FH UMMAT Perkuat Literasi Hukum dan Kesadaran Ekologis Mahasiswa melalui Kuliah Umum “Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia”

FH UMMAT Perkuat Literasi Hukum dan Kesadaran Ekologis Mahasiswa melalui Kuliah Umum “Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia”

Mataram, Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali memperkuat kapasitas akademik mahasiswa melalui penyelenggaraan Kuliah Umum bertema “Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia” pada Selasa, 09 Desember 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula FH UMMAT ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen, menghadirkan atmosfer diskusi ilmiah yang kritis dan progresif mengenai dinamika hukum lingkungan di Indonesia.

Kebijakan hukum lingkungan menjadi salah satu isu paling kompleks dan multidisipliner, mengingat posisinya yang berada di persimpangan antara kepentingan pembangunan ekonomi, pelestarian lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat, serta kepastian hukum. Kompleksitas tersebut melahirkan berbagai bentuk pro dan kontra yang menarik untuk dikaji secara akademik, baik dari aspek regulasi, implementasi, penegakan hukum, maupun dampaknya terhadap masyarakat dan ekosistem.

Melalui kuliah umum ini, FH UMMAT berupaya memberikan pemahaman komprehensif tentang dasar-dasar kebijakan hukum lingkungan, mulai dari perkembangan kerangka regulasi nasional, hubungan kebijakan dengan instrumen internasional, hingga dinamika perdebatan antara pihak pemerintah, pelaku industri, masyarakat adat, dan pegiat lingkungan.

Dalam pemaparannya, Dr. Rizka, S.Ag.,M.H., selaku narasumber membahas berbagai perangkat hukum seperti Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), regulasi tentang AMDAL, perizinan berusaha berbasis risiko, hingga kebijakan terkait penggunaan sumber daya alam. Peserta diajak menelaah bagaimana kebijakan tersebut seringkali menimbulkan perdebatan baik karena persoalan implementasi, potensi konflik kepentingan, maupun tantangan penegakannya di lapangan.

Dekan FH UMMAT, Dr. Hilman Syahrilal Haq, SH, LL.M., mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ilmiah ini dan menegaskan pentingnya membangun kesadaran hukum lingkungan di kalangan mahasiswa.

“Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram menyambut baik penyelenggaraan Kuliah Umum dengan tema ‘Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia’. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memperkuat wawasan dan kepekaan akademik mahasiswa terhadap isu-isu strategis yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan hidup. Melalui forum ilmiah ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami dinamika kebijakan hukum lingkungan secara lebih kritis, objektif, dan berimbang, serta mampu melihat berbagai sudut pandang yang muncul dalam pro dan kontra kebijakan tersebut,” ujar Dekan.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mendorong lahirnya gagasan-gagasan konstruktif yang dapat berkontribusi pada pembaruan hukum dan peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di Indonesia. Dunia hukum hari ini menuntut kepekaan ekologis dan standar etika yang tinggi. Kami ingin mahasiswa FH UMMAT tumbuh sebagai calon sarjana hukum yang responsif, progresif, dan memiliki integritas kuat dalam memperjuangkan keberlanjutan lingkungan,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)

LPPA PWA NTB Gelar FGD Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah: Merangkai Jejak, Meneguhkan Identitas Gerakan Perempuan Berkemajuan

LPPA PWA NTB Gelar FGD Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah: Merangkai Jejak, Meneguhkan Identitas Gerakan Perempuan Berkemajuan

Dokumentasi Acara Pembukaan

Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Nusa Tenggara Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah NTB, Rabu, 19 November 2025, bertempat di aula lantai 3 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kegiatan ini menjadi langkah monumental untuk menghimpun, merawat, dan menuliskan memori kolektif gerakan perempuan Islam berkemajuan di Bumi Gora dalam sebuah karya bertajuk Buku Sejarah ‘Aisyiyah NTB.

Mengusung tema “Merangkai Sejarah, Menguatkan Identitas: Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah NTB sebagai Warisan Peradaban”, FGD ini menghadirkan para senior, sesepuh, dan tokoh penting PWM–PWA NTB yang menjadi saksi perjalanan panjang kiprah ‘Aisyiyah di berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat. Suasana kegiatan berlangsung hangat namun sarat nuansa intelektual, mempertemukan berbagai generasi ‘Aisyiyah dari para pionir hingga kader penerus dalam satu ruang dialog sejarah dan peradaban.

Para sesepuh yang hadir menyampaikan berbagai data historis, potongan pengalaman, serta catatan-catatan penting yang selama ini banyak tersimpan dalam ingatan dan arsip personal. Melalui forum ini, fragmen-fragmen sejarah tersebut mulai dirangkai menjadi narasi utuh tentang perjuangan, kontribusi sosial, dan dinamika organisasi ‘Aisyiyah dari masa ke masa.

Kegiatan FGD turut dihadiri oleh Ketua PWM NTB yang diwakili oleh Drs. H. Nasri Anggara, M.A., para sesepuh PWM seperti Ayahanda Drs. H. Syamsudin Anwar, serta Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM NTB, Yusron Saudi. Dalam sambutannya, Drs. H. Nasri Anggara, M.A., menegaskan bahwa penyusunan buku sejarah ini bukan sekadar upaya dokumentasi organisasi, melainkan bagian dari tanggung jawab peradaban.

Dokumentasi Focus Group Discussion Berlangsung

“Sejarah adalah identitas. Bila kita tidak mendokumentasikannya, maka generasi setelah kita akan berjalan tanpa akar. Buku ini menjadi penegasan bahwa ‘Aisyiyah NTB telah dan terus berperan dalam membangun masyarakat,” ujarnya.

FGD ini menjadi momentum strategis untuk menyusun kerangka historiografi yang komprehensif, mulai dari fase perintisan organisasi, perkembangan lembaga pendidikan dan kesehatan, hingga kiprah sosial-kemanusiaan ‘Aisyiyah di berbagai kabupaten/kota di NTB. Para peserta memberikan masukan mendalam terkait periodisasi sejarah, tokoh-tokoh kunci, jejak dakwah di akar rumput, hingga peristiwa-peristiwa monumental yang dinilai layak diabadikan dalam buku sebagai rujukan generasi mendatang.

Ketua pelaksana kegiatan yang juga Ketua LPPA PWA NTB, Prof. Dr. Nikmatullah, M.A., dalam pemaparannya menyampaikan bahwa hasil FGD ini akan menjadi fondasi utama bagi tim penyusun dalam merumuskan struktur dan isi buku sejarah secara ilmiah, sistematis, dan faktual.

“Kita ingin menghadirkan buku sejarah yang bukan hanya informatif, tetapi juga inspiratif. Buku yang dapat dibaca oleh akademisi, kader muda, dan masyarakat luas untuk memahami kontribusi besar ‘Aisyiyah dalam membangun NTB,” paparnya.

Lebih jauh, Prof. Nikmatullah menekankan bahwa penyusunan buku sejarah ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan tradisi intelektual di lingkungan ‘Aisyiyah. Dengan pendokumentasian sejarah yang sistematis dan terorganisir, diharapkan gerakan ‘Aisyiyah di NTB memiliki rujukan otentik yang dapat menjaga kesinambungan langkah, menguatkan identitas, sekaligus memperkokoh perannya sebagai pelopor pemberdayaan perempuan berkemajuan.

FGD ditutup dengan penyepakatan komitmen bersama untuk melanjutkan proses pengumpulan, verifikasi, dan pengembangan data sejarah. Para peserta optimistis bahwa buku sejarah ‘Aisyiyah NTB yang akan lahir dari proses panjang ini kelak menjadi warisan intelektual berharga bukan hanya mencatat masa lalu, tetapi juga menerangi arah gerak ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam berkemajuan di masa depan. (HUMAS UMMAT)

Semarak Hari Guru Nasional 2025, FKIP UMMAT Teguhkan Peran Guru dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

Semarak Hari Guru Nasional 2025, FKIP UMMAT Teguhkan Peran Guru dalam Membangun Generasi Emas Indonesia

Dokumentasi Acara Penutupan

Mataram, Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2025, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar kuliah umum bertajuk “Guru Inspiratif, Membangun Generasi Emas Indonesia”, pada Senin (10/11/2025). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan FKIP UMMAT, serta para dosen dan tenaga kependidikan.

Ketua panitia pelaksana, Isnaini, M.H., M.Pd., yang juga Ketua Program Studi PPKn FKIP UMMAT, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan kuliah umum ini menjadi pembuka dari rangkaian acara peringatan Hari Guru Nasional yang diselenggarakan oleh FKIP UMMAT.

“Kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang refleksi bagi calon pendidik, tetapi juga sebagai wadah promosi FKIP UMMAT untuk memperkenalkan Universitas Muhammadiyah Mataram lebih luas kepada masyarakat. Setelah kuliah umum, akan dilanjutkan dengan berbagai lomba bagi pelajar SMA/SMK se-Pulau Lombok,” ujarnya.

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, M.P., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat para guru dan mahasiswa pendidikan yang terus berkomitmen mencerdaskan generasi muda Indonesia.

“Guru adalah sosok kunci dalam membangun generasi emas Indonesia. Oleh karena itu, kesejahteraan dan penghargaan terhadap guru harus menjadi perhatian bersama. Semoga seluruh guru di Indonesia mendapatkan apresiasi yang layak dari pemerintah maupun masyarakat,” tuturnya.

Dokumentasi Sambutan Wakil Rektor II UMMAT, Ir. Asmawati, M.P.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang membagikan pengalaman dan wawasan mereka terkait dunia pendidikan. Narasumber pertama, Dian Yanuartri, M.Pd., Guru SDN 13 Ampenan, membawakan topik “Memahami Peran Guru Kreatif Sesuai Zaman, Menumbuhkan Partisipasi Modern, dan Menciptakan Kelas yang Aktif dan Menyenangkan.” Ia menekankan pentingnya kreativitas guru dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.

Selanjutnya, Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd., M.Si., Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi NTB, menyampaikan materi “Kebijakan dan Arah Pengembangan Guru dan Tenaga Kependidikan.” Dalam paparannya, ia menyoroti arah kebijakan pendidikan nasional serta pentingnya peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan untuk menjawab tantangan global.

Sesi terakhir diisi oleh Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.S.I., Dekan FKIP UMMAT, yang membawakan materi “Semangat Keguruan dari KH. Ahmad Dahlan.” Ia mengajak seluruh peserta untuk meneladani perjuangan dan dedikasi pendiri Muhammadiyah dalam dunia pendidikan, serta menjadikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai dasar pengabdian guru di tengah masyarakat. (HUMAS UMMAT)

Kemendikdasmen dan UMMAT Kolaborasi Perkuat Kompetensi Guru Lombok Melalui Sosialisasi Pembelajaran Mendalam

Kemendikdasmen dan UMMAT Kolaborasi Perkuat Kompetensi Guru Lombok Melalui Sosialisasi Pembelajaran Mendalam

Dokumentasi Acara Pembukaan

Mataram, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sosialisasi Pembelajaran Mendalam (PM) yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen) melalui Badan Standarisasi, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) bekerja sama dengan Al Wasath Institute, pada Sabtu (1/11/2025) di Auditorium H. Anwar Ikraman, Kampus UMMAT.

Kegiatan strategis ini diikuti oleh ratusan guru SMA/SMK sederajat dari seluruh Pulau Lombok. Mereka hadir dengan semangat tinggi untuk memperdalam pemahaman tentang konsep Pembelajaran Mendalam sebagai pendekatan baru dalam menciptakan proses belajar yang lebih reflektif, humanis, dan berkesadaran.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, didampingi Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., serta didampingi oleh perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi NTB dan Kementerian Agama Kota Mataram.

Dalam sambutannya, Rektor UMMAT Drs. Abdul Wahab, M.A. menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kemendikdasmen yang telah memilih UMMAT sebagai mitra penyelenggara kegiatan penting ini. “Kami menyambut dengan hangat kehadiran para guru hebat dari seluruh Pulau Lombok di kampus UMMAT. Sosialisasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kapasitas guru sebagai pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi dengan pendekatan yang bermakna dan berkesadaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa UMMAT terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Barat melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat. “Sebagai kampus yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan, UMMAT akan terus menjadi ruang penguatan profesionalisme guru dan pengembangan pendidikan yang berkarakter,” tambahnya.

Dokumentasi Sambutan Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.

Adapun narasumber utama dalam kegiatan ini antara lain Toni Toharudin (Kepala BSKAP Kemendikdasmen), Intan Dwi Hastuti (Dosen PGSD UMMAT), dan Faozan Amar (Direktur Eksekutif Al Wasath Institute).

Dalam paparannya, Toni Toharudin menjelaskan bahwa Pembelajaran Mendalam merupakan respon Kemendikdasmen terhadap tantangan pendidikan masa kini, seperti cepatnya perubahan zaman, tantangan digitalisasi, dan kebutuhan kompetensi abad ke-21. “Pembelajaran Mendalam bukan pengganti kurikulum, tetapi pendekatan yang memperkuat pelaksanaan kurikulum agar lebih bermakna, menggembirakan, dan berkesadaran. Guru diharapkan mampu membangun suasana belajar yang menumbuhkan rasa ingin tahu, kolaborasi, serta nilai-nilai kemanusiaan,” jelasnya.

Sementara itu, Intan Dwi Hastuti, sebagai akademisi UMMAT, menekankan pentingnya memuliakan manusia dalam setiap proses belajar. “Prinsip utama Pembelajaran Mendalam adalah menghormati potensi peserta didik. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga penuntun yang membantu siswa menemukan jati dirinya,” ungkapnya.

Sedangkan Faozan Amar menyoroti tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan Pembelajaran Mendalam, terutama dari aspek internal seperti kurangnya refleksi diri dan inovasi dalam mengajar. “Guru perlu terus beradaptasi dan berinovasi agar pembelajaran tidak hanya bersifat transfer pengetahuan, tetapi menjadi proses hidup yang menggugah kesadaran peserta didik,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dua strategi besar untuk mendukung transformasi guru, yaitu peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan pengembangan karier, serta peningkatan kesejahteraan melalui program seperti tunjangan profesi, bantuan subsidi upah (BSU), dan insentif bagi guru non-ASN.

“Jika kedua strategi ini berjalan optimal, Pembelajaran Mendalam dapat diterapkan secara luas dan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan nasional,” tutupnya.

Kegiatan yang berlangsung dengan penuh semangat ini menjadi wadah bagi para guru untuk berdiskusi, berlatih refleksi, dan memperkuat jejaring profesional. Di akhir kegiatan, peserta diajak menyusun rancangan penerapan Pembelajaran Mendalam sesuai dengan karakteristik sekolah masing-masing. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Jejaring Akademik Global: Pascasarjana UMMAT  Hadirkan Guru Besar Universiti Kuala Lumpur dalam Kuliah Pakar Internasional

Perkuat Jejaring Akademik Global: Pascasarjana UMMAT Hadirkan Guru Besar Universiti Kuala Lumpur dalam Kuliah Pakar Internasional

Dokumentasi Acara Pembukaan Kuliah Pakar Internasional

Mataram, Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jejaring akademik internasional melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar Internasional bertema “Sustainability Management and Future Growth”, pada Rabu, 29 Oktober 2025, bertempat di Aula Pertemuan Lantai 3 Rektorat UMMAT. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Abdul Razak Abdul Hadi, Guru Besar dari Universiti Kuala Lumpur, Malaysia, sebagai narasumber utama.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan akademik berskala internasional tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa UMMAT terus memperkuat kolaborasi global untuk memperluas jejaring akademik dan meningkatkan reputasi kampus di kancah internasional. “UMMAT kini sudah mulai diminati oleh mahasiswa asing. Ini menandakan bahwa kualitas pendidikan kita semakin diakui dan dipercaya,” ujar Rektor.

Lebih lanjut, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menegaskan bahwa UMMAT berkomitmen memperluas kerja sama internasional, terutama di kawasan ASEAN. “UMMAT saat ini telah menjalin kerja sama dengan tiga negara, yakni Malaysia, Thailand, dan Singapura, yang semuanya memiliki jaringan Persyarikatan Muhammadiyah. Pada tahun 2028, kami menargetkan perluasan kolaborasi dengan delapan negara lain agar program internasionalisasi berjalan lebih komprehensif,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memperkuat kerja sama internasional, khususnya dalam bidang riset, publikasi ilmiah, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. “Kegiatan kuliah pakar internasional ini merupakan wujud nyata perkembangan Pascasarjana UMMAT dalam menguatkan kualitas sumber daya manusia. Ke depan, kami berharap kolaborasi ini dapat diperluas untuk memperkuat keterampilan SDM dan penguasaan teknologi, guna mewujudkan visi UMMAT sebagai universitas berdaya saing ASEAN,” tegas Dr. Lukman.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketiga Program Studi Magister Pascasarjana UMMAT saat ini tengah berproses menuju akreditasi Unggul. “Kita saat ini berada pada status akreditasi ‘Baik Sekali’ dan terus berupaya menuju ‘Unggul’. Dalam tema kuliah pakar ini terdapat sepuluh poin penting yang menjadi arah strategis kita, di antaranya inovasi akademik, kolaborasi riset, dan peningkatan kualitas SDM. Menuju unggul bukan sekadar teks visi, tetapi gerakan nyata seluruh civitas akademika,” jelasnya.

Dr. Lukman juga menambahkan bahwa penguatan sumber daya manusia dan pembaruan sistem menjadi kunci utama dalam mencapai visi tersebut. “SDM tidak hanya dilihat dari jabatan fungsional, tetapi dari sejauh mana kreativitas dan produktivitasnya. Alhamdulillah, sarana dan prasarana kita sudah mendukung aktivitas akademik, sistem informasi juga sudah di-upgrade, dan kita terus beradaptasi dengan berbagai perubahan kebijakan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Lukman menyampaikan apresiasi kepada Prof. Razak yang selama dua tahun terakhir telah menjadi mitra penting dalam proses internasionalisasi Pascasarjana UMMAT. “Selama dua tahun terakhir, Prof. Razak selalu memberikan dukungan dan pendampingan kepada kami. Beliau menjadi penghubung penting dalam membuka jejaring internasional UMMAT,” ujarnya penuh apresiasi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Prof. Dr. Abdul Razak Abdul Hadi yang membahas konsep Sustainable Management atau Manajemen Berkelanjutan, sebagai pendekatan strategis dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Dokumentasi Pemaparan Materi dari Prof. Dr. Abdul Razak

Kuliah pakar ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa Pascasarjana serta perwakilan dari berbagai fakultas di lingkungan UMMAT. Melalui kegiatan ini, Pascasarjana UMMAT tidak hanya memperluas wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga memperkuat posisi UMMAT sebagai kampus yang adaptif, berdaya saing, dan berorientasi pada internasionalisasi pendidikan tinggi. (HUMAS UMMAT)

Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu: UMMAT dan LLDikti VIII Gelar Upacara Sumpah Pemuda 2025 dengan Penuh Khidmat

Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu: UMMAT dan LLDikti VIII Gelar Upacara Sumpah Pemuda 2025 dengan Penuh Khidmat

Dokumentasi Prosesi Upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025

Mataram, Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII menggelar upacara bendera yang berlangsung khidmat dan penuh semangat di Lapangan Utama UMMAT pada Senin (28/10/2025). Dengan mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” kegiatan ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali semangat persatuan, kolaborasi, dan pengabdian generasi muda demi kemajuan bangsa Indonesia.

Upacara ini diikuti oleh seluruh civitas akademika UMMAT, Kepala dan jajaran LLDikti Wilayah VIII, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari berbagai fakultas dan organisasi kemahasiswaan. Bendera Merah Putih berkibar megah diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh seluruh peserta, menciptakan suasana nasionalisme yang membara di pagi hari tersebut.

Dalam amanatnya, Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah VIII, I Nyoman Bagus Suweta Nugraha, S.Kom., M.T., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada UMMAT atas fasilitasi dan dukungannya sebagai tuan rumah pelaksanaan upacara Sumpah Pemuda yang tahun ini dipusatkan di NTB. “Kami sampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram atas fasilitasinya. Upacara Sumpah Pemuda 2025 ini khusus dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat dan terpusat di UMMAT sebagai bentuk kolaborasi antara LLDikti Wilayah VIII dan perguruan tinggi di daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, I Nyoman Bagus menegaskan bahwa LLDikti Wilayah VIII berkomitmen memperkuat sinergi antarperguruan tinggi di Bali dan NTB tanpa adanya perbedaan atau perlakuan khusus. “Bali dan NTB itu sama, tidak ada anak emas dan tidak ada anak perak. Semua mendapat perhatian yang sama. Kami juga terus mendorong para dosen, baik ASN maupun non-ASN penerima sertifikasi dosen, untuk segera memproses kenaikan jabatan dan pangkat agar kinerja akademik semakin optimal,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa ke depan, LLDikti Wilayah VIII akan terus menjadwalkan kegiatan apel bersama di berbagai kampus di NTB untuk mempererat silaturahmi antarpendidik dan tenaga kependidikan. “Tujuannya agar kita bisa saling bertatap muka, tidak hanya saling mengenal nama lewat pesan singkat. Dengan semangat Melati Putus  Melayani Sepenuh Hati, Kuat dan Tulus  kami akan terus hadir dan mendampingi perguruan tinggi di wilayah kerja kami,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dibacakan pidato resmi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, yang menggelorakan semangat perjuangan dan nasionalisme di kalangan generasi muda oleh Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah VIII.

Dengan semangat “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” UMMAT bersama LLDikti Wilayah VIII berharap peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025 menjadi momentum mempertebal rasa nasionalisme, memperkuat kolaborasi, dan meneguhkan semangat gotong royong untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan dan berdaya saing global. (HUMAS UMMAT)

  • Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto MMTOTO Totoslot SLOT777 Totoslot Slottoto Sbobet88 Totoslot