1800-AN MAHASISWA BARU UMMAT SALAT BERJAMAAH UNTUK EKOSISTEM ISLAMISASI KAMPUS

1800-AN MAHASISWA BARU UMMAT SALAT BERJAMAAH UNTUK EKOSISTEM ISLAMISASI KAMPUS

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali memperlihatkan komitmennya dalam membentuk karakter islami di kalangan mahasiswa dengan menggelar sholat berjamaah yang diikuti oleh lebih dari 1800 mahasiswa baru. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al-Khoory UMMAT dan menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan ekosistem Islamisasi kampus yang semakin kuat (18/09/2024).

Kegiatan sholat berjamaah ini diselenggarakan dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2024, di mana UMMAT berusaha mengintegrasikan nilai-nilai keislaman sejak awal mahasiswa memasuki lingkungan kampus. Dengan kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa baru dapat memulai perjalanan akademis mereka dengan pondasi spiritual yang kokoh, selaras dengan visi UMMAT untuk melahirkan generasi islami yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa UMMAT tidak hanya fokus pada pengembangan akademis, tetapi juga penguatan spiritual mahasiswa melalui aktivitas religius seperti sholat berjamaah. “Ini bukan sekadar kegiatan ibadah, tetapi juga sarana untuk membangun karakter mahasiswa yang berintegritas dan bertakwa. Islamisasi kampus adalah proses yang berkelanjutan, dan kami berharap kegiatan ini bisa menjadi budaya yang kuat di UMMAT,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Islamisasi kampus bukan sekadar slogan, tetapi merupakan implementasi nyata dalam kehidupan kampus sehari-hari. Dengan adanya kegiatan sholat berjamaah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya menjalankan ajaran agama sebagai bagian dari pengembangan diri mereka secara holistik.

Wakil Rektor IV, yang membidangi Keislaman dan Kemuhammadiyahan, Dr. TGH. Zaenuddin, M. Pd. I., menjelaskan bahwa sholat berjamaah merupakan bagian dari pendekatan komprehensif UMMAT dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan spiritual, moral, dan sosial mahasiswa. “Sholat berjamaah mengajarkan kedisiplinan, kebersamaan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai inilah yang ingin kami tanamkan kepada mahasiswa baru, agar mereka tidak hanya sukses di bidang akademis, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa dan bermoral,” ujarnya.

Selain sholat berjamaah, acara ini juga diisi dengan ceramah agama yang mengajak mahasiswa untuk senantiasa menjadikan sholat sebagai pondasi utama dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari berbagai upaya UMMAT untuk terus mendorong terbentuknya ekosistem kampus yang islami. Melalui program-program seperti ini, UMMAT berharap dapat membentuk generasi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter islami yang kuat. Islamisasi kampus, menurut UMMAT, adalah proses integral dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama.

UMMAT berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin di setiap tahun ajaran baru, dengan tujuan menumbuhkan ekosistem kampus yang religius, harmonis, dan kondusif bagi pengembangan karakter mahasiswa.

Melalui kegiatan ini, UMMAT kembali menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, guna melahirkan generasi yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan landasan spiritual yang kokoh (HUMAS UMMAT).

MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus memperkuat dedikasinya terhadap pengabdian masyarakat dengan mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program terdepan yang saat ini sedang berjalan adalah revitalisasi industri gerabah tradisional Desa Banyumulek melalui pendekatan inovatif dengan teknologi dan strategi manajemen modern. Program yang berjudul “Implementasi Mesin Putar Otomatis, Diversifikasi Produk Berbasis Limbah Kresek, dan Sistem Manajemen untuk Peningkatan Produktivitas Gerabah” ini, berhasil mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (18/09/2024).

Program ini bermitra dengan Kelompok Industri Rumah Tangga (IRT) Muhajirin di Desa Banyumulek, Lombok Barat, yang selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan gerabah di Nusa Tenggara Barat. Dengan durasi pelaksanaan empat bulan, dari Juni hingga September 2024, program ini berfokus pada upaya revitalisasi produksi gerabah lokal yang sempat terpuruk akibat dampak gempa tahun 2018 dan pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Tiga dosen UMMAT, Novi Yanti Sandra Dewi, Muliatiningsih, dan Muanah, memimpin program ini dengan penuh komitmen, dibantu oleh mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) UMMAT. Para mahasiswa tersebut terlibat aktif dalam proses pendampingan kepada para pengrajin, sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek yang diusung oleh MBKM. Dengan terlibat langsung di lapangan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis dalam mengaplikasikan ilmu mereka untuk mendukung masyarakat.

Ketua tim pengabdian, Novi Yanti Sandra Dewi, menjelaskan tujuan besar dari program ini. “Kami berkomitmen untuk menciptakan transformasi ekonomi yang berkelanjutan bagi mitra IRT Muhajirin. Melalui mesin putar otomatis, kami harap produksi gerabah akan lebih efisien dan berkualitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai bahan dekorasi baru, kami berharap dapat menghadirkan produk yang lebih kreatif dan ramah lingkungan, yang tentunya memiliki daya tarik lebih di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.

Selain teknologi mesin putar otomatis, program ini juga menitikberatkan pada penguatan aspek manajemen dan pemasaran. Melalui pelatihan manajemen keuangan berbasis digital, kelompok mitra diharapkan mampu mengelola keuangan dengan lebih baik dan transparan. Pemasaran produk juga tidak lagi hanya bergantung pada metode konvensional, melainkan akan diarahkan pada platform e-commerce dan media sosial, yang memungkinkan produk gerabah Banyumulek menjangkau pasar yang lebih luas.

Menurut salah satu dosen pendamping, Muliatiningsih, diversifikasi produk gerabah berbasis limbah kresek merupakan salah satu inovasi penting dalam program ini. “Dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai elemen dekorasi pada gerabah, kami dapat menciptakan produk yang lebih unik dan memiliki nilai tambah tinggi. Ini tidak hanya memberi dampak ekonomi positif bagi pengrajin, tetapi juga turut mendukung pengurangan limbah plastik di lingkungan,” jelasnya.

Mahasiswa yang terlibat dalam program ini juga merasakan manfaat besar dari pengalaman belajar di lapangan. Mereka tidak hanya belajar tentang penerapan teknologi dan manajemen, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin. “Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami sebagai mahasiswa. Melalui kegiatan ini, kami bisa belajar banyak hal yang tidak hanya sebatas teori, tetapi juga bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata,” ungkap salah satu mahasiswa peserta, Ari Wibowo.

Program revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya besar UMMAT untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, diharapkan gerabah Banyumulek dapat kembali berjaya di pasar nasional maupun internasional, dan pada saat yang sama, memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.

Selain meningkatkan perekonomian mitra, program ini juga menjadi sarana penting bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar berbasis proyek, yang sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Kami sangat senang bisa terlibat dalam program ini. Tidak hanya membantu masyarakat, tetapi kami juga mendapatkan pengalaman berharga yang tentunya sangat relevan dengan pembelajaran kami di kampus,” ujar Muanah, salah satu dosen pembimbing.

Sebagai salah satu desa wisata unggulan di Lombok Barat, Banyumulek memiliki potensi besar untuk kembali bersinar di kancah industri kerajinan nasional. Dengan implementasi teknologi, diversifikasi produk, dan penguatan manajemen keuangan berbasis digital, program ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat untuk mengembalikan kejayaan gerabah Banyumulek yang sempat meredup.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas lokal, diharapkan akan terus memperkuat program ini. Kerja sama yang solid antara dunia akademik dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing, tetapi juga bagaimana sinergi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak yang nyata dan bermakna.

Dengan semangat Merdeka Belajar, Merdeka Berkarya, UMMAT terus berupaya menghadirkan program-program pengabdian yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam memberdayakan sektor-sektor yang berpotensi besar namun membutuhkan sentuhan teknologi dan manajemen modern (HUMAS UMMAT).

PKKMB UMMAT 2024 SAMBUT 1.773 MAHASISWA BARU DENGAN PENUH MERIAH, AWAL PERJALANAN MENUJU PRESTASI

PKKMB UMMAT 2024 SAMBUT 1.773 MAHASISWA BARU DENGAN PENUH MERIAH, AWAL PERJALANAN MENUJU PRESTASI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menyambut kedatangan 1.773 mahasiswa baru dalam kegiatan tahunan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024 yang berlangsung dengan penuh semangat kegembiraan (17/09/2024).

Ketua Panitia, Drs. Amil, MM., melaporkan kegiatan PKKMB ini bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan akademik dan organisasi kampus kepada para mahasiswa baru. “PKKMB tahun ini mengangkat tema Membangun Nalar Inovatif Mahasiswa UMMAT yang Unggul, Islami, dan Berdaya Saing, yang kami harap mampu memotivasi mahasiswa untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional,” ujarnya.

Dalam rangkaian kegiatan PKKMB, mahasiswa baru akan mendapatkan materi di dalam kelas dan lapangan, dengan narasumber dari Kesbangpol dan Kapolda. “Kegiatan ini akan berlangsung selama seminggu penuh, dimulai dari tanggal 17 hingga 22 September. Tanggal 17 dan 18 diisi dengan kegiatan Masa Ta’aruf Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (MASTA IMM), tanggal 19 hingga 21 merupakan Pekan Ta’aruf Universitas, dan pada tanggal 21 hingga 22 berlangsung Pekan Ta’aruf Fakultas,” jelasnya.

Tak hanya memperkenalkan lingkungan akademik, UMMAT juga akan mendapat kunjungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang mengirimkan empat delegasi untuk memantau jalannya kegiatan ini.

Ketua Koordinator Komisariat (KOORKOM) IMM UMMAT, IMMawan Irwansyah, juga turut menyampaikan penjelasan mengenai MASTA dan IMM di hadapan para mahasiswa baru. Ia menyampaikan pentingnya peran IMM dalam mengembangkan potensi mahasiswa tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga spiritual dan sosial. “MASTA adalah gerbang awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal IMM. Kami berharap mereka dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan IMM yang berfokus pada pengembangan intelektual dan spiritual,” katanya. Ia juga menggugah semangat para mahasiswa untuk berperan aktif di tengah masyarakat serta berkontribusi dalam setiap bidang kehidupan.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh universitas, di mana UMMAT kini berada di posisi 10 besar perguruan tinggi terbaik di wilayah Bali Nusra dan menduduki peringkat pertama untuk Perguruan Tinggi Swasta di Nusa Tenggara. “Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di UMMAT, agar mampu mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing,” ujarnya.

Tidak hanya mahasiswa dalam negeri, UMMAT tahun ini juga kedatangan dua mahasiswa asing yang berasal dari luar negeri. Keduanya akan mengambil program studi di Ekonomi Syariah dan Administrasi Bisnis. Selain itu, salah satu mahasiswa UMMAT terpilih untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan akan melanjutkan studinya di Italia. “Program KKN Internasional di Malaysia juga sudah sering kita laksanakan, dan terus menjadi bagian dari pengembangan kompetensi mahasiswa kami,” tambahnya.

Dalam pesannya kepada mahasiswa baru, Rektor UMMAT mendorong mereka untuk memanfaatkan waktu di bangku perkuliahan dengan baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat. “Belajarlah dengan penuh semangat, rajin, dan sungguh-sungguh. Jadikan masa studi ini sebagai bekal untuk masa depan yang cemerlang. Kami ingin mahasiswa UMMAT menjadi pribadi yang unggul, baik di tingkat akademis maupun sosial,” ujar Rektor dengan penuh semangat.

Setelah rangkaian acara pembukaan, mahasiswa baru diarahkan menuju ruangan kafilah masing-masing untuk melanjutkan kegiatan dengan menerima materi-materi pendukung. Kegiatan PKKMB ini diharapkan mampu menjadi langkah awal yang kuat bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dalam tentang UMMAT, nilai-nilai keislaman, dan semangat inovasi yang dikedepankan oleh kampus.

Dengan semangat kebersamaan dan antusiasme yang tinggi, PKKMB 2024 ini diharapkan menjadi ajang yang tak terlupakan bagi para mahasiswa baru dalam memulai perjalanan akademis mereka di UMMAT (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA FAI UMMAT BUKTIKAN KEUNGGULAN DI BIDANG SENI DAN AGAMA, SABET SEJUMLAH PRESTASI GEMILANG DI PORSENI INTERNASIONAL PTKIS VI

MAHASISWA FAI UMMAT BUKTIKAN KEUNGGULAN DI BIDANG SENI DAN AGAMA, SABET SEJUMLAH PRESTASI GEMILANG DI PORSENI INTERNASIONAL PTKIS VI

Solo, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) – kembali menorehkan prestasi cemerlang di kancah internasional. Pada ajang Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Internasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) VI yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, lima mahasiswa FAI UMMAT berhasil meraih prestasi di tiga kategori lomba, menjadikan mereka sebagai kebanggaan kampus dan daerah (02 September 2024).

Prestasi tersebut di antaranya diraih oleh Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, yang sukses meraih Juara II dalam Lomba Hifzul Qur’an. Wafa Olivia, juga dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab, memenangkan Juara Harapan III dalam Lomba Tilawatil Qur’an Putri. Sementara itu, tiga mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, yaitu Intan Tamara Madhini, Reni Astika, dan Astusi, berhasil merebut Juara II pada Lomba Film Pendek dengan karya berjudul “Kata Lana”.

Intan Tamara Madhini, produser film “Kata Lana”, lahir di Mataram pada 23 April 2003, bercerita tentang perjuangan timnya dalam menciptakan film ini. “Film tersebut mengangkat cerita tentang seorang anak bernama Lana yang tinggal bersama ayahnya setelah ibunya meninggal dunia. Lana memiliki impian besar untuk bisa membaca surat dari mendiang ibunya, namun keinginan tersebut sering kali ditolak oleh ayahnya. Lana akhirnya bertemu dengan seorang pemulung yang dengan sabar mengajarinya membaca, hingga ia berhasil membaca surat ibunya yang penuh dengan pesan moral”, tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pesan moral utama dari film “Kata Lana” adalah bahwa kecerdasan bukan hanya soal nilai akademis, tapi juga soal karakter. “Belajar itu bisa di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja”, katanya. Intan berharap film ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan merata bagi setiap anak.

Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya agar film ini dapat membuka mata para pendidik bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk belajar, tanpa diskriminasi. “Saya berharap film ini bisa menjadi cerminan bagi para guru agar tidak memandang bulu dalam mengajar dan tidak membedakan antara siswa yang pintar atau kurang mampu secara akademis”, harapnya.

Reni Astika, sutradara film “Kata Lana”, lahir di Aik Bukak pada 23 Maret 2005, juga berbagi pengalaman tentang proses produksi film ini. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar adalah ketika pada hari syuting, salah satu talent utama tiba-tiba tidak bisa hadir. “Kami harus segera mencari pengganti di lokasi dan beruntung kami menemukan talent yang cocok untuk memerankan karakter Lana,” ungkapnya.

Proses kreatif film ini dilakukan selama tiga hari pra-produksi, di mana tim secara kolektif menyusun ide cerita, konsep, dan skenario tanpa menduplikasi karya lain. Reni menambahkan bahwa soundtrack film tersebut juga merupakan karya original, di mana liriknya diambil dari puisi yang ia tulis sendiri. “Kami menggunakan teknologi AI untuk membantu menciptakan musik latar dengan puisi saya sebagai liriknya”, tambahnya dengan penuh bangga.

Film “Kata Lana” mengangkat isu pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) seperti di Lombok Utara, di mana akses internet dan pendidikan masih terbatas. Reni berharap film ini dapat membuka dialog tentang pentingnya memberikan perhatian lebih pada pendidikan di wilayah-wilayah tersebut.

Selain prestasi di bidang seni, Wahyu Fahmi Arsyad, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, juga meraih Juara II dalam Lomba Hifzul Qur’an. Wahyu yang lahir di Mataram pada 17 Mei 2000, merasa sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya. “Alhamdulillah, ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Ia juga menegaskan bahwa prestasi ini menjadi motivasi baginya untuk terus mengembangkan kemampuan di masa mendatang. “Saya berharap bisa lebih mempersiapkan diri untuk kompetisi berikutnya dan mengasah potensi saya dalam hafalan Al-Qur’an,” katanya.

Dekan FAI UMMAT, Suwandi, S.Ag., M.Pd.I., mengungkapkan rasa bangganya terhadap para mahasiswa yang berhasil meraih prestasi di ajang PORSENI Internasional PTKIS VI. Ia menjelaskan bahwa FAI UMMAT mengirimkan 10 mahasiswa untuk berkompetisi dalam lima cabang lomba, yakni Hifzul Qur’an, Tilawatil Qur’an Putri, Tilawatil Qur’an Putra, Karya Ilmiah Alqur’an Putra, dan Lomba Film Pendek.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat para pesaing berasal dari Pulau Jawa yang fasilitasnya jauh lebih lengkap, terutama untuk pembuatan film”, jelasnya. Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas medali perak yang berhasil diraih oleh mahasiswa FAI UMMAT. “Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa FAI UMMAT mampu bersaing di tingkat internasional. Kami sangat bangga dan akan terus mendukung talenta mahasiswa kami untuk berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi bergengsi di masa depan”, tambahnya.

Ia juga berharap agar para mahasiswa terus meningkatkan persiapan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi lainnya di masa mendatang. “Pada PORSENI berikutnya, FAI UMMAT akan lebih memaksimalkan persiapan sehingga dapat memenangkan lebih banyak kategori lomba yang tentunya akan mengharumkan nama UMMAT, tambahnya (HUMAS UMMAT).

REVITALISASI WISATA KERUJUK BERIKAN DAMPAK POSITIF, KOLABORASI ANTARA PPK ORMAWA BEM FAPERTA UMMAT BERSAMA POKDARWIS

REVITALISASI WISATA KERUJUK BERIKAN DAMPAK POSITIF, KOLABORASI ANTARA PPK ORMAWA BEM FAPERTA UMMAT BERSAMA POKDARWIS

KLU, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) BEM Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) telah sukses berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk membangun Desa Kerujuk di Lombok Utara melalui program revitalisasi yang digagasnya. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan dan budaya lokal (27/08/2024).

Berbagai kegiatan dalam program revitalisasi ini, seperti perbaikan infrastruktur wisata, penanaman pohon untuk penghijauan, pelatihan pemandu wisata lokal, hingga kampanye kebersihan dan pengelolaan sampah, dilakukan dengan tujuan menjadikan Kerujuk sebagai destinasi ekowisata unggulan yang mampu menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

Pegiat ekowisata sekaligus penasehat Pokdarwis Wisata Kerujuk , Sabarudin,  menuturkan bahwa kehadiran mahasiswa PPK Ormawa UMMAT membawa angin segar bagi perkembangan pariwisata di desanya. “Alhamdulillah, berkat kehadiran adik-adik PPK Ormawa Faperta UMMAT, motivasi masyarakat untuk merawat dan melestarikan objek wisata semakin meningkat. Selain itu, pemerintah melalui dinas terkait telah melirik potensi Kerujuk dan berencana mengalokasikan anggaran untuk pengembangan dan revitalisasi lebih lanjut”, ujarnya dengan penuh optimis.

Ia menambahkan, partisipasi aktif mahasiswa tidak hanya membantu dalam upaya fisik tetapi juga dalam edukasi dan pembentukan kesadaran masyarakat. “Mereka memberikan pelatihan tentang pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga kelestarian alam, yang sangat membuka mata kami tentang bagaimana pariwisata dapat berkembang tanpa merusak lingkungan”, lanjutnya. Ia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Lombok untuk lebih peduli pada pengembangan ekowisata yang berkelanjutan.

Wakil Rektor III UMMAT, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan komitmen UMMAT dalam membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, komunitas Pokdarwis, dan masyarakat lokal. “Melalui Ormawa, kami ingin terus berkontribusi dalam menjaga dan mengembangkan potensi sumber daya alam yang sangat kaya di daerah ini. Kami percaya bahwa kerjasama yang kuat antara akademisi dan masyarakat adalah kunci untuk keberlanjutan ekowisata di Kerujuk”, tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini bukan hanya tentang pembelajaran praktis, tetapi juga tentang mengaplikasikan nilai-nilai pengabdian kepada masyarakat yang menjadi bagian dari Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah. “Mahasiswa belajar bagaimana mengidentifikasi masalah, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, dan mencari solusi yang berkelanjutan. Ini adalah pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan di dalam kelas”, tambahnya.

Selain itu, dalam upaya memperkenalkan Desa Kerujuk kepada wisatawan yang lebih luas, tim PPK Ormawa UMMAT bersama Pokdarwis juga mengadakan kampanye promosi melalui media sosial dan pembuatan situs web resmi Wisata Kerujuk. Dengan demikian, wisatawan dapat dengan mudah mengakses informasi tentang destinasi ini, termasuk rute perjalanan, jenis kegiatan yang dapat dilakukan, dan fasilitas yang tersedia.

Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan ekowisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial yang signifikan bagi masyarakat setempat. Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari sinergi antara akademisi dan komunitas lokal dalam mengelola sumber daya alam dengan bijak dan berkelanjutan, serta menciptakan dampak positif yang nyata bagi daerah tersebut.

Dengan adanya berbagai upaya ini, Desa Kerujuk diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi ekowisata unggulan di Nusa Tenggara Barat, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga pengalaman budaya yang autentik dan berkelanjutan. Kolaborasi ini membuktikan bahwa dengan komitmen bersama, desa-desa di Lombok bisa berkembang menjadi destinasi ekowisata yang menarik dan bertanggung jawab, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, dan turut melestarikan alam serta budaya daerah (HUMAS UMMAT).

Indrajitu Slot Indrajitu Slot Gacor Indrajitu Slot https://jepa.ub.ac.id/pages/indrajitu-slot/ https://industria.ub.ac.id/pages/indrajitu/ https://industria.ub.ac.id/ https://v2.api.uniku.ac.id/indrajitu/ https://mawartoto.web.melawikab.go.id/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/ayambet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/sateslot/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/megaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nagaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nasgorbet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/bimatoto/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/burungbet/ https://iaibali.or.id/ayambet/ https://iaibali.or.id/indrajitu/ https://iaibali.or.id/sateslot/ https://iaibali.or.id/megaforwin/