PELANTIKAN WAKIL DEKAN FATEK DAN PEJABAT STRUKTURAL DI UMMAT,  KUATKAN KOMITMEN MENUJU KAMPUS UNGGUL

PELANTIKAN WAKIL DEKAN FATEK DAN PEJABAT STRUKTURAL DI UMMAT,  KUATKAN KOMITMEN MENUJU KAMPUS UNGGUL

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) menggelar pelantikan wakil dekan Fakultas Teknik dan sejumlah pejabat struktural di lingkungan universitas di Auditorium H. Anwar Ikraman. Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, dan staf dengan semangat meningkatkan tata kelola dan kualitas pelayanan akademik di UMMAT. Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., yang juga menyampaikan harapannya bagi kemajuan universitas melalui sinergi para pejabat baru (25/10/2024).

Dalam pelantikan ini, Drs. Abdul Wahab, MA., mengangkat pejabat-pejabat berikut:

1. Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik : Dr. Heni Puji Astuti, ST., MT.

2. Wakil Dekan 2 Fakultas Teknik : Fariz Pribadi Iksan, ST., MT.

3. Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik : Agus Kurniawan, S.IP., M.Eng.

4. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) : Dr. Sri Rejeki, M.Pd.

5. Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) : Dr. Junaidin, M.Pd.

6. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) : Dr. Irma Rahmawati Susanti, ST., MT.

7. Kepala UPT PPWA : Titik Wahyuningsih, ST., MT.

8. Kabag Hukum dan Kepegawaian : Adi Supriadi, SH., MH.

9. Kabag Rumah Tangga : Marzoan, S.Sos., M.Pd.

10. Kabag Perlengkapan : Salahuddin, S.PT.

11. Kabag Administrasi Umum: Mariyati.

12. Sekretaris UPT PPWA : Anhar, S.Pd., MA.

Rektor, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan bahwa peran yang diemban oleh pejabat baru sangat strategis dalam membawa perubahan positif di kampus. “Selamat kepada para pejabat yang telah dilantik. Di antara berbagai lembaga baru yang dibentuk, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) menjadi perhatian utama karena lembaga ini berfungsi untuk membantu mahasiswa memperoleh sertifikasi yang relevan guna mendukung kesiapan mereka di dunia kerja,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan LSP sebagai wadah untuk menyiapkan lulusan UMMAT agar dapat bersaing di dunia profesional.

Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT yang diwakili oleh Drs. H. Gulam Abbas, M.Si., turut memberikan wejangan inspiratif kepada para pejabat yang dilantik. Ia mengingatkan bahwa dinamika perubahan di dunia pendidikan tinggi harus diantisipasi dengan kesiapan dan respons cepat dari seluruh elemen universitas. “Kita menyaksikan transformasi seperti Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang diprakarsai oleh Nadiem Makarim. Meski kebijakan ini bisa saja berubah seiring pergantian pemimpin, semangat untuk adaptif harus tetap dipertahankan,” tuturnya. Gulam Abbas juga menegaskan agar pejabat yang dilantik segera mempelajari setiap kebijakan baru agar UMMAT tetap relevan dan kompetitif.

Lebih lanjut, Gulam Abbas menyinggung pentingnya mempertahankan jati diri UMMAT sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang memiliki misi tersendiri melalui Catur Dharma yang mencakup Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). “Tugas kita di PTMA adalah untuk memajukan umat dan bangsa dengan karakter khas, yaitu melalui nilai-nilai AIK. Dengan AIK, kita tidak hanya menjadi kampus akademik, tapi juga tempat pembinaan akhlak yang membedakan kita dari universitas lainnya,” tambahnya.

Pelantikan ini sekaligus menjadi momen refleksi bagi UMMAT dalam mewujudkan tata kelola universitas yang semakin modern dan responsif. Dengan sinergi yang kuat antarpejabat baru, UMMAT optimis dapat mencapai visi dan misi untuk menjadi universitas terkemuka yang berkontribusi bagi kemajuan umat dan bangsa (HUMAS UMMAT).

MAHASISWA UMMAT SUKSES IKUT SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

MAHASISWA UMMAT SUKSES IKUT SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

Denpasar, Berlian Wahyu Rizaldi, mahasiswa semester 7 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), berhasil membawa nama almamater ke panggung seleksi mahasiswa berprestasi wilayah LLDIKTI VIII yang diadakan di Denpasar, Bali. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari terhitung dari tanggal 06 hingga 08 mei 2024 dengan  mengumpulkan 27 peserta dari berbagai universitas di Bali dan Nusa Tenggara untuk berkompetisi menampilkan potensi akademik dan kreatif mereka (08/05/2024).

Berlian menjadi salah satu dari 27 peserta yang berkompetisi dalam ajang Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 setelah menjuarai Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) di tingkat UMMAT. Ia mengungkapkan perjalanannya penuh tantangan, mulai dari seleksi PILMAPRES tingkat universitas hingga mempersiapkan diri untuk seleksi di tingkat regional. “Tentunya saya melewati banyak tantangan, mulai dari seleksi PILMAPRES di tingkat Universitas, di mana saya menjadi juara 1, lalu berlanjut ke ajang PILMAPRES PTMA, dan akhirnya lolos untuk berkompetisi di tingkat LLDIKTI Wilayah Bali-Nusra,” ujarnya.

Proses seleksi tidaklah mudah. Berlian harus mempersiapkan berkas-berkas administrasi mahasiswa berprestasi dengan standar nasional, termasuk sertifikat prestasi, gagasan kreatif yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s), serta video presentasi dalam bahasa Inggris. “Saya harus benar-benar mempersiapkan diri secara matang, mulai dari penyusunan gagasan kreatif, hingga mempersiapkan video presentasi dalam bahasa Inggris, yang menjadi salah satu persyaratan penting dalam seleksi ini,” jelasnya.

Dalam ajang ini, Berlian berhadapan dengan perwakilan dari beberapa universitas besar seperti Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, Institut Seni Indonesia Denpasar, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, serta Universitas Mataram. “Berkompetisi dengan perwakilan dari universitas ternama merupakan tantangan tersendiri. Namun, ini juga memberikan motivasi bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas diri dan menghadirkan yang terbaik,” tambahnya.

Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 bertujuan untuk menjaring mahasiswa yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki inovasi kreatif yang relevan dengan isu-isu global, seperti SDG’s. Para peserta dituntut untuk menyusun gagasan kreatif yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dalam seleksi ini, mahasiswa dinilai berdasarkan kemampuan akademik, keterampilan komunikasi, serta kontribusi mereka melalui ide-ide kreatif yang inovatif.

Berlian yang memiliki minat kuat dalam isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan SDG’s, menampilkan gagasan yang ia yakini mampu memberikan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Melalui presentasinya, ia menyoroti pentingnya partisipasi generasi muda dalam menghadapi perubahan global, dan bagaimana inovasi yang relevan dengan SDG’s dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Melalui ajang ini, saya tidak hanya berkesempatan untuk berkompetisi dengan mahasiswa terbaik dari universitas lain, tetapi juga belajar banyak tentang bagaimana mengembangkan gagasan kreatif yang dapat berkontribusi pada masyarakat,” ungkap Berlian.

Berlian tidak hanya merasa bangga bisa mewakili UMMAT di tingkat regional, tetapi juga memiliki harapan besar untuk generasi mahasiswa berikutnya. Ia berharap mahasiswa UMMAT dapat terus mengukir prestasi di ajang-ajang bergengsi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. “Saya berharap, ke depan mahasiswa UMMAT bisa membawa nama besar kampus di ajang seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional. Untuk mencapai hal tersebut tentunya membutuhkan persiapan yang matang,” tuturnya.

Berlian juga menekankan pentingnya dukungan dari pihak kampus dalam memfasilitasi dan memberikan pendampingan kepada mahasiswa yang ingin berprestasi. “Saya berharap UMMAT selalu memberikan pendampingan sedini mungkin kepada mahasiswa berprestasi, dari tingkat regional hingga nasional. Selain itu, penting juga bagi kampus untuk terus memberikan wadah dan dukungan bagi mahasiswa agar dapat berkolaborasi dan mengukir prestasi, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional,” jelasnya.

Berlian Wahyu Rizaldi tidak hanya menjadi representasi dari UMMAT, tetapi juga inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha, bekerja keras, dan meraih prestasi di berbagai bidang. Perjalanannya menunjukkan bahwa dengan persiapan yang matang, ketekunan, dan dukungan yang kuat, mahasiswa UMMAT mampu bersaing dan berprestasi di kancah regional maupun nasional.

Keikutsertaan Berlian dalam Seleksi Mahasiswa Berprestasi Wilayah LLDIKTI VIII Tahun 2024 juga menjadi bukti bahwa mahasiswa UMMAT memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan dunia. Berlian berharap perjalanannya dapat memberikan semangat dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan memberikan yang terbaik di setiap kesempatan.

Dengan penuh harapan dan semangat, Berlian Wahyu Rizaldi kini melangkah lebih jauh, membawa nama UMMAT dan membuktikan bahwa prestasi tidak hanya diraih dengan kemampuan akademik, tetapi juga dengan keberanian untuk berinovasi dan berkontribusi bagi dunia yang lebih baik (HUMAS UMMAT).

TEKNIK PERTAMBANGAN UMMAT TERIMA SOFTWARE VIRTUAL REALITY, LANGKAH MAJU DALAM INOVASI PEMBELAJARAN

TEKNIK PERTAMBANGAN UMMAT TERIMA SOFTWARE VIRTUAL REALITY, LANGKAH MAJU DALAM INOVASI PEMBELAJARAN

Mataram, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kini semakin berinovasi dengan menerima Software Virtual Reality (VR) Tambang, hasil kerja sama dengan PT Anugrah Interaktif Mandiri. Perangkat lunak yang diterima pada 17 Juli 2024 ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam metode pembelajaran di bidang pertambangan, memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan interaktif bagi mahasiswa (17/10/2024).

Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. Aji Syailendra Ubaidillah, M.Sc., menjelaskan bahwa teknologi VR memungkinkan mahasiswa untuk melakukan simulasi berbagai aktivitas tambang tanpa harus hadir langsung di lapangan. Melalui perangkat ini, batasan geografis dan fisik bukan lagi hambatan untuk memahami berbagai proses dalam dunia pertambangan.

Virtual reality membuka pintu menuju berbagai pengalaman tak terbatas. Mahasiswa dapat menjelajahi tambang terbuka maupun tertutup, menggunakan alat, dan mempelajari budaya kerja tanpa harus meninggalkan ruang kelas. Dengan teknologi ini, kita memasuki era baru di mana pembelajaran menjadi lebih mendalam, aman, dan interaktif,” ujar Dr. Aji Syailendra.

Software VR ini dilengkapi dengan berbagai fitur simulasi, di antaranya: Open Pit Simulator, Simulasi untuk tambang terbuka, memungkinkan mahasiswa memahami operasi dan pengelolaan tambang dengan skala besar. Water Treatment Simulator, Simulasi pengelolaan air tambang, yang krusial dalam mempertahankan kualitas lingkungan di sekitar tambang. Drilling Rig Simulator, Simulasi penggunaan peralatan pengeboran, memberi pemahaman langsung tentang operasi pengeboran di tambang. Safety Inspection Simulator, Memungkinkan mahasiswa melakukan inspeksi keselamatan secara virtual, membantu memahami protokol keamanan di tambang. Underground Mine Overview Simulator, Memberikan gambaran tentang tambang bawah tanah, dari operasional hingga manajemen risiko. Dengan berbagai fitur tersebut, software ini menjadi alat penting dalam menunjang perkuliahan.

Kepala Program Studi Teknik Pertambangan, Bedy Fara Aga Matrani, MT., mengungkapkan bahwa VR ini sangat membantu dalam mengatasi keterbatasan praktik lapangan dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai teknik tambang.

“Perangkat lunak ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa dalam mempelajari berbagai aspek tambang, baik di tambang terbuka maupun bawah tanah. Dengan simulasi virtual, mereka dapat merasakan langsung pengalaman kerja di tambang, yang tentunya akan mempersiapkan mereka lebih baik untuk dunia kerja sesungguhnya,” jelasnya.

Penggunaan teknologi VR bukan hanya soal peningkatan efektivitas pembelajaran, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman. Mahasiswa tidak lagi harus terpapar risiko di lapangan saat mempelajari operasi tambang, karena mereka bisa berlatih dan memahami semua proses melalui simulasi. Teknologi ini juga memungkinkan pengajaran yang lebih inklusif, di mana setiap mahasiswa bisa mengakses simulasi tanpa terbatas oleh lokasi atau sumber daya.

Menurut Dr. Aji Syailendra, VR membuka jendela bagi mahasiswa untuk menjelajahi dunia tanpa meninggalkan ruang kelas. Dalam hitungan menit, mereka bisa mengunjungi tambang-tambang besar di dunia, atau bahkan melibatkan diri dalam simulasi operasi tambang bawah tanah yang kompleks.

“Dengan VR, kita membawa mahasiswa lebih dekat ke dunia tambang dengan cara yang lebih menarik dan realistis. Ini tidak hanya mendukung pembelajaran, tetapi juga membangun keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri tambang modern,” tambahnya.

Kolaborasi dengan PT Anugrah Interaktif Mandiri ini juga mencerminkan komitmen Fakultas Teknik UMMAT dalam menghadirkan inovasi terbaru di bidang pendidikan teknik. Dengan integrasi teknologi VR, Fakultas Teknik UMMAT berharap dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan perkembangan industri tambang global.

Dengan adanya software Virtual Reality ini, Fakultas Teknik UMMAT menegaskan posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan teknik yang siap menghadapi tantangan di era digital. Teknologi ini bukan hanya mendukung pembelajaran saat ini, tetapi juga membuka jalan untuk masa depan pendidikan yang lebih inklusif, interaktif, dan inovatif (HUMAS UMMAT).

UMMAT GELAR THE GADE SOCIOPRENEURSHIP CHALLENGE 2024, MENDORONG INOVASI GENERASI MUDA UNTUK MASA DEPAN BERKELANJUTAN

UMMAT GELAR THE GADE SOCIOPRENEURSHIP CHALLENGE 2024, MENDORONG INOVASI GENERASI MUDA UNTUK MASA DEPAN BERKELANJUTAN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Fakultas Agama Islam (FAI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi berbasis syariah melalui penyelenggaraan The Gade Sociopreneurship Challenge 2024 yang mengusung tema Inovasi Generasi Muda Menuju Masa Depan Berkelanjutan. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Program Studi Ekonomi Syariah UMMAT, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), serta PT. Pegadaian (10/10/2024).

Acara yang bertujuan untuk mendorong lahirnya generasi muda yang inovatif dan berwawasan sosial ini, dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi, mahasiswa, serta perwakilan dari mitra strategis. Gade Sociopreneurship Challenge 2024 menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengajukan ide-ide bisnis kreatif yang tidak hanya berorientasi pada profit, namun juga memiliki dampak sosial positif.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menekankan pentingnya peran ekonomi syariah dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. “Program Studi Ekonomi Syariah di FAI UMMAT merupakan program studi yang masih tergolong baru, namun kami terus berupaya untuk memajukannya agar dapat melahirkan lulusan-lulusan yang siap berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ungkap Abdul Wahab.

Ia juga menambahkan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menguatkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cakap dalam dunia bisnis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan,” tambahnya.

Pimpinan Wilayah PT. Pegadaian Wilayah Bali Nusra, Deputi Bisnis Pegadaian Kantor Area Denpasar 1, Agus Setiawan, menegaskan bahwa Pegadaian memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Menurutnya, Pegadaian tidak hanya menyediakan layanan keuangan berbasis syariah tetapi juga memfasilitasi pembentukan outlet syariah yang melayani kebutuhan masyarakat lintas agama.

“Pegadaian sangat dekat dengan dunia Islam dan ekonomi syariah. Kami memiliki divisi syariah yang khusus menangani pembiayaan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Ini bukan hanya untuk umat Muslim, tapi juga untuk seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang agama. Kami percaya ekonomi syariah bisa menjadi solusi universal,” ujarnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow yang dipandu oleh Zaenafi Ariani, SE., ME., seorang dosen Ekonomi Syariah di UMMAT. Sesi ini menghadirkan diskusi menarik mengenai bagaimana inovasi generasi muda dapat berperan penting dalam menciptakan solusi-solusi kreatif yang mampu menghadapi tantangan global, terutama terkait dengan isu-isu sosial dan lingkungan.

Talkshow ini memberikan wawasan kepada para peserta tentang pentingnya menjadi wirausahawan sosial (sociopreneur) yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga memperhatikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Para peserta didorong untuk mengembangkan ide-ide yang dapat membantu menciptakan masa depan yang berkelanjutan, sejalan dengan prinsip ekonomi syariah.

Pada acara The Gade Sociopreneurship Challenge 2024 ini, para mahasiswa ditantang untuk menyusun dan mengungkapkan ide-ide bisnis yang inovatif. Ide-ide ini diharapkan tidak hanya bersifat komersial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Para peserta terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendanaan dan bimbingan dari PT. Pegadaian dan mitra lainnya untuk mewujudkan ide bisnis mereka.

Melalui kegiatan ini, UMMAT menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung perkembangan wirausaha sosial di kalangan mahasiswa. Program Studi Ekonomi Syariah, meskipun masih baru, telah berupaya untuk menjadi pelopor dalam mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam model bisnis yang berkelanjutan.

Dengan terselenggaranya The Gade Sociopreneurship Challenge 2024, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis, tetapi juga jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial yang kuat. Hal ini sejalan dengan visi UMMAT untuk mencetak lulusan yang berkarakter Islami, berwawasan global, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Acara ini tidak hanya memperkuat kerjasama antara dunia akademik dan industri, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa UMMAT untuk mengembangkan potensi diri mereka di bidang ekonomi syariah dan sociopreneurship. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan wirausaha sosial di Indonesia (HUMAS UMMAT).

UMMAT DAN UiTM KEMBANGKAN KERJASAMA INTERNASIONAL

UMMAT DAN UiTM KEMBANGKAN KERJASAMA INTERNASIONAL

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kerjasama internasional melalui program SeLOMBOK SUDARA 2.0, yang berkolaborasi dengan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam, Malaysia. Program ini mengusung konsep kegiatan knowledge sharing, language exchange, dan charity work yang berlangsung selama beberapa hari di Lombok, dengan tujuan untuk memperkuat hubungan antarbangsa di bidang pendidikan, budaya, dan pengabdian masyarakat (01/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kedua institusi. dari UMMAT, hadir Rektor Drs. Abdul Wahab, M.A., yang didampingi oleh Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., Wakil Rektor IV, Dr. TGH. Zaenuddin, M.Pd.I., dan Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama, Asbah, M.Hum. Sementara dari UiTM Shah Alam, hadir Profesor Madya Dr. Nor Fazlin Mohd Ramli, Dekan Penyelidikan dan Jaringan Industri; Dr. Mohammad Radzi Manap; Puan Nurbaya Mohamad Aris; Puan Farina Nozakiah Tazijan, Ketua Akademi Pengajian Bahasa; serta Encik Mohd Faiz Zainal Abidin, Penasihat Program. Selain itu, turut hadir Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Akademi Pengajian Bahasa UiTM, Dr. Muhamad Zaidi bin Zakaria, yang turut menyampaikan apresiasinya atas kerjasama ini.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara seperti SeLOMBOK SUDARA 2.0. Menurutnya, program ini tidak hanya menjadi jembatan untuk memperluas wawasan akademik, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai solidaritas dan kemanusiaan melalui kegiatan sosial yang dijalankan bersama. “Kerjasama ini memperlihatkan komitmen kedua universitas dalam menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan global,” tuturnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Akademi Pengajian Bahasa UiTM, Dr. Muhamad Zaidi bin Zakaria, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat jaringan internasional di kalangan mahasiswa. “Kami percaya bahwa melalui pertukaran budaya dan pengetahuan seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari interaksi langsung yang sangat berharga untuk pengembangan diri mereka di masa depan,” ungkapnya.

Setelah acara pembukaan, program dilanjutkan dengan sesi talkshow yang diikuti oleh mahasiswa dari kedua universitas. Diskusi ini membahas isu-isu terkini terkait pendidikan bahasa, keberagaman budaya, serta tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam era globalisasi. Salah satu topik yang menarik perhatian adalah peran penting bahasa sebagai jembatan budaya dan instrumen utama dalam mempererat hubungan antarnegara.

Pada sesi language exchange, para mahasiswa dari UMMAT dan UiTM terlibat dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan bahasa asing mereka, baik dalam bahasa Inggris, Melayu, maupun bahasa Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara formal, tetapi juga berinteraksi secara langsung dalam suasana yang santai, memungkinkan mereka untuk mengasah kemampuan komunikasi lintas budaya dengan lebih efektif.

Puncak dari program SeLOMBOK SUDARA 2.0 adalah kegiatan charity work yang diadakan di beberapa daerah di Lombok. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari kedua universitas dalam aksi sosial, seperti memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya di wilayah-wilayah terdampak bencana. Mahasiswa dari UMMAT dan UiTM bekerja sama dalam berbagai kegiatan sosial seperti pemberian bantuan sembako, pengajaran anak-anak, hingga kegiatan gotong royong dalam membersihkan fasilitas umum.

Program SeLOMBOK SUDARA 2.0 ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan kerjasama antara UMMAT dan UiTM, serta memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan kompetensi mahasiswa di kedua universitas. Dengan adanya program ini, diharapkan kolaborasi serupa dapat terus dilanjutkan di masa depan untuk memperluas jejaring akademik dan sosial di tingkat internasional.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., menutup acara dengan harapan agar program ini terus dikembangkan dan menjadi contoh bagi kerjasama internasional lainnya. “Kami berharap program ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadi inspirasi bagi universitas lain untuk turut serta dalam kegiatan yang tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik, tetapi juga nilai kemanusiaan dan solidaritas,” pungkasnya (HUMAS UMMAT).

DORONG KEMAJUAN EKONOMI DESA BELEKA LEWAT LEGALITAS USAHA, UMMAT JALIN KERJASAMA DENGAN DINAS KESEHATAN LOBAR

DORONG KEMAJUAN EKONOMI DESA BELEKA LEWAT LEGALITAS USAHA, UMMAT JALIN KERJASAMA DENGAN DINAS KESEHATAN LOBAR

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali merealisasikan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dengan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan melalui kolaborasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat dalam program pendampingan pendaftaran legalitas usaha bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Desa Beleka. Program ini merupakan bagian dari Pengabdian Kemitraan Masyarakat yang didanai Hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2024, dengan fokus membantu pelaku UKM memperoleh legalitas usaha resmi sesuai regulasi pemerintah, sehingga mereka dapat mengakses berbagai sumber daya, seperti permodalan, pelatihan, serta pasar yang lebih luas (02/10/2024).

Tim UMMAT, yang terdiri dari dosen-dosen berpengalaman seperti Syirril Ihromi, MP; Dr. Nurhayati; dan Dr. Ibrahim, bersama dengan mahasiswa, secara intensif memberikan pendampingan kepada masyarakat Desa Beleka. Bimbingan yang diberikan mencakup prosedur pendaftaran usaha, penyusunan dokumen administratif, hingga persyaratan kesehatan produk, khususnya yang berbasis makanan dan minuman. “Kolaborasi dengan narasumber dari Dinas Kesehatan, yakni Ibu Dyah Hesti Nurul Adha, sangat penting, terutama karena banyak produk usaha desa berbasis kuliner yang memerlukan sertifikasi kesehatan agar bisa dipasarkan secara legal,” ungkap Ketua Tim Pengabdian, Syirril Ihromi.

Pendampingan ini tidak hanya berhenti pada aspek teknis legalitas usaha, tetapi juga menekankan pentingnya kesadaran pelaku usaha akan dampak legalitas dalam meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan memperoleh legalitas, produk dari Desa Beleka memiliki peluang untuk menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat regional maupun nasional. Produk yang telah terdaftar secara resmi memungkinkan pelaku usaha mendapatkan akses ke berbagai kesempatan, seperti kemitraan dengan usaha besar, serta peluang mengikuti program pemerintah atau swasta yang mendukung pengembangan UKM.

“Legalitas usaha adalah kunci untuk membuka pintu-pintu kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah,” jelas Syirril Ihromi. “Dengan dukungan ini, kami berharap para pelaku usaha di Desa Beleka dapat mengoptimalkan potensinya dan membawa produk mereka ke level yang lebih tinggi,” tambahnya.

Dinas Kesehatan Lombok Barat memainkan peran penting dalam program ini, terutama dalam melakukan pengawasan terhadap produk yang dihasilkan oleh pelaku UKM. Narasumber dari Dinas Kesehatan, Dyah Hesti Nurul Adha, menjelaskan bahwa setiap produk makanan dan minuman yang diproduksi di Desa Beleka harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku. Pengawasan dan sertifikasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan tidak hanya menjamin keamanan produk bagi konsumen, tetapi juga menjadi syarat penting dalam proses perizinan produk untuk dapat dipasarkan secara resmi di pasar lokal maupun nasional.

Sertifikasi kesehatan ini menjadi salah satu nilai tambah yang sangat penting bagi pelaku usaha. Dengan adanya sertifikasi, produk yang dihasilkan tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran. Ini juga akan memudahkan pelaku usaha dalam menjangkau konsumen yang lebih luas dan beragam.

Kepala Desa Beleka, Islahuddin, S.IP, mengungkapkan bahwa program ini memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan ekonomi desa. “Kolaborasi antara UMMAT dan Dinas Kesehatan Lombok Barat ini sangat kami apresiasi. Dengan adanya legalitas yang kuat, UKM di desa kami tidak hanya dapat berkembang lebih mandiri, tetapi juga berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ujarnya. Ia berharap bahwa program ini akan menjadi awal dari langkah-langkah strategis yang lebih besar dalam pemberdayaan ekonomi desa.

Lebih lanjut, Islahuddin juga menegaskan pentingnya peran pemerintah dan perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat desa melalui program-program yang berkelanjutan. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UMMAT dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMMAT, serta memberikan apresiasi tinggi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi atas dukungan pendanaan untuk program ini.

Program Hibah Pengabdian Kemitraan Masyarakat ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata dari pemerintah dalam upaya pemberdayaan UKM berbasis masyarakat. Dengan adanya pendampingan dan bimbingan dari akademisi dan instansi terkait, pelaku usaha di pedesaan dapat lebih memahami pentingnya legalitas dan peraturan yang berlaku, sehingga mereka dapat mengembangkan usahanya secara profesional dan berkelanjutan.

Legalitas usaha tidak hanya memberikan keuntungan dari sisi akses terhadap modal dan pasar, tetapi juga menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan daya saing produk di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Melalui sinergi antara UMMAT, Dinas Kesehatan Lombok Barat, dan masyarakat desa, program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Ke depannya, UMMAT dan Dinas Kesehatan Lombok Barat berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku usaha di Desa Beleka dalam proses pengembangan usaha mereka. Program-program lanjutan yang direncanakan meliputi pelatihan manajemen usaha, akses ke teknologi produksi yang lebih baik, serta pendampingan pemasaran yang lebih intensif. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, Desa Beleka diharapkan dapat menjadi contoh desa mandiri yang sukses dalam pemberdayaan ekonomi berbasis UKM, serta mampu bersaing di tingkat nasional.

Kolaborasi ini tidak hanya memberikan dampak langsung terhadap pelaku usaha, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa UMMAT untuk terlibat dalam pengabdian masyarakat yang aplikatif dan bermanfaat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat berkontribusi secara nyata dalam pengembangan ekonomi lokal, sekaligus mengasah kemampuan mereka dalam memecahkan masalah-masalah nyata di lapangan (HUMAS UMMAT).