berekspresi dalam lakon

MELALUI PENTAS KOLABORASI, MAHASISWA ASAH EMPATI DAN KEPEKAAN JIWA


MATARAM-Kegiatan pentas kolaborasi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 12 Juli 2019. Kegiatan yang  bertempat di aula rektorat lantai 1 tersebut begitu antusias dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan juga pimpinan.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari mata kuliah teater di prodi PBSI dan mata kuliah pendidikan seni tari dan drama di prodi PGSD untuk mahasiswa semester VI.

Selain untuk praktek pengambilan nilai akhir, pentas kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan ruang kepada mahasiswa agar bisa berekspresi dalam lakon. Pentas kolaborasi ini juga termasuk proses pendewasaan mahasiswa melalui persiapan pementasan yang telah dilakukan kurang lebih tiga bulan.

“Mahasiswa bisa belajar dan berlatih secara mandiri bersama teman-teman sekelas. Mereka belajar untuk meninggalkan ego, menyatukan persepsi, menghasilkan kesepakatan, hingga menampilkan karya seni yang terbaik”, ujar Roby, dosen pengampu matu kuliah Teater.

Dalam kesempatan lain, ketua program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia menjelaskan bahwa pentas kolaborasi ini akan memberikan efek positif bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi calon pendidik. Mahasiswa akan memiliki kecakapan sehingga sebagai calon guru mereka dapat memberikan pendidikan terbaik bagi generasi muda.

“Dengan pementasan kolaborasi tersebut mahasiswa akan terbentuk karakter, emosi, dan sikap sosial sebagai bekal melatih diri dalam memaknai perilaku, tanggung jawab, kejujuran, disiplin, percaya diri, kerja sama, mengontrol ego, serta mengasah empati dan kepekaan jiwa”, jelas Habiburrahman, M.Pd.

Kegiatan yang diadakan satu kali setahun ini, diharapkan dapat menjadi rutinitas di FKIP. Sehingga dapat terus menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap kesenian, terutama kesenian-kesenian yang ada di daerah NTB, yang kemudian akan dituangkan melalui naskah pementasan.

Proses pementasan tersebut, diawali dengan pembentukan kelompok dan dilanjutkan dengan pemilihan naskah. Naskah pementasan kemudian diserahkan sepenuhnya kepada kelompok untuk dapat diimprovisasi sesuai kesepakatan kelompok.

Dalam setiap kelompok, mahasiswa diberikan kewenangan untuk memilih para aktor dan aktris, kemudian memilih sutradara, astrada, penata musik, penata lampu, make up dan juga bagian konsumsi.

Pada pentas kolaborasi tahun ini, panitianya diketuai oleh Al Munawar, mahasiswa program studi PGSD. Sementara sekretarisnya adalah Reni Melati Sari, mahasiswa program studi PBSI. Selanjutnya susunan kepanitiaan yang lain merupakan gabungan dari kedua program studi tersebut. (Dhie)