Mataram , Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menggelar agenda tahunan terbesar bagi mahasiswa baru, yakni Masa Ta’aruf (MASTA) dan Pekan Ta’aruf (PETA) atau MAPETA 2025, yang resmi dibuka pada Senin, 1 September 2025, di Lapangan utama UMMAT. Acara yang mengusung tema “Mewujudkan Mahasiswa yang Produktif, Kompetitif, Unggul, dan Berdampak” ini menjadi pintu gerbang awal bagi 1.985 mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026 dalam memulai perjalanan akademik mereka.
Suasana pembukaan MAPETA berlangsung meriah sejak pagi. Ribuan mahasiswa baru memenuhi Lapangan UMMAT dengan balutan atribut seragam putih-hitam, menunjukkan semangat persatuan dan kebersamaan. Sebelum acara resmi dimulai, para peserta disuguhkan pra-acara yang sarat makna dan hiburan, antara lain penampilan Tari Wonderland yang menampilkan kekayaan budaya Nusantara, drama Ortom yang menggambarkan identitas kader Muhammadiyah, serta persembahan musik yang menambah semarak suasana.
Ketua Panitia MAPETA 2025, Drs. Amil, MM, dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa baru UMMAT tahun ini mencapai 1.985 orang, dengan 1.926 mahasiswa mengikuti kegiatan MAPETA pada hari ini. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari penuh, meliputi dua hari MASTA, dua hari PETA tingkat universitas, dan dua hari PETA tingkat fakultas, yang akan berpusat di dua titik yakni Lapangan FKIP dan Lapangan FIK, kecuali PETA Fakultas akan dilangsungkan di fakultas masing-masing.
Ia juga menambahkan bahwa Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk membekali mahasiswa baru dengan wawasan akademik, penguatan nilai-nilai keislaman, serta semangat kebersamaan, sehingga mereka siap menjalani kehidupan kampus dengan optimal.
Ketua Korkom IMM UMMAT, Zainul Arifin, menegaskan pentingnya mahasiswa baru memanfaatkan momentum MAPETA untuk menanamkan nilai keislaman, kepemimpinan, dan militansi intelektual. Ia juga mengajak mahasiswa baru untuk aktif bergabung dalam Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah, seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan, dan Tapak Suci. “Selain Ortom, di UMMAT tersedia berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bisa menjadi wadah bagi kalian untuk belajar, berproses, dan mengembangkan minat bakat. Semuanya bisa menjadi ruang kalian menempa diri menjadi pribadi yang tangguh dan bermanfaat,” ujarnya penuh semangat.
Presiden Mahasiswa UMMAT, Supriadin, turut memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru. Ia menekankan bahwa MAPETA bukan sekadar kegiatan pengenalan kampus, melainkan titik awal perjalanan panjang menuju pencapaian prestasi. “MAPETA adalah gerbang untuk membangun jati diri sebagai mahasiswa UMMAT. Jadilah mahasiswa yang tidak hanya hadir di kelas, tetapi juga aktif di masyarakat, memberi dampak nyata, dan berani bersaing secara nasional maupun global. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk menyiapkan diri menjadi generasi emas Indonesia 2045 yang manca negara,” tegas Supriadin.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., dalam pidato pembukaannya memberikan sambutan hangat kepada seluruh mahasiswa baru. Ia menegaskan bahwa UMMAT terus berkembang menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inklusif. “UMMAT berdiri sejak tahun 1980. Kini, di usia ke-45 tahun, UMMAT telah memiliki 8 fakultas, 37 program studi, dengan 5 prodi yang sudah unggul. Tahun ini kita kedatangan 14 mahasiswa asing dari Ghana, Nigeria, Yaman, dan Sudan. Bahkan ada 3 mahasiswa non-Muslim dari Ghana yang ikut belajar di sini. Hal ini menunjukkan bahwa UMMAT adalah kampus yang inklusif, terbuka bagi siapa saja, dan tidak eksklusif,” ujarnya.
Rektor juga memperkenalkan mahasiswa asing yang hadir, sebagai bentuk penegasan bahwa UMMAT sebagai kampus berwawasan internasional. Selain itu, Rektor juga memberikan penghargaan (reward) kepada mahasiswa berprestasi yang telah mengharumkan nama kampus di tingkat nasional maupun internasional, baik di bidang akademik, penelitian, olahraga, maupun seni.
Beliau juga menambahkan bahwa tahun depan, UMMAT menargetkan kedatangan mahasiswa asing dari Maroko, sekaligus berharap pada tahun 2026 akreditasi perguruan tinggi UMMAT dapat meningkat menjadi Unggul.
Kegiatan MAPETA 2025 akan berlangsung hingga enam hari mendatang dengan agenda yang dirancang untuk memperkuat karakter, ilmu, dan iman mahasiswa baru. Melalui MAPETA, UMMAT berharap dapat mencetak generasi mahasiswa yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter Islami, siap bersaing secara global, dan mampu memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan umat.
“Manfaatkanlah masa kuliah untuk belajar dengan sungguh-sungguh, berorganisasi, dan terus berprestasi. Jadilah mahasiswa yang produktif, kompetitif, unggul, dan berdampak. Dari sinilah langkah kalian dimulai, menuju masa depan yang lebih cerah,” tutup Rektor Abdul Wahab. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) aktif berpartisipasi dalam Workshop Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Nusa Tenggara Barat, yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah VIII dalam kegiatan “Diseminasi Penguatan Kerja Sama Perguruan Tinggi bagi PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VIII” pada 15–16 Agustus 2025 di Mandalika Ballroom STP Mataram.
Kegiatan ini dihadiri oleh 53 perguruan tinggi swasta di NTB dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kapasitas akademik, memperkuat jaringan kerja sama, serta mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 6 Perguruan Tinggi. Workshop ini juga menjadi wadah penting bagi PTS untuk mensosialisasikan pentingnya kerja sama, memahami pelaporan kerja sama, dan meningkatkan kontribusi perguruan tinggi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat regional maupun nasional.
Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, I Gusti Lanang Bagus Eratodi, menekankan bahwa Penguatan kerja sama antar-PTS bukan sekadar formalitas administratif. Melalui kerja sama strategis, perguruan tinggi dapat meningkatkan mutu akademik, relevansi riset, serta memperluas kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk berinovasi dan berkolaborasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Workshop ini menghadirkan sejumlah materi yang mendalam dan aplikatif, antara lain: Kerja Sama Berdampak, oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama LLDIKTI Wilayah VIII, membahas strategi membangun kerja sama yang efektif dan berkelanjutan. Creating World-class Developers: Introducing Apple Developer Academy Indonesia, oleh Apple Developer Academy, memberikan wawasan mengenai pengembangan talenta digital kelas dunia. Pendampingan Pengisian Laporan Kerma & Sosialisasi Anugerah Kerja Sama Diktisaintek 2025, oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama, memandu PTS dalam pelaporan kerja sama yang akurat dan berdaya guna. Dan Nation-Building in the Digital Age: AI and Cloud Talent Development with AWS, oleh Amazon Web Service, membahas pengembangan talenta digital melalui teknologi AI dan cloud untuk mendukung pembangunan nasional.
Kepala KUI dan Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum., menyatakan bahwa Penguatan kerja sama dan internasionalisasi merupakan hal mutlak yang harus terus dilakukan. Kerja sama bukan hanya memperluas jaringan, tetapi juga menjadi pintu utama untuk meningkatkan kualitas proses akademik, penelitian, dan luaran yang bermutu. Dengan demikian, alumni UMMAT dapat memperoleh peluang kerja yang layak dan berkualitas. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada LLDIKTI Wilayah VIII yang terus memfasilitasi penguatan kerja sama dengan berbagai mitra strategis, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kegiatan workshop ini juga menjadi kesempatan bagi UMMAT untuk memperkuat posisi sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di NTB yang berorientasi pada pengembangan akademik, inovasi, dan internasionalisasi. Melalui partisipasi aktif, UMMAT berharap dapat meningkatkan kolaborasi riset, program magang, pertukaran mahasiswa, dan berbagai bentuk kerja sama strategis lain yang memberi manfaat langsung bagi civitas akademika maupun masyarakat luas. (HUMAS UMMAT)
Mataram , Teknik (FATEK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan lulusan yang berdaya saing global dengan menyelenggarakan Kuliah Pakar Fakultas bertajuk “Penandatanganan MoU & Sosialisasi Program Magang & Kerja di Jepang” bekerja sama dengan DAIICHI Group Jepang, pada Senin (18/8/2025) di Aula Lantai 3 UMMAT.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa aktif dan calon wisudawan dari Program Studi Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Sistem dan Teknologi Informasi (STI), serta S1 dan D3 Teknik Pertambangan.
Dekan FATEK UMMAT, Dr. Ir. H. Aji Syailenda Ubaidillah, ST., M.Sc., menekankan pentingnya persiapan matang bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Menurutnya, setiap langkah menuju kesuksesan membutuhkan visi yang jelas dan pemahaman tentang tahapan-tahapan yang harus dilewati.
“Kami merasa terhormat karena perusahaan seperti DAIICHI Group bersedia bekerja sama dengan kami, berbagi wawasan, dan membuka peluang bagi mahasiswa serta calon alumni UMMAT. Kerja sama ini akan memperkuat daya saing lulusan kami, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa implementasi kerja sama akan dilakukan secara bertahap, mulai dari persiapan bahasa, pelatihan soft skills, hingga proses rekrutmen resmi oleh perusahaan. “Kami ingin memastikan bahwa lulusan UMMAT benar-benar siap tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari kemampuan bahasa, keterampilan kerja, dan etos profesional sehingga mereka mampu bersaing dan beradaptasi di dunia kerja internasional,” tegasnya.
Le Thi Thanh, pimpinan DAIICHI Group Jepang, menjelaskan terkait peluang kerja dan magang di Jepang, termasuk bidang-bidang yang saat ini membutuhkan tenaga profesional.
“Hal pertama yang perlu dipersiapkan ketika ingin bekerja di luar negeri adalah bahasa. Dengan bekal bahasa yang baik, banyak pintu peluang akan terbuka di masa depan. Saat ini perusahaan kami membutuhkan banyak tenaga kerja di berbagai bidang, antara lain konstruksi, manufaktur, teknologi informasi, dan mineralogi,” jelas Le Thi Thanh.
Ia juga menekankan bahwa Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja di banyak sektor, sehingga peluang bagi tenaga profesional muda Indonesia, termasuk lulusan UMMAT, terbuka sangat luas. Ia menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap budaya dan lingkungan kerja internasional.
Kegiatan ini disambut antusias oleh mahasiswa, terutama para calon wisudawan yang tengah mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Banyak mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar persyaratan, mekanisme, serta peluang pengembangan karir di Jepang. Beberapa mahasiswa menyatakan bahwa kesempatan ini memberi motivasi untuk lebih serius mempersiapkan diri, terutama dalam menguasai bahasa dan meningkatkan keterampilan profesional.
Puncak kegiatan diwarnai dengan penandatanganan MoU antara Fakultas Teknik UMMAT dan DAIICHI Group, yang menandai dimulainya hubungan kerja sama strategis. Kerja sama ini akan memberikan akses langsung bagi mahasiswa untuk mengikuti program magang dan peluang kerja di Jepang, sekaligus memperluas wawasan dan pengalaman internasional yang akan memperkuat kompetensi mereka.
Dekan FATEK menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu teknis, tetapi juga pengembangan soft skills dan profesionalisme, sehingga lulusan UMMAT siap menghadapi persaingan global.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap mahasiswa UMMAT mampu meraih pengalaman internasional yang berharga, meningkatkan kemampuan adaptasi, dan menjadi lulusan yang kompeten, beretika, serta siap bersaing di dunia kerja global,” tutupnya. (HUMAS UMMAT)