MATARAM-Salah satu isi Catur Dharma yang sekaligus pembeda antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dengan Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta lainnya adalah pengembangan dan pengamalan Al-Islam/Kemuhammadiyahan. Dalam rangka memaksimalkan hal tersebut, melalui Lembaga Penelitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sebagai penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mengingatkan dan mengajak mahasiswa untuk lebih serius mengimplementasikan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di masyarakat.
Bertempat di Ruang
Pertemuan Lantai III Gedung Rektoriat UMMAT (Selasa, 11/2), LPPM melaksanakan
pelepasan mahasiswa KKN Periode II Angkatan ke-XXXIII Tahun Akademik 2019/2020.
KKN dimulai tanggal 11 Februari hingga
27 Maret 2020.
Dekan Fakultas
Pertanian (FAPERTA) UMMAT mengatakan bahwa sebagian besar mahasiswa yang
mengikuti KKN periode II ini berasal dari FAPERTA. Mereka akan ditempatkan di sembilan
desa binaan FAPERTA dan satu kelompok lagi di hutan pendidikan UMMAT yang
berlokasi di Kabupaten Lombok Utara.
“Tujuan ditempatkan mahasiswa di desa binaan tersebut yaitu sebagai bentuk komitmen UMMAT untuk pemberdayaan masyarakat agar tercipta alih teknologi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, imbuh Asmawati, MP.
Selain itu, berdasarkan laporan
ketua LLPM bahwa dua kelompok mahasiswa berasal dari program studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam (KPI).
“Ada duabelas kelompok mahasiswa yang akan mengikuti KKN periode II ini, yaitu sepuluh kelompok dari FAPERTA dan FATEK, sementara dua kelompok sisanya dari KPI”, lapor Dr. Eng. M.Islamy Rusyda, MT.
Lebih lanjut, ketua Badan
Pembina Harian (BPH) UMMAT menyampaikan keyakinannya bahwa seluruh mahasiswa
KKN sudah memiliki nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan. Beliau mengingatkan
mahasiswa untuk mampu mewujudkan Manhaj Muhammadiyah di masyarakat
“Jadilah umat yang wasathan,
umat tengahan. Tidak boleh ekstrim kanan atau ekstrim kiri. Jadilah orang
tengahan, bisa membawa diri di lapangan, karena itu ciri kader Muhammadiyah.
Bawalah nama baik UMMAT di manapun antum-antum berada (termasuk di lokasi KKN)”,
ujar Drs. H. Gulam Abbas, M.Si.
Rektor UMMAT dalam sambutannya
menyampaikan bahwa sebagai perguruan tinggi yang memiliki kekhasan sebagai
pusat pengembangan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
Beliau menjelaskan mulai tahun
depan KKN di UMMAT akan dilaksanakan satu kali setahun yaitu KKN-MU untuk
Negeri yang akan diikuti oleh seluruh PTM se-Indonesia.
“KKN-MU untuk Negeri akan mulai
dilaksanakan tahun depan. Insya Allah, UMMAT menjadi tuan rumah dan Lombok
Barat sebagai tempat KKN-MU”, jelasnya.
Lebih lanjut beliau menegaskan
tentang tanggung jawab moral dan intelektual mahasiswa UMMAT untuk menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika masyarakat. Melalui apa yang
dipelajari di kampus, mahasiswa dapat menjadikan ilmu pengetahuan sebagai
kekuatan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa dan menyelesaikan masalah
yang ada di masyarakat.
“Mahasiswa harus menjadikan ilmu
pengetahuan yang telah di peroleh di kelas sebagai dasar ide dan kreativitas
untuk melahirkan inovasi yang tepat guna dan berdaya guna”, tegas Dr. H. Arsyad
Abd. Gani, M.Pd. (Dhie)
MATARAM-Kepala UPT. Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Iskandar, S.Sos, M.A menghadiri kegiatan rapat pelantikan dan rapat kerja nasional Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FPPTMA) dengan tema “Peran Perpustakaan dalam Mencerdaskan Bangsa dan Mencerahkan Semesta”.
Dalam forum tersebut, Iskandar dilantik menjadi Ketua FPPTMA wilayah Bali-Nusra (Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).
Kepala UPT. Perpustakaan UMMAT mengungkapkan bahwa keberadaan perpustakaan sebagai pusat informasi yang berkualitas harus benar-benar diperhatikan. “Sebagai Ketua FPPTMA wilayah Bali-Nusra, saya sangat mendukung upaya Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang menekan penguatan anggaran perpustakaan. Hal ini penting mengingat kebutuhan informasi civitas akademika yang semakin tinggi. Keberadaan perpustakaan di lingkungan PTMA harus menjadi perioritas untuk diperhatikan”, ungkapnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Anugerah Bandar Lampung tersebut langsung dibuka oleh H. Ahmad Mutaqin Ph.D. sebagai perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi penuh terhadap terselenggaranya acara ini beliau juga mengatakan bahwa Perpustakaan Universitas di lingkungan Muhammadiyah harus banyak belajar dari perpustakaan Universitas yang ada di luar negeri.
“Saya mengapresiasi sepenuhnya agenda Rakornas ini, perpustakaan di perguruan tinggi maju berfungsi menjadi pusat informasi dan sumber pengetahuan. Kita harus melihat kondisi perpustakaan yang kita miliki, jika kita bandingkan dengan perpustakaan di luar negeri itu sangat berbeda. Perpustakaan di luar negeri tidak hanya tempat belajar tetapi menyediakan kenyamanan bagi para pengunjung perpustakaan yang dilengkapi dengan komputer, internet, bahkan makan siang dan juga tukang pijat. Kedepannya saya berharap hal ini dapat diwujudkan oleh FPPTMA”, ujar Perwakilan sekaligus Bendahara Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut.
Lebih lanjut, beliau menekankan agar Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) mengalokasikan anggaran 5% dari APBU PTMA sebagai anggaran perpustakaan.
“Anggaran 5% dari APBU PTMA akan sangat membantu perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber infomasi sebagai penopang pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah kedepannya, apalagi yang hadapi saat ini adalah era 4.0.”, tekan H. Ahmad Muttakin, Ph.D. (Dhie)
MATARAM- Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan pembekalan KKN periode II Angkatan XXXIII tahun akademik 2019/2020. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan selama dua hari yaitu pada hari jum’at dan sabtu, 07-08 Februari 2020. Hari pertama pembekalan KKN, LPPM sebagai lembaga penyelenggara menghadirkan beberapa pemateri dari luar kampus yakni Dinas Sosial NTB dengan materi tentative; BKKBN NTB dengan materi “Program BKKBN di Tingkat Desa”; dan BPS NTB dengan materi “Sosialisasi Sensus Online 2020”.
Sementara hari kedua, peserta KKN menerima materi dari ketua LPPM tentang “Teknik Penyusunan Program dan Laporan KKN”. “Setiap KKN, mahasiswa harus membuat planning program sebelum mengeksekusinya di tengah masyarakat. Pada akhir masa KKN, seluruh program yang sudah direalisasi harus di tuangkan dalam bentuk laporan yang kemudian akan dikumpulkan sebagai salah satu sumber penilaian”, ujar Suwandi, S.Ag., M.Pd.I selaku Ketua Panitia. Selain itu, peserta KKN juga menerima materi tentang upaya UMMAT dalam menyiapkan SDM sebagai generasi masa depan bangsa dan Muhammadiyah Abad II, perspektif pengembangan cabang/ranting Muhammadiyah.
“Materi tentang fungsi PTM dalam menyiapkan generasi masa depan bangsa disampaikan oleh rektor UMMAT. Intinya materi ini membahas peran mahasiswa sebagai generasi muda agar menjadi problem solver dalam menghadapi berbagai masalah yang ada”, tambahnya. Kegiatan pembekalan KKN periode II ini diikuti oleh 147 peserta yang dibagi menjadi 12 kelompok. Mahasiswa akan tersebar di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Tengah. “Periode ke II ini peserta KKN UMMAT hanya 147 orang karena ini merupakan mahasiswa yang tidak bisa KKN pada periode pertama kemarin”, jelasnya. Beberapa harapan dalam KKN ini disampaikan pula oleh Ketua Panitia. Diantaranya KKN menjadi kesempatan yang tepat bagi mahasiswa untuk melatih diri bersosialisasi di masyarakat dengan menerapkan teori-teori atau pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan di kelas. “Semoga KKN ini dapat dimaksimalkan oleh mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri secara aplikatif. Kami juga berharap setelah KKN ini selesai, mahasiswa bisa menghargai perbedaan, tidak mudah menyalahkan dan menjastifikasi hal-hal negative karena kita hidup dalam keberagaman yang tentunya penuh dengan keberkahan”, harap Suwandi, S. Ag, M. Pd.I. (Dhie)
Atlet pencak silat yang
sekaligus bergabung di Tapak Suci Putra Muhammadiyah tersebut adalah Kris
Wardiansyah, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) semester 4.
Kris
meraih juara satu dan memperoleh medali emas setelah mengalahkan atlet dari
Kontingen Perasai Diri, Surabaya.
Perhelatan berskala
internasional itu diselenggarakan pada tanggal 24 hingga 26 Januari 2020 oleh
Ikatan Pencak Silat Indonesia Provinsi Bali.
Setelah kembali dari Bali, Kris
disambut oleh Rektor UMMAT, Wakil Rektor
III, dan Wakil Dekan II FH UMMAT.
Kris menuturkan bahwa ia
bersyukur atas pencapaiannya tersebut. “Saya bersyukur bisa mengharumkan nama
Fakultas Hukum dan Universitas. Semoga UMMAT kedepannya semakin keren karena
selalu mendukung bakat dan minat mahasiswa”, tuturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan apa saja yang
telah dirinya persiapkan sebelum mengikuti ajang bergengsi tersebut. Menurutnya
dalam perlombaan tentunya harus dibarengi dengan usaha dan kemampuan yang ada.
“Beberapa hal yang perlu
disiapkan sebelum mengikuti lomba yaitu tentunya rutin berlatih, mengingat
niatnya kesana untuk apa, harus memiliki tujuan dan yakin agar target dapat
tercapai,” ungkapnya Kris.
Pada kesempatan itu Kris juga
menyampaikan pesan yang ditujukan kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya.
“Kepada teman-teman atau adik
tingkat saya, jangan pernah malu dan jangan takut untuk mencoba apapun itu
selama positif. Kita bisa menjadi mahasiswa yang arogansi melalui prestasi”,
jelasnya.
Pada saat bersamaan, Wakil Dekan II Fakultas Hukum
menyampaikan harapannya bahwa pimpinan siap mendukung prestasi mahasiswa, baik
akademik maupun non akademik. Beliau juga mengajak agar Unit Kegiatan Mahasiswa
dapat menjadi ruang untuk mengaktualisasi diri menjadi pribadi yang bermanfaat
dan kompetitif sesuai bidang yang ditekuni.
“Kami atas nama pimpinan Fakultas Hukum menyampaikan
apresiasi atas prestasi yang sudah diraih. Semoga bisa dipertahankan dan ditingkatkan,
bila perlu harus ditularkan ke teman-teman mahasiswa yang lain baik di lingkungan
fakultas maupun universitas”, ucap Dr. Usman Munir.
Ia menutup dengan mengucapkan selamat dan
terimakasih. “Saya secara pribadi dan atas nama pimpinan mengucapakan
terimakasih telah membawa harum nama baik fakultas hukum dan universitas di level internasional”, tutupnya.
Lebih lanjut Rektor UMMAT dengan bangga menjabat
tangan Kris atas prestasi yang telah ditorehkan sembari mengucapkan selamat dan
sukses.
“UMMAT bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh
Kris terutama di bidang olahraga. Semoga prestasi saat ini menjadi langkah awal
untuk memotivasi mahasiswa lain agar bisa bersungguh-sungguh mengembangkan
potensi yang dimiliki. Kita berkomitmen untuk terus memberikan pembinaan dan
pendampingan sehingga mampu mengantarkan mereka pada pencapaian-pencapaian yang
lebih tinggi. (Dhie)
MATARAM–Resimen Mahasiswa (MENWA)Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melaksanakan kegiatan lomba formasi pengibaran bendera tingkat SMA, SMK, MA se-pulau Lombok di lapangan UMMAT. Kegiatan tersebut diikuti siswa SMA, SMK, MA se-pulau Lombok berjumlah sepuluh tim dari delapan sekolah. Masing-masing tim beranggotakan 20 orang sehingga jumlah peserta kegiatan sebanyak 200 peserta. (Minggu, 19/01)
Dalam kegitan tersebut, panitia mengusung tema “Pemuda
Kreatif Menuju Generasi Berjiwa Bela Negara”. Sesuai dengan tema, panitia
berharap kegiatan tersebut mampu membentuk rasa dan jiwa bela Negara yang
dimiliki siswa dan mampu meningkatkan kedisiplinan siswa. Selain itu, lomba
tersebut dilaksanakan di lapangan kampus UMMAT dengan tujuan untuk mengenalkan
lingkungan kampus dan mengenalkan MENWA sebagaimana yang dilaporkan oleh
komandan satuan tugas MENWA, Lalu Septia Fahmi.
“Lomba formasi pengibaran bendera tingkat SMA, SMK,
MA se-pulau Lombok pada prinsipnya bertujuan untuk menumbuhkan jiwa bela Negara
pada siswa dan meningkatkan kedisiplinan siswa. Selain itu, kami dari tim
satuan tugas berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan sebagai upaya
untuk mempromosikan kampus sehingga para siswa mengenal UMMAT pada umumnya dan
mengenal MENWA khususnya”, jelas fahmi.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMMAT turut hadir
untuk memberikan sambutan hangat kepada para peserta dan hadirin yang hadir.
Dalam sambutannya, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. mengapresiasi semangat
peserta dalam mempersiapkan diri sehingga mampu tampil maksimal. Esensi yang
beliau sampaikan yaitu menumbuhkan jiwa bela Negara siswa dengan nilai
kedisiplinan.
“Hanya orang-orang dengan tingkat kedisiplinan
tinggi yang mampu menampilkan formasi pengibaran bendera. Mereka disiplin berlatih, disiplin
menghargai waktu, disiplin dalam baris berbaris, sehingga kuatlah nilai disiplin dalam jiwanya
untuk membela Negara”, tegas H. Arsyad.
Usai menutup kegiatan, rektor yang didampingi wakil
rektor III UMMAT dan dewan alumni MENWA menyerahkan piala kepada tim pemenang
lomba. Juara 1 diraih oleh tim No urut 09 utusan dari MAN 1 Mataram, juara II diraih
oleh tim No urut 08 utusan dari SMAN 2 Mataram, dan juara III diraih oleh tim
No urut 05 utusan dari SMKN 3 Mataram. (HR)
MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melepas 193 peserta Magang III terintegrasi KKN-DIK (Magang Pengajaran terintegrasi Kuliah Kerja Nyata Pendidikan) di 19 sekolah yang ada di wilayah Lombok Barat, Sabtu (19/01).
Peserta berasal dari tujuh program studi yang ada di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, yaitu 102 peserta dari Prodi
PGSD, 25 peserta dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, 23 peserta dari Prodi
Bahasa Inggris, 5 peserta dari Prodi Sejarah, 4 peserta dari Prodi Matematika,
4 peserta peserta dari Prodi Fisika, 20 peserta dari prodi PPKn, dan 10 peserta
dari Prodi Geografi. Peserta KKN-DIK ditempatkan di 19 sekolah yang ada di
wilayah kabupaten Lombok Barat-NTB, di antaranya 10 SD, 3 SMP, dan 5 SMA/MA.
Dalam kesempatan tersebut, dekan FKIP UMMAT Dr. Hj.
Maemunah, S.Pd., M.H. memberikan amanat kepada peserta agar menjaga almamter
tercinta dengan menunjukkan jati diri sebagai seorang guru yang professional,
memiliki kecakapan komunikasi, dan mamnpu menjadi teladan bagi siswa.
“Hanya mahasiswa dari FKIP yang memiliki kompetensi
pedagogik sehingga ia terampil dalam mengajar, santun dalam bersikap, dan
berjiwa Islami. Selain itu, calon guru tentu dibekali dengan kecakapan sosial
dan spiritual sehingga tidak hanya memberikan pembinaan dan pengajaran sesuai
bidang ilmu tetapi juga nasihat keagamaan”, ungkap Hj. Maemunah.
Selain itu, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. selaku
rektor menegaskan pentingnya nilai kedisiplinan sebagai dasar kepribadian yang
tangguh dalam menjalankan aktivitas sebagai calon guru profesional.
“Menurut hasil penelitian, kesuksesan seseorang tidak
hanya ditentukan dengan tingginya IPK yang diraih, tetapi yang tidak kalah
penting adalah kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan dasar untuk memperkokoh
kepribadian sebagai calon guru professional. Guru yang berkarakter dan berjiwa Islami
sesungguhnya didasari dari pengamalan dari surat al-Ashr, yaitu demi waktu, mereka menghargai waktu dan menjalankan ativitasnya
sesuai waktunya sehingga tuntas dalam ibadah dan berprestasi tinggi”, tegasnya.
Usai pelepasan, mahasiswa magang secara serentak
menuju lokasi masing-masing yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan. (HR)