UMMAT Bersama PT. STM, Dorong Mahasiswa Menyelami Good Mining Practices

UMMAT Bersama PT. STM, Dorong Mahasiswa Menyelami Good Mining Practices

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam membangun kemitraan strategis antara dunia pendidikan tinggi dan sektor industri. Kali ini, UMMAT menggandeng PT. Sumbawa Timur Mining (STM) dalam sebuah kegiatan bertajuk “Sharing Knowledge – Good Mining Practices: Sustainability in Mining Industry”, yang diselenggarakan pada Senin (2/6/2025) di Aula Rektorat UMMAT.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan wadah penting dalam mempertemukan gagasan, pengalaman, dan praktik terbaik dari kalangan akademisi dan praktisi industri. Hadir dalam kegiatan ini unsur pimpinan universitas, para dosen lintas prodi, mahasiswa dari berbagai jurusan, serta jajaran profesional dari PT. STM yang secara langsung membagikan ilmu dan pengalaman mereka terkait praktik pertambangan berkelanjutan.

Ketua panitia kegiatan, Dr. Nurhayati, S.TP., M.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama berkelanjutan yang telah dan akan terus dilakukan antara UMMAT dan PT. STM. “Kolaborasi ini adalah bentuk keseriusan kami untuk membuka ruang pembelajaran yang relevan dengan perkembangan industri. Ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari para praktisi di lapangan”, ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor II UMMAT, Ir. Asmawati, M.P., yang hadir mewakili Rektor UMMAT. Beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT. STM atas keterbukaan dan kemitraan yang telah terjalin. “Kolaborasi ini penting sebagai jembatan antara teori dan praktik. Kami ingin membekali mahasiswa tidak hanya dengan pengetahuan akademik, tetapi juga dengan wawasan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri”, ungkapnya.

Asmawati juga menyampaikan harapan agar kegiatan serupa bisa terus dilanjutkan melalui berbagai bentuk sinergi lainnya, seperti program magang industri, penelitian terapan bersama, kuliah tamu berkala, dan pelatihan berkelanjutan untuk dosen dan mahasiswa.

Dalam kesempatan yang sama, PJS Kepala Teknik Tambang PT. STM, Bapak Muhammad Evin Armedco, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kolaborasi antara dunia industri dan institusi pendidikan tinggi. “PT. STM percaya bahwa pertambangan yang berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui keterlibatan semua pihak, termasuk perguruan tinggi. Kami ingin menjadi bagian dari proses pendidikan generasi muda yang kelak akan memimpin perubahan”, ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa keterlibatan STM dalam kegiatan ini bukan sekadar bagian dari program sosial perusahaan, melainkan bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang perusahaan.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Pertama, dari pihak PT. STM, hadir Bapak Isnan Hidayatullah, S.Hut., selaku perwakilan dari Divisi Sustainability. Dalam paparannya, ia menjelaskan berbagai pendekatan dan praktik yang dilakukan PT. STM dalam mewujudkan good mining practices, termasuk upaya-upaya konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan, pengelolaan limbah tambang, serta pelibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan operasional. “Good mining practices bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang etika, transparansi, dan tanggung jawab sosial”, tegas Isnan.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana (PSLHMB) UMMAT, Prof. Joni Safaat Adiansyah, Ph.D., yang juga sebagai narasumber kedua, turut memberikan paparan dari perspektif akademik. Ia menyoroti pentingnya integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam seluruh proses pendidikan dan riset di bidang pertambangan. “Universitas perlu membuka ruang dialog dengan industri untuk memastikan bahwa lulusan kita siap menghadapi tantangan nyata di lapangan. Inilah esensi dari kampus merdeka dan ekosistem pembelajaran berbasis kolaborasi”, ungkapnya.

Sesi diskusi yang berlangsung usai pemaparan materi menjadi momen yang sangat menarik. Para mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan kritis terkait tantangan lingkungan, teknologi pertambangan, hingga aspek sosial dari kegiatan tambang. Narasumber menjawab dengan lugas, membagikan contoh-contoh riil, serta memberikan saran konstruktif kepada mahasiswa yang tertarik mengembangkan karier di bidang pertambangan dan lingkungan.

Melalui kegiatan ini, UMMAT kembali menegaskan visinya sebagai institusi pendidikan yang responsif terhadap dinamika zaman dan terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan industri seperti PT. STM dalam ruang akademik menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan berkelanjutan. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gaet Pemikir Dunia Arab Prof. Mariam Ahmad, Bicara Islam dan Peradaban Masa Depan

UMMAT Gaet Pemikir Dunia Arab Prof. Mariam Ahmad, Bicara Islam dan Peradaban Masa Depan

Mataram, Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran institusi pendidikan tinggi sebagai pusat transformasi intelektual dan spiritual umat. Salah satu wujud komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Kuliah Tamu Internasional yang menghadirkan tokoh dunia Islam, Prof. Dr. Mariam Ahmad, dosen senior Universitas Ibn Tofail, Kerajaan Maroko, sekaligus Presiden Asosiasi Suster Maroko-Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian dan Kajian Independen.

Bertempat di Aula H. Anwar Ikraman UMMAT pada Rabu siang, 28 Mei 2025, kegiatan ini mengangkat tema sentral “Islam dan  Peradaban Dunia”, sebuah topik yang dinilai sangat penting dan relevan dalam menghadapi dinamika global dan tantangan umat Islam dewasa ini.

Dalam sambutannya yang penuh kehangatan dan makna, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Prof. Mariam di tengah-tengah keluarga besar UMMAT. “Merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan besar bagi kami menyambut kehadiran salah satu tokoh pemikir dan ilmuwan terkemuka di dunia Arab dan Islam, Yang Mulia Prof. Dr. Maryam Ahmad, yang sedang melakukan kunjungan ke Indonesia pada hari-hari yang penuh berkah ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan pentingnya tema kuliah umum yang diangkat. “Tema ini sangat dibutuhkan oleh umat, karena memadukan antara orisinalitas agama dengan visi masa depan, antara prinsip wahyu dan dinamika realitas. Kehadiran beliau di tengah-tengah kita adalah berkah, sumber ilmu, dan inspirasi.” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Kegiatan ini luar biasa. Kita berhasil mendatangkan Profesor dunia dari Maroko yang pemikirannya telah dikenal luas di dunia Islam, terutama terkait dengan peradaban,” tuturnya.

Menurut beliau, kegiatan semacam ini sangat penting untuk memperluas wawasan sivitas akademika, memperkuat jaringan internasional kampus, sekaligus menjadi refleksi nyata dari nilai-nilai Islam Berkemajuan yang diusung Muhammadiyah. “Islam yang berperadaban akan muncul jika kita menyeimbangkan antara semangat belajar, pengembangan akhlak, dan keterbukaan terhadap ilmu,” tambahnya.

Dalam pemaparannya yang disampaikan secara langsung dalam bahasa Arab, Prof. Dr. Mariam Ahmad mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan kembali peran Islam dalam membangun peradaban yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

“Islam bukan hanya agama ritual, tetapi juga basis peradaban yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, etika, dan kemanusiaan. Masa depan peradaban Islam terletak pada kemampuan umat untuk bersinergi antara teks dan konteks, antara nilai wahyu dan kebutuhan zaman,” jelasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam membangun peradaban Islam yang inklusif dan berkeadilan. “Perempuan Muslim harus menjadi pilar perubahan, bukan hanya di ruang domestik, tetapi juga di ranah intelektual dan kepemimpinan sosial,” tegasnya.

Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi di lingkungan UMMAT. Mereka terlihat antusias menyimak setiap paparan yang disampaikan oleh Prof. Mariam. Sesi tanya jawab berlangsung hangat dengan berbagai pertanyaan kritis dan reflektif dari mahasiswa mengenai masa depan Islam di tengah tantangan globalisasi, teknologi, dan budaya.

Kehadiran Prof. Dr. Mariam Ahmad juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara UMMAT dan Universitas Ibn Tofail Maroko, khususnya dalam bidang penelitian, pertukaran pelajar, serta pengembangan kajian Islam dan studi peradaban.

Melalui kegiatan ini, UMMAT berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai universitas yang tidak hanya unggul dalam pendidikan, tetapi juga menjadi poros pemikiran Islam berkemajuan di Indonesia Timur.

“Kuliah tamu ini bukan hanya pertemuan akademik, tetapi juga adalah perjumpaan nilai dan visi tentang masa depan Islam. Semoga acara ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar dalam membangun peradaban yang mencerahkan umat dan dunia,” pungkas Drs. Abdul Wahab, MA. (HUMAS UMMAT)

Transformasi Akademik di Era Digital: HIMABI UMMAT Gagas Seminar Pemanfaatan AI dalam Karya Ilmiah

Transformasi Akademik di Era Digital: HIMABI UMMAT Gagas Seminar Pemanfaatan AI dalam Karya Ilmiah

Mataram, 27 Mei 2025 – Himpunan Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis (HIMABI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan eksistensinya melalui penyelenggaraan seminar bertajuk “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Pembuatan Karya Tulis Ilmiah di Era Society 5.0”. Kegiatan ini berlangsung di Aula FISIPOL dan diikuti lebih dari 55 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan dosen.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa, khususnya dalam memahami dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penyusunan karya ilmiah. Di era Society 5.0, sinergi antara manusia dan teknologi menjadi krusial untuk menjawab tantangan global, termasuk dalam dunia pendidikan dan riset akademik.

Ketua Umum HIMABI, Rendi Yanto, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk nyata kontribusi HIMABI dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan akademik berbasis teknologi. “Kami berharap seminar ini dapat memberikan pemahaman menyeluruh kepada mahasiswa tentang pentingnya mengintegrasikan teknologi, khususnya AI, dalam kegiatan akademik, tanpa mengabaikan etika dan orisinalitas ilmiah”, ujarnya.

Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Sulhan Hadi, SE., MM., turut memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi program studi untuk menjadi program studi yang unggul dan berdaya saing di tingkat ASEAN, berlandaskan nilai-nilai Islam dan catur dharma perguruan tinggi.

Sementara itu, Wakil Dekan II FISIPOL, Amin Saleh, S.Sos., M.I.Kom., menekankan pentingnya literasi teknologi bagi civitas akademika. “Pemanfaatan AI secara bijak dan bertanggung jawab sangat penting untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswa, khususnya dalam hal penulisan ilmiah”, tegasnya.

Seminar ini menghadirkan narasumber ahli, yakni Dr. Syaharuddin, S.Pd., M.Si., Kepala Divisi Publikasi LPPM UMMAT. Dalam paparannya, beliau menjelaskan mengenai kode etik penggunaan AI serta cara cerdas memanfaatkannya dalam penyusunan karya tulis ilmiah, khususnya makalah dan paper.

Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama pada sesi tanya jawab dan praktik penggunaan perangkat AI secara langsung. Salah satu peserta, Febi Laeli Puspita, menyampaikan kesannya, “Seminar ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru bagi saya. Saya jadi memahami bahwa AI bukan sekadar alat bantu, tetapi juga mitra dalam menciptakan karya tulis yang lebih terstruktur dan efektif”, ujarnya.

Dengan terselenggaranya seminar ini, HMPS HIMABI menegaskan komitmennya sebagai organisasi mahasiswa yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan aktif dalam meningkatkan mutu akademik di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gandeng PLSP PTMA, Perkuat Sistem Sertifikasi Kampus

UMMAT Gandeng PLSP PTMA, Perkuat Sistem Sertifikasi Kampus

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus melakukan akselerasi dalam memperkuat sistem sertifikasi profesi di lingkungan kampus. Salah satu langkah strategis yang dilakukan yakni dengan menggelar kegiatan Pendampingan Program Kerja Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) selama tiga hari, mulai tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, yang bertempat di Aula Lantai III Gedung Rektorat UMMAT.

Kegiatan ini menghadirkan jajaran Perkumpulan Lembaga Sertifikasi Profesi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PLSP PTMA) sebagai tim pendamping, di antaranya: Sekretaris Umum PLSP PTMA, Lukito Dwi Yuono, MT. (UM Metro); Dr. Ida Rindaningsih, S.Pd., M.Pd. (UMSIDA); serta Dr. Nasrun, M.Pd. (UNISMUH Makassar).

Pendampingan ini menjadi bagian dari komitmen UMMAT dalam mempercepat pendirian dan penguatan program kerja LSP P1 sebagai lembaga strategis penjamin kompetensi lulusan yang bersertifikat dan unggul sesuai standar nasional.

Dalam arahannya, perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa LSP PTMA wajib mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi berkenaan dengan Relevansi Sertifikat Kompetensi terhadap Kelulusan Mahasiswa mendapatkan Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat Kompetensi. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi berkenaan dengan Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal mengenai kesatuan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian mahasiswa dari hasil pembelajarannya pada akhir program pendidikan tinggi.

Drs. Abdul Wahab, MA., selaku Rektor UMMAT menyatakan bahwa Kegiatan ini BERDAMPAK pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengakuan kompetensi lulusan, program kerja LSP P1 UMMAT akan menjadi suatu kebutuhan strategis. LSP P1 UMMAT berperan penting dalam memastikan lulusan memiliki sertifikasi kompetensi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Senada dengan itu, Sekretaris Umum PLSP PTMA, Lukito Dwi Yuono, MT., menuturkan bahwa PLSP PTMA memiliki mandat untuk mendampingi seluruh PTMA dalam membentuk dan mengembangkan LSP P1. “Pendampingan ini memberikan pemahaman menyeluruh mengenai tata cara, syarat, dan prosedur pendirian LSP P1, serta mendukung penyusunan dokumen untuk pengajuan lisensi ke BNSP,” jelasnya.

Dr. Ida Rindaningsih, S.Pd., M.Pd., selaku Tim Pendamping PLSP PTMA, menyatakan bahwa kegiatan pendampingan Program Kerja LSP P1 untuk mengidentifikasi tentang Skema Sertifikasi Kompetensi Lulusan di Perguruan Tinggi khususnya di UMMAT, Skema Sertifikasi dengan Okupasi Khusus dapat digunakan Prodi Memenuhi Kompetensi Sesuai Profil Lulusan Prodi, Skema Sertifikasi dengan Okupasi Umum dapat digunakan Beberapa Prodi, Skema Sertifikasi telah Terukur Sektor/Bidangnya, Terukur Level KKNI-Nya Sesuai Peraturan Yang Berlaku, dan Terukur Unit-Unit Kompetensi, Peralatan dan Bahan, Skill Knowledge Attitude yang Wajib Diberikan sehingga nantinya tinggal dimuat ke RPS. Skema Kompetensi, Proses Bisnis, dan Prosedur Pendirian LSP, Dokumen Apresiasi lainnya disusun berbasis bukti pelaksanaan kegiatan.

Sementara itu, Dr. Nasrun, M.Pd., dari UNISMUH Makassar, menekankan pentingnya LSP dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, termasuk IKU Rektor, akreditasi institusi/prodi, perolehan angka kredit dosen, hingga daya saing lulusan. Ia juga menegaskan bahwa seluruh dokumen seperti Renstra, rencana kebutuhan sumber daya, hingga dokumen apresiasi harus disusun sesuai standar BNSP.

Dari pihak UMMAT, Sekretaris Rektor 1, Dr. Syafril, M.Pd., menyambut baik kegiatan ini dan menyebutnya sebagai langkah awal yang penting untuk peninjauan kurikulum berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) di setiap program studi, guna memastikan kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja.

Menutup kegiatan, Ketua LSP P1 UMMAT, Dr. Junaidin, M.Pd., menyampaikan komitmennya dalam menjadikan LSP sebagai bagian integral dari sistem pendidikan UMMAT. “Kami sebagai pendatang baru tentu harus banyak belajar dari PTMA lain yang sudah lebih dahulu eksis dalam pengelolaan LSP. Kegiatan ini menjadi wadah berharga untuk berbagi pengalaman dan koordinasi,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung program strategis rektor untuk menjadikan LSP P1 UMMAT sebagai prioritas utama dalam waktu dekat.

Dengan sinergi yang terjalin bersama PLSP PTMA, UMMAT meneguhkan langkah menuju penguatan mutu lulusan melalui sertifikasi profesi yang kredibel dan terstandar nasional. (HUMAS UMMAT)

DPM UMMAT Gelar Sidang Paripurna, Sahkan UU Organisasi Mahasiswa Demi Wujudkan Lembaga Profesional dan Progresif

DPM UMMAT Gelar Sidang Paripurna, Sahkan UU Organisasi Mahasiswa Demi Wujudkan Lembaga Profesional dan Progresif

Mataram, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menggelar Sidang Paripurna sebagai agenda puncak pengesahan Undang-Undang Organisasi Mahasiswa (UU OM), Kamis, 22 Mei 2025. Sidang ini menjadi langkah strategis dan konstitusional dalam menata ulang sistem kelembagaan mahasiswa, sekaligus bentuk tanggung jawab DPM sebagai lembaga legislatif tertinggi di lingkungan kemahasiswaan UMMAT.

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk unsur pimpinan universitas, ketua dan pengurus lembaga kemahasiswaan se-UMMAT, serta Ketua DPM Se-Mataram.

Ketua DPM UMMAT Periode 2025/2026, Muhammad Aminuddin, menegaskan bahwa kegiatan sidang paripurna ini merupakan tugas pokok DPM setiap periode, sebagai upaya untuk merevisi dan merumuskan kembali regulasi organisasi mahasiswa yang relevan dengan perkembangan zaman dan dinamika kehidupan kampus. Ia juga menyoroti adanya stagnasi dalam lembaga-lembaga kemahasiswaan di UMMAT yang perlu segera dibenahi secara sistemik.

“Kita semua tahu bahwa banyak lembaga kemahasiswaan mengalami kemandekan. Namun DPM UMMAT hadir dengan komitmen kuat untuk meluruskan dan menyusun kembali sistem kelembagaan yang sesuai dengan nilai-nilai konstitusi. Sebab, DPM bukan hanya lembaga legislatif semata, tetapi juga lembaga solutif yang harus menaungi seluruh lembaga di bawahnya, mulai dari BEM Universitas hingga HMPS”, jelasnya.

Dengan mengusung tema “Reformulasi Aturan Guna Mewujudkan Peran Lembaga Kemahasiswaan yang Profesional”, sidang paripurna ini menjadi ruang strategis untuk membahas serta mengesahkan produk hukum mahasiswa yang baru, yang diyakini akan menjadi pondasi kokoh bagi keberlangsungan roda organisasi di lingkungan kampus.

Sebelum sampai pada tahap sidang paripurna, DPM UMMAT telah melalui proses panjang dan komprehensif dalam menyusun revisi UU Organisasi Mahasiswa. Proses ini dimulai dengan pembentukan tim penyusun yang melibatkan delegasi dari seluruh dewan fakultas. Selanjutnya, draft revisi RUUOM disebarkan ke seluruh ketua lembaga dan pimpinan universitas, termasuk Wakil Rektor III dan Kepala Bagian Kemahasiswaan, sebagai bentuk uji publik terhadap naskah regulasi yang akan berlaku.

“Langkah ini kami ambil sebagai bentuk keterbukaan dan akuntabilitas dalam penyusunan aturan. Semua pihak memiliki ruang untuk memberi masukan, agar UU ini benar-benar merepresentasikan kebutuhan dan realitas yang dihadapi lembaga-lembaga kemahasiswaan kita”, terang Aminuddin.

Melalui serangkaian kajian mendalam serta diskusi intensif, UU OM yang disahkan dalam sidang ini diharapkan mampu membawa pembaruan nyata dalam tata kelola kelembagaan mahasiswa, mendorong profesionalisme, dan memperkuat peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan di lingkungan kampus.

Sidang Paripurna DPM UMMAT tidak hanya dimaknai sebagai agenda rutin kelembagaan, namun juga sebagai simbol perwujudan cita-cita bersama dalam membangun UMMAT yang unggul, partisipatif, dan dinamis.

“Pengesahan UU ini adalah bentuk kontribusi kami dalam menjemput visi besar UMMAT sebagai kampus unggul. Dengan landasan hukum yang kuat dan relevan, kami percaya lembaga kemahasiswaan akan mampu menjalankan fungsinya secara maksimal dalam menghadirkan perubahan positif”, tutup Ketua DPM dengan penuh optimisme. (HUMAS UMMAT)