oleh admin ummat | Jul 18, 2019 | Kegiatan, Berita
MATARAM-Kegiatan pentas kolaborasi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 12 Juli 2019. Kegiatan yang bertempat di aula rektorat lantai 1 tersebut begitu antusias dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan juga pimpinan.
Kegiatan
tersebut merupakan bentuk aplikasi dari mata kuliah teater di prodi PBSI dan
mata kuliah pendidikan seni tari dan drama di prodi PGSD untuk mahasiswa
semester VI.
Selain
untuk praktek pengambilan nilai akhir, pentas kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan
ruang kepada mahasiswa agar bisa berekspresi dalam lakon. Pentas kolaborasi ini
juga termasuk proses pendewasaan mahasiswa melalui persiapan pementasan yang
telah dilakukan kurang lebih tiga bulan.
“Mahasiswa
bisa belajar dan berlatih secara mandiri bersama teman-teman sekelas. Mereka
belajar untuk meninggalkan ego, menyatukan persepsi, menghasilkan kesepakatan,
hingga menampilkan karya seni yang terbaik”, ujar Roby, dosen pengampu matu
kuliah Teater.
Dalam
kesempatan lain, ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
menjelaskan bahwa pentas kolaborasi ini akan memberikan efek positif bagi
mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi calon pendidik. Mahasiswa akan memiliki
kecakapan sehingga sebagai calon guru mereka dapat memberikan pendidikan
terbaik bagi generasi muda.
“Dengan
pementasan kolaborasi tersebut mahasiswa akan terbentuk karakter, emosi, dan
sikap sosial sebagai bekal melatih diri dalam memaknai perilaku, tanggung
jawab, kejujuran, disiplin, percaya diri, kerja sama, mengontrol ego, serta
mengasah empati dan kepekaan jiwa”, jelas Habiburrahman, M.Pd.
Kegiatan
yang diadakan satu kali setahun ini, diharapkan dapat menjadi rutinitas di
FKIP. Sehingga dapat terus menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap kesenian,
terutama kesenian-kesenian yang ada di daerah NTB, yang kemudian akan
dituangkan melalui naskah pementasan.
Proses
pementasan tersebut, diawali dengan pembentukan kelompok dan dilanjutkan dengan
pemilihan naskah. Naskah pementasan kemudian diserahkan sepenuhnya kepada
kelompok untuk dapat diimprovisasi sesuai kesepakatan kelompok.
Dalam
setiap kelompok, mahasiswa diberikan kewenangan untuk memilih para aktor dan
aktris, kemudian memilih sutradara, astrada, penata musik, penata lampu, make
up dan juga bagian konsumsi.
Pada
pentas kolaborasi tahun ini, panitianya diketuai oleh Al Munawar, mahasiswa program
studi PGSD. Sementara sekretarisnya adalah Reni Melati Sari, mahasiswa program
studi PBSI. Selanjutnya susunan kepanitiaan yang lain merupakan gabungan dari
kedua program studi tersebut. (Dhie)
oleh admin ummat | Jul 18, 2019 | Berita
MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar International Conference on Mining and Environmental Technology tahun 2019. Kegiatan ini menjadi ajang kampus untuk memperluas jaringan baik dengan kampus dalam negeri maupun kampus luar negeri.
“Kegiatan ini akan menambah jaringan kampus yang sudah membuka jurusan S1 Pertambangan untuk Tahun Akademik 2019/2020”, kata ketua LPPM UMMAT, Joni Syafaat Adiansyah (16/7).
Dalam
kegiatan ini ada sekitar 45 paper yang dipresentasikan oleh penyaji dalam
negeri dan luar negeri dengan fokus materi tentang pertambangan rakyat di
beberapa daerah dan Negara. “Ini akan menambah materi-materi perkuliahan
mahasiswa nantinya”, tambahnya.
UMMAT
juga ingin menyerap ilmu dari salah satu contoh paper yang dipresentasikan,
yaitu upaya penanganan tambang rakyat di Ghana. Negara ini menangani tambang
rakyat yang menggunakan merkuri. Karena keinginan di Negara tersebut sangat
kuat untuk mengurangi penggunaan merkuri jadi seluruh stakeholder harus terlibat dan berperan maksimal untuk menangani
permasalahan tersebut.
“Tidak
menutup kemungkinan, dengan adanya jurusan S1 Pertambangan ini, UMMAT akan
mampu mendorong kita semua dan pihak terkait untuk memperhatikan
masalah-masalah serupa seperti yang terjadi di Ghana”, jelasnya.
Dengan
membuka program studi S1 Pertambang, UMMAT mendapat banyak dukungan. Selain
tersedianya 50 beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari Bima-Dompu, UMMAT
juga menerima tiga buku bahan ajar yang ditulis oleh salah satu dosen senior
Pertambangan Institut Teknologi Bandung, yakni Prof. Irwandi Arif. Buku bahan
ajar tersebut, diserahkan langsung oleh penulisnya kepada rektor UMMAT saat
acara pembukaan.
“Inilah
salah satu nilai tambah untuk jurusan S1 pertambangan. Dengan adanya
international conference ini, UMMAT bisa mengenal lebih banyak narasumber untuk
penguatan kuliah nantinya”, ujarnya.
Sementara
itu, Rektor UMMAT mengatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri bagi kampus atas
terselenggaranya kegiatan tersebut. Termasuk kepercayaan dari peserta seminar
untuk UMMAT sebagai penanggungjawab dan penyelenggara kegiatan tersebut. “Kegiatan
seperti ini sudah seharusnya kita tingkatkan, terutama mengkaji isu-isu yang
sedang hangat di tengah masyarakat sehingga kita bisa hadir sebagai problem
solver atas masalah yang mereka hadapi”, jelas H.Arsyad Abd. Gani.
Rektor
juga mengapresiasi materi yang dikaji dalam kegiatan tersebut. Harus
diakui bahwa isu pembangunan dan teknologi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari peradaban manusia. Teknologi mengambil peran yang cukup
penting dalam dinamika dan aktifitas masyarakat modern. Hal ini disebabkan
karena teknologi menawarkan kemudahan-kemudahan dalam fasilitas, komunikasi,
transportasi dan lain sebagainya. Demikian halnya dengan teknologi
pertambangan, peran pertambangan menjadi sangat strategis mengingat hasil
tambang menjadi salah satu sumber penting keuangan negara; yang berkontribusi
dalam pembangunan daerah, baik dalam bentuk dana dengan system bagi hasil
maupun program community
development atau corporate social responsibility; memberikan nilai
surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; dan memberikan efek
berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan.
Namun
demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa aktifitas penambangan yang kini semakin
massiv dilakukan, khususnya di Indonesia dan di berbagai belahan dunia umumnya,
menimbulkan masalah baru yang cukup mengkhawatirkan terutama yang berkaitan
dengan lingkungan dan pengolahan tailing
(limbah tambang). Berbagai kasus akibat penambangan yang terjadi di Indonesia
cukup mewakili contoh dampak buruk tambang terhadap lingkungan, baik di darat,
udara dan air. Selain itu, pengaruh lainnya berimbas pada perilaku dan atau
kebiasaan social masyarakat disekitar area tambang.
Oleh
karena itu, diperlukan kesadaran, tanggungjawab, dan kontrol yang kuat dari
seluruh stakeholder agar bisa
merumuskan langkah yang strategis dalam menanggulangi akibat negative dari
aktifitas pertambangan. “Saya kira, event ilmiah ini menjadi kesempatan yang
tepat untuk menghasilkan rekomendasi penting bagi semua pihak, terurtama dalam
rangka menimalkan efek buruk akibat pertambangan”, tambahnya.
oleh admin ummat | Jul 9, 2019 | Berita
MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus melakukan penjajakan kerjasama dengan berbagai Negara, seperti Arab Saudi, Sudan, Malaysia, Singapore, India, Taiwan, Australia, Belanda, Inggris, Polandia serta lembaga-lembaga Asing. Beberapa waktu yang lalu UMMAT melakukan tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Negara Gajah Putih (Thailand) melalui Abroad Alumni Association of Southern Border Provinces di Wilayah Pattani, Thailand Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Lukman selaku Kepala
Biro Kerjasama, Humas, dan Protokoler menyatakan bahwa kesempatan tersebut
sangat luar biasa baik bagi mahasiswa maupun lembaga. “Kegiatan KKN-PPL luar
negeri pasti akan memperluas jaringan komunikasi dan menambah persaudaraan bagi
mahasiswa. Dan itu merupakan langkah untuk mewujudkan visi-misi Universitas
Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sebagai Universitas yang berwawasan gobal di
Negara ASEAN”, ungkapnya.
Salah satu program yang tertuang dalam perjanjian
kerjasama tersebut adalah KKN-PPL Integration
International Programs. Terwujudnya kegiatan ini berkat keseriusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Mataram dengan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat khususnya
Bappeda NTB.
“Mereka telah membantu terealisasinya kegiatan ini hingga
terwujudnya Catur Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, kita dapat melakukan
presentasi program Pariwisata mengingat NTB mengalami penurunan kuantitas wisatawan
baik Luar Negeri maupun Dalam Negeri. Langkah tersebut merupakan kontribusi
kami untuk NTB”, jelasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa di wilayah Pattani,
tidak akan ditemui para Mario Maurer
karena jarak antara Pattani dengan Bangkok cukup jauh. Thailand memang
merupakan Negara pemeluk Agama Buddha. Namun di Wilayah Pattani, Thailand
Selatan itu adalah mayoritas penduduk pemeluk agama Islam.
“Penduduknya mayoritas Islam dan menggunakan bahasa
melayu (Melayu Thai) sebagai bahasa sehari-hari. Suasana keislaman disanapun
sangat kental dan masyarakatnyat cukup hangat”, terang Kepala Biro Kerjasama,
Humas, dan Protokoler tersebut.
Sebagai tindak lanjut MoU yang sudah ditanda tangan bersama, UMMAT telah mengirim
mahasiswa untuk mengikuti kegiatan KKN-PPL Integration International Programs
selama 4 (empat) bulan di Pattani, Thailand Selatan. Kegiatan ini diamanatkan
untuk mengajar bahasa melayu (Bahasa Indonesia), Bahasa Inggris, dan Bahasa
Arab, serta Mengaji.
Ketika melakukan pelepasan mahasiswa, rektor
berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik lembaga, keluarga dan nama baik
mahasiswa sendiri. Hal tersebut merupakan langkah awal untuk meraih prestasi
terbaik di masa yang akan datang. Menciptakan generasi emas harus dimulai oleh
generasi saat ini dengan terus mengembangkan diri kearah yang positif dan
progresif.
Lebih lanjut H.
Arsyad Abd. Gani meyakini bahwa UMMAT kedepan akan dapat meraih prestasi gemilang
dalam mengembangakan program-program baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional.
“Dengan komitmen yang tinggi yang dimiliki seluruh civitas akademika UMMAT saat
ini, maka insya Allah kita akan memperoleh yang terbaik di masa yang akan
datang, termasuk meningkatkan akreditasi lembaga ini”, tutupnya. (Dhie)
oleh admin ummat | Jul 8, 2019 | Kegiatan, Berita
MATARAM-Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mengadakan acara “International Guest Lecture” dengan tema “Education in Uganda and Climate Change”. Prof. Dr. Nabalegwa Muhamud, M. Sci, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Kyambogo-Uganda-Africa Timur merupakan pembicara utama dalam acara tersebut.
Acara guest lecture bertujuan untuk memahamkan
dan memberi pengetahuan kepada mahasiswa agar nantinya mampu bermanfaat baik
diranah lokal, nasional, maupun internasional. Untuk berkontribusi di kancah
internasional, mahasiswa perlu dan penting untuk mengetahui sejarah dan iklim
kehidupan suatu Negara.
Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas
Muhammadiyah Mataram dan dihadiri oleh dosen dari kedua fakultas pelaksana.
Selain itu, mahasiswa juga cukup antusias untuk mengikuti acara tersebut.
Terbukti sekitar 300 mahasiswa memadati Aula Rektorat lantai III UMMAT. Mahasiswa
mengajukan berbagai pertanyaan dan menceritakan keadaan pendidikan di
Indonesia. Bagi mahasiswa, acara tersebut merupakan kesempatan untuk bertukar
pikiran demi pendidikan yang lebih baik.
“Kami sangat mengapresiasi acara-acara positif
seperti ini karena kita bisa belajar. Selama itu baik, dari siapun dan
dimanapun harus kita terima. Sikap dan pikiran yang terbuka akan menuntun kita
pada keberhasilan yang lebih baik lagi”, ucap salah satu peserta.
Dalam sambutannya, Drs. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd
selaku rektor menyatakan bahwa acara tersebut merupakan bukti hasil kerjasama
dan komunikasi internasional yang selama ini dilakukan. “Titik tekan kita bukan
pada banyaknya MoU yang ditanda tangani akan tetapi realisasi dari MoU itulah
yang jauh lebih penting”, paparnya.
Acara guest lecture tersebut merupakan kerjasama
UMMAT dengan Universitas Kyambogo-Uganda. “Setelah kita mengetahui bagaimana
keadaan dan kualitas pendidikan di Uganda, maka kita bisa menawarkan kegiatan-kegiatan
yang cocok atau kita bisa mengadopsi proses pendidikan mereka, harap Rektor
UMMAT.
Lebih lanjut H.Arsyad Abd. Gani menyampaikan bahwa
nantinya dosen dapat melakukan pertukaran mengajar atau melanjutkan program
doctoral. Selain itu, mahasiswa dan karyawan juga memiliki kesempatan yang sama
untuk melakukan study exchange ke negara-negara yang telah melakukan
hubungan kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Mataram.
Sebelum menutup sambutan, Rektor berpesan kepada
semua mahasiswa, dosen, dan seluruh hadirin untuk mendengarkan dengan seksama
penyampaian materi sehingga hasil dari acara tersebut bisa maksimal.
“Saya meminta kepada saudara semua untuk serius
mengikuti acara ini hingga selesai, karena tidak setiap saat kita mengadakan
acara seperti ini. Semoga setelah guest lecture ini, kita bisa menginisiasi program-program
yang berkualitas demi terwujudnya UMMAT yang unggul”, tutupnya. (Dhie)
oleh admin ummat | Jul 3, 2019 | Berita
MATARAM-Komitmen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) untuk meningkatkan kerjasama baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional terus digenjot. Beberapa hari yang lalu, Rektor UMMAT dan seluruh pimpinan fakultas menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) China, Gou Haodong di ruang tamu rektorat.
Ada beberapa point
penting yang menjadi alasan konsulat China memilih UMMAT sebagai pilot project untuk kerjasama. Muhammadiyah
dianggap organisasi yang berhasil melakukan internasionalisasi gerakan. Hal
tersebut, terbukti dengan perkembangan Muhammadiyah yang sudah berhasil membuka
pimpinan cabang istimewa di lebih dari 20 negara.
Selain
itu, Muhammadiyah melalui para tokohnya baik sebagai pribadi maupun pimpinan
aktif sering ikut andil dalam berbagai forum internasional. Peran Muhammadiyah
dalam dialog dan kerjasama juga sangat menonjol dan dihormati diberbagai
kalangan.
Muhammadiyah
dikenal unggul bukan hanya dibidang kemanusisaan tetapi juga dibidang
pendidikan, sehingga Muhammadiyah dianggap berhasil memberikan warna positif
yang mencerdaskan. Hal tersebut, sangat diapresiasi oleh dunia termasuk Konjen
China.
“Kami
sangat mendukung keberadaan Muhammadiyah maka kami menawarkan kepada UMMAT
untuk kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan”, tutur Gou
Haodong.
Lebih
lanjut ia menegaskan bahwa Tiongkok memiliki beberapa keunggulan untuk
dijadikan tempat kuliah. “Tiongkok memiliki mutu pendidikan yang baik. Sepuluh
tahun terakhir ini pemerintah Tiongkok berinvestasi besar-besaran dibidang
pendidikan karena mereka sadar betul ini adalah syarat utama agar negeranya
bisa menjadi negara kuat, inovatif, dan berdaya saing global”, tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut
turut hadir Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM NTB) Mengawali diskusi tersebut,
H. Falahuddin selaku ketua PWM NTB menginformasikan jumlah pimpinan daerah dan
amal usaha Muhammadiyah baik dibidang pendidikan maupun kesehatan yang ada di
wilayah NTB.
“Di bidang pendidikan
Pimpinan wilayah Muhammadiyah mengurus 4 perguruan tinggi dan 14 SMA/SMP/SD/Pesantren,
sementara di bidang kesehatan kami memiliki 4 rumah sakit”, jelasnya.
Beberapa harapan turut disampaikan
oleh ketua PWM, yaitu perlu adanya sinergisitas dan kolaborasi yang
dikembangkan. Mengingat Muhammadiyah yang aktif diberbagai bidang seperti
sosial, pendidikan, kebudayaan, dan kemanusiaan sehingga kerjasama sangat
penting untuk dilakukan. “Kami sangat siap membuka diri untuk melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak agar aktualisasi dari ideologi Muhammadiyah bisa
terwujud”, terang ketua PWM NTB tersebut.
Lebih lanjut Drs. H. Arsyad
Abd. Gani, M.Pd selaku Rektor juga menyambut niat baik dan ajakan kerjasama
dari Konjen China tersebut. Sebelum mengakhiri sambutan, didepan semua hadirin,
Rektor langsung menunjuk Biro Kerjasama, Humas, dan Protokoler untuk
menindaklanjuti pertemuan tersebut dan meminta agar segera dibuatkan Memorandum of understanding (MoU). “Sebagai
langkah kongkrit dari pertemuan ini, selanjutnya kita perlu ada MoU sebagai
langkah awal dalam membuat kontrak kerjasama agar lebih mengikat antara dua
belah pihak”, tutupnya. (Dhie)
oleh admin ummat | Jul 1, 2019 | Berita
MATARAM-Salah
satu kebiasaan yang tak pernah ketinggalan momen pasca lebaran yaitu halal
bihalal. Kebiasaan yang tidak kita jumpai di negara lain ini, biasanya dilakukan beberapa hari setelah lebaran. Halal
Bihalal sejatinya bentuk dari ungkapan saling maaf memaafkan atas kesalahan
yang pernah dilakukan oleh kedua pihak. Saling meminta maaf di dalam Islam
tentu sangat dianjurkan.
Pimpinan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Rektor, para wakil rektor, dan para dekan melakukan halal bihalal sekaligus silaturrahim dengan gubernur NTB, Dr. H.Zulkieflimansyah (20/6). Pertemuan ini disambut hangat oleh gubernur. Selain silaturrahim, ada beberapa point penting yang diperbincangkan, salah satunya menindaklanjuti 50 beasiswa untuk Program Studi Pertambangan bagi mahasiswa yang berasal dari Bima dan Dompu.
Gubernur NTB menawarkan beasiswa tersebut saat
memberikan sambutan pada wisuda periode Maret 2019 lalu. Dalam sambutannya,
Gubernur visioner ini menyatakan akan menyediakan 50 beasiswa untuk mahasiswa
yang berasal dari Bima dan Dompu. “Kami akan menyiapkan 50 beasiswa untuk
mahasiswa pertambangan yang berasal dari Bima dan Dompu”, imbuh Gubernur yang
biasa disapa Doktor Zul tersebut.
Beasiswa yang dikhususkan untuk mahasiswa program
studi pertambangan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah provinsi untuk
menyediakan sumber daya yang berkualitas terutama di bidang tambang.
“Kita butuh SDM yang handal, pemuda-pemuda NTB
diharapkan tidak hanya menjadi penonton di daerah mereka sendiri. Mereka harus
menjadi aktor penting dalam pengolahan sumber daya alam yang melimpah dibumi
samawa ini. Dan saatnya kita persiapkan dari sekarang”, tambahnya.
Dalam hal ini rektor merasa bahwa mahasiswa perlu meningkatkan semangat dan atensi belajar agar bisa berkiprah lebih baik di masyarakat. Dengan begitu, peluang beasiswa ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin karena UMMAT merupakan satu-satunya perguruan tinggi di NTB yang memiliki program studi pertambangan sehingga ditawari beasiswa tersebut.
“Dengan adanya beasiswa Pemprov ini, semoga kita dapat
maksimal dalam mencetak generasi yang berdaya saing, tetap mengedepankan etika
dan estetika ketika berkiprah di masyarakat, ini amanah dan tugas kita
bersama”, harap Drs. Arsyad Abd. Gani selaku Rektor UMMAT. (Dhie)