Melalui pelatihan Learning Management System (LMS), UMMAT siap terapkan Pembelajaran berbasis E-Learning

Melalui pelatihan Learning Management System (LMS), UMMAT siap terapkan Pembelajaran berbasis E-Learning

MATARAM-Dalam rangka mengembangkan system pembelajaran, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mengirim ketua UPT PPTIK (Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi), Dr. Eng. Islamy Rusyda, ST.MT. untuk mengikuti kegiatan Regional Training Programme on Learning Management System (LMS) for Best Classroom Technology Integration di SEAMEO VOCTECH Regional Centre, Gadong, Brunei Darussalam.

Learning Management System (LMS),
Learning Management System (LMS),

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu dan diikuti oleh 22 orang perwakilan dari beberapa Universitas di Asia Tenggara seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Filipina yang sebagian besar sebagai tenaga pengajar.

Kegiatan ini membahas pengenalan tentang E-Learning and Most Popular Digital Tool for Teacher and Student. Para narasumber berbicara terkait fasilitas belajar mengajar secara online. Beberapa tema yang diangkat yaitu Technique for Facilitating Online Teaching and Learning Web conferencing and Webinar dan Introduction to learning management System (LMS).

Islamy Rusyda menyatakan bahwa diskusi menjadi lebih menarik karena beberapa peserta memaparkan implementasi pembelajaran di institusinya masing masing dan kendala- kendala yang dihadapi selama pelaksanaannya. “Kegiatan ini menjadi lebih menarik karena peserta diajak untuk mengetahui lebih dalam terkait penerapan Learning Management System (LMS) di dua universitas terkenal di Bruneai Darussalam yaitu Universitas Brunei Darussalam dan Polytechnic Brunei”, imbuhnya.

Selain itu, peserta fokus pada workshop pembuatan dan pengelolaan bahan ajar. Peserta dikenalkan tentang penggunaan Moodle dan membuat akun di moodle cloud. Peserta juga diberikan penjelasan tentang New Trend for Open Distance Learning-introduction to MOOCs Introduction to ADDIE model dan overview of its components oleh dua orang instruktur yaitu Dr. Abbes Sebihi dan Arifin Bin Haji Yusof. “Diakhir kegiatan peserta diwajibkan untuk membuat Group project presentation dan action plan sebagai oleh-oleh untuk negara masing-masing”, tambah Islamy.

Dalam menindaklanjuti hasil kegiatan ini, rektor UMMAT berkomitmen untuk mengembangkan Learning Management System (LMS) yang terintegrasi dengan teknologi informasi dalam kegiatan belajar mengajar. “UMMAT akan berupaya untuk melakukan pemerataan dan demokratisasi pendidikan serta memperluas akses pendidikan yang berbasis digital dan perkembangan teknologi dalam rangka memaksimalkan layanan smart campus.(Dhie)

KPU GOES TO CAMPUS BERSAMA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KPU GOES TO CAMPUS BERSAMA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Mataram-KPU NTB Goes to Campus bersama Universitas Muhammadiyah Mataram. Kegiatan ini merupakan kerjasama antar KPU NTB dengan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) dalam rangka memeriahkan Milad IMM ke 55 tahun. Bertempat di Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah, kegiatan ini turut dihadiri oleh Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M. Pd selaku rektor Universitas Muhammadiyah Mataram, Ir. H. Syamsuddin selaku Komisioner KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus menjadi narasumber utama, dan Dr. Nurhasanah, M.H, dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (15/3).

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Dalam sambutannya, Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M. Pd mengapresiasi Komisioner KPU NTB yang telah mengajak DPD IMM NTB untuk melakukan sharing informasi tentang tata cara pemilihan umum dalam rangka mensukseskan pesta demokrasi Indonesia. “Dalam mensukseskan pemilu dan pileg, kita butuh ilmu dan wawasan sehingga kontribusi kita bisa membawa Negara dan system demokrasi Indonesia bisa lebih baik lagi”, imbuhnya.

Lebih lanjut Rektor mengungkapkan bahwa peran mahasiswa sangat penting dalam suksesi pemilu 17 April mendatang, karena mahasiswa merupakan pemilih yang bisa mewarnai dan mengajak pemilih muda lainya. “Pemilih pemula dan muda di Indonesia sangat besar jumlahnya sehingga langkah untuk memberikan wawasan terkait pemilu dan pileg kepada mahasiswa sangat penting untuk dilakukan karena mereka bisa mempengaruhi pemilih millenial lainnya dan bisa merangkul masyarakat secara umum agar tidak golput pada Pemilu April 2019 mendatang”, ungkapnya.

Komisioner KPU NTB menuturkan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan kepada masyarakat khususnya mahasiswa untuk tetap menggunakan hak pilihnya dengan baik. “Goes to Campus itu merupakan salah satu cara kami untuk melakukan sosialisasi yang melibatkan mahasiswa aktif dalam pemilihan agar tidak golput”, tuturnya. Disisi lain, generasi milenial menganggap pesta demokrasi tahun ini sebagai bagian dari sejarah karena merupakan pemilihan serentak yang pertama kali dilakukan. Dengan kata lain, pesta demokrasi ini merupakan bagian penciptaan suasana demokrasi baru bagi kaum milenial di Indonesia. (Dhie)

TINGKATKAN KUALITAS, FKIP DORONG DOSEN DAN ALUMNI UNTUK LANJUT STUDI

TINGKATKAN KUALITAS, FKIP DORONG DOSEN DAN ALUMNI UNTUK LANJUT STUDI

MATARAM-Dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram mendorong alumni dan dosen untuk melanjutkan studi. Hal itu disampaikan oleh wakil dekan II FKIP UMMAT,  Agus Herianto, S.Pd., M.Pd. pada acara sosialisasi dan kuliah umum program doktor Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana yang diadakan oleh FKIP-UMMAT pada hari Senin, (11/3).

Agus menuturkan bahwa acara ini akan memotivasi para dosen untuk melanjutkan program doktoral sebagai salah satu upaya dalam memaksimalkan pengembangan keilmuan dan pengetahuan. Selain itu, mahasiswa harus terus mengembangkan khasanah keilmuan dengan berusaha untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 lebih khusus dibidang linguistik dalam pembelajaran ilmu bahasa. “Salah satu hal yang paling penting untuk kita tingkatkan sekarang ini adalah kuantitas dan kualitas SDM yang ada di lingkungan FKIP terutama untuk doktor dan professor”, tuturnya.

Dalam pelaksanaannya, FKIP mengundang tiga orang pemateri dari Universitas Udayana diantaranya Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A., Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum., dan Dr. Ni Made Dhanawaty, M.S. Ketiga pemateri ini menyampaikan materi dengan topik yang berbeda. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa semester akhir, mahasiswa yang sudah diyudisium periode Maret 2019, dan dosen serta seluruh ketua program studi di lingkungan FKIP.

Acara yang bertemakan “Akomodasi Bahasa Sebagai Strategi Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran” sengaja dijadikan point penting untuk didiskusikan. Akomodasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan, memodifikasi, atau mengatur perilaku dalam proses merespon komunikasi. Dalam kegiatan belajar mengajar, keberhasilan akan sangat bergantung pada proses komunikasi yang baik antar pendidik dan peserta didik. Dosen akan mampu melakukan proses transferring knowledge and attitude ketika memahami latar belakang kebudayaan mahasiswanya. Teori akomodasi bahasa erat kaitannya dengan penyesuaian interpersonal dalam sebuah interaksi komunikasi. Dosen yang komunikatif akan lebih mampu menyesuaikan pembicaraan atau tindak tanduk dengan mahasiswa. Hal ini diyakini dapat meningkatkan hasil belajar secara maksimal. “Dengan begitu, lembaga kita akan memiliki dosen dan mahasiswa yang unggul dan berkualitas sehingga hal ini dapat menjadi salah satu penunjang proses reakreditasi atau pembukaan program pascasarjana”, ungkap Agus. (Dhie)

YUDISIUM UMMAT PERIODE I 2019

YUDISIUM UMMAT PERIODE I 2019

MATARAMUniversitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menyelenggarakan Yudisium Periode I tahun 2019 (9/3).  Yudisium  bulan Maret ini, UMMAT telah meluluskan 247 mahasiswa yang terdiri dari 7 Fakultas, diantaranya Fakultas Teknik (FATEK), Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), dan Fakultas Hukum (FH).

Rektor UMMAT, Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M. Pd mengatakan mahasiswa terbanyak yang yudisium yaitu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) dengan jumlah 109 mahasiswa. Pada momen yudisium ini, Rektor berpesan kepada mahasiswa yang kini menyandang status sebagai alumni untuk tetap membawa nama baik lembaga dengan menunjukkan kualitas diri sebagai kader Muhammadiyah. “Kami berharap teman-teman alumni untuk selalu menampilkan akhlak yang baik ditengah masyarakat dan merasa memiliki beban terhadap lembaga dengan cara mempromosikan keberadaan lembaga ini sehingga minat dan kepercayaan masyarakat akan semakin meningkat”, ungkapnya. Seiring dengan itu, harapan dan tuntutan kepada setiap Fakultas terus dimaksimalkan untuk peningkatan kualitas terutama dalam hal akreditasi program studi. “Saya berharap kepada seluruh dekan untuk menyiapkan borang dengan baik karena beberapa fakultas yang ada di lingkungan UMMAT ini berpotensi untuk segera membuka program Pascasarjana, diantaranya seperti Fakultas Hukum, FKIP, dan juga FISIP”, tambah Rektor.  

Pada kesempatan lain, ketua Badan Pelaksana Harian UMMAT yang diwakili oleh sekertaris BPH, Gulam Abas menyampaikan salah satu ciri warga Muhammadiyah yaitu senantiasa mengamalkan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. “Saya berharap mahasiswa/alumni yang secara langsung menjadi kader Muhammadiyah harus selalu menampilkan identitas Kemuhammadiyahan, salah satunya menjadikan setiap waktu sebagai kesempatan yang penting untuk menambah kebaikan”, ungkapnya. Berdasarkan ketentuan PP Muhammadiyah ayat 1 bahwa tujuan Muhammadiyah mendirikan perguruan tinggi yaitu sebagai sumber kekuatan untuk melanjutkan eksistensi Muhammadiyah dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Dalam rangka merealisasikan tujuan tersebut, muhammadiyah tetap konsisten untuk menjadikan kadernya sebagai kader dakwah, kader bangsa, dan kader persyarikatan.

Sekertaris BPH mengingatkan bahwa setiap warga Muhammadiyah harus menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila termasuk alumni kampus UMMAT karena Muhammadiyah juga turut serta dalam merumuskan pancasila sebagai dasar negara. Selain itu, Muhammadiyah terus mengamanahkan kadernya untuk menjadi pendakwah atau dai dimanapun berada. Menjadi teladan yang baik bagi orang sekitar baik ketika berada di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat. “Jadilah kader layaknya mentari, tetap menyinari kebaikan untuk yang lain karena sebaik-baiknya manusia yaitu yang bermanfaat bagi orang sekitarnya, jaga nama baik persyarikatan karena menjaga nama baik Muhammadiyah otomatis menjaga nama baik Islam”, pungkasnya. (Dhie)

SIAP SAMBUT MAHASISWA BARU, UMMAT TINGKATKAN KOMUNIKASI, PROMOSI, DAN SOSIALISASI

SIAP SAMBUT MAHASISWA BARU, UMMAT TINGKATKAN KOMUNIKASI, PROMOSI, DAN SOSIALISASI

MATARAMKegiatan komunikasi, promosi, dan sosialisasi Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) tahun ajaran 2019/2020 diselenggarakan oleh UPT PPWA (Lembaga Promosi, Penerimaan Mahasiswa Baru, Wisuda, dan Alumni) selaku unit yang mengemban tugas dan fungsi promosi institusi. Untuk mendukung kegiatan ini, PPWA menggandeng PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) se-NTB, Ortom (Organisasi Otonom) Muhammadiyah yang berada di daerah, dan juga para alumni. Kegiatan ini dilaksanakan di pulau Lombok dan pulau Sumbawa sejak tanggal 3 Maret 2019 hingga sekarang.

Dalam melakukan kegiatan ini, PPWA membentuk team khusus bersama perwakilan rektor dan perwakilan masing-masing fakultas. Kepala UPT PPWA mengatakan pembagian team dilakukan untuk mengefisiensi waktu dengan target hasil yang lebih baik dari sebelumnya. “Kira-kira dibutuhkan waktu satu minggu di lapangan untuk melakukan kegiatan komunikasi, promosi, dan sosialisasi sehingga kami membagi team promosi dan juga menentukan koordinator di masing-masing wilayah kabupaten maupun kota”, ungkap Ramayanto.

Kegiatan komunikasi, promosi, dan sosialisasi ini dilaksanakan dibeberapa sekolah Menengah Atas (SMA) se-NTB dengan presentasi materi tentang informasi penerimaan mahasiswa baru, profile kampus, informasi akreditasi program studi, dan informasi beasiswa yang ada di UMMAT. Presentasi materi hanya membutuhkan waktu lebih kurang 25 menit kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Selain presentasi dan tanya jawab, anggota team membagikan brosur universitas, brosur fakultas, dan juga brosur program studi kepada seluruh siswa dan tamu undangan yang hadir.

Untuk kelancaran kegiatan ini, PPWA meminta kepada para Ortom Muhammadiyah dan Alumni untuk membantu pemasangan spanduk informasi kampus ditempat-tempat strategis. Selain itu, para anggota team melakukan penempelan pamphlet di majalah dinding sekolah sembari melakukan sosialisasi di luar kelas dengan  berdiskusi dengan guru-guru. Kegiatan komunikasi, promosi, dan sosialisasi mencakup seluruh kabupaten dan kota yang ada di wilayah NTB seperti: Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat dan kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten/Kota Bima.

Salah satu tujuan kegiatan ini yaitu memperkenalkan sekaligus mengajak siswa untuk bergabung dengan keluarga besar UMMAT. Ramayanto mengungkapkan bahwa hal yang paling sering ditanyakan oleh siswa adalah akreditasi prodi dan institusi, beasiswa, dan hal-hal mengenai syarat pendaftaran. “Alhamdulillah, para siswa yang hadir cukup antusias menerima kedatangan kami dengan menyodorkan berbagai pertanyaan terkait informasi pendaftaran, akreditasi program studi, dan juga informasi beasiswa yang ada di UMMAT”, tambahnya.

Untuk memaksimalkan hasil kegiatan komunikasi, sosialisasi, dan promosi ini, para team meminta beberapa daftar kontak/social media siswa kelas XII. Hal ini dilakukan agar memudahkan komunikasi dan sharing informasi terkait penerimaan mahasiswa baru, informasi fakultas, dan juga informasi terkait Profile Universitas. Dengan demikian, calon mahasiswa baru bisa yakin untuk memilih Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sebagai salah satu tempat untuk berproses dan mengembangkan diri menjadi manusia yang unggul dan islami menuju masa depan yang lebih baik. (Dhie)

MELALUI PEMILIHAN DUTA BAHASA, UPT PERPUSTAKAAN UMMAT SIAP MENJADI SENTRAL INFORMASI DAN SUMBER KREATIFITAS MAHASISWA

MELALUI PEMILIHAN DUTA BAHASA, UPT PERPUSTAKAAN UMMAT SIAP MENJADI SENTRAL INFORMASI DAN SUMBER KREATIFITAS MAHASISWA

MATARAM-Dalam rangka meningkatkan fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi dan pusat kreatifitas, UPT Perpustakaan UMMAT menggandeng kantor Bahasa dan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMMAT dalam rangka sosialisasi dan penerimaan peserta duta bahasa NTB 2019 bertempat di ruang baca Perpustakaan UMMAT. Dalam kegiatan tersebut, hadir perwakilan dari kantor bahasa NTB Nuryati, S. S, Habiburrahman, M. Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Iskandar, S. Sos., MA selaku ketua UPT Perpustakaan. Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh banyak peserta terutama mahasiswa dari prodi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan juga dari prodi-prodi lain di lingkungan UMMAT.

Dalam sambutannya, ketua UPT Perpustakaan UMMAT mengatakan kegiatan semacam ini akan terus ditingkatkan. “Kita bisa membangun kerjasama dengan berbagai pihak baik dengan dosen, ketua program studi, bahkan pihak luar jika mereka bisa berkomitmen untuk menumbuhkan semangat dan optimisme mahasiswa dalam menumbuhkan kreatifitas”, ungkapnya. Mahasiswa harus memiliki kecerdasan dan kreatifitas yang unggul melalui proses pembelajaran yang terintegratif dengan berbagai sumber pusat belajar, salah satunya yaitu perpustakaan. Meski pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja namun yang penting yang harus diperhatikan oleh para mahasiswa dan dosen adalah pusat perpustakaan yang memadai. “Perpustakaan dapat menjadi pusat sumber belajar yang sangat menguntungkan bagi mahasiswa dan dosen ketika kita dapat mengintegrasikannya dengan konteks pembelajaran aktif dan kreatif berbasis perpustakaan”, tambahnya.  

Hal senada juga disampaikan oleh Nurhayati bahwa mahasiswa harus aktif dan kreatif untuk menghadapi era sekarang karena mereka adalah calon pemimpin dan harapan bangsa. Dengan begitu mahasiswa sebagai agent of change mampu menjadi generasi yang siap untuk bersaing terutama dalam menciptakaan lapangan pekerjaan. “Kantor Bahasa NTB siap membantu semaksimal yang dibisa untuk menumbuhkan kreatifitas generasi muda/mahasiswa melalui perpustakaan sebagai pusat sumber belajar sehingga mereka tetap mampu bertahan dan terus berkreasi” ungkapnya. Salah satu upaya untuk menciptakan generasi yang kuat dan kreatif yaitu melalui komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak yang langsung bersinggungan dengan komunitas generasi muda seperti perguruan tinggi atau sekolah tinggi. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan peran pemuda melalui pemilihan Duta Bahasa 2019 ini dengan menggandeng beberapa universitas atau lembaga, salah satunya UPT Perpustakaan UMMAT yang tetap berupaya untuk mengembalikkan fungsi sentral informasi dan kreatifitas mahasiswanya”, imbuhnya. Dengan begitu, generasi muda yang dihasilkan melalui pemilihan duta bahasa nanti yaitu generasi yang aktif dan kreatif serta berwawasan akademis. (Dhie)