Narmada,10 Mei 2025-Lembaga Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menyelenggarakan Kemah Dakwah ORTOM 2025 dalam upaya memperkuat peran organisasi otonom (ORTOM) sebagai penggerak utama dalam membangun atmosfer kampus Islami. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari satu malam, dari tanggal 10 hingga 11 Mei 2025, bertempat di destinasi wisata alam yang sejuk dan tenang, Gunung Aur, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
Kegiatan ini melibatkan tiga ORTOM besar di lingkungan UMMAT, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS). Para peserta hadir dengan penuh semangat untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang dirancang sebagai media pembinaan, kolaborasi, dan refleksi spiritual.
Ketua Divisi ORTOM LP3IK, Muhammad Sahril, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang menjadi bagian dari pembinaan karakter kader Muhammadiyah di UMMAT. “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Kemah dakwah ORTOM adalah wujud nyata komitmen LP3IK dalam membina dan memperkuat sumber daya ORTOM agar dapat berkontribusi lebih besar dalam membentuk ekosistem kampus Islami,” ungkap Sahril.
Ia menambahkan bahwa kemah dakwah ini bukan sekadar ajang pertemuan fisik, tetapi lebih jauh menjadi ruang pembelajaran bersama, pertukaran ide, dan perumusan langkah strategis dalam menjalankan peran dakwah di kampus. “Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahim antarpengurus ORTOM. Harapan kami sederhana, yakni agar kolaborasi yang terbangun selama kemah dapat terus berlanjut dalam program-program nyata ke depan,” tambahnya.
Selama dua hari kegiatan, para peserta mendapatkan lima materi dasar yang menjadi pondasi gerakan dakwah kampus. Materi-materi tersebut meliputi: Peran Strategis ORTOM dalam Mewujudkan Kampus Islami, Manajemen Kepemimpinan Dakwah Mahasiswa, Internalisasi Nilai-Nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Sinergi Antar-ORTOM dalam Program Dakwah Kampus dan Tadabbur Alam sebagai Sarana Tazkiyah dan Refleksi Diri.
Setiap materi disampaikan dalam suasana yang interaktif dan reflektif, ditambah dengan sesi diskusi kelompok dan simulasi kegiatan dakwah. Para peserta juga diajak untuk melakukan tadabbur alam, merenungi kebesaran ciptaan Allah di tengah hutan Gunung Aur yang asri.
Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., turut hadir dan memberikan apresiasi kepada LP3IK serta seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. “Saya sangat berterima kasih kepada LP3IK dan panitia yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik. Kemah dakwah ORTOM menjadi momen penting untuk memperkuat ukhuwah, karena kesibukan masing-masing seringkali membatasi pertemuan antarlembaga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan besar kepada seluruh ORTOM agar mampu menjadi pelopor dan penggerak utama dalam membentuk budaya kampus yang Islami dan bermartabat. “Saya sangat berharap ORTOM dapat menjadi garda depan dalam mewujudkan ekosistem kampus Islami di UMMAT. Kegiatan ini juga harus mampu melahirkan semangat tadabbur, tafakur, dan tasyakur, serta diterjemahkan ke dalam tindakan nyata di lingkungan kampus,” tegasnya.
Salah satu peserta dari IMM, Zainul Arifin, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. “Kemah ini membuka ruang dialog dan pemahaman bersama antar-ORTOM. Kami merasa lebih terhubung satu sama lain dan termotivasi untuk membawa semangat dakwah ke dalam kegiatan kami di kampus,” ujarnya.
Sementara itu, peserta dari HW dan Tapak Suci juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memperkaya pengalaman spiritual mereka serta menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap visi besar dakwah kampus (HUMAS UMMAT).
Mataram, Organisasi Otonom Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Mataram (ORTOM TS UMMAT) kembali mencatat sejarah melalui pelaksanaan Rektor CUP IV UMMAT. Kejuaraan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Desember 2024, ini berhasil menarik perhatian lebih dari 600 peserta dari berbagai wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti Bima, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Kegiatan ini berlangsung meriah dengan semangat kompetisi dan persaudaraan yang tinggi (31/12).
Ketua Tapak Suci UMMAT, Ahsanul Fauzan, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kejuaraan Rektor Cup yang keempat ini. Ia berharap kegiatan ini bisa mempererat silaturahmi warga Muhammadiyah NTB, khususnya anggota Tapak Suci. “Kejuaraan ini menjadi momen tahunan untuk kita bersilaturahmi dan terus menjalin hubungan yang lebih erat antaranggota Tapak Suci di NTB. Semoga acara ini dapat terus berlanjut,” ujar Ahsanul.
Pencak silat, yang merupakan warisan budaya Indonesia, mengandung nilai-nilai positif seperti sportivitas, saling menghargai, rendah hati, rasa percaya diri, ketahanan mental, keuletan, kewaspadaan diri, cinta tanah air, serta kesehatan dan kebugaran. Menurut Ahsanul, pencak silat tidak hanya memperkuat fisik, tetapi juga membentuk karakter bangsa yang tangguh dan berbudi luhur. “Dengan iman dan akhlak, saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak, saya menjadi lemah,” tegasnya.
Pembina Ortom Tapak Suci Putra UMMAT, Muhammad Fahmy Robbaani, M.Sos., memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan kegiatan ini. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., atas dukungannya yang tiada henti. “Dengan jumlah panitia yang relatif sedikit, mereka berhasil mengorganisir acara sebesar ini. Tidak mudah menangani 636 peserta, tetapi panitia mampu mengatasinya. Kami berharap kejuaraan ini terus berlanjut, bahkan hingga Rektor Cup yang ke-100 sekalipun,” tutur Fahmy.
Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., turut menyampaikan penghargaan atas terlaksananya kejuaraan ini. “Rektor Cup IV ini adalah wujud nyata komitmen UMMAT dalam mendukung perkembangan olahraga bela diri di kalangan mahasiswa. Saya sangat bangga dengan antusiasme peserta dan dedikasi panitia yang telah bekerja keras,” ungkapnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., juga menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan Tapak Suci UMMAT menyelenggarakan acara ini. “Saya merasa sangat bangga melihat keberhasilan Tapak Suci UMMAT menyelenggarakan Rektor Cup IV dengan skala yang begitu besar. Semoga kejuaraan ini dapat terus berlanjut dan melahirkan atlet-atlet muda yang berprestasi hingga tingkat nasional,” ujarnya.
Kejuaraan Rektor Cup IV UMMAT tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga bela diri, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan persaudaraan antaranggota Tapak Suci se-NTB. Dengan berbagai kategori yang dipertandingkan, acara ini diharapkan mampu mencetak bibit-bibit atlet profesional yang dapat membawa nama baik NTB hingga ke kancah nasional.
Para peserta menunjukkan semangat yang luar biasa selama pertandingan, dengan mempertontonkan teknik bela diri yang memukau. Atmosfer keakraban pun terlihat di sela-sela pertandingan, memperkuat ikatan persaudaraan antar peserta. Kejuaraan ini juga menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara seni bela diri, pembinaan atlet, dan penguatan tali silaturahmi.
“Melihat kesuksesan tahun ini, kami optimis bahwa kejuaraan ini akan terus menjadi ajang yang dinantikan oleh seluruh anggota Tapak Suci. Kami berharap dukungan dari universitas dan elemen lainnya tetap mengalir agar acara ini dapat terus berlanjut dengan lebih baik lagi,” tutup Muhammad Fahmy Robbaani.
Kejuaraan Rektor Cup IV UMMAT menjadi simbol semangat dan kebersamaan, serta memperkuat eksistensi Tapak Suci UMMAT di dunia olahraga bela diri. Dengan antusiasme yang terus berkobar, Tapak Suci UMMAT siap membawa seni bela diri ke tingkat yang lebih tinggi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Milad Muhammadiyah ke-112 dengan rangkaian kegiatan penuh semangat dan makna (27/11). Perayaan ini menjadi momentum refleksi atas kiprah Muhammadiyah selama lebih dari satu abad dalam membangun bangsa dan berkontribusi bagi umat, sesuai dengan tema “Hadirkan Kemakmuran untuk Semua”, Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT (02/12).
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh jajaran pengurus Muhammadiyah dari tingkat ranting hingga pusat, tetapi juga berbagai tokoh penting di NTB, di antaranya Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, serta Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen. Kehadiran para tamu ini semakin memperkuat pesan penting dari perayaan Milad Muhammadiyah sebagai gerakan yang berperan besar dalam memajukan bangsa.
Milad 112 Muhammadiyah diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan penuh inspiratif yang menggugah semangat kebersamaan dan keberlanjutan, diantaranya Jalan Sehat : Kegiatan ini menjadi pembuka yang meriah dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan, membawa semangat kebersamaan dan pola hidup sehat; Persembahan Tapak Suci oleh Siswa MBS UMMAT : Atraksi bela diri yang memukau ini menunjukkan nilai disiplin dan keberanian sebagai bagian dari pendidikan Muhammadiyah; Musikalisasi Puisi Hizbul Wathan (HW): Penampilan penuh kreativitas ini menyampaikan nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air dengan seni yang memikat; Pengukuhan Korps Muballigh Muhammadiyah NTB: Langkah strategis untuk memperkuat dakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang berkemajuan di tengah masyarakat; Pemberian Penghargaan untuk Siswa Berprestasi: Penghargaan ini diberikan kepada siswa Madrasah Bertaraf Internasional Muhammadiyah Boarding School (MBS) UMMAT sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk terus berprestasi serta Resepsi Akbar : Acara penutup ini menghadirkan momen kebersamaan bagi seluruh peserta yang hadir, sekaligus refleksi atas kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menegaskan bahwa Milad ke-112 ini adalah wujud syukur sekaligus pengingat akan tanggung jawab besar Muhammadiyah untuk terus berkontribusi. “Muhammadiyah bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan yang berkomitmen menghadirkan perubahan dan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H. Wirawan, yang mewakili Pj. Gubernur NTB, memberikan apresiasi khusus terhadap peran Muhammadiyah. “Muhammadiyah telah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa ini. Dari fase awal perjuangan kemerdekaan hingga kini, Muhammadiyah selalu hadir dengan kontribusi nyata melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Majelis Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int., menyoroti peran Muhammadiyah di kancah global. Beliau menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya aktif di ranah nasional, tetapi juga memiliki kontribusi nyata di tingkat internasional.
“Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai organisasi yang mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan ke pentas dunia. Melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, Muhammadiyah memberikan solusi terhadap berbagai tantangan global. Semangat ini menjadi modal besar untuk terus menginspirasi dan mendukung terciptanya kemakmuran yang berkeadilan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya penguatan kolaborasi internasional Muhammadiyah dalam menjawab tantangan globalisasi. “Di era yang semakin terhubung, Muhammadiyah memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam isu-isu global seperti perdamaian, pendidikan lintas budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Inilah saatnya kita memperluas cakrawala dakwah dan kerja sama, sehingga Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi global,” tambahnya.
Dalam sesi pengajian kebangsaan, Dr. Arif Jamali Muiz, Staf Khusus Wakil Menteri Dikdasmen, memberikan perspektif tentang pentingnya pendidikan Muhammadiyah dalam membangun karakter bangsa. “Melalui amal usahanya, Muhammadiyah membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembangunan moral dan karakter bangsa yang kuat,” tegasnya.
Perjalanan panjang Muhammadiyah selama 112 tahun menjadi bukti nyata bagaimana gerakan ini mampu bertahan dan terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Milad ini menjadi ajang refleksi untuk memperkuat visi Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran bagi semua, sebagaimana tercermin dalam tema perayaan tahun ini.
Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah, UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak generasi unggul yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi. “UMMAT adalah representasi dari semangat Muhammadiyah untuk terus memajukan pendidikan sebagai modal utama membangun bangsa,” ujar Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA.
Milad Muhammadiyah ke-112 ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk memajukan bangsa dan menghadirkan kemakmuran bukan hanya tugas masa lalu, tetapi juga tanggung jawab generasi sekarang dan mendatang. Muhammadiyah terus berkomitmen menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan bangsa menuju kemakmuran yang hakiki untuk semua (HUMAS UMMAT).