1800-AN MAHASISWA BARU UMMAT SALAT BERJAMAAH UNTUK EKOSISTEM ISLAMISASI KAMPUS

1800-AN MAHASISWA BARU UMMAT SALAT BERJAMAAH UNTUK EKOSISTEM ISLAMISASI KAMPUS

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali memperlihatkan komitmennya dalam membentuk karakter islami di kalangan mahasiswa dengan menggelar sholat berjamaah yang diikuti oleh lebih dari 1800 mahasiswa baru. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Al-Khoory UMMAT dan menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan ekosistem Islamisasi kampus yang semakin kuat (18/09/2024).

Kegiatan sholat berjamaah ini diselenggarakan dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2024, di mana UMMAT berusaha mengintegrasikan nilai-nilai keislaman sejak awal mahasiswa memasuki lingkungan kampus. Dengan kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa baru dapat memulai perjalanan akademis mereka dengan pondasi spiritual yang kokoh, selaras dengan visi UMMAT untuk melahirkan generasi islami yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa UMMAT tidak hanya fokus pada pengembangan akademis, tetapi juga penguatan spiritual mahasiswa melalui aktivitas religius seperti sholat berjamaah. “Ini bukan sekadar kegiatan ibadah, tetapi juga sarana untuk membangun karakter mahasiswa yang berintegritas dan bertakwa. Islamisasi kampus adalah proses yang berkelanjutan, dan kami berharap kegiatan ini bisa menjadi budaya yang kuat di UMMAT,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Islamisasi kampus bukan sekadar slogan, tetapi merupakan implementasi nyata dalam kehidupan kampus sehari-hari. Dengan adanya kegiatan sholat berjamaah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya menjalankan ajaran agama sebagai bagian dari pengembangan diri mereka secara holistik.

Wakil Rektor IV, yang membidangi Keislaman dan Kemuhammadiyahan, Dr. TGH. Zaenuddin, M. Pd. I., menjelaskan bahwa sholat berjamaah merupakan bagian dari pendekatan komprehensif UMMAT dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan spiritual, moral, dan sosial mahasiswa. “Sholat berjamaah mengajarkan kedisiplinan, kebersamaan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai inilah yang ingin kami tanamkan kepada mahasiswa baru, agar mereka tidak hanya sukses di bidang akademis, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa dan bermoral,” ujarnya.

Selain sholat berjamaah, acara ini juga diisi dengan ceramah agama yang mengajak mahasiswa untuk senantiasa menjadikan sholat sebagai pondasi utama dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari berbagai upaya UMMAT untuk terus mendorong terbentuknya ekosistem kampus yang islami. Melalui program-program seperti ini, UMMAT berharap dapat membentuk generasi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter islami yang kuat. Islamisasi kampus, menurut UMMAT, adalah proses integral dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama.

UMMAT berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin di setiap tahun ajaran baru, dengan tujuan menumbuhkan ekosistem kampus yang religius, harmonis, dan kondusif bagi pengembangan karakter mahasiswa.

Melalui kegiatan ini, UMMAT kembali menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, guna melahirkan generasi yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan landasan spiritual yang kokoh (HUMAS UMMAT).

UMMAT SUKSES SELENGGARAKAN RAKERNAS ASDIP PTKI DAN KONFERENSI INTERNASIONAL, PENGUATAN FONDASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

UMMAT SUKSES SELENGGARAKAN RAKERNAS ASDIP PTKI DAN KONFERENSI INTERNASIONAL, PENGUATAN FONDASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (ASDIP PTKI) dan konferensi internasional bertajuk “Strengthening the Foundation of Library and Information Science” pada 13-15 September 2024 di Hotel Jayakarta, Lombok. Acara ini dihadiri oleh para ahli dan praktisi ilmu perpustakaan dari berbagai penjuru Indonesia serta internasional, menjadikannya salah satu perhelatan bergengsi di bidang ilmu perpustakaan tahun ini.

Gubernur NTB yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, H. Amir Anwar, M.Pd., membuka kegiatan dan menyampaikan mengenai pentingnya peran pustakawan dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Menurutnya, profesi pustakawan harus terus diperkuat melalui jalur pendidikan dan pengembangan kompetensi. “Pustakawan bukan hanya pengelola buku, tapi penjaga garda depan literasi dan pengetahuan. Pemerintah sangat mendukung adanya peningkatan formasi pustakawan yang berasal dari alumni program studi Ilmu Perpustakaan,” ucapnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya Rakernas dan konferensi internasional ini. Ia menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud kontribusi nyata UMMAT dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang perpustakaan. “Kami bangga menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat ilmu perpustakaan di Indonesia. Semoga hasil dari pertemuan ini bisa berdampak positif bagi dunia perpustakaan di masa depan,” ungkapnya.

Konferensi internasional ini menghadirkan narasumber ternama, antara lain Prof. Dr. Sulistyo Basuki, yang merupakan pakar perpustakaan Indonesia, Prof. Ts. Dr. Roziya Abu dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, serta Putu Laxman Pendit, Ph.D., seorang akademisi sekaligus Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dan Sekretaris Museum Seni Indonesia di Melbourne, Australia.

Tema konferensi “Strengthening the Foundation of Library and Information Science” menjadi fokus utama dalam pembahasan para akademisi dan praktisi. Mereka menekankan pentingnya membangun dasar-dasar ilmu perpustakaan yang kuat untuk menghadapi tantangan era digital. Prof. Dr. Nurdin Laugu, M.A., Ketua ASDIP PTKI, mengungkapkan bahwa penguatan fondasi ilmu perpustakaan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa lulusan program studi perpustakaan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Pustakawan saat ini tidak hanya berurusan dengan buku fisik, tapi juga harus mampu mengelola informasi digital dan teknologi perpustakaan yang terus berkembang. Oleh karena itu, kami mendorong adanya formasi pustakawan dari alumni program studi perpustakaan yang kompeten,” katanya.

Selama konferensi, berbagai topik dibahas, mulai dari perkembangan perpustakaan digital, peran pustakawan dalam pendidikan, hingga bagaimana perpustakaan dapat menjadi pusat sumber daya informasi yang inklusif bagi masyarakat. Para narasumber juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarnegara dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi.

Salah satu hasil penting dari Rakernas ini adalah sejumlah rekomendasi yang diajukan oleh tim perumus, yang terdiri dari para ahli perpustakaan terkemuka, di antaranya Prof. Dr. Nurdin Laugu, M.A., Dr. Ismaya, S.IP., M.IP., Dr. Eni Amalia, M.Ag., Dr. Ida Farida, M.Lib., Dr. Tafrikhuddin, S.Ag., M.Pd., Nazarudin Musa, M.LIS., Ph.D., Dr. Ade Abdul Haq, M.Hum., dan Dr. Wiji Suwarno, M.Hum.

Rekomendasi tersebut antara lain:

1. Penghapusan jalur impassing untuk pengangkatan pustakawan di tingkat nasional maupun daerah, guna memastikan pustakawan yang diangkat memiliki kualifikasi akademik yang tepat.

2. Mendorong pembentukan formasi pustakawan dari alumni prodi Ilmu Perpustakaan atau program studi terkait, seperti Ilmu Perpustakaan dan Informasi atau Ilmu Perpustakaan Islam.

3. Penyelenggaraan pendidikan profesi pustakawan oleh pemerintah, sebagaimana profesi lain seperti dokter dan pengacara, untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pustakawan.

4. Pelatihan teknis perpustakaan yang diselenggarakan diharapkan tidak hanya untuk menjadikan kepala perpustakaan, tetapi lebih untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membantu pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.

Rekomendasi-rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi pengembangan profesi pustakawan di Indonesia dan memastikan bahwa pustakawan di masa depan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan global.

Konferensi ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang perpustakaan. Prof. Ts. Dr. Roziya Abu dari UiTM Malaysia mengungkapkan bahwa perpustakaan di era digital memerlukan dukungan lintas negara, terutama dalam pengembangan teknologi dan manajemen informasi. “Kami berharap melalui kerja sama ini, kita dapat saling belajar dan berbagi inovasi dalam bidang perpustakaan, sehingga mampu menjawab tantangan global,” ungkapnya.

Selain itu, Putu Laxman Pendit, Ph.D., juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perpustakaan dan museum dalam menjaga warisan budaya melalui informasi digital. “Perpustakaan dan museum memiliki peran penting dalam melestarikan pengetahuan dan budaya. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa membuka akses informasi yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.

Dengan berakhirnya Rakernas ASDIP PTKI dan konferensi internasional ini, diharapkan para peserta dapat membawa pulang wawasan baru serta gagasan segar untuk terus mengembangkan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan di era digital. UMMAT sebagai tuan rumah pun berhasil mengukuhkan dirinya sebagai pusat pendidikan dan inovasi di kawasan Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

TINGKATKAN KEMAPANAN UMAT, STAFF KHUSUS MENTERI SOSIAL BEKERJA SAMA DENGAN UMMAT SERAHKAN ALAT BANTU DISABILITAS

TINGKATKAN KEMAPANAN UMAT, STAFF KHUSUS MENTERI SOSIAL BEKERJA SAMA DENGAN UMMAT SERAHKAN ALAT BANTU DISABILITAS

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat solidaritas umat, bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyelenggarakan kegiatan penyerahan alat bantu disabilitas dengan tajuk “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat.” Acara ini dihadiri oleh Dr. Faozan Amar, MM., Staff Khusus Menteri Sosial RI, yang sekaligus menjadi narasumber utama (31/08/2024).

Acara ini dimulai dengan proses pengajuan penerima bantuan yang kemudian diikuti dengan verifikasi data oleh pihak balai sentra paramita NTB. Setelah data diverifikasi, dilakukan assessment kebutuhan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima. Setelah semua prosedur tersebut, dilakukan kuliah umum yang dibawakan oleh Dr. Faozan Amar, MM., yang mengupas tentang peran filantropi Islam dalam membantu sesama dan membangun kekuatan umat.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (PWM NTB), Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini. “Kegiatan ini sangat penting dalam upaya kita membangun kekuatan umat melalui pendekatan filantropi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan, sekaligus menginspirasi lebih banyak lagi tindakan nyata untuk membantu sesama,” ujarnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan alat bantu disabilitas kepada 25 penerima yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 16 Orang dan Lombok Tengah (Loteng) sebanyak 9 Orang. Bantuan yang diserahkan berupa kursi roda dan alat bantu dengar, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para penerima.

Dr. Faozan Amar, MM., dalam kuliah umumnya menekankan bahwa filantropi Islam adalah wujud nyata dari kepedulian terhadap sesama. “Filantropi Islam bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi juga tentang membangun kemapuan umat dengan memberikan dukungan moral dan semangat untuk terus berjuang. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa melalui filantropi, umat Islam dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.

Di era modern ini, filantropi Islam harus lebih dari sekedar aksi karitatif. Ini adalah panggilan untuk memberdayakan, membangun kemandirian, dan memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari kondisi fisiknya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam masyarakat. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, lanjutnya

Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun organisasi keagamaan, dalam memajukan misi filantropi ini. “Kita semua memiliki peran untuk memainkan. Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai lebih banyak dan memberikan dampak yang lebih besar pada masyarakat yang membutuhkan”, tambahnya.

Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga sebagai ajang edukasi dan penguatan peran umat Islam dalam membangun solidaritas sosial. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang merasakan manfaatnya.

Dengan adanya kegiatan ini, UMMAT bersama Kemensos RI dan PWM NTB berkomitmen untuk terus menggalakkan aksi-aksi sosial yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan bantuan khusus seperti para penyandang disabilitas (HUMAS UMMAT).

UMMAT TUAN RUMAH TRAINING INTERNASIONAL TEKNOLOGI PERTAMBANGAN BATU BARA, MAHASISWA SIAP GALI ILMU DAN PENGALAMAN DARI AHLI JEPANG

UMMAT TUAN RUMAH TRAINING INTERNASIONAL TEKNOLOGI PERTAMBANGAN BATU BARA, MAHASISWA SIAP GALI ILMU DAN PENGALAMAN DARI AHLI JEPANG

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menjadi tuan rumah Training Transfer Pengetahuan tentang Teknologi Pertambangan Batu Bara. Acara yang diselenggarakan dari tanggal 3 hingga 5 September 2024 ini merupakan kolaborasi internasional antara Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Geologi, Mineral, dan Batu Bara (PPSDM Geominerba ESDM), (03/09/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian di bidang energi dan sumber daya mineral, khususnya dalam teknologi pertambangan batu bara. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan dosen UMMAT, serta menghadirkan para pakar dari Jepang yang siap berbagi ilmu dan pengalaman.

Ketua Program Studi S1 Teknik Pertambangan UMMAT, Bedy Fara Aga Matrani, S.T., M.T., menyatakan kebanggaannya atas terselenggaranya training ini. “Kami sangat antusias dengan adanya pelatihan ini. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, kami memang telah melakukan MoU bersama ESDM pada awal tahun lalu. Kegiatan ini difasilitasi oleh ESDM, termasuk studi kunjungan eksklusi tambang bawah tanah di Sawahlunto kemarin. Dari kegiatan ini besar harapannya dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam pengelolaan teknologi bawah tanah batu bara”, ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga bagian dari upaya peningkatan kompetensi mahasiswa. “Kegiatan ini akan menjadi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) bagi mahasiswa karena acara ini berskala internasional dan langsung mendatangkan tiga narasumber dari Jepang”, tambahnya.

Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johary, S.Hut., M.Si., juga menyoroti pentingnya pelatihan ini bagi mahasiswa sebagai calon profesional di bidang pertambangan. “Mahasiswa kita sekarang adalah generasi emas NTB yang nantinya akan mengelola tambang di wilayah ini. Beberapa isu penting seperti keselamatan kerja, perubahan iklim, dan pertambangan yang ramah lingkungan harus kita pelajari untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan”, jelasnya.

Pada hari pertama pelatihan, Assoc. Prof. Takashi Sasaoka dari Kyushu University memberikan paparan mengenai teknologi penambangan dan keselamatan tambang bawah tanah. Beliau membagikan pengalaman tentang pengembangan batu bara di Indonesia, metode penambangan, sistem penyanggaan menggunakan roofbolt, subsidence, serta transisi dari tambang terbuka menuju tambang bawah tanah. “Penting untuk memahami berbagai metode dan teknologi dalam pertambangan, terutama ketika kita berbicara tentang transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah, yang memerlukan keahlian dan perhatian ekstra,” ujarnya.

Pelatihan akan berlanjut dengan berbagai sesi menarik lainnya. Pada hari kedua dan ketiga, Achmad Soefulloh akan menjelaskan mengenai UU dan Peraturan Keselamatan Pertambangan di Indonesia, sementara Yoshihisa Shimoda akan mengulas tentang fenomena Swabakar (Spontaneous Combustion) di tambang bawah tanah, sebuah isu penting yang sering dihadapi dalam operasi pertambangan batu bara.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa UMMAT dapat menggali lebih ilmu dan pengalaman langsung dari para ahli, serta siap menghadapi tantangan di industri pertambangan dengan lebih kompeten dan professional tingkat ASEAN (HUMAS UMMAT).

TINGKATKAN KEMAPAMAN UMAT, STAFF KHUSUS MENTERI SOSIAL BEKERJA SAMA DENGAN UMMAT SERAHKAN ALAT BANTU DISABILITAS

TINGKATKAN KEMAPAMAN UMAT, STAFF KHUSUS MENTERI SOSIAL BEKERJA SAMA DENGAN UMMAT SERAHKAN ALAT BANTU DISABILITAS

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat solidaritas umat, bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyelenggarakan kegiatan penyerahan alat bantu disabilitas dengan tajuk “Filantropi Islam dalam Meningkatkan Kemapanan Ummat.” Acara ini dihadiri oleh Dr. Faozan Amar, MM., Staff Khusus Menteri Sosial RI, yang sekaligus menjadi narasumber utama (31/08/2024).

Acara ini dimulai dengan proses pengajuan penerima bantuan yang kemudian diikuti dengan verifikasi data oleh pihak balai sentra paramita NTB. Setelah data diverifikasi, dilakukan assessment kebutuhan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima. Setelah semua prosedur tersebut, dilakukan kuliah umum yang dibawakan oleh Dr. Faozan Amar, MM., yang mengupas tentang peran filantropi Islam dalam membantu sesama dan membangun kekuatan umat.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (PWM NTB), Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif ini. “Kegiatan ini sangat penting dalam upaya kita membangun kekuatan umat melalui pendekatan filantropi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Saya berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan, sekaligus menginspirasi lebih banyak lagi tindakan nyata untuk membantu sesama,” ujarnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan alat bantu disabilitas kepada 25 penerima yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 16 Orang dan Lombok Tengah (Loteng) sebanyak 9 Orang. Bantuan yang diserahkan berupa kursi roda dan alat bantu dengar, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para penerima.

Dr. Faozan Amar, MM., dalam kuliah umumnya menekankan bahwa filantropi Islam adalah wujud nyata dari kepedulian terhadap sesama. “Filantropi Islam bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi juga tentang membangun kemapuan umat dengan memberikan dukungan moral dan semangat untuk terus berjuang. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa melalui filantropi, umat Islam dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.

Di era modern ini, filantropi Islam harus lebih dari sekedar aksi karitatif. Ini adalah panggilan untuk memberdayakan, membangun kemandirian, dan memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari kondisi fisiknya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam masyarakat. Dengan bantuan ini, kita berharap penerima dapat lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalani kehidupan”, lanjutnya

Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun organisasi keagamaan, dalam memajukan misi filantropi ini. “Kita semua memiliki peran untuk memainkan. Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai lebih banyak dan memberikan dampak yang lebih besar pada masyarakat yang membutuhkan”, tambahnya.

Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga sebagai ajang edukasi dan penguatan peran umat Islam dalam membangun solidaritas sosial. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang merasakan manfaatnya.

Dengan adanya kegiatan ini, UMMAT bersama Kemensos RI dan PWM NTB berkomitmen untuk terus menggalakkan aksi-aksi sosial yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan bantuan khusus seperti para penyandang disabilitas (HUMAS UMMAT).

Indrajitu Slot Indrajitu Slot Gacor Indrajitu Slot https://jepa.ub.ac.id/pages/indrajitu-slot/ https://industria.ub.ac.id/pages/indrajitu/ https://industria.ub.ac.id/ https://v2.api.uniku.ac.id/indrajitu/ https://mawartoto.web.melawikab.go.id/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/ayambet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/sateslot/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/megaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nagaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nasgorbet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/bimatoto/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/burungbet/ https://iaibali.or.id/ayambet/ https://iaibali.or.id/indrajitu/ https://iaibali.or.id/sateslot/ https://iaibali.or.id/megaforwin/