Bukan Sekadar Formalitas! LP3IK UMMAT Dorong ORTOM Hidupkan Dakwah sebagai Gerakan Nyata

Bukan Sekadar Formalitas! LP3IK UMMAT Dorong ORTOM Hidupkan Dakwah sebagai Gerakan Nyata

Narmada,10 Mei 2025-  Lembaga Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menyelenggarakan Kemah Dakwah ORTOM 2025 dalam upaya memperkuat peran organisasi otonom (ORTOM) sebagai penggerak utama dalam membangun atmosfer kampus Islami. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari satu malam, dari tanggal 10 hingga 11 Mei 2025, bertempat di destinasi wisata alam yang sejuk dan tenang, Gunung Aur, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

Kegiatan ini melibatkan tiga ORTOM besar di lingkungan UMMAT, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS). Para peserta hadir dengan penuh semangat untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang dirancang sebagai media pembinaan, kolaborasi, dan refleksi spiritual.

Ketua Divisi ORTOM LP3IK, Muhammad Sahril, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang menjadi bagian dari pembinaan karakter kader Muhammadiyah di UMMAT. “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Kemah dakwah ORTOM adalah wujud nyata komitmen LP3IK dalam membina dan memperkuat sumber daya ORTOM agar dapat berkontribusi lebih besar dalam membentuk ekosistem kampus Islami,” ungkap Sahril.

Ia menambahkan bahwa kemah dakwah ini bukan sekadar ajang pertemuan fisik, tetapi lebih jauh menjadi ruang pembelajaran bersama, pertukaran ide, dan perumusan langkah strategis dalam menjalankan peran dakwah di kampus. “Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahim antarpengurus ORTOM. Harapan kami sederhana, yakni agar kolaborasi yang terbangun selama kemah dapat terus berlanjut dalam program-program nyata ke depan,” tambahnya.

Selama dua hari kegiatan, para peserta mendapatkan lima materi dasar yang menjadi pondasi gerakan dakwah kampus. Materi-materi tersebut meliputi: Peran Strategis ORTOM dalam Mewujudkan Kampus Islami, Manajemen Kepemimpinan Dakwah Mahasiswa, Internalisasi Nilai-Nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Sinergi Antar-ORTOM dalam Program Dakwah Kampus dan Tadabbur Alam sebagai Sarana Tazkiyah dan Refleksi Diri.

Setiap materi disampaikan dalam suasana yang interaktif dan reflektif, ditambah dengan sesi diskusi kelompok dan simulasi kegiatan dakwah. Para peserta juga diajak untuk melakukan tadabbur alam, merenungi kebesaran ciptaan Allah di tengah hutan Gunung Aur yang asri.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., turut hadir dan memberikan apresiasi kepada LP3IK serta seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. “Saya sangat berterima kasih kepada LP3IK dan panitia yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik. Kemah dakwah ORTOM menjadi momen penting untuk memperkuat ukhuwah, karena kesibukan masing-masing seringkali membatasi pertemuan antarlembaga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan besar kepada seluruh ORTOM agar mampu menjadi pelopor dan penggerak utama dalam membentuk budaya kampus yang Islami dan bermartabat. “Saya sangat berharap ORTOM dapat menjadi garda depan dalam mewujudkan ekosistem kampus Islami di UMMAT. Kegiatan ini juga harus mampu melahirkan semangat tadabbur, tafakur, dan tasyakur, serta diterjemahkan ke dalam tindakan nyata di lingkungan kampus,” tegasnya.

Salah satu peserta dari IMM, Zainul Arifin, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. “Kemah ini membuka ruang dialog dan pemahaman bersama antar-ORTOM. Kami merasa lebih terhubung satu sama lain dan termotivasi untuk membawa semangat dakwah ke dalam kegiatan kami di kampus,” ujarnya.

Sementara itu, peserta dari HW dan Tapak Suci juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memperkaya pengalaman spiritual mereka serta menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap visi besar dakwah kampus (HUMAS UMMAT).

UMS dan UMMAT Perkuat Sinergi Melalui Studi Tiru Pengembangan Mutu dan Sistem Informasi Kampus

UMS dan UMMAT Perkuat Sinergi Melalui Studi Tiru Pengembangan Mutu dan Sistem Informasi Kampus

Surakarta, 14 Mei 2025 — Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan kunjungan studi tiru ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam rangka penguatan tata kelola penjaminan mutu, integrasi sistem informasi, dan pengembangan layanan kemahasiswaan. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Induk Siti Walidah UMS ini menjadi bagian dari upaya strategis mempererat sinergi antarperguruan tinggi Muhammadiyah menuju tata kelola kampus yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

Rombongan UMMAT yang dipimpin langsung oleh Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., terdiri atas tujuh delegasi dari unit-unit strategis seperti Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD), serta Bidang Kemahasiswaan dan Akademik. Rombongan disambut secara resmi oleh Wakil Rektor III UMS, Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., bersama jajaran pimpinan unit kerja terkait di lingkungan UMS.

Prof. Ihwan menyampaikan apresiasi atas kepercayaan UMMAT kepada UMS sebagai mitra studi tiru dan menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi Muhammadiyah dalam menghadapi dinamika dunia pendidikan tinggi. “Kami menyambut baik kunjungan UMMAT sebagai langkah strategis untuk saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam tata kelola universitas. Sinergi ini menjadi wujud nyata dari semangat fastabiqul khairat di lingkungan persyarikatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Erwin menegaskan bahwa UMMAT saat ini tengah menjalankan transformasi besar-besaran di bidang akademik dan tata kelola kelembagaan. “Salah satu fokus utama kami adalah pembenahan sistem informasi akademik, penjaminan mutu internal, serta peningkatan layanan kemahasiswaan berbasis digital dengan target meraih akreditasi institusi unggul pada tahun 2026. Kami ingin belajar langsung dari UMS yang telah lebih dulu menata sistem tersebut secara sistematis dan berkelanjutan,” jelasnya.

Kegiatan studi tiru terbagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama menampilkan pemaparan dari Ketua LPM UMS mengenai sistem penjaminan mutu internal berbasis SPMI, pelaksanaan audit mutu internal, serta strategi integrasi sistem mutu dengan pelaporan akreditasi nasional. Sesi kedua berfokus pada presentasi dan diskusi bersama Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UMS, membahas pengembangan sistem informasi kampus berbasis dashboard, sinkronisasi data akademik dan kemahasiswaan, serta digitalisasi layanan berbasis pengalaman pengguna (user experience).

Tidak hanya mengikuti paparan, delegasi UMMAT juga berkesempatan mengunjungi sejumlah unit strategis seperti UPT TIPD, Pusat Layanan Mahasiswa, dan Command Center UMS untuk menyaksikan langsung implementasi sistem informasi secara real-time dan terintegrasi.

Kepala LPM UMMAT yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa UMS telah menjadi inspirasi dalam membangun budaya mutu kampus secara menyeluruh dan berkelanjutan. “Kami mendapatkan banyak insight terkait pengelolaan data mutu, perencanaan strategis berbasis evaluasi diri, serta bagaimana melibatkan seluruh sivitas akademika dalam proses peningkatan mutu,” ujarnya.

Kunjungan ini juga memperkuat kerja sama yang telah terjalin sebelumnya antara UMMAT dan UMS, terutama dalam pendampingan pendirian Fakultas Kedokteran UMMAT. Kedua pihak sepakat untuk terus memperluas ruang kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan institusi. “Harapan kami, sinergi ini bisa melahirkan ekosistem pendidikan tinggi Muhammadiyah yang kuat, saling mendukung, dan mampu menjawab tantangan zaman,” tutup Dr. Erwin (HUMAS UMMAT).

FAI UMMAT Hadirkan Kajian Tafsir Al-Qur’an Nusantara, Resapi Pesan Keagamaan yang Relevan di Era Kontemporer

FAI UMMAT Hadirkan Kajian Tafsir Al-Qur’an Nusantara, Resapi Pesan Keagamaan yang Relevan di Era Kontemporer

Mataram, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) hadirkan kajian-kajian keislaman yang kontekstual dan bernilai strategis. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar mengenai Kajian Tafsir Al-Qur’an yang kali ini menghadirkan salah satu pakar tafsir Al-Qur’an kontemporer, Prof. Dr. KH. Sahiron Syamsuddin, M.A., Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang kini menjabat sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 12 Mei 2025, bertempat di Ruang Seminar Lt. III Rektorat UMMAT ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika FAI UMMAT, yang terdiri dari Dosen, Mahasiswa, dan para tamu undangan lainnya.

Dekan FAI UMMAT, Dr. H. Muhirdan, MA., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk membangkitkan kembali semangat kajian tafsir Al-Qur’an di lingkungan akademik UMMAT. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk menanamkan nuansa tafsir Al-Qur’an khas Nusantara yang kontekstual, relevan, dan mampu menyentuh kebutuhan zaman. Kami berharap tafsir yang kami hadirkan dapat lebih mengakar di tengah masyarakat dan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan,” ungkap Dr. Muhirdan.

Prof. Sahiron Syamsuddin dalam paparan ilmunya menegaskan bahwa pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an tidak bisa hanya berdasarkan pendekatan tekstual semata. Diperlukan juga pendekatan yang bersifat ilmiah, yang mencakup historisitas turunnya wahyu, serta aspek kebahasaan yang terkandung dalam teks suci tersebut. “Tafsir Al-Qur’an tidak hanya untuk dipahami dalam konteks sejarah masa lalu, tetapi juga harus dipahami dalam konteks kebijakan dan perkembangan masyarakat saat ini,” ujar Prof. Sahiron.

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya tafsir yang inklusif dan toleran sebagai bagian dari proses peradaban yang damai. Ia menjelaskan bahwa tafsir yang dikembangkan oleh perguruan tinggi keagamaan Islam harus mampu membumikan nilai-nilai universal dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menciptakan tafsir yang dapat membangun kebersamaan dalam perbedaan.

Beliau juga memberikan apresiasi kepada FAI UMMAT yang telah menggelar kuliah pakar dengan menghadirkan tokoh nasional di bidang tafsir Al-Qur’an. “Tafsir berbasis bahasa lokal sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih dekat dan mudah diterima oleh masyarakat. FAI UMMAT telah menunjukkan langkah maju dengan mengedepankan tafsir yang kontekstual dan responsif terhadap realitas masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah XIV Mataram, Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Mataram. “Acara ini luar biasa, sangat bermanfaat bagi perkembangan kajian keagamaan di NTB, terutama di lingkungan UMMAT. FAI UMMAT di bawah komando Dr. Muhirdan telah berhasil membawa nuansa akademik baru yang patut diapresiasi,” ujarnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kuliah pakar ini. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Dr. Muhirdan yang berani menghadirkan narasumber tingkat nasional untuk memperkaya wawasan civitas akademika UMMAT. “Semoga kuliah pakar ini dapat mendorong lahirnya program-program studi keagamaan baru di UMMAT yang berorientasi pada kemaslahatan umat,” ujar Rektor UMMAT.

Ketua panitia acara, Dr. Fathurrijal, MA., menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mendorong kontribusi nyata dari akademisi dalam melahirkan tafsir-tafsir yang berbasis pada prinsip rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). “FAI UMMAT ingin menjadi pelopor dalam pengembangan tafsir yang tidak hanya ilmiah tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman, serta dapat merespons tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini,” ujar Dr. Fathurrijal.

Selain kuliah pakar, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk bertanya langsung tentang topik-topik yang dibahas dalam kajian tafsir Al-Qur’an. Kehadiran Prof. Sahiron sebagai narasumber diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya mahasiswa FAI UMMAT, untuk terus menggali ilmu dan mengembangkan pemahaman keagamaan yang lebih inklusif dan moderat.

Dengan kegiatan ini, FAI UMMAT berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mengembangkan kajian-kajian Islam yang lebih kontekstual, relevan dengan kebutuhan zaman, serta mampu menjawab tantangan peradaban yang terus berkembang. Kegiatan ini menjadi bagian dari visi besar UMMAT untuk menjadi pusat pendidikan Islam yang unggul dan memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban di Indonesia (HUMAS UMMAT).

Magister Hukum UMMAT Raih Akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT: Fondasi Kuat Menuju Predikat Unggul dan Daya Saing di Kawasan ASEAN

Magister Hukum UMMAT Raih Akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT: Fondasi Kuat Menuju Predikat Unggul dan Daya Saing di Kawasan ASEAN

Mataram, 6 Mei 2025 – Kabar membanggakan datang dari Program Studi Hukum Program Magister Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang resmi meraih akreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan BAN-PT Nomor: 6322/SK/BAN-PT/Ak/M/V/2025 tertanggal 6 Mei 2025. Capaian ini menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan mutu pendidikan tinggi hukum di NTB, khususnya di lingkungan UMMAT.

Ketua Program Studi sekaligus Ketua Tim Task Force Akreditasi, Dr. Nurjannah S., SH., MH., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian yang diraih. Menurutnya, raihan akreditasi ini merupakan buah dari proses panjang yang melibatkan dedikasi, kolaborasi, serta kerja keras dari seluruh civitas akademika dan pemangku kepentingan di lingkungan Program Magister Hukum UMMAT.

“Alhamdulillah wasyukurillah. Akhirnya segala doa dan ikhtiar tiada henti dari seluruh civitas akademika Prodi Hukum S2 membuahkan hasil. Predikat Baik Sekali ini adalah hasil kerja bersama yang membanggakan. Ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah-langkah strategis kami menuju akreditasi unggul dan daya saing di tingkat ASEAN,” ujar Dr. Nurjannah.

Dalam keterangannya, Dr. Nurjannah menuturkan bahwa proses reakreditasi ini telah dipersiapkan secara matang sejak April 2024, dimulai dari pengumpulan data, penyusunan dokumen Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED), hingga unggahan dokumen resmi ke sistem BAN-PT pada 10 Desember 2024. Proses Asesmen Kecukupan (AK) dan Asesmen Lapangan (AL) sendiri berlangsung pada 23 hingga 25 April 2025.

“Penyusunan LKPS dan LED kami lakukan dengan sepenuh hati, berbasis data faktual dan analisis mendalam. Dalam proses ini, saya merasakan betapa pentingnya sinergi antarbagian. LKPS dan LED harus saling mendukung dan mencerminkan pencapaian serta arah pengembangan yang jelas. Ini bukan proses yang mudah, tapi berkat kekompakan tim dan doa bersama, semua bisa kami lewati dengan baik,” tambahnya.

Dr. Nurjannah juga menjelaskan bahwa salah satu syarat penting untuk meraih akreditasi Baik Sekali adalah komposisi SDM dosen tetap, yang di Prodi Hukum Magister Pascasarjana UMMAT telah mencapai 82% Lektor Kepala dan/atau Guru Besar, serta capaian luaran mahasiswa berupa publikasi ilmiah, baik di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi. Meski publikasi mahasiswa masih di bawah 50%, hal ini menjadi catatan penting ke depan dalam rangka mengejar akreditasi Unggul.

“Kami menyadari bahwa menuju Unggul membutuhkan penguatan berkelanjutan dalam banyak aspek, termasuk publikasi ilmiah mahasiswa dan dosen, keterlibatan dalam riset kolaboratif, serta peningkatan kerja sama internasional yang lebih masif. Untuk itu, dukungan dari perguruan tinggi, baik dari sisi pendanaan maupun aksesibilitas, sangat kami harapkan agar kontribusi dosen dan mahasiswa Prodi Hukum S2 dapat lebih luas menjangkau kancah internasional,” jelasnya.

Visi keilmuan Prodi Hukum Magister Pascasarjana UMMAT telah dirumuskan secara progresif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Menurut Dr. Nurjannah, program ini bertujuan menjadi Program Studi yang Unggul, Islami, Mandiri, dan Berdaya Saing di Kawasan ASEAN pada Tahun 2028, melalui penelitian berbasis paradigma transendental dan kearifan lokal (kearifan lokal) yang mendorong arah pembaharuan hukum di Indonesia.

“Visi ini tidak hanya menjadi slogan, tapi arah nyata dalam strategi pengembangan program studi. Dengan riset transendental dan pendekatan lokal, kami berkomitmen untuk memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan hukum nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Pencapaian ini tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Nurjannah menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Rektor UMMAT, Wakil Rektor Bidang Akademik, LPMI sebagai leading sektor bidang akreditasi, Direktur Pascasarjana, dosen-dosen Prodi Hukum Magister Pascasarjana, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, serta para mitra strategis baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

“Kolaborasi dan kebersamaan yang apik dari semua pihak menjadi fondasi keberhasilan ini. Tanpa mereka, mustahil kami bisa melewati semua proses yang berat ini. Raihan akreditasi Baik Sekali ini sungguh menjadi hadiah terindah. Alhamdulillah… Allahuyubarik fiikum,” tuturnya haru.

Sementara itu, Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim akreditasi Prodi Hukum Program Magister. Ia berharap bahwa pencapaian ini bisa menjadi titik tolak untuk meningkatkan mutu akademik secara menyeluruh di lingkungan UMMAT.

“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas capaian luar biasa ini. Semoga akreditasi Baik Sekali ini tidak hanya menjadi prestasi administratif, tetapi juga menjadi pemicu semangat untuk terus berkembang, meningkatkan kualitas riset, pengajaran, dan pengabdian masyarakat, serta memperkuat posisi UMMAT di level nasional dan internasional,” ujar Rektor (HUMAS UMMAT).

Manifestasi Islam Rahmatan Lil Alamin: IMM UMMAT Mantapkan Peran Mahasiswa dalam Islamisasi Kampus

Manifestasi Islam Rahmatan Lil Alamin: IMM UMMAT Mantapkan Peran Mahasiswa dalam Islamisasi Kampus

Mataram, Koordinator Komisariat (KOORKOM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam meneguhkan identitas kampus Islami melalui pelaksanaan seminar keagamaan bertajuk “Manifestasi Islam Rahmatan Lil Alamin”. Seminar ini berlangsung pada Senin, 28 April 2025, dan sukses menghadirkan dua narasumber pakar di bidang keislaman dan kemuhammadiyahan, yaitu Prof. Dr. Abdul Malik, M.Ag., M.Pd. (Kaprodi S3 Studi Islam UIN Mataram) dan Dr. Syafril, M.Pd. (Ketua Forum Keluarga Alumni IMM – FOKAL IMM).

Acara yang digelar di Aula UMMAT ini bertujuan menginternalisasi nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, serta menginspirasi mahasiswa agar menjadikan nilai tersebut sebagai pijakan dalam kehidupan akademik maupun sosial.

Ketua KOORKOM IMM UMMAT, Zainul Arifin, menyampaikan bahwa IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar dalam melakukan proses islamisasi kampus secara holistik dan berkelanjutan. “IMM adalah barisan terdepan dalam mentransformasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di kampus. Seminar ini menjadi bukti nyata dari komitmen kami meneruskan perjuangan Wakil Rektor IV UMMAT dalam menghidupkan atmosfer kampus yang Islami, humanis, dan berkemajuan,” tegas Zainul.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi forum ilmiah, tetapi juga sebagai sumber energi spiritual bagi para mahasiswa dan ketua lembaga mahasiswa agar menjadi teladan dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam di tengah tantangan zaman. “Harapan kami, kegiatan ini menjadi titik awal munculnya spirit baru di kalangan mahasiswa. Meski tidak semua dapat hadir, semoga mereka yang mengikuti dapat menjadi agen penyebar semangat Islam rahmatan lil alamin. Kita semua ingin UMMAT maju, dan berkemajuan itu dimulai dari hal sederhana: memperbaiki akhlak dan menumbuhkan semangat keilmuan,” tambahnya.

Dalam pemaparan materinya, Prof. Dr. Abdul Malik menekankan bahwa Islam rahmatan lil alamin bukan hanya slogan, tetapi merupakan manifestasi dari ajaran Islam yang mengedepankan cinta, kasih sayang, keadilan, dan penghargaan terhadap sesama makhluk. Ia mengajak para mahasiswa untuk memahami Islam secara mendalam dan tidak terjebak dalam simbol-simbol belaka. “Islam adalah agama yang membawa pesan-pesan kedamaian, keadilan, dan keseimbangan. Mahasiswa sebagai generasi intelektual harus menjadi penggerak Islam yang tidak hanya taat dalam ritual, tetapi juga aktif dalam sosial, moderat dalam pandangan, dan cerdas dalam menyampaikan dakwah,” jelas Prof. Malik.

Sementara itu, Dr. Syafril, sebagai Ketua FOKAL IMM, mengajak para kader IMM untuk menjadikan keislaman dan keilmuan sebagai dua sayap perjuangan. Ia menekankan pentingnya kader IMM untuk tampil sebagai pemimpin yang unggul dalam moral, berwawasan luas, serta memiliki sensitivitas terhadap persoalan umat dan bangsa.

“IMM bukan sekadar organisasi mahasiswa. IMM adalah kawah candradimuka kader umat. Dari IMM lahir pemimpin-pemimpin yang mampu membawa Islam rahmatan lil alamin dalam praktik kehidupan nyata, bukan hanya dalam ceramah,” tandasnya.

Wakil Rektor IV UMMAT, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif KOORKOM IMM dalam menyelenggarakan seminar ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah maju dalam memperkuat identitas keislaman kampus dan membentuk karakter mahasiswa yang religius dan progresif. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Mahasiswa harus sering-sering bermuzakarah, berdiskusi, dan memperkaya pengetahuan mereka tentang Islam dan keilmuan lainnya. Dunia semakin global dan kompleks, maka mahasiswa perlu memperkuat fondasi nilai dan pengetahuan,” ungkap Dr. Zaenuddin.

Ia berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus dilanjutkan dalam berbagai bentuk, baik seminar, diskusi rutin, pelatihan, maupun gerakan sosial keumatan yang melibatkan lebih banyak mahasiswa. “Semoga dari kegiatan ini, mahasiswa semakin memahami Islam yang humanis, dinamis, dan membahagiakan, sehingga dapat menjadi agen perubahan yang membawa keberkahan bagi kampus, masyarakat, dan bangsa,” pungkasnya.

Dengan semangat Islam Rahmatan Lil Alamin, KOORKOM IMM UMMAT membuktikan bahwa mereka tidak hanya berbicara soal perubahan, tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri (HUMAS UMMAT).

PWK UMMAT Dukung NTB Mendunia: Hidupkan Kembali Kota Tua Ampenan sebagai Waterfront City Berkelanjutan

PWK UMMAT Dukung NTB Mendunia: Hidupkan Kembali Kota Tua Ampenan sebagai Waterfront City Berkelanjutan

Mataram, 28 April 2025Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dengan bangga gelar kuliah pakar bertajuk Urban Design for Waterfront City, yang mengangkat studi kasus Kota Tua Ampenan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan wawasan mendalam tentang perancangan kota berbasis kawasan pesisir, yang mengedepankan aspek keberlanjutan, pelestarian sejarah, serta pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan. Kuliah pakar ini menghadirkan narasumber terkemuka, di antaranya Rene Huls dari PUM International Netherlands, Djamila Marni Sandid dari University of Houte Ecole Francisco Ferrer, Belgia, serta H.M. Ramadhani, M.Si, Kepala Bappeda Kota Mataram.

Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi pemerintah dan organisasi terkait, termasuk Bappeda NTB, Dinas Pariwisata NTB, dan Brida NTB, yang turut serta memberikan kontribusi dalam mendiskusikan konsep pengembangan kota tua Ampenan. Sebagai salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang tinggi, Ampenan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya memelihara identitasnya sebagai kota tua, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Ketua Panitia Kegiatan, Ardi Yuniarman,S.T., M.Sc., menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya perencanaan urban yang terintegrasi dan berbasis sejarah, terutama di kawasan Ampenan yang kaya akan nilai-nilai budaya. “Urbanisasi menjadi tolak ukur bagi perkembangan sebuah kota. Kota Ampenan sebagai bagian dari sejarah kota Mataram memiliki peran penting dalam mencerminkan perjalanan waktu. Sebagai warisan budaya, Ampenan harus dijaga dengan baik, dan kita semua berperan aktif dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan mengedepankan pariwisata. Mari kita sama-sama menjaga dan melestarikan kota tua Ampenan agar tetap menjadi warisan berharga yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya dengan semangat.

Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. H. Aji Syailendra Ubaidillah,S.T.,M.Sc., juga menambahkan pandangannya mengenai karakteristik Kota Tua Ampenan yang memiliki keragaman etnis yang unik. “Kota tua Ampenan bukan hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga memiliki keragaman etnis yang meliputi Cina, Arab, dan lainnya. Keberagaman ini merupakan kekayaan budaya yang harus kita jaga dan kembangkan. Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, mengingat para narasumber yang hadir berasal dari kalangan profesional dengan pengalaman yang luas di Eropa, dan mereka memiliki wawasan yang sangat penting untuk perkembangan urbanisasi di kawasan Ampenan,” ungkap H. Aji Salaendra.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., memberikan sambutan hangat dan apresiasi terhadap kegiatan ini. Beliau berharap melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, akan tercipta suatu perencanaan urban yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. “Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam pengembangan urbanisasi di kawasan Ampenan. Kami berharap agar Bappeda Kota Mataram dan UMMAT dapat terus melanjutkan kerjasama ini dalam rangka mewujudkan perencanaan kota yang tidak hanya berfokus pada modernisasi, tetapi juga menjaga kelestarian sejarah dan budaya. Urban Design for Waterfront City di Ampenan ini dapat menjadi model pengembangan kota berkelanjutan yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan,” jelas Rektor.

H.M. Ramadhani, M.Si, Kepala Bappeda Kota Mataram, juga mengungkapkan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung pengembangan kawasan Ampenan. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap ide-ide yang berkembang dari kuliah pakar ini dapat diimplementasikan dalam perencanaan pembangunan Kota Ampenan ke depan. Peran aktif masyarakat dan akademisi sangat diperlukan untuk menjaga dan memajukan kawasan ini sebagai bagian dari identitas dan potensi pariwisata Mataram,” ujarnya.

Kuliah pakar ini menjadi bagian dari upaya UMMAT dalam mendukung pengembangan kawasan Ampenan sebagai kawasan wisata yang menarik, berkelanjutan, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dengan kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan Ampenan dapat berkembang menjadi kota yang tidak hanya ramah wisatawan, tetapi juga mempertahankan identitas budaya dan sejarah yang dimilikinya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi proyek pengembangan lebih lanjut dan memberikan inspirasi bagi para profesional di bidang perencanaan kota untuk terus menciptakan solusi desain yang inovatif dan berbasis pada kebutuhan serta karakteristik lokal (HUMAS UMMAT).