Mataram, Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan (HMTA) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan eksistensinya dengan menggelar Seminar Nasional bertema “Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Menuju Sektor Pertambangan yang Berkelanjutan”, Auditorium H. Anwar Ikraman (09/01).
Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sumber daya secara optimal di sektor pertambangan, serta mendorong penerapan konsep keberlanjutan dalam setiap aktivitas pertambangan. Ketua Umum HMTA, Urhulaifi, menegaskan bahwa acara ini merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan sektor pertambangan. “Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mengelola sumber daya secara bijaksana dan berkelanjutan,” ujar Urhulaifi.
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan UMMAT, Bedy Fara Aga Matrani, S.T., M.T., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada para narasumber yang telah berkenan berbagi ilmu dan pengalaman. “Prodi Teknik Pertambangan UMMAT yang telah berdiri selama lima tahun ini terus berupaya memberikan pengalaman belajar yang relevan dengan dunia industri. Seminar ini adalah salah satu langkah penting agar mahasiswa memahami bagaimana kondisi tambang di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Teknik, Agus Kurniawan, S.IP., M.Eng., menyoroti pentingnya kegiatan seperti ini untuk menunjang praktik lapangan mahasiswa. “Mahasiswa Teknik Pertambangan UMMAT akan langsung turun ke lapangan untuk mempraktikkan apa yang mereka pelajari di kelas. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting untuk memperluas wawasan mereka. Kami juga bangga karena dalam tiga tahun terakhir, mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan telah mencatatkan berbagai prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya. Agus juga mengapresiasi dukungan yang terus diberikan oleh PT STM (PT Sumbawa Timur Mining), salah satu mitra industri yang aktif mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa.
Seminar ini menghadirkan narasumber ternama yang membagikan ilmu dan pengalaman mereka di bidang pertambangan. Narasumber 1, Muhammad Dasori, Ketua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI), menyoroti pentingnya peran pertambangan rakyat dalam mendukung perekonomian lokal. Ia juga membahas tantangan yang dihadapi para penambang rakyat dalam menjalankan aktivitas mereka secara legal dan berkelanjutan.
Narasumber 2, Burhadi Wibowo, S.T., Principal Geologist Exploration Mineral PT. STM, memberikan penjelasan komprehensif mengenai teknik eksplorasi mineral dan perannya dalam mendukung pertambangan yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa eksplorasi merupakan langkah awal yang sangat krusial dalam aktivitas pertambangan. Proses ini melibatkan pencarian, identifikasi, dan evaluasi sumber daya mineral di suatu wilayah, yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan potensi ekonomi suatu tambang.
“Teknik eksplorasi tidak hanya tentang menemukan cadangan mineral, tetapi juga memastikan bahwa proses tersebut dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kepentingan masyarakat lokal. Eksplorasi yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat untuk pengelolaan tambang yang efisien dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia juga menguraikan beberapa metode utama dalam eksplorasi, di antaranya: (1) Geofisika: Penggunaan alat-alat canggih seperti magnetometer dan gravimeter untuk mendeteksi keberadaan mineral bawah tanah tanpa merusak lingkungan; (2) Geokimia: Pengambilan sampel tanah dan air untuk menganalisis kandungan mineral, yang menjadi indikator potensi cadangan tambang; (3) Pengeboran Eksplorasi: Teknik untuk mendapatkan sampel inti batuan (core samples) yang memberikan gambaran jelas tentang jenis dan kualitas mineral di bawah permukaan; (4) Pemetaan Geologi: Proses mendetailkan struktur batuan dan formasi geologi di wilayah eksplorasi untuk menentukan lokasi strategis.
Lebih lanjut, Ia juga menyoroti pentingnya teknologi modern dalam proses eksplorasi. “Dengan teknologi geospasial dan data analitik, kita dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi eksplorasi, sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan,” jelasnya. Di sisi lain, Ia mengingatkan bahwa meskipun teknologi sangat membantu, keterlibatan masyarakat lokal dalam proses eksplorasi juga sangat penting. “Pertambangan yang berkelanjutan adalah yang mampu memberdayakan masyarakat setempat, memberikan manfaat ekonomi, dan tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Eksplorasi harus menjadi pintu masuk untuk sinergi antara industri dan masyarakat,” tambahnya.
Para peserta seminar terlihat antusias mengikuti setiap sesi diskusi. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan terkait tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan tambang serta peluang inovasi yang dapat diterapkan di sektor ini.
Prodi Teknik Pertambangan UMMAT, meskipun tergolong muda, telah menunjukkan prestasi gemilang di tingkat nasional maupun internasional. Dukungan dari mitra industri seperti PT STM dan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai kompetisi menjadi bukti nyata dedikasi program studi ini dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.
“Harapannya, seminar ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun sinergi antara akademisi, industri, dan masyarakat dalam menciptakan sektor pertambangan yang lebih baik, lebih bertanggung jawab, dan berkelanjutan,” pungkas Bedy Fara Aga Matrani.
Acara ini ditutup dengan penyerahan plakat penghargaan kepada para narasumber serta foto bersama seluruh peserta dan panitia. Seminar Nasional ini menjadi momentum berharga untuk memperkuat peran UMMAT dalam mencetak generasi muda yang siap menjawab tantangan sektor pertambangan di masa depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, UMMAT kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Prestasi tersebut diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Utari Ardita, berhasil menorehkan pengalaman berharga dalam Abdidaya Ormawa 2024, yang diadakan di Universitas Udayana, Bali, pada 7-9 November 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 13 peserta dan difokuskan pada pengabdian masyarakat, terutama dalam membantu dan memberdayakan komunitas di desa-desa sekitar (12/11).
Utari, yang merupakan penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT, jurusan Sistem Teknologi Informasi, memaparkan bahwa tantangan terbesar dalam kegiatan ini adalah menjaga semangat dan motivasi tim agar tetap solid serta produktif dalam menjalankan tugas. “Merangkul anggota tim untuk terus bersemangat bukanlah hal yang mudah, tetapi kebersamaan dan semangat kolaboratif menjadi kunci sukses kami,” tutur Utari.
Dengan berbagai rintangan yang dihadapi, Utari dan timnya berhasil menyelesaikan program pengabdian dengan baik. Pengabdian ini menghasilkan solusi praktis yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa, terutama bagi kelompok sasaran yang menjadi fokus utama program ini. Program pengabdian yang dilaksanakan melibatkan pelatihan keterampilan, pengenalan teknologi informasi sederhana, serta upaya pengembangan ekonomi mikro yang berkelanjutan.
Utari menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, khususnya Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT dan para pembina yang senantiasa memberikan arahan serta bimbingan. “Dukungan dari Beasiswa Cendekia BAZNAS sangat berarti bagi kami. Terima kasih atas bimbingan dan arahan dari pembina BCB UMMAT. Harapannya, Beasiswa Cendekia BAZNAS UMMAT terus maju, unggul, dan menjadi lebih berprestasi di masa depan,” ujarnya penuh semangat.
Utari juga berharap pencapaiannya ini dapat memotivasi mahasiswa lain di UMMAT untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar, mengembangkan diri, dan memberikan kontribusi nyata. Menurutnya, partisipasi aktif dalam kegiatan semacam ini dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dan membangun jiwa kepemimpinan serta tanggung jawab sosial.
Kegiatan Abdinya Ormawa 2024 sendiri diselenggarakan dalam suasana penuh antusiasme dan semangat gotong-royong. Seluruh peserta mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari praktik-praktik terbaik pengabdian kepada masyarakat, sekaligus menjalin jaringan dengan rekan-rekan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Udayana sebagai tuan rumah menyambut hangat seluruh peserta dan memberikan fasilitas terbaik untuk kelancaran acara.
Dengan pengalaman berharga ini, Utari berharap bisa terus menginspirasi mahasiswa lain di UMMAT untuk memanfaatkan peluang serupa. “Mari kita terus bergerak bersama, membawa perubahan dan inovasi untuk masyarakat luas, sembari membawa nama baik kampus dan menjadikannya kebanggaan,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam mengabdikan ilmu dan keterampilannya untuk kemajuan masyarakat, sekaligus mempererat solidaritas antar mahasiswa lintas perguruan tinggi di Indonesia (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dengan meraih penghargaan sebagai Terbaik 3 dalam Kategori Poster Terunik pada ajang Penganugerahan Abdi Daya Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kegiatan bergengsi ini digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi Dikti (Kemenristek Dikti) di Universitas Udayana, Bali, dari tanggal 7 hingga 9 November 2024.
Ajang Penganugerahan Abdi Daya PPK Ormawa tahun ini diikuti oleh 160 kelompok mahasiswa terbaik yang sebelumnya terpilih melalui seleksi ketat dari total 650 kelompok penerima hibah PPK Ormawa. Para peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, menunjukkan keberagaman dan semangat kompetisi yang tinggi dalam menyusun serta menjalankan program-program inovatif.
HIMASTIM (Himpunan Mahasiswa Sistem Teknologi dan Informasi) dari Fakultas Teknik UMMAT menjadi satu-satunya kelompok dari kampus UMMAT yang lolos ke tahap Abdi Daya. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, komitmen, dan kreativitas mahasiswa dalam merancang program pengabdian masyarakat yang bermanfaat.
PPK Ormawa adalah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi agar terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Program ini dirancang untuk selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
HIMASTIM UMMAT dalam kompetisi ini mengusung program kreatif dan solutif yang mencerminkan semangat gotong royong serta pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Karya yang mengantarkan mereka meraih penghargaan kategori poster terbaik menampilkan konsep yang unik, artistik, dan informatif.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun masyarakat melalui program-program inovatif. “Prestasi ini tidak hanya milik HIMASTIM, tetapi milik seluruh civitas akademika UMMAT. Kami berharap pencapaian ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk lebih berani berinovasi dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” pesannya. Ia juga menunjukkan rasa kebanggannya “Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi mahasiswa UMMAT dalam melaksanakan program PPK Ormawa telah diakui di tingkat nasional,” tambahnya.
Ketua PPK Ormawa penyelenggara HIMASTIM, Utari Ardita, menyampaikan pengalaman berharga yang mereka dapat selama mengikuti program ini. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengimplementasikan ide kreatif dalam bentuk kegiatan nyata di masyarakat, dan pengakuan ini memacu kami untuk terus berkarya,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia juga berharap Semoga tahun depan seluruh bendera organisasi mahasiswa yang ada di UMMAT bisa berkibar di podium abdidaya ormawa yang di selenggarakan oleh belmawa kemdikbud, “Semoga kampus tercinta bisa melahirkan gen-gen unggul yang akan berdiaspora melakukan pengabdian dan membangun desa sehingga indonesia emas 2045 bisa benar-benar terwujud”, harapnya.
Dengan penghargaan ini, UMMAT semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu universitas terkemuka yang aktif mendorong dan mendukung kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Capaian ini juga menjadi bukti bahwa UMMAT siap bersaing dan berkontribusi di level nasional, sekaligus mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan berwawasan sosial.
Keberhasilan HIMASTIM UMMAT dalam ajang PPK Ormawa di Universitas Udayana, Bali, menjadi tonggak pencapaian yang menginspirasi untuk terus bergerak maju. Pencapaian ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan serupa di masa mendatang dan menjadikan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral dari kehidupan akademik di kampus (HUMAS UMMAT).
Mataram, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar Seminar Nasional ke-3 dengan tajuk “Membangun Desa untuk Indonesia Berkemajuan”. Acara yang berlangsung Via Zoom ini dihadiri oleh 139 peserta dari 33 universitas di seluruh Indonesia, seperti Universitas Samudra, STIE Cendekia Bojonegoro, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Riau. (Rabu,12/06/2024).
Ketua Panitia, Muslimin, M.Pd., menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk mengkaji dan mendiskusikan berbagai aspek pembangunan desa di Indonesia. “Kegiatan ini diikuti oleh para akademisi dan praktisi yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan desa di Indonesia,” ujarnya.
Ketua LPPM UMMAT, Dr. Ibrahim, M.Sc., menyambut hangat para peserta yang hadir dan menekankan pentingnya data dan penelitian dalam mendorong pembangunan desa. “Berdasarkan data IDN, terlihat bahwa ketimpangan pembangunan antara desa dan kota di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh karena itu, kita perlu fokus pada pengembangan desa untuk mencapai Indonesia yang berkemajuan”, ungkapnya.
“Harapannya Seminar Nasional ke-3 ini dapat menjadi wadah bagi para akademisi, praktisi, dan masyarakat untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan mengenai pembangunan desa, juga dapat melahirkan ide-ide dan strategi inovatif yang dapat diterapkan dalam pembangunan desa di seluruh Indonesia”, ujarnya.
Rektor UMMAT, yang diwakili oleh Wakil Rektor 1, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh desa, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun ekologi. “Desa memiliki potensi yang sangat besar, namun minimnya sumber daya manusia (SDM) dan kurangnya infrastruktur yang memadai menyebabkan lambatnya pembangunan desa. Kita semestinya harus lebih proaktif berpikir bagaimana pembangunan itu dimulai dari desa dengan melakukan pemetaan potensi yang ada di desa sebagai langkah awal untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga menyoroti masalah anggaran desa yang belum efektif dalam pengeluarannya. “Salah satu kendala utama dalam pembangunan desa adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mengelola anggaran desa. Akibatnya, banyak anggaran yang tidak teralokasikan dengan baik, sehingga pembangunan menjadi terhambat,” tambahnya.
Seminar ini juga menghadirkan tiga pemateri luar biasa yang memberikan wawasan dan pengalaman berharga mengenai pembangunan desa. Pemateri pertama, Drs. Samsul Widodo, M.A., (Staff ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal dan Transmigrasi RI), berbicara mengenai strategi pemberdayaan masyarakat desa. Pemateri kedua, Lalu Winengan, S.P., M.M., (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Kabupaten Lombok Barat), membahas tentang peran infrastruktur dalam pembangunan desa. Sementara pemateri ketiga, Yulhaidir, S.AP., (Ketua Forum Kepala Desa Se-Kabupaten Sumbawa Barat), memberikan perspektif mengenai kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung pembangunan desa.
Dengan berakhirnya seminar ini, diharapkan berbagai ide dan gagasan yang muncul dapat diaplikasikan untuk mempercepat pembangunan desa di Indonesia. Seminar Nasional ke-3 ini menegaskan komitmen UMMAT dalam berkontribusi pada kemajuan desa-desa di Indonesia (HUMAS UMMAT).