Mataram, 22 Mei 2025— Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di bidang sains, melalui penyelenggaraan Olimpiade Fisika dan Matematika (FISMAT) tingkat SMA/MA se-Kota Mataram. Kegiatan bergengsi yang berlangsung selama dua hari, terhitung dari tanggal 21 hingga 22 Mei 2025 ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika dan Matematika FKIP UMMAT dengan mengusung tema inspiratif: “FISMAT: Jembatan Pengetahuan untuk Mengasah Nalar dan Menyelesaikan Misteri Alam”.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi terbaik dari 10 sekolah menengah atas dan madrasah aliyah di Kota Mataram, antara lain MAN 1 Mataram, MAN 2 Mataram, MAN 3 Mataram, MAS Al-Intishor, SMAN 6 Mataram, SMAN 7 Mataram, MAS Ar-Raisyah, MA Nurul Jannah NW Ampenan, MA Plus Abu Hurairah Mataram, dan SMA IT Yarsi Mataram. Kehadiran para peserta dari berbagai latar belakang sekolah ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam membangun atmosfer pendidikan yang kompetitif, sehat, dan inspiratif.
Ketua Panitia, Bima Nurul Huda, menyampaikan bahwa olimpiade ini bukan hanya sekadar ajang adu kecerdasan, tetapi merupakan ruang belajar yang menyenangkan dan menantang. “Kami ingin memberikan wadah bagi generasi muda untuk mengeksplorasi sains secara lebih dekat. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga diajak berpikir kritis, kreatif, dan sistematis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang ada di sekitar mereka”, ujarnya.
Bima juga menyoroti pentingnya mengubah paradigma tentang sains di kalangan pelajar. “Fisika dan Matematika kerap kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Padahal, jika dipelajari dengan pendekatan yang tepat, kedua ilmu ini justru membuka cakrawala berpikir yang luas. Lewat FISMAT, kami ingin menunjukkan bahwa belajar sains bisa menyenangkan dan menantang sekaligus”, tambahnya.
Ketua BEM FKIP, Sastrawan Barqah Yulyanto, menyatakan rasa bangganya terhadap inisiatif HMPS Fisika dan Matematika yang turut serta menciptakan ruang-ruang edukatif di kampus. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa FKIP UMMAT tidak hanya aktif dalam kegiatan akademik, tetapi juga produktif dalam menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata bagi pendidikan. Ini juga mempertegas posisi FKIP sebagai fakultas yang berorientasi pada kemajuan dan pembangunan karakter peserta didik”, katanya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Matematika, Abdillah, M.Pd., dalam paparannya menekankan pentingnya akses terhadap ilmu pengetahuan di era digital. “Saat ini belajar Fisika dan Matematika semakin mudah dengan dukungan teknologi seperti aplikasi, perangkat lunak, dan media pembelajaran digital. Kita tidak bisa lagi menjadikan sulitnya akses sebagai alasan. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan kemauan untuk belajar”, ujarnya.
Abdillah juga menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman. “Di tengah arus perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, kita butuh generasi yang tidak malas berpikir. Mereka harus punya nalar yang tajam dan daya saing tinggi untuk bisa bertahan dan berkontribusi”, tegasnya.
Puncak semangat dan motivasi peserta terlihat saat Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., menyampaikan sambutan resmi. Dalam kesempatan tersebut, beliau menjelaskan bahwa FISMAT bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang semangat mencintai ilmu pengetahuan. “Kami ingin menumbuhkan ghiroh belajar siswa dalam bidang Fisika dan Matematika. FKIP UMMAT berkomitmen menciptakan ekosistem pendidikan yang mendorong lahirnya calon guru profesional, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman”, jelasnya.
Dr. Nizaar juga menekankan bahwa sains bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan manusia. Ia menyampaikan bahwa salah satu tokoh sains Indonesia, Prof Yohanes Surya yang memperkenalkan konsep Semesta Estato, yakni alam semesta sebagai sistem yang harmonis dan penuh misteri. “Melalui sains, kita bisa memahami keteraturan semesta dan tempat kita di dalamnya. Oleh karena itu, mempelajari Fisika dan Matematika bukan semata soal angka, tapi tentang memahami hidup itu sendiri”, ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau juga mengajak para guru pendamping yang hadir untuk terus membuka ruang eksplorasi bagi siswa. “Guru memiliki peran strategis. Jangan matikan rasa ingin tahu siswa. Dari pertanyaan-pertanyaan kecil itulah lahir penemuan besar. Ciptakan ruang dialog, ruang eksperimen, dan suasana belajar yang menyenangkan agar mereka berani bertanya dan berpikir”, pesannya. (HUMAS UMMAT)
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerja Sama terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa di level global dengan menggelar kegiatan sosialisasi Program Beasiswa International Talent Education Special Program (INTENS) yang bekerja sama dengan lembaga Intact Base Surabaya, Pada Jumat, 16 Mei 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat UMMAT ini menghadirkan Direktur Intact Base Surabaya, Andre SO, sebagai narasumber utama. Ia memaparkan berbagai peluang beasiswa studi ke luar negeri, khususnya ke Taiwan, yang terbuka luas bagi mahasiswa Indonesia. Dalam pemaparannya, Andre menjelaskan bahwa program INTENS merupakan platform pendampingan pendidikan internasional yang berfokus pada pemberdayaan pelajar Indonesia agar dapat mengakses pendidikan tinggi di luar negeri melalui skema beasiswa penuh, salah satunya dari Kementerian Pendidikan Taiwan.
“Melalui program INTENS, mahasiswa bisa mendapatkan pembiayaan penuh untuk melanjutkan studi di universitas terkemuka di Taiwan. Tidak hanya kuliah, tetapi juga bisa mengikuti skema dual degree 3+1, di mana tiga tahun kuliah di Indonesia dan satu tahun di luar negeri. Ini peluang emas yang harus dimanfaatkan,” terang Andre.
Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin dengan Intact Base Surabaya. Beliau menekankan bahwa UMMAT sangat terbuka terhadap bentuk kolaborasi internasional yang dapat memperkuat eksistensi global mahasiswa dan institusi.
“Sosialisasi ini menjadi langkah awal yang penting. Kita berharap ada tindak lanjut berupa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat agar kerja sama ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga implementatif dan berkelanjutan,” ungkap Dr. Zaenuddin dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama UMMAT, dalam paparannya menjelaskan bahwa UMMAT saat ini tengah mengembangkan program-program unggulan berbasis internasional, termasuk Dual Degree Program 3+1 dengan sejumlah perguruan tinggi di Taiwan. Program ini didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Taiwan dan menjadi salah satu inisiatif penting dalam mendorong mahasiswa untuk berkiprah di tingkat global.
“Ke depan, kami ingin lebih banyak mahasiswa UMMAT yang mampu menjangkau pendidikan internasional. Ini bukan hanya tentang studi, tetapi juga tentang membangun jejaring global, meningkatkan kompetensi lintas budaya, serta memperluas wawasan sebagai generasi muda yang siap berkontribusi di era globalisasi,” jelasnya.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri puluhan mahasiswa dari Fakultas Teknik. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi interaktif yang muncul selama sesi berlangsung. Para peserta juga mendapatkan informasi teknis mengenai cara mendaftar, persiapan dokumen, serta dukungan yang diberikan oleh Intact Base dalam proses aplikasi beasiswa.
Di akhir kegiatan, pihak KUI mengajak seluruh mahasiswa untuk terus mempersiapkan diri menghadapi peluang internasional ini, baik melalui peningkatan kemampuan bahasa Inggris, penguatan profil akademik, maupun pengembangan soft skills.
“Terima kasih kepada tim dari INTENS Program atas kolaborasi dan sharing yang luar biasa hari ini. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut. Untuk mahasiswa UMMAT, ayo siapkan dirimu dari sekarang. Informasi lebih lanjut bisa didapatkan di International Office UMMAT,” tutup Asbah, M.Hum dengan semangat (HUMAS UMMAT).
Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan meresmikan Fakultas Kedokteran serta menggelar peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Fakultas Teknik (FATEK), pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Peresmian ini tidak hanya menjadi bukti nyata kiprah UMMAT dalam menjawab tantangan kebutuhan sumber daya manusia di sektor kesehatan dan teknologi, tetapi juga menjadi momentum strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan yang inklusif di wilayah NTB dan kawasan timur Indonesia.
Acara peresmian yang berlangsung di kampus baru Fakultas Kedokteran, Jalan Anyelir Nomor 2–4 Gomong, Kota Mataram, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional dan daerah, antara lain: Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int; Ketua PWM NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag; serta jajaran pimpinan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, LLDikti Wilayah VIII, para direktur rumah sakit se-NTB, BPH UMMAT, dan civitas akademika.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas lahirnya Fakultas Kedokteran UMMAT yang telah diperjuangkan selama lebih dari satu dekade. Ia mengungkapkan bahwa gagasan pendirian fakultas ini pertama kali dicetuskan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB sejak tahun 2012, dan setelah melalui proses panjang, akhirnya mendapat restu dari pemerintah pusat.
“Pada tanggal 8 April 2025, SK operasional dari Kemendikbudristek diterbitkan, dan hari ini secara resmi kami luncurkan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Mataram,” tutur Rektor di hadapan para tamu undangan.
Rektor menambahkan bahwa tahun ini Fakultas Kedokteran UMMAT diberi kuota oleh kementerian untuk menerima 50 mahasiswa baru, dan ke depan UMMAT berkomitmen untuk memberikan pendidikan kedokteran yang berkualitas dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan universitas lain.
“Kami akan berjuang semaksimal mungkin membantu pemerintah dan masyarakat di bidang kesehatan. InsyaAllah dalam enam tahun ke depan, kami menargetkan Fakultas Kedokteran UMMAT meraih akreditasi unggul,” ujarnya dengan optimis.
Fakultas Kedokteran UMMAT akan menjadi pusat pengembangan keilmuan kedokteran berbasis nilai-nilai Islam, didukung oleh sarana dan prasarana modern serta tenaga medis profesional yang tidak hanya mumpuni secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian bagi masyarakat.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa berdirinya Fakultas Kedokteran UMMAT menjadi bagian dari kontribusi besar Muhammadiyah dalam mendukung program prioritas nasional, khususnya dalam pemerataan layanan kesehatan dan peningkatan kualitas tenaga medis di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan berkah yang luar biasa. UMMAT kini menjadi salah satu dari 117 fakultas kedokteran yang ada di Indonesia. Keberadaannya akan mendorong peningkatan layanan kesehatan, tidak hanya di NTB, tetapi juga di wilayah Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modernis selalu konsisten dalam mengembangkan amal usaha pendidikan dan kesehatan sebagai bagian dari dakwah berkemajuan.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int, mengapresiasi langkah progresif UMMAT dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran. Ia menilai bahwa kehadiran prodi kedokteran di UMMAT akan sangat membantu dalam menambah jumlah dokter yang selama ini masih sangat kurang di NTB.
“Alhamdulillah hari ini UMMAT membuka program studi kedokteran. Ini adalah kabar baik bagi daerah kami. Kami berharap UMMAT menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di NTB. Ke depan, mari kita bergerak bersama secara kolaboratif,” tuturnya.
“Pemerintah Provinsi NTB, membuka diri untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan UMMAT dalam berbagai sektor, utamanya pendidikan, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia”, lanjutnya.
Usai acara peresmian Fakultas Kedokteran, kegiatan berlanjut dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Fakultas Teknik UMMAT yang berlokasi di Jalan Geguntur Raya, Jempong Baru. Gedung ini nantinya akan menjadi pusat pembelajaran dan riset mahasiswa teknik dalam berbagai bidang rekayasa dan teknologi terapan.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Prof. Muhadjir Effendy, didampingi oleh Rektor UMMAT, Ketua PWM NTB, Dekan FATEK dan sejumlah tamu undangan penting lainnya. Momen tersebut menjadi simbol dimulainya komitmen UMMAT untuk memperkuat kapasitas infrastruktur pendidikan teknik yang lebih maju dan modern.
“Saya mewakili Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah meletakkan batu pertama pembangunan ini. InsyaAllah Fakultas Teknik UMMAT akan semakin diperhitungkan di masa mendatang. Selamat dan teruslah tumbuh untuk UMMAT,” kata Prof. Muhadjir.
Rektor UMMAT menambahkan bahwa pembangunan Gedung Fakultas Teknik ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan kampus yang berbasis keilmuan dan inovasi. Gedung tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium modern yang mendukung praktik dan riset mahasiswa teknik.
“Kami berharap pembangunan ini berjalan lancar sampai selesai dan menjadi tempat lahirnya inovasi-inovasi besar dari anak-anak muda NTB yang kuliah di UMMAT,” ujarnya.
Dengan peresmian Fakultas Kedokteran dan dimulainya pembangunan Gedung Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Mataram menegaskan komitmennya sebagai kampus unggul berbasis nilai-nilai keislaman, berorientasi pada pengembangan IPTEK, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan global.
Rektor menutup sambutannya dengan harapan besar agar seluruh sivitas akademika UMMAT terus menjaga semangat kolaborasi, inovasi, dan pengabdian sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas, khususnya di bidang kesehatan. Program Studi S1 Kebidanan dan Program Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), sukses meraih predikat Akreditasi Baik Sekali dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). Pencapaian ini tertuang dalam Surat Keputusan LAM-PTKes No: 0363/LAM-PTKes/Akr/Sar/III/2025 untuk S1 Kebidanan dan No: 0364/LAM-PTKes/Akr/Sar/III/2025 untuk Profesi Bidan, yang ditetapkan pada 6 April 2025.
Dekan FIK UMMAT, Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm., Klin., mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian ini. “Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kami menerima hasil akreditasi ini. Ini merupakan buah dari kerja keras, kekompakan, dan komitmen tinggi seluruh tim akreditasi dari kedua program studi kami. Status akreditasi kami meningkat dari ‘Baik’ menjadi ‘Baik Sekali’, dan ini menjadi pencapaian strategis yang sangat berarti,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa proses reakreditasi telah dirancang sejak awal tahun 2024 dan dilaksanakan secara bertahap dan sistematis. Proses dimulai dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi/Surveilans yang dilakukan LAM-PTKes pada Juni 2024 sebagai syarat pengajuan reakreditasi. Setelah itu, tim menyusun borang akreditasi berbasis 9 kriteria, mulai dari kualitas SDM, kurikulum, sistem penjaminan mutu internal, hingga ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran dan praktik.
“Kami menyiapkan segala dokumen pendukung dan bukti fisik mulai dari laboratorium, ruang kuliah, hingga jaringan kemitraan praktik lapangan dengan rumah sakit, puskesmas, bidan praktik mandiri, klinik, serta pengabdian kepada masyarakat. Semua kami siapkan dengan sungguh-sungguh demi memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat,” tambahnya.
Capaian ini semakin membanggakan karena berdasarkan data terbaru, UMMAT menjadi salah satu dari hanya dua institusi di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki Akreditasi Baik Sekali untuk kedua jenjang pendidikan, yaitu Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan secara bersamaan. “Ini merupakan pencapaian penting bagi kami di UMMAT dan menjadi bukti bahwa kami mampu bersaing di level nasional,” tegas Nurul Qiyaam.
Menurutnya, akreditasi bukan sekadar predikat administratif, tetapi cerminan komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan (continuous improvement). Hal ini akan berdampak besar terhadap daya saing lulusan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi.
Capaian ini membawa dampak signifikan, tidak hanya bagi institusi, tetapi juga untuk mahasiswa, alumni, dan calon mahasiswa baru. Mahasiswa aktif akan mendapat nilai lebih dari status akreditasi prodi mereka, sementara alumni akan lebih percaya diri dalam memasuki dunia kerja, baik di institusi pelayanan kesehatan negeri maupun swasta.
Selain itu, Nurul Qiyaam menyebutkan bahwa status akreditasi ini akan semakin meningkatkan daya tarik prodi kebidanan UMMAT di mata masyarakat, khususnya di NTB dan kawasan timur Indonesia.
“Kami berharap masyarakat NTB menjadikan UMMAT sebagai pilihan utama untuk menempuh pendidikan tinggi kebidanan. Kedepan, kami juga akan semakin memperkuat kemitraan dengan organisasi profesi IBI agar para bidan lulusan D3 bisa melanjutkan ke jenjang Sarjana dan Profesi di tempat kami.”
“Kami siap mencetak tenaga bidan yang unggul, mandiri, profesional, dan berdaya saing tinggi, demi mendukung sistem kesehatan nasional yang berkualitas,” tegasnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut mengapresiasi capaian ini. Ia menyebut bahwa prestasi ini menjadi refleksi nyata dari kerja keras sivitas akademika UMMAT dan bukti keseriusan kampus dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas.
“Capaian ini adalah bukti komitmen kami dalam menghadirkan pendidikan kesehatan yang unggul dan bermutu di UMMAT. Kami akan terus mendorong peningkatan mutu di semua aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Terus maju dan menginspirasi!” ungkapnya penuh semangat.
Dengan diraihnya akreditasi Baik Sekali untuk dua program studi ini, UMMAT semakin menunjukkan eksistensinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang layak menjadi rujukan di bidang kesehatan, khususnya kebidanan, di wilayah NTB dan sekitarnya. Komitmen untuk terus tumbuh, berinovasi, dan melayani menjadi semangat yang dipegang teguh oleh seluruh jajaran FIK UMMAT (HUMAS UMMAT).
Mataram, 9 April 2025 – Kabar gembira datang dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Dengan penuh rasa syukur, UMMAT resmi memperoleh izin pembukaan Program Studi Kedokteran (Program Sarjana) dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter (Program Profesi) berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No. 194/B/O/2025 tertanggal 8 April 2025.
Peresmian ini menjadi tonggak sejarah penting bagi UMMAT dan Muhammadiyah di wilayah Nusa Tenggara Barat, menandai komitmen kampus dalam memperluas kontribusi nyata di bidang pendidikan tinggi dan layanan kesehatan.
Proses panjang menuju pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT dimulai sejak Maret 2024, saat Rektor UMMAT secara resmi membentuk Tim Task Force pembukaan Prodi Kedokteran yang diketuai oleh Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm., Klin., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMMAT dengan Tim beranggotakan para dokter, para akademisi lintas disiplin yang berkomitmen penuh untuk mewujudkan cita-cita besar kampus.
“Prosesnya sangat kompleks dan menantang. Berkat pembinaan dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah, serta pendampingan dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) sebagai FK pembina, kami dapat melewati berbagai tahapan, mulai dari penyusunan dokumen akademik dan sarana-prasarana, visitasi dari Kementerian Kesehatan, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI), verifikasi lapangan LLDikti Wilayah VIII, hingga evaluasi lapangan oleh tim gabungan dari Dikti. Semua berjalan intensif selama satu tahun terakhir,” ungkap Nurul Qiyam.
Menurut Nurul, keberhasilan ini bukan hanya kerja satu tim, tetapi merupakan buah dari sinergi seluruh elemen UMMAT: dari pimpinan universitas, dosen, staf, hingga jaringan alumni. Ia juga menyebutkan dukungan kuat dari rumah sakit mitra, seperti RSUD Kabupaten Lombok Utara sebagai rumah sakit pendidikan utama, serta jejaring rumah sakit satelit, afiliasi, dan puskesmas.
“Tanpa dukungan tersebut, mustahil cita-cita besar ini dapat terwujud. Dan tentu saja, kami tak lupa kekuatan doa dari masyarakat luas yang menjadi penyemangat kami,” tambahnya.
Dengan izin resmi ini, UMMAT siap membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Prodi Kedokteran dan Profesi Dokter mulai tahun akademik 2025 ini. Fakultas Kedokteran UMMAT akan dikembangkan berdasarkan nilai-nilai Islam, keilmuan, dan kemanusiaan, sejalan dengan karakter UMMAT sebagai kampus unggul dan Islami.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan rasa bangganya terhadap capaian ini. “Ini bukan hanya pencapaian bagi UMMAT, tetapi juga untuk masyarakat NTB, Persyirikatan Muhammadiyah dan Indonesia secara luas. Fakultas Kedokteran akan menjadi wadah untuk mencetak dokter yang profesional, empatik, dan berintegritas tinggi, yang mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan masa kini dan masa depan,” ujarnya.
Rektor juga menambahkan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan peran UMMAT dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan, terutama dalam upaya pemenuhan tenaga medis di wilayah timur Indonesia.
Keberhasilan pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT tak lepas dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit mitra, organisasi profesi, dan tokoh masyarakat. Selama prosesnya, UMMAT telah menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit pendidikan utama dan satelit, serta melibatkan pakar-pakar kedokteran dalam penyusunan kurikulum dan rencana pengajaran.
“Fakultas Kedokteran UMMAT akan menjadi simbol kolaborasi antara dunia pendidikan, pelayanan kesehatan, dan nilai-nilai Islam. Kami berharap para lulusan nantinya bisa menjadi dokter-dokter yang tak hanya andal di bidang medis, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat,” tambah Nurul Qiyam.
Dengan dibukanya Program Studi Kedokteran ini, UMMAT terus meneguhkan jati dirinya sebagai kampus yang inovatif, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dan siap melahirkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing global.
Tagline “Fakultas Kedokteran UMMAT – Dari UMMAT untuk NTB, dari Muhammadiyah untuk Indonesia” menjadi semangat utama dalam pengembangan ke depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, 21 Maret 2025 – Dalam semangat Ramadan yang penuh berkah, Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Kajian Keislaman dan Kemuhammadiyahan (KAJIMU) spesial Ramadan 1446 H. Dengan mengangkat tema “ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) sebagai Jalan Menuju Taqwa”, kajian ini diisi langsung oleh Kepala LP3IK UMMAT dengan penuh khidmat. Dengan dihadiri civitas akademika UMMAT dan masyarakat sekitar yang antusias mendalami makna serta urgensi ZIS dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Tak hanya kajian, kegiatan ini juga semakin bermakna dengan pembagian 300 paket sembako kepada masyarakat sekitar kampus, sebagai bentuk nyata kepedulian di bulan suci. Acara puncak semakin meriah dengan diumumkannya kejuaraan Festival Semarak Ramadan Mahasiswa 2025.
Dalam kajiannya, Ust. Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi memiliki dimensi sosial yang mendalam. Ia menjelaskan bahwa zakat berfungsi untuk mensucikan jiwa serta meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial. Menurutnya, orang kaya yang terbiasa berbagi akan memiliki hati yang lebih lembut, sementara mereka yang enggan berbagi cenderung memiliki hati yang keras dan kurang peka terhadap penderitaan sesama. Ia juga menggarisbawahi bahwa Ramadan adalah waktu terbaik untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW yang setiap Ramadan semakin meningkatkan kualitas sedekahnya.
Lebih jauh, ia mengulas tingkatan dalam berzakat, berinfak, dan bersedekah. Tingkatan tertinggi adalah mereka yang memiliki keimanan luar biasa, seperti Abu Bakar As-Siddiq RA, yang menyumbangkan seluruh hartanya tanpa memikirkan dunia lagi. Tingkatan menengah adalah mereka yang tetap bersedekah dalam porsi yang seimbang, sebagaimana dicontohkan Umar bin Khattab RA. Sementara itu, tingkatan terendah adalah mereka yang hanya menunaikan zakat wajib, tetapi menutup mata terhadap zakat sunnah, sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Ghazali sebagai bentuk kelemahan iman.
Keikhlasan menjadi faktor kunci dalam berzakat dan bersedekah. Ada tiga indikator seseorang yang ikhlas: tidak membahas atau mengungkit amalannya, tidak terpengaruh oleh pujian maupun cacian, dan selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah SWT. Ia juga mengingatkan bahwa zakat, infak, dan sedekah sebaiknya diberikan terlebih dahulu kepada keluarga dan orang-orang terdekat sebelum diperluas ke masyarakat luas. Dalam hal ini, UMMAT telah menjalankan prinsip tersebut dengan memberikan bantuan kepada pegawai, dosen, dan masyarakat sekitar.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menegaskan pentingnya semangat berbagi di bulan Ramadan. Ia berharap paket sembako yang dibagikan dapat memberikan manfaat nyata bagi para penerima dan mengajak seluruh civitas akademika untuk terus mengamalkan nilai-nilai kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Selain kajian dan pembagian sembako, acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi mahasiswa yang berpartisipasi dalam Festival Semarak Ramadan 2025. Lomba-lomba seperti tahfidz juz 30, tartil Quran, dan ceramah turut memeriahkan acara ini.
KAJIMU Spesial Ramadan 1446 H ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman keislaman, tetapi juga memperkuat nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga kegiatan ini menginspirasi lebih banyak individu untuk meningkatkan kepedulian dan kebermanfaatan bagi sesama, terutama di bulan suci Ramadan. (HUMAS UMMAT).