Mataram, 25 Juni 2025 Dalam rangka memperingati Milad ke-45, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar seminar reflektif bertajuk “Kiprah UMMAT Mencerahkan dan Memajukan NTB”. Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi sivitas akademika untuk menggali kembali sejarah perjuangan UMMAT serta memperkuat kolaborasi menuju masa depan NTB yang lebih berkemajuan.

Seminar ini menghadirkan tiga pembicara dengan latar belakang berbeda yang memperkaya sudut pandang. Hadir sebagai pembicara pertama, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., tokoh Muhammadiyah NTB, yang menyampaikan pemaparan tentang “Tapak Tilas UMMAT dalam Mencerahkan dan Memajukan NTB”.  Beliau  mengajak peserta menelusuri kembali jejak panjang UMMAT sejak berdiri pada 25 Juni 1980 hingga 1989. Pada fase awal, UMMAT fokus pada pembentukan identitas kelembagaan serta penguatan basis pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai Islam. Dengan hanya tiga fakultas dan enam program studi, UMMAT mulai menapaki jalan panjangnya dalam memberikan akses pendidikan bagi generasi muda NTB.

Seiring perjalanan waktu, UMMAT memasuki fase pertumbuhan pada kurun 1990 hingga 2010 dengan memperluas cakupan akademik serta memperkuat kapasitas kelembagaan secara berkelanjutan. Memasuki era modernisasi sejak 2010 hingga kini, UMMAT terus bertransformasi melalui digitalisasi sistem pembelajaran, penguatan kerja sama internasional, serta pengabdian masyarakat berbasis riset yang berdampak. Lebih dari sekadar mencetak lulusan, UMMAT menanamkan nilai-nilai keislaman yang mencerahkan, membentuk generasi mahasiswa yang tumbuh menjadi pendidik, akademisi, tokoh masyarakat, dan profesional yang aktif memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan bangsa.

Dalam sesi berikutnya, Drs. H. Muhammad Ardi Samsuri, Komisioner Baznas NTB, membawakan materi “Sinergi Baznas dan UMMAT dalam Mencerahkan dan Memajukan NTB”. Beliau memaparkan lima program unggulan Baznas NTB, yakni Baznas NTB Peduli, Baznas NTB Cerdas, Baznas NTB Makmur, Baznas NTB Sehat, dan Baznas NTB Taqwa. Kelima program tersebut dirancang untuk membentuk masyarakat yang kuat secara spiritual, cerdas secara intelektual, mandiri secara ekonomi, dan sehat secara jasmani.

Menurut Ardi, sinergi antara Baznas dan UMMAT merupakan bentuk nyata kolaborasi kelembagaan dalam membangun NTB. Perguruan tinggi, dalam pandangannya, bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat yang memiliki daya jangkau luas melalui kegiatan KKN tematik, riset lokal yang berdampak, dan berbagai program pengabdian.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Muhammad Saleh Ending, MA., Akademisi UIN Mataram, menutup sesi seminar dengan perspektif akademik tentang peran Muhammadiyah dalam membangun peradaban. Mengutip pandangan Robert W. Hefner, ia menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi Islam paling terorganisir, tidak hanya membangun masjid, tetapi juga sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi, panti asuhan, hingga pusat-pusat ekonomi. Mitsuona Nakamura bahkan mencatat bahwa Muhammadiyah telah menyentuh hati dunia dengan amal usahanya yang nyata, penuh keikhlasan dan kemaslahatan.

Seminar ini dipandu dengan cermat oleh Syamsul Hidayat Daud, ST., MT., Ph.D., dosen Fakultas Teknik UMMAT, yang berhasil menjaga alur diskusi tetap hidup, hangat, dan penuh inspirasi.

Dalam sambutannya, Rektor UMMAT Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan bahwa momentum Milad ke-45 ini menjadi refleksi dan harapan besar bagi kampus untuk terus bertumbuh. Beliau menyampaikan optimisme bahwa tahun depan UMMAT akan memperoleh tambahan program studi unggul dan guru besar baru. Lebih lanjut, UMMAT tengah bersiap menyambut 14 mahasiswa asing dari empat negara, di antaranya empat mahasiswa non-Muslim (Nasrani), sebagai bentuk komitmen UMMAT terhadap keberagaman dan inklusivitas. “Semoga ke depan UMMAT makin berkembang dan maju, baik dalam skala nasional maupun internasional”, ujarnya.

Ketua Panitia Milad, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., turut menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh narasumber yang telah hadir dan berkontribusi dalam seminar reflektif Milad ke-45 UMMAT. Ia menyatakan bahwa kehadiran para tokoh inspiratif seperti Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., Drs. H. Muhammad Ardi Samsuri, dan Prof. Dr. H. Muhammad Saleh Ending, M.Ag., telah memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi civitas akademika UMMAT dan seluruh peserta yang hadir.

Menurutnya, materi yang disampaikan bukan sekadar paparan akademik, tetapi juga suntikan semangat perjuangan, inspirasi, dan refleksi mendalam atas perjalanan panjang UMMAT selama 45 tahun dalam mencerahkan dan memajukan NTB. “Kami sangat berterima kasih atas kesediaan para narasumber berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran strategis. Kehadiran mereka memberi energi baru bagi UMMAT untuk terus berbenah dan berkembang menjadi kampus yang semakin unggul dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Dr. Zaenuddin juga menambahkan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Milad UMMAT ke-45 yang dikemas tidak hanya sebagai seremoni, tetapi sebagai ruang refleksi dan kolaborasi. Ia berharap diskusi yang lahir dari kegiatan ini bisa menjadi inspirasi dalam menyusun langkah-langkah strategis UMMAT ke depan, baik dalam konteks peningkatan mutu akademik, penguatan nilai-nilai keislaman, maupun kontribusi sosial terhadap pembangunan NTB secara keseluruhan. (HUMAS UMMAT)