Mataram, 28 April 2025 – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dengan bangga gelar kuliah pakar bertajuk Urban Design for Waterfront City, yang mengangkat studi kasus Kota Tua Ampenan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan wawasan mendalam tentang perancangan kota berbasis kawasan pesisir, yang mengedepankan aspek keberlanjutan, pelestarian sejarah, serta pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan. Kuliah pakar ini menghadirkan narasumber terkemuka, di antaranya Rene Huls dari PUM International Netherlands, Djamila Marni Sandid dari University of Houte Ecole Francisco Ferrer, Belgia, serta H.M. Ramadhani, M.Si, Kepala Bappeda Kota Mataram.
Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi pemerintah dan organisasi terkait, termasuk Bappeda NTB, Dinas Pariwisata NTB, dan Brida NTB, yang turut serta memberikan kontribusi dalam mendiskusikan konsep pengembangan kota tua Ampenan. Sebagai salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang tinggi, Ampenan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya memelihara identitasnya sebagai kota tua, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Ketua Panitia Kegiatan, Ardi Yuniarman,S.T., M.Sc., menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya perencanaan urban yang terintegrasi dan berbasis sejarah, terutama di kawasan Ampenan yang kaya akan nilai-nilai budaya. “Urbanisasi menjadi tolak ukur bagi perkembangan sebuah kota. Kota Ampenan sebagai bagian dari sejarah kota Mataram memiliki peran penting dalam mencerminkan perjalanan waktu. Sebagai warisan budaya, Ampenan harus dijaga dengan baik, dan kita semua berperan aktif dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan mengedepankan pariwisata. Mari kita sama-sama menjaga dan melestarikan kota tua Ampenan agar tetap menjadi warisan berharga yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya dengan semangat.
Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. H. Aji Syailendra Ubaidillah,S.T.,M.Sc., juga menambahkan pandangannya mengenai karakteristik Kota Tua Ampenan yang memiliki keragaman etnis yang unik. “Kota tua Ampenan bukan hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga memiliki keragaman etnis yang meliputi Cina, Arab, dan lainnya. Keberagaman ini merupakan kekayaan budaya yang harus kita jaga dan kembangkan. Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, mengingat para narasumber yang hadir berasal dari kalangan profesional dengan pengalaman yang luas di Eropa, dan mereka memiliki wawasan yang sangat penting untuk perkembangan urbanisasi di kawasan Ampenan,” ungkap H. Aji Salaendra.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., memberikan sambutan hangat dan apresiasi terhadap kegiatan ini. Beliau berharap melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, akan tercipta suatu perencanaan urban yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. “Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam pengembangan urbanisasi di kawasan Ampenan. Kami berharap agar Bappeda Kota Mataram dan UMMAT dapat terus melanjutkan kerjasama ini dalam rangka mewujudkan perencanaan kota yang tidak hanya berfokus pada modernisasi, tetapi juga menjaga kelestarian sejarah dan budaya. Urban Design for Waterfront City di Ampenan ini dapat menjadi model pengembangan kota berkelanjutan yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan,” jelas Rektor.
H.M. Ramadhani, M.Si, Kepala Bappeda Kota Mataram, juga mengungkapkan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung pengembangan kawasan Ampenan. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap ide-ide yang berkembang dari kuliah pakar ini dapat diimplementasikan dalam perencanaan pembangunan Kota Ampenan ke depan. Peran aktif masyarakat dan akademisi sangat diperlukan untuk menjaga dan memajukan kawasan ini sebagai bagian dari identitas dan potensi pariwisata Mataram,” ujarnya.
Kuliah pakar ini menjadi bagian dari upaya UMMAT dalam mendukung pengembangan kawasan Ampenan sebagai kawasan wisata yang menarik, berkelanjutan, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dengan kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan Ampenan dapat berkembang menjadi kota yang tidak hanya ramah wisatawan, tetapi juga mempertahankan identitas budaya dan sejarah yang dimilikinya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi proyek pengembangan lebih lanjut dan memberikan inspirasi bagi para profesional di bidang perencanaan kota untuk terus menciptakan solusi desain yang inovatif dan berbasis pada kebutuhan serta karakteristik lokal (HUMAS UMMAT).
Mataram, 26 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar acara Pembekalan Soft Skills Siap Kerja bagi calon wisudawan/wisudawati Periode Maret 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan non-teknis yang dibutuhkan di dunia kerja, serta membuka wawasan mereka terkait peluang karier di berbagai sektor industri.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) NTB, IGd Putu Aryadi, S.Sos. M.H., serta Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Pemberdayaan, Dinas Perindustrian NTB, Dr. Aryanti Dwiyani, S.Pt. M.Pd., juga turut hadir Business Manager Bank NTB Syariah yang mewakili lembaga keuangan, M. Nur Rahmat.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen universitas dalam mempersiapkan lulusannya agar lebih kompetitif di dunia kerja. Beliau juga menekankan pentingnya soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan etika profesional yang menjadi faktor penentu keberhasilan seseorang di dunia kerja. “Selain penguasaan ilmu akademik, calon lulusan juga perlu memiliki keterampilan interpersonal dan profesionalisme yang kuat agar mampu beradaptasi dengan cepat di dunia kerja,” ujarnya.
“Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Tercatat sebanyak 262 calon wisudawan menghadiri acara ini, menunjukkan minat besar dalam meningkatkan kesiapan mereka sebelum memasuki dunia kerja.,” tambah Dr. Erwin.
Kegiatan ini direncanakan akan menjadi agenda rutin menjelang wisuda. Selain itu, UMMAT juga berencana untuk menyelenggarakan job fair dengan menggandeng instansi terkait, dunia usaha, dan industri guna memberikan peluang lebih luas bagi para alumni.
Dalam pemaparan materi, Kepala Disnaker NTB, IGd Putu Aryadi, menekankan pentingnya kesiapan mental dan keterampilan adaptasi di era globalisasi. Ia juga menyampaikan berbagai peluang kerja yang tersedia di NTB serta strategi bagi lulusan baru untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Pemberdayaan, Dinas Perindustrian NTB, Dr. Aryanti, menjelaskan perkembangan sektor industri di NTB serta peluang yang dapat dimanfaatkan oleh lulusan UMMAT. Ia juga mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan keterampilan teknis dan non-teknis guna menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Dari sisi perbankan, M. Nur Rahmat, Business Manager Bank NTB Syariah menjelaskan peran lembaga keuangan dalam mendukung pengembangan karier dan kewirausahaan bagi lulusan baru. Ia juga mengajak mahasiswa untuk memahami literasi keuangan agar dapat mengelola keuangan pribadi maupun bisnis dengan baik di masa depan.
Kegiatan pembekalan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para mahasiswa berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para pemateri. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan calon wisudawan UMMAT dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dengan keterampilan dan wawasan yang telah mereka peroleh (HUMAS UMMAT).
Mataram, 4 Februari 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar acara Create Global Connection yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai Sustainable Development Goals (SDGs). Acara ini menghadirkan berbagai narasumber ternama yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya peran pemuda dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Chairman of Youth SDGs Center, Haziz Hidayat, menekankan bahwa kegiatan ini lahir dari keresahan terhadap rendahnya tingkat pemahaman generasi muda mengenai SDGs. “SDGs bukan hanya tentang program, tetapi juga tentang kemanusiaan (humanity). Kegiatan ini merupakan langkah awal, dan kami akan mengupayakan tindak lanjut untuk terus meningkatkan kesadaran serta keterlibatan pemuda dalam pencapaian SDGs,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UMMAT, Dr. Muhammad Ali, M.Si., turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya SDGs sebagai tanggung jawab moral bersama. “SDGs ini saya lihat sebagai tanggung jawab moral kita, sebagaimana yang tercermin dalam Mars Muhammadiyah yang kita nyanyikan tadi amar ma’ruf nahi munkar. Ini berarti kita harus peduli terhadap lingkungan sekitar kita dengan menebarkan kebaikan, kebermanfaatan untuk semua. Saya berharap lembaga-lembaga kemahasiswaan lebih peduli terhadap SDGs dan mengambil peran aktif dalam pencapaiannya,” pesannya.
Acara ini juga menghadirkan Keynote Speaker dari Gubernur NTB yang diwakili oleh perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga. Dalam materinya, beliau menyoroti potensi pemuda dalam pembangunan, mengacu pada lima domain utama Indeks Pembangunan Pemuda, yaitu: Pendidikan, Kesehatan dan kesejahteraan, Partisipasi dan kepemimpinan, Kesempatan dan lapangan kerja dan Gender dan diskriminasi.
Acara ini juga menghadirkan diskusi yang dipandu oleh moderator Bapak Itrawadi Al Bayani, S.H. Diskusi ini menghadirkan narasumber berpengalaman di bidangnya, di antaranya: Nur Aidah Arifah Tara, Ph.D. (Akademisi NTB), Lia Rosida, M.Dev., St (National Project Administrator-UNDP), dan Supiandi, SE., M.Ec, Dev., QWP (Konsultan Ekonomi dan Bisnis).
Dalam sesi diskusi, para narasumber menyampaikan wawasan mengenai langkah-langkah konkret yang dapat diambil pemuda dalam mengimplementasikan SDGs. Nur Aidah Arifah Tara, Ph.D. menekankan pentingnya peran akademisi dalam memberikan edukasi yang lebih luas tentang SDGs. Lia Rosida, M.Dev., St membahas upaya UNDP dalam mendorong inisiatif pemuda untuk berkontribusi dalam pencapaian SDGs. Sementara itu, Supiandi, SE., M.Ec, Dev., QWP menyoroti pentingnya aspek ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan serta peran pemuda dalam mengembangkan inovasi sosial yang berdampak luas.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai elemen mahasiswa, akademisi, serta organisasi kepemudaan yang turut aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Antusiasme peserta terlihat dari berbagai pertanyaan kritis yang diajukan terkait implementasi SDGs di NTB dan Indonesia secara umum.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap SDGs semakin meningkat, serta mendorong aksi nyata dalam berbagai sektor untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. UMMAT berkomitmen untuk terus mengadakan program-program yang memperkuat jejaring dan kontribusi pemuda dalam pembangunan global (HUMAS UMMAT).
Mataram, Sebagai wujud komitmen dalam mendukung pendidikan inklusif, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan bangga mengumumkan pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Berangkat dari motto “UMMAT Ramah Disabilitas, Rumah bagi Semua”, unit ini hadir untuk memastikan layanan setara bagi penyandang disabilitas, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, maupun masyarakat umum (22/11).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa pembentukan ULD menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan berkeadilan. “Pembentukan unit ini sangat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang setara untuk penyandang disabilitas, sehingga UMMAT bisa menjadi rumah bagi semua,” ungkapnya.
Proses pembentukan ULD dimulai dengan digelarnya Workshop Pembentukan Unit Layanan Disabilitas pada 27 Juli 2024, yang melibatkan berbagai unit di tingkat fakultas dan universitas. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan visi dalam menciptakan layanan inklusif di lingkungan UMMAT.
Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber utama yakni, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, yang memberikan wawasan tentang urgensi pembentukan ULD dalam mendukung pendidikan ramah disabilitas dan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT, yang menjelaskan peran strategis ULD dalam mewujudkan kampus inklusif yang mampu mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
Hasil dari workshop ini dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 190/II.3.AU/KEP/B/IX/2024, yang secara resmi menunjuk pengurus ULD UMMAT. Langkah ini menjadi pondasi kuat bagi UMMAT untuk melangkah lebih jauh dalam membangun pendidikan inklusif.
Sebagai upaya memperkuat kapasitas ULD, pada 7 November 2024 diselenggarakan Workshop Penyusunan Kebijakan Ramah Disabilitas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, yaitu Ahmad Jaka, tokoh penyandang disabilitas yang dikenal luas sebagai inspirator inklusi, serta Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., Ketua ULD UMMAT.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan pentingnya kebijakan yang mendukung pelayanan inklusif. “Workshop ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ULD agar mampu memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika UMMAT dan masyarakat umum,” katanya.
Keberadaan ULD telah diperkenalkan kepada mahasiswa baru dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Sosialisasi ini bertujuan membangun pemahaman tentang pentingnya lingkungan kampus yang inklusif dan ramah disabilitas, sehingga tercipta budaya akademik yang mendukung kesetaraan.
Sebagai pengakuan atas komitmen dan kompetensinya, ULD UMMAT telah dipercaya sebagai mitra Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas. Pada 31 Agustus 2024, Staff Khusus Menteri Sosial RI, Dr. Faozan Amar, S.Ag., MM., bersama Kepala Balai Sentra Paramita di Mataram, Raden Latifah Ningrum, menyerahkan bantuan kepada masyarakat sesuai hasil assessment yang telah dilakukan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan kuliah umum bertema “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat,” yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk sivitas akademika UMMAT.
Ketua Pembentukan ULD, Hamdi, S.H.I., LL.M., menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran proses pembentukan unit ini. “Alhamdulillah, rangkaian kegiatan pembentukan ULD berjalan sesuai harapan. Dengan adanya unit ini, kami berharap UMMAT dapat memberikan layanan ramah disabilitas yang bermanfaat bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas,” ujarnya.
Ketua ULD UMMAT, Nurliyah Nikmatul Hikmah, M. Kom., menjelaskan pentingnya keberadaan ULD di lingkungan kampus. “Langkah pertama kami adalah melakukan assessment kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait pengadaan sarana prasarana pendukung. Kami juga akan terlibat dalam setiap pembangunan gedung baru untuk memastikan aksesibilitas yang layak,” jelasnya.
Rangkaian pembentukan ULD ini didukung oleh hibah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMDIKBUD RISTEK). Dengan hadirnya ULD, UMMAT berharap dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan inklusif di Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).
Mataram , Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Pahlawan tahun ini, dosen dan seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), yang dipelopori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Sejarah, mengadakan serangkaian kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan tersebut diawali dengan Bakti Sosial di Pantai Cemare pada Minggu, 10 November 2024, dan dilanjutkan dengan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk pada Rabu, 13 November 2024.
Mengusung tema “Gerakan Bersih-Bersih Pantai Cemare”, kegiatan bakti sosial di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat melibatkan partisipasi aktif dari dosen, mahasiswa, serta masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong-royong, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Selama kegiatan tersebut, peserta membersihkan area pantai dari sampah plastik dan material lain yang merusak ekosistem. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi keberlanjutan sumber daya alam.
Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT, Ilmiawan, M.Pd., menyatakan bahwa momentum Hari Pahlawan menjadi momen refleksi penting bagi seluruh elemen kampus, khususnya bagi mahasiswa Sejarah. “Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, kami di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi NTB, melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah bakti sosial yang dilaksanakan di Pantai Cemare dan dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Majeluk, di mana kami mengadakan upacara tabur bunga dan musikalisasi puisi bertema kepahlawanan,” ujarnya.
Ilmiawan menekankan pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah. “Sebagai bagian dari disiplin ilmu sejarah, kami berharap mahasiswa dapat memetik pembelajaran dari peringatan Hari Pahlawan ini. Kami ingin membangkitkan kesadaran mahasiswa terhadap peninggalan sejarah dan membangun kedekatan emosional dengan perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa,” harapnya.
Kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan Majeluk diwarnai dengan upacara khidmat yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa. Selain tabur bunga, acara juga mencakup pembacaan puisi bertema pahlawan yang menggugah rasa nasionalisme dan musikalisasi puisi yang disajikan oleh perwakilan mahasiswa. Momen ini menciptakan suasana haru dan refleksi mendalam, mengingatkan semua peserta akan pentingnya menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi bangsa dan negara.
Ketua HMPS Sejarah, Nurul Aini, juga menyampaikan harapannya setelah kegiatan ziarah dan tabur bunga. “Saya berharap momen ini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang jasa-jasa mereka, tetapi juga memperdalam pemahaman sejarah, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta mendorong mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya berharap kegiatan ini dapat mempererat solidaritas antarmahasiswa dan memotivasi mereka untuk berkontribusi positif bagi bangsa, menjaga semangat kepahlawanan, serta berperan aktif dalam pembangunan negara,” jelasnya.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMMAT berharap dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kebangsaan yang lebih kuat di kalangan mahasiswa, agar mereka terus menghargai dan melestarikan warisan sejarah bangsa. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan, memperdalam pemahaman sejarah, dan mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan positif di masyarakat (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan Kuliah Umum antara Fakultas Hukum, Fakultas Teknik UMMAT bersama Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Acara ini dihadiri oleh perwakilan pimpinan UMMAT, pihak KPPU, serta dosen dan mahasiswa. Kerjasama ini menjadi langkah awal dalam membangun pemahaman bersama mengenai pentingnya persaingan usaha yang sehat sebagai landasan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan (31/10/2024).
Dr. Zaenuddin, M.Pd.I., Wakil Rektor IV UMMAT yang mewakili Rektor UMMAT, mengucapkan rasa syukur atas kehadiran KPPU di kampus UMMAT. Ia menyoroti perjalanan UMMAT yang kini telah berusia 44 tahun, dengan jumlah mahasiswa mencapai 10.700, tersebar di tujuh fakultas dan termasuk program PPG. “Visi UMMAT untuk menjadi universitas yang Islami, unggul, dan berdaya saing di kawasan ASEAN adalah tantangan besar. Namun, melalui kolaborasi seperti ini, tantangan tersebut dapat lebih mudah dicapai,” ungkapnya. Ia menambahkan, “Alhamdulillah hari ini KPPU hadir untuk menjalin MoU dengan Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik UMMAT, yang semoga menjadi langkah baik bagi kita semua.” tambahnya.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama KPPU, Daswin Nur, SE., ME., memberikan apresiasi terhadap UMMAT yang menyambut baik inisiatif kerjasama ini. Ia menekankan pentingnya menciptakan budaya usaha yang sehat dan logis, selaras dengan upaya pemerintah untuk mendukung iklim kompetisi yang adil. “Harapan kami, kolaborasi ini akan melahirkan banyak hal positif dan bermanfaat bagi kedua belah pihak, khususnya dalam upaya edukasi publik mengenai regulasi dan penegakan persaingan usaha di Indonesia,” tutur Daswin. Ia juga mengajak mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam mewujudkan persaingan usaha yang sehat melalui praktik dan kajian akademik.
Acara dilanjutkan dengan Kuliah Umum bertajuk “Tugas dan Fungsi KPPU untuk Ekonomi Berkemajuan” yang disampaikan oleh Dr. Rhido Jusmadi, SH., MH., Komisioner Anggota KPPU. Dr. Rhido menjelaskan berbagai aspek dari tugas KPPU dalam mengawasi persaingan usaha di Indonesia, mulai dari regulasi, penegakan hukum, hingga penanganan berbagai kasus monopoli dan praktik kartel yang merugikan konsumen. “KPPU berperan penting dalam memastikan iklim usaha tetap kompetitif. Dengan kompetisi yang sehat, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Mahasiswa yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi selama kuliah umum, mengajukan pertanyaan terkait berbagai isu seperti perlindungan konsumen, regulasi persaingan usaha, dan tantangan dalam mengawasi perusahaan besar yang mendominasi pasar. Diskusi yang berlangsung aktif tersebut menunjukkan tingginya ketertarikan mahasiswa terhadap isu persaingan usaha yang diatur oleh KPPU.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi civitas akademika UMMAT tetapi juga memperkaya wawasan mahasiswa terkait isu-isu hukum dan persaingan usaha. Dr. Zaenuddin menyatakan bahwa UMMAT terbuka terhadap peluang kerjasama lebih lanjut dengan KPPU di bidang riset dan pelatihan yang akan melibatkan mahasiswa dan dosen untuk mendalami studi kasus dan analisis peraturan persaingan usaha di Indonesia (HUMAS UMMAT).