Mataram, Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola dan indeksasi jurnal ilmiah di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menjalin kerja sama strategis dengan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) NTB. Kolaborasi ini diwujudkan melalui workshop bertajuk “Indeksasi DOAJ (Directory of Open Access Journals)”, yang berlangsung pada Sabtu, 16 Desember 2024, di salah satu hotel di Kota Mataram.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pengelola jurnal dari berbagai institusi di NTB. Workshop difokuskan untuk memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis kepada para peserta terkait proses indeksasi jurnal di DOAJ, sebuah platform internasional terkemuka yang menjadi rujukan utama untuk jurnal akses terbuka.
Ketua RJI NTB, Rifaid, M.IP., menyampaikan bahwa banyak jurnal di NTB yang masih memerlukan peningkatan kualitas pengelolaan agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Ia berharap melalui workshop ini, para pengelola jurnal dapat memahami langkah-langkah teknis dan strategis untuk memperbaiki tata kelola, sehingga jurnal-jurnal yang belum terindeks dapat memenuhi kriteria untuk masuk ke platform seperti SINTA dan Scopus. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, pengelola jurnal yang jurnalnya belum terindeks dapat meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal mereka dan mencapai indeksasi di SINTA, bahkanScopus,” ujar Rifaid.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M.Pd., mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen UMMAT untuk mendukung pengembangan jurnal ilmiah di NTB. Menurutnya, pengelolaan jurnal yang baik tidak hanya penting untuk peningkatan reputasi institusi, tetapi juga sebagai upaya memperluas akses publik terhadap ilmu pengetahuan. “Kami berharap kegiatan ini mampu membantu para pengelola jurnal untuk memahami standar internasional dalam pengelolaan jurnal, menjalin komunikasi yang baik dengan pembaca, serta memperbaiki mutu jurnal mereka hingga mampu mencapai indeksasi di SINTA dan Scopus,” tegasnya.
Workshop ini juga membuka diskusi interaktif yang melibatkan para pengelola jurnal dari berbagai latar belakang. Beberapa peserta berbagi pengalaman mereka dalam mengelola jurnal, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk meningkatkan visibilitas jurnal di tingkat nasional maupun internasional.
Selain pelatihan teknis tentang indeksasi DOAJ, kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pengelola jurnal. Peserta didorong untuk memperkuat jejaring komunikasi dan berbagi pengalaman sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu publikasi ilmiah. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan NTB mampu melahirkan lebih banyak jurnal bereputasi global yang tidak hanya meningkatkan daya saing akademik regional tetapi juga berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan di tingkat internasional.
Workshop yang berlangsung sepanjang hari ini diisi dengan materi-materi penting seperti cara memenuhi kriteria indeksasi DOAJ, strategi meningkatkan peringkat SINTA, serta pengelolaan sistem manajemen jurnal berbasis OJS (Open Journal System). Dalam sesi tanya jawab, peserta juga diberi kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan narasumber terkait kendala teknis yang sering mereka hadapi.
Sebagai hasil dari workshop ini, peserta diharapkan memiliki panduan yang lebih jelas dalam proses pengelolaan jurnal, mulai dari aspek teknis hingga administratif. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat ekosistem jurnal ilmiah di NTB.
Dengan kerja sama yang terus diperkuat antara RJI NTB dan LPPM UMMAT, harapan besar disematkan agar jurnal-jurnal di NTB mampu mencapai pengakuan internasional, memberikan kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan, serta meningkatkan reputasi akademik wilayah NTB di tingkat global (HUMAS UMMAT).
Mataram, Semangat kompetisi dan pelestarian budaya lokal mewarnai partisipasi Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam Kenari Fashion Street 2024, sebuah ajang bergengsi yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi NTB (DESKRANASDA NTB) pada Ahad (8/12). Dalam perayaan hari jadi Provinsi NTB ini, UMMAT mengirimkan 10 mahasiswa terbaiknya untuk tampil memukau sebagai model di ajang tersebut.
Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas keikutsertaan para mahasiswa UMMAT. “Sepuluh model terbaik yang kami kirimkan tidak hanya menunjukkan kompetensi mereka, tetapi juga membuktikan semangat mahasiswa UMMAT untuk terus berkembang melalui ajang-ajang kompetitif. Keikutsertaan ini bukan hanya bentuk perayaan hari jadi NTB, tetapi juga komitmen UMMAT dalam melestarikan budaya lokal,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Erwin menyampaikan bahwa UMMAT akan terus mendorong pengembangan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bidang seni, baik seni pertunjukan, seni musik, maupun seni rupa. “Kami ingin menciptakan atmosfer kompetitif yang sehat di kalangan mahasiswa. Panggung ini adalah ruang yang harus direbut, dan mahasiswa UMMAT telah menunjukkan kompetensinya. Setiap event yang diikuti selalu menghasilkan nominasi, dan itu yang membuat kami bangga. Namun, kami juga terus menekankan pentingnya meluruskan niat, sehingga basic dan potensi yang mereka miliki bisa lebih optimal,” tambahnya.
Salah satu peserta delegasi, Vivin Hardina Cahyani, membagikan pengalamannya sebagai model dalam Kenari Fashion Street. “Ini adalah pengalaman pertama kami mengikuti kegiatan ini. Meski belum meraih juara, kami mendapatkan banyak pembelajaran. Harapan kami, UMMAT akan terus berpartisipasi di tahun-tahun mendatang. Dengan pengalaman ini, kami yakin bisa tampil lebih maksimal di masa depan,” ujarnya.
Vivin juga mengapresiasi acara ini sebagai langkah nyata dalam melestarikan budaya NTB. “Kegiatan ini sangat keren. Sebagai masyarakat NTB, sudah sepatutnya kita berkontribusi dalam melestarikan budaya melalui ajang seperti ini. Ini adalah wujud kebanggaan kami terhadap kekayaan budaya lokal,” tambahnya penuh semangat.
Keikutsertaan UMMAT dalam ajang ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga upaya nyata dalam mendukung seni dan budaya lokal. Sebagai salah satu universitas terkemuka di NTB, UMMAT berkomitmen untuk terus memberikan ruang kepada mahasiswa dalam mengembangkan bakat mereka, termasuk melalui partisipasi dalam event-event nasional dan lokal.
“Kami tengah mempersiapkan unit kegiatan mahasiswa yang fokus pada seni. Dengan persiapan lebih matang, kami yakin mahasiswa UMMAT bisa berprestasi lebih tinggi. Kolaborasi antara seni tradisional dan nuansa modern akan menjadi daya tarik yang kuat,” tegas Dr. Erwin.
Dalam menghadapi tantangan di ajang kompetitif seperti Kenari Fashion Street, mahasiswa UMMAT diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas mereka, baik dari segi teknik maupun wawasan budaya. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi peserta yang kompetitif, tetapi juga duta budaya yang menginspirasi masyarakat luas.
Ajang Kenari Fashion Street 2024 menjadi panggung bagi mahasiswa UMMAT untuk menunjukkan bakat sekaligus kontribusi mereka dalam melestarikan budaya lokal. Semangat kompetisi dan dedikasi untuk budaya menjadi landasan kuat bagi UMMAT dalam terus mendukung mahasiswa mencapai prestasi gemilang di masa depan (HUMAS UMMAT).
Jakarta Pusat, Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Alifiyah Erika Safira, mahasiswi semester lima Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), berhasil meraih prestasi luar biasa dengan masuk dalam Top 10 Duta Kesehatan Indonesia 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, selama dua hari dengan melibatkan 46 peserta terbaik dari seluruh Indonesia (09/12).
Anugerah Duta Kesehatan Indonesia 2024 bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan mendorong gaya hidup sehat. Para peserta ditantang untuk menjalankan program kerja yang berkolaborasi dengan pemerintah atau instansi kesehatan. Erika membuktikan dedikasi dan kepemimpinannya dengan menginisiasi program berbasis pemberdayaan masyarakat.
Melalui program-programnya, Erika berkontribusi pada pencegahan stunting, peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada komunitas lokal tetapi juga menunjukkan potensi besar untuk diterapkan di tingkat nasional.
Dalam kompetisi ini, Erika dianugerahi penghargaan di Divisi Kesehatan dan Berkah Berbagi. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan inovasi yang ia hadirkan, sekaligus menunjukkan kepedulian mendalam terhadap isu-isu kesehatan yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Erika menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan dari semua pihak yang telah membantu saya selama proses kompetisi. Sebagai duta kesehatan, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk terus mengedukasi dan memberikan solusi nyata atas permasalahan kesehatan di masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap prestasinya ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari kampus untuk terus mendorong mahasiswa berkompetisi di ajang-ajang serupa. “Semoga ke depan, UMMAT dapat mendukung lebih banyak finalis Duta Kesehatan Indonesia yang mewakili kampus hingga ke tingkat provinsi maupun nasional,” ujarnya.
Kompetisi ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga merupakan platform bagi generasi muda untuk menjadi pelopor perubahan. Para Duta Kesehatan memiliki misi mulia, yaitu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Erika, bersama peserta lainnya, telah menunjukkan kepemimpinan dan komitmen untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
Melalui program-programnya, Erika menginspirasi banyak pihak dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif kesehatan yang berdampak luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Erika menegaskan bahwa gelar Top 10 Duta Kesehatan Indonesia bukan sekadar penghargaan, tetapi juga amanah untuk terus memberikan kontribusi nyata. “Saya ingin terus mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi, dan mendukung upaya pencegahan stunting di daerah-daerah yang membutuhkan,” tambahnya.
Prestasi Erika adalah bukti bahwa mahasiswa UMMAT mampu bersaing di tingkat nasional sekaligus membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat. “Ini bukan hanya tentang hasil usaha pribadi, tetapi juga cerminan dari visi kolektif untuk membangun Indonesia yang lebih sehat dan kuat,” tutup Erika.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan aktif dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Selamat kepada Alifiyah Erika Safira atas pencapaiannya yang membanggakan. Semoga perjalanan ini menjadi langkah awal menuju kontribusi yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat Indonesia (HUMAS UMMAT).
Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) has reaffirmed its commitment to humanitarian service by forging a strategic collaboration with Islamic Relief. The Orphan Camp Inspire 2024 program, held from September 17 to 23, 2024, at the UMMAT campus, is one of the key initiatives aimed at enhancing various humanitarian service projects while paving the way for further collaboration on global strategic issues, especially in the West Nusa Tenggara Province (23/09/2024).
Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I, explained that this program provides support to vulnerable communities, including orphans, as well as improving access to education, healthcare, and local economic development. “By leveraging the expertise and international network of Islamic Relief, UMMAT hopes that each initiative carried out will have a broader and more significant impact,” said Dr. Zaenudin with enthusiasm.
UMMAT Rector, Drs. Abdul Wahab, MA, also welcomed this collaboration and emphasized the importance of synergy with global partners in addressing increasingly complex humanitarian challenges. “This collaboration is not just a manifestation of our social responsibility but also a concrete step in providing real solutions to community needs. With support from Islamic Relief, I am confident that UMMAT’s humanitarian service programs will expand further and have a more substantial impact,” said Rector Abdul Wahab with a wise smile.
The Head of UMMAT’s International Affairs Office added that, moving forward, UMMAT will continue to invite international partners to engage in the West Nusa Tenggara region as part of the strategy to expand its global network. “We can no longer stand alone in facing the increasingly complex challenges of the world. We must race to collaborate in finding solutions to issues at the local, regional, and global levels. And UMMAT is committed to being at the forefront of these efforts,” he stated with optimism.
This collaboration affirms UMMAT’s position as an institution not only focused on academic pursuits but also actively contributing to sustainable and inclusive development at both local and global levels.
In his meeting with UMMAT’s Rector and team, Dr. Hany El-Banna, founder of Islamic Relief, expressed deep appreciation for UMMAT’s support in the success of Islamic Relief’s programs. “In the future, insyaAllah, we will continue this partnership with even larger programs to strengthen the future of our next generation,” he stated.
Islamic Relief, headquartered in Birmingham, UK, has more than 40 offices worldwide. The organization operates in over 45 countries, providing humanitarian aid, development programs, and social services to support communities in need (HUMAS UMMAT).
Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali memperkuat komitmennya dalam bidang pengabdian kemanusiaan melalui kolaborasi strategis dengan Islamic Relief. Program Orphan Camp Inspire 2024, yang dilaksanakan pada 17 hingga 23 September 2024 di kampus UMMAT, menjadi salah satu inisiatif penting dalam memperkuat berbagai proyek pengabdian kemanusiaan, sekaligus membuka jalan untuk kolaborasi lebih lanjut dalam isu-isu strategis global, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dr. TGH. Zaenudin, M.Pd.I, menjelaskan bahwa program ini mencakup bantuan kepada masyarakat yang rentan, termasuk anak-anak yatim, serta peningkatan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi lokal. “Dengan memanfaatkan keahlian dan jaringan internasional dari Islamic Relief, UMMAT berharap setiap inisiatif yang dilaksanakan dapat memberikan dampak yang lebih luas dan signifikan,” ujar Dr. Zaenudin penuh semangat.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, juga menyambut baik kolaborasi ini, sambil menekankan pentingnya sinergi dengan mitra global dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang kian kompleks. “Kolaborasi ini bukan hanya wujud tanggung jawab sosial, tapi juga langkah konkrit untuk menghadirkan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat. Dengan dukungan dari Islamic Relief, saya yakin program pengabdian UMMAT akan semakin masif kedepan dan memberikan dampak yang lebih luas,” ucap Rektor Abdul Wahab, sambil tersenyum bijak.
Kepala Kantor Urusan Internasional UMMAT menambahkan bahwa ke depan, UMMAT akan terus mengundang mitra-mitra internasional untuk terlibat di wilayah Nusa Tenggara Barat, sebagai bagian dari strategi memperluas jejaring global. “Tak mungkin lagi kita berdiri sendiri menghadapi tantangan dunia yang semakin rumit. Kita harus berlomba-lomba berkolaborasi, dalam mencari solusi bagi persoalan baik pada tingkat lokal, regional dan global. Dan UMMAT berkomitmen untuk berada di garis depan dalam upaya ini,” ungkapnya dengan penuh optimisme.
Kolaborasi ini menegaskan posisi UMMAT sebagai lembaga yang tak hanya bergerak di bidang akademik, tetapi juga mengambil peran aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat lokal dan global.
Dalam pertemuannya dengan Rektor UMMAT dan tim, Dr. Hany El-Banna, pendiri Islamic Relief, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan UMMAT dalam menyukseskan program Islamic Relief. “Ke depannya, insyaallah, kita akan melanjutkan kerjasama ini dengan program-program yang lebih besar untuk memperkuat masa depan generasi kita,” ujarnya.
Islamic Relief yang berpusat di Birmingham, Inggris memiliki lebih dari 40 kantor di berbagai negara di seluruh dunia. Organisasi ini beroperasi di lebih dari 45 negara, memberikan bantuan kemanusiaan, program pembangunan, dan layanan sosial untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan (HUMAS UMMAT).