitas akademik dan bimbingan riset melalui partisipasinya dalam Joint Research Supervisi Course 2.0, yang dilaksanakan di Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) pada tanggal 7 hingga 9 September 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis universitas dalam memperkuat kapasitas promotor dan co-promotor dalam bimbingan riset, serta memperluas kolaborasi akademik di tingkat internasional (11/09/2024).
Wakil Rektor I, Dr. Harry Irawan Johari, M.Si., hadir mewakili UMMAT dalam kegiatan tersebut. Partisipasinya tidak hanya menegaskan komitmen universitas terhadap peningkatan kualitas supervisi riset, tetapi juga memperlihatkan keseriusan UMMAT dalam membangun hubungan yang lebih kuat dengan lembaga akademik global. “Keikutsertaan ini merupakan kesempatan penting untuk memperdalam pengetahuan dalam bimbingan riset, sekaligus memperluas jejaring internasional yang dapat mendukung perkembangan akademik universitas,” ujarnya.
Kegiatan Joint Research Supervisi Course 2.0 ini dirancang untuk membantu para akademisi, terutama promotor dan co-promotor, dalam memperkaya metode supervisi riset. Melalui sesi-sesi yang interaktif, para peserta memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai teknik supervisi yang lebih efektif dan inovatif. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan para ahli dari berbagai perguruan tinggi, yang berpotensi membuka pintu kolaborasi riset di masa mendatang.
Dalam salah satu sesi, para peserta mendapatkan pembekalan tentang pengelolaan riset mahasiswa yang lebih terstruktur, mulai dari tahap perencanaan hingga implementasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan para promotor dapat memberikan panduan yang lebih jelas dan terarah bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir atau tesis mereka. “Pengalaman yang didapatkan dari kursus ini akan sangat berguna dalam meningkatkan kapasitas supervisi riset di lingkungan kampus, sehingga mahasiswa dapat lebih terarah dalam menjalani proses penelitian,” lanjutnya.
Tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas bimbingan, Joint Research Supervisi Course 2.0 juga menjadi platform penting untuk membangun relasi antara institusi pendidikan tinggi di berbagai negara. Universitas Muhammadiyah Mataram, melalui partisipasi ini, semakin memperkuat jaringannya dengan institusi akademik lainnya, khususnya di wilayah Asia Tenggara. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan peluang kerjasama riset internasional yang lebih luas, serta membuka pintu bagi dosen dan mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek riset kolaboratif di masa depan.
Dengan mengikuti kegiatan ini, UMMAT berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata terhadap proses bimbingan riset di kampus. Diharapkan, hasil dari kursus ini akan membantu menciptakan iklim akademik yang lebih kondusif bagi pengembangan riset berkualitas, serta memperkuat reputasi universitas di kancah internasional.
Sebagai penutup, Dr. Harry Irawan Johari menyampaikan harapan besarnya bahwa partisipasi dalam Joint Research Supervisi Course 2.0 ini akan membawa manfaat yang signifikan, baik bagi dosen maupun mahasiswa. “Kegiatan ini bukan hanya tentang peningkatan keterampilan supervisi riset, tetapi juga tentang membangun pondasi yang lebih kuat untuk masa depan riset di Universitas Muhammadiyah Mataram,” tegasnya. Melalui kegiatan ini, UMMAT terus berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan riset dan akademik yang berkelanjutan, demi tercapainya visi sebagai universitas yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi mahasiswa dengan menyelenggarakan KKN EXPO UMMAT 2024 bertajuk Teknologi Tepat Guna (TTG). Acara ini menjadi puncak dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-XXXVIII, menampilkan beragam produk inovatif hasil pengabdian mahasiswa di berbagai desa. Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, dinobatkan sebagai Kelompok Terbaik TTG dalam ajang ini, Auditorium UMMAT (11/09/2024).
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya expo ini. “Expo kali ini tidak hanya sekadar ajang pameran karya, tetapi merupakan hasil dari rangkaian kegiatan panjang yang diawali dengan seminar nasional. Dalam seminar tersebut, kita membahas potensi desa, serta peran mahasiswa KKN dalam mengembangkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, KKN EXPO UMMAT 2024 menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa. “Kami sangat bangga karena meskipun ini adalah expo pertama yang kami adakan, namun kualitas karya yang ditampilkan sangat luar biasa. Inovasi-inovasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi modern, tetapi juga pada pemanfaatan potensi lokal yang sudah dimiliki oleh masyarakat desa,” tambahnya.
Rektor UMMAT, yang diwakili Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran expo ini. Ia menekankan pentingnya memberikan pengakuan atas inovasi mahasiswa yang berpotensi untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKKI). “Expo ini tidak hanya sekadar ajang apresiasi, tetapi juga dapat menjadi wadah bagi inovasi-inovasi mahasiswa untuk didaftarkan sebagai paten sederhana atau HAKKI. Produk-produk seperti jamu dan briket yang saya lihat tadi memiliki ciri khas yang kuat, sehingga sangat berpotensi untuk dipatenkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asmawati berharap expo ini dapat menjadi agenda tahunan UMMAT yang terus berkembang. “Kami berharap expo ini dapat menjadi contoh bagi acara-acara serupa di masa depan, di mana karya-karya mahasiswa dapat diangkat, dikembangkan, dan diberikan penghargaan yang layak. Inovasi yang dihasilkan mahasiswa sangat berharga, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi pengembangan institusi dan masyarakat luas,” tambahnya.
Selain penyerahan penghargaan, expo ini juga menampilkan produk-produk unggulan dari kelompok KKN lainnya. Beberapa produk yang dipamerkan di antaranya adalah sosis dari ampas minyak kelapa, susu jagung dengan daun kelor, serta teknologi bioponik yang berfokus pada pengurangan sampah rumah tangga. Tidak ketinggalan, program pencegahan stunting juga menjadi salah satu inovasi unggulan yang dipresentasikan oleh Kelompok 51 Desa Tamekan, yang akhirnya berhasil meraih gelar juara pertama.
Ketua Kelompok 51 Desa Tamekan , Mustofa Al Hadid, menyampaikan bahwa keberhasilan timnya tidak lepas dari kolaborasi yang baik antar anggota kelompok, yang berbagi tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka masing-masing. “Kami mencoba untuk membagi tugas sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Misalnya, teman-teman yang berasal dari Fakultas Pertanian fokus pada pengembangan produk-produk berbasis pertanian. Masyarakat desa sangat antusias dan terlibat aktif dalam program yang kami buat, sehingga kendala yang kami hadapi tidak terlalu signifikan,” tuturnya.
Ia juga berharap agar masyarakat Desa Tamekan dapat terus mengembangkan produk-produk inovatif yang telah dihasilkan selama masa KKN. “Kami berharap produk-produk seperti sosis dari ampas minyak kelapa dan susu jagung ini dapat terus diproduksi dan bahkan dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa, sehingga bisa menjadi produk unggulan desa,” tambahnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Yudhi Lestanata, S.IP., M.IP., memberikan apresiasi kepada kelompok mahasiswa bimbingannya. “Sejak awal ditunjuk sebagai DPL, saya berupaya membangun koordinasi yang kuat dan memberikan informasi penting kepada mahasiswa sebelum mereka berangkat ke lokasi KKN. Saya menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan, termasuk bagaimana menjalankan program kerja secara efektif, serta cara berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Yang paling penting, mahasiswa harus fokus dalam melaksanakan program kerja, baik program pokok, program khusus, maupun program pilihan. Saya sangat bangga dengan prestasi yang dicapai oleh kelompok 51 KKN di Desa Tamekan. Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi dan hasil yang membanggakan. Semoga mereka terus memberikan yang terbaik ke depannya,” ungkapnya penuh harap.
Setelah penyerahan penghargaan kepada para pemenang, acara dilanjutkan dengan talkshow, bertema Inspirasi dari Desa, Solusi untuk Bangsa. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yakni Irfan Saenaufal dari BPJS Ketenagakerjaan NTB, Dr. Ibrahim selaku Ketua LPPM UMMAT, dan Mustofa Al Hadid dari Kelompok 51 KKN Desa Tamekan.
Dalam sesi ini, para narasumber berbagi pengalaman dan inspirasi tentang bagaimana potensi desa dapat digali dan dikembangkan melalui inovasi teknologi tepat guna. Para peserta talkshow, yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum, juga diajak untuk berpikir lebih jauh tentang peran inovasi dalam memajukan desa-desa di Indonesia.
Adapun pemenang penghargaan dalam KKN EXPO UMMAT 2024 adalah sebagai berikut: Juara 1: Kelompok 51 Desa Tamekan, Kabupaten Sumbawa Barat, Juara 2: Kelompok Desa Sesaot, Juara 3: Kelompok Desa Teros, Harapan 1: Kelompok Desa Nusa Jaya, Harapan 2: Kelompok Desa Sambelia, Harapan 3: Kelompok Desa Santong Tua
KKN EXPO UMMAT 2024 ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi LPPM UMMAT dalam mengapresiasi hasil karya mahasiswa, sekaligus mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Expo ini juga diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menampilkan teknologi tepat guna, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi (HUMAS UMMAT).