Mataram — Sejalan dengan kegiatan implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan transformasi pendidikan tinggi yang harmonis, dosen dan mahasiswa UMMAT terus berinovasi menciptakan suatu kreatifitas, terobosan untuk mengolah limbah industri minyak kelapa menjadi aneka produk pangan yang bernilai ekonomis. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 3 September 2022, bermula dari permasalahan limbah yang cukup tinggi dihasilkan oleh IKM AL-IFFAH yang terletak di Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Sejauh ini, desa tersebut sangat terkenal dengan komoditas kelapa yang melimpah bahkan banyak yang dikirim ke Pulau Jawa. IKM-Al-IFFAH bergerak dalam mengolah minyak goreng kelapa.

Pak Zaini selaku pemilik IKM menyebutkan bahwa dalam sekali produksi minyak goreng kelapa sekitar 300 butir kelapa menghasilkan limbah air kelapa sebesar 150 liter, batok kelapa 80 kg, ampas kelapa 120 kg dan blondo mencapai 25 kg.
“Semua limbah kecuali batok kelapa tersebut belum dimanfaatkan secara optimal karena minimnya pengetahuan dan keterampilan kami,” ujarnya.


Hanya batok kelapa yang dibeli secara kontinyu oleh para produsen yang membuat arang. Sedangkan blondo, terkadang dijual kepada masyarakat sekitar dan masyarakat lainnya yang sekedar ngidam, atau bahkan hanya mencari untuk keperluan tertentu. Pembelian blondo ini pun bisa dikatakan bervariasi dan tidak sering (kontinyu), pembelian pun dengan harga yang cukup murah.
“Bahkan tidak jarang terkadang blondo dibagi- bagi oleh para pekerja. Sedangkan air kelapa dibuang percuma tidak dimanfaatkan, ampas kelapa pun hanya digunakan untuk pakan ternak dan juga ikan yang dimiliki oleh pemilik, terkadang ampas kelapa juga diambil oleh beberapa pekerja untuk mengepel lantai rumah mereka,” begitu yang disampaikan oleh pemilik IKM Bapak zaini.
Berangkat dari itulah Dr. Nurhayati, S.TP., MP., selaku ketua tim, bersama dengan dua timnya Muanah, S.TP., M.Si dan Novi yanti Sandra Dewi, Lc., M.E dan juga beberapa mahasiswa melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk menyulap limbah industri minyak kelapa menjadi aneka produk olahan pangan.


“Berbagai limbah seperti air kelapa diolah menjadi nata de coco, blondo diolah menjadi sambel dan nugget, ampas kelapa diolah menjadi tepung yang kemudian dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk olahan cookies, bolu dan lainnya. Kegiatan tersebut menjadi salah satu bentuk kegiatan Catur Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Dr. Nurhayati, S.TP., M.P yang juga selaku Kaprodi THP, berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan jenis produk yang dihasilkan, jadi tidak hanya minyak goreng kelapa. Selain itu juga, tentunya meningkatkan pendapatan IKM, serta mencegah pencemaran lingkungan.
“Pak Zaini, selaku pemilik IKM Al-Iffah juga mengapresiasi kinerja Tim PKM UMMAT, mereka langsung memberi kami solusi atas persoalan yang kami hadapi selama ini, terima kasih banyak untuk beliau.”
Tim PKM Ummat juga berterima kasih kepada Kemendikbudristek atas pendanaan hibah program Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional Skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun Anggaran 2022, dan juga kepada Rektor Ummat Bapak Arsyad H. Abd. Ghani serta LPPM UMMAT yang sangat mendukung sepenuhnya atas kelancaran kegiatan PKM ini. (Humas UMMAT)