slot thailand

https://www.kidsfunhouse.com/

https://ppikotadepok.or.id/

https://agungbatin.mesuji-desa.id/batin/

https://famousfidorescue.org/

slot gacor terbaru 2025

slot gacor malam ini

situs togel macau

https://jdih.lemhannas.go.id/ toto slot toto slot
Unit Layanan Disabilitas UMMAT Teguhkan Komitmen Wujudkan Kampus Inklusif dan Lingkungan Pendidikan yang Setara

Unit Layanan Disabilitas UMMAT Teguhkan Komitmen Wujudkan Kampus Inklusif dan Lingkungan Pendidikan yang Setara

Mataram, 9 Juli 2025 — Kesetaraan adalah fondasi utama dari pendidikan yang berkeadaban. Berangkat dari semangat ini, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Unit Layanan Disabilitas (ULD) menggelar workshop bertajuk “Aksesibilitas dan Inklusi: Membangun Lingkungan Kampus Ramah Disabilitas” di Aula Fakultas Agama Islam. Kegiatan ini menjadi titik tolak komitmen kampus dalam memperkuat budaya inklusif, di mana setiap individu tanpa terkecuali dapat merasakan atmosfer kampus yang adil, aman, dan memanusiakan.

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber ahli dan inspiratif, yakni Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sri Sukarni, Kepala UPT Sentra Paramita Mataram Arif Rohman, S.ST., M.SIP., MAWG., Ph.D., serta Wakil Rektor III UMMAT Dr. Erwin, M.Pd.

Ketua ULD UMMAT, Nurliyah Nikmatul Rahmah, M.Kom.I., menyampaikan bahwa ULD hadir sebagai wujud nyata kepedulian kampus terhadap keberadaan penyandang disabilitas di lingkungan UMMAT. Saat ini, tercatat terdapat 15 orang penyandang disabilitas yang terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan.

“Keberadaan ULD ini bukan sekedar simbolik. Ini adalah bentuk nyata perhatian dan kepedulian UMMAT terhadap kelompok difabel. Kita ingin membangun kampus yang ramah, Namun memang harus kita akui, fasilitas kampus saat ini masih belum sepenuhnya mendukung kebutuhan penyandang disabilitas. Ke depan ini akan menjadi perhatian serius”, ujarnya.

Lebih lanjut Nurliyah menegaskan bahwa ULD bukan sekedar organ struktural semata, melainkan organ fungsional yang manusiawi dan selaras dengan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan. Menurutnya, perubahan pola pikir seluruh unsur kampus merupakan kunci utama membangun lingkungan yang inklusif dan bebas dari diskriminasi.

Salah satu narasumber utama, Arif Rohman, PhD., menyampaikan materi bertajuk “Kebijakan Kementerian Sosial dalam Penanganan Penyambutan Disabilitas di Indonesia”. Ia menyoroti dasar hukum penting yang menjadi payung perlindungan terhadap hak-hak penyandang disabilitas, yakni Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyayang Disabilitas.

“Penyandang disabilitas bukan hanya yang terlihat secara fisik. Mereka bisa memiliki hambatan intelektual, mental, sensorik, yang berdampak dalam berinteraksi dan berpartisipasi di masyarakat. Lingkunganlah yang kerap membuat mereka benar-benar ‘disable’. Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam setiap kebijakan dan kegiatan sangatlah penting”, tegasnya.

Arif juga menyampaikan data mengejutkan bahwa sekitar 36% anak penyandang disabilitas tidak mengenyam pendidikan, sebuah permasalahan yang menurutnya menjadi tantangan besar bangsa. Ia juga menyebutkan adanya program sosial dari Kementerian Sosial, seperti Program Permakanan Penyayang Disabilitas, yang dikhususkan khusus untuk difabel berat yang bahkan tidak mampu makan sendiri.

Narasumber kedua, Sri Sukarni, lebih menitikberatkan pada aspek paradigma dan pendekatan terhadap disabilitas. Ia mengupas berbagai perspektif mulai dari pendekatan karitatif, medis, sosial, hingga pendekatan berbasis hak asasi manusia (HAM).

“Pendekatan terhadap disabilitas seharusnya bergeser dari belas kasihan (charity) menuju pendekatan berbasis hak asasi manusia (human rights-based approach). Selama ini kita masih terjebak pada pola pikir kasihan. Tapi mereka tidak butuh dikasihani, mereka butuh dihormati sebagai manusia dengan hak yang sama”,  tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa banyak tantangan yang muncul bukan dari disabilitas itu sendiri, melainkan dari lingkungan sekitar yang tidak mendukung. “Disabilitas memang ada, tapi yang menjadikannya disabilitas adalah lingkungan”, ujarnya mengutip perspektif inklusif yang mulai diterapkan secara global.

Tak hanya teori, Sri juga memberikan pelatihan singkat mengenai etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas, mulai dari penggunaan istilah yang tepat hingga sikap menghormati otonomi mereka sebagai individu yang setara.

Narasumber terakhir, Dr. Erwin, M.Pd., memberikan pemaparan menyentuh mengenai pengalaman kampus UMMAT dalam menyambut mahasiswa penyandang disabilitas. Ia menggarisbawahi pentingnya melihat potensi, bukan batasan.

“Sebelum ULD resmi dibentuk, UMMAT sudah lebih dulu menerima mahasiswa difabel. Salah satunya mahasiswa kami dari Prodi PGSD, yang mengalami gangguan mental akibat masalah keluarga. Secara akademik ia sangat kritis dan berprestasi, namun akhirnya memilih berhenti kuliah karena mengalami bullying dan minimnya dukungan lingkungan. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua”, kisahnya.

Ia juga menambahkan bahwa UMMAT kini telah membuka jalur khusus penyandang disabilitas dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Namun langkah ini tidak bisa berhenti di sana.

“Komitmen kita ke depan adalah menjadikan UMMAT sebagai kampus inklusi, tempat semua orang terlepas dari apapun kondisinya. dihargai, diberdayakan, dan diberi ruang yang setara”, tutupnya.

Workshop ini berlangsung penuh antusiasme dan diikuti oleh perwakilan lembaga mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dari seluruh fakultas di lingkungan UMMAT. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari transformasi nyata kampus yang benar-benar inklusif, yang tidak hanya ramah terhadap penyandang disabilitas secara fisik, tetapi juga secara mental, sosial, dan kebijakan. (HUMAS UMMAT)

Pimpinan UMMAT Jalin Kemitraan Strategis dengan Disnakertrans NTB: Dorong Akses Kerja Lebih Luas untuk Alumni

Pimpinan UMMAT Jalin Kemitraan Strategis dengan Disnakertrans NTB: Dorong Akses Kerja Lebih Luas untuk Alumni

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di era modern. Sebagai perguruan tinggi yang konsisten dalam menyiapkan lulusan siap kerja dan berdaya saing global, UMMAT menjalin kemitraan strategis dengan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Disnakertrans NTB).

Langkah ini diwujudkan melalui kunjungan silaturrahmi Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., ke kantor Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB pada Selasa, 8 Juli 2025. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Erwin berdialog langsung dengan Plt. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., guna merintis kerja sama jangka panjang dalam bidang peningkatan akses kerja dan pemberdayaan alumni.

Dalam suasana diskusi yang berlangsung hangat dan penuh semangat sinergi, kedua pihak membahas sejumlah inisiatif konkret yang akan segera dijalankan, di antaranya pelaksanaan Job Fair, Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri, serta program pelatihan keterampilan kerja dan soft skills yang ditujukan bagi alumni dan masyarakat umum.

“Kami sangat menyambut baik inisiatif dari Universitas Muhammadiyah Mataram. Sudah saatnya lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah bergandeng tangan untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang lebih responsif terhadap tantangan zaman. Dinas Ketenagakerjaan siap mendukung penuh pelaksanaan kegiatan-kegiatan produktif ini, Insya Allah mulai bulan Agustus nanti”, tutur Baiq Nelly Yuniarti.

Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk memastikan bahwa lulusan perguruan tinggi memiliki akses informasi kerja yang cukup serta kemampuan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyatakan bahwa UMMAT sangat terbuka menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ketenagakerjaan yang berorientasi pada pelayanan publik. Menurutnya, kampus harus menjadi ruang terbuka yang mampu menjadi jembatan antara dunia akademik dan dunia kerja.

“Kampus bukan hanya tempat mencetak sarjana, tetapi juga ruang kolaboratif untuk melahirkan solusi atas berbagai persoalan sosial, termasuk pengangguran. Kami siap memfasilitasi Job Fair, pelatihan keterampilan, dan berbagai program ketenagakerjaan lainnya. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami kepada mahasiswa, alumni, dan masyarakat,” ungkap Dr. Erwin.

Ia menambahkan bahwa melalui program-program tersebut, alumni UMMAT tidak hanya mendapatkan peluang kerja, tetapi juga bekal kemampuan untuk beradaptasi di dunia kerja yang terus berubah. Kolaborasi dengan Disnakertrans NTB menjadi langkah strategis untuk menghadirkan program yang relevan, kontekstual, dan berdampak.

Kemitraan ini menjadi angin segar di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, terutama di wilayah NTB. Berdasarkan data BPS dan Dinas Tenaga Kerja, masih banyak lulusan perguruan tinggi yang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan karena ketidaksesuaian kompetensi dan kurangnya informasi mengenai peluang kerja.

UMMAT menyadari pentingnya hadir sebagai fasilitator yang menjembatani mahasiswa dan alumni menuju dunia kerja. Oleh karena itu, kerja sama ini menjadi salah satu upaya nyata universitas dalam memperkuat career center, mengoptimalkan tracer study, dan meningkatkan keterlibatan stakeholder dalam ekosistem pendidikan tinggi. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Dorong Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Melalui Bantuan Senilai Rp21 Juta di Momen Milad ke-45

UMMAT Dorong Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Melalui Bantuan Senilai Rp21 Juta di Momen Milad ke-45

Mataram, 27 Juni 2025 – Dalam rangka memperingati Milad ke-45, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) tidak hanya merayakan usia, tetapi juga menegaskan kembali komitmennya sebagai institusi pendidikan yang mencetak generasi muda mandiri, inovatif, dan produktif. Di momentum penuh makna ini, UMMAT menyalurkan bantuan kewirausahaan bagi mahasiswa dengan total nilai mencapai Rp21 juta.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Ketua Baitul Mal UMMAT, Habiburrahman, M.Pd., di Auditorium H. Anwar Ikraman, disaksikan oleh sivitas akademika dan para tamu undangan. Bantuan tersebut merupakan dana stimulan yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa, sekaligus membentuk karakter wirausaha sejak di bangku kuliah.

“Bantuan kewirausahaan ini bukan sekadar pemberian dana, tapi sebuah investasi jangka panjang untuk karakter dan kemandirian mahasiswa. Kami ingin mereka punya keberanian untuk memulai usaha, menyalurkan ide-ide kreatif, dan menjawab tantangan zaman dengan solusi nyata,” ungkap Habiburrahman.

Ia juga menambahkan bahwa program ini dirancang bukan sebagai kegiatan sesaat, melainkan langkah strategis jangka panjang. Mahasiswa penerima bantuan didorong membentuk kelompok usaha mandiri yang akan didampingi secara berkelanjutan oleh universitas, khususnya melalui koordinasi Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan.

“Kami ingin membangun ekosistem wirausaha mahasiswa yang kokoh. Mereka bisa saling menguatkan dalam kelompok usaha yang produktif, terkoordinasi, dan visioner. Gotong royong dan semangat kolaborasi menjadi kunci”, lanjutnya.

Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, perguruan tinggi di era kini dituntut untuk tidak hanya mencetak sarjana, tapi juga membentuk pionir perubahan yang mampu membuka lapangan kerja dan membawa dampak sosial.

“UMMAT ingin menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh dalam menghadapi dinamika kehidupan. Kita butuh anak muda yang berani menciptakan peluang, bukan sekadar mencari kesempatan. Program kewirausahaan ini menjadi pijakan awal ke arah itu”, tegas Rektor.

Rektor juga mengingatkan agar bantuan ini digunakan sebaik mungkin sebagai fondasi awal menumbuhkan jiwa entrepreneur yang tangguh dan bertanggung jawab.

Program kewirausahaan ini merupakan bagian integral dari rangkaian peringatan Milad ke-45 UMMAT yang mengusung tema “Semangat Baru, Menuju Unggul.” Lebih dari sekadar selebrasi, UMMAT menempatkan milad sebagai momentum refleksi, transformasi, dan aksi nyata untuk kebermanfaatan umat dan bangsa.

Sebagai kampus Islam berkemajuan di Nusa Tenggara Barat, UMMAT terus berupaya menanamkan nilai-nilai kemandirian, inovasi, dan kepedulian sosial kepada para mahasiswanya. Diharapkan, program seperti ini dapat melahirkan lebih banyak wirausahawan muda yang tidak hanya kompeten dan berdaya saing, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan kontribusi nyata bagi pembangunan NTB dan Indonesia. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Resmi Umumkan Finalis Pilmapres yang akan Mewakili Kampus di Wilayah LLDikti VIII

UMMAT Resmi Umumkan Finalis Pilmapres yang akan Mewakili Kampus di Wilayah LLDikti VIII

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan komitmennya dalam melahirkan generasi muda yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing melalui ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2025. Dari 16 mahasiswa terbaik yang mengikuti seleksi di tingkat perguruan tinggi, terpilih 3 finalis utama yang berhasil melalui serangkaian tahap penilaian ketat.

Setelah melalui babak final, terpilihlah Intan Tamara Madhini, mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam (FAI), sebagai Mahasiswa Berprestasi UMMAT 2025. Intan resmi dinobatkan untuk mewakili UMMAT pada ajang Pilmapres tingkat Wilayah di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII.

Keberhasilan Intan bukanlah hal instan. Mahasiswi yang aktif di kelas riset FAI ini memiliki rekam jejak akademik yang membanggakan. Salah satunya adalah berhasilnya karya ilmiah Intan di-accept pada jurnal terindeks Sinta 3 sebuah capaian yang tidak hanya membuktikan kualitas risetnya, tetapi juga membuatnya berhak lulus tanpa menempuh skripsi sebagai syarat kelulusan.

Selain fokus pada akademik, Intan juga aktif mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan. Ia pernah terpilih sebagai peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Muhammadiyah Malang, sebuah program yang memperluas wawasan kebangsaan dan interaksi lintas budaya mahasiswa Indonesia.

Pada bidang kreativitas, Intan menunjukkan bakat dan kemampuannya di panggung internasional dengan meraih posisi Second Place Winner of Short Film Competition pada International Sport of Arts Festival 2024 Forum of Islamic Private Higher Education Institute (FKPTKIS), yang diselenggarakan di Universitas Muhamamdiyah Surakarta (UMS).

Saat ini, Intan tengah mempersiapkan gagasan kreatif sebagai salah satu materi utama yang akan dipresentasikan pada tahap seleksi tingkat wilayah mendatang. “Untuk sekarang saya sedang menyusun gagasan kreatif untuk presentasi di hari seleksi. Saya berharap bisa memberikan yang terbaik, membawa nama baik UMMAT, dan menginspirasi teman-teman mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi,” ujar Intan penuh optimisme.

Kegiatan Pilmapres di UMMAT sendiri menjadi salah satu agenda tahunan penting yang bertujuan untuk memotivasi mahasiswa agar tidak hanya unggul dalam nilai akademik, tetapi juga aktif dalam pengembangan diri, kepemimpinan, pengabdian masyarakat, serta karya inovatif yang bermanfaat bagi bangsa.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., mengungkapkan apresiasi dan harapannya kepada seluruh finalis, khususnya Intan selaku pemenang Pilmapres UMMAT 2025.

Selamat dan apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para mahasiswa terbaik yang telah meraih prestasi sebagai Pemenang Pilmapres UMMAT 2025. Prestasi ini adalah cerminan dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen terhadap pengembangan diri di bidang akademik maupun nonakademik.

“Kami berharap capaian ini tidak berhenti di tingkat institusi, namun dapat terus dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Semoga mampu melangkah lebih jauh, lolos pada ajang Pilmapres tingkat Wilayah VIII, dan selanjutnya tampil membanggakan di ajang Pilmapres tingkat nasional”, harap wakil rektor III.

“Tetaplah menjadi inspirasi dan agen perubahan di tengah masyarakat, serta membawa nama baik Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai kampus unggul yang melahirkan generasi berkarakter, berprestasi, dan berkemajuan,” tambah Dr. Erwin.

Dengan semangat “Berprestasi, Berdaya Saing, dan Berkemajuan”, seluruh sivitas akademika UMMAT mendoakan Intan agar sukses mengharumkan nama kampus tercinta di ajang Pilmapres Wilayah LLDikti VIII dan dapat menorehkan prestasi di tingkat nasional. (HUMAS UMMAT)

UMMAT Resmi Melantik Wakil Dekan FAI dan FAPERTA Periode 2025–2029, Tegaskan Komitmen Menuju Kampus Unggul

UMMAT Resmi Melantik Wakil Dekan FAI dan FAPERTA Periode 2025–2029, Tegaskan Komitmen Menuju Kampus Unggul

Mataram, 5 Juni 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) memperkuat tata kelola dan kualitas kepemimpinan akademik dengan menyelenggarakan prosesi Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pejabat Struktural di lingkungan kampus. Acara ini berlangsung khidmat di Aula Rektorat UMMAT, dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dekan, dosen, tenaga kependidikan, dan tamu undangan lainnya.

Pelantikan kali ini melibatkan empat pejabat struktural baru di dua fakultas, yakni Fakultas Agama Islam (FAI) dan Fakultas Pertanian (FAPERTA) untuk masa jabatan 2025–2029. Adapun para pejabat yang dilantik adalah: Dr. Mukhlisin, S.Sy., M.S.I. sebagai Wakil Dekan I FAI yang membidangi Akademik, Administrasi, Keuangan, dan SDM. Mardiyah Hayati, S.Ag., M.Pd.I. sebagai Wakil Dekan II FAI yang membidangi Kemahasiswaan, Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK), dan Kerja Sama. Dr. Nurhayati, S.TP., M.P. sebagai Wakil Dekan I FAPERTA yang membidangi Akademik, Administrasi, Keuangan, dan SDM. Dan Karyanik, S.T., M.T. sebagai Wakil Dekan II FAPERTA yang membidangi Kemahasiswaan, Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK), dan Kerja Sama.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya pelantikan tersebut. Beliau juga memberikan apresiasi kepada para Wakil Dekan sebelumnya atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam mengembangkan fakultas. “Pelantikan ini adalah momen penting. Kita berharap dengan kepemimpinan baru ini, akan lahir semangat baru yang membawa perubahan positif bagi UMMAT. Terima kasih saya sampaikan kepada para Wakil Dekan sebelumnya atas pengabdian yang luar biasa”, ujar Rektor.

Rektor juga memberikan sejumlah arahan strategis bagi para Wakil Dekan baru. Ia menekankan pentingnya peningkatan kinerja akademik, membangun jejaring kerja sama dengan sekolah-sekolah dan pesantren sebagai upaya memperluas jangkauan calon mahasiswa, serta memperkuat sistem evaluasi internal. “Saya harap para Wakil Dekan dapat menjalin kolaborasi yang baik, baik secara internal maupun eksternal. Tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi kita untuk bersama-sama membawa UMMAT menjadi Perguruan Tinggi yang unggul”, tegasnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT, Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., yang memberikan pesan reflektif sekaligus motivatif kepada para pejabat yang baru dilantik. “Selamat kepada para Wakil Dekan terpilih. Menjadi pemimpin bukan hanya soal jabatan, tapi juga kesiapan untuk menjadi tempat menampung berbagai permasalahan. Seorang pemimpin harus siap menjadi ‘tong sampah’ tempat di mana banyak keluhan dan tantangan dikumpulkan”, tuturnya dengan nada bijak.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang mengedepankan manajering skill atau seni dalam menggerakkan orang lain. Menurutnya, kinerja bukanlah hasil kerja individu, melainkan kerja tim yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi.

“Jika tidak bisa menggerakkan orang lain, maka akan sulit untuk membentuk tim yang solid. Padahal, keberhasilan sebuah institusi sangat bergantung pada kekuatan timnya”, jelas Gulam Abbas.

Ia juga menyampaikan bahwa setiap pemimpin seharusnya memiliki role model dalam menjalankan amanahnya. Dalam konteks keislaman, teladan terbaik adalah Rasulullah SAW, yang dikenal dengan sifat Shidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan kebenaran), dan Fathanah (cerdas).

“Kalau keempat sifat itu kita pegang, insyaAllah kita akan selamat dan membawa keberkahan dalam memimpin,” pungkasnya.

Dengan pelantikan ini, UMMAT menegaskan komitmennya untuk terus berkembang sebagai perguruan tinggi yang adaptif, unggul, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. (HUMAS UMMAT)

Dorong Lulusan Manajemen Ritel Miliki Daya Saing Global di Era Workforce 5.0, UMMAT Gelar Kuliah Tamu Internasional

Dorong Lulusan Manajemen Ritel Miliki Daya Saing Global di Era Workforce 5.0, UMMAT Gelar Kuliah Tamu Internasional

Mataram, 22 Mei 2025 – Program Studi Manajemen Ritel, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menunjukkan ikhtiarnya dalam meningkatkan kualitas lulusan dengan menyelenggarakan Kuliah Tamu Internasional bertema “Future-Proofing Retail Management Graduates: Embracing Workforce 5.0 and Global Competency Standards”. Kegiatan prestisius ini menghadirkan dua narasumber internasional, yakni Mr. Dr. Muhammad Saghir Ahmad dan Mrs. Vivina Atak Deng dari The Victorian College of Training and Development PTY LTD – Australian People Management Institute.

Kegiatan ini berlangsung secara interaktif dan mendapat antusias tinggi dari mahasiswa, dosen, serta civitas akademika lainnya. Dengan mengangkat tema yang sangat kontekstual dan visioner, kuliah tamu ini menjadi salah satu strategi penting Prodi Manajemen Ritel UMMAT dalam menjawab kebutuhan dunia kerja global yang semakin dinamis.

Ketua Program Studi Manajemen Ritel, Nurul Hidayati Indra Ningsih, SE., MM., menjelaskan bahwa dunia kerja saat ini tengah memasuki era Workforce 5.0, di mana integrasi antara teknologi dan peran manusia menjadi semakin kompleks. Hal ini menuntut para lulusan untuk tidak hanya mengandalkan pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan praktis (skills) yang terverifikasi secara formal melalui sertifikasi kompetensi.

“Di dunia kerja sekarang, bukan hanya tenaga kerja yang dibutuhkan, tapi skill yang disertai sertifikat kompetensi. Melalui kegiatan ini, kami ingin mahasiswa memahami tren dan tantangan global, pentingnya soft skills dan hard skills, serta urgensi mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi persaingan global,” tegas Nurul.

Nurul Hidayati juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata Prodi Manajemen Ritel untuk mencetak lulusan yang unggul, kompetitif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan amal shaleh.

Sebagai narasumber pertama, Dr. Muhammad Saghir Ahmad memberikan wawasan luas mengenai masa depan industri ritel. Ia menekankan bahwa dalam merancang bisnis, khususnya di sektor ritel, mahasiswa perlu memahami lingkungan pasar secara menyeluruh.

“Jika ingin membuat produk atau jasa, jangan langsung terjun ke lapangan tanpa persiapan. Ada langkah-langkah penting yang harus diperhatikan agar bisnis bisa berjalan dengan sukses. Riset pasar, validasi ide, dan pengembangan strategi adalah fondasi utama,” ungkap Dr. Ahmad.

Lebih jauh, ia menjelaskan beberapa strategi kunci dalam menghadapi persaingan usaha ritel di era digital, seperti inovasi produk, penentuan harga yang kompetitif, membangun partnership atau kemitraan strategis, serta kemampuan adaptasi terhadap platform digital seperti marketplace dan media sosial.

Menurutnya, Retail 5.0 bukan hanya soal digitalisasi, tetapi juga tentang human-centric approach, yaitu bagaimana teknologi digunakan untuk memberdayakan manusia, bukan menggantikannya.

Sesi kedua dibawakan oleh Mrs. Vivina Atak Deng, yang mengupas pentingnya diferensiasi produk dalam menarik perhatian konsumen di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Ia menekankan bahwa produk yang memiliki nilai unik dan dikemas dengan menarik akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses di pasar.

“Produk yang identik dan memiliki ciri khas akan lebih mudah dikenali oleh konsumen. Kemasan produk juga harus dirancang dengan cermat agar memiliki daya tarik visual yang kuat. Ini adalah bagian penting dari strategi branding,” tutur Vivina.

Ia juga membahas bagaimana pentingnya memahami karakteristik pelanggan, membangun customer experience yang positif, serta menyesuaikan strategi pemasaran dengan tren global dan lokal.

Ketua Prodi Manajemen Ritel menyampaikan apresiasi tinggi kepada kedua narasumber atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan. Beliau berharap, kegiatan ini menjadi bagian dari ikhtiar kolektif UMMAT untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap bersaing di pasar kerja global dengan kompetensi yang terstandar. (HUMAS UMMAT)