Transformasi Akademik di Era Digital: HIMABI UMMAT Gagas Seminar Pemanfaatan AI dalam Karya Ilmiah

Transformasi Akademik di Era Digital: HIMABI UMMAT Gagas Seminar Pemanfaatan AI dalam Karya Ilmiah

Mataram, 27 Mei 2025 – Himpunan Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis (HIMABI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan eksistensinya melalui penyelenggaraan seminar bertajuk “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Pembuatan Karya Tulis Ilmiah di Era Society 5.0”. Kegiatan ini berlangsung di Aula FISIPOL dan diikuti lebih dari 55 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan dosen.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa, khususnya dalam memahami dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penyusunan karya ilmiah. Di era Society 5.0, sinergi antara manusia dan teknologi menjadi krusial untuk menjawab tantangan global, termasuk dalam dunia pendidikan dan riset akademik.

Ketua Umum HIMABI, Rendi Yanto, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk nyata kontribusi HIMABI dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan akademik berbasis teknologi. “Kami berharap seminar ini dapat memberikan pemahaman menyeluruh kepada mahasiswa tentang pentingnya mengintegrasikan teknologi, khususnya AI, dalam kegiatan akademik, tanpa mengabaikan etika dan orisinalitas ilmiah”, ujarnya.

Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Sulhan Hadi, SE., MM., turut memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi program studi untuk menjadi program studi yang unggul dan berdaya saing di tingkat ASEAN, berlandaskan nilai-nilai Islam dan catur dharma perguruan tinggi.

Sementara itu, Wakil Dekan II FISIPOL, Amin Saleh, S.Sos., M.I.Kom., menekankan pentingnya literasi teknologi bagi civitas akademika. “Pemanfaatan AI secara bijak dan bertanggung jawab sangat penting untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswa, khususnya dalam hal penulisan ilmiah”, tegasnya.

Seminar ini menghadirkan narasumber ahli, yakni Dr. Syaharuddin, S.Pd., M.Si., Kepala Divisi Publikasi LPPM UMMAT. Dalam paparannya, beliau menjelaskan mengenai kode etik penggunaan AI serta cara cerdas memanfaatkannya dalam penyusunan karya tulis ilmiah, khususnya makalah dan paper.

Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama pada sesi tanya jawab dan praktik penggunaan perangkat AI secara langsung. Salah satu peserta, Febi Laeli Puspita, menyampaikan kesannya, “Seminar ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru bagi saya. Saya jadi memahami bahwa AI bukan sekadar alat bantu, tetapi juga mitra dalam menciptakan karya tulis yang lebih terstruktur dan efektif”, ujarnya.

Dengan terselenggaranya seminar ini, HMPS HIMABI menegaskan komitmennya sebagai organisasi mahasiswa yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan aktif dalam meningkatkan mutu akademik di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram. (HUMAS UMMAT)

DPM UMMAT Gelar Sidang Paripurna, Sahkan UU Organisasi Mahasiswa Demi Wujudkan Lembaga Profesional dan Progresif

DPM UMMAT Gelar Sidang Paripurna, Sahkan UU Organisasi Mahasiswa Demi Wujudkan Lembaga Profesional dan Progresif

Mataram, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menggelar Sidang Paripurna sebagai agenda puncak pengesahan Undang-Undang Organisasi Mahasiswa (UU OM), Kamis, 22 Mei 2025. Sidang ini menjadi langkah strategis dan konstitusional dalam menata ulang sistem kelembagaan mahasiswa, sekaligus bentuk tanggung jawab DPM sebagai lembaga legislatif tertinggi di lingkungan kemahasiswaan UMMAT.

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk unsur pimpinan universitas, ketua dan pengurus lembaga kemahasiswaan se-UMMAT, serta Ketua DPM Se-Mataram.

Ketua DPM UMMAT Periode 2025/2026, Muhammad Aminuddin, menegaskan bahwa kegiatan sidang paripurna ini merupakan tugas pokok DPM setiap periode, sebagai upaya untuk merevisi dan merumuskan kembali regulasi organisasi mahasiswa yang relevan dengan perkembangan zaman dan dinamika kehidupan kampus. Ia juga menyoroti adanya stagnasi dalam lembaga-lembaga kemahasiswaan di UMMAT yang perlu segera dibenahi secara sistemik.

“Kita semua tahu bahwa banyak lembaga kemahasiswaan mengalami kemandekan. Namun DPM UMMAT hadir dengan komitmen kuat untuk meluruskan dan menyusun kembali sistem kelembagaan yang sesuai dengan nilai-nilai konstitusi. Sebab, DPM bukan hanya lembaga legislatif semata, tetapi juga lembaga solutif yang harus menaungi seluruh lembaga di bawahnya, mulai dari BEM Universitas hingga HMPS”, jelasnya.

Dengan mengusung tema “Reformulasi Aturan Guna Mewujudkan Peran Lembaga Kemahasiswaan yang Profesional”, sidang paripurna ini menjadi ruang strategis untuk membahas serta mengesahkan produk hukum mahasiswa yang baru, yang diyakini akan menjadi pondasi kokoh bagi keberlangsungan roda organisasi di lingkungan kampus.

Sebelum sampai pada tahap sidang paripurna, DPM UMMAT telah melalui proses panjang dan komprehensif dalam menyusun revisi UU Organisasi Mahasiswa. Proses ini dimulai dengan pembentukan tim penyusun yang melibatkan delegasi dari seluruh dewan fakultas. Selanjutnya, draft revisi RUUOM disebarkan ke seluruh ketua lembaga dan pimpinan universitas, termasuk Wakil Rektor III dan Kepala Bagian Kemahasiswaan, sebagai bentuk uji publik terhadap naskah regulasi yang akan berlaku.

“Langkah ini kami ambil sebagai bentuk keterbukaan dan akuntabilitas dalam penyusunan aturan. Semua pihak memiliki ruang untuk memberi masukan, agar UU ini benar-benar merepresentasikan kebutuhan dan realitas yang dihadapi lembaga-lembaga kemahasiswaan kita”, terang Aminuddin.

Melalui serangkaian kajian mendalam serta diskusi intensif, UU OM yang disahkan dalam sidang ini diharapkan mampu membawa pembaruan nyata dalam tata kelola kelembagaan mahasiswa, mendorong profesionalisme, dan memperkuat peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan di lingkungan kampus.

Sidang Paripurna DPM UMMAT tidak hanya dimaknai sebagai agenda rutin kelembagaan, namun juga sebagai simbol perwujudan cita-cita bersama dalam membangun UMMAT yang unggul, partisipatif, dan dinamis.

“Pengesahan UU ini adalah bentuk kontribusi kami dalam menjemput visi besar UMMAT sebagai kampus unggul. Dengan landasan hukum yang kuat dan relevan, kami percaya lembaga kemahasiswaan akan mampu menjalankan fungsinya secara maksimal dalam menghadirkan perubahan positif”, tutup Ketua DPM dengan penuh optimisme. (HUMAS UMMAT)

Metamorfosa Panggung: UKM Sasentra UMMAT Sukses Gelar Pekan Teater Pelajar Se-NTB ke-4, Libatkan 23 Sekolah dari Berbagai Daerah

Metamorfosa Panggung: UKM Sasentra UMMAT Sukses Gelar Pekan Teater Pelajar Se-NTB ke-4, Libatkan 23 Sekolah dari Berbagai Daerah

Mataram – Gedung Tertutup Taman Budaya NTB selama sepekan penuh berubah menjadi ruang pertunjukan yang penuh semangat, tawa, air mata, dan refleksi mendalam dalam gelaran Pekan Teater Pelajar (PTP) Se-Nusa Tenggara Barat (NTB) ke-4 Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sasentra Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dengan penuh dedikasi, mengusung tema besar “Metamorfosa Panggung” sebagai simbol transformasi kreativitas generasi muda NTB melalui seni teater.

Diselenggarakan pada tanggal 19–25 Mei 2025, kegiatan ini tak hanya menjadi ruang kompetisi, tetapi juga menjadi medium edukasi dan ekspresi pelajar dari seluruh penjuru NTB. Sebanyak 25 sekolah awalnya mendaftar, namun karena berbagai kendala teknis, dua sekolah mengundurkan diri. Pada saat pelaksanaan, kegiatan ini diikuti oleh 23 sekolah dari berbagai kabupaten dan kota di NTB seperti Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, dan Dompu.

Ketua Panitia, Zulhan Maulana, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang lomba, tetapi ruang belajar bersama untuk seluruh pelajar NTB. “Pekan teater ini adalah rumah bagi gagasan, kritik sosial, hingga keresahan para pelajar yang dituangkan secara kreatif lewat monolog dan drama. Ini lebih dari sekadar kompetisi; ini adalah panggung metamorfosa untuk mengenali jati diri, berekspresi, dan menyuarakan realita yang mereka alami,” ujar Zulhan.

Ia juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap antusiasme peserta, semangat kolaborasi, serta kerja keras seluruh panitia dari UKM Sasentra UMMAT yang tanpa lelah menghidupkan kegiatan ini dari perencanaan hingga hari penutupan.

Selama tujuh hari pelaksanaan, peserta tampil membawakan karya dengan tema-tema yang kuat dan menggugah, mulai dari ketidakadilan sosial, perjuangan perempuan, hingga konflik batin manusia. Setiap pertunjukan menjadi ruang bagi para pelajar untuk menyuarakan isi hati mereka.

Penampilan dalam kategori monolog dan drama tak hanya dinilai dari segi akting, tetapi juga kedalaman pesan, penghayatan naskah, tata artistik, serta kekuatan olah vokal dan tubuh.

Dalam kategori Monolog, SMAN 1 Sumbawa keluar sebagai juara pertama lewat penampilan memukau berjudul “Si Jalang yang Bersumrah Serapah dalam 3 Babar”. Disusul oleh SMAN 1 Narmada dengan “Marsinah Menggugat”, dan SMAN 2 Mataram melalui “Asomatognosis”. Tiga penghargaan juara harapan diraih oleh MA Mu’allimat NWDI Pancor dengan “Perempuan Obrak-Abrik”, SMAN Islam Al Muslimun dengan “Topeng”, serta SMAN 1 Gangga lewat “Dawang Dawang”.

Sementara itu, dalam kategori Drama, SMAN 1 Gangga berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh SMAN 1 Woja sebagai juara kedua, dan SMKN 3 Mataram sebagai juara ketiga. Juara harapan diraih oleh SMAN 1 Narmada dan SMAN 2 Mataram yang juga tampil dengan kualitas pertunjukan yang memikat.

Kegiatan ini turut mendapat apresiasi dari Wakil Rektor III UMMAT,  Dr. Erwin, M.Pd., yang secara langsung hadir dan menyampaikan sambutannya saat acara. “Saya merasa bangga dan terharu melihat semangat para pelajar yang tampil luar biasa di panggung ini. UKM Sasentra telah memberi kontribusi besar dalam membangun karakter generasi muda NTB lewat panggung teater,” ucap Dr. Erwin.

Ia juga menekankan pentingnya ruang seni dalam dunia pendidikan tinggi. “Seni adalah jantung perubahan. Lewat teater, para pelajar belajar empati, keberanian, berpikir kritis, dan bekerja kolektif. Kampus akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini karena ia menyatukan semangat intelektual dan budaya,” tambahnya.

Di akhir kegiatan, Zulhan Maulana menyampaikan pesan yang menyentuh hati kepada para peserta dan mahasiswa. “Tetaplah percaya pada dirimu sendiri. Jangan biarkan argumen liar dari orang lain menjatuhkanmu. Jadikan teater sebagai wadah untuk terus bersuara. Dan untuk kampus, harapan kami semoga kami selalu diberi ruang dan dukungan untuk kegiatan-kegiatan kreatif seperti ini. Karena dari panggung ini, mimpi besar bisa lahir dan tumbuh”, pesannya.

Pekan Teater Pelajar Se-NTB ke-4 telah usai, namun gema semangatnya masih terasa. Raut bangga para peserta, tawa para penonton, dan kerja keras panitia menjadi bukti bahwa panggung teater bukan hanya milik seniman, tetapi milik semua yang ingin berbicara, berubah, dan bermetamorfosa. (HUMAS UMMAT)

Dorong Lulusan Manajemen Ritel Miliki Daya Saing Global di Era Workforce 5.0, UMMAT Gelar Kuliah Tamu Internasional

Dorong Lulusan Manajemen Ritel Miliki Daya Saing Global di Era Workforce 5.0, UMMAT Gelar Kuliah Tamu Internasional

Mataram, 22 Mei 2025 – Program Studi Manajemen Ritel, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan ikhtiarnya dalam meningkatkan kualitas lulusan dengan menyelenggarakan Kuliah Tamu Internasional bertema “Future-Proofing Retail Management Graduates: Embracing Workforce 5.0 and Global Competency Standards”. Kegiatan prestisius ini menghadirkan dua narasumber internasional, yakni Mr. Dr. Muhammad Saghir Ahmad dan Mrs. Vivina Atak Deng dari The Victorian College of Training and Development PTY LTD – Australian People Management Institute.

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif dan mendapat antusias tinggi dari mahasiswa, dosen, serta civitas akademika lainnya. Dengan mengangkat tema yang sangat kontekstual dan visioner, kuliah tamu ini menjadi salah satu strategi penting Prodi Manajemen Ritel UMMAT dalam menjawab kebutuhan dunia kerja global yang semakin dinamis.

Ketua Program Studi Manajemen Ritel, Nurul Hidayati Indra Ningsih, SE., MM., menjelaskan bahwa dunia kerja saat ini tengah memasuki era Workforce 5.0, di mana integrasi antara teknologi dan peran manusia menjadi semakin kompleks. Hal ini menuntut para lulusan untuk tidak hanya mengandalkan pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan praktis (skills) yang terverifikasi secara formal melalui sertifikasi kompetensi.

“Di dunia kerja sekarang, bukan hanya tenaga kerja yang dibutuhkan, tapi skill yang disertai sertifikat kompetensi. Melalui kegiatan ini, kami ingin mahasiswa memahami tren dan tantangan global, pentingnya soft skills dan hard skills, serta urgensi mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi persaingan global,” tegas Nurul.

Nurul Hidayati juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata Prodi Manajemen Ritel untuk mencetak lulusan yang unggul, kompetitif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan amal shaleh.

Sebagai narasumber pertama, Dr. Muhammad Saghir Ahmad memberikan wawasan luas mengenai masa depan industri ritel. Ia menekankan bahwa dalam merancang bisnis, khususnya di sektor ritel, mahasiswa perlu memahami lingkungan pasar secara menyeluruh.

“Jika ingin membuat produk atau jasa, jangan langsung terjun ke lapangan tanpa persiapan. Ada langkah-langkah penting yang harus diperhatikan agar bisnis bisa berjalan dengan sukses. Riset pasar, validasi ide, dan pengembangan strategi adalah fondasi utama,” ungkap Dr. Ahmad.

Lebih jauh, ia menjelaskan beberapa strategi kunci dalam menghadapi persaingan usaha ritel di era digital, seperti inovasi produk, penentuan harga yang kompetitif, membangun partnership atau kemitraan strategis, serta kemampuan adaptasi terhadap platform digital seperti marketplace dan media sosial.

Menurutnya, Retail 5.0 bukan hanya soal digitalisasi, tetapi juga tentang human-centric approach, yaitu bagaimana teknologi digunakan untuk memberdayakan manusia, bukan menggantikannya.

Sesi kedua dibawakan oleh Mrs. Vivina Atak Deng, yang mengupas pentingnya diferensiasi produk dalam menarik perhatian konsumen di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Ia menekankan bahwa produk yang memiliki nilai unik dan dikemas dengan menarik akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses di pasar.

“Produk yang identik dan memiliki ciri khas akan lebih mudah dikenali oleh konsumen. Kemasan produk juga harus dirancang dengan cermat agar memiliki daya tarik visual yang kuat. Ini adalah bagian penting dari strategi branding,” tutur Vivina.

Ia juga membahas bagaimana pentingnya memahami karakteristik pelanggan, membangun customer experience yang positif, serta menyesuaikan strategi pemasaran dengan tren global dan lokal.

Ketua Prodi Manajemen Ritel menyampaikan apresiasi tinggi kepada kedua narasumber atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan. Beliau berharap, kegiatan ini menjadi bagian dari ikhtiar kolektif UMMAT untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap bersaing di pasar kerja global dengan kompetensi yang terstandar. (HUMAS UMMAT)

FISIPOL UMMAT Dorong Spirit Enterpreneur Muda sebagai Pilar dan Ujung Tombak Pembangunan Daerah

FISIPOL UMMAT Dorong Spirit Enterpreneur Muda sebagai Pilar dan Ujung Tombak Pembangunan Daerah

Mataram, 21 Mei 2025 — Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar bertema “Membangun Spirit Enterpreneur Muda sebagai Pilar dan Ujung Tombak Pembangunan Daerah” yang dilaksanakan di Aula FISIPOL.

Kuliah Pakar ini menghadirkan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) NTB, Ismed Faturrahman, sebagai narasumber utama, dan diikuti oleh puluhan mahasiswa dari Program Studi Administrasi Bisnis. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias karena membahas isu yang sangat relevan dengan kebutuhan dan potensi mahasiswa masa kini: bagaimana membangun jiwa kewirausahaan sejak dini dan menjadikannya sebagai jalan alternatif membangun karier.

Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Sulhan Hadi, SE., MM., menyampaikan bahwa kuliah pakar ini merupakan bagian dari upaya prodi dalam mendorong mahasiswa untuk tidak hanya berorientasi menjadi pencari kerja setelah lulus, tetapi menjadi pencipta lapangan kerja.

“Kami mengadakan kuliah pakar ini karena kami percaya bahwa anak muda memiliki potensi besar untuk menjadi pilar ekonomi bangsa. Hanya saja, selama ini belum banyak ruang yang benar-benar membina dan mengarahkan potensi tersebut. Oleh sebab itu, Prodi Administrasi Bisnis UMMAT mengambil inisiatif untuk menghadirkan  HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT), sebagai salah satu langkah konkret membangun kultur enterpreneur di kalangan mahasiswa,” ungkap Sulhan.

Lebih lanjut, Sulhan mengungkapkan bahwa UMMAT berkomitmen menjadi pionir pembentukan HIPMI PT di NTB, dan mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis akan menjadi pelopor terbentuknya organisasi tersebut di kampus.

“HIPMI PT ini adalah wadah yang keanggotaannya terdiri dari mahasiswa. Harapan kami, mahasiswa setelah menyelesaikan kuliah tidak lagi terpaku mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan peluang dan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.

Narasumber utama, Ismed Faturrahman, dalam materinya menggarisbawahi bahwa menjadi pengusaha bukan hanya tentang ide bisnis, tetapi lebih dari itu, menyangkut pembentukan karakter dan mental yang kuat. Ia memaparkan empat karakter utama yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha muda.

“Menjadi seorang pengusaha itu butuh mental. Yang pertama, mental petarung (fighter), yaitu tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Kedua, mental nekat, dalam artian berani mengambil risiko. Ketiga, mental pembelajar, karena dunia usaha itu sangat dinamis dan menuntut kita untuk terus berkembang. Dan terakhir, mental pantang menyerah. Jika keempat hal ini dimiliki, maka sebesar apapun tantangan, pasti kita akan menemukan jalan keluar,” jelas Ismed di hadapan para mahasiswa.

Ismed juga menyampaikan bahwa pembentukan HIPMI PT di UMMAT merupakan bagian dari program strategis HIPMI NTB untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi.

“In syaa Allah, ke depan kita akan bangun HIPMI PT di UMMAT. Kami dari HIPMI NTB siap mendampingi mahasiswa agar berjiwa enterpreneur sejak dini. Kita harus mencetak generasi yang punya mental pemberani dan pendobrak,” ujarnya dengan tegas.

Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung interaktif. Mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis, Rosa Safitri menyampaikan pertanyaan seputar strategi kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan pelaku usaha. “Bagaimana kami sebagai mahasiswa bisa membangun kolaborasi strategis yang kuat dengan pihak pemerintah dan pelaku usaha untuk mendukung pengembangan ide bisnis?” tanyanya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ismed menjelaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah dapat dibangun melalui pemahaman dan pemanfaatan regulasi yang ada. Sementara dengan pelaku usaha, mahasiswa perlu aktif membangun jejaring, mengikuti komunitas bisnis, dan tidak ragu menawarkan kolaborasi.

Sementara itu, mahasiswa lainnya, Muhammad Iksan menanyakan tentang akses permodalan bagi mahasiswa yang sudah siap menjalankan usaha. “Sebagai mahasiswa bisnis, kami butuh dukungan permodalan. Tapi sering kali, kami kesulitan karena terbentur teori tanpa implementasi nyata. Apakah ada solusi konkret untuk itu?”

Ismed menjawab bahwa akses modal bisa datang dari berbagai sumber, baik perbankan maupun non-perbankan, termasuk program pendanaan dari pemerintah daerah, inkubasi bisnis kampus, dan crowdfunding. Ia menekankan pentingnya mahasiswa untuk tidak hanya menunggu bantuan, tetapi juga proaktif mencari informasi dan menyusun proposal bisnis yang solid. (HUMAS UMMAT)

Perkuat Literasi Sains Pelajar Kota Mataram, FKIP UMMAT hadirkan FISMAT 2025

Perkuat Literasi Sains Pelajar Kota Mataram, FKIP UMMAT hadirkan FISMAT 2025

Mataram, 22 Mei 2025— Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di bidang sains, melalui penyelenggaraan Olimpiade Fisika dan Matematika (FISMAT) tingkat SMA/MA se-Kota Mataram. Kegiatan bergengsi yang berlangsung selama dua hari, terhitung dari tanggal 21 hingga 22 Mei 2025 ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika dan Matematika FKIP UMMAT dengan mengusung tema inspiratif: “FISMAT: Jembatan Pengetahuan untuk Mengasah Nalar dan Menyelesaikan Misteri Alam”.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi terbaik dari 10 sekolah menengah atas dan madrasah aliyah di Kota Mataram, antara lain MAN 1 Mataram, MAN 2 Mataram, MAN 3 Mataram, MAS Al-Intishor, SMAN 6 Mataram, SMAN 7 Mataram, MAS Ar-Raisyah, MA Nurul Jannah NW Ampenan, MA Plus Abu Hurairah Mataram, dan SMA IT Yarsi Mataram. Kehadiran para peserta dari berbagai latar belakang sekolah ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam membangun atmosfer pendidikan yang kompetitif, sehat, dan inspiratif.

Ketua Panitia, Bima Nurul Huda, menyampaikan bahwa olimpiade ini bukan hanya sekadar ajang adu kecerdasan, tetapi merupakan ruang belajar yang menyenangkan dan menantang. “Kami ingin memberikan wadah bagi generasi muda untuk mengeksplorasi sains secara lebih dekat. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga diajak berpikir kritis, kreatif, dan sistematis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang ada di sekitar mereka”, ujarnya.

Bima juga menyoroti pentingnya mengubah paradigma tentang sains di kalangan pelajar. “Fisika dan Matematika kerap kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Padahal, jika dipelajari dengan pendekatan yang tepat, kedua ilmu ini justru membuka cakrawala berpikir yang luas. Lewat FISMAT, kami ingin menunjukkan bahwa belajar sains bisa menyenangkan dan menantang sekaligus”,  tambahnya.

Ketua BEM FKIP, Sastrawan Barqah Yulyanto, menyatakan rasa bangganya terhadap inisiatif HMPS Fisika dan Matematika yang turut serta menciptakan ruang-ruang edukatif di kampus. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa FKIP UMMAT tidak hanya aktif dalam kegiatan akademik, tetapi juga produktif dalam menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata bagi pendidikan. Ini juga mempertegas posisi FKIP sebagai fakultas yang berorientasi pada kemajuan dan pembangunan karakter peserta didik”, katanya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Matematika, Abdillah, M.Pd., dalam paparannya menekankan pentingnya akses terhadap ilmu pengetahuan di era digital. “Saat ini belajar Fisika dan Matematika semakin mudah dengan dukungan teknologi seperti aplikasi, perangkat lunak, dan media pembelajaran digital. Kita tidak bisa lagi menjadikan sulitnya akses sebagai alasan. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan kemauan untuk belajar”, ujarnya.

Abdillah juga menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman. “Di tengah arus perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, kita butuh generasi yang tidak malas berpikir. Mereka harus punya nalar yang tajam dan daya saing tinggi untuk bisa bertahan dan berkontribusi”, tegasnya.

Puncak semangat dan motivasi peserta terlihat saat Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., menyampaikan sambutan resmi. Dalam kesempatan tersebut, beliau menjelaskan bahwa FISMAT bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang semangat mencintai ilmu pengetahuan. “Kami ingin menumbuhkan ghiroh belajar siswa dalam bidang Fisika dan Matematika. FKIP UMMAT berkomitmen menciptakan ekosistem pendidikan yang mendorong lahirnya calon guru profesional, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman”,  jelasnya.

Dr. Nizaar juga menekankan bahwa sains bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan manusia. Ia menyampaikan bahwa salah satu tokoh sains Indonesia, Prof Yohanes Surya yang memperkenalkan konsep Semesta Estato, yakni alam semesta sebagai sistem yang harmonis dan penuh misteri. “Melalui sains, kita bisa memahami keteraturan semesta dan tempat kita di dalamnya. Oleh karena itu, mempelajari Fisika dan Matematika bukan semata soal angka, tapi tentang memahami hidup itu sendiri”, ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau juga mengajak para guru pendamping yang hadir untuk terus membuka ruang eksplorasi bagi siswa. “Guru memiliki peran strategis. Jangan matikan rasa ingin tahu siswa. Dari pertanyaan-pertanyaan kecil itulah lahir penemuan besar. Ciptakan ruang dialog, ruang eksperimen, dan suasana belajar yang menyenangkan agar mereka berani bertanya dan berpikir”, pesannya. (HUMAS UMMAT)