Yogyakarta, Nama Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali bersinar di ajang internasional, kali ini melalui prestasi yang diraih oleh Chinta Shaqila, mahasiswi semester 5 dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Chinta berhasil membawa pulang tiga penghargaan sekaligus pada Ahmad Dahlan International Youth Camp 2024, yang diselenggarakan di Desa Wisata Tinalah, Yogyakarta, selama tiga hari terhitung dari tanggal 03 s/d 05 Oktober 2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh 170 mahasiswa dari berbagai kampus di dalam dan luar negeri, menjadikan kompetisi semakin ketat (07/10/2024).
Chinta mengungkapkan berbagai tantangan yang harus ia hadapi selama mengikuti acara ini, terutama dalam berbaur dengan mahasiswa lain. Sebagai satu-satunya perwakilan dari UMMAT, ia merasa sedikit kesulitan karena mayoritas peserta datang dalam kelompok dari kampus masing-masing. “Tantangan yang saya hadapi adalah saat harus membaur dengan mahasiswa dari kampus lain, karena saya sendiri dari UMMAT sementara yang lain datang berombongan. Komunikasi dengan mahasiswa internasional, terutama dari China, juga menjadi tantangan tersendiri karena perbedaan budaya dan bahasa,” ungkapnya.
Namun, dengan ketekunan dan kemampuannya untuk beradaptasi, Chinta berhasil melampaui tantangan tersebut dan membuktikan kemampuannya di berbagai kompetisi.
Kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada kompetisi, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang komprehensif. Acara dimulai dengan seminar, yang diikuti dengan kegiatan perkemahan di mana para peserta terlibat dalam berbagai aktivitas seperti Focus Group Discussion (FGD), pelatihan soft-skills, pertunjukan Cultural Show, serta kegiatan outbound yang mengasah keterampilan kepemimpinan dan kerja sama tim.
Chinta menilai pengalaman ini sangat berharga bagi pengembangan dirinya, baik secara akademis maupun non-akademis. “Kegiatan ini memberikan banyak wawasan dan kesempatan untuk meningkatkan soft-skills serta kemampuan komunikasi antarbudaya, terutama melalui FGD dan cultural show,” katanya.
Prestasi gemilang diraih Chinta dengan memenangkan tiga penghargaan dalam ajang tersebut. Ia bersama timnya meraih juara 1 dalam kategori Musikalisasi Puisi pada Cultural Show, serta dinobatkan sebagai Best Leader dalam sesi Focus Group Discussion. Selain itu, ia juga berhasil meraih peringkat 3 untuk Best Article, sebuah pencapaian yang menurutnya sangat tidak terduga.
“Sebenarnya ini sangat di luar ekspektasi. Teman-teman dari universitas lain kebanyakan adalah mahasiswa berprestasi atau duta kampus, tapi saya tetap berusaha memberikan yang terbaik. Alhamdulillah, saya bisa meraih tiga penghargaan ini, dan dua di antaranya berkat bantuan kelompok saya. Saya sangat beruntung bisa berada dalam tim yang mendukung,” tambahnya.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si, turut memberikan apresiasi atas pencapaian Chinta. “Prestasi ini menunjukkan bahwa kompetensi akademik dan non-akademik mahasiswa berkembang dengan baik. Kedepannya, harapan saya, ini akan memberikan semangat kepada teman-temannya dan adik-adik kelasnya untuk lebih membuka diri terhadap dunia luar dan mengembangkan diri dalam aspek akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan pentingnya mahasiswa untuk memperluas jaringan dan berinteraksi dengan teman-teman dari luar daerah maupun luar negeri. “Semakin banyak mereka berjejaring dengan mahasiswa di luar daerah dan luar negeri, akan semakin menambah kepercayaan diri mereka untuk berprestasi. Kita tidak kalah berkualitas dengan mahasiswa luar negeri,” tegasnya.
Chinta berharap prestasinya dapat menginspirasi teman-teman mahasiswa UMMAT, khususnya dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, untuk terus bersemangat dalam mengejar prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Saya harap teman-teman bisa lebih termotivasi untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan serupa, serta kampus juga semakin maju sehingga dapat mengadakan kegiatan yang memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa,” tuturnya.
Dengan pencapaiannya ini, Chinta Shaqila tidak hanya membawa pulang penghargaan pribadi, tetapi juga berhasil mengharumkan nama Universitas Muhammadiyah Mataram di kancah internasional. Semoga keberhasilannya menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa UMMAT lainnya untuk terus berprestasi di berbagai bidang (HUMAS UMMAT).
Mataram, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kini semakin berinovasi dengan menerima Software Virtual Reality (VR) Tambang, hasil kerja sama dengan PT Anugrah Interaktif Mandiri. Perangkat lunak yang diterima pada 17 Juli 2024 ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam metode pembelajaran di bidang pertambangan, memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan interaktif bagi mahasiswa (17/10/2024).
Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. Aji Syailendra Ubaidillah, M.Sc., menjelaskan bahwa teknologi VR memungkinkan mahasiswa untuk melakukan simulasi berbagai aktivitas tambang tanpa harus hadir langsung di lapangan. Melalui perangkat ini, batasan geografis dan fisik bukan lagi hambatan untuk memahami berbagai proses dalam dunia pertambangan.
“Virtual reality membuka pintu menuju berbagai pengalaman tak terbatas. Mahasiswa dapat menjelajahi tambang terbuka maupun tertutup, menggunakan alat, dan mempelajari budaya kerja tanpa harus meninggalkan ruang kelas. Dengan teknologi ini, kita memasuki era baru di mana pembelajaran menjadi lebih mendalam, aman, dan interaktif,” ujar Dr. Aji Syailendra.
Software VR ini dilengkapi dengan berbagai fitur simulasi, di antaranya: Open Pit Simulator, Simulasi untuk tambang terbuka, memungkinkan mahasiswa memahami operasi dan pengelolaan tambang dengan skala besar. Water Treatment Simulator, Simulasi pengelolaan air tambang, yang krusial dalam mempertahankan kualitas lingkungan di sekitar tambang. Drilling Rig Simulator, Simulasi penggunaan peralatan pengeboran, memberi pemahaman langsung tentang operasi pengeboran di tambang. Safety Inspection Simulator, Memungkinkan mahasiswa melakukan inspeksi keselamatan secara virtual, membantu memahami protokol keamanan di tambang. Underground Mine Overview Simulator, Memberikan gambaran tentang tambang bawah tanah, dari operasional hingga manajemen risiko. Dengan berbagai fitur tersebut, software ini menjadi alat penting dalam menunjang perkuliahan.
Kepala Program Studi Teknik Pertambangan, Bedy Fara Aga Matrani, MT., mengungkapkan bahwa VR ini sangat membantu dalam mengatasi keterbatasan praktik lapangan dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai teknik tambang.
“Perangkat lunak ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa dalam mempelajari berbagai aspek tambang, baik di tambang terbuka maupun bawah tanah. Dengan simulasi virtual, mereka dapat merasakan langsung pengalaman kerja di tambang, yang tentunya akan mempersiapkan mereka lebih baik untuk dunia kerja sesungguhnya,” jelasnya.
Penggunaan teknologi VR bukan hanya soal peningkatan efektivitas pembelajaran, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman. Mahasiswa tidak lagi harus terpapar risiko di lapangan saat mempelajari operasi tambang, karena mereka bisa berlatih dan memahami semua proses melalui simulasi. Teknologi ini juga memungkinkan pengajaran yang lebih inklusif, di mana setiap mahasiswa bisa mengakses simulasi tanpa terbatas oleh lokasi atau sumber daya.
Menurut Dr. Aji Syailendra, VR membuka jendela bagi mahasiswa untuk menjelajahi dunia tanpa meninggalkan ruang kelas. Dalam hitungan menit, mereka bisa mengunjungi tambang-tambang besar di dunia, atau bahkan melibatkan diri dalam simulasi operasi tambang bawah tanah yang kompleks.
“Dengan VR, kita membawa mahasiswa lebih dekat ke dunia tambang dengan cara yang lebih menarik dan realistis. Ini tidak hanya mendukung pembelajaran, tetapi juga membangun keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri tambang modern,” tambahnya.
Kolaborasi dengan PT Anugrah Interaktif Mandiri ini juga mencerminkan komitmen Fakultas Teknik UMMAT dalam menghadirkan inovasi terbaru di bidang pendidikan teknik. Dengan integrasi teknologi VR, Fakultas Teknik UMMAT berharap dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan perkembangan industri tambang global.
Dengan adanya software Virtual Reality ini, Fakultas Teknik UMMAT menegaskan posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan teknik yang siap menghadapi tantangan di era digital. Teknologi ini bukan hanya mendukung pembelajaran saat ini, tetapi juga membuka jalan untuk masa depan pendidikan yang lebih inklusif, interaktif, dan inovatif (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Fakultas Agama Islam (FAI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi berbasis syariah melalui penyelenggaraan The Gade Sociopreneurship Challenge 2024 yang mengusung tema Inovasi Generasi Muda Menuju Masa Depan Berkelanjutan. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Program Studi Ekonomi Syariah UMMAT, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), serta PT. Pegadaian (10/10/2024).
Acara yang bertujuan untuk mendorong lahirnya generasi muda yang inovatif dan berwawasan sosial ini, dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi, mahasiswa, serta perwakilan dari mitra strategis. Gade Sociopreneurship Challenge 2024 menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengajukan ide-ide bisnis kreatif yang tidak hanya berorientasi pada profit, namun juga memiliki dampak sosial positif.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menekankan pentingnya peran ekonomi syariah dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. “Program Studi Ekonomi Syariah di FAI UMMAT merupakan program studi yang masih tergolong baru, namun kami terus berupaya untuk memajukannya agar dapat melahirkan lulusan-lulusan yang siap berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ungkap Abdul Wahab.
Ia juga menambahkan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menguatkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cakap dalam dunia bisnis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan,” tambahnya.
Pimpinan Wilayah PT. Pegadaian Wilayah Bali Nusra, Deputi Bisnis Pegadaian Kantor Area Denpasar 1, Agus Setiawan, menegaskan bahwa Pegadaian memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Menurutnya, Pegadaian tidak hanya menyediakan layanan keuangan berbasis syariah tetapi juga memfasilitasi pembentukan outlet syariah yang melayani kebutuhan masyarakat lintas agama.
“Pegadaian sangat dekat dengan dunia Islam dan ekonomi syariah. Kami memiliki divisi syariah yang khusus menangani pembiayaan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Ini bukan hanya untuk umat Muslim, tapi juga untuk seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang agama. Kami percaya ekonomi syariah bisa menjadi solusi universal,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow yang dipandu oleh Zaenafi Ariani, SE., ME., seorang dosen Ekonomi Syariah di UMMAT. Sesi ini menghadirkan diskusi menarik mengenai bagaimana inovasi generasi muda dapat berperan penting dalam menciptakan solusi-solusi kreatif yang mampu menghadapi tantangan global, terutama terkait dengan isu-isu sosial dan lingkungan.
Talkshow ini memberikan wawasan kepada para peserta tentang pentingnya menjadi wirausahawan sosial (sociopreneur) yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga memperhatikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Para peserta didorong untuk mengembangkan ide-ide yang dapat membantu menciptakan masa depan yang berkelanjutan, sejalan dengan prinsip ekonomi syariah.
Pada acara The Gade Sociopreneurship Challenge 2024 ini, para mahasiswa ditantang untuk menyusun dan mengungkapkan ide-ide bisnis yang inovatif. Ide-ide ini diharapkan tidak hanya bersifat komersial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Para peserta terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendanaan dan bimbingan dari PT. Pegadaian dan mitra lainnya untuk mewujudkan ide bisnis mereka.
Melalui kegiatan ini, UMMAT menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung perkembangan wirausaha sosial di kalangan mahasiswa. Program Studi Ekonomi Syariah, meskipun masih baru, telah berupaya untuk menjadi pelopor dalam mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam model bisnis yang berkelanjutan.
Dengan terselenggaranya The Gade Sociopreneurship Challenge 2024, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis, tetapi juga jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial yang kuat. Hal ini sejalan dengan visi UMMAT untuk mencetak lulusan yang berkarakter Islami, berwawasan global, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Acara ini tidak hanya memperkuat kerjasama antara dunia akademik dan industri, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa UMMAT untuk mengembangkan potensi diri mereka di bidang ekonomi syariah dan sociopreneurship. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan wirausaha sosial di Indonesia (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kerjasama internasional melalui program SeLOMBOK SUDARA 2.0, yang berkolaborasi dengan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam, Malaysia. Program ini mengusung konsep kegiatan knowledge sharing, language exchange, dan charity work yang berlangsung selama beberapa hari di Lombok, dengan tujuan untuk memperkuat hubungan antarbangsa di bidang pendidikan, budaya, dan pengabdian masyarakat (01/10/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kedua institusi. dari UMMAT, hadir Rektor Drs. Abdul Wahab, M.A., yang didampingi oleh Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., Wakil Rektor IV, Dr. TGH. Zaenuddin, M.Pd.I., dan Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama, Asbah, M.Hum. Sementara dari UiTM Shah Alam, hadir Profesor Madya Dr. Nor Fazlin Mohd Ramli, Dekan Penyelidikan dan Jaringan Industri; Dr. Mohammad Radzi Manap; Puan Nurbaya Mohamad Aris; Puan Farina Nozakiah Tazijan, Ketua Akademi Pengajian Bahasa; serta Encik Mohd Faiz Zainal Abidin, Penasihat Program. Selain itu, turut hadir Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Akademi Pengajian Bahasa UiTM, Dr. Muhamad Zaidi bin Zakaria, yang turut menyampaikan apresiasinya atas kerjasama ini.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara seperti SeLOMBOK SUDARA 2.0. Menurutnya, program ini tidak hanya menjadi jembatan untuk memperluas wawasan akademik, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai solidaritas dan kemanusiaan melalui kegiatan sosial yang dijalankan bersama. “Kerjasama ini memperlihatkan komitmen kedua universitas dalam menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan global,” tuturnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Akademi Pengajian Bahasa UiTM, Dr. Muhamad Zaidi bin Zakaria, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat jaringan internasional di kalangan mahasiswa. “Kami percaya bahwa melalui pertukaran budaya dan pengetahuan seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari interaksi langsung yang sangat berharga untuk pengembangan diri mereka di masa depan,” ungkapnya.
Setelah acara pembukaan, program dilanjutkan dengan sesi talkshow yang diikuti oleh mahasiswa dari kedua universitas. Diskusi ini membahas isu-isu terkini terkait pendidikan bahasa, keberagaman budaya, serta tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam era globalisasi. Salah satu topik yang menarik perhatian adalah peran penting bahasa sebagai jembatan budaya dan instrumen utama dalam mempererat hubungan antarnegara.
Pada sesi language exchange, para mahasiswa dari UMMAT dan UiTM terlibat dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan bahasa asing mereka, baik dalam bahasa Inggris, Melayu, maupun bahasa Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara formal, tetapi juga berinteraksi secara langsung dalam suasana yang santai, memungkinkan mereka untuk mengasah kemampuan komunikasi lintas budaya dengan lebih efektif.
Puncak dari program SeLOMBOK SUDARA 2.0 adalah kegiatan charity work yang diadakan di beberapa daerah di Lombok. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari kedua universitas dalam aksi sosial, seperti memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya di wilayah-wilayah terdampak bencana. Mahasiswa dari UMMAT dan UiTM bekerja sama dalam berbagai kegiatan sosial seperti pemberian bantuan sembako, pengajaran anak-anak, hingga kegiatan gotong royong dalam membersihkan fasilitas umum.
Program SeLOMBOK SUDARA 2.0 ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan kerjasama antara UMMAT dan UiTM, serta memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan kompetensi mahasiswa di kedua universitas. Dengan adanya program ini, diharapkan kolaborasi serupa dapat terus dilanjutkan di masa depan untuk memperluas jejaring akademik dan sosial di tingkat internasional.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menutup acara dengan harapan agar program ini terus dikembangkan dan menjadi contoh bagi kerjasama internasional lainnya. “Kami berharap program ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadi inspirasi bagi universitas lain untuk turut serta dalam kegiatan yang tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik, tetapi juga nilai kemanusiaan dan solidaritas,” pungkasnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi memulai kegiatan matrikulasi bagi mahasiswa baru program pascasarjana tahun akademik 2024/2025. Program ini diikuti oleh 32 mahasiswa yang berasal dari tiga program studi magister, yaitu Ilmu Hukum, Ilmu Lingkungan, dan Pendidikan Dasar. Kegiatan matrikulasi yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru terhadap lingkungan akademik, sistem pendidikan, serta nilai-nilai yang ada di UMMAT, khususnya sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia (04/10/2024).
Dr. Nurjannah, SH., MH., selaku Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan baik di lingkungan kampus. “Tahun ini, kami menyambut 32 mahasiswa baru, dengan 17 orang dari program Ilmu Hukum, 7 orang dari program Ilmu Lingkungan, dan 8 orang dari Pendidikan Dasar. Matrikulasi ini adalah awal dari perjalanan akademik mereka, di mana mereka akan dibekali dengan pengetahuan dasar terkait pendidikan tinggi dan program studi masing-masing,” jelasnya.
Hari pertama matrikulasi, mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai aspek penting yang menyangkut sistem pendidikan di UMMAT, termasuk strategi akademik dan non-akademik untuk mencapai kesuksesan dalam studi. Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana UMMAT, Dr. Lukman, M.Pd., menegaskan pentingnya kegiatan matrikulasi sebagai tahap awal pengembangan diri mahasiswa. “Matrikulasi adalah momen penting di mana mahasiswa baru mendapatkan panduan tentang bagaimana mengelola studi mereka di jenjang magister. Kami berharap, melalui kegiatan ini, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan akademik yang lebih kompleks,” ucap Dr. Lukman.
Lebih lanjut, Dr. Lukman menekankan pentingnya mahasiswa magister untuk menguasai teori di bidang ilmu mereka masing-masing, serta kemampuan untuk menerapkan teori tersebut dalam memecahkan berbagai masalah di dunia nyata. “Kami berharap lulusan pascasarjana UMMAT mampu berperan aktif dalam pemecahan masalah, baik di lingkungan akademik, dunia kerja, maupun di masyarakat. Ini adalah langkah awal untuk menciptakan profesional yang kompeten di bidang hukum, lingkungan, dan pendidikan,” tambahnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyinggung tentang peran penting mahasiswa dalam mengikuti regulasi pemerintah terkait akreditasi kampus dan memastikan kualitas pendidikan yang berstandar nasional dan internasional. “Sebagai mahasiswa pascasarjana, Anda tidak hanya dituntut untuk lulus, tetapi juga memahami bagaimana perkembangan regulasi dan standar pendidikan yang ada. Hal ini penting agar Anda tidak hanya berkompeten di bidang akademis, tetapi juga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan global,” tutur Rektor Abdul Wahab.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., yang memberikan paparan tentang Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah. Menurutnya, Catur Dharma mencakup empat pilar utama: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. “Mahasiswa di UMMAT diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat,” jelas Gulam Abbas.
Pada hari kedua matrikulasi, mahasiswa akan menerima materi yang lebih spesifik terkait dengan program studi masing-masing. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kurikulum, metode pengajaran, serta pendekatan penelitian yang akan mereka lalui selama masa studi. “Materi di hari kedua akan lebih fokus pada prodi masing-masing, dengan tujuan agar mahasiswa bisa langsung mengidentifikasi tantangan-tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam studi ke depan,” ujar Dr. Nurjannah.
Selain materi akademik, mahasiswa juga diajak untuk aktif berdiskusi mengenai isu-isu aktual yang relevan dengan bidang studi mereka. Dr. Lukman menekankan bahwa salah satu kunci sukses dalam dunia akademik adalah kemampuan untuk terus mengikuti perkembangan global dan lokal. “Mahasiswa perlu memahami isu-isu yang sedang berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional, agar bisa berkontribusi secara maksimal di bidang ilmu mereka,” ucapnya.
Salah satu mahasiswa baru dari Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, M. Fauzan, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti matrikulasi ini. “Saya sangat senang bisa bergabung di program pascasarjana UMMAT. Kegiatan matrikulasi ini sangat membantu kami untuk memahami apa yang akan kami pelajari dan bagaimana kami bisa memaksimalkan waktu kami di sini,” katanya.
Kegiatan matrikulasi ini diharapkan mampu memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa pascasarjana UMMAT dalam menjalani masa studi mereka. UMMAT sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan, berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Dengan semangat untuk terus berkembang, UMMAT berharap para mahasiswa baru pascasarjana dapat menjadi agen perubahan di bidang hukum, lingkungan, dan pendidikan dasar, serta mampu menjawab tantangan-tantangan di masa depan dengan inovasi dan dedikasi (HUMAS UMMAT).