Mataram – LPTK Universitas Muhammadiyah Mataram menggelar orientasi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan 2021-2022 pada Senin, 3 Oktober 2022 di gedung lantai tiga aula rektorat, kegiatan ini di ikuti peserta PPG dari berbagai perguruan tinggi di NTB. Kegiatan dihadiri oleh koordinator PPG Pra jabatan Dr. Sri Rejeki, M.Pd., dekan Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si., kaprodi PPG Dr. Intan Dwi Hastuti, M.Pd. dan juga secara resmi dibuka oleh rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd Gani, M.Pd.
Dalam orientasi PPG tersebut, sebanyak 29 orang mahasiswa yang terbagi dalam 3 bidang studi yaitu prodi PPKN, prodi Sejarah dan prodi Geografi. Hal ini dipertegas oleh Koordinator PPG Pra jabatan Dr. Sri Rejeki, M.Pd., mengatakan “Alhamdulillah, sebanyak 29 orang mahasiswa yang terbagi dalam 3 bidang studi yaitu prodi PPKN sebanyak 20 peserta, prodi Sejarah 5 peserta dan prodi Geografi 4 peserta” jelasnya.
Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., selaku dekan FKIP menyampaikan “Tentunya sangat berbangga saudara mahasiswa-mahasiswi sekalian, karena tidak gampang untuk mendapatkan kursi di pagi hari ini dikarenakan persaingannya tingkat nasional dan bisa di katakan bahwa ciri-ciri guru ideal adalah alumni kegiatan PPG ini” ucapnya.
Dalam sambutannya pun beliau juga berharap “Diharapkan juga para alumni dari kegiatan PPG ini bisa menjadi inisiator di dalam bidang pendidikan untuk memajukan bangsa ini”. tambahnya
Selanjutnya, rektor UMMAT Dr. Arsyad Abdul Gani M.Pd., dalam sambutannya pun mengharapkan “Saudara-saudari ini (peserta PPG) diharapkan bisa melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan dapat bersaing di internal, regional maupun internasional”.
Beliau pun menambahkan, bukan hanya melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan mampu bersaing saja, namun juga memberikan pengarahan mengenai bagaimana caranya menjaga diri dari pelecehan seksual terhadap anak. “Tugas saudara-saudari sekalian tidak hanya mengajarkan, namun juga mengayomi anak-anak, meningat angka kasus pelecehan seksual di NTB ini sekitar 70% dan ini sangat memprihatinkan”. (Humas UMMAT)