MATARAM-Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, menegaskan bahwa terdapat lima dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Hal tersebut sejalan dengan tuntutan keterampilan di Abad 21 sekarang, yaitu kepala sekolah wajib menguasai keterampilan cara berfikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS).

Dalam rangka menumbuhkembangkan keterampilan dan kompetensi kepala sekolah, perlu dilakukan penguatan kompetensi melalui program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penguatan Kepala Sekolah. PP Nomor 19 Tahun 2017 Pasal 15 ayat 1 butir b Pasal 54 ayat 1 bahwa beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya untuk pelaksanaan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.

Rektor UMMAT menjelaskan landasan diadakan Diklat Penguatan Kepala Sekolah ini yaitu berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Sehubungan dengan telah di tetapkannya Peraturan tersebut, maka pemerintah melalui satuan kerja dan LPD menyelenggarakan diklat penguatan kepala sekolah yang dibiayai dengan dana Bantuan Pemerintah (Banpem).

“Peningkatan kompetensi kepala sekolah melalui program diklat penguatan kepala sekolah merupakan program yang tidak dapat dihindari, karena itu untuk mengimbangi antara pelaksanaan tugas pokok dan tugas fungsi kepala sekolah”, jelas Dr. H. Arsyad.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan  Nomor 5497/B.B1.3/HK/2019 tanggal 29 Juli 2019, tentang Penetapan Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan yang Bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Tahap 4, dan Surat Keputusan PPK LPPKS yang disahkan oleh KPA No. 3782/B.9.2/PR/1019 tanggal 20 Agustus 2019, tentang penetapan LPD, Universitas Muhammadiyah Mataram merupakan penerima Banpem penyelenggara diklat penguatan kepala sekolah di Nusa Tenggara Barat.

“Alhamdulillah UMMAT ditunjuk sebagai penerima dana bantuan pemerintah untuk menjadi lembaga penyelenggara diklat penguatan kepala sekolah di NTB”, tambahnya. 

Dr. Maemunah sebagai Ketua LPD UMMAT menerangkan bahwa penyelenggaraan kegiatan Diklat penguatan kepala sekolah akan diselenggarakan di lima (5) tempat yaitu Kabupaten Sumbawa, KSB, Kota Bima, Kota Mataram, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Masing-masing kabupaten/kota maupun provinsi memiliki jumlah sasaran kepala sekolah yang berbeda. Yaitu Kabupaten Sumbawa dengan 364 sasaran kepala sekolah, Kabupaten Sumbawa Barat dengan 37 sasaran kepala sekolah, Kota Bima dengan 73 sasaran kepala sekolah, Kota Mataram dengan 211 sasaran kepala sekolah, dan Provinsi Nusa Tenggara Baran dengan 236 sasaran kepala sekolah”, terangnya.

Lebih lanjut, Ketua LPD sekaligus Dekan FKIP UMMAT tersebut menyebutkan sasaran kepala sekolah antara kabupaten/kota maupun provinsi  didasarkan pada tingkat sekolah. “Untuk setiap kabupaten/kota sasarannya adalah kepala sekolah TK, SD dan SMP. Sedangkan Provinsi sasarannya adalah kepala sekolah SMA,SMK, dan  SLB”, imbuhnya.

Kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam kemampuan Kepala Sekolah dalam memimpin dan mengelola satuan pendidikannya, serta memiliki performa sebagai Kepala Sekolah bagi seluruh warga sekolah tersebut akan dilaksanakan mulai September hingga November 2019.

Harapan terbesar penyelenggara kegiatan Diklat penguatan kepala sekolah tersebut adalah para kepala sekolah baik yang ada di kabupaten, kota, maupun provinsi memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas pokok dan tugas fungsinya. “Pada akhir kegiatan Diklat penguatan kepala sekolah dengan sasaran lima (5) kabupaten/kota, dan Propinsi, saya berharap seluruh peserta lulus dengan nilai minimal Cukup Memuaskan”, harapnya. (Dhie)

visitasi profesi bidan fik ummat

MATARAMMenindaklanjuti perizinan pembukaan Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) hari ini melaksanakan agenda evaluasi lapangan. Kegiatan yang berpusat di lantai empat gedung FIK tersebut dihadiri oleh Rektor beserta civitas akademika Universitas Muhammadiyah Mataram, Ketua Badan Pembina Harian, Kasubdit Pengembangan Perguruan Tinggi Program Vokasi, dan juga Tim evaluator dari Kemenristekdikti. Selain itu, kegiatan evaluasi lapangan tersebut juga dihadiri oleh preseptor/mentor dari beberapa instansi kesehatan yang ada di pulau Lombok. (28/8)

Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan kemudian dilanjutkan dengan sambutan Rektor UMMAT. Mengawali sambutannya, Dr. H.Arsyad Abd. Gani mengucapkan selamat datang kepada tim evaluasi lapangan sekaligus mengungkapkan rasa bahagia karena hari tersebut merupakan hari yang ditunggu-tunggu, baik oleh pimpinan UMMAT maupun seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Kesehatan.

“Saya selaku Rektor mengucapkan selamat datang kepada tim evaluasi lapangan untuk program pendidikan profesi bidan. Kedatangan bapak dam ibu merupakan hal yang membahagiakan bagi kami, dan semoga hasilnyapun akan jauh lebih membahagiakan,” ucapnya.

Dalam sambutannya, Doktor di bidang Teknologi pendidikan tersebut mengutarakan alasan kenapa perlu membuka program pendidikan profesi bidan. Diantaranya, UMMAT harus bersinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.

Seperti yang diketahui, secara kuantitas lulusan Bidan di NTB begitu menjamur akan tetapi kualitasnya masih diragukan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan data beberapa tahun yang lalu bahwa tingkat kematian bayi di NTB masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan kematian bayi di tingkat nasional. Hal demikian tentu akan berdampak pada Indeks pembangunan Manusia (IPM) NTB.

“Alasan yang memicu dan memacu kami (UMMAT) membuka program pendidikan profesi bidan ini merupakan bentuk tanggungjawab moral untuk memperbaiki kehidupan manusia. UMMAT siap mencetak bidan-bidan yang berkualitas dan professional. Dengan demikian, angka kematian bayi bisa menurun dari tahun ke tahun dan IPM NTB akan semakin meningkat”, harapnya.

Selain itu, Drs. Sudarsono selaku Kasubdit Pengembangan Perguruan Tinggi Program Vokasi menyampaikan bahwa proses perizinan pembukaan program studi akan dipercepat karena bisa diajukan setiap waktu. Namun pengawasan setelah dibuka suatu program studi tentunya akan diperketat demi meningkatkan kualitas program studi tersebut.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sementara FIK UMMAT hanya bisa membuka program S1 Kebidanan. Setelah ada alumni sarjana kebidanan baru bisa membuka program profesi bidan. “FIK UMMAT ini baru memiliki D3 Kebidanan berarti S1nya masih nol tahun. Itu artinya setelah 4 (empat) tahun atau ada alumni dulu baru bisa membuka profesi. Sebab harus tuntaskan teori di jenjang sarjana karena program profesi itu semestinya hanya untuk praktek saja”, jelas Bapak Drs. Sudarsono. (Dhie)

ojk

MATARAMOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melatih para trainers untuk sosialisasi cara pengelolaan keuangan. Kegiatan yang dihadiri sekitar lima belas perguruan tinggi (PT) yang ada di pulau Lombok dan pulau Sumbawa itu akan berlangsung selama tiga hari yakni 20 hingga 22 Agustus 2019. Masing-masing perguruan tinggi diminta mengirim sepuluh orang dosen/pengajar untuk menjadi peserta. Kegiatan tersebut merupakan training of trainers (ToT) bersertifikasi bagi para dosen dan akademisi perguruan tinggi.

“Kegiatan ToT yang melibatkan dosen/pengajar sebagai peserta dan calon trainers ini adalah langkah yang tepat sebab mereka dapat mengedukasi mahasiswa terkait masalah keuangan. Selanjutnya mahasiswalah yang akan menyebarluaskan informasi penting tersebut kepada masyarakat umum”, jelas Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd selaku Rektor UMMAT (20/8).

Harapannya, pemahaman tentang pengelolaan keuangan ini bisa tersebar luas kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan yang diadakan di kampus. “Kegiatan ToT ini cukup penting untuk diadakan karena melalui kegiatan seperti ini, peserta dalam hal ini dosen akan dilatih untuk menjadi instruktur masalah keuangan”, katanya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa informasi keuangan perlu diketahui dan dipahami khalayak. Sudah saatnya masyarakat diberi pengetahuan masalah mengelola keuangan. “Ini akan menjadi amanah kita bersama, bapak ibu yang hadir pada hari ini untuk menyampaikan kepada mahasiswa dan masyarakat terkait tata cara pengelolaan keuangan. Dengan demikian, masyarakat kita menjadi masyarakat yang tangguh dan dewasa dalam masalah keuangan”, tambahnya.

Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) NTB mengatakan bahwa secara umum OJK memiliki tugas untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan sektor jasa keuangan di Indonesia. Dengan begitu tugas dan amanat OJK NTB yaitu untuk menjaga stabilitas sistem keuangan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan sektor jasa keuangan yang kokoh, stabil, tumbuh dengan sehat dan berperan optimal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB”, tandas kepala OJK NTB, Farid Faletehan.

Dia peryaca bahwa dengan adanya pelatihan instruktur atau training of trainers tersebut, memudahkan OJK untuk mewujudkan cita-citanya yaitu masyarakat dapat mengelola keuangan dengan baik. Adapun langkah yang ditempuh yakni merubah mindset masyarakat. Saat keuangan membaik atau stabil, masyarakat harus berpikir untuk saving bila perlu untuk investing sehingga ketika keuangan berada pada titik yang lemah masyarakat tidak kesusahan, paling tidak dalam memenuhi kebutuhan primernya.

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi pengelolaan keuangan agar tumbuh keuangan yang berkelanjutan dan stabil bagi masyarakat NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya”, tegasnya. (Dhie)

KKN UMMAT

MATARAM-Kegiatan pembekalan KKN Angkatan XXXIII Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) telah dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada hari/tanggal rabu-jum’at, 14-16 Agustus 2019. Dua hari pertama akan digunakan untuk pemaparan materi dan satu hari terakhir untuk evaluasi yang akan dilakukan oleh tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) UMMAT.

Kegiatan pembekalan tersebut diikuti oleh 547 peserta KKN yang dibagi menjadi 4 kelas. Dalam pembekalan KKN periode pertama tahun 2019 ini, LPPM sebagai lembaga penyelenggara menghadirkan beberapa pemateri dari luar kampus yaitu seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) wilayah NTB, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, BKKBN Provinsi, dan Dinas Sosial NTB. Selain itu, panitia turut mengundang PWM NTB untuk menyampaikan materi “Strategi Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah”. Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram berbicara tentang “Peran PTM dalam Pengembangan  Potensi Generasi Muda di Perdesaan”.

“Semua materi akan disampaikan dalam waktu dua hari sementara hari ketiga akan diisi oleh tim LPPM untuk membahas mekanisme pelaksanaan, teknik pelaporan, dan evaluasi KKN”, jelas ketua panitia, Suwandi, S.Ag., M.Pd.I.

Dari 547 mahasiswa yang mengikuti KKN periode pertama tahun 2019 ini, mereka dibagi menjadi 35 kelompok yang nantinya akan tersebar diseluruh pelosok NTB yaitu pulau Lombok, Kabupaten Sumbawa dan KSB, Kabupaten Dompu, dan juga Kabupaten Bima.

“Tahun 2019 ini mahasiswa KKN akan tersebar di seluruh pelosok, termasuk ujung timur NTB yaitu Kabupaten Bima. Masing-masing Kabupaten di NTB selain pulau Lombok, akan kita tempatkan 2 kelompok di desa yang sudah ditentukan oleh tim LPPM”, ujarnya. (Dhie)

PEKAN SENI MAHASISWA

MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melepas sebanyak 24 mahasiswa yang akan bertanding di Pekan Seni Mahasiswa (PSM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA) se-Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) bersama Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat  (PP) Muhammadiyah tersebut akan berlangsung selama 3 hari yakni mulai tanggal 13 Agustus hingga 15 Agustus 2019.

Kegiatan yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tersebut dihadiri oleh 54 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Aisyiyah se-Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, ada 19 jenis mata lomba yang akan dilombakan yaitu diantaranya MTQ, seni lukis, sastra, seni musik, teater, dan sinematografi serta pergelaran seni nonlomba.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMMAT mengatakan sebanyak 24 mahasiswa akan berlaga di kegiatan Pekan Seni Mahasiswa. “Sebanyak 24 orang mahasiswa akan bertanding di PSM 2019 ini dengan mengikuti beberapa lomba yaitu lomba MTQ, lomba lukis, lomba musikalisasi puisi, lomba baca puisi, lomba penulisan cerpen, lomba monolog, lomba pop islami, lomba cipta lagu, dan lomba band”, ujar Hafsah, M.Pd.

Selain Wakil Rektor III, Rektor UMMAT juga turut hadir dalam pelepasan mahasiswa tersebut. Rektor memberikan semangat dan pesan kepada peserta kegiatan PSM. Dalam sambutannya, Dr. Arsyad Gani juga mengapresiasi mahasiswa yang turut andil dengan mengatakan bahwa mereka merupakan orang-orang terpilih dan beruntung.

“Saudara-saudara ini merupakan manusia pilihan sebab saudara sudah berhasil menyingkirkan sekitar 6000 mahasiswa sehingga saudaralah yang terpilih untuk mewakili UMMAT dalam pekan seni mahasiswa 2019 ini”, katanya.

Lebih lanjut Rektor berpesan bahwa dalam sebuah pertandingan penting adanya suportivitas tinggi. Kemenangan selalu didapat oleh mereka yang memiliki integritas yang baik. “Jangan mencederai nama lembaga dengan melakukan kecurangan sebab tak mungkin ada kemenangan bila diawali dengan sebuah kecurangan”, pesannya.

Selain itu, Rektor menambahkan bahwa UMMAT menaruh harapan yang sangat besar ke pundak mahasiswa untuk mengharumkan nama lembaga. Salah satunya keikutsertaan dalam mewujudkan prestasi dalam kegiatan PSM. “Bertandinglah dengan baik, hadirkan keikhlasan dengan hanya mengharap Ridho Allah. Menjadi sang juara bukan menjadi soal yang utama, akan tetapi keikutsertaan saudaralah yang kami apresiasi karena melalui kegiatan pekan seni mahasiswa ini saudara turut merealisasikan misi UMMAT untuk dikenal dikancah nasional. Dan yang urgent, dalam pertandingan nanti saudara-saudara berdakwah melalui mata lomba-mata lomba yang diikuti”, jelasnya. 

Sebelum mengakhiri sambutan, Rektor meminta kepada wakil Rektor III untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi termasuk berprestasi di ajang Pekan Seni Mahasiswa 2019 ini.

“Saya meminta kepada WR III untuk mendata mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi untuk diberikan beasiswa PPA. Dengan begitu saudara-saudara bisa terus termotivasi untuk meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik”, tutup Rektor yang baru memperoleh gelar Doktor bidang Teknologi Pendidikan tersebut. (Dhie)

Layanan Informasi Publik

MATARAMUniversitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar diseminasi implementasi dua Permenristekdikti. Kedua aturan itu adalah Permenristekdikti no 75 Tahun 2016 tentang Layanan Informasi Publik dan Permenristekdikti No 59 Tahun 2016 tentang Pelayanan Publik (2/8).

“Dengan adanya dua peraturan pemerintah ini justru menjadi momentum bagi perguruan tinggi untuk bisa terbuka secara informatif kepada publik. Kami ingin mengajak bersama-sama mengelola informasi yang berkualitas untuk mahasiswa maupun masyarakat”, kata Kasubbag layanan Informasi Belmawa Kemenristekdikti, Neni Herlina.

Melalui kegiatan diseminasi implementasi Permenristekdikti tersebut, seluruh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta diminta untuk meningkatkan layanan informasi agar tidak terjadi ketidakpuasan terhadap pelayanan informasi. Kegitan tersebut merupakan upaya untuk memaksimalkan peran humas dalam membina hubungan harmonis antara perguruan tinggi dengan public, sehingga tercipta citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, dan toleransi antara kedua belah pihak.

Kegiatan yang dihadiri oleh PTN dan PTS se-wilayah Bali dan Nusra tersebut bertujuan untuk mensosialisakan kepada humas PT tentang tata cara memahami dan menyebar informasi. Dengan demikian, humas bisa menyampaikan dengan jelas segala aturan yang berlaku di Perguruan Tinggi kepada mahasiswa/masyarakat.

Wakil Rektor I UMMAT, dalam sambutannya mengatakan bahwa kampus harus membuka diri untuk semua aktivitas yang positif termasuk kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh Kemenristekdikti. Baik itu di bidang akreditasi, tri/catur darma perguruan tinggi, maupun publikasi segala informasi dan aktivitas seluruh civitas akademika atau stakeholder yang ada.

“Kedepan eksistensi Perguruan Tinggi akan sangat bergantung pada informasi yang terlapor di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) sebagai sentral informasi. Segala prestasi yang diraih oleh mahasiswa juga harus diupload secara sesegera mungkin”, jelas Doktor Harry.

Lebih lanjut Wakil Rektor Bidang Akademik tersebut mengingatkan bahwa sistem informasi akan menjadi corong utama untuk menghadapi era sekarang. Revolusi industri 4.0 menuntut untuk tidak hanya berkompetisi, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah melakukan kolaborasi.

“Untuk bisa menghadapi revolusi industri 4.0 kita harus mampu meningkatkan kolaborasi sehingga akan banyak terkumpul berbagai ide terbaru pada masa kini demi perkembangan masa mendatang”, ungkapnya. (Dhie)

PIMNAS 2019

MATARAM-Upaya menumbuhkan kreativitas dan inovasi mahasiswa terus dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam membentuk karakter, keterampilan berpikir, dan kemampuan bertindak mahasiswa. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan implementasi Tri dharma Perguruan Tingi. Program Kreativitas Mahasiswa merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. PKM memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan tentunya prestasi perguruan tinggi.

Baru-baru ini Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengadakan kegiatan evalusi dan monitoring atau Monev Eksternal untuk program kreativitas mahasiswa PKM 5 Bidang (17/7).

Kegiatan yang diselenggarakan di Universitas Mataram tersebut dihadiri oleh 91 kelompok dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan juga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) ada sembilan kelompok PKM skim penelitian dan pengabdian yang telah diterima pengusulan proposal dan kemarin mahasiswa-mahasiswa yang bersangkutan melaporkan hasil hibah PKMnya.

Hafsah, M.Pd selaku Wakil Rektor bidang kemahasiswaan UMMAT mengapresiasi keberhasilan tersebut.  “Dari pengajuan proposal hingga monitoring pelaksanaan PKM ini merupakan buah dari kerja keras dan semangat seluruh tim PKM mahasiswa dan dosen pembimbing”, tuturnya.

Semua proposal yang mendapat dana dari Dikti nantinya masih akan diseleksi kembali melalui proses evaluasi dan monitoring. Selanjutnya proposal yang dinyatakan lolos di tahap tersebut berhak untuk maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

“Kita gembira dan bersyukur menjadi terbanyak kedua tingkat LLDIKTI wilayah VIII setelah Universitas Mahasaraswati Denpasar yang didanai Dikti untuk program kreativitas mahasiswa. Selanjutnya, setelah Monev Eksternal ini kita perlu berdo’a dan bekerja keras agar nantinya bisa lolos ke PIMNAS dan kita harus siap,” jelasnya.

Lebih lanjut, salah satu mahasiswa yang menerima dana hibah skim pengabdian mengharapkan bahwa kedepannya UMMAT dapat meningkatkan pembinaan sehingga mahasiswa mampu berdaya saing di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Dengan begitu, visi misi UMMAT untuk bersaing dikawasan ASEAN bisa terwujud. 

“Saya berharap, akan lebih banyak pembinaan dan pendampingan untuk meningkatkan program kreativitas mahasiswa, bila perlu kedepan kampus menyediakan pusat program kreativitas mahasiswa (PKM Center) sehingga komunikasi dan sharing keilmuan bisa terjaling dengan baik serta Monev Internal bisa terlaksana dengan maksimal”, harap Muh. Sauqy, Mahasiswa D3 Perpustakaan UMMAT. (Dhie)

MISI KEMANUSIAAN lombok

MATARAM-Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan misi kemanusiaan dengan sasaran korban gempa Lombok yaitu masyarakat Bayan, Lombok Utara (16-22/7). Demi melancarkan misi kemanusiaan tersebut. FIK UMMAT berkolaborasi dengan salah satu fakultas kedokteran ternama yang ada di Malaysia yaitu Fakulti Perubatan-University Kebangsaan Malaysia.

Kolaborasi tersebut bertajuk “Program Pasca Gempa Bumi Indonesia – Misi Kemanusiaan Lombok 2019 – Kolej Tun DR. Ismail – University Kebangsaan Malaysia”. Dekan FIK UMMAT mengatakan bahwa kedatangan peserta program pascagempa bumi Indonesia, misi kemanusiaan Lombok 2019 ini diselenggarakan oleh Kolej Tun DR. Ismail-University Kebangsaan Malaysia berkolaborasi dengan FIK.

“Kegiatan misi kemanusiaan ini akan diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa ditambah dengan 3 orang pendamping dari masing-masing institusi”, ujar Nurul Qiyam, M.Farm. Klin., Apt.

Misi kemanusiaan tersebut akan dilakukan di tiga lokasi yaitu Yayasan Peduli Anak Lombok Barat, Yayasan Lombok Care Lombok Barat, dan Lombok Utara. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama antara UMMAT dan University Kebangsaan Malaysia beberapa waktu yang lalu.

“Kegiatan misi kemanusiaan ini merupakan hasil kerjasama antara dua universitas. Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan citra UMMAT lebih khusus FIK baik di kawasan nasional maupun di kawasan ASEAN”, harapnya.

Kolaborasi tersebut juga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat dilanjutkan dengan kerjasama dalam bentuk lain. Seperti adanya studi banding untuk mahasiswa, kerjasama penelitian untuk dosen, dan pemberian beasiswa serta kemudahan melanjutkan studi bagi staf pengajar (dosen) di University Kebangsaan Malaysia demi peningkatan kualitas SDM FIK UMMAT.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga diadakan guest lecture yang diisi oleh ketua program kemanusiaan sekaligus dosen di Fakulti Perubatan, University Kebangsaan Malaysia yakni Prof. Madya Dr. Mohd Hanafi Ahmad Damanhuri, dengan topik “ Oxidative Stress: The Main culprit in age associted cognitive decline

“Topik ini menarik untuk kita dengarkan dengan seksama penjelasannya, karena secara umum menjelaskan kenapa semakin bertambah usia maka akan diikuti dengan penurunan daya pikir cognitive kita”, tuturnya. (Dhie)

berekspresi dalam lakon

MATARAM-Kegiatan pentas kolaborasi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 12 Juli 2019. Kegiatan yang  bertempat di aula rektorat lantai 1 tersebut begitu antusias dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan juga pimpinan.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari mata kuliah teater di prodi PBSI dan mata kuliah pendidikan seni tari dan drama di prodi PGSD untuk mahasiswa semester VI.

Selain untuk praktek pengambilan nilai akhir, pentas kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan ruang kepada mahasiswa agar bisa berekspresi dalam lakon. Pentas kolaborasi ini juga termasuk proses pendewasaan mahasiswa melalui persiapan pementasan yang telah dilakukan kurang lebih tiga bulan.

“Mahasiswa bisa belajar dan berlatih secara mandiri bersama teman-teman sekelas. Mereka belajar untuk meninggalkan ego, menyatukan persepsi, menghasilkan kesepakatan, hingga menampilkan karya seni yang terbaik”, ujar Roby, dosen pengampu matu kuliah Teater.

Dalam kesempatan lain, ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia menjelaskan bahwa pentas kolaborasi ini akan memberikan efek positif bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi calon pendidik. Mahasiswa akan memiliki kecakapan sehingga sebagai calon guru mereka dapat memberikan pendidikan terbaik bagi generasi muda.

“Dengan pementasan kolaborasi tersebut mahasiswa akan terbentuk karakter, emosi, dan sikap sosial sebagai bekal melatih diri dalam memaknai perilaku, tanggung jawab, kejujuran, disiplin, percaya diri, kerja sama, mengontrol ego, serta mengasah empati dan kepekaan jiwa”, jelas Habiburrahman, M.Pd.

Kegiatan yang diadakan satu kali setahun ini, diharapkan dapat menjadi rutinitas di FKIP. Sehingga dapat terus menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap kesenian, terutama kesenian-kesenian yang ada di daerah NTB, yang kemudian akan dituangkan melalui naskah pementasan.

Proses pementasan tersebut, diawali dengan pembentukan kelompok dan dilanjutkan dengan pemilihan naskah. Naskah pementasan kemudian diserahkan sepenuhnya kepada kelompok untuk dapat diimprovisasi sesuai kesepakatan kelompok.

Dalam setiap kelompok, mahasiswa diberikan kewenangan untuk memilih para aktor dan aktris, kemudian memilih sutradara, astrada, penata musik, penata lampu, make up dan juga bagian konsumsi.

Pada pentas kolaborasi tahun ini, panitianya diketuai oleh Al Munawar, mahasiswa program studi PGSD. Sementara sekretarisnya adalah Reni Melati Sari, mahasiswa program studi PBSI. Selanjutnya susunan kepanitiaan yang lain merupakan gabungan dari kedua program studi tersebut. (Dhie)