MATARAM–Proses pendaftaran masuk mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Mataram(UMMAT) sudah dibuka. Proses ini dimulai dengan ujian tertulis dan kemudian dilanjutkan dengan tes buta warna bagi calon mahasiswa Fakultas Tehnik (program studi S1 Perencanaan Wilayah & Kota) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (program studi D3 Kebidanan dan program studi D3 Farmasi). Hal ini dilakukan untuk mengetahui mahasiwa yang nantinya lulus mampu secara fisik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pendaftaran mahasiswa baru dibagi dalam tiga gelombang yaitu gelombang pertama sejak 1 Maret-27 Juni, gelombang kedua mulai 28 Juni-29 Juli, dan gelombang ketiga mulai 30 Juli-29 Agustus 2019.
Kepala Humas UMMAT, Dr. Hilman Syahrial Haq, SH., LL.M mengatakan untuk tahun ini penerimaan mahasiswa baru akan dibagi dalam tiga gelombang, sejak Maret hingga Agustus 2019. Salah satu keunggulan mendaftar di perguruan tinggi swasta terutama di UMMAT adalah jadwalnya sudah dimulai sejak awal. Setiap gelombang sudah ditentukan pula jadwal pelaksanaan ujian tertulisnya. “Pendaftaran mahasiswa baru kami buka sebanyak tiga gelombang, jadi para calon mahasiswa bisa colong start sesuai dengan waktu luang mereka. Selain itu, bagi mahasiswa yang tidak lulus digelombang pertama bisa mendaftar digelombang kedua. Jika tidak lulus lagi mereka bisa mendaftar digelombang ketiga”, ujarnya.
Selain
informasi pendaftaran masuk perguruan tinggi, informasi tentang materi dalam
ujian tertulis juga perlu diketahui oleh calon mahasiswa. Materi yang diujikan
biasanya disesuaikan dengan program studi yang akan diambil dengan beberapa
subjek wajib seperti Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kompetensi Akademik
(TKA). TPA dinilai penting karena dalam menguji tes potensi akademik yang
dibutuhkan adalah kemampuan berpikir. “Dengan adanya prediksi kemampuan
berpikir, maka akan dapat dilihat seberapa besar potensi calon mahasiswa,
apakah ia mampu mengikuti kurikulum yang berlaku dikampus atau tidak”, tambah Hilman.
Selain
Tes Potensi Akademik, calon mahasiswa baru UMMAT akan menghadapi Tes Kompetensi
Akademik. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan penguasaan materi
calon mahasiwa yang sudah diajarkan di Sekolah Menengah Atas (SMA). “Kemampuan
dalam TKA bisa menjadi dasar pengetahuan untuk menganalisis persoalan yang
dihadapi ketika mereka berada di perguruan tinggi dan ini merupakan langkah
UMMAT untuk memperkenalkan kepada para calon mahasiswa terkait soal-soal HOTS
atau Higher Order Thinking Skill”,
jelas Hilman. (Dhie)
MATARAM-Salah satu upaya UMMAT untuk meningkatkan pelayanan bagi mahasiswa dalam melakukan transaksi perbankan, bertempat di ruang penerimaan tamu Lantai II Rektorat Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Dr. H. Arsyad Abd Gani, M. Pd selaku Rektor melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan pihak bank BRI Syari’ah dalam rangka penentuan akad sewa ATM, Rabu (27/2).
Rektor UMMAT melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan pihak bank BRI Syari’ah
Setelah
melakukan akad sewa ini, ATM bank BRI Syari’ah akan diletakkan di ATM center
kampus UMMAT. “Kami ingin memberikan fasilitas bagi mahasiswa terkait supporting dalam pendidikan dan
pembelajaran agar menjadi lebih mudah, misalnya terkait pembayaran SPP,
penarikan beasiswa PPA dan Bidikmisi bagi korban gempa Lombok-Sumbawa yang
baru-baru ini kita lakukan, atau penarikan-penarikan lainnya”, ujar Rektor.
Selain
itu, pemasangan ATM di dalam kampus merupakan bentuk pelayanan keamanan bagi
mahasiswa sehingga tidak perlu jauh-jauh keluar kampus bila ingin melakukan
transaksi. Ada sekitar 7 ribu lebih mahasiswa di kampus UMMAT, mereka pasti
membutuhkan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi perbankan. “Saat
ini, kegiatan transaksional rata-rata menggunakan bank sehingga kebutuhan
itulah yang coba kami support”, ucap pihak Bank.
Peningkatan kerjasama dengan UMMAT akan terus dilakukan. “Ada banyak hal yang bisa kami tawarkan kedepannya untuk kelanjutan kerjasama ini seperti host to host. Artinya kami terhubung langsung secara system dengan UMMAT. Sehingga kami bisa ditunjuk sebagai bank penerima pembayaran atau transaksi-transaksi mahasiswa terkait dengan pelayanan keuangan”, tambahnya. (Dhie)
MATARAM-Acara peletakkan batu pertama pembangunan gedung baru dan renovasi gedung lama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Februari 2019 jam 09:00 Wita. Acara ini dihadiri oleh ketua BPH, Rektor beserta jajarannya, Dekan Fisip, Ketua-ketua Prodi, Dosen, Mahasiswa, Kontraktor, Pengawas, dan Perencana. Pembangunan gedung baru dan renovasi gedung lama ini merupakan langkah untuk memperlancar proses belajar mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMMAT, yang merupakan salah satu fakultas favorit karena sampai dengan tahun 2019 ini tercatat sebanyak 2188 Mahasiswa yang aktif berdasarkan Forlap Ristekdikti. Pembangunan ini merupakan bentuk komitmen UMMAT lebih khusus FISIP dalam upaya meningkatkan SDM pendidikan melalui sarana dan prasarana. “Dengan adanya tambahan ruang kuliah ini, daya tampung mahasiswa kita bisa bertambah secara kuantitas maupun kualitas” kata Drs. H. M. Junaidi., MM, Dekan FISIP.
Dalam acara ini, Drs. H. Arsyad Abd Gani, M. Pd selaku Rektor menyampaikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, kita butuh sarana dan prasarana yang memadai. Maka dari itu, pembangunan dan renovasi ini penting dilakukan dan harus didukung bersama oleh seluruh civitas akademika yang ada. “Semoga dengan meningkatnya sarana dan prasarana, penyelenggaraan akademik di lingkungan UMMAT dapat terselenggara dengan baik sehingga keberadaan lembaga ini dapat berkontribusi positif bagi masyarakat”, imbuhnya. (Dhie)
Mataram (www.ummat.ac.id) – Melalui lembaga Pengkajian, Pengalaman, Pengembangan Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) akan mengadakan kegiatan Sertifikasi Baca Al-Qur’an bagi mahasiswa baru Tahun Ajaran 2018/2019. Kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 2011 ini bertujuan untuk melatih mahasiswa hingga mampu mempraktekkan baca Al-Qur’an dengan tartil dan mujawwad sekaligus memahamkan mereka tentang teori-teori tajwid dasar. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga bulan terhitung sejak tanggal 11 Maret 2019 sampai dengan 16 Mei 2019.
Kegiatan sertifikasi baca Al-Qur’an ini wajib diikuti oleh 1559 mahasiswa/i muslim di lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram. Untuk efisiensi proses pembinaan, dari jumlah mahasiwa yang ada akan dibagi dalam 40 kelompok yang terdiri dari 20 kelompok mahasiswa dan 20 kelompok mahasiswi. Setiap kelompok nantinya akan didampingi oleh seorang mentor dan dua orang asisten mentor bersertifikat yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran Al-Qur’an dengan Buku At-Tanwir yang disusun oleh dua orang dosen AIK UMMAT (M. Anugrah Arifin, M. Pd.I dan Saprun, M. Pd.I).
Ketua LP3IK, Najamudin, M.Pd.I mengatakan kegiatan sertifikasi baca Al-Qur’an ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa muslim dalam rangka menciptakan kampus yang unggul dan islami. “Point pentingnya yaitu kita pastikan bahwa setiap mahasiswa/mahasiswi yang nantinya sebagai alumni UMMAT bisa tartil dalam membaca Al-Qur’an dan unggul dalam berakhlak”, imbuhnya. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dengan baik dan serius, akan mendapat sertifikat mampu membaca Al-Qur’an, kemudian sertifikat tersebut akan digunakan sebagai syarat administrasi untuk mengikuti kegiatan PPL, KKN, dan PKL. (Dhie)
Penandatanganan MoU ini dilakukan bersama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ruang Rapat I, Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk membuat payung hukum atas aktivitas bersama dan kerjasama yang telah dilakukan oleh ketiga perguruan tinggi. Didalam MoU ini ada beberapa bidang kerjasama yang akan dilakukan antara lain pengembangan repository institusi, pengembangan virtual/perpustakaan digital, sharing journal, penambahan koleksi, dan peningkatan sumberdaya manusia di bidang perpustakaan.
Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia di bidang perpustakaan dan kearsipan menjadi skala prioritas UMMAT
kedepannya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Divisi Teknologi dan Informasi UPT
Perpustakaan bahwa pengembangan perpustakaan harus berbanding lurus dengan
kemampuan pengelolaannya. “Dengan demikian, UMMAT harus tetap berada pada garda
terdepan untuk membuka diri dalam melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait sehingga dengan seperti itu kita bisa meningkatkan kualitas kampus ini,”
imbuhnya.
Pasca penandatanganan MoU ini
dilakukan, jumlah koleksi buku dan article di perpustakaan akan ditambah guna
memenuhi kebutuhan informasi baik untuk mahasiswa maupun dosen UMMAT. “Kita
tambahkan koleksi buku kita dari segi kuantitas dan kualitas, terutama
buku-buku yang berkenaan dengan disiplin keilmuan yang ada di kampus ini,”
tambahnya. Semoga dengan penandatangan MoU ini dapat terjalin kerjasama yang
baik untuk ketiga perguruan tinggi tersebut sehingga peningkatan kualitas dan
manfaat yang terbaik terutama dibidang perpustakaan dan kearsipan dapat dirasakan
bersama. (Dhie)
Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali go international, salah satu dosen D3 Perpustakaan, Rohana, S, IP., M, IP menjadi pemakalah dalam International Conference of Special Libraries (ICoASL) dengan tema Libraries and Librarianship in Digital Plus Era (14-16/2). Acara yang resmi dibuka oleh Dr. Debal C Kar sebagai Librarian dari Ambedkar-University of Delhi itu dilanjutkan dengan diskusi panel yang didahului dengan acara Cultural Performance oleh penari India. Makalah dengan judul “Contribution of Library in East Lombok Regency on Building Information Literacy Related to disaster Mitigation after the Earthquake in Lombok, NTB”, berhasil dipresentasikan pada hari pertama konferensi yang diadakan oleh Institute of Economic Growth, Delhi, India. Seluruh peserta konferensi mempresentasikan makalahnya pada hari pertama dan kedua. Kemudian pada hari ketiga, acara dilanjutkan dengan Tour Library and Museum Academica Tour in Taj Mahal yang diikuti oleh pustakawan, dosen, dan peneliti dari 25 negara seperti USA, Jepang, Korea, Thailand, India, Nigeria, Prancis, Indonesia, dan lain-lain. Rohana menyatakan konsep dan teknis acaranya sangat bagus. Semua makalah peserta konferensi langsung diterbitkan dalam bentuk proceeding, sehingga pada hari terakhir konferensi para peserta langsung bisa memperolehnya. “Semoga kedepan hal-hal teknis seperti ini bisa kita terapkan di UMMAT,” tambahnya. Konferensi ICoASL diagendakan pelaksanaannya dua kali setahun. Pada 2021 mendatang konferensi ini akan diadakan di Korea. Besar harapan saya, teman-teman pustakawan dan dosen Perpustakaan UMMAT dapat mengikuti acara-acara serupa agar dapat menambah pengalaman dan pengetahuan sehingga kita bisa mengajar dengan kreatif dan juga meneliti dengan inovatif. Dengan demikian catur dharma perguruan tinggi dapat diimplementasikan dengan lebih maksimal lagi, imbuhnya. (Dhi)