Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram dipercaya sebagai tuan rumah Kongres ke-3 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu Pertanian Indonesia (APTSI-IPI) yang dirangkaikan dengan Seminar Nasional, pada Senin 6 Desember 2021 yang dilaksanakan di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT. Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur NTB yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Ketua APTSI-IPI, Rektor UMMAT, Dekan Fakultas Pertanian perguruan tinggi swasta se-Indonesia serta para peserta kongres dan seminar nasional yang berjumlah 114 orang yang berasal dari perguruan tinggi swasta dan negeri.
Adapun tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah Peran Perguruan Tinggi Swasta Pertanian dalam Menyediakan Sumber Daya Manusia, Unggul dan Kompetitif melalui Pengembangan Food Estate dan Agrowisata menuju Ketahanan Pangan. Dari tema tersebut bisa disimpulkan ini merupakan gawe besar secara nasional yang diadakan oleh APTSI-IPI.
“Kegiatan Food Estate telah dicanangkan dibeberapa provinsi oleh pemerintah pusat. Kemudian untuk agrowisatanya, hampir seluruh desa-desa yang ada di Indonesia telah dikembangkan menuju konsep lestari agrowisata. Sehingga ini yang melatar belakangi kami untuk mengambil tema tersebut pada kegiatan kongres ke-3 dan seminar nasional APTSI-IPI,” ungkap Dekan Fakultas Pertanian UMMAT Budy Wiryono, SP., M.Si., selaku ketua panitia kegiatan tersebut.
Ia melanjutkan, kegiatan Kongres ke-3 APTSI-IPI sebelumnya telah dimulai sejak tanggal 1 Desember 2021 yaitu acara Pra-Kongres yang dilaksanakan secara zoom meeting atau daring. Dimana pada saat Pra-Kongres telah ditentukan beberapa calon ketua umum yang merupakan rekomendasi dari wilayah-wilayah yang terbagi dalam APTSI-IPI. Sedangkan untuk acara Kongres ke-3 dan Seminar Nasional akan dilaksanakan 2 hari pada tanggal 6 dan 7 Desember 2021.
“Dan hari ini saat acara kongres berlangsung juga akan diadakan pemilihan ketua umum APTSI-IPI yang baru untuk periode 2021-2023 dengan beberapa kandidat yang telah diusulkan pada saat Pra-Kongkres kemarin. Semoga dapat terpilih ketua APTSI-IPI yang visioner, yang bisa membawa APTSI-IPI berbicara didunia luar secara global,” ujarnya.
Terakhir Ia berharap semoga melalui Kongres dan Seminar ini bersama bisa memperoleh pengetahuan, wawasan untuk pengembangan diri dan institusi, sehingga dapat berkontribusi secara langsung bagi pembangunan pertanian secara global.
Selanjutnya hadir juga memberikan sambutan Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., mengatakan tentang peran fakultas pertanian baik negeri maupun swasta, yang mana perguruan tinggi swasta tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri.
“Kita banyak membaca jurnal dan tulisan tentang peran fakultas pertanian baik negeri maupun swasta, tetapi swasta banyak yang unggul dan melahirkan produk-produk dalam rangka pengembangan ilmu pertanian di Indonesia, sehingga patut diberikan support dan dukungan yang kuat agar Ilmu Pertanian tidak hanya didominasi oleh IPB yang terkenal menghasilkan ahli-ahli pertanian,” imbuhnya.
Ditambahkannya bahwa Perguruan Tinggi Swasta sekarang ini telah banyak menghasilkan produk-produk yang ahli dalam Ilmu Pertanian di Indonesia.
“Sehingga kita patut memberikan applause kepada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu Pertanian Indonesia (APTSI-IPI). Semoga melalui kegiatan ini bisa menghasilkan sesuatu yang bisa memberikan sumbangsih besar untuk pengembangan pertanian yang ada di NTB” harapnya.
Sambutan selanjutnya juga disampaikan oleh Ketua Umum APTS-IPI, Dr. Ir. David Hermawan, MP. IPM., Ia mengatakan pertanian, peternakan dan perikanan adalah masa depan kita.
“Buat generasi muda milenial, pertanian, peternakan, dan perikanan adalah masa depan kita. Semoga apa yang dikaji dan diputuskan hari ini dalam kongres dan seminar bisa memberikan arahan kebiajakan dalam pembangunan pertanian nasional khususnya ketersediaan pangan nasional,” pungkasnya.
Mewakili Gubernur NTB dalam memberikan sambutan dan sebagai keynote speech yaitu Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, H. Wirawan SS., M.Sc., dengan tema Kebijakan Penyediaan Sumber Daya Manusia Unggul dan Kompetitif melalui Pengembangan Food Estate dan Agrowisata menuju Ketahanan Pangan di NTB, sekaligus membuka pelaksanaan kongres dan seminar secara resmi. Seperti yang kita ketahui bahwa sektor pertanian adalah sektor yang sangat strategis dalam menopang pertanian baik nasional maupun regional provinsi NTB.
“Secara langsung sektor pertanian memberikan kontribusi nomer dua terbesar dibawah industri pengolahan, yaitu 14,30% dari total PDRB. Sedangkan di Provinsi NTB sektor pertanian menduduki peringkat pertama yakni 23,39%, artinya pertanian di NTB memiliki peranan yang sangat strategis dalam menopang PDRB,” ujarnya.
Oleh karena itu berbagai strategi senantiasa dilakukan pemerintah dalam rangka memantapkan eksistensi sektor pertanian salah satunya adalah Food Estate lanjutnya.
Disisi lain pada saat seminar utama, Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasanul Qolbi berkesempatan memberikan materi yang berjudul Peluang dan Tantangan Pengembangan Food Estate dan Agrowisata di Indonesia menuju Ketahanan Pangan via Zoom Meeting yang diikuti oleh para peserta yang berasal dari perguruan tinggi swasta dan negeri yang ada di Indonesia.
Di akhir kegiatan dilakukan pemilihan Ketua Umum APTSI-IPI periode 2021 – 2023 sekaligus pengukuhan Pengurus APTSI-IPI Periode 2021- 2023. (HUMAS UMMAT).
Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar resepsi milad ke-109 Muhammadiyah, kegiatan ini mengambil tema Optimisme Hadapi Covid-19; Menebar Nilai Utama. Acara ini digelar pada hari Minggu, 5 Desember 2021 di Aula H. Anwar Ikraman UMMAT, dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy M.A.P. selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadir memberikan sambutan dalam acara ini yaitu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, Dr. H. Falahuddin, S.Ag., M.Ag., dalam sambutannya beliau mengatakan acara ini untuk kalangan internal Muhammadiyah dalam rangka meneguhkan ideologi Muhammadiyah.
“Milad ini khusus dihajatkan untuk internal Persyarikatan Muhammadiyah dalam rangka untuk meneguhkan ideologi Muhammadiyah,”.
Di sisi lain dalam Pidatonya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy M.A.P., selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan bahwa Muhammadiyah mempunyai peranan luar biasa dalam menangani Covid-19 dan sudah diakui dunia.
“Peranan Muhammadiyah dalam menangani Covid-19 sangat luar biasa dan bukan hanya pemerintah Indonesia yang mengakuinya bahkan dunia sudah mengakui peranannya. Karena untuk Muhammadiyah hal seperti sudah biasa, bekerja tanpa diupah,” jelasnya.
Selanjutnya dalam pidatonya Ia mengatakan kalau Muhammadiyah punya etos kerja yang sangat khas dan adanya hanya di Muhammadiyah, seandainya ini dikloning dan digunakan dalam etos kerja di tempat lain sangat luar biasa, misalnya sifat amanah yang rata-rata dimiliki oleh warga Muhammadiyah.
“Sifat amanah kalau di Muhammadiyah itu relatif dan rata-rata umumnya warga Muhammadiyah mulai dari pimpinan sampai anggotanya pasti mempunyai sikap amanah. Coba sikap amanah berlaku dibirokrasi, contohnya 3 menteri saja dipimpin oleh warga Muhammadiyah, saya yakin etos kerja Muhammadiyah ini bisa mengurangi dampak korupsi,”.
Dan di akhir pidatonya beliau memberikan semangat untuk bersama-sama mengejar ketertinggalan dalam ilmu-ilmu keduniaan, yang intinya harus kita rebut,
“Hanya Muhammadiyah yang mampu dan mempunyai kekuatan islam serta modal untuk mengejar ketertinggalan Itu,” pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, hadir juga Rektor Ummat, Dr. H. Arsyad Abd Gani., M.Pd.,Wakil Rektor serta tamu undangan lainnya. (HUMAS UMMAT)
Mataram – Dalam rangka terealisasinya ijin operasional dan meningkatan sarana pelayanan kesehatan untuk seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan visitasi di Klinik Pratama UMMAT pada hari Jumat, 26 November 2021.
Hadir membuka kegiatan tersebut yaitu Wakil Rektor II UMMAT, Siti Lamusiah, S.Pd.,M.Si., Ia berharap ke depan sarana pelayanan kesehatan di UMMAT bisa dijadikan faskes rujukan BPJS untuk seluruh civitas akademika.
“Saat ini Klinik Pratama UMMAT sudah memiliki 2 dokter yaitu dr. Ria Raissa Fala dan dr. Wiwin Nuharsida sehingga ke depan akan dijadikan rujukan BJPS untuk seluruh mahasiswa, dosen dan pegawai yang ada di UMMAT,” imbuhnya.
Ditambahkannya lagi dalam waktu dekat semoga memiliki apotek sendiri yang mana apotekernya diambil dari Alumni Farmasi UMMAT.
Disisi lain Tim Visitasi juga memberikan sambutan yang diwakili oleh Kepala Bidang Perijinan Dinas Kesehatan Kota Mataram, Yul Khaidir, SKM. Mengatakan, untuk masalah perijinan Dinas Kesehatan Kota Mataram tidak akan mempersulit asalkan melengkapi persyaratan perundang-undangan dari Kemenkes.
“Dalam waktu 2 atau 3 hari ijin operasional bisa diberikan, tinggal melengkapi persyaratannya saja, misalnya apa saja yang akan dioperasionalkan dan tentunya mengecek pengolahan limbahnya,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Yul Khaidir juga menyampaikan mengenai Klinik Pratama yang belum memiliki fasilitas apotek dan Apoteker, Ia menyarankan untuk melalukan kerjasama dulu dengan apotek-apotek terdekat.
“Apabila membutuhkan obat-obatan bisa melakukan MoU dengan Apotek-apotek terdekat.” jelasnya. (HUMAS-UMMAT)
Mataram – Tim Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka UMMAT menggelar Pelatihan Penulisan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Acara digelar secara luring pada hari Sabtu, 27 November 2021 bertempat di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari kalangan mahasiswa sebanyak 139 orang dan dari kalangan Dosen sebanyak 28 orang. Adapun pematerinya yaitu Dosen Departemen Kimia FMIPA UGM, Suherman, S.Si. M.Sc. Ph.D.
Ketua Tim Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka, Nanang Rahman, M.Pd mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dari proposal yang telah disusun sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini para mahasiswa memiliki kemampuan dalam menyusun proposal PKM tersebut.
“Dalam setiap tahunnya program ini diikuti oleh mahasiswa sampai ratusan proposal yang masuk ke Kementrian, tetapi yang pernah didanai pada tahun 2019 yaitu 12 prososal dan tahun 2020 kurang dari 5 proposal, sehingga mahasiswa harus mengetahui trik-trik agar bisa menyusun proposal dengan baik, bagaimana cara pemilihan ide dan penulisannya” jelasnya.
Ditambahkan, untuk para dosen juga diberikan bimbingan oleh pemateri yang hadir pada kegiatan tersebut, jadi kegiatan ini terdiri dari dua sesi yaitu sesi pertama untuk para dosen dan sesi kedua untuk para mahasiswa.
“Dosen juga perlu mengetahui bagaimana cara membimbing dan mendampingi mahasiswa agar bisa menghasilkan proposal berkualitas sehingga proposal tersebut layak untuk didanai dan lolos dari penilaian para Reviewer,”.
Sebagai informasi tahun 2020 salah satu dari mahasiswa UMMAT masuk di Pimnas mewakili LL Dikti VIII untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Selanjutnya Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd yang memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut mengatakan, mahasiswa dan dosen harus bersyukur ada ketersediaan waktu dan program yang telah disiapkan oleh UMMAT dalam rangka bagaimana cara meningkatkan kapasitas manusia yang dibutuhkan pada tahun 2025.
“Mahasiswa semester satu yang masuk pada tahun ini adalah mereka yang akan berkompetisi pada tahun 2025, yaitu manusia yang harus berpikir kritis dan kreatif. Karena menurut penelitian para pakar dunia, kalau kita tidak mampu berpikir kritis dan kreatif maka kita akan ditinggal oleh zaman, jadi kita harus mengikuti zaman, kalau tidak belajar dan membaca, kita tidak akan tahu apa yang dibutuhkan ditahun-tahun yang akan datang” imbuhnya.
Para pakar dunia mengatakan ada 10 kriteria manusia yang dibutuhkan pada tahun 2025, yang pertama adalah manusia yang berpikir kritis dan kreatif menghadapi tantangan perkembangan zaman, sehingga harus banyak berlatih dan memamfaatkan waktu dengan baik agar gagasan dan ide-ide bisa menumbuhkan kreativitas.
“Kreativitas akan muncul kalau kita sering berlatih dengan baik, banyak-banyak membaca, berdiskusi, berteman dengan orang-orang pintar sehingga saudara memiliki ilmu pengetahuan yang bagus dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang akan datang,”. (HUMAS UMMAT).
Mataram – Peringatan Hari Guru Nasional ke-76 tepat diperingati hari Kamis, 25 November. Tema peringatan Hari Guru Nasional 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Peringatan hari Guru Nasional pun berkaitan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dalam rangka hari guru nasional dan ulang tahun PGRI ke-76, FKIP UMMAT menggelar kegiatan Seminar Nasional dengan tema Tantangan Guru Merdeka di Era 4.0. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, perpaduan kegiatan luring dan daring. Acara pembukaan dilaksnakan di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat UMMAT sementara peserta mengikuti secara Virtual melalui media Zoom meeting. Adapun peserta dari seminar terdiri dari mahasiswa, dosen, guru-guru Muhammadiyah Aisyiyah, kepala sekolah alumni Diklat KS LPD UMMAT, dan mahasiswa PPG FKIP UMMAT.
Adapun materi seminar disampaikan oleh 3 pemateri yang berbeda yang berasal dari Kepala LPMP NTB, Mustari,M.M,M.A.,Ph.D., guru besar Filsafat Pendidikan UNY Prof. Dr. Achmad Dahlan, M.Hum dan Dosen FKIP UMMAT Dr. Ilham, M.Pd.
Dalam kegiatan ini, Dekan FKIP UMMAT Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.,Si membuka sekaligus memberikan sambutan.
“Para guru kita dihadapkan pada dua sisi atau 2 kutub yaitu ada disisi disparitas dan ketertinggalan pada setiap daerah, dan pada sisi yang lain kita dituntut untuk terus berkembang,”
Ia berharap seminar ini bisa menjadi kontribusi dan semangat untuk tumbuh dan berkembang bagi para guru di era industri 4.0.
“Semoga melalui seminar ini bisa memberikan semangat dan hal-hal baru yang bisa mempertemukan 2 kutub tersebut,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., yang membuka kegiatan tersebut berharap, guru perlu keluar dari zona nyaman dengan menguasai teknologi dan melakukan inovasi-inovasi baru mengikuti perkembangan zaman.
“Guru sulit keluar dari zona nyaman, contohnya ketika dihadapkan dengan laptop hanya beberapa persen yang bisa mengoperasikannya,”
Tantangan Guru adalah bukan hanya mengajarkan tapi juga mendidik. Maka harus memperbanyak sumber belajar dan referensi, sehingga guru harus meng-upgrade keterampilan mengajarnya. Menguasai teknologi dan kreativitas adalah salah satu skill guru di era 4.0. (HUMAS UMMAT).
Dalam sambutannya, Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH. Menyampaikan rasa apresiasi dan berterima kasih atas diadakannya kerja sama ini. Ia berharap bahwa kerja sama ini akan memperkuat ikatan batin di kedua belah pihak dan juga membuka jalan untuk kerjasama di bidang yang lebih luas.
“Semoga UMMAT sebagai instrumen pendidikan di Kota Mataram dapat menjadi mitra konsultatif kami untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat,” ucapnya.
Selanjutnya Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd Gani, M.Pd. menjelaskan bahwa kerja sama semacam ini sangat penting karena dengan ada nota kesepahaman ini, UMMAT dapat membantu pemerintah Kota Mataram dalam menjalankan program-programnya sekaligus sebagai implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi bagi UMMAT.
“UMMAT memiliki banyak program studi yang dapat melakukan berbagai kegiatan seperti pengabdian masyarakat, KKN atau praktik mengajar yang dapat dilakukan di wilayah Kota Mataram,”
Kepala bagian Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum. melanjutkan bahwa kegiatan ini juga sebagai implementasi Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar yang diadakan oleh pemerintah. Ia berharap bahwa kerjasama ini merupakan awal yang baik karena menurutnya kesuksesan harus diawali dengan kerja sama yang akan menghasilkan solusi dan inovasi demi kesejahteraan masyarakat luas khususnya Kota Mataram.
“Kerja sama seperti ini harus terus terjalin di berbagai bidang dan UMMAT juga selalu siap untuk memberikan solusi kepada siapapun dan dimanampun,” ujarnya (HUMAS UMMAT)