UMMAT CETAK SEJARAH, TEKNIK GEOLOGI PERTAMA DI NTB GELAR SEMINAR MEGATHRUST LOMBOK-SUMBAWA

UMMAT CETAK SEJARAH, TEKNIK GEOLOGI PERTAMA DI NTB GELAR SEMINAR MEGATHRUST LOMBOK-SUMBAWA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kebencanaan dengan menggelar seminar bertema “Ancaman dan Mitigasi Megathrust di Selatan Lombok-Sumbawa”. Seminar ini merupakan bagian dari program Teknik Geologi UMMAT untuk NTB, yang juga menjadi program studi terbaru di Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk kalangan akademisi, mahasiswa, praktisi, dan pemerintah daerah yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang potensi ancaman gempa bumi megathrust serta langkah-langkah mitigasinya. Auditorium UMMAT (21/08/2024).

Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. H. Aji Syailendra Ubaidillah, ST. M.Sc., menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah edukasi dan diskusi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi megathrust yang dapat berdampak besar di wilayah Lombok dan Sumbawa. “Seminar ini bukan hanya sekadar ajang akademis, tetapi juga bagian dari upaya kami untuk mempersiapkan masyarakat, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), agar lebih siap dan tanggap terhadap potensi ancaman bencana. Dengan pengetahuan yang memadai, kita dapat meminimalisir dampak negatif dari bencana alam yang mungkin terjadi”, ungkapnya dengan penuh perhatian.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidang geologi dan kebencanaan, memberikan perspektif yang komprehensif mengenai potensi megathrust dan langkah mitigasinya.

Narasumber 1, Kusnadi, S. T., M. Sc., (Dosen Geologi UMMAT & Wakil Ketua 2 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bidang Mitigasi Bencana Geologi), membahas secara mendalam mengenai konsep dasar Bumi dan gempa bumi, khususnya megathrust. Ia menjelaskan bahwa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih berat menyelam di bawah lempeng yang lebih ringan. Di wilayah Nusa Tenggara, potensi megathrust sangat tinggi mengingat kondisi geologis yang kompleks. “Gempa megathrust di wilayah ini dapat menghasilkan kekuatan yang sangat besar, dengan dampak yang tidak hanya terbatas pada kerusakan infrastruktur, tetapi juga berpotensi memicu tsunami yang dapat mencapai ketinggian hingga 20 meter. Ini adalah ancaman serius yang perlu kita waspadai”,  jelasnya.

Ia juga membahas sejarah gempa besar yang pernah terjadi di Nusa Tenggara, menyoroti betapa pentingnya mempelajari dan memahami pola-pola kejadian gempa untuk mempersiapkan langkah mitigasi yang efektif.

Narasumber 2, Ardhianto Septiadhi, S. Si., M.T., (Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram), membawakan materi seputar peran BMKG dalam pemantauan dan mitigasi gempa bumi. Ia menjelaskan bagaimana BMKG terus mengembangkan teknologi dan metode pemantauan yang lebih canggih untuk mendeteksi potensi gempa bumi sejak dini. “Dengan adanya teknologi monitoring yang semakin maju, kami dapat memberikan peringatan dini yang lebih akurat dan cepat kepada masyarakat, sehingga mereka memiliki waktu untuk bersiap dan menghindari dampak terburuk dari bencana”, ungkapnya.

Ardhianto juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memperkuat sistem mitigasi bencana di NTB.

Narasumber 3, Samsyah Samad, S. Hut., M. Si., (Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB), menyampaikan materi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana megathrust di Sumbawa dan sekitarnya. Ia menjelaskan bahwa NTB sebagai provinsi kepulauan memiliki karakteristik yang unik dan menantang dalam konteks kebencanaan. “NTB adalah daerah yang rawan bencana karena posisinya yang berada di antara dua lempeng tektonik aktif. Hal ini menuntut kita untuk selalu siap dalam menghadapi segala kemungkinan, termasuk megathrust yang berpotensi terjadi. Oleh karena itu, kami terus melakukan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat agar mereka lebih siap dan tidak panik saat bencana benar-benar terjadi”, jelasnya.

Acara ini ditutup dengan kesimpulan dari para narasumber yang menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menghadapi potensi ancaman gempa bumi megathrust di wilayah Nusa Tenggara. Dekan Fakultas Teknik UMMAT menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan edukatif lainnya yang akan terus digalakkan oleh UMMAT dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

Dengan seminar ini, UMMAT tidak hanya memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap isu-isu kebencanaan, tetapi juga menunjukkan perannya dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat, dalam menghadapi potensi ancaman gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja (HUMAS UMMAT).

UMMAT SUKSES GELAR PELATIHAN INOVASI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK BAGI MAHASISWA PENERIMA HIBAH P2MW 2024

UMMAT SUKSES GELAR PELATIHAN INOVASI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK BAGI MAHASISWA PENERIMA HIBAH P2MW 2024

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa dengan menyelenggarakan pelatihan inovasi dan pengembangan pemasaran produk. Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024 dan ditujukan khusus bagi mahasiswa yang telah menerima hibah dari program tersebut.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan para mahasiswa dalam mengembangkan dan memasarkan produk wirausaha mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pelatihan praktis yang langsung dapat diimplementasikan dalam usaha yang tengah dijalankan oleh para mahasiswa.

Panitia Penyelenggara, Hamdi, S.HI., L.LM., menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai motor penggerak perekonomian melalui inovasi dan kreativitas yang mereka miliki. “Pelatihan ini adalah salah satu bentuk nyata dukungan UMMAT terhadap pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa. Kami percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat dan semangat yang tinggi, mahasiswa mampu menciptakan produk yang inovatif dan memiliki daya saing di pasar”, ujarnya dengan penuh harap.

“Program P2MW merupakan dukungan konkret pemerintah melalui Kemenristekdikti terhadap pengembangan kewirausahaan bagi generasi muda terutama mahasiswa yang mana mereka diharapkan sebagai penggerak ekonomi terlebih setelah mereka lulus kuliah”, tambahnya.

Fuad Andhika Rahman, S.Pi., M.Sc., seorang narasumber berpengalaman di bidang inovasi dan pemasaran produk, dihadirkan untuk memberikan materi yang komprehensif. Fuad, yang dikenal sebagai pakar dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran, memberikan berbagai wawasan penting kepada para peserta mengenai bagaimana cara menghadirkan produk yang inovatif sekaligus memiliki nilai jual yang tinggi.

Ia menekankan pengembangan produk harus didasarkan pada riset pasar, ideation, prototype, uji coba pasar, dan peluncuran, langkah-langkah ini harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan usaha.

“Mahasiswa perlu memahami bahwa inovasi adalah kunci untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda dari kompetitor. Namun, inovasi saja tidak cukup. Strategi pemasaran yang tepat adalah elemen penting lain yang menentukan sukses tidaknya sebuah produk di pasaran,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa pemahaman mendalam tentang pasar dan perilaku konsumen adalah hal yang tidak bisa diabaikan dalam merancang strategi pemasaran yang efektif.

Ia juga membagikan beberapa studi kasus yang relevan, di mana inovasi dan strategi pemasaran yang efektif telah membawa produk-produk tertentu meraih kesuksesan besar. Melalui studi kasus ini, mahasiswa diajak untuk menganalisis faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan produk tersebut, serta bagaimana mereka bisa mengaplikasikan pembelajaran tersebut dalam bisnis mereka sendiri.

Pelatihan ini tidak hanya diisi dengan pemaparan materi, tetapi juga dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab. Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi, dan mereka menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan banyak wawasan baru yang bermanfaat. Salah satu peserta, Tiara Tim hibah P2MW, mengungkapkan, “Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang pentingnya inovasi dan strategi pemasaran yang efektif. Saya sekarang lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha saya dengan pendekatan yang lebih professional”, ungkapnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapannya agar mahasiswa penerima hibah P2MW dapat terus mengasah keterampilan mereka dan membawa produk-produk inovatif yang mampu bersaing di pasar global. “UMMAT akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik bagi para mahasiswa untuk berkembang. Kami yakin, dengan semangat yang ada, kalian akan mampu menjadi pionir-pionir wirausaha yang sukses”,tutupnya (HUMAS UMMAT).

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menjajaki kerjasama dengan British Embassy. Pertemuan penting ini dihadiri oleh Rektor UMMAT dan pimpinan, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, Professor dari University of Nottingham, juga Regional Outreach Manager NTB, Aula Pertemuan (09/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyatakan rasa terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh pihak Kedutaan Besar Inggris. Ia  menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat. “Kami berharap kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa dan staf pengajar UMMAT untuk berpartisipasi dalam program-program internasional yang akan memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing global,” ujarnya penuh dedikasi.

Juliana Richter, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, menyampaikan bahwa British Embassy fokus pada penguatan hubungan bilateral Kedutaan dengan Indonesia melalui kemitraan kolaboratif dengan para pemangku kepentingan regional, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Sebagai universitas terkemuka di NTB, UMMAT merupakan mitra strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara Inggris dan NTB dalam bidang penelitian dan pendidikan.

Juliana juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya British Embassy untuk mendekatkan diri dengan pemangku kepentingan di daerah, dengan tujuan membangun kerjasama yang berkelanjutan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. “Kami percaya bahwa melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan peluang baru untuk pendidikan dan penelitian yang akan bermanfaat bagi kedua negara”, tambahnya.

Professor University of Nottingham Dr. Bagus Muljadi menjelaskan, “Kami sangat antusias untuk berbagi informasi mengenai International Science Partnership Fund dan Chevening Scholarships. Program-program ini dirancang untuk mendukung penelitian ilmiah yang inovatif dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Inggris”, jelasnya.

“Kami melihat potensi besar dalam kerjasama ini, khususnya dalam hal pengembangan proyek-proyek penelitian bersama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan adanya sinergi antara UMMAT dan University of Nottingham, kami optimis bahwa kita dapat mencapai terobosan-terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk penguatan program waste management, green energy, dan program-prgram sustainability lainnya”, tambahnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum., menyampaikan, “Kerjasama ini merupakan tonggak penting bagi UMMAT dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat posisi kami sebagai universitas yang unggul di tingkat global, ini akan menambah mitra internasional UMMAT dari wilayah Eropa. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga riset terkemuka di dunia”, imbuhnya.

Ia juga menekankan bahwa kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan UMMAT secara institusional, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa dan staf pengajar, termasuk masyarakat NTB pada khususnya. “Melalui program-program seperti Chevening Scholarships, mahasiswa dan alumni kami akan mendapatkan kesempatan untuk belajar di Inggris, yang tidak hanya akan memperkaya pengalaman akademis mereka tetapi juga membuka pintu bagi peluang karir yang lebih luas di masa depan”, ungkapnya.

Selain membahas potensi kolaborasi akademik, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk mendiskusikan berbagai isu strategis terkait pendidikan tinggi dan penelitian, termasuk upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan dan teknologi. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjajaki berbagai bentuk kerjasama yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

TINGKATKAN PENGABDIAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL, UMMAT LEPAS MAHASISWA KKN MAS DAN KKN INTERNASIONAL DI MALAYSIA

TINGKATKAN PENGABDIAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL, UMMAT LEPAS MAHASISWA KKN MAS DAN KKN INTERNASIONAL DI MALAYSIA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga melepas dua mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan satu mahasiswa untuk mengikuti KKN Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAs). Acara pelepasan ini menjadi momen penting yang menandai komitmen UMMAT dalam mendukung pengembangan akademik dan pengalaman mahasiswa di tingkat nasional dan internasional (29/07/2024).

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., menjelaskan bahwa KKN Internasional dan KKN MAs memiliki perbedaan signifikan dengan KKN Reguler. “Kami sangat menaruh harapan besar untuk kedua program ini karena mahasiswa kita akan berjumpa dengan banyak universitas, terutama KKN MAs yang akan bergabung dengan seluruh universitas Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Ada harapan besar kami di sini agar mahasiswa kami dapat menggali ilmu dan melakukan penelitian dengan baik,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pelaksanaan KKN ini akan berlangsung selama kurang lebih 45 hari. “Kami berharap mahasiswa KKN Internasional akan kembali dengan riset-riset skala internasional dan artikel ilmiahnya, sementara mahasiswa KKN MAs mampu melakukan riset skala nasional dan bisa dipublikasikan di jurnal-jurnal SINTA maupun prosiding,” jelasnya.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN Internasional adalah Maulidia Dwi Meyundasari, mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Ia akan melaksanakan KKN di SB Rawang, Selangor, Malaysia.

“Saya sangat bersyukur dan senang bisa lolos untuk mengikuti KKN-Dik Internasional di Malaysia. Bagi saya, ini merupakan kesempatan yang luar biasa untuk belajar dan berkontribusi dalam lingkungan internasional yang berbeda,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan antusiasmenya untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan penduduk setempat, serta mendalami lebih dalam tentang pendidikan di Malaysia.

Ia berharap program KKN-Dik Internasional dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman mahasiswa UMMAT. “Pengalaman ini tidak hanya akan memperluas wawasan kami, tetapi juga meningkatkan kemampuan adaptasi dan keterampilan interkultural yang sangat penting di era globalisasi ini. Saya berharap program KKN-Dik Internasional ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang memiliki wawasan global, peduli terhadap masyarakat, dan mampu memberikan solusi inovatif untuk tantangan-tantangan global yang kita hadapi saat ini,” tambahnya.

Erwin Iswandia, mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), juga terpilih untuk mengikuti KKN Internasional di SB Gumut, Malaysia. Ia juga merasa sangat bangga dan senang dengan kesempatan ini.

“Perasaan saya lolos dalam mengikuti KKN Internasional ini tentu saja sangat senang dan bangga karena saya yakin tidak semua mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan KKN yang berskala internasional. Jadi, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujarnya.

Ia berharap Universitas terus mendukung dan mensupport mahasiswa dalam mengikuti berbagai kegiatan atau program, termasuk KKN Internasional. “Saya berharap lebih banyak lagi mahasiswa dari UMMAT yang akan lulus dalam mengikuti program KKN Internasional ini karena akan menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi kampus jika melahirkan mahasiswa berprestasi, apalagi dalam skala internasional,” tambahnya.

Sementara itu, mahasiswa yang mengikuti KKN MAS juga diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang berkualitas. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Aisah, mahasiswa yang akan mengikuti KKN MAS di Solo, Kabupaten Sukoharjo, kecamatan Baki, Desa Kadilangu, merasa sangat bahagia dan menganggap ini sebagai pengalaman yang berharga. “KKN MAS dapat memberikan pengalaman yang berharga selain itu KKN MAS juga bisa menjadi kesempatan belajar banyak hal dan membangun jaringan atau relasi,” ungkap Aisah. Ia juga berharap program ini terus menjadi jembatan yang efektif antar mahasiswa dan masyarakat.

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, para mahasiswa ini siap menjalani pengalaman baru dan menimba ilmu di berbagai negara. Dukungan dari UMMAT menjadi modal penting bagi mereka untuk sukses dalam menjalankan tugas-tugas KKN dan membawa nama baik universitas di kancah nasional maupun internasional.

Universitas Muhammadiyah Mataram terus berkomitmen untuk memberikan motivasi dan dukungan terbaik bagi mahasiswanya agar dapat berkembang dan berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pelepasan mahasiswa KKN Internasional dan KKN MAs ini menjadi bukti nyata dari komitmen tersebut (HUMAS UMMAT).