Layanan Informasi Publik

UMMAT JADI TUAN RUMAH KEGIATAN DISEMINASI IMPLEMENTASI PERMENRISTEKDIKTI


MATARAMUniversitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) bersama Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar diseminasi implementasi dua Permenristekdikti. Kedua aturan itu adalah Permenristekdikti no 75 Tahun 2016 tentang Layanan Informasi Publik dan Permenristekdikti No 59 Tahun 2016 tentang Pelayanan Publik (2/8).

“Dengan adanya dua peraturan pemerintah ini justru menjadi momentum bagi perguruan tinggi untuk bisa terbuka secara informatif kepada publik. Kami ingin mengajak bersama-sama mengelola informasi yang berkualitas untuk mahasiswa maupun masyarakat”, kata Kasubbag layanan Informasi Belmawa Kemenristekdikti, Neni Herlina.

Melalui kegiatan diseminasi implementasi Permenristekdikti tersebut, seluruh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta diminta untuk meningkatkan layanan informasi agar tidak terjadi ketidakpuasan terhadap pelayanan informasi. Kegitan tersebut merupakan upaya untuk memaksimalkan peran humas dalam membina hubungan harmonis antara perguruan tinggi dengan public, sehingga tercipta citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, dan toleransi antara kedua belah pihak.

Kegiatan yang dihadiri oleh PTN dan PTS se-wilayah Bali dan Nusra tersebut bertujuan untuk mensosialisakan kepada humas PT tentang tata cara memahami dan menyebar informasi. Dengan demikian, humas bisa menyampaikan dengan jelas segala aturan yang berlaku di Perguruan Tinggi kepada mahasiswa/masyarakat.

Wakil Rektor I UMMAT, dalam sambutannya mengatakan bahwa kampus harus membuka diri untuk semua aktivitas yang positif termasuk kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh Kemenristekdikti. Baik itu di bidang akreditasi, tri/catur darma perguruan tinggi, maupun publikasi segala informasi dan aktivitas seluruh civitas akademika atau stakeholder yang ada.

“Kedepan eksistensi Perguruan Tinggi akan sangat bergantung pada informasi yang terlapor di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) sebagai sentral informasi. Segala prestasi yang diraih oleh mahasiswa juga harus diupload secara sesegera mungkin”, jelas Doktor Harry.

Lebih lanjut Wakil Rektor Bidang Akademik tersebut mengingatkan bahwa sistem informasi akan menjadi corong utama untuk menghadapi era sekarang. Revolusi industri 4.0 menuntut untuk tidak hanya berkompetisi, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah melakukan kolaborasi.

“Untuk bisa menghadapi revolusi industri 4.0 kita harus mampu meningkatkan kolaborasi sehingga akan banyak terkumpul berbagai ide terbaru pada masa kini demi perkembangan masa mendatang”, ungkapnya. (Dhie)