Perkuat Cabang dan Ranting Muhammadiyah, UMMAT Resmi Lepas Mahasiswa KKN Pengembangan Persyarikatan

Perkuat Cabang dan Ranting Muhammadiyah, UMMAT Resmi Lepas Mahasiswa KKN Pengembangan Persyarikatan

Mataram, 10 Maret 2025 – Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengembangan Persyarikatan dalam sebuah acara yang berlangsung dengan khidmat. Program ini bertujuan untuk memperkuat cabang dan ranting Muhammadiyah di berbagai wilayah, sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M.Pd., menyampaikan bahwa KKN ini diikuti oleh 44 mahasiswa yang dibagi dalam enam kelompok. Mereka akan ditempatkan di dua wilayah utama, yakni Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Mataram dan PDM Lombok Barat. Lebih rinci, peserta akan disebar ke berbagai Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), termasuk PCM Ampenan, PCM Tanjung Karang, PCM Sekarbela, PCM Pagutan, PCM Lembar, serta PCM Karang Bongkol.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan persyarikatan melalui kerja sama dengan PCM di berbagai wilayah. Ia menyampaikan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari hasil evaluasi internal yang menunjukkan adanya kemerosotan dalam aktivitas persyarikatan Muhammadiyah di beberapa cabang dan ranting. Oleh karena itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berikhtiar untuk kembali memperkuat dan mengembangkan struktur organisasi di tingkat cabang dan ranting.

Beliau juga berpesan kepada para mahasiswa peserta KKN agar dapat menjalankan dakwah sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. “Mahasiswa harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, jangan terlalu kaku dalam berdakwah. Ada berbagai pemahaman di masyarakat yang harus disikapi dengan bijak. Oleh karena itu, carilah kesamaan terlebih dahulu sebelum membahas perbedaan,” ujar Drs. Abdul Wahab, MA.

Selain menjalankan program-program yang telah dirancang, mahasiswa diharapkan dapat membantu memperkuat eksistensi cabang dan ranting Muhammadiyah di wilayah penempatan mereka. Melalui KKN ini, diharapkan ada dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan organisasi Muhammadiyah serta peningkatan peran UMMAT dalam pengabdian kepada masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan pengabdian, para mahasiswa KKN Pengembangan Persyarikatan UMMAT siap untuk berkontribusi dalam memperkuat struktur organisasi Muhammadiyah, sekaligus mengimplementasikan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku perkuliahan dalam kehidupan nyata (HUMAS UMMAT).

BEKALI MAHASISWA STRATEGI SKILL DAN DAYA SAING GLOBAL, PPKN UMMAT GELAR KULIAH PAKAR

BEKALI MAHASISWA STRATEGI SKILL DAN DAYA SAING GLOBAL, PPKN UMMAT GELAR KULIAH PAKAR

Mataram, dalam rangka mempersiapkan lulusan yang kompetitif di era globalisasi, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menyelenggarakan Kuliah Pakar dengan tema “Strategi Pengembangan Skill, Prestasi, dan Daya Saing Mahasiswa untuk Menghadapi Pasar Kerja di Era Global”. Acara ini menghadirkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si., sebagai pembicara utama (05/12).

Ketua Program Studi PPKn, Isnaini, M.Pd., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata Prodi PPKn dalam mendukung peningkatan kualitas lulusan. “Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa melalui berbagai program yang mendukung potensi akademik dan non-akademik. Kehadiran Prof. Prayoga diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Isnaini menekankan bahwa pengembangan potensi mahasiswa menjadi salah satu prioritas utama Prodi PPKn. “Target kami adalah mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam nilai akademik, tetapi juga memiliki daya saing tinggi dengan kemampuan berpikir kritis dan inovatif,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan terkait keterampilan utama yang harus dimiliki mahasiswa untuk bertahan di era teknologi yang serba cepat: yakni, Kemampuan Problem Solving; Mampu memecahkan masalah dengan pendekatan kreatif, Self-Management; Mengelola waktu, emosi, dan prioritas secara efektif, Working with People; Bekerjasama dengan berbagai individu dari latar belakang yang berbeda, Adaptasi Teknologi; Menguasai teknologi terkini sebagai alat pendukung keberhasilan.

“Mahasiswa harus mampu mengenali potensi diri, menetapkan arah masa depan, serta memanfaatkan kampus sebagai wadah untuk belajar dan berkembang. Orang yang sukses adalah mereka yang mau bekerja keras, beradaptasi, dan terus belajar,” tegasnya.

Wakil Dekan II FKIP UMMAT, Dr. Candra, M.Pd., menyampaikan bahwa Prodi PPKn telah menjadi salah satu ikon pendidikan di UMMAT. “Prodi PPKn merupakan lumbung ilmu pengetahuan yang terus menghasilkan lulusan berkualitas. Kuliah pakar ini sangat penting untuk mengembangkan prestasi mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses belajar. “Sukses tidak hanya diukur dari IPK, tetapi juga dari bagaimana mahasiswa mampu bersikap, berperilaku, dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, globalisasi membawa tantangan dan peluang yang besar. “Pasar kerja saat ini semakin kompetitif dan membutuhkan inovasi serta keterampilan yang lebih kompleks. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan peluang ini dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin,” jelasnya.

Acara yang dipandu oleh Abdul Syaban, M.Pd., sebagai moderator, berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber. Dalam sesi diskusi, Prof. Prayoga menekankan pentingnya menetapkan tujuan karir, baik jangka pendek maupun panjang. “Tentukan arah masa depan Anda sejak sekarang, gunakan setiap kesempatan di kampus untuk menimba ilmu dan mengasah keterampilan,” pesannya.

Kuliah pakar ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja. “Kami berharap mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh keseriusan sehingga mendapatkan manfaat yang nyata untuk pengembangan diri mereka di masa depan,” ujar Isnaini di akhir acara.

Dengan tema yang strategis dan narasumber yang berpengalaman, Kuliah Pakar ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen UMMAT dalam mencetak lulusan yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global (HUMAS UMMAT).

BEKALI MAHASISWA STRATEGI SKILL DAN DAYA SAING GLOBAL, PPKN UMMAT GELAR KULIAH PAKAR

SIAPKAN STRATEGI UNGGULAN, BKA UMMAT GELAR PELATIHAN & PENYUSUNAN PROPOSAL PKM 2025 UNTUK MAHASISWA DAN DOSEN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni gelar Pelatihan & Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025 sebagai upaya mengoptimalkan partisipasi mahasiswa dalam kompetisi nasional. Kegiatan ini mengundang para dosen perwakilan fakultas di UMMAT untuk memperkuat bimbingan dan kualitas proposal yang diajukan, serta menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Nur Rifai Akhsan, M.Ed., dari PUSPRESNA Pimpres dan Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., seorang akademisi berpengalaman dalam pengembangan PKM (29/10/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menegaskan bahwa pelatihan ini memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas penelitian kampus. “Tantangan kita saat ini adalah mampu bersaing dalam program PKM dengan banyak perguruan tinggi lainnya. UMMAT harus mampu meningkatkan kualitas riset yang bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi perkembangan kampus secara keseluruhan,” ujarnya.

Wakil Rektor III, Dr. Erwin, M.Pd., turut menyoroti capaian PKM UMMAT selama dua tahun terakhir yang berhasil mengajukan 85 proposal, di mana 67 di antaranya berhasil lolos seleksi, dan 11 mendapatkan pendanaan. “Kita sudah mencapai hasil yang positif, namun target kita adalah bisa tembus PIMNAS. Tahun ini kami optimistis untuk meningkatkan jumlah proposal yang lolos dari semua fakultas, dan kami berharap para dosen serius mengikuti pelatihan ini,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa capaian UMMAT dalam bidang PKM selama ini cenderung berpusat di dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Tahun ini, UMMAT berkomitmen untuk memperluas fokus dan melibatkan seluruh fakultas agar lebih banyak mahasiswa dari berbagai bidang bisa ikut serta dalam PKM dan menambah peluang untuk berprestasi di tingkat nasional.

Narasumber utama,  Nur Rifai Akhsan, M.Ed., yang mengulas strategi agar proposal PKM dapat lolos seleksi tahun 2025. Dalam sosialisasi berjudul “Menembus Seleksi Proposal PKM 2025,” ia menjelaskan manfaat PKM dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, antara lain mendukung mahasiswa memperoleh pengalaman di luar kampus dan mempersiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja. “PKM dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran dosen pembimbing dalam mendukung proses kreatif mahasiswa dan memastikan setiap proposal memenuhi kriteria seleksi yang ketat. “Dosen pembimbing memiliki tanggung jawab besar dalam memotivasi dan membantu mahasiswa mencapai standar yang diharapkan, sehingga dapat bersaing secara maksimal di tingkat nasional,” tambahnya.

Narasumber kedua, Apt. Safwan, M.Sc., Ph.D., memberikan wawasan praktis mengenai penyusunan proposal yang berdaya saing tinggi dan inovatif. Menurutnya, kolaborasi antar mahasiswa dan penerapan ide-ide kreatif sangat diperlukan untuk menghasilkan proposal yang mampu memecahkan permasalahan masyarakat dengan solusi yang aplikatif dan inovatif. “Kami berharap, mahasiswa UMMAT dapat menghasilkan proposal yang tidak hanya lolos seleksi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat kapasitas UMMAT sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas,” katanya.

Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu langkah konkrit UMMAT dalam mengembangkan keterampilan penelitian dan pengabdian masyarakat mahasiswa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa UMMAT lebih siap menghadapi persaingan dalam kompetisi PKM dan mampu mengharumkan nama kampus hingga ke tingkat nasional.

Melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMMAT serta dukungan dari seluruh fakultas, UMMAT terus berupaya untuk mencapai peningkatan jumlah proposal yang lolos di tahun mendatang (HUMAS UMMAT).

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

UMMAT TUAN RUMAH RAKORNAS AIK PTMA, MENYONGSONG TRANSFORMASI PENDIDIKAN DENGAN KEKUATAN AIK DI ERA MODERN

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) resmi menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Forum Pimpinan Bidang Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan Seminar Nasional yang mengusung tema “Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Tata Kelola AIK serta AIK sebagai Living Values dan Pendidikan AIK Multidisipliner”, Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan peran AIK dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari, The Jayakarta Hotel, Lombok (19/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyambut hangat seluruh peserta dari berbagai PTMA di Indonesia. Ia memaparkan perkembangan terkini UMMAT, yang telah berdiri sejak tahun 1980 dan meluluskan lebih dari 25.000 mahasiswa. “UMMAT memiliki 7 fakultas dan 34 program studi, dengan tiga di antaranya telah terakreditasi unggul. Saat ini, jumlah mahasiswa UMMAT mencapai lebih dari 7.000”, jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul Wahab menjelaskan berbagai kegiatan AIK yang rutin dilaksanakan di UMMAT, termasuk Baitul Arqam untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan, sertifikasi Al-Qur’an, tahfizul Qur’an, pendidikan ulama Tarjih Muhammadiyah, dan kajian setiap hari Jumat. Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian UMMAT yang berada di posisi kedua di NTB setelah Universitas Mataram (UNRAM) dalam persaingan antar perguruan tinggi Bali Nusra.

Ketua Forum Pimpinan AIK, Prof. Dr. Syamsudin Arifin, M.Si., mengungkapkan rasa bangganya terhadap UMMAT yang dipercaya menjadi tuan rumah RAKORNAS ini. “UMMAT mencerminkan semangat dan dinamika umat Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat, yang kaya akan tradisi keislaman dan budaya lokal. Pemilihan UMMAT sebagai lokasi acara ini sangatlah tepat, mengingat komitmennya dalam mengembangkan AIK di kalangan akademisi dan masyarakat”, takjubnya.

Ia juga berharap bahwa diskusi dan kegiatan yang berlangsung dalam forum ini tidak hanya akan menghasilkan gagasan dan kebijakan baru, tetapi juga mampu diterapkan secara konkret untuk memajukan AIK sebagai landasan pendidikan dan pembentukan karakter di lingkungan PTMA. “Saya yakin, dari Mataram ini akan muncul berbagai inovasi dan pendekatan baru yang dapat memperkaya praktik AIK di seluruh Indonesia”, tambahnya dengan penuh optimisme.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., Ia menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bukan sekadar komponen kurikulum, melainkan menjadi roh yang harus menjiwai seluruh aspek kehidupan akademik di PTMA. “AIK harus menjadi dasar yang mengarahkan dan memotivasi setiap langkah dalam penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh PTMA”, jelasnya.

Prof. Achmad juga menekankan bahwa AIK memiliki peran strategis dalam membentuk identitas dan karakter lulusan PTMA. Menurutnya, AIK harus terintegrasi dalam seluruh proses pendidikan, mulai dari perencanaan kurikulum hingga pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik. “Kita ingin memastikan bahwa AIK menjadi ruh yang menggerakkan setiap aktivitas di PTMA, sehingga lulusan kita tidak hanya unggul dalam kompetensi akademik, tetapi juga kuat dalam moral dan etika Islam”, tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Achmad berharap bahwa melalui kegiatan ini, PTMA dapat semakin memperkuat komitmennya dalam mengimplementasikan AIK secara lebih holistik dan menyeluruh. “Saya yakin, dengan adanya sinergi antara semua pihak, AIK akan menjadi fondasi yang kokoh bagi seluruh kegiatan akademik dan kemasyarakatan di PTMA, serta menjadi pembeda yang signifikan bagi lulusan kita di tengah persaingan global”, pungkasnya.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., turut menyampaikan terima kasih kepada UMMAT dan para inisiator kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya AIK sebagai roh dan nilai yang menghidupi seluruh aspek pendidikan di PTMA. “Kita ingin AIK menjadi ruh yang menjiwai seluruh gerak akademik, penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat di PTMA”, harapnya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., juga menekankan bahwa Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) harus menjadi napas yang menghidupi setiap lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah. “AIK bukan hanya sekadar mata kuliah, tetapi sebuah prinsip hidup yang harus diinternalisasi oleh seluruh civitas akademika. Melalui forum ini, PT Muhammadiyah Aisyiyah dapat terus mengawal dan memastikan AIK menjadi ciri khas yang melekat pada setiap lulusan, sehingga lulusan PTMA memiliki keunikan tersendiri yang membedakan mereka dari lulusan perguruan tinggi lainnya”, ungkapnya. Dengan demikian, AIK diharapkan dapat menjadi identitas kuat yang tidak hanya dikenal di lingkungan internal Muhammadiyah, tetapi juga diakui secara luas oleh masyarakat.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, terhitung dari 19 s/d 21 Agustus 2024 diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, memperkuat AIK sebagai landasan dalam mengelola persyarikatan Muhammadiyah dan perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (HUMAS UMMAT).

UMMAT SUKSES GELAR PELATIHAN INOVASI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK BAGI MAHASISWA PENERIMA HIBAH P2MW 2024

UMMAT SUKSES GELAR PELATIHAN INOVASI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK BAGI MAHASISWA PENERIMA HIBAH P2MW 2024

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa dengan menyelenggarakan pelatihan inovasi dan pengembangan pemasaran produk. Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024 dan ditujukan khusus bagi mahasiswa yang telah menerima hibah dari program tersebut.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan para mahasiswa dalam mengembangkan dan memasarkan produk wirausaha mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pelatihan praktis yang langsung dapat diimplementasikan dalam usaha yang tengah dijalankan oleh para mahasiswa.

Panitia Penyelenggara, Hamdi, S.HI., L.LM., menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai motor penggerak perekonomian melalui inovasi dan kreativitas yang mereka miliki. “Pelatihan ini adalah salah satu bentuk nyata dukungan UMMAT terhadap pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa. Kami percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat dan semangat yang tinggi, mahasiswa mampu menciptakan produk yang inovatif dan memiliki daya saing di pasar”, ujarnya dengan penuh harap.

“Program P2MW merupakan dukungan konkret pemerintah melalui Kemenristekdikti terhadap pengembangan kewirausahaan bagi generasi muda terutama mahasiswa yang mana mereka diharapkan sebagai penggerak ekonomi terlebih setelah mereka lulus kuliah”, tambahnya.

Fuad Andhika Rahman, S.Pi., M.Sc., seorang narasumber berpengalaman di bidang inovasi dan pemasaran produk, dihadirkan untuk memberikan materi yang komprehensif. Fuad, yang dikenal sebagai pakar dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran, memberikan berbagai wawasan penting kepada para peserta mengenai bagaimana cara menghadirkan produk yang inovatif sekaligus memiliki nilai jual yang tinggi.

Ia menekankan pengembangan produk harus didasarkan pada riset pasar, ideation, prototype, uji coba pasar, dan peluncuran, langkah-langkah ini harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan usaha.

“Mahasiswa perlu memahami bahwa inovasi adalah kunci untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda dari kompetitor. Namun, inovasi saja tidak cukup. Strategi pemasaran yang tepat adalah elemen penting lain yang menentukan sukses tidaknya sebuah produk di pasaran,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa pemahaman mendalam tentang pasar dan perilaku konsumen adalah hal yang tidak bisa diabaikan dalam merancang strategi pemasaran yang efektif.

Ia juga membagikan beberapa studi kasus yang relevan, di mana inovasi dan strategi pemasaran yang efektif telah membawa produk-produk tertentu meraih kesuksesan besar. Melalui studi kasus ini, mahasiswa diajak untuk menganalisis faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan produk tersebut, serta bagaimana mereka bisa mengaplikasikan pembelajaran tersebut dalam bisnis mereka sendiri.

Pelatihan ini tidak hanya diisi dengan pemaparan materi, tetapi juga dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab. Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi, dan mereka menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan banyak wawasan baru yang bermanfaat. Salah satu peserta, Tiara Tim hibah P2MW, mengungkapkan, “Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang pentingnya inovasi dan strategi pemasaran yang efektif. Saya sekarang lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha saya dengan pendekatan yang lebih professional”, ungkapnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapannya agar mahasiswa penerima hibah P2MW dapat terus mengasah keterampilan mereka dan membawa produk-produk inovatif yang mampu bersaing di pasar global. “UMMAT akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik bagi para mahasiswa untuk berkembang. Kami yakin, dengan semangat yang ada, kalian akan mampu menjadi pionir-pionir wirausaha yang sukses”,tutupnya (HUMAS UMMAT).