Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berpartisipasi dalam Pemilihan Mahasiswa berprestasi (pilmapres) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENDIKBUD RI). Pemilihan diadakan di fakultas masing-masing pada Jum’at 28/5/2021 lalu, sedangkan di tingkat Universitas diadakan pada Senin, 31/5/2021 di Aula lantai III gedung rektorat UMMAT. Dua Mahasiswa berhasil lolos untuk kemudian mengikuti pemilihan pilmapres di tingkat nasional yaitu Wini Afifia Widuri, mahasiswi semester IV dari Program Studi S1 Teknik Sipil dan Nindi Silvy, mahasiswi semester VI dari Program Studi D3 Farmasi yang dinilai telah memenuhi kriteria penilaian untuk maju ke tingkat nasional.

Sesuai dengan tujuan pilmapres, UMMAT ingin dengan diadakannya kegiatan ini, akan ada peningkatan jumlah gagasan kreatif mahasiswa untuk pembangunan berkelanjutan. Selain itu, untuk memfasilitasi kreativitas mahasiswa melalui kegiatan intrakulikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Titik Wahyuningsih, ST., MT. selaku panitia pilmapres berharap bahwa mahasiswi yang lolos ke babak pemilihan nasional dapat berkompetisi secara sportif dan mengharumkan nama UMMAT di tingkat nasional karena jika lolos di tingkat nasional, akan memungkinkan bahwa mereka maju ke tingkat internasional.

“Semoga dengan ini UMMAT akan mendapatkan prestasi di tingkat nasional dan untuk saat ini, mahasiswa sudah mendapatkan akun untuk melanjutkan kompetisi di tingkat nasional, tinggal menunggu sesi selanjutnya yaitu desk evaluation,” ujarnya.

Adapun kriteria penilaian adalah capaian unggulan, bahasa Inggris dan gagasan kreatif bagi mahasiswa S1 dan produk terapan bagi mahasiswa jenjang D3. Dari jenjang S1, gagasan kreatif yang berhasil lolos adalah “Pengembangan Metode Konseling Online Berbasis Aplikasi Dalam Mencegah Pernikahan Dini” sedangkan dari D3 adalah “Membuat Gel Dari Biji Pepaya Untuk Penanganan Luka Bakar”.

Dua mahasiswi yang lolos ke tahap nasional berharap bahwa gagasan kreatif dan produk terapan yang mereka ciptakan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. (HUMAS UMMAT)

Mataram – Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil terpilih untuk menjalani Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), salah satu program kampus merdeka yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMDIKBUD RI). Program ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar selama 1 semester di universitas di berbagai negara dari Asia hingga Eropa. Mahasiswa yang terpilih adalah Romi Setiawan, mahasiswa semester IV prodi KPI. Ia berhasil melewati serangkaian proses dan terpilih sebagai salah satu mahasiswa yang akan diberangkatkan untuk mengikuti program IISMA.

Untuk seleksi awal, para mahasiswa yang mendaftar harus mengunggah berkas-berkas yang dibutuhkan seperti transkrip nilai dengan IPK minimal 3.00, sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang sudah diakui seperti TOEFL ITP atau IELTS dan surat rekomendasi dari universitas. Mahasiswa yang berhasil lolos dalam seleksi berkas akan lanjut ke tahap seleksi selanjutnya yaitu wawancara yang dilakukan dalam bahasa Inggris. Kemudian pada awal Juni 2021 kemarin diumumkan para peserta yang berhasil lolos ke tahap akhir untuk mengikuti program IISMA.

Romi Setiawan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program ini di Universiti Sains Malaysia (USM). Ia menjelaskan bahwa ia menigkuti program ini karena ingin mendapatkan pengalaman untuk merasakan atmosfir akademik di luar negeri dan juga ingin mengetahui perbedaan sistem pendidikan antara Indonesia dan Malaysia.

“Belajar di luar negeri sudah menjadi impian saya sejak lama dan alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk merasakannya karena sistem pendidikan di sana pastinya akan berbeda,” imbuhnya.

Selain itu, alasan dia memilih USM adalah karena di universitas tersebut terdapat jurusan yang sesuai dengan jurusan yang ia tempuh saat ini, jadi ia akan lebih tahu perbedaan jurusan yang sama di dua negara berbeda. Selain belajar ia juga akan mengikuti Culture Exchange dimana ia akan mempresentasikan budaya Indonesia khususnya budaya Lombok.

USM ternyata mengadakan banyak kegiatan kebudayaan, jadi nanti selain belajar, saya juga akan presentasi tentang kebudayaan Lombok. Mungkin gendang beleq atau peresean, agar budaya Lombok semakin dikenal,” ujarnya.

Asbah. M.Hum selaku Kepala Bagian Kerjasama mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Kemdikbud dan bersyukur bahwa salah satu mahasiswa UMMAT berhasil lolos yang secara tidak langsung, ini menjadi bukti bahwa UMMAT dapat bersaing di tingkat internasional. Ia berpesan kepada mahasiswa terpilih untuk membangun relasi internasional sebanyak mungkin dan berharap agar kedepannya semakin banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan serupa.

“Karena ini adalah pengalaman yang berharga, semoga ke depan semakin banyak mahasiswa yang mengikuti program serupa dan untuk mahasiswa yang terpilih agar membangun relasi di sana sekaligus untuk mengenalkan budaya dan keunggulan kita, dan jangan lupa untuk menjaga nama baik UMMAT,” pesannya. (HUMAS UMMAT)

Mataram – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram (FAI UMMAT) menggelar Kuliah Umum secara daring pada Senin, 12/4/2021. Pada kesempatan ini, tema yang diusung adalah “Pendidikan Islam dan Peta Jalan Pendidikan di Indonesia” dan diikuti oleh mahasiswa dari setiap Program Studi di UMMAT. Pemateri yang dihadirkan pada kesempatan itu adalah Prof. H. Sutrisno, M.Ag selaku anggota Majelis Diktilitbang Muhammadiyah dan Dr. KH. M. Zaidi Abdad, M.Ag selaku Kepala Kantor Wilayah KEMENAG Provinsi NTB.

Peta jalan pendidikan merupakan arahan pendidikan di Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang rata di seluruh wilayah Indonesia karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang juga mencakup pendidikan agama. Belakangan ini beredar kabar bahwa pendidikan agama akan dihilangkan dari peta jalan pendidikan di Indonesia yang membuat masyarakat khawatir.

Suwandi, M.Pd.I selaku dekan FAI menjelaskan inilah tujuan diadakannya kuliah umum kali ini, untuk menjawab kekhawatiran masyarakat akan isu yang beredar. Selain itu, sudah menjadi tugas FAI sebagai gerbang terdepan UMMAT dalam ilmu keislaman. Ia kemudian berharap dengan diadakannya kuliah umum ini dapat mengembangkan pendidikan agama khususnya agama Islam

“Masyarakat khususnya guru-guru agama sudah mulai bertanya-tanya tentang isu yang beredar ini. Jadi dengan kuliah umum ini kami dan para pemateri sampaikan bahwa isu yang beredar tidak benar, pendidikan agama tidak akan dihapus dari peta jalan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. yang hadir untuk memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan mengatakan bahwa pendidikan agama merupakan pelajaran yang sangat penting maka dari itu FAI bertugas menyiapkan SDM untuk pendidikan agama di masa yang akan datang. Selanjutnya ia berharap FAI siap memajukan pendidikan Islam kedepannya.

“Pancasila nomor satu saja sudah tentang Ketuhanan, jadi sudah jelas pentingnya pendidikan agama ini. Jadi, pendidikan agama harus diperkuat dari berbagai sisi khususnya FAI yang bertugas untuk mencetak SDM dalam bidang pendidikan agama,” imbuhnya. (HUMAS UMMAT) @Munandar

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus meningkatkan fasilitas bagi mahasiswa dan para dosennya. Kali ini, UMMAT meresmikan penggunaan gedung Perpustakaan H. L. Mudjitahid pada Senin, 12/4/2021 yang bertempat di depan halaman Perpustakaan. Acara juga dirangkai dengan pelantikan Dekan FISIPOL, Ketua Lembaga Pengkajian, Pengamalan dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) dan Mudir Ma’had Khalid bin Walid UMMAT. Acara dihadiri oleh Rektor dan Wakil Rektor UMMAT, Civitas Akademika UMMAT, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB dan keluarga H. L. Mudjitahid.

Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. melantik para pejabat terpilih yang akan memegang amanah selama satu periode kedepan yaitu Dr. H. Muhammad Ali, M.Si. dilantik sebagai Dekan FISIPOL, Drs. Abdul Wahab, M.A. sebagai Ketua LP3IK dan Najamuddin, M.Pd.I. sebagai Mudir Ma’had Khalid bin Walid.

Dalam sambutannya, rektor UMMAT berpesan kepada pejabat yang dilantik agar semangat dalam menjalankan amanah barunya. Selain itu, agar mereka terus memunculkan inovasi-inovasi baru di bidangnya masing-masing untuk kemajuan universitas.

“Ini merupakan tantangan yang harus dijalani, harus ikhlas dan kerja keras. Terlebih lagi untuk FISIPOL, saya yakin nanti bisa mendapatkan akreditasi yang lebih tinggi karena sekarang kualitas universitas dilihat dari akreditasinya,” jelasnya.

Setelah pelantikan, acara dilanjutkan dengan peresmian penggunaan gedung Perpustakaan secara simbolis yang dilakukan oleh rektor UMMAT beserta keluarga H. L. Mudjitahid. Beliau merupakan ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT yang pertama dan menjabat untuk waktu yang lama. Nama beliau diangkat menjadi nama perpustakaan untuk mengenang jasanya kepada UMMAT.

“Para pimpinan universitas sepakat untuk mengangkat nama beliau karena disamping jasanya, beliau merupakan seorang tokoh Muhammadiyah lokal yang sangat melek akan literasi. Maka dari itu, setelah ini UPT Perpustakaan UMMAT akan menerbitkan sejarah tentang UMMAT agar semua tahu sejarah tentang kampusnya.” Imbuhnya.

Selain itu, kepala UPT Perpustakaan, Iskandar, S.Sos, MA menjelaskan bahwa gedung perpustakaan yang baru mempunyai fasilitas-fasilitas yang lebih unggul dibanding perpustakaan yang lama. Saat ini, UPT Perpustakaan UMMAT telah mengembangkan perpustakaan digital UMMAT yang tidak hanya berisi buku-buku namun juga karya ilmiah mahasiswa dan dosen.

“Karena inovasi teknologi sangat dibutuhkan khususnya dalam masa pandemi ini kami luncurkan perpustakaan digital. Jadi, untuk yang berhalangan ke perpustakaan dapat mengakses lewat rumah masing-masing. Bahkan perpustakaan digital kami sudah dapat di download di Play Store dan sudah tersambung dengan Google Scholar dan Rama Dikti dan alhamdulillah kita adalah universitas satu-satunya di NTB yang sudah tersambung ke Rama Dikti,” ujarnya.

Ia berharap dengan hadirnya gedung perpustakaan yang baru mahasiswa akan lebih semangat menghidupkan perpustakaan karena perpustakaan merupakan jantung sebuah universitas. Selain mahasiswa, UPT Perpustakaan juga berupaya untuk menarik minat para dosen agar ikut meramaikan perpustakaan.

“Dengan fasilitas yang semakin banyak ini kami berharap mahasiswa semakin sering berkunjung. Namun karena selama ini perpustakaan hanya dikunjungi oleh mahasiswa, kami buatkan ruangan khusus bagi para dosen yang ingin menulis karena kami paham pentingnya untuk fokus untuk menciptakan karya-karya ilmiah jadi kami sediakan ruangan khusus,” jelasnya. (HUMAS UMMAT)