Mataram, 17 Februari 2025 – Baiq Jannati Luklu’il Maknun, mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), terpilih sebagai salah satu dari 35 peserta yang mengikuti Garuda Nusa Youth Summit (GNYS) Batch 3 . Kegiatan bergengsi ini diadakan di tiga negara ASEAN: Singapura, Malaysia, dan Thailand yang akan berlangsung mulai hari ini 17 Februari hingga 22 Februari 2025 mendatang.
Kegiatan tersebut mengusung tema “From Local to Global: Shaping Future Leaders of Indonesia and ASEAN”, GNYS Batch 3 yang bertujuan untuk memperkenalkan para pemuda Indonesia pada perspektif global serta mempertemukan mereka dengan para pemimpin inspiratif, penggerak perubahan, dan praktisi dari berbagai bidang. Program ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengembangkan potensi diri, membangun jejaring internasional, dan meningkatkan pemahaman mengenai kepemimpinan serta kerja sama internasional.
Baiq Jannati mengungkapkan bahwa perjalanan GNYS Batch 3 bukanlah hal yang mudah. Tantangan utama yang ia hadapi adalah mempersiapkan berbagai hal mulai dari materi untuk konferensi pers , perlengkapan yang dibutuhkan selama perjalanan, hingga membagi waktu dengan penyusunan skripsinya.
“Ini adalah penerbangan internasional pertama saya, dan saya harus berangkat sendiri tanpa siapapun. Jadi, cukup menantang karena saya harus mempersiapkan semuanya sendiri, mulai dari materi, mental, hingga kesiapan fisik,” ujar Baiq Jannati.
Dalam GNYS Batch 3, peserta akan mengikuti delapan kegiatan utama yang dirancang untuk memperkaya wawasan mereka dalam bidang kepemimpinan, critical thinking, dan kerja sama internasional. Program ini menitikberatkan pada pengalaman langsung dan interaksi dengan para ahli serta pemimpin di ASEAN, sehingga membuka peluang lebih besar bagi peserta untuk memahami dinamika global.
Jejak Langkah di ASEAN Selama satu minggu, peserta akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk diskusi panel bersama tokoh inspiratif, kunjungan institusi strategis, serta workshop intensif tentang kepemimpinan dan inovasi. Mereka juga akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan soft skills, seperti komunikasi lintas budaya dan negosiasi internasional.
Di Singapura, peserta akan mengikuti studi kebijakan dan kepemimpinan global, mempelajari bagaimana negara kecil ini berhasil menjadi pusat ekonomi dunia. Di Malaysia, mereka akan mengunjungi lembaga akademik dan bisnis untuk memahami strategi pengembangan industri kreatif dan teknologi. Sementara di Thailand, mereka akan menggali lebih dalam konsep sustainabilitydan ekonomi hijau dalam konteks ASEAN.
Sebagai mahasiswa UMMAT yang berkesempatan untuk mewakili Indonesia di forum internasional ini, Baiq Jannati berharap agar pengalamannya nanti dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani mengambil peluang di kancah global.
“Saya harap dengan mengikuti kegiatan ini, saya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMMAT untuk mulai berani mengepalkan sayap di tingkat global. Jangan takut sendiri, jangan takut gagal. Setidaknya, setiap kegagalan dan rasa takut yang kita hadapi itu sudah menunjukkan bahwa kita telah melangkah lebih jauh dari sebelumnya,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap agar partisipasinya dalam GNYS Batch 3 dapat menjadi momentum bagi kampus untuk semakin mendukung prestasi mahasiswa dan memperluas kolaborasi di tingkat ASEAN.
“Saya berharap ini akan menjadi peluang besar bagi kampus dalam terus mendukung keinginan, langkah, dan pencapaian mahasiswa. Selain itu, semoga dapat mendorong peningkatan kerja sama mahasiswa UMMAT dengan jejaring internasional di ASEAN,” tambahnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, 12 Februari 2025– Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan penuh bangga gelar kuliah umum bertajuk Pendidikan Agama Bagi Perempuan sebagai Pilar Utama dalam Membentuk Generasi Emas. dengan menghadirkan narasumber istimewa, Prof. Dr. Nahla Shabri Elsiedy, Penasihat Grand Syaikh Al-Azhar, Mesir, yang merupakan salah satu dari lima perempuan paling berpengaruh di dunia. Kuliah umum ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam membangun generasi yang berilmu dan berakhlak mulia.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Prof. Dr. Nahla Shabri Elsiedy. “Kami sangat bangga atas kedatangan Prof. Nahla yang jauh-jauh dari Mesir. Semoga kita semua dapat mengambil ilmu yang bermanfaat dari kehadiran beliau,”ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kerja sama internasional seperti ini diharapkan dapat semakin memperluas wawasan akademik sivitas akademika UMMAT dan membuka peluang kolaborasi lebih lanjut di bidang pendidikan dan penelitian.
Beliau juga menekankan pentingnya pendidikan agama bagi perempuan. “Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun peradaban. Sebagai ibu, pendidik, dan pemimpin dalam berbagai bidang, perempuan harus memiliki pemahaman yang kuat tentang agama agar dapat membimbing generasi mendatang dengan baik,” ujar Rektor. Beliau juga menambahkan bahwa UMMAT terus berkomitmen dalam menyediakan wadah bagi para perempuan untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.
Rektor juga berpesan pentingnya ilmu dalam kehidupan manusia. “Semuanya butuh ilmu, kita di dunia butuh ilmu, di akhirat kita juga butuh ilmu,” ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa pendidikan, terutama pendidikan agama bagi perempuan, adalah faktor utama dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Dewi Urifa, LC.,M.Pd.I., sebagai moderator sekaligus translator dengan penuh antusias memandu jalannya diskusi yang sangat dinantikan oleh peserta. Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Nahla Shabri Elsiedy menegaskan bahwa Al-Azhar memiliki perhatian besar terhadap perempuan dalam dunia pendidikan. “Tantangan perempuan di zaman sekarang sangat banyak. Selama lebih dari seribu tahun, Al-Azhar telah menjadi pusat keilmuan dan benteng bagi nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan,” ungkapnya.
Menurut Prof. Nahla, pendidikan tidak hanya menjadi bekal untuk kehidupan akhirat, tetapi juga sebagai pijakan kuat dalam menghadapi tantangan dunia modern. Dengan pendidikan yang baik, perempuan dapat menjadi pilar utama dalam membentuk generasi emas yang berkarakter, cerdas, dan berakhlak mulia.
Kuliah umum ini mendapatkan sambutan hangat dari para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, kader otonom muhammadiyah dan masyarakat umum. Diskusi yang interaktif menunjukkan tingginya antusiasme terhadap isu pendidikan agama bagi perempuan. Para peserta berharap bahwa kuliah umum semacam ini dapat terus digelar untuk memperkaya wawasan dan memperkuat peran perempuan dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Selain diskusi utama, acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang menarik. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan terkait peran perempuan dalam dunia pendidikan dan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Prof. Nahla dengan antusias memberikan jawaban yang mendalam dan inspiratif, memberikan wawasan baru bagi para peserta.
Dengan adanya kuliah umum ini, UMMAT kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan bagi perempuan sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih maju dan beradab. Ke depannya, UMMAT berencana mengadakan lebih banyak kegiatan serupa guna memberikan wawasan dan inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, dalam menjalani peran mereka sebagai pendidik dan pemimpin masa depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, 13 Februari 2025 – Dalam sebuah sesi Podcast yang inspiratif, Direktur Muhammadiyah Boarding School (MBS) UMMAT, Pak Supratman, S.Pd., M.Pd., berbagi kisah mengenai latar belakang berdirinya MBS UMMAT serta visi besar yang ingin dicapai melalui sekolah ini.
Muhammadiyah Boarding School UMMAT hadir sebagai Lab School yang didirikan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan tujuan menciptakan institusi pendidikan berkualitas tinggi yang berbasis nilai-nilai Islam. Awalnya, MBS UMMAT hanya berupa sebuah konsep Lab School untuk UMMAT, tetapi seiring waktu berkembang menjadi sebuah institusi pendidikan formal yang saat ini telah membuka jenjang pendidikan mulai dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), hingga Sekolah Dasar (SD).
MBS UMMAT memiliki visi besar dengan tagline “Sekolah Para Juara, Islami, Unggul, dan Modern Melangkah Pasti Meraih Prestasi.” Tagline ini mencerminkan misi utama sekolah dalam membentuk siswa yang memiliki Disiplin Keilmuan, tidak hanya dalam bidang keagamaan tetapi juga dalam aspek lainnya seperti sains, seni, olahraga, dan bahasa asing.
Dengan pendekatan ini, MBS ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik tetapi juga membentuk karakter siswa agar siap menghadapi tantangan zaman. Untuk mendukung misi tersebut, MBS mengusung konsep Integrasi Kurikulum, yaitu menggabungkan kurikulum internal Muhammadiyah dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan demikian, siswa mendapatkan pendidikan yang seimbang antara ilmu keislaman dan ilmu umum.
Salah satu keunggulan MBS UMMAT adalah pendekatan yang digunakan dalam membina peserta didik. Sebelum memulai proses pembelajaran, setiap anak dipetakan potensinya agar dapat dibina sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini memungkinkan para guru untuk memberikan pendampingan yang lebih efektif, sehingga setiap siswa dapat mencapai prestasi terbaik di bidangnya masing-masing.
Selain pembelajaran akademik, MBS UMMAT juga menyediakan berbagai program ekstrakurikuler untuk mengasah keterampilan siswa. Salah satu program unggulan yang ditawarkan adalah Tapak Suci, seni bela diri khas Muhammadiyah yang telah dikenal luas sebagai olahraga yang membangun disiplin, ketangguhan, dan kepercayaan diri.
Hasil dari sistem pendidikan dan pembinaan yang diterapkan di MBS UMMAT telah terbukti dengan berbagai prestasi yang diraih oleh siswa, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa MBS UMMAT mampu mencetak generasi yang kompetitif di berbagai bidang, baik dalam kompetisi akademik, sains, seni, maupun olahraga.
Dalam Podcast tersebut, Pak Supratman juga mengungkapkan harapan dan rencana jangka panjang MBS UMMAT. Dalam beberapa tahun ke depan, MBS berencana untuk memperluas jenjang pendidikannya dengan membuka program boarding school hingga tingkat SMP dan SMA. Pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap dengan memastikan kesiapan infrastruktur serta kualitas pengajaran yang tetap terjaga.
Untuk saat ini, fokus utama MBS adalah mengembangkan jenjang pendidikan TK dan SD agar berjalan lebih baik dan menjadi model sekolah unggulan di Kota Mataram. Dengan demikian, setiap langkah pengembangan MBS akan dilakukan dengan penuh perencanaan agar dapat terus memberikan yang terbaik bagi para peserta didik.
Sebagai wujud komitmen terhadap pendidikan berkualitas yang dapat diakses oleh berbagai kalangan, MBS UMMAT juga menyediakan berbagai program beasiswa bagi calon siswa. Beasiswa tersebut meliputi:
Beasiswa untuk anak warga Muhammadiyah
Beasiswa bagi alumni TK Sang Surya
Beasiswa bagi alumni TK Aisyiyah
Beasiswa bagi saudara kandung
Beasiswa prestasi akademik dan non-akademik
Mengakhiri sesi Podcast, Pak Supratman menyampaikan pesan kepada para orang tua yang sedang mencari sekolah terbaik bagi anak-anak mereka. Ia menegaskan bahwa MBS UMMAT siap menerima siswa dengan tangan terbuka dan berkomitmen untuk mendidik anak-anak sesuai dengan perkembangan zaman, tanpa mengabaikan prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam.
“Setiap anak memiliki potensi. Tugas kami adalah membina mereka sesuai dengan minat dan bakatnya agar mereka bisa berkembang secara optimal,” ungkapnya.
MBS UMMAT juga menegaskan bahwa kualitas pengajaran menjadi prioritas utama, dengan memastikan bahwa para guru yang mengajar di sekolah ini telah melalui seleksi ketat. Dengan demikian, orang tua dapat merasa tenang karena anak-anak mereka dididik oleh tenaga pengajar yang kompeten dan berkualitas.
Sebagai penutup, Direktur MBS UMMAT berharap agar sekolah ini terus berkembang dan menjadi Lab School terkemuka di Kota Mataram. Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, MBS optimis dapat terus mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter, unggul, dan berprestasi (HUMAS UMMAT).
Mataram, 8 Februari 2025 – Muhammadiyah Boarding School (MBS) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar Pengajian dan Parenting Wali Murid MBS UMMAT. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung pendidikan anak serta menjadi ajang silaturahmi antara wali murid dan pihak sekolah.
Direktur MBS UMMAT, Supratman, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari orang tua. “Di balik kesuksesan MBS UMMAT, ada dukungan dan kolaborasi dari ayah dan bunda. Pendidikan terbaik bukan hanya tentang guru yang mengajar di kelas, tetapi juga bagaimana orang tua ikut serta dalam proses pendidikan anaknya,” ujarnya.
MBS UMMAT memiliki tagline Sekolah Para Juara, yang bukan sekadar slogan, tetapi menjadi visi besar dalam membangun institusi pendidikan yang unggul. “Prestasi siswa bukan hanya milik kepala sekolah atau guru, tetapi juga milik siswa itu sendiri dan orang tua yang berkolaborasi bersama sekolah. Bahkan, prestasi yang diraih anak-anak MBS UMMAT telah mencapai tingkat internasional,” tambahnya. Selain itu, Supratman juga menegaskan bahwa momentum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini menjadi kesempatan bagi MBS untuk terus meningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi siswa dan orang tua.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, MP., menegaskan bahwa UMMAT akan terus mendukung MBS dalam berbagai aspek, termasuk fasilitas dan pengelolaan sekolah. “MBS merupakan bagian dari UMMAT, sehingga kami memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keberlangsungan dan kemajuan sekolah ini. Kami berharap sinergi ini terus terjalin dan dapat dikembangkan melalui berbagai kerja sama strategis ke depan,” ungkapnya. Asmawati juga menyampaikan harapannya agar MBS terus berinovasi dalam program-program pendidikannya serta menjalin kerja sama lebih luas, termasuk kemungkinan penandatanganan MoU dengan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan akademik dan non-akademik MBS.
Kegiatan ini juga menghadirkan Dr. H. Falahuddin, M.Ag., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, sebagai narasumber dalam sesi pengajian. Beliau menyampaikan pentingnya pendidikan anak dalam perspektif Islam, dengan mengutip Surah Al-Ankabut ayat 41 yang dikorelasikan dengan konsep membangun keluarga yang kuat. “Jaga dirimu dan keluargamu. Anak merupakan investasi masa depan yang akan terus mengalirkan kebaikan kepada orang tuanya. Salah satu bentuk investasi terbaik adalah memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak kita,” paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa anak adalah amanah dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Taghabun, sehingga orang tua memiliki kewajiban untuk menjaga dan mendidik mereka dengan baik. “Anak adalah perhiasan dunia, dan pendidikan anak harus dimulai dari keluarga,” tambahnya.
Narasumber kedua, Laelen Hartati, S.Psi., M.Psi., seorang praktisi psikologi dan pendidikan, membahas pentingnya pola asuh dan sinergi antara orang tua dan sekolah dalam pendidikan anak. “Mengapa sinergi orang tua dan sekolah itu sangat penting, karena komunikasi yang baik antara orang tua dan guru akan membantu anak berkembang lebih optimal. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat anak bersosialisasi dan bermain. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan dukungan kepada anak,” jelasnya. Ia menyoroti beberapa bentuk keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, seperti: Berpartisipasi dalam rapat orang tua, seminar, dan acara sekolah; Mengawasi dan membantu anak dalam menyelesaikan tugas sekolah; dan Menjalin komunikasi yang terbuka dengan guru dan pihak sekolah.
Lebih lanjut, Miss Laelen juga menyampaikan bahwa sinergi antara orang tua dan sekolah adalah kunci utama dalam meningkatkan capaian belajar anak. Komunikasi, kolaborasi, dan dukungan emosional sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak,” pungkasnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, 4 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukuhkan kepemimpinan mahasiswa dengan melantik Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) periode 2025-2026. Pelantikan ini mengusung tema Optimalisasi Kepemimpinan Guna Mewujudkan Lembaga Mahasiswa yang Berintegritas, Adaptif, Inklusif Menuju UMMAT yang Unggul . Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pimpinan universitas, Wakil Dekan II Se-Fakultas UMMAT, serta perwakilan dari organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan di Mataram.
Ketua panitia pelantikan menegaskan bahwa tema yang diusung merefleksikan realitas organisasi mahasiswa yang sempat mengalami stagnasi akibat kekosongan kepemimpinan. “Kami berharap dengan kepengurusan yang baru, BEM dan DPM dapat membawa perubahan yang lebih baik serta menjadi motor penggerak bagi mahasiswa UMMAT dalam berbagai aspek akademik dan non-akademik,” ungkapnya.
Ketua DPM terpilih, Aminudin, menyampaikan penghargaan kepada seluruh tamu undangan dan menyoroti pentingnya revitalisasi organisasi mahasiswa. “Di tengah degradasi yang dihadapi organisasi mahasiswa, melalui parlemen Satya Sabha , kita perlu merevitalisasi dan memperbaiki lembaga mahasiswa. Ini adalah tugas kita bersama untuk mengajak seluruh mahasiswa berpartisipasi aktif,” ujarnya. Ia juga menekankan peran DPM sebagai lembaga tertinggi mahasiswa di kampus, yang memiliki komisi pengawasan guna memastikan kinerja serta evaluasi terhadap seluruh lembaga kemahasiswaan agar selaras dengan visi UMMAT yang Unggul .
Sementara itu, Presiden Mahasiswa UMMAT, Supriadin, menyampaikan bahwa momentum pelantikan ini menjadi sejarah penting bagi organisasi mahasiswa. “Keberadaan BEM harus mampu menjaga citra kampus, membangun kegiatan produktif, serta menjadi wadah bagi aspirasi mahasiswa. Melalui Kabinet Sinergi Cipta, kami berikhtiar untuk bersinergi dengan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi kampus lainnya,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa kepengurusan BEM akan terus menjaga komunikasi dengan organisasi kepemudaan (OKP) di Mataram serta memastikan bahwa lembaga ini terbuka bagi seluruh mahasiswa tanpa membedakan latar belakang ras dan suku.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyoroti perjalanan panjang UMMAT yang kini telah menginjak usia 44 tahun dengan berbagai dinamika yang dihadapi. Beliau juga menginformasikan bahwa pada tanggal 24 mendatang, UMMAT akan menjalani visitasi terakhir untuk pendirian Fakultas Kedokteran. Selain itu, beliau mendorong mahasiswa untuk terus meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik baik di tingkat nasional maupun internasional. “Tahun lalu, salah satu mahasiswa kita lolos program IISMA ke Italia. Kita juga berhasil meraih delapan penghargaan dari LLDIKTI Wilayah VIII atas prestasi mahasiswa dalam bidang penelitian dan pengabdian. Oleh karena itu, saya berharap mahasiswa terus meningkatkan prestasinya, terutama melalui lembaga kemahasiswaan,” harapnya.
Pelantikan ini menandai langkah awal bagi kepengurusan baru dalam menjalankan amanah organisasi dan membawa mahasiswa UMMAT ke arah yang lebih progresif. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen kuat, diharapkan BEM dan DPM dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan lingkungan akademik yang inspiratif dan berkualitas.
Dengan semangat kepemimpinan yang baru, diharapkan seluruh elemen mahasiswa dapat berkontribusi lebih aktif dalam membangun atmosfer akademik dan organisasi yang lebih maju, adaptif, serta inklusif di lingkungan kampus (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan catatan demokrasi melalui Pemilihan Umum Raya Badan Eksekutif Mahasiswa (Pemira BEM) 2025. Pemira yang berlangsung pada Rabu, 8 Januari 2025, menjadi wadah partisipasi mahasiswa dalam memilih pemimpin mereka, sekaligus membangun semangat persatuan lintas latar belakang dan aspirasi (09/01).
Ketua Pemira BEM 2025, Muhammad Safran, mengungkapkan kebanggaannya atas kelancaran penyelenggaraan Pemira. “Alhamdulillah, kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Kami sangat bangga dengan partisipasi teman-teman mahasiswa. Pemira ini menunjukkan bahwa demokrasi di UMMAT sangat kuat dan luar biasa. Meski ada dinamika dan tantangan, semuanya menjadi pengalaman berharga bagi saya dan panitia,” ujarnya.
Safran juga berharap BEM yang terpilih dapat menjadi ujung tombak dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa, terutama terkait peningkatan fasilitas kampus, kualitas pendidikan, dan kesejahteraan mahasiswa. “Semoga pemimpin yang terpilih amanah dan inklusif untuk mewujudkan kampus yang berkeadilan,” tambahnya.
Dalam Pemira kali ini, dua Pasangan Calon (Paslon) bersaing secara sehat, mencerminkan pluralitas dinamika aspirasi mahasiswa. Paslon Nomor Urut 2, Supriadin-Cahaya Munandar, yang diusung koalisi partai mahasiswa, unggul dengan 1.125 suara. Sementara itu, Paslon Nomor Urut 1, M. Juni Aldi Irawan-Lantang Mahendra D.P., yang maju melalui jalur independen, memperoleh 906 suara.
Proses pemilihan berjalan dengan lancar dan transparan. Panitia Pemira memastikan sistem pemungutan suara aman, akurat, dan dapat diakses oleh semua mahasiswa. Sebelum pelaksanaan Pemira, masing-masing Paslon telah menyampaikan visi dan misi mereka melalui forum Debat Kandidat yang turut melibatkan antusiasme mahasiswa dari seluruh penjuru kampus.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., memberikan apresiasi atas lancarnya proses Pemira tahun ini. “Pemira ini bukan sekedar ajang memilih pemimpin, namun juga wujud nyata semangat kebersamaan dan persatuan mahasiswa. Selamat kepada Paslon Nomor 2 atas kemenangannya. Tugas besar ke depan adalah merangkul seluruh elemen mahasiswa untuk menciptakan kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif,” tuturnya.
Dr. Erwin menambahkan bahwa Pemira ini adalah milik seluruh mahasiswa, terlepas dari pilihan mereka. “Ini adalah kemenangan bersama. Saatnya membangun sinergi untuk menghadirkan kepemimpinan yang kreatif, produktif, dan kompetitif,” ujarnya.
Kemenangan Supriadin-Cahaya Munandar membawa optimisme baru bagi BEM UMMAT periode 2025/2026. Dengan visi “BEM UMMAT Berintegritas, Aspiratif, dan Kolaboratif yang Bersinar,” pasangan ini berkomitmen menghadirkan kepemimpinan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. “Kami bertekad memastikan setiap aspirasi mahasiswa didengar dan menjadi dasar dalam setiap kebijakan yang diambil,” tegas Supriadin, Presiden Mahasiswa terpilih.
Pemira BEM 2025 mencatat dinamika unik dengan dua pendekatan berbeda: jalur independen dan koalisi. Kompetisi ini menjadi ruang refleksi bersama untuk membangun BEM yang lebih kuat. “Sebagai organisasi mahasiswa tertinggi, BEM memiliki peran strategis dalam merangkul aspirasi mahasiswa sekaligus menciptakan program yang berdampak nyata. Harapannya, kepemimpinan baru ini mampu menyeimbangkan nilai religiusitas, intelektualitas, dan humanitas dalam setiap kebijakan yang diambil,” jelas Dr. Erwin.
Beliau juga menegaskan bahwa pemimpin mahasiswa tidak hanya bertugas menjalankan program kerja, tetapi juga menjadi jembatan penghubung seluruh elemen mahasiswa. “Pemira ini adalah cerminan semangat kolaborasi untuk masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Dengan penuh harapan, kepemimpinan Supriadin-Cahaya Munandar di BEM UMMAT periode 2025/2026 diharapkan mampu menghadirkan terobosan baru dan menjaga semangat persatuan di kalangan mahasiswa. Pemira BEM 2025 menjadi bukti nyata bahwa demokrasi mahasiswa di UMMAT telah tumbuh dengan matang dan elegan. (HUMAS UMMAT).