UMMAT Resmi Melepas Mahasiswi Administrasi Bisnis untuk Ajang Internasional di 3 Negara

UMMAT Resmi Melepas Mahasiswi Administrasi Bisnis untuk Ajang Internasional di 3 Negara

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Baiq Fera Susmita Putri, mahasiswi Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), resmi dilepas untuk mengikuti International Conference Santri Mendunia (ICSM) Batch 3 yang akan berlangsung pada 6–11 Oktober 2025 di tiga negara sekaligus: Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Acara pelepasan digelar pada Rabu, 2 Oktober 2025, di Ruang Tamu Rektor UMMAT. Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran pimpinan universitas, wakil rektor, sekretaris rektor, dekan, wakil dekan FISIPOL, dan ketua program studi Administrasi Bisnis serta Orang tua mahasiswa. Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti momen istimewa ini.

Baiq Fera merupakan alumni Darullughah Wadda’awah (DALWA) Pasuruan, Jawa Timur, dan kini tercatat sebagai mahasiswa aktif Administrasi Bisnis UMMAT. Ia berasal dari Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Prestasinya di ajang internasional ini bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga mengharumkan nama kampus dan daerah asalnya.

Selama tujuh hari, Baiq Fera akan mengikuti rangkaian kegiatan, antara lain: Presentasi paper ilmiah bersama peserta dari berbagai negara, Study tour ke universitas unggulan dan pesantren terkemuka, Kunjungan budaya ke destinasi wisata di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Dekan FISIPOL UMMAT, Dr. Iwan Tanjung Sutarna, S.IP., MPA., menyampaikan apresiasinya, “Ananda Baiq Fera adalah representasi terbaik dari semangat mahasiswa UMMAT. Keberaniannya menembus panggung internasional menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain. Saya yakin ia mampu menunjukkan kemampuan luar biasa dan membawa nama baik UMMAT serta Indonesia.” Kesannya.

Senada, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menambahkan, “Alhamdulillah UMMAT mengajak mahasiswi kita dalam misi Santri Mendunia menuju tiga negara. Hal ini sejalan dengan cita-cita Muhammadiyah: Muhammadiyah untuk dunia. Semoga langkah ini memperkuat visi UMMAT sebagai kampus Islami, mandiri, unggul, dan berdaya saing di ASEAN.” Ujarnya.

Rasa syukur juga disampaikan oleh orang tua Baiq Fera. Lalu Sanusi, ayahnya, mengatakan, “Walaupun anak saya sudah mendapat izin dari kami, tanpa restu kampus ia tidak akan bisa berangkat. Terima kasih kepada pimpinan UMMAT yang telah mendukung penuh langkah ini.” Kesannya.

Di tengah kebahagiaannya, Baiq Fera menyampaikan harapannya, “Jangan pernah merasa tidak mampu atau takut. Untuk meraih kesuksesan, yang dibutuhkan adalah keberanian dan percaya diri. Saya berharap kampus terus mendukung mahasiswa yang berprestasi agar mereka bisa berkembang dan berani mengambil peluang.” Harapnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UMMAT, Asbah, M.Hum., juga menegaskan pentingnya internasionalisasi kampus. “Kita perlu menyiapkan lebih banyak mahasiswa UMMAT untuk tampil sebagai pemimpin dunia di masa depan. Gerakan internasionalisasi harus digalakkan dengan lebih masif. Santri Mendunia, Pemimpin Dunia Masa Depan. Baiq Fera adalah salah satu mahasiswa yang sedang kita siapkan menuju kepemimpinan global tersebut.” Tegasnya.

Sebagai informasi, ICSM merupakan ajang internasional yang mempertemukan pelajar, pemuda, dan santri dari berbagai negara untuk berbagi ide, pengalaman, dan karya. Keikutsertaan Baiq Fera menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing secara global sekaligus berperan sebagai duta positif yang memperkenalkan Indonesia ke dunia.

Dengan tekad dan persiapan matang, Baiq Fera berkomitmen mempersembahkan yang terbaik dalam ICSM 2025. Prestasi ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa UMMAT lainnya untuk berani melangkah, menembus batas, dan mengharumkan nama bangsa di panggung internasional. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Islam Berkemajuan di Perguruan Tinggi, UMMAT Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum dan Buku Ajar AIK

Perkuat Islam Berkemajuan di Perguruan Tinggi, UMMAT Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum dan Buku Ajar AIK

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kurikulum dan Buku Ajar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) pada Jumat–Sabtu, 26–27 September 2025 di Garden Hotel, Mataram. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat nilai-nilai Islam berkemajuan di dunia pendidikan tinggi serta memperkokoh identitas perguruan tinggi Muhammadiyah sebagai pusat lahirnya generasi yang berilmu dan berakhlak mulia.

Kepala LP3IK UMMAT, Dr. Muhammad Anugrah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa workshop ini diinisiasi karena adanya kebutuhan mendesak untuk menyempurnakan kurikulum AIK yang telah diluncurkan oleh Muhammadiyah. Kurikulum tersebut harus diterjemahkan dalam konteks pembelajaran yang lebih aplikatif dan sesuai dengan karakteristik mahasiswa UMMAT.

“Kegiatan ini lahir dari kerisauan terhadap implementasi Kurikulum AIK. Kami ingin memastikan AIK di UMMAT tidak hanya berhenti pada dokumen formal, tetapi benar-benar hidup dalam praktik pembelajaran. Perkembangan buku ajar AIK ini merupakan tajdid atau pembaruan agar mahasiswa UMMAT menjadi insan berilmu, beriman, dan berkemajuan,” jelasnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menekankan pentingnya AIK sebagai ruh dalam sistem pendidikan Muhammadiyah. Ia menambahkan bahwa pembaruan kurikulum dan buku ajar AIK diharapkan menjadi motor penggerak lahirnya mahasiswa yang unggul tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam akhlak dan kontribusi sosial.

“Semoga dari kegiatan ini kita bisa mengikuti perkembangan AIK yang terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. AIK adalah jati diri perguruan tinggi Muhammadiyah, dan kita punya tanggung jawab untuk menjaganya agar tetap relevan dan kontekstual,” ungkapnya.

Hadir secara khusus memberikan arahan, Prof. Dr. Tabroni, M.Si. dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, yang menyampaikan pesan penuh makna. Ia menggarisbawahi bahwa kualitas pengelolaan AIK berbanding lurus dengan kualitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA).

“Saya punya hipotesis, kalau AIK-nya baik maka PTM juga baik. Sebaliknya, kalau AIK bermasalah maka PTM pun akan bermasalah. Tingkatan tertinggi dalam pengelolaan AIK adalah ketika kampus sudah mencapai loving AIK bahkan mainstreaming AIK. Harapan saya, UMMAT bisa mencapai level itu,” tegasnya.

Prof. Tabroni juga menekankan bahwa mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tidaklah mudah. Diperlukan fondasi yang kuat dalam tiga spirit Islam: Pertama, Spirit Tauhid, yang murni dan menjadi landasan dakwah. Kedua, Spirit Ilmu Pengetahuan, agar perguruan tinggi melahirkan lulusan berwawasan luas dan tidak sekadar mengantongi ijazah. Ketiga, Spirit Al-Islam, yang menjadi energi penggerak bagi semua sivitas akademika dalam membumikan nilai Islam berkemajuan.

Sebagai penutup, seluruh peserta sepakat bahwa AIK bukan sekadar mata kuliah wajib, melainkan identitas, ruh, dan napas perjuangan perguruan tinggi Muhammadiyah. Dengan semangat tajdid, UMMAT berkomitmen melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga membawa misi pencerahan peradaban melalui Islam berkemajuan. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Bekali Calon Wisudawan dengan Soft Skill: Siapkan Generasi Unggul Hadapi Dunia Kerja dan Studi Lanjut

UMMAT Bekali Calon Wisudawan dengan Soft Skill: Siapkan Generasi Unggul Hadapi Dunia Kerja dan Studi Lanjut

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Bagian Pengembangan Karir, Inkubasi Bisnis, dan Tracer Study Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan lulusan unggul dengan menggelar kegiatan Pembekalan Soft Skill bagi calon wisudawan periode September 2025. Acara berlangsung meriah di Auditorium H. Anwar Ikraman pada 22 September 2025, dihadiri oleh 884 peserta yang tercatat berdasarkan daftar hadir.

Kegiatan ini menjadi salah satu program strategis UMMAT dalam membekali mahasiswa menjelang kelulusan, dengan tujuan agar mereka tidak hanya berbekal kemampuan akademik, tetapi juga memiliki keterampilan non-akademik yang dibutuhkan di dunia kerja maupun studi lanjut. Melalui pembekalan ini, mahasiswa diharapkan mampu menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif.

Kepala Bagian Pengembangan Karir, Inkubasi Bisnis, dan Tracer Study sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Hamdi, S.H., LL.M., menegaskan bahwa pembekalan ini merupakan bentuk keseriusan UMMAT dalam mendampingi mahasiswa hingga mereka benar-benar siap memasuki dunia profesional.

“Inti dari kegiatan ini adalah menyiapkan lulusan UMMAT agar mampu bersaing di dunia kerja, industri, maupun dunia usaha. Selain itu, kami juga ingin memastikan para lulusan memiliki kesiapan untuk meraih beasiswa studi lanjut, baik di dalam maupun luar negeri. Komitmen UMMAT adalah mendampingi mahasiswa sampai mereka menemukan dunia kerja atau melanjutkan studi, sehingga mereka tidak berjalan sendiri setelah wisuda,” jelas Hamdi.

Hamdi juga menambahkan bahwa pembekalan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi langkah nyata UMMAT dalam mendukung visi universitas sebagai perguruan tinggi Islam yang unggul, berdaya saing, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Untuk memperkuat pemahaman peserta, panitia menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Imamul Wathoni, M.Ag., dari MataGaruda, memberikan pemaparan tentang peluang Beasiswa LPDP. Sementara itu, narasumber kedua, M. Anang Yusron, S.Psi., dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja, membawakan materi bertajuk Persiapan Memasuki Dunia Kerja dan Layanan Informasi Pasar Kerja.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., turut memberikan arahannya dalam kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa pembekalan soft skill merupakan bagian integral dari rangkaian prosesi wisuda, sekaligus wujud kepedulian universitas terhadap masa depan lulusannya.

“In syaa Allah, wisuda akan dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 24 dan 25 September 2025. Saya berharap pembekalan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh calon wisudawan, karena ilmu yang didapat hari ini akan menjadi bekal penting untuk melangkah ke tahap berikutnya, baik dalam karier, studi lanjut, maupun dunia usaha,” ungkap Rektor.

Beliau juga menegaskan bahwa UMMAT tidak hanya melepas mahasiswa sebagai alumni, tetapi terus memberikan pendampingan melalui berbagai program pengembangan karir, inkubasi bisnis, hingga jejaring alumni yang kuat.

Sebagai bentuk keberlanjutan program, panitia mengimbau seluruh peserta untuk tetap bergabung dalam grup komunikasi yang telah dibuat. Grup ini akan menjadi wadah informasi penting terkait pendampingan siap kerja, informasi beasiswa, lowongan kerja, job fair, hingga kegiatan temu alumni. Dengan demikian, UMMAT memastikan lulusannya tidak berjalan sendiri, melainkan tetap dalam lingkaran ekosistem yang mendukung pengembangan karir mereka.

Kegiatan pembekalan ini semakin memperkuat citra UMMAT sebagai kampus islami yang tidak hanya fokus pada proses belajar mengajar di kelas, tetapi juga memberikan perhatian serius pada pengembangan karir mahasiswa. Dengan bekal akademik dan soft skill yang seimbang, lulusan UMMAT diharapkan mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. (HUMAS UMMAT)

Tiga Mahasiswa UMMAT Lolos Pra Nasional MTQMN, Siap Berlaga di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Tiga Mahasiswa UMMAT Lolos Pra Nasional MTQMN, Siap Berlaga di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Mataram , Tiga mahasiswa terbaik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil meraih prestasi membanggakan dengan lolos seleksi Pra-Nasional Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN). Mereka akan tampil mewakili kampus pada perhelatan MTQMN yang akan digelar di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, pada 6–11 Oktober 2025.

Adapun mahasiswa yang akan berlaga pada ajang bergengsi tingkat nasional tersebut adalah: Ainun Iman – Mahasiswi Prodi S1 ​​Teknik Sipil, cabang Tilawah Putri , Muh. Minwar Hadi – Mahasiswa Prodi Hukum, cabang Hifzil Qur’an 10 Juz Putra , Raudatam Mirriadil Jinan – cabang Hifzil Qur’an 20 Juz Putri.

Kepala Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam & Kemuhamadiyahan (LP3IK) UMMAT, Dr. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I, menyampaikan bahwa keberhasilan mahasiswa UMMAT lolos ke tahap nasional ini merupakan buah dari pelatihan yang konsisten serta dedikasi mahasiswa dalam mendalami Al-Qur’an.

“MTQMN bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi lebih dari itu, ini adalah ruang pembentukan pribadi mahasiswa yang Qur’ani. Kami berharap, melalui kegiatan ini, lahir paradigma integratif antara Islam dan sains sehingga mahasiswa tidak hanya unggul dalam bacaan dan hafalan Al-Qur’an, tetapi juga dapat mengembangkan dirinya sebagai cendekiawan Qur’ani yang intelek, berilmu, dan bermanfaat bagi umat,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I , juga memberikan pesan khusus kepada para mahasiswa yang akan berkompetisi. “Atas nama pimpinan universitas, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ananda mahasiswa yang telah lolos seleksi MTQMN. Lanjutkan perjuangan dengan sungguh-sungguh agar mencapai hasil yang diharapkan, dengan banyak berdoa, berikhtiar, dan tentunya bertawakal kepada Allah SWT. Jangan lupa juga untuk selalu meminta ridho dari orang tua, karena doa mereka menjadi kekuatan terbesar,” pesannya penuh makna.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi membanggakan tersebut. Menurutnya, pencapaian ini adalah bukti bahwa UMMAT terus berkomitmen dalam melahirkan generasi muda yang berakhlak mulia dan berdaya saing global.

“Al-Qur’an adalah sumber inspirasi dan pedoman hidup. Kami sangat bangga kepada mahasiswa yang terpilih mewakili UMMAT di MTQMN. Semoga semangat mereka menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya untuk terus menjadikan Al-Qur’an sebagai pusat peradaban, sekaligus mampu mengharumkan nama universitas di tingkat nasional,” ujarnya.

Tidak hanya dukungan dari pimpinan universitas, semangat juga datang dari para mahasiswa yang akan bertanding. Ainun Iman, peserta cabang Tilawah Putri, mengaku bahwa keikutsertaannya adalah wujud bakti kepada kampus dan keluarga.

“Saya ingin memberikan yang terbaik untuk UMMAT. Persaingan di tingkat nasional pasti berat, tapi saya yakin dengan doa dan dukungan dari semua pihak, kami bisa memberikan hasil terbaik,” ucapnya penuh optimis.

Hal serupa juga disampaikan oleh Muh. Minwar Hadi, peserta cabang Hifzil Qur’an 10 Juz. Ia menekankan bahwa menjaga hafalan membutuhkan kedisiplinan tinggi.

“Setiap hari saya berusaha menjaga hafalan dengan murajaah bersama pembina. InsyaAllah, dengan niat yang lurus, usaha keras, dan doa dari orang tua serta civitas akademika UMMAT, kami bisa berkompetisi dengan baik,” ungkapnya.

Sedangkan Raudatam Mirriadil Jinan, peserta Hifzil Qur’an 20 Juz Putri, menuturkan bahwa perjuangannya bukan hanya untuk lomba, tetapi juga sebagai jalan untuk memperkuat kecintaannya terhadap Al-Qur’an.

“Saya ingin MTQMN ini menjadi momentum pembelajaran, bukan hanya untuk meraih juara, tetapi juga untuk terus memperdalam hubungan dengan Al-Qur’an. Saya percaya, apapun hasilnya nanti, yang terpenting adalah istiqamah dalam menjaga amanah ini,” jelasnya. (HUMAS UMMAT)

Hadirkan Layanan Medis Gratis bagi Warga Desa Kekait, Kelompok 1 KKN UMMAT Berkolaborasi dengan 3L

Hadirkan Layanan Medis Gratis bagi Warga Desa Kekait, Kelompok 1 KKN UMMAT Berkolaborasi dengan 3L

Kekait, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Kelompok 1 yang tengah mengabdi di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, berkolaborasi dengan Yayasan Literasi Lumbung Lombok (3L) mengadakan kegiatan cek kesehatan dan pengobatan gratis pada Minggu (24/8/2025). Kegiatan sosial ini diikuti secara antusias oleh ratusan warga Desa Kekait dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lanjut usia.

Sejak pagi, masyarakat sudah memadati lokasi kegiatan yang dipusatkan di balai desa. Suasana penuh semangat kebersamaan terlihat ketika warga secara bergiliran mengikuti pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini mencakup layanan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, konsultasi kesehatan, serta pemberian obat-obatan secara gratis sesuai hasil diagnosis.

Kepala Desa Kekait, Masjudin Dahlan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan yang diprakarsai mahasiswa KKN UMMAT bersama 3L. “Kami menyambut baik kegiatan cek kesehatan gratis ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Desa Kekait. Semoga kegiatan ini dapat membantu warga menjaga kesehatan, mendeteksi penyakit sejak dini, dan menumbuhkan kesadaran pentingnya pola hidup sehat demi kesejahteraan bersama,” ungkapnya.

Ia juga berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar masyarakat desa semakin terbantu, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau.

Ketua KKN Kelompok 1 UMMAT menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sejalan dengan semangat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

“Kegiatan cek kesehatan dan pengobatan gratis ini kami laksanakan sebagai salah satu program utama KKN di Desa Kekait. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa layanan kesehatan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dini serta pola hidup sehat. Kami berterima kasih kepada Yayasan Literasi Lumbung Lombok atas kolaborasi dan dukungannya, serta kepada pemerintah desa, tenaga medis, dan seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi,” jelasnya.

Kolaborasi dengan Yayasan 3L juga menjadi nilai tambah, mengingat yayasan tersebut aktif bergerak di bidang literasi dan sosial masyarakat. Dalam kegiatan ini, 3L memberikan dukungan logistik, tenaga relawan, serta turut menyosialisasikan pentingnya literasi kesehatan bagi masyarakat.

Program cek kesehatan dan pengobatan gratis ini memiliki tiga tujuan utama: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan secara preventif, Memberikan layanan kesehatan dasar gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mungkin kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, serta Membantu deteksi dini penyakit sehingga masyarakat dapat melakukan langkah penanganan lebih lanjut sebelum kondisi memburuk.

Selain pemeriksaan kesehatan, masyarakat juga diberikan penyuluhan singkat tentang pola makan sehat, pentingnya olahraga teratur, serta menjaga kebersihan lingkungan sebagai salah satu faktor pendukung kesehatan.

Sejumlah warga mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti kegiatan ini. Banyak dari mereka yang belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan dalam waktu lama. Dengan adanya layanan gratis ini, mereka merasa terbantu untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini.

“Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan gratis ini. Biasanya kalau mau cek kesehatan harus jauh-jauh ke puskesmas. Sekarang bisa langsung diperiksa di desa sendiri dan kami juga dapat obat-obatan sesuai kebutuhan,” ujar salah seorang warga yang mengikuti pemeriksaan.

Di akhir acara, mahasiswa KKN UMMAT dan relawan 3L juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat agar tidak menyepelekan kesehatan. Pemeriksaan dini dan kesadaran menjaga pola hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah berbagai penyakit, sekaligus mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan produktif. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Nilai Islami dan Profesionalisme Pegawai, LP3IK Bersama BAUK UMMAT Gelar Baitul Arqam serta Service Excellent

Perkuat Nilai Islami dan Profesionalisme Pegawai, LP3IK Bersama BAUK UMMAT Gelar Baitul Arqam serta Service Excellent

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Pengkajian, Pengembangan, Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) bersama Biro Administrasi Umum, Kepegawaian, dan Keuangan (BAUK) sukses menyelenggarakan Baitul Arqam (BA) Pegawai dan Service Excellent (SE). Kegiatan ini mengusung tema “Sinergi Bersama Menuju UMMAT yang Islami, Unggul, dan Berkemajuan” dan berlangsung pada 22–24 Agustus 2025 di Lombok Garden Hotel, Mataram.

Ketua Panitia, Ilham, M.Pd., BI., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh pegawai UMMAT untuk menyegarkan kembali nilai keislaman dan kemuhammadiyahan sekaligus meningkatkan profesionalitas kerja.

“Peserta terbagi dalam dua forum sesuai sistem perkaderan Muhammadiyah. Baitul Arqam menekankan aspek ideologi, akidah, ibadah, dan akhlak, sedangkan Service Excellent berfokus pada penguatan profesionalitas kerja dan pelayanan prima. Harapan kami, peserta bisa fokus mengikuti seluruh rangkaian acara agar manfaatnya benar-benar dirasakan untuk peningkatan kualitas individu maupun kelembagaan,” ujarnya.

Kepala LP3IK UMMAT, Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I., menegaskan bahwa kedua forum ini merupakan bagian integral dari penguatan tujuh ekosistem kampus Islami yang dirancang UMMAT. “QS. Al-Qasas ayat 26 menegaskan bahwa sebaik-baik pegawai adalah al-qowiyul amin, kuat dan dapat dipercaya. Dengan semangat itu, Baitul Arqam dan Service Excellent menjadi sarana memperbaiki kualitas diri sekaligus menumbuhkan amanah dalam tugas. Ideologi dan kualitas pelayanan harus berjalan beriringan agar UMMAT tampil sebagai kampus Islami, unggul, dan berkemajuan,” jelasnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai bahwa kegiatan tersebut merupakan investasi jangka panjang dalam membangun SDM UMMAT yang profesional, ideologis, dan berorientasi pada pelayanan terbaik. “Setelah kegiatan ini, hasilnya harus nyata, baik dalam peningkatan pelayanan kepada mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan. Baitul Arqam menanamkan ideologi kemuhammadiyahan, sementara Service Excellent memperkuat profesionalitas kerja. Keduanya adalah kombinasi yang tidak dapat dipisahkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Rektor menekankan pentingnya membangun budaya kerja Islami, jujur, dan bertanggung jawab, mengingat tidak semua pegawai berlatar belakang Muhammadiyah. Karena itu, penguatan ideologi kemuhammadiyahan dan peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi komitmen bersama.

Senada dengan itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., menekankan bahwa keberhasilan pengembangan budaya akademik harus ditopang oleh karakter kolaboratif, profesional, jujur, dan amanah.

Service Excellent adalah sarana penting untuk membangun etos kerja yang melayani dengan tulus dan penuh integritas, sementara Baitul Arqam memperkuat spiritualitas, akidah, dan akhlak pegawai. Perpaduan keduanya menjadi kunci agar UMMAT mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Selama tiga hari pelaksanaan, peserta Baitul Arqam mendapatkan materi seputar sejarah dan ideologi Muhammadiyah, penguatan akidah, praktik ibadah sesuai tuntunan, serta pembinaan akhlak Islami. Sementara itu, forum Service Excellent difokuskan pada pelatihan etika pelayanan, komunikasi efektif, manajemen kerja, hingga simulasi pelayanan prima sesuai kebutuhan mahasiswa, dosen, dan stakeholder kampus.

Master of Training (MOT), Supratman, M.Pd.I., melaporkan bahwa peserta yang hadir terdiri atas 39 orang untuk forum SE (30 laki-laki dan 9 perempuan) serta 36 orang untuk forum BA. Ia menambahkan bahwa tindak lanjut kegiatan ini antara lain mengikuti pengajian Muhammadiyah minimal sekali sebulan, aktif dalam organisasi persyarikatan, membuat Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM), serta memperkaya literasi dengan buku-buku referensi Muhammadiyah.

Peserta terbaik SE diraih oleh Saniah (FKIP), Haryati (MBS UMMAT), dan Sanusin (Security). Sementara Indra Wijaya (Staff BPH) terpilih sebagai peserta teraktif. Untuk forum BA, peserta terbaik diberikan kepada Sigit Pranoto (Humas dan Protokoler), Vita Lestari (UPT P2W), dan Ahmad Masahur (Fakultas Pertanian), sedangkan Munandar (UPT PPTIK) terpilih sebagai peserta teraktif.

Ibu Nuraini, salah satu peserta SE, menyampaikan kesan positifnya. “Kami sangat berterima kasih atas kegiatan luar biasa ini. Ilmu dan semangat yang kami dapatkan menjadi bekal untuk memberikan pelayanan terbaik di UMMAT,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Toni Sabara, peserta BA. “Pelajaran yang kami dapatkan bukan hanya pengetahuan baru, tetapi juga motivasi spiritual. Bahkan, kami diajarkan untuk menebus kesalahan dengan infak, sebuah nilai ibadah yang sangat bermakna,” tuturnya.

Menutup kegiatan, Rektor UMMAT kembali menegaskan harapan besar agar hasil BA dan SE benar-benar terealisasi dalam tupoksi masing-masing pegawai. “Tujuan Baitul Arqam adalah memperkuat pemahaman Islam dan Muhammadiyah bagi staf, sementara Service Excellent harus membawa nilai tambah dalam pelayanan prima. Tahun 2026 kita menghadapi akreditasi universitas, maka seluruh komponen kampus harus berbenah,” tegasnya. (HUMAS UMMAT)