Mataram- Kegiatan Pengukuhan dan Launching Karya XVI Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) digelar di Aula Rektorat lantai 1 pada Sabtu, 24/10/2020. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor III, Hafsah M.Pd, Kepala Biro Kerjasama, Dr. Lukman M.Pd, Wakil Presiden Mahasiswa dan ketua UKM di lingkungan UMMAT.

UKM Musik merupakan salah satu UKM yang aktif mengadakan kegiatan-kegiatan di kampus dan semua mahasiswa diterima di UKM Musik walaupun belum mempunyai ketrampilan dalam bidang musik. Acara kali ini mengambil tema “Free Your Soul” yang berarti “bebaskan jiwamu”. Ketua Umum UKM Musik, M. Iksan menjelaskan bahwa dalam berseni harus berani berekspresi dan mencoba hal baru karena seni mempunyai definisi yang luas tidak melulu soal bermain gitar dan bernyanyi namun bercerita pun sudah termasuk dalam kesenian. Ia juga berpesan agar anggota yang mengikuti pengukuhan untuk terus berkarya.

“Sesuai tema Free Your Soul, jiwa-jiwa dalam berseni itu harus bebas, tidak bisa hanya satu jalan karena musik mempunyai banyak genre yang bisa dieksplorisasi. Begitupun dalam seni tidak hanya tentang main alat musik, bahkan bercerita pun sudah termasuk seni. Jadi saya berpesan kepada adik-adik yang mengikuti pengukuhan nanti agar terus berkarya walaupun dalam keadaan seperti ini jangan patah semangat” ungkapnya dalam pidato sambutan.

Selain itu, Dr. Lukman M.Pd selaku Kepala Biro Kerjasama yang berkesempatan membuka acara menyampaikan bahwa ia sangat bangga terhadap UKM Musik yang sudah banyak melakukan kegiatan sampai di luar kampus UMMAT. Beliau juga berharap agar UKM Musik dapat menciptakan lagu religi untuk menjadi ajang dakwah.

“Alhamdulillah UKM Musik ini sudah melakukan ekspansi kegiatannya. Bahkan tadi malam tampil di TVRI, ini sungguh luar biasa. Tapi saya berharap semoga kedepannya UKM Musik dapat melakukan kegiatan lainnya seperti menciptakan lagu religi. Jadi ini dapat menjadi jalan dakwah bagi kalian juga” imbuhnya.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi keorganisasian yang membahas tentang sejarah UKM Musik yang disampaikan oleh Dewan Alumni UKM Musik, Yazir M. Irnadi S.H. Dan pada malam hari acara ditutup dengan malam puncak yang diisi oleh pertunjukan UKM Musik. (Humas UMMAT)

Mataram-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) mengadakan kegiatan Pendidikan Perpustakaan bagi Mahasiswa Baru 2020/2021 secara virtual melalui zoom meeting  dan streaming youtube pada Senin-Selasa, 26-27/10/2020. Agar kegiatan berjalan secara maksimal, mahasiswa baru akan dibagi per fakultas yaitu empat fakultas pada hari senin dan tiga fakultas menyusul keesokan harinya. Dalam setiap sesi, pimpinan fakultas akan turut hadir mendampingi mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut.

Kepala UPT Perpustakaan, Iskandar S.Sos, M.A menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperkenalkan mahasiswa baru tentang perpustaakan yang ada di UMMAT dan agar mahasiswa baru mengetahui tempat yang tepat untuk mencari referensi tugas kuliah dan selain itu untuk meningkatkan literasi mahasiswa.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini: pertama, agar mahasiswa baru mengetahui keberadaan perpustakaan; kedua, supaya mahasiswa memanfaatkan eksistensi perpustakaan. Jadi ketika mereka mencari referensi untuk tugas tidak hanya copy paste di internet” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diperkenalkan berbagai layanan yang tersedia di UPT Perpustakaan dan juga tata tertib yang harus diikuti mahasiswa ketika berkunjung ke perpustakaan. Selain meminjam buku secara fisik, mahasiswa juga dapat meminjam buku secara daring di perpustakaan digital yang tersedia di website UMMAT dan juga di repository UMMAT untuk mencari skripsi atau hasil tugas akhir mahasiswa yang sudah di upload ke repository  tersebut.

Namun dikarenakan pandemi yang masih berlangsung dan perkuliahan diadakan secara daring pada semester ini, UPT Perpustakaan menyediakan layanan online yang dapat membantu mahasiswa mencari buku atau jurnal tanpa harus mengunjungi perpustakaan. Untuk layanan secara online, dapat diakses dari hari senin-sabtu melalui Whatsapp, Facebook atau zoom meeting yang dibatasi 10 orang per kelas. Mahasiswa hanya perlu menulis format nama, NIM dan Program Studi serta kebutuhan yang diperlukan maka Staff perpustakaan kemudian akan membimbing mahasiswa agar mendapatkan buku atau jurnal yang mereka cari.

Dengan diadakannya kegiatan ini, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Dr. H.Muhammad Ali.,M.Si  mengharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan UPT Perpustakaan dan agar tingkat minat baca mahasiswa agar meningkat terlebih dikarenakan mudahnya mendapatkan informasi, banyak yang tidak teliti dalam memilah informasi karena kurangnya minat baca.

“Semoga keberadaan perpustakaan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa baru karena dengan begitu, tingkat minat baca tentu akan meningkat”, harap Dekan FISIPOL yang turut memberi sambutan. (Humas UMMAT)

MATARAM- Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar  Seminar Nasional Karya Pengabdian dengan tema “Peningkatan Daya Saing Hasil Pertanian Menuju Revolusi Industri 4.0”. Seminar dimulai Selasa, (20-10-2020) hingga Rabu, (21-10-2020) dan digelar secara online melalui aplikasi zoom. Kegiatan tersebut diikuti oleh 250 Peserta, 4 keynote speakers dan 63 pemakalah yang berasal dari 35 Institusi Perguruan Tinggi negeri maupun swasta dan 1 pemakalah dari kementrian.  Gubernur NTB yang diwakili oleh asisten II NTB, Ir. H. Ridwan Syah, M.Sc. M.M, M.TP. dan Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd. Gani M.Pd. juga turut hadir untuk memberi sambutan sekaligus membuka acara seminar.

Ketua panitia seminar Dr. Nurhayati S.TP, M.P menyampaikan alasan diadakannya seminar ini adalah agar para ilmuwan di bidang pertanian mendapatkan wadah untuk mempromosikan hasil riset mereka. Selain itu, agar hasil riset mereka dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan berharap bahwa mereka akan memberikan timbal balik yang bagus.

“Kami ingin agar seminar ini dapat memfasilitasi hasil-hasil pengabdian di bidang pertanian agar dapat dikenal dan disebarluaskan ke masyarakat dan semoga setelah ini kami akan mendapatkan feedback yang baik demi kemajuan sektor pertanian di negeri ini”, harapnya.

Rektor UMMAT dalam sambutannya mengapresiasi diadakannya seminar ini karena sektor pertanian merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi Indonesia terlebih target pemerintah untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia pada tahun 2045 nanti, pertanian terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman juga dan revolusi industri 4.0 adalah saat yang tepat untuk memanfaatkan teknologi yang ada di sekitar kita. Maka dari itu, UMMAT dengan Program Studi Teknik Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian akan mampu untuk mencetak alumni-alumni yang dapat bersaing di bidang pertanian di masa yang akan datang.

“Negara kita memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan dalam momentum revolusi industri 4.0 ini dan salah satunya adalah pertanian  yang diharapkan dapat melibatkan teknologi yang sudah ada saat ini dan dari situlah UMMAT menghadirkan 2 program studi pertanian yang diharapkan dapat mengakselerasikan industri manufaktur nasional agar dapat bersaing di era digital ini”. Ungkapnya

Selain itu, asisten 2 NTB juga mengatakan bahwa sektor pertanian harus beradaptasi dan  berkembang agar menyesuaikan perkembangan zaman terlebih di NTB, pertanian adalah sektor yang besar.

“Kita tidak dapat lari dari teknologi maka dari itu sebaiknya kita kembangkan bersama untuk kehidupan kita. Apalagi di NTB ini, pertanian merupakan tulang punggung ekonomi dan sangat berpengaruh. Seperti yang dapat kita lihat, walaupun di tengah-tengah pandemi seperti ini, pertanian tetap bertahan”, tegasnya (KF)

Mataram- Pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dilaksanakan di Aula rektorat lantai 1 pada Selasa, (20/10/20). Pelantikan tersebut diikuti dihadiri langsung oleh Rektor dan para Wakil Rektor, pejabat struktural di lingkungan UMMAT dan juga perwakilan BEM dari beberapa kampus di Mataram. Pada kesempatan tersebut, turut hadir KAPOLDA NTB irjen. Pol. Mohammad Iqbal. S.I.K, M.H. yang sekaligus memberi pidato kebangsaan dengan tema “Pemuda Sebagai Benteng Terakhir Disintegrasi Bangsa”


Dalam Pidatonya, irjen. Pol. Mohammad Iqbal. S.I.K, M.H menegaskan bahwa bangsa ini memiliki sangat banyak potensi yang harus dikelola. Namun selain itu, potensi konflik bangsa juga besar dikarenakan Indonesia terdiri dari ratusan suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebagai pemuda, maka sudah menjadi tugasnya untuk menjaga persatuan bangsa karena apabila pemuda bersatu, sudah bisa dipastikan bangsa Indonesia akan tetap bertahan.


“potensi bangsa ini sangat luar biasa, mulai dari kekayaan laut, ratusan suku dengan adat istiadat yang berbeda-beda hingga kuliner yang sangat beragam. Kalau tidak kita kelola maka akan menjadi ancaman keruntuhan bangsa yang dapat memicu disintegrasi bangsa.” Ungkapnya
Lebih lanjut ditegaskan bahwa untuk mencegah disintegrasi bangsa, ia berharap pemuda akan bersatu karena baginya pemuda adalah garda terdepan untuk menangkal disintegrasi bangsa karena pemuda merupakan agent of change, agent of development dan memiliki semangat juang yang tinggi. Selain itu, ia berharap agar pemuda terus membekali diri, memperbanyak interaksi dan terus menyuarakan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Untuk kemajuan bangsa, pemuda harus menjadi agen perubahan yang dapat membangun bangsa di segala bidang karena pemuda memiliki semangat juang yang sangat tinggi. Peran pemuda tentu saja harus membangun sosialisasi dan komunikasi karena komunikasi akan memaksimalkan persatuan dan mencegah fitnah. Terlebih lagi sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram yang memegang simbol Islam yang melekat harus turut ikut menyuarakan kebenaran”, imbuhnya.
Acara disusul dengan penyerahan cendramata oleh Ketua BEM dan Rektor UMMAT kepada KAPOLDA NTB dan sebaliknya, KAPOLDA NTB membalas cenramata tersebut dengan menyerahkan pelakat. Dalam pelantikan BEM dan DPM UMMAT periode 2020-2021, sebanyak 56 anggota BEM yang diketuai oleh Imansyah dan 28 anggota DPM yang diketuai oleh Sumardin dilantik oleh Wakil rektor III, Hafsah, M.Pd.
Ketua BEM dan DPM kemudian memberi sambutan. Ia merasa bersyukur karena telah dibimbing dan berharap agar kabinet Bhineka Tunggal Ika di BEM ini kedepannya akan dapat mengharumkan nama UMMAT dengan mencapai berbagai prestasi.
“Kami memberikan nama Kabinet Bhineka Tunggal Ika ini karena kita semua berasal dari latar belakang yang berbeda-beda tapi kami tahu bahwa kami memiliki satu tujuan. Dan kami akan mencoba untuk meraih banyak prestasi untuk mengharumkan nama kampus kita dan agar kampus kita semakin dikenal” harap ketua BEM di pidato sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMMAT, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. memberikan pesan institusi dan persyarikan atas amanah yang diemban oleh BEM dan DPM untuk menyatukan gerakan seluruh mahasiswa UMMAT
“Kalian adalah penerus masa depan bangsa maka kalian harus menguasai demokrasi dengan mengadakan kajian-kajian ilmiah. Dan saya harap BEM dan DPM dapat membangun tradisi akademik yang ilmiah bukan berargumen dengan saling adu otot, tapi adu otak agar sebagai mahasiswa tampil sebagai mahasiswa yang berprestasi”(KF)

MATARAM– Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis  (Bimtek) Pengurusan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala. Kegiatan tersebut digelar di lantai 3 Rektorat UMMAT, Senin (19/10/2020). Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari 30 dosen tingkat doktoral dan 5 peserta dari tim teknis.

Ketua tim Bimtek, H. Syahrir Idris, M.A, Ph.D menjelaskan latar belakang kegiatan ini dengan melibatkan para doktor di lingkungan UMMAT untuk menjawab harapan rektor agar para doctor segera mengurus jabatan fungsional ke lektor kepala bahkan ke guru besar.

 “Saat ini ada 30 orang doktor di kampus kita ini, 28 diantaranya masih belum meraih jabatan fungsional lektor kepala. Oleh karena itu Rektor sangat ingin kita mengurus jabatan fungsional sehingga kita berkompetisi secara nasional maupun internasional di berbagai scheme baik di bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat dan lebih dari itu semua agar akreditasi perguruan tinggi kita akan lebih bagus”, jelas ketua tim dalam memandu acara.

Salah satu cara untuk mendapatkan jabatan fungsional lektor kepala adalah dengan cara melakukan penelitian. Prof. Dr. H. Muhammad Tajudin. M.Si selaku narasumber kegiatan mendorong para dosen untuk melakukan penelitian dan mempublikasikannya.

“Sebagai ilmuan, banyak masalah yang harus kita pecahkan, apalagi bapak dan ibu yang sudah terjun menjadi dosen. Tugas kita adalah menjalankan tri darma Perguruan Tinggi dan darma yang kedua adalah penelitian”, ungkapnya.

Setelah pemaparan materi, kegiatan disusul dengan diskusi. Dalam diskusi tersebut dihasilkan beberapa rumusan, diantaranya untuk mendapatkan jabatan fungsional lektor kepala, para dosen harus memenuhi angka kredit tertentu yang didapatkan dari mengajar, menjadi pembimbing mahasiswa dan juga penelitian. Penilaian angka kredit akan dinilai oleh 5 pihak dan para dosen harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mendapatkan angka kredit.

“Salah satunya cara mendapatkan angka kredit adalah dengan penelitian dan disarankan untuk mempublikasinya dalam jurnal nasional terakdreditasi karena akan dinilai kualitasnya dan harus melalui tes kemiripan. Dan juga bidang ilmu penugasan, karya ilmiah dan pendidikan terakhir dosen harus berada dalam satu bidang karena apabila tidak, maka akan susah untuk mendapatkan angka kredit”, imbuh Prof. Dr. H. Muhammad Tajudin. M.Si

Menghitung jumlah dosen perguruan tinggi swasta di NTB yang menjabat sebagai lektor kepala masih sangat sedikit maka para peserta bimtek disemangati untuk melakukan penelitian yang tentu saja akan didukung oleh pihak kampus.

Para peserta dengan antusias mengikuti diskusi hingga berakhirnya acara. Selain itu, ketua tim juga berharap dengan diadakannya bimbingan teknis ini, diharapkan agar muncul kesadaran dan semangat di antara dosen-dosen untuk melakukan kenaikan jabatan fungsional agar kesempatan kampus untuk berkompetisi semakin terbuka lebar.

“Mudah-mudahan dari hasil bimtek ini muncul semangat baru, kesadaran baru, ketrampilan baru dari kita semua untuk mengurus kenaikan  jabatan fungsinonal sehingga kesempatan untuk berkompetisi baik secara nasional maupun internasional semakin terbuka” harapnya (KF)

MATARAM-Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. melantik Wakil Dekan I dan II Fakultas Teknik UMMAT. Kedua pejabat struktural tersebut yakni saudara Fariz Primadi Hirsan, ST.,MT. sebagai Wakil Dekan I dan saudari Titik Wahyuningsih, ST., MT. sebagai Wakil Dekan II Fakultas Teknik (FATEK). Pelantikan dilaksanakan di aula rektorat lantai III UMMAT, Jumat (2/10/2020)

Acara pelantikan yang dihadiri sekitar dua puluh lima (25) orang pejabat struktural UMMAT ditambah dengan Badan Pembina Harian UMMAT. Acara berjalan cukup hikmat meski dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd. selaku Rektor memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada Wakil Dekan terpilih masa jabatan 2020-2024. dan ucapan terimaksih kepada pejabat sruktural sebelumnya.

“Saya atas nama Pimpinan mengucapkan selamat kepada pejabat struktural terpilih masa jabatan 2020-2024. Semoga Allah meridhoi langkah dan perjuangan kita semua.” ucapnya.

Selain ucapan selamat, Rektor juga memberikan peneguhan dalam mengemban misi UMMAT dalam menjalankan catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Beliau berharap para pejabat yang dilantik dapat menjalin kerjasama antara wakil dekan I dan II, para prodi dan pimpinan yang ada di Fakultas Teknik untuk menopang Fakultas Teknik dengan karya-karya terbaru.

“Menjadi seorang pejabat itu harus berani membuat perubahan dengan ide-ide dan gagasan baru sehingga kita akan dikenang dengan ide dan gagasan kita”, pesannya.

Selain itu, Rektor juga berterima kasih kepada pejabat demisioner yaitu wakil dekan I dan II atas dedikasinya dan telah banyak memberi perubahan selama menjabat menjadi wakil dekan. Prestasinya di bidang akademik telah mengantar program-program studi di Fakultas Teknik mendapatkan akreditasi yang tinggi.

“Bapak Ir. Isfanari, ST., MT. terima kasih atas dedikasi bapak selama dua (2) periode memimpin Fakultas Teknik UMMAT. Tentu dalam masa delapan (8) tahun, Bapak mendedikasikan diri untuk membangun Fakultas Teknik. Dan sekarang merupakan masa kemajuan Fakltus Teknik adalah bukti keberhasilan bapak dalam memimpin. Terimakasih telah menorehkan sederet prestasi untuk memajukan Fakultas Teknik UMMAT”, Ungkapnya.

Terimakasih juga disampaikan kepada wakil dekan II yang telah membina para mahasiswa khususnya di Program Kretifitas Mahasiswa (PKM) hingga menjadi pelopor dalam membina PKM yang ada di lingkungan UMMAT. Program ini membuat mahasiswa Fakultas Teknik mendapatkan pembinaan maksimal.

Rektor juga berpesan bahwa jabatan ini tidak hanya untuk institusi Muhammadiyah namun juga untuk mengemban amanah dakwah persyarikatan karena setiap hal yang dikerjakan akan menjadi teladan.

“Saudara/Saudari yang dilantik hari ini sesungguhnya mengemban amanah institusi dan persyarikatan. Dalam mengemban amanah, Saudara/Saudari harus mampu menunjukkan kiprah sebagai teladan yang baik atau uswah hasanah. Selain menjadi teladan, Saudara/Saudari dan kita semua dituntut untuk terus berinovasi demi kemajuan UMMAT sekaligus menjawab tantangan masa depan yang semakin kompleks”, jelas Rektor UMMAT.

Mataram- Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Dr. H. Arsyad Abd Gani M.Pd dengan Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, M.S. selaku Rektor Universitas Brawijaya (UB), Malang menandatangani nota kesepahaman antara dua universitas pada hari Rabu, (14/10/2020). Acara yang diikuti dengan diskusi antara dua pihak ini dilakukan secara daring (dalam jaringan) melalui Zoom. Selain Rektor UMMAT beserta jajarannya dan Rektor UB, beberapa pihak lain juga turut mengikuti via zoom yaitu Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB dan Sekretaris Daerah NTB.

Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh banyaknya permintaan dari publik agar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UMMAT membuka program Pascasarjana, baik itu untuk jenjang Magister maupun doktoral, Selain itu, pemerintah daerah NTB juga meminta UMMAT agar membuka program pascasarjana tingkat doktoral khusus di bidang Administrasi Publik dikarenakan doktor di bidang administrasi publik  masih minim di lingkungan pemerintah, baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten, namun kurangnya sumber daya dosen masih menjadi halangan. Maka dari itu, kerjasama dengan UB yang telah lama membuka pascasarjana di jurusan Administrasi Publik dapat menjadi pintu untuk UMMAT membuka program pascasarjana di jurusan tersebut.

“Begitu tingginya permintaan publik agar FISIP UMMAT membuka program pascasarjana, tapi kami menyadari keterbatasan sumber daya dosen kami dan kami harap dapat bekerjasama dengan UB untuk merintis program ini karena dua dari dosen kami merupakan alumni doktoral di UB. Dan beberapa waktu lalu kami diundang oleh pemerintah provinsi NTB untuk menjajaki kerjasama agar UMMAT bisa membuka program pascasarjana doktoral khusus di bidang Administrasi Publik karena kebanyakan pegawai di lingkungan provinsi maupun kabupaten kebanyakan kuliah di bidang hukum dan gubernur menginginkan adanya pejabat doktoral dari bidang administrasi publik”, jelas rektor UMMAT.

Pihak dari UB kemudian menyambut dengan baik kerjasama dengan UMMAT. Wakil Rektor UB, Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES. mengatakan bahwa UB dengan senang hati akan menyambut baik dosen-dosen dari UMMAT untuk melanjutkan studi doktoral di UB dan juga agar kerjasama yang telah terjalin ini dapat berjalan dengan baik.

“Kedepannya semoga Fakultas Ilmu Administrasi dapat membantu Universitas Muhammadiyah Mataram agar dosen-dosen dapat melanjutkan studi di sini. Semoga MoU yang telah ditandatangai bersama ini akan aktif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan kedepannya”, ungkap Wakil Rektor UB.(KF)

Mataram- Sebanyak 1001 mahasiswa UMMAT yang telah menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari hari Selasa (01/09/2020) hingga hari Kamis (15/10/2020) mengikuti penarikan kegiatan KKN secara online melalui zoom dan live streaming youtube. Pada KKN kali ini, mahasiswa dibagi menjadi 43 kelompok bimbingan. Acara dihadiri oleh Wakil Rektor I, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), para dekan, dosen pembimbing KKN dan perwakilan mahasiswa peserta KKN.

Dikarenakan pandemi yang masih berlangsung, para mahasiswa tidak melaksanakan KKN seperti biasanya, namun mereka melaksanakan KKN di desa masing-masing sehingga beberapa mahasiswa harus melaksanakan kegiatan dalam kelompok yang lebih kecil atau bahkan seorang diri. Kondisi ini tidak menjadi kendala karena justru beberapa mahasiswa yang melakukan kegiatan seorang diri dapat menjalankan kegiatan dengan lancar karena komunikasi yang baik dengan masyarakat di desanya. Selain itu, daerah yang terjangkau oleh mahasiswa KKN semakin banyak. Jika pada biasanya KKN dilakukan di sekitar Lombok, kali ini beberapa desa di luar Lombok juga terjangkau seperti desa di Bima, Manggarai NTT dan bahkan di Kalimantan Timur dikarenakan terdapat mahasiswa yang berasal dari daerah tersebut. Syahrir Idris, M.A, Ph.D selaku ketua LPPM UMMAT mengatakan bahwa ini adalah sebuah blessing in disguise atau berkat yang terselubung di tengah-tengah pandemi ini.

“Dari apa yang dilaporkan mahasiswa selama kegiatan, saya melihat bahwa mereka menemukan terobosan baru di dalam melaksanakan KKN sebagai contoh mereka bisa melaksanakan kerja bakti dengan masyarakat meskipun sendiri namun dengan komunikasi yang baik dapat terlaksana dengan baik. Dan sekarang KKN UMMAT berlangsung di hampir semua desa di NTB, dan puluhan desa di luar NTB. Desa-desa yang sebelumnya tidak pernah terekspos oleh mahasiswa kami, sekarang jadi terekspos dan dapat dilihat oleh orang banyak. Inilah yang saya sebut dengan blessing in disguise”, ungkapnya.

Selain pihak UMMAT dan mahasiswa peserta KKN, beberapa kepala desa turut serta mendampingi secara daring dalam penarikan mahasiswa peserta KKN. Salah satu kepada desa mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih kepada UMMAT karena telah melibatkan mahasiswanya dalam kegiatan KKN di desa mereka. Ia mengatakan bahwa merupakan sebuah penghormatan bagi desa mereka untuk menerima mahasiswa KKN dari UMMAT karena sudah sangat membantu kegiatan di desa. Salah satu kepala desa Golondoal di daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan bahwa ia sangat bahagia dan mengatakan bahwa peserta KKN sudah melaksanakan tugas mereka dengan baik karena telah meringankan kegiatan warga sekitar.

“kami menganggap adik-adik ini telah mampu melaksanakan KKN di desa kami dan terbukti mereka dapat berkomunikasi dengan elegan kepada masyarakat di sini. Selain itu, mereka juga menjalin kerjasama lintas agama dan ini menandakan bahwa kampus telah mampu mendidik mahasiswa dengan baik sebelum mereka turun ke masyarakat”, kata Zainul Mustafa selaku salah satu kepala desa yang berpartisipasi pada KKN tahun ini.

Setelah sambutan dan laporan kegiatan KKN, Wakil Rektor I menyambut kembali mahasiswa peserta KKN di UMMAT secara simbolik yang diwakilkan oleh tiga peserta KKN yang melaksanakan KKN di Kota Mataram. (KF)

Mataram- Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) turut berpartisipasi dalam acara sosialisasi Pengolahan Limbah Tahu Tempe menjadi Biogas yang digelar oleh BAZNAS di Kantor Lurah Desa Abian Tubuh, Kota Mataram pada hari Rabu (7/10/2020). Dalam acara ini, BAZNAS mengundang dosen UMMAT sebagai pemateri. Fakultas Pertanian (FAPERTA) UMMAT mengutus tiga dosennya Karyanik, Earlyna dan Muanah untuk mengisi sebagai pemateri.


Selain utusan dari FAPERTA UMMAT, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Dinas Perindustrian dan juga Dinas Pertanian turut berpartisipasi. Menurut tim BAZNAS, lembaga-lembaga tersebut perlu ikut andil dalam permasalahan limbah di kota Mataram khususnya di Desa Abian Tubuh yang menjadi pusat pembuatan tahu dan tempe.
Limbah tahu sudah menjadi masalah sejak lama khususnya bagi warga Desa Abian Tubuh yang merupakan pusat pembuatan tahu dan tempe di Mataram. Dalam pembuatan tahu, kedelai harus melalui berbagai macam proses seperti penggilingan, pemasakan dan penyaringan. Kedelai yang tidak terbentuk dengan baik ketika proses ini akan menjadi limbah. Limbah ini yang kemudian menimbulkan masalah karena selain tidak dapat dikonsumsi, limbah tahu juga mencemari lingkungan dan oleh karena itu harus diolah.
Dalam penjelasannya, tim dosen UMMAT mengatakan ada beberapa cara untuk mengolah limbah tahu dan salah satunya adalah mengolahnya menjadi biogas. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik seperti sampah basah, kotoran hewan dan limbah tahu juga merupakan salah satu sampah organik. Biogas dapat dijadikan sebagai bahan bakar kendaraan atau listrik. Salah satu cara menjadikan limbah tahu menjadi biogas adalah melalui digester biogas yang kemudian dapat dijadikan bahan bakar untuk memasak. Walaupun digester biogas mempunyai beberapa kendala seperti harga yang mahal dan produksi yang dapat terhambat ketika tercampur sabun, digester biogas mempunyai keunggulan yang besar karena dapat bertahan selama 20 tahun, ramah lingkungan dan dapat menyalakan lebih dari 1 kompor.
“Limbah tahu ini merupakan masalah kita semua karena mencemari lingkungan tempat kita tinggal, namun ada beberapa cara untuk mengatasinya dan salah satunya adalah dengan mengolah limbah menjadi biogas menggunakan digester biogas. Memang harganya mahal tapi keuntungan yang didapat sangat sepadan karena alat ini dapat digunakan sampai 20 tahun dan sangat ramah lingkungan”, jelas Karyanik, salah satu dosen pemateri.
Para peserta yang hadir terlihat antusias selama acara berlangsung. Mereka berharap dengan diadakannya sosialisasi ini, permasalahan limbah di industri tahu tempe dapat teratasi secepatnya.
Di sela-sela diskusi, Dinas Pertanian menyampaikan bahwa permasalahan limbah ini sudah lama menjadi agenda yang ingin mereka kerjakan namun sampai saat ini belum berhasil dan mereka berharap acara ini dapat menjadi pembuka untuk bekerjasama dengan para dosen untuk mengetahui penerapan teknologi yang tepat dalam mengatasi masalah limbah ini. Selain Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian juga antusias menyampaikan bahwa mereka tertarik dengan kegiatan tersebut dan berharap dapat menandatangani MoU dengan FAPERTA UMMAT terkait kegiatan tersebut. Dinas Lingkungan Hidup juga tidak kalah antusias dan mengatakan bahwa pihak mereka akan siap membantu dalam bentuk dana untuk program pengolahan limbah cair menjadi biogas ini.
Perwakilan dari ketiga dinas tersebut mengharapkan pembangunan digester biogas segera terlaksana agar dapat menjadi Pilot Project dan meyakinkan warga Kota Mataram bahwa masalah limbah tahu dapat teratasi. Sejauh ini digester biogas sudah berhasil dilakukan di Desa Aik Mual Kecamatan Praya Lombok Tengah.
“Harapan kami adalah pembangunan digester ini akan segera terlaksana agar warga Mataram yakin kalau limbah ini dapat segera teratasi karena di Desa Aik Mual di Praya sudah berhasil dibangun digester biogas”, ungkap salah satu perwakilan dinas yang hadir.(KF)

MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar wisuda luring (langsung), untuk angkatan 48 dan 49, untuk Diploma dan Strata-1 (S-1), pada tanggal 28-29 September 2020 di Auditorium Kampus UMMAT.

Wisuda kali ini diikuti 1.052 peserta. Menerapkan dua sistem sesi. Untuk sesi pagi berlangsung pada pukul 08.00 Wita-11.00 Wita. Sedangkan sesi siang, pada pukul 13.00 Wita-16.00 Wita. Kemudian setiap sesinya dibagi dalam gelombang. Masing-masing gelombang menghadirkan maksimal 100 peserta. Sesuai aturan dan saran dari pihak kepolisian.

“Jadi dalam sehari, kami ada dua sesi dan empat gelombang, peserta masuk secara bergiliran,” kata Rektor UMMAT Dr H Arsyad Abd Gani, kemarin (29/9).

Untuk menghindari kerumunan, kampus telah membuat denah lokasi dan papan petunjuk, tahapan penerapan protokol kesehatan. Karena kampus berkomitmen tegas, menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Mulai dari mengukur suhu tubuh peserta, mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, face shield dan menjaga jarak. Bahkan untuk lebih yakin lagi, UMMAT memasang sebuah alat pada jari wisudawan, untuk mengukur oksigen dalam darah.

“Kami berkoordinasi dengan fakultas ilmu kesehatan (FIK) UMMAT, agar kami benar-benar yakin anak-anak kami yang ikut wisuda ini sehat,” ujarnya.

Sebelum dan saat berlangsungnya wisuda, kampus sangat intens berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti kepolisian, BPBD Kota Mataram dan Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram. “Kami persilakan mereka datang mengawasi, bahkan turut membantu kami menerapkan protap kesehatan,” jelas Arsyad.

Selama wisuda, kegiatan kampus ditiadakan selama dua hari tersebut. Selain peserta, hanya senat dan panitia wisuda saja yang hadir. Selama wisuda berlangsung, tidak ada acara seremonial khusus.

“Jadi murni, setelah rapat senat dibuka resmi oleh rektor, kemudian rektor memberikan sambutan dan apresiasi atas keberhasilan wisudawan, orang tua, dan keluarga wisudawan sebagai permakluman atas dibatasinya pelaksanaan wisuda ini. Kemudian kami hanya memindahkan tali toga saja untuk setiap sesi selanjutnya, jadi setelah pindah tali toga langsung keluar, maka masuk lagi yang 100 peserta lain,” terang Arsyad.

Pidato dari Majelis DIKTI Litbang PP Muhammadiyah di lakukan secara virtual. Tidak mengundang dosen, apalagi tamu di luar kampus, dan tidak ada kehadiran orang tua. “Supaya mereka (orang tua wisudawan.Red) menyaksikan wisuda, kami memfasilitasinya dengan streaming youTube dari media sosial kampus,” tegasnya.

Arsyad mengatakan, penerapan protokol kesehatan secara ketat ini, adalah rasa tanggung jawab kampus dalam mencegah penyebaran virus korona. Pihaknya berupaya, meski dalam situasi pandemi, kegiatan akademik kampus tetap berjalan. Mahasiswa tetap mendapatkan hak dan menjalankan kewajibannya dalam menuntut ilmu.

Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd Gani, M.Pd., berharap UMMAT bisa menjadi role model penyelenggaraan wisuda offline di tengah pandemi Covid 19. Dikatakan selama ini banyak kampus belum berani menggelar kegiatan-kegiatan semacam ini secara offline. Namun berbekal keyakinan disertai dengan ikhtiar untuk bersama-sama menjaga kesehatan, pihaknya kini sukses mencatatkan tinta sejarah bagi perjalanan UMMAT.

“Ini bisa menjadi model jangan sampai teman-teman perguruan tinggi takut. Kalau sukses saya berharap ini bisa menjadi model. Kami sudah berusaha mengatur agar tidak terjadi kerumunan massa,” ujarnya.

“Sebagaimana imbauan pemerintah, sepanjang kampus mengatur protokol kesehatan yang sangat ketat, tidak ada halangan untuk beraktivitas,” jelas dia.

Wisuda kali ini terbilang sukses. Selama tahapan wisuda tidak ada kendala yang berarti, lantaran UMMAT telah mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh-jauh hari, sambil terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. “Alhamdulillah, kegiatan ini sukses dan mudah-mudahan penerapan wisuda dengan cara seperti ini, bisa menjadi model bagi kampus lain,” ujar Arsyad.

Tak lupa, pada kesempatan itu dirinya mengucapkan selamat atas gelar yang sudah diraih oleh seluruh wisudawan. “Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat bagi masyarakat, sukses selalu untuk anak-anakku, tetap berkarya, dan terus berinovasi, gapai cita-cita kalian,” harap rektor.