MATARAM – Dengan berakhirnya masa jabatan beberapa pejabat struktural di lingkup Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), pada hari Rabu, 28 September 2022 digelar pelantikan dan serah terima jabatan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram. Acara ini berlangsung di Aula lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT dan dihadiri oleh Ketua BPH UMMAT, Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., Para Wakil Rektor, Para dekan, Direktur, Kepala Lembaga, Biro dan UPT serta para undangan di lingkungan UMMAT. Berdasarkan surat keputusan Rektor bahwa pejabat yang dilantik adalah Wakil Dekan I & II FKIP, Wakil Dekan I & II Fakultas Hukum dan Wakil Dekan I FISIP, yang mana langsung dilantik oleh Rektor UMMAT dan ketua BPH UMMAT sebagai saksi.
Para Wakil Dekan yang dilantik antara lain WD I Hukum, Dr usman munir S.H M.H., WD II Hukum, Dr. Anis Primadewi S.H M.H., WD I FKIP, Sri Maryani, S.Pd., M.Pd., WD II FKIP, Dr. Candra M.Pd., dan WD II FISIPOL, Dr. Rosi Maunofa Widayat SE., MA.


Dalam sambutannya Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., mengucapkan selamat kepada para Wakil Dekan yang baru saja dilantik.
“Selamat kepada Dekan dan Wakil Dekan yang baru saja dilantik, semoga saudara-saudara bisa melaksanakan amanah sebaik-baiknya sesuai dengan janji yang telah dibacakan. Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Dekan dan Wakil Dekan yang telah habis masa jabatannya,” ujarnya.
Lebih lanjut lagi beliau mengatakan bahwa akademik merupakan prioritas pertama, untuk mengkoordinasikan peningkatan mutu kampus menjadi lebih baik dan harapannya agar UMMAT lebih di kenal lagi secara nasional maupun Internasional.


“Semoga Wakil Dekan yang dilantik mampu mengkoordinasikan seluruh prodi yang di fakultas dan mampu menyelesaikan permasalahan akademik yang ada di fakultas,” harapnya di akhir sambutan.
Dalam kesempatan tersebut Ketua BPH UMMAT, Drs. H. Gulam Abbas, M.Si. juga memberikan sambutan berpesan, “Jangan sampai kita sebagai pemimpin itu anti-kritik. Jadikanlah orang yang mengkritik kita menjadi kawan diskusi. Serta lakukan sosiometri, ukur diri kita sebagaimana baik dan bisanya kita dalam memimpin,” ujarnya. (Humas UMMAT)