UMMAT Lepas Delegasi Hizbul Wathan Ikuti Silaturahmi Nasional HW 2025, Perkuat Kaderisasi dan Jejaring Nasional

UMMAT Lepas Delegasi Hizbul Wathan Ikuti Silaturahmi Nasional HW 2025, Perkuat Kaderisasi dan Jejaring Nasional

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam penguatan kaderisasi dan kepemimpinan mahasiswa melalui pelepasan delegasi Hizbul Wathan (HW) untuk mengikuti Silaturahmi Nasional (Silatnas) Hizbul Wathan Tahun 2025. Kegiatan pelepasan berlangsung khidmat pada Senin, 15 Desember 2025, bertempat di Ruang Temu Rektor UMMAT, dan menjadi momentum strategis dalam membangun karakter kader Muhammadiyah yang berdaya saing nasional.

Silaturahmi Nasional Hizbul Wathan 2025 dijadwalkan berlangsung pada 19–21 Desember 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan akan mempertemukan kader HW dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia. Forum ini dirancang sebagai ruang konsolidasi, penguatan ideologi, serta pertukaran gagasan antar-kader dalam menjawab tantangan keumatan dan kebangsaan di era kontemporer.

Acara peluncurannya dihadiri oleh Kepala LP3IK UMMAT, Kepala divisi Kaderisasi Ortom LP3IK, Kepala divisi Pengkajian LP3IK, serta Pembina Hizbul Wathan UMMAT. Kehadiran unsur pimpinan tersebut mencerminkan dukungan penuh universitas terhadap aktivitas organisasi otonom Muhammadiyah sebagai bagian integral dari pelatihan karakter dan kepemimpinan siswa.

Adapun delegasi UMMAT yang dilepas untuk mengikuti Silatnas HW 2025 terdiri atas Selvi Pradani sebagai Ketua Umum dan Suci Canda Ati sebagai Bendahara Umum HW Kafilah Penuntun KH Ahmad Dahlan dan di dampingi oleh kepala divisi kaderisasi, Muhamad Sahril, M.Pd., menyertai kegiatan tersebut sekaligus mengikuti sarasehan nasional HW tahun 2025. Mereka diyakini mewakili UMMAT untuk berpartisipasi aktif dalam forum nasional sekaligus membawa identitas dan nilai-nilai Hizbul Wathan UMMAT di tingkat nasional.

Kepala LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menekankan bahwa keikutsertaan dalam Silatnas HW harus dimaknai sebagai proses pembinaan diri yang berkelanjutan. Ia berharap para peserta mampu memanfaatkan forum tersebut untuk memperluas wawasan, memperkokoh ideologi, serta membangun jejaring kader yang akan menjadi modal penting dalam gerakan Muhammadiyah ke depan.

“Jadikan kegiatan ini sebagai ruang untuk membina diri, memperluas wawasan, dan membangun relasi yang produktif. Mudah-mudahan Silatnas ini menjadi kesempatan emas untuk terus menempa diri sehingga lahir kader-kader yang militan, berintegritas, dan siap mengabdi bagi persyarikatan, umat, dan bangsa,” ujarnya.

Pelepasan delegasi secara resmi dilakukan oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA. Dalam arahannya, Rektor berpesan agar para kader Hizbul Wathan senantiasa menjaga sikap, tata krama, dan adab selama mengikuti kegiatan nasional tersebut. Menurutnya, pertemuan dengan berbagai kader dari latar belakang yang beragam menuntut kedewasaan, keterbukaan, serta keteladanan sebagai representasi UMMAT dan Muhammadiyah.

“Kalian membawa nama baik UMMAT dan Persyarikatan Muhammadiyah. Jaga sikap, tata krama, dan adab di mana pun berada. Silatnas ini akan mempertemukan berbagai karakter dan budaya, maka tunjukkan bahwa kader Hizbul Wathan UMMAT adalah pribadi yang santun, cerdas, dan berakhlak,” tegas Rektor.

Melalui partisipasi dalam Silaturahmi Nasional Hizbul Wathan 2025, Universitas Muhammadiyah Mataram berharap para delegasi mampu kembali dengan membawa pengalaman, gagasan, serta semangat baru untuk memperkuat gerakan Hizbul Wathan dan dinamika kemahasiswaan di lingkungan UMMAT. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak lahirnya kader-kader unggul yang siap berkontribusi nyata dalam membangun peradaban berkemajuan. (HUMAS UMMAT)

FH UMMAT Perkuat Literasi Hukum dan Kesadaran Ekologis Mahasiswa melalui Kuliah Umum “Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia”

FH UMMAT Perkuat Literasi Hukum dan Kesadaran Ekologis Mahasiswa melalui Kuliah Umum “Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia”

Mataram, Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali memperkuat kapasitas akademik mahasiswa melalui penyelenggaraan Kuliah Umum bertema “Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia” pada Selasa, 09 Desember 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula FH UMMAT ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen, menghadirkan atmosfer diskusi ilmiah yang kritis dan progresif mengenai dinamika hukum lingkungan di Indonesia.

Kebijakan hukum lingkungan menjadi salah satu isu paling kompleks dan multidisipliner, mengingat posisinya yang berada di persimpangan antara kepentingan pembangunan ekonomi, pelestarian lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat, serta kepastian hukum. Kompleksitas tersebut melahirkan berbagai bentuk pro dan kontra yang menarik untuk dikaji secara akademik, baik dari aspek regulasi, implementasi, penegakan hukum, maupun dampaknya terhadap masyarakat dan ekosistem.

Melalui kuliah umum ini, FH UMMAT berupaya memberikan pemahaman komprehensif tentang dasar-dasar kebijakan hukum lingkungan, mulai dari perkembangan kerangka regulasi nasional, hubungan kebijakan dengan instrumen internasional, hingga dinamika perdebatan antara pihak pemerintah, pelaku industri, masyarakat adat, dan pegiat lingkungan.

Dalam pemaparannya, Dr. Rizka, S.Ag.,M.H., selaku narasumber membahas berbagai perangkat hukum seperti Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), regulasi tentang AMDAL, perizinan berusaha berbasis risiko, hingga kebijakan terkait penggunaan sumber daya alam. Peserta diajak menelaah bagaimana kebijakan tersebut seringkali menimbulkan perdebatan baik karena persoalan implementasi, potensi konflik kepentingan, maupun tantangan penegakannya di lapangan.

Dekan FH UMMAT, Dr. Hilman Syahrilal Haq, SH, LL.M., mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ilmiah ini dan menegaskan pentingnya membangun kesadaran hukum lingkungan di kalangan mahasiswa.

“Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram menyambut baik penyelenggaraan Kuliah Umum dengan tema ‘Pro Kontra Kebijakan Hukum Lingkungan di Indonesia’. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memperkuat wawasan dan kepekaan akademik mahasiswa terhadap isu-isu strategis yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan hidup. Melalui forum ilmiah ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami dinamika kebijakan hukum lingkungan secara lebih kritis, objektif, dan berimbang, serta mampu melihat berbagai sudut pandang yang muncul dalam pro dan kontra kebijakan tersebut,” ujar Dekan.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mendorong lahirnya gagasan-gagasan konstruktif yang dapat berkontribusi pada pembaruan hukum dan peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di Indonesia. Dunia hukum hari ini menuntut kepekaan ekologis dan standar etika yang tinggi. Kami ingin mahasiswa FH UMMAT tumbuh sebagai calon sarjana hukum yang responsif, progresif, dan memiliki integritas kuat dalam memperjuangkan keberlanjutan lingkungan,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)

Kalender Akademik 2025/2026 Universitas Muhammadiyah Mataram

📢 Informasi Kalender Akademik UMMAT 2025/2026
Universitas Muhammadiyah Mataram resmi merilis Kalender Akademik Tahun 2025/2026 sebagai panduan pelaksanaan kegiatan pendidikan selama satu tahun ke depan.

Segera periksa dan sesuaikan rencana akademik Anda. Mari bersama mewujudkan perkuliahan yang terarah, efektif, dan penuh prestasi!

📂 Kalender Akademik selengkapnya dapat dilihat pada file di bawah ini.

Program Studi Teknik Sipil UMMAT Gelar Kuliah Pakar, Bahas Pemanfaatan Bendungan untuk Ketahanan Air di Tengah Perubahan Iklim

Program Studi Teknik Sipil UMMAT Gelar Kuliah Pakar, Bahas Pemanfaatan Bendungan untuk Ketahanan Air di Tengah Perubahan Iklim

Mataram, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FATEK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menyelenggarakan kuliah pakar bertajuk “Pemanfaatan Bendungan untuk Mendukung Ketahanan Air dalam Menghadapi Perubahan Iklim” pada Senin, 24 November 2025, bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT.

Kegiatan ini menghadirkan pakar keairan, Ir. Nursetiawan, ST., MT., Ph.D. dari Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai narasumber utama. Kuliah pakar tersebut diikuti oleh dosen dan mahasiswa Teknik Sipil UMMAT, serta perwakilan sivitas akademika yang memiliki ketertarikan di bidang sumber daya air dan infrastruktur keairan.

Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. Ir. H. Aji Syailendra Ubaidillah, ST., M.Sc., menegaskan urgensi pemanfaatan infrastruktur keairan, khususnya bendungan, di wilayah Nusa Tenggara Barat. Ia menilai, perubahan iklim yang kian terasa menuntut adanya strategi pengelolaan air yang lebih terencana dan berkelanjutan.

“Pemanfaatan bendungan yang efektif dapat menjadi salah satu solusi untuk memastikan ketersediaan air bagi masyarakat, mendukung sektor pertanian, serta menjaga ekosistem kita. Dengan menghadirkan pakar dalam bidang ini, kita berharap dapat menemukan solusi konkret untuk tantangan yang ada,” ungkap Dr. Aji.

Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh dosen dan tim penyelenggara dari Program Studi Teknik Sipil UMMAT yang telah memprakarsai kegiatan kuliah pakar ini. Menurutnya, tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi aktual wilayah NTB yang kerap menghadapi persoalan keterbatasan air di musim kemarau dan ancaman ketidakteraturan pola musim akibat perubahan iklim.

“Tema yang diangkat sangat relevan dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi wilayah Nusa Tenggara Barat. Kegiatan kolaborasi antar perguruan tinggi, khususnya di lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah, sangat perlu didukung oleh seluruh pihak baik di tingkat Fakultas maupun Universitas,” tambahnya.

Sebagai narasumber, Ir. Nursetiawan, ST., MT., Ph.D. menyampaikan materi mengenai peran strategis bendungan dalam sistem ketahanan air, mulai dari fungsi penyimpanan air baku, irigasi pertanian, pengendalian banjir, hingga dukungan terhadap kebutuhan domestik dan industri. Ia juga mengulas berbagai tantangan pengelolaan bendungan di tengah perubahan iklim, seperti perubahan pola curah hujan, peningkatan frekuensi kejadian ekstrem, serta kebutuhan adaptasi desain dan pengoperasian infrastruktur.

Dalam paparannya, ia menekankan bahwa bendungan tidak hanya dilihat sebagai bangunan fisik, tetapi sebagai bagian dari sistem pengelolaan sumber daya air terpadu yang melibatkan pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Pengelolaan yang baik diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Ir. Nursetiawan juga memberikan contoh-contoh praktik baik dan strategi teknis yang dapat diterapkan di daerah-daerah yang memiliki karakteristik serupa dengan NTB, baik dari sisi hidrologi, topografi, maupun sosial-ekonomi. Dengan demikian, materi yang disampaikan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif dan kontekstual dengan kebutuhan daerah.

Kegiatan kuliah pakar ini sejalan dengan komitmen UMMAT, khususnya Program Studi Teknik Sipil, untuk menghadirkan proses pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman dan tantangan lokal. Melalui kegiatan akademik semacam ini, UMMAT berupaya memperkuat kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang teknik sumber daya air dan ketahanan lingkungan di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Di akhir sesi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif. Para peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar perencanaan bendungan, manajemen operasi, potensi pemanfaatan bendungan multifungsi, hingga peluang riset lanjutan yang dapat dikembangkan bersama. Suasana dialog yang hangat menunjukkan besarnya minat mahasiswa dan dosen Teknik Sipil UMMAT terhadap isu ketahanan air dan perubahan iklim. (HUMAS UMMAT)

Pengumuman Hasil Akhir Seleksi Calon Tenaga Kependidikan Tetap UMMAT Tahun 2025

Pengumuman Hasil Akhir Seleksi Calon Tenaga Kependidikan Tetap UMMAT Tahun 2025

Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi mengumumkan hasil akhir seleksi Calon Tenaga Kependidikan Tetap Tahun 2025.

Selamat kepada para peserta yang dinyatakan lulus seleksi. Terima kasih pula kepada seluruh pelamar yang telah berpartisipasi dan mempercayakan UMMAT sebagai tempat untuk berkarya dan mengabdi.

📌 Daftar nama peserta yang lulus seleksi dapat dilihat pada dokumen pengumuman di bawah ini.

Semoga hasil ini menjadi langkah awal untuk bersama membangun UMMAT yang unggul, profesional, dan berkemajuan. 💼📚✨

LPPA PWA NTB Gelar FGD Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah: Merangkai Jejak, Meneguhkan Identitas Gerakan Perempuan Berkemajuan

LPPA PWA NTB Gelar FGD Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah: Merangkai Jejak, Meneguhkan Identitas Gerakan Perempuan Berkemajuan

Dokumentasi Acara Pembukaan

Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Nusa Tenggara Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah NTB, Rabu, 19 November 2025, bertempat di aula lantai 3 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kegiatan ini menjadi langkah monumental untuk menghimpun, merawat, dan menuliskan memori kolektif gerakan perempuan Islam berkemajuan di Bumi Gora dalam sebuah karya bertajuk Buku Sejarah ‘Aisyiyah NTB.

Mengusung tema “Merangkai Sejarah, Menguatkan Identitas: Penyusunan Buku Sejarah ‘Aisyiyah NTB sebagai Warisan Peradaban”, FGD ini menghadirkan para senior, sesepuh, dan tokoh penting PWM–PWA NTB yang menjadi saksi perjalanan panjang kiprah ‘Aisyiyah di berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat. Suasana kegiatan berlangsung hangat namun sarat nuansa intelektual, mempertemukan berbagai generasi ‘Aisyiyah dari para pionir hingga kader penerus dalam satu ruang dialog sejarah dan peradaban.

Para sesepuh yang hadir menyampaikan berbagai data historis, potongan pengalaman, serta catatan-catatan penting yang selama ini banyak tersimpan dalam ingatan dan arsip personal. Melalui forum ini, fragmen-fragmen sejarah tersebut mulai dirangkai menjadi narasi utuh tentang perjuangan, kontribusi sosial, dan dinamika organisasi ‘Aisyiyah dari masa ke masa.

Kegiatan FGD turut dihadiri oleh Ketua PWM NTB yang diwakili oleh Drs. H. Nasri Anggara, M.A., para sesepuh PWM seperti Ayahanda Drs. H. Syamsudin Anwar, serta Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM NTB, Yusron Saudi. Dalam sambutannya, Drs. H. Nasri Anggara, M.A., menegaskan bahwa penyusunan buku sejarah ini bukan sekadar upaya dokumentasi organisasi, melainkan bagian dari tanggung jawab peradaban.

Dokumentasi Focus Group Discussion Berlangsung

“Sejarah adalah identitas. Bila kita tidak mendokumentasikannya, maka generasi setelah kita akan berjalan tanpa akar. Buku ini menjadi penegasan bahwa ‘Aisyiyah NTB telah dan terus berperan dalam membangun masyarakat,” ujarnya.

FGD ini menjadi momentum strategis untuk menyusun kerangka historiografi yang komprehensif, mulai dari fase perintisan organisasi, perkembangan lembaga pendidikan dan kesehatan, hingga kiprah sosial-kemanusiaan ‘Aisyiyah di berbagai kabupaten/kota di NTB. Para peserta memberikan masukan mendalam terkait periodisasi sejarah, tokoh-tokoh kunci, jejak dakwah di akar rumput, hingga peristiwa-peristiwa monumental yang dinilai layak diabadikan dalam buku sebagai rujukan generasi mendatang.

Ketua pelaksana kegiatan yang juga Ketua LPPA PWA NTB, Prof. Dr. Nikmatullah, M.A., dalam pemaparannya menyampaikan bahwa hasil FGD ini akan menjadi fondasi utama bagi tim penyusun dalam merumuskan struktur dan isi buku sejarah secara ilmiah, sistematis, dan faktual.

“Kita ingin menghadirkan buku sejarah yang bukan hanya informatif, tetapi juga inspiratif. Buku yang dapat dibaca oleh akademisi, kader muda, dan masyarakat luas untuk memahami kontribusi besar ‘Aisyiyah dalam membangun NTB,” paparnya.

Lebih jauh, Prof. Nikmatullah menekankan bahwa penyusunan buku sejarah ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan tradisi intelektual di lingkungan ‘Aisyiyah. Dengan pendokumentasian sejarah yang sistematis dan terorganisir, diharapkan gerakan ‘Aisyiyah di NTB memiliki rujukan otentik yang dapat menjaga kesinambungan langkah, menguatkan identitas, sekaligus memperkokoh perannya sebagai pelopor pemberdayaan perempuan berkemajuan.

FGD ditutup dengan penyepakatan komitmen bersama untuk melanjutkan proses pengumpulan, verifikasi, dan pengembangan data sejarah. Para peserta optimistis bahwa buku sejarah ‘Aisyiyah NTB yang akan lahir dari proses panjang ini kelak menjadi warisan intelektual berharga bukan hanya mencatat masa lalu, tetapi juga menerangi arah gerak ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam berkemajuan di masa depan. (HUMAS UMMAT)

  • Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto Angkatoto MMTOTO Totoslot SLOT777 Totoslot Slottoto Sbobet88 Totoslot