Mahasiswa Kebidanan UMMAT Sabet Juara 1 Lomba Essay Nasional, Angkat Isu Gen Z dan Teknokrasi

Mahasiswa Kebidanan UMMAT Sabet Juara 1 Lomba Essay Nasional, Angkat Isu Gen Z dan Teknokrasi

Mataram – Kabar membanggakan datang dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Sabrina Tria Yunita, mahasiswi semester 6 dari Program Studi S1 Kebidanan, berhasil meraih Juara 1 dalam ajang bergengsi Lomba Essay Nasional yang mengangkat tema “Peran Gen Z dalam Mendukung Kebangkitan Nasional”, Kegiatan ini diselenggarakan secara daring oleh Politeknik ‘Aisyiyah Pontianak dan berlangsung selama 20 hari, sejak 4 hingga 24 Mei 2025.

Kompetisi ini diikuti oleh berbagai universitas di seluruh Indonesia, yang masing-masing menyuarakan pandangannya mengenai bagaimana generasi muda saat ini dapat mengambil peran dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan perubahan positif di tengah kemajuan zaman yang semakin kompleks. Dalam kompetisi tersebut, Sabrina tampil menonjol dengan esainya yang berjudul: “Dari TikTok Menuju Teknokrasi: Gen Z Sebagai Katalisator Kebangkitan Nasional Modern”.

Melalui esai ini, Sabrina mengulas bagaimana platform media sosial yang kerap dianggap hanya sebagai hiburan, seperti TikTok, justru bisa menjadi sarana edukasi, penyebaran informasi konstruktif, hingga penggerak perubahan sosial-politik di tengah masyarakat. Dengan mengaitkan dinamika perilaku Gen Z yang sangat dekat dengan teknologi dan informasi, Sabrina mendorong narasi bahwa generasi ini memiliki potensi besar dalam memengaruhi arah kemajuan bangsa.

Namun, di balik pencapaian gemilang ini, terdapat perjuangan dan tantangan yang tak sedikit. Sabrina mengaku bahwa menulis bukanlah hal yang mudah baginya. “Mengikuti lomba esai ini bukanlah hal yang mudah bagi saya. Sejujurnya, saya tidak terlalu pandai menulis. Menyusun gagasan dalam bentuk tulisan yang runtut, menarik, dan argumentatif seringkali membuat saya merasa kewalahan,” tuturnya jujur.

Ia juga menyampaikan bahwa topik yang diangkat terasa sangat luas dan kompleks, terlebih karena membahas tentang generasi Z, yang notabene adalah generasinya sendiri. Keraguan sempat menghantui proses kreatifnya. Namun dengan tekad yang kuat, ia memilih untuk tetap menulis.

“Saya sempat bertanya-tanya, apakah ide saya cukup relevan? Apakah sudut pandang saya cukup unik? Tapi saya belajar bahwa keberanian untuk mencoba lebih penting daripada kesempurnaan. Karena bagi saya, menulis bukan tentang siapa yang paling pintar, tetapi tentang siapa yang berani menyuarakan pikirannya,” ujarnya dengan penuh makna.

Prestasi yang diraih oleh Sabrina menjadi bukti bahwa mahasiswa kesehatan, yang selama ini lebih dikenal dalam ranah praktik klinis, juga memiliki daya analisis dan pemikiran strategis yang kuat dalam isu-isu nasional.

Sebagai mahasiswi UMMAT yang berhasil mengharumkan nama kampus di tingkat nasional, Sabrina menyampaikan harapan besar agar pencapaiannya bisa memotivasi teman-teman mahasiswa lainnya untuk tidak ragu berkarya dan berkompetisi.

“Saya berharap pencapaian ini bisa menjadi penyemangat bagi teman-teman mahasiswa UMMAT agar terus menggali potensi diri. Jangan ragu untuk mencoba hal baru, meskipun merasa belum cukup ahli. Kadang keberanian mengambil langkah pertama adalah kunci dari sebuah kesuksesan,” pesannya.

Ia juga tak lupa memberikan apresiasi mendalam kepada kampus yang telah memberikan ruang dan lingkungan yang mendukung mahasiswanya untuk berkembang. “UMMAT telah menjadi rumah intelektual yang mendorong saya untuk terus belajar, berani, dan tumbuh. Semoga kampus tercinta ini terus menjadi wadah bagi mahasiswa-mahasiswanya untuk berprestasi, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam membangun karakter dan daya saing global”, ucapnya.

Prestasi Sabrina sejalan dengan visi UMMAT dalam mencetak lulusan yang unggul, berintegritas, dan berkontribusi bagi masyarakat. Dalam berbagai kesempatan, pimpinan kampus terus menekankan pentingnya membangun budaya kompetitif dan produktif di kalangan mahasiswa.

Keberhasilan Sabrina menjadi inspirasi bahwa dengan keberanian, kegigihan, dan dukungan kampus yang memadai, mahasiswa dapat menembus batas keterbatasan dan menjawab tantangan zaman melalui karya yang bermakna. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Bersama PT. STM, Dorong Mahasiswa Menyelami Good Mining Practices

UMMAT Bersama PT. STM, Dorong Mahasiswa Menyelami Good Mining Practices

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam membangun kemitraan strategis antara dunia pendidikan tinggi dan sektor industri. Kali ini, UMMAT menggandeng PT. Sumbawa Timur Mining (STM) dalam sebuah kegiatan bertajuk “Sharing Knowledge – Good Mining Practices: Sustainability in Mining Industry”, yang diselenggarakan pada Senin (2/6/2025) di Aula Rektorat UMMAT.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan wadah penting dalam mempertemukan gagasan, pengalaman, dan praktik terbaik dari kalangan akademisi dan praktisi industri. Hadir dalam kegiatan ini unsur pimpinan universitas, para dosen lintas prodi, mahasiswa dari berbagai jurusan, serta jajaran profesional dari PT. STM yang secara langsung membagikan ilmu dan pengalaman mereka terkait praktik pertambangan berkelanjutan.

Ketua panitia kegiatan, Dr. Nurhayati, S.TP., M.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama berkelanjutan yang telah dan akan terus dilakukan antara UMMAT dan PT. STM. “Kolaborasi ini adalah bentuk keseriusan kami untuk membuka ruang pembelajaran yang relevan dengan perkembangan industri. Ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari para praktisi di lapangan”, ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor II UMMAT, Ir. Asmawati, M.P., yang hadir mewakili Rektor UMMAT. Beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT. STM atas keterbukaan dan kemitraan yang telah terjalin. “Kolaborasi ini penting sebagai jembatan antara teori dan praktik. Kami ingin membekali mahasiswa tidak hanya dengan pengetahuan akademik, tetapi juga dengan wawasan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri”, ungkapnya.

Asmawati juga menyampaikan harapan agar kegiatan serupa bisa terus dilanjutkan melalui berbagai bentuk sinergi lainnya, seperti program magang industri, penelitian terapan bersama, kuliah tamu berkala, dan pelatihan berkelanjutan untuk dosen dan mahasiswa.

Dalam kesempatan yang sama, PJS Kepala Teknik Tambang PT. STM, Bapak Muhammad Evin Armedco, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kolaborasi antara dunia industri dan institusi pendidikan tinggi. “PT. STM percaya bahwa pertambangan yang berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui keterlibatan semua pihak, termasuk perguruan tinggi. Kami ingin menjadi bagian dari proses pendidikan generasi muda yang kelak akan memimpin perubahan”, ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa keterlibatan STM dalam kegiatan ini bukan sekadar bagian dari program sosial perusahaan, melainkan bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang perusahaan.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Pertama, dari pihak PT. STM, hadir Bapak Isnan Hidayatullah, S.Hut., selaku perwakilan dari Divisi Sustainability. Dalam paparannya, ia menjelaskan berbagai pendekatan dan praktik yang dilakukan PT. STM dalam mewujudkan good mining practices, termasuk upaya-upaya konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan, pengelolaan limbah tambang, serta pelibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan operasional. “Good mining practices bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang etika, transparansi, dan tanggung jawab sosial”, tegas Isnan.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana (PSLHMB) UMMAT, Prof. Joni Safaat Adiansyah, Ph.D., yang juga sebagai narasumber kedua, turut memberikan paparan dari perspektif akademik. Ia menyoroti pentingnya integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam seluruh proses pendidikan dan riset di bidang pertambangan. “Universitas perlu membuka ruang dialog dengan industri untuk memastikan bahwa lulusan kita siap menghadapi tantangan nyata di lapangan. Inilah esensi dari kampus merdeka dan ekosistem pembelajaran berbasis kolaborasi”, ungkapnya.

Sesi diskusi yang berlangsung usai pemaparan materi menjadi momen yang sangat menarik. Para mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan kritis terkait tantangan lingkungan, teknologi pertambangan, hingga aspek sosial dari kegiatan tambang. Narasumber menjawab dengan lugas, membagikan contoh-contoh riil, serta memberikan saran konstruktif kepada mahasiswa yang tertarik mengembangkan karier di bidang pertambangan dan lingkungan.

Melalui kegiatan ini, UMMAT kembali menegaskan visinya sebagai institusi pendidikan yang responsif terhadap dinamika zaman dan terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan industri seperti PT. STM dalam ruang akademik menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan berkelanjutan. (HUMAS UMMAT)

Transformasi Akademik di Era Digital: HIMABI UMMAT Gagas Seminar Pemanfaatan AI dalam Karya Ilmiah

Transformasi Akademik di Era Digital: HIMABI UMMAT Gagas Seminar Pemanfaatan AI dalam Karya Ilmiah

Mataram, 27 Mei 2025 – Himpunan Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis (HIMABI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan eksistensinya melalui penyelenggaraan seminar bertajuk “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Pembuatan Karya Tulis Ilmiah di Era Society 5.0”. Kegiatan ini berlangsung di Aula FISIPOL dan diikuti lebih dari 55 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan dosen.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa, khususnya dalam memahami dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penyusunan karya ilmiah. Di era Society 5.0, sinergi antara manusia dan teknologi menjadi krusial untuk menjawab tantangan global, termasuk dalam dunia pendidikan dan riset akademik.

Ketua Umum HIMABI, Rendi Yanto, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk nyata kontribusi HIMABI dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan akademik berbasis teknologi. “Kami berharap seminar ini dapat memberikan pemahaman menyeluruh kepada mahasiswa tentang pentingnya mengintegrasikan teknologi, khususnya AI, dalam kegiatan akademik, tanpa mengabaikan etika dan orisinalitas ilmiah”, ujarnya.

Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Sulhan Hadi, SE., MM., turut memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi program studi untuk menjadi program studi yang unggul dan berdaya saing di tingkat ASEAN, berlandaskan nilai-nilai Islam dan catur dharma perguruan tinggi.

Sementara itu, Wakil Dekan II FISIPOL, Amin Saleh, S.Sos., M.I.Kom., menekankan pentingnya literasi teknologi bagi civitas akademika. “Pemanfaatan AI secara bijak dan bertanggung jawab sangat penting untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswa, khususnya dalam hal penulisan ilmiah”, tegasnya.

Seminar ini menghadirkan narasumber ahli, yakni Dr. Syaharuddin, S.Pd., M.Si., Kepala Divisi Publikasi LPPM UMMAT. Dalam paparannya, beliau menjelaskan mengenai kode etik penggunaan AI serta cara cerdas memanfaatkannya dalam penyusunan karya tulis ilmiah, khususnya makalah dan paper.

Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama pada sesi tanya jawab dan praktik penggunaan perangkat AI secara langsung. Salah satu peserta, Febi Laeli Puspita, menyampaikan kesannya, “Seminar ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru bagi saya. Saya jadi memahami bahwa AI bukan sekadar alat bantu, tetapi juga mitra dalam menciptakan karya tulis yang lebih terstruktur dan efektif”, ujarnya.

Dengan terselenggaranya seminar ini, HMPS HIMABI menegaskan komitmennya sebagai organisasi mahasiswa yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan aktif dalam meningkatkan mutu akademik di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Gandeng PLSP PTMA, Perkuat Sistem Sertifikasi Kampus

UMMAT Gandeng PLSP PTMA, Perkuat Sistem Sertifikasi Kampus

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus melakukan akselerasi dalam memperkuat sistem sertifikasi profesi di lingkungan kampus. Salah satu langkah strategis yang dilakukan yakni dengan menggelar kegiatan Pendampingan Program Kerja Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) selama tiga hari, mulai tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, yang bertempat di Aula Lantai III Gedung Rektorat UMMAT.

Kegiatan ini menghadirkan jajaran Perkumpulan Lembaga Sertifikasi Profesi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PLSP PTMA) sebagai tim pendamping, di antaranya: Sekretaris Umum PLSP PTMA, Lukito Dwi Yuono, MT. (UM Metro); Dr. Ida Rindaningsih, S.Pd., M.Pd. (UMSIDA); serta Dr. Nasrun, M.Pd. (UNISMUH Makassar).

Pendampingan ini menjadi bagian dari komitmen UMMAT dalam mempercepat pendirian dan penguatan program kerja LSP P1 sebagai lembaga strategis penjamin kompetensi lulusan yang bersertifikat dan unggul sesuai standar nasional.

Dalam arahannya, perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa LSP PTMA wajib mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi berkenaan dengan Relevansi Sertifikat Kompetensi terhadap Kelulusan Mahasiswa mendapatkan Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat Kompetensi. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi berkenaan dengan Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal mengenai kesatuan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian mahasiswa dari hasil pembelajarannya pada akhir program pendidikan tinggi.

Drs. Abdul Wahab, MA., selaku Rektor UMMAT menyatakan bahwa Kegiatan ini BERDAMPAK pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengakuan kompetensi lulusan, program kerja LSP P1 UMMAT akan menjadi suatu kebutuhan strategis. LSP P1 UMMAT berperan penting dalam memastikan lulusan memiliki sertifikasi kompetensi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Senada dengan itu, Sekretaris Umum PLSP PTMA, Lukito Dwi Yuono, MT., menuturkan bahwa PLSP PTMA memiliki mandat untuk mendampingi seluruh PTMA dalam membentuk dan mengembangkan LSP P1. “Pendampingan ini memberikan pemahaman menyeluruh mengenai tata cara, syarat, dan prosedur pendirian LSP P1, serta mendukung penyusunan dokumen untuk pengajuan lisensi ke BNSP,” jelasnya.

Dr. Ida Rindaningsih, S.Pd., M.Pd., selaku Tim Pendamping PLSP PTMA, menyatakan bahwa kegiatan pendampingan Program Kerja LSP P1 untuk mengidentifikasi tentang Skema Sertifikasi Kompetensi Lulusan di Perguruan Tinggi khususnya di UMMAT, Skema Sertifikasi dengan Okupasi Khusus dapat digunakan Prodi Memenuhi Kompetensi Sesuai Profil Lulusan Prodi, Skema Sertifikasi dengan Okupasi Umum dapat digunakan Beberapa Prodi, Skema Sertifikasi telah Terukur Sektor/Bidangnya, Terukur Level KKNI-Nya Sesuai Peraturan Yang Berlaku, dan Terukur Unit-Unit Kompetensi, Peralatan dan Bahan, Skill Knowledge Attitude yang Wajib Diberikan sehingga nantinya tinggal dimuat ke RPS. Skema Kompetensi, Proses Bisnis, dan Prosedur Pendirian LSP, Dokumen Apresiasi lainnya disusun berbasis bukti pelaksanaan kegiatan.

Sementara itu, Dr. Nasrun, M.Pd., dari UNISMUH Makassar, menekankan pentingnya LSP dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, termasuk IKU Rektor, akreditasi institusi/prodi, perolehan angka kredit dosen, hingga daya saing lulusan. Ia juga menegaskan bahwa seluruh dokumen seperti Renstra, rencana kebutuhan sumber daya, hingga dokumen apresiasi harus disusun sesuai standar BNSP.

Dari pihak UMMAT, Sekretaris Rektor 1, Dr. Syafril, M.Pd., menyambut baik kegiatan ini dan menyebutnya sebagai langkah awal yang penting untuk peninjauan kurikulum berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) di setiap program studi, guna memastikan kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja.

Menutup kegiatan, Ketua LSP P1 UMMAT, Dr. Junaidin, M.Pd., menyampaikan komitmennya dalam menjadikan LSP sebagai bagian integral dari sistem pendidikan UMMAT. “Kami sebagai pendatang baru tentu harus banyak belajar dari PTMA lain yang sudah lebih dahulu eksis dalam pengelolaan LSP. Kegiatan ini menjadi wadah berharga untuk berbagi pengalaman dan koordinasi,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung program strategis rektor untuk menjadikan LSP P1 UMMAT sebagai prioritas utama dalam waktu dekat.

Dengan sinergi yang terjalin bersama PLSP PTMA, UMMAT meneguhkan langkah menuju penguatan mutu lulusan melalui sertifikasi profesi yang kredibel dan terstandar nasional. (HUMAS UMMAT)

DPM UMMAT Gelar Sidang Paripurna, Sahkan UU Organisasi Mahasiswa Demi Wujudkan Lembaga Profesional dan Progresif

DPM UMMAT Gelar Sidang Paripurna, Sahkan UU Organisasi Mahasiswa Demi Wujudkan Lembaga Profesional dan Progresif

Mataram, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menggelar Sidang Paripurna sebagai agenda puncak pengesahan Undang-Undang Organisasi Mahasiswa (UU OM), Kamis, 22 Mei 2025. Sidang ini menjadi langkah strategis dan konstitusional dalam menata ulang sistem kelembagaan mahasiswa, sekaligus bentuk tanggung jawab DPM sebagai lembaga legislatif tertinggi di lingkungan kemahasiswaan UMMAT.

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk unsur pimpinan universitas, ketua dan pengurus lembaga kemahasiswaan se-UMMAT, serta Ketua DPM Se-Mataram.

Ketua DPM UMMAT Periode 2025/2026, Muhammad Aminuddin, menegaskan bahwa kegiatan sidang paripurna ini merupakan tugas pokok DPM setiap periode, sebagai upaya untuk merevisi dan merumuskan kembali regulasi organisasi mahasiswa yang relevan dengan perkembangan zaman dan dinamika kehidupan kampus. Ia juga menyoroti adanya stagnasi dalam lembaga-lembaga kemahasiswaan di UMMAT yang perlu segera dibenahi secara sistemik.

“Kita semua tahu bahwa banyak lembaga kemahasiswaan mengalami kemandekan. Namun DPM UMMAT hadir dengan komitmen kuat untuk meluruskan dan menyusun kembali sistem kelembagaan yang sesuai dengan nilai-nilai konstitusi. Sebab, DPM bukan hanya lembaga legislatif semata, tetapi juga lembaga solutif yang harus menaungi seluruh lembaga di bawahnya, mulai dari BEM Universitas hingga HMPS”, jelasnya.

Dengan mengusung tema “Reformulasi Aturan Guna Mewujudkan Peran Lembaga Kemahasiswaan yang Profesional”, sidang paripurna ini menjadi ruang strategis untuk membahas serta mengesahkan produk hukum mahasiswa yang baru, yang diyakini akan menjadi pondasi kokoh bagi keberlangsungan roda organisasi di lingkungan kampus.

Sebelum sampai pada tahap sidang paripurna, DPM UMMAT telah melalui proses panjang dan komprehensif dalam menyusun revisi UU Organisasi Mahasiswa. Proses ini dimulai dengan pembentukan tim penyusun yang melibatkan delegasi dari seluruh dewan fakultas. Selanjutnya, draft revisi RUUOM disebarkan ke seluruh ketua lembaga dan pimpinan universitas, termasuk Wakil Rektor III dan Kepala Bagian Kemahasiswaan, sebagai bentuk uji publik terhadap naskah regulasi yang akan berlaku.

“Langkah ini kami ambil sebagai bentuk keterbukaan dan akuntabilitas dalam penyusunan aturan. Semua pihak memiliki ruang untuk memberi masukan, agar UU ini benar-benar merepresentasikan kebutuhan dan realitas yang dihadapi lembaga-lembaga kemahasiswaan kita”, terang Aminuddin.

Melalui serangkaian kajian mendalam serta diskusi intensif, UU OM yang disahkan dalam sidang ini diharapkan mampu membawa pembaruan nyata dalam tata kelola kelembagaan mahasiswa, mendorong profesionalisme, dan memperkuat peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan di lingkungan kampus.

Sidang Paripurna DPM UMMAT tidak hanya dimaknai sebagai agenda rutin kelembagaan, namun juga sebagai simbol perwujudan cita-cita bersama dalam membangun UMMAT yang unggul, partisipatif, dan dinamis.

“Pengesahan UU ini adalah bentuk kontribusi kami dalam menjemput visi besar UMMAT sebagai kampus unggul. Dengan landasan hukum yang kuat dan relevan, kami percaya lembaga kemahasiswaan akan mampu menjalankan fungsinya secara maksimal dalam menghadirkan perubahan positif”, tutup Ketua DPM dengan penuh optimisme. (HUMAS UMMAT)

Metamorfosa Panggung: UKM Sasentra UMMAT Sukses Gelar Pekan Teater Pelajar Se-NTB ke-4, Libatkan 23 Sekolah dari Berbagai Daerah

Metamorfosa Panggung: UKM Sasentra UMMAT Sukses Gelar Pekan Teater Pelajar Se-NTB ke-4, Libatkan 23 Sekolah dari Berbagai Daerah

Mataram – Gedung Tertutup Taman Budaya NTB selama sepekan penuh berubah menjadi ruang pertunjukan yang penuh semangat, tawa, air mata, dan refleksi mendalam dalam gelaran Pekan Teater Pelajar (PTP) Se-Nusa Tenggara Barat (NTB) ke-4 Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sasentra Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan penuh dedikasi, mengusung tema besar “Metamorfosa Panggung” sebagai simbol transformasi kreativitas generasi muda NTB melalui seni teater.

Diselenggarakan pada tanggal 19–25 Mei 2025, kegiatan ini tak hanya menjadi ruang kompetisi, tetapi juga menjadi medium edukasi dan ekspresi pelajar dari seluruh penjuru NTB. Sebanyak 25 sekolah awalnya mendaftar, namun karena berbagai kendala teknis, dua sekolah mengundurkan diri. Pada saat pelaksanaan, kegiatan ini diikuti oleh 23 sekolah dari berbagai kabupaten dan kota di NTB seperti Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, dan Dompu.

Ketua Panitia, Zulhan Maulana, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang lomba, tetapi ruang belajar bersama untuk seluruh pelajar NTB. “Pekan teater ini adalah rumah bagi gagasan, kritik sosial, hingga keresahan para pelajar yang dituangkan secara kreatif lewat monolog dan drama. Ini lebih dari sekadar kompetisi; ini adalah panggung metamorfosa untuk mengenali jati diri, berekspresi, dan menyuarakan realita yang mereka alami,” ujar Zulhan.

Ia juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap antusiasme peserta, semangat kolaborasi, serta kerja keras seluruh panitia dari UKM Sasentra UMMAT yang tanpa lelah menghidupkan kegiatan ini dari perencanaan hingga hari penutupan.

Selama tujuh hari pelaksanaan, peserta tampil membawakan karya dengan tema-tema yang kuat dan menggugah, mulai dari ketidakadilan sosial, perjuangan perempuan, hingga konflik batin manusia. Setiap pertunjukan menjadi ruang bagi para pelajar untuk menyuarakan isi hati mereka.

Penampilan dalam kategori monolog dan drama tak hanya dinilai dari segi akting, tetapi juga kedalaman pesan, penghayatan naskah, tata artistik, serta kekuatan olah vokal dan tubuh.

Dalam kategori Monolog, SMAN 1 Sumbawa keluar sebagai juara pertama lewat penampilan memukau berjudul “Si Jalang yang Bersumrah Serapah dalam 3 Babar”. Disusul oleh SMAN 1 Narmada dengan “Marsinah Menggugat”, dan SMAN 2 Mataram melalui “Asomatognosis”. Tiga penghargaan juara harapan diraih oleh MA Mu’allimat NWDI Pancor dengan “Perempuan Obrak-Abrik”, SMAN Islam Al Muslimun dengan “Topeng”, serta SMAN 1 Gangga lewat “Dawang Dawang”.

Sementara itu, dalam kategori Drama, SMAN 1 Gangga berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh SMAN 1 Woja sebagai juara kedua, dan SMKN 3 Mataram sebagai juara ketiga. Juara harapan diraih oleh SMAN 1 Narmada dan SMAN 2 Mataram yang juga tampil dengan kualitas pertunjukan yang memikat.

Kegiatan ini turut mendapat apresiasi dari Wakil Rektor III UMMAT,  Dr. Erwin, M.Pd., yang secara langsung hadir dan menyampaikan sambutannya saat acara. “Saya merasa bangga dan terharu melihat semangat para pelajar yang tampil luar biasa di panggung ini. UKM Sasentra telah memberi kontribusi besar dalam membangun karakter generasi muda NTB lewat panggung teater,” ucap Dr. Erwin.

Ia juga menekankan pentingnya ruang seni dalam dunia pendidikan tinggi. “Seni adalah jantung perubahan. Lewat teater, para pelajar belajar empati, keberanian, berpikir kritis, dan bekerja kolektif. Kampus akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini karena ia menyatukan semangat intelektual dan budaya,” tambahnya.

Di akhir kegiatan, Zulhan Maulana menyampaikan pesan yang menyentuh hati kepada para peserta dan mahasiswa. “Tetaplah percaya pada dirimu sendiri. Jangan biarkan argumen liar dari orang lain menjatuhkanmu. Jadikan teater sebagai wadah untuk terus bersuara. Dan untuk kampus, harapan kami semoga kami selalu diberi ruang dan dukungan untuk kegiatan-kegiatan kreatif seperti ini. Karena dari panggung ini, mimpi besar bisa lahir dan tumbuh”, pesannya.

Pekan Teater Pelajar Se-NTB ke-4 telah usai, namun gema semangatnya masih terasa. Raut bangga para peserta, tawa para penonton, dan kerja keras panitia menjadi bukti bahwa panggung teater bukan hanya milik seniman, tetapi milik semua yang ingin berbicara, berubah, dan bermetamorfosa. (HUMAS UMMAT)