Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni gelar Pelatihan & Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025 sebagai upaya mengoptimalkan partisipasi mahasiswa dalam kompetisi nasional. Kegiatan ini mengundang para dosen perwakilan fakultas di UMMAT untuk memperkuat bimbingan dan kualitas proposal yang diajukan, serta menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Nur Rifai Akhsan, M.Ed., dari PUSPRESNA Pimpres dan Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., seorang akademisi berpengalaman dalam pengembangan PKM (29/10/2024).
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan bahwa pelatihan ini memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas penelitian kampus. “Tantangan kita saat ini adalah mampu bersaing dalam program PKM dengan banyak perguruan tinggi lainnya. UMMAT harus mampu meningkatkan kualitas riset yang bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi perkembangan kampus secara keseluruhan,” ujarnya.
Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyoroti capaian PKM UMMAT selama dua tahun terakhir yang berhasil mengajukan 85 proposal, di mana 67 di antaranya berhasil lolos seleksi, dan 11 mendapatkan pendanaan. “Kita sudah mencapai hasil yang positif, namun target kita adalah bisa tembus PIMNAS. Tahun ini kami optimistis untuk meningkatkan jumlah proposal yang lolos dari semua fakultas, dan kami berharap para dosen serius mengikuti pelatihan ini,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa capaian UMMAT dalam bidang PKM selama ini cenderung berpusat di dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Tahun ini, UMMAT berkomitmen untuk memperluas fokus dan melibatkan seluruh fakultas agar lebih banyak mahasiswa dari berbagai bidang bisa ikut serta dalam PKM dan menambah peluang untuk berprestasi di tingkat nasional.
Narasumber utama, Nur Rifai Akhsan, M.Ed., yang mengulas strategi agar proposal PKM dapat lolos seleksi tahun 2025. Dalam sosialisasi berjudul “Menembus Seleksi Proposal PKM 2025,” ia menjelaskan manfaat PKM dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, antara lain mendukung mahasiswa memperoleh pengalaman di luar kampus dan mempersiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja. “PKM dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran dosen pembimbing dalam mendukung proses kreatif mahasiswa dan memastikan setiap proposal memenuhi kriteria seleksi yang ketat. “Dosen pembimbing memiliki tanggung jawab besar dalam memotivasi dan membantu mahasiswa mencapai standar yang diharapkan, sehingga dapat bersaing secara maksimal di tingkat nasional,” tambahnya.
Narasumber kedua, Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., memberikan wawasan praktis mengenai penyusunan proposal yang berdaya saing tinggi dan inovatif. Menurutnya, kolaborasi antar mahasiswa dan penerapan ide-ide kreatif sangat diperlukan untuk menghasilkan proposal yang mampu memecahkan permasalahan masyarakat dengan solusi yang aplikatif dan inovatif. “Kami berharap, mahasiswa UMMAT dapat menghasilkan proposal yang tidak hanya lolos seleksi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat kapasitas UMMAT sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu langkah konkrit UMMAT dalam mengembangkan keterampilan penelitian dan pengabdian masyarakat mahasiswa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa UMMAT lebih siap menghadapi persaingan dalam kompetisi PKM dan mampu mengharumkan nama kampus hingga ke tingkat nasional.
Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT serta dukungan dari seluruh fakultas, UMMAT terus berupaya untuk mencapai peningkatan jumlah proposal yang lolos di tahun mendatang (HUMAS UMMAT).