Mataram, 17 Februari 2025 – Baiq Jannati Luklu’il Maknun, mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), terpilih sebagai salah satu dari 35 peserta yang mengikuti Garuda Nusa Youth Summit (GNYS) Batch 3 . Kegiatan bergengsi ini diadakan di tiga negara ASEAN: Singapura, Malaysia, dan Thailand yang akan berlangsung mulai hari ini 17 Februari hingga 22 Februari 2025 mendatang.
Kegiatan tersebut mengusung tema “From Local to Global: Shaping Future Leaders of Indonesia and ASEAN”, GNYS Batch 3 yang bertujuan untuk memperkenalkan para pemuda Indonesia pada perspektif global serta mempertemukan mereka dengan para pemimpin inspiratif, penggerak perubahan, dan praktisi dari berbagai bidang. Program ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengembangkan potensi diri, membangun jejaring internasional, dan meningkatkan pemahaman mengenai kepemimpinan serta kerja sama internasional.
Baiq Jannati mengungkapkan bahwa perjalanan GNYS Batch 3 bukanlah hal yang mudah. Tantangan utama yang ia hadapi adalah mempersiapkan berbagai hal mulai dari materi untuk konferensi pers , perlengkapan yang dibutuhkan selama perjalanan, hingga membagi waktu dengan penyusunan skripsinya.
“Ini adalah penerbangan internasional pertama saya, dan saya harus berangkat sendiri tanpa siapapun. Jadi, cukup menantang karena saya harus mempersiapkan semuanya sendiri, mulai dari materi, mental, hingga kesiapan fisik,” ujar Baiq Jannati.
Dalam GNYS Batch 3, peserta akan mengikuti delapan kegiatan utama yang dirancang untuk memperkaya wawasan mereka dalam bidang kepemimpinan, critical thinking, dan kerja sama internasional. Program ini menitikberatkan pada pengalaman langsung dan interaksi dengan para ahli serta pemimpin di ASEAN, sehingga membuka peluang lebih besar bagi peserta untuk memahami dinamika global.
Jejak Langkah di ASEAN Selama satu minggu, peserta akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk diskusi panel bersama tokoh inspiratif, kunjungan institusi strategis, serta workshop intensif tentang kepemimpinan dan inovasi. Mereka juga akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan soft skills, seperti komunikasi lintas budaya dan negosiasi internasional.
Di Singapura, peserta akan mengikuti studi kebijakan dan kepemimpinan global, mempelajari bagaimana negara kecil ini berhasil menjadi pusat ekonomi dunia. Di Malaysia, mereka akan mengunjungi lembaga akademik dan bisnis untuk memahami strategi pengembangan industri kreatif dan teknologi. Sementara di Thailand, mereka akan menggali lebih dalam konsep sustainabilitydan ekonomi hijau dalam konteks ASEAN.
Sebagai mahasiswa UMMAT yang berkesempatan untuk mewakili Indonesia di forum internasional ini, Baiq Jannati berharap agar pengalamannya nanti dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani mengambil peluang di kancah global.
“Saya harap dengan mengikuti kegiatan ini, saya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMMAT untuk mulai berani mengepalkan sayap di tingkat global. Jangan takut sendiri, jangan takut gagal. Setidaknya, setiap kegagalan dan rasa takut yang kita hadapi itu sudah menunjukkan bahwa kita telah melangkah lebih jauh dari sebelumnya,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap agar partisipasinya dalam GNYS Batch 3 dapat menjadi momentum bagi kampus untuk semakin mendukung prestasi mahasiswa dan memperluas kolaborasi di tingkat ASEAN.
“Saya berharap ini akan menjadi peluang besar bagi kampus dalam terus mendukung keinginan, langkah, dan pencapaian mahasiswa. Selain itu, semoga dapat mendorong peningkatan kerja sama mahasiswa UMMAT dengan jejaring internasional di ASEAN,” tambahnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, 8 Februari 2025 – Muhammadiyah Boarding School (MBS) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar Pengajian dan Parenting Wali Murid MBS UMMAT. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung pendidikan anak serta menjadi ajang silaturahmi antara wali murid dan pihak sekolah.
Direktur MBS UMMAT, Supratman, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari orang tua. “Di balik kesuksesan MBS UMMAT, ada dukungan dan kolaborasi dari ayah dan bunda. Pendidikan terbaik bukan hanya tentang guru yang mengajar di kelas, tetapi juga bagaimana orang tua ikut serta dalam proses pendidikan anaknya,” ujarnya.
MBS UMMAT memiliki tagline Sekolah Para Juara, yang bukan sekadar slogan, tetapi menjadi visi besar dalam membangun institusi pendidikan yang unggul. “Prestasi siswa bukan hanya milik kepala sekolah atau guru, tetapi juga milik siswa itu sendiri dan orang tua yang berkolaborasi bersama sekolah. Bahkan, prestasi yang diraih anak-anak MBS UMMAT telah mencapai tingkat internasional,” tambahnya. Selain itu, Supratman juga menegaskan bahwa momentum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini menjadi kesempatan bagi MBS untuk terus meningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi siswa dan orang tua.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, MP., menegaskan bahwa UMMAT akan terus mendukung MBS dalam berbagai aspek, termasuk fasilitas dan pengelolaan sekolah. “MBS merupakan bagian dari UMMAT, sehingga kami memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keberlangsungan dan kemajuan sekolah ini. Kami berharap sinergi ini terus terjalin dan dapat dikembangkan melalui berbagai kerja sama strategis ke depan,” ungkapnya. Asmawati juga menyampaikan harapannya agar MBS terus berinovasi dalam program-program pendidikannya serta menjalin kerja sama lebih luas, termasuk kemungkinan penandatanganan MoU dengan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan akademik dan non-akademik MBS.
Kegiatan ini juga menghadirkan Dr. H. Falahuddin, M.Ag., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, sebagai narasumber dalam sesi pengajian. Beliau menyampaikan pentingnya pendidikan anak dalam perspektif Islam, dengan mengutip Surah Al-Ankabut ayat 41 yang dikorelasikan dengan konsep membangun keluarga yang kuat. “Jaga dirimu dan keluargamu. Anak merupakan investasi masa depan yang akan terus mengalirkan kebaikan kepada orang tuanya. Salah satu bentuk investasi terbaik adalah memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak kita,” paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa anak adalah amanah dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Taghabun, sehingga orang tua memiliki kewajiban untuk menjaga dan mendidik mereka dengan baik. “Anak adalah perhiasan dunia, dan pendidikan anak harus dimulai dari keluarga,” tambahnya.
Narasumber kedua, Laelen Hartati, S.Psi., M.Psi., seorang praktisi psikologi dan pendidikan, membahas pentingnya pola asuh dan sinergi antara orang tua dan sekolah dalam pendidikan anak. “Mengapa sinergi orang tua dan sekolah itu sangat penting, karena komunikasi yang baik antara orang tua dan guru akan membantu anak berkembang lebih optimal. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat anak bersosialisasi dan bermain. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan dukungan kepada anak,” jelasnya. Ia menyoroti beberapa bentuk keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, seperti: Berpartisipasi dalam rapat orang tua, seminar, dan acara sekolah; Mengawasi dan membantu anak dalam menyelesaikan tugas sekolah; dan Menjalin komunikasi yang terbuka dengan guru dan pihak sekolah.
Lebih lanjut, Miss Laelen juga menyampaikan bahwa sinergi antara orang tua dan sekolah adalah kunci utama dalam meningkatkan capaian belajar anak. Komunikasi, kolaborasi, dan dukungan emosional sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak,” pungkasnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, 8 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak sejarah dengan mengukuhkan 2.864 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru Tertentu tahun 2025. Prosesi pengukuhan yang berlangsung secara daring ini menjadi momen berharga bagi para peserta yang telah menyelesaikan seluruh tahapan program dengan penuh dedikasi dan semangat.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., secara resmi mengukuhkan para peserta sebagai guru profesional yang berhak menyandang gelar S.Pd., GR. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa lulusan PPG harus menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat serta menjunjung tinggi martabat profesi guru. “Kami berharap para lulusan dapat menjadi agen perubahan di dunia pendidikan dan terus berinovasi dalam pembelajaran,” ujarnya.
Salah satu peserta pengukuhan, Sukmawati, S.Pd., GR., berbagi pengalaman dan kesan selama mengikuti program PPG. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada LPTK UMMAT atas kesempatan serta bimbingan yang diberikan. “Perjalanan ini penuh tantangan, tetapi dengan tekad dan dukungan dari para dosen, kami berhasil melewatinya. Ilmu yang kami peroleh akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan pendidikan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Muhammad Nizaar menyoroti keunggulan FKIP UMMAT yang memiliki 9 program studi, termasuk PPG, dengan akreditasi yang membanggakan. Ia berharap para lulusan dapat menjadi duta promosi bagi kampus di tempat mereka mengabdi. “PPG UMMAT telah menjangkau peserta dari berbagai daerah, seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang kami tawarkan,” tambahnya.
Program PPG Guru Tertentu di UMMAT dirancang untuk mempercepat sertifikasi guru dalam waktu singkat, yakni hanya dua bulan. Selama periode ini, mahasiswa mengikuti berbagai tahapan mulai dari pendaftaran, pengiriman berkas, penyusunan modul ajar, hingga pembuatan video pembelajaran yang dinilai oleh dosen melalui Learning Management System (LMS). “Program ini didesain sesuai kebijakan Dirjen GTK guna memenuhi kebutuhan sertifikasi guru di Indonesia secara lebih efisien,” jelas Dr. Nizaar.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., mengingatkan para lulusan untuk menjaga nama baik almamater. “Sertifikat yang Bapak Ibu peroleh mencantumkan nama Universitas Muhammadiyah Mataram. Kami berharap bapak dan ibu guru dapat mengemban amanah ini dengan baik, menjadi pendidik yang menginspirasi dan dicintai oleh murid-muridnya,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT yang diwakili oleh Sekretaris BPH, Drs. H. Ramli, MM., menekankan pentingnya dedikasi dalam profesi keguruan. “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang membimbing generasi muda untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Keberhasilan seorang murid dalam memahami ilmu pengetahuan tidak terlepas dari peran seorang guru yang berdedikasi,” ujarnya.
Sebagai penutup, Dr. Nizaar menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta PPG yang telah menyelesaikan program dengan penuh perjuangan. “Kami bangga dengan semangat dan dedikasi bapak ibu sekalian dalam menjalani PPG. Semoga ilmu yang diperoleh dapat memberikan manfaat bagi peserta didik dan dunia pendidikan di Indonesia,” tutupnya.
Keberhasilan program PPG UMMAT ini semakin memperkuat posisi universitas sebagai salah satu LPTK terbaik di Indonesia, dengan komitmen tinggi dalam mencetak guru profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan masa kini dan masa depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, 4 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukuhkan kepemimpinan mahasiswa dengan melantik Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) periode 2025-2026. Pelantikan ini mengusung tema Optimalisasi Kepemimpinan Guna Mewujudkan Lembaga Mahasiswa yang Berintegritas, Adaptif, Inklusif Menuju UMMAT yang Unggul . Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pimpinan universitas, Wakil Dekan II Se-Fakultas UMMAT, serta perwakilan dari organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan di Mataram.
Ketua panitia pelantikan menegaskan bahwa tema yang diusung merefleksikan realitas organisasi mahasiswa yang sempat mengalami stagnasi akibat kekosongan kepemimpinan. “Kami berharap dengan kepengurusan yang baru, BEM dan DPM dapat membawa perubahan yang lebih baik serta menjadi motor penggerak bagi mahasiswa UMMAT dalam berbagai aspek akademik dan non-akademik,” ungkapnya.
Ketua DPM terpilih, Aminudin, menyampaikan penghargaan kepada seluruh tamu undangan dan menyoroti pentingnya revitalisasi organisasi mahasiswa. “Di tengah degradasi yang dihadapi organisasi mahasiswa, melalui parlemen Satya Sabha , kita perlu merevitalisasi dan memperbaiki lembaga mahasiswa. Ini adalah tugas kita bersama untuk mengajak seluruh mahasiswa berpartisipasi aktif,” ujarnya. Ia juga menekankan peran DPM sebagai lembaga tertinggi mahasiswa di kampus, yang memiliki komisi pengawasan guna memastikan kinerja serta evaluasi terhadap seluruh lembaga kemahasiswaan agar selaras dengan visi UMMAT yang Unggul .
Sementara itu, Presiden Mahasiswa UMMAT, Supriadin, menyampaikan bahwa momentum pelantikan ini menjadi sejarah penting bagi organisasi mahasiswa. “Keberadaan BEM harus mampu menjaga citra kampus, membangun kegiatan produktif, serta menjadi wadah bagi aspirasi mahasiswa. Melalui Kabinet Sinergi Cipta, kami berikhtiar untuk bersinergi dengan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi kampus lainnya,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa kepengurusan BEM akan terus menjaga komunikasi dengan organisasi kepemudaan (OKP) di Mataram serta memastikan bahwa lembaga ini terbuka bagi seluruh mahasiswa tanpa membedakan latar belakang ras dan suku.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyoroti perjalanan panjang UMMAT yang kini telah menginjak usia 44 tahun dengan berbagai dinamika yang dihadapi. Beliau juga menginformasikan bahwa pada tanggal 24 mendatang, UMMAT akan menjalani visitasi terakhir untuk pendirian Fakultas Kedokteran. Selain itu, beliau mendorong mahasiswa untuk terus meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik baik di tingkat nasional maupun internasional. “Tahun lalu, salah satu mahasiswa kita lolos program IISMA ke Italia. Kita juga berhasil meraih delapan penghargaan dari LLDIKTI Wilayah VIII atas prestasi mahasiswa dalam bidang penelitian dan pengabdian. Oleh karena itu, saya berharap mahasiswa terus meningkatkan prestasinya, terutama melalui lembaga kemahasiswaan,” harapnya.
Pelantikan ini menandai langkah awal bagi kepengurusan baru dalam menjalankan amanah organisasi dan membawa mahasiswa UMMAT ke arah yang lebih progresif. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen kuat, diharapkan BEM dan DPM dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan lingkungan akademik yang inspiratif dan berkualitas.
Dengan semangat kepemimpinan yang baru, diharapkan seluruh elemen mahasiswa dapat berkontribusi lebih aktif dalam membangun atmosfer akademik dan organisasi yang lebih maju, adaptif, serta inklusif di lingkungan kampus (HUMAS UMMAT).
Mataram, 4 Februari 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar acara Create Global Connection yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai Sustainable Development Goals (SDGs). Acara ini menghadirkan berbagai narasumber ternama yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya peran pemuda dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Chairman of Youth SDGs Center, Haziz Hidayat, menekankan bahwa kegiatan ini lahir dari keresahan terhadap rendahnya tingkat pemahaman generasi muda mengenai SDGs. “SDGs bukan hanya tentang program, tetapi juga tentang kemanusiaan (humanity). Kegiatan ini merupakan langkah awal, dan kami akan mengupayakan tindak lanjut untuk terus meningkatkan kesadaran serta keterlibatan pemuda dalam pencapaian SDGs,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UMMAT, Dr. Muhammad Ali, M.Si., turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya SDGs sebagai tanggung jawab moral bersama. “SDGs ini saya lihat sebagai tanggung jawab moral kita, sebagaimana yang tercermin dalam Mars Muhammadiyah yang kita nyanyikan tadi amar ma’ruf nahi munkar. Ini berarti kita harus peduli terhadap lingkungan sekitar kita dengan menebarkan kebaikan, kebermanfaatan untuk semua. Saya berharap lembaga-lembaga kemahasiswaan lebih peduli terhadap SDGs dan mengambil peran aktif dalam pencapaiannya,” pesannya.
Acara ini juga menghadirkan Keynote Speaker dari Gubernur NTB yang diwakili oleh perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga. Dalam materinya, beliau menyoroti potensi pemuda dalam pembangunan, mengacu pada lima domain utama Indeks Pembangunan Pemuda, yaitu: Pendidikan, Kesehatan dan kesejahteraan, Partisipasi dan kepemimpinan, Kesempatan dan lapangan kerja dan Gender dan diskriminasi.
Acara ini juga menghadirkan diskusi yang dipandu oleh moderator Bapak Itrawadi Al Bayani, S.H. Diskusi ini menghadirkan narasumber berpengalaman di bidangnya, di antaranya: Nur Aidah Arifah Tara, Ph.D. (Akademisi NTB), Lia Rosida, M.Dev., St (National Project Administrator-UNDP), dan Supiandi, SE., M.Ec, Dev., QWP (Konsultan Ekonomi dan Bisnis).
Dalam sesi diskusi, para narasumber menyampaikan wawasan mengenai langkah-langkah konkret yang dapat diambil pemuda dalam mengimplementasikan SDGs. Nur Aidah Arifah Tara, Ph.D. menekankan pentingnya peran akademisi dalam memberikan edukasi yang lebih luas tentang SDGs. Lia Rosida, M.Dev., St membahas upaya UNDP dalam mendorong inisiatif pemuda untuk berkontribusi dalam pencapaian SDGs. Sementara itu, Supiandi, SE., M.Ec, Dev., QWP menyoroti pentingnya aspek ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan serta peran pemuda dalam mengembangkan inovasi sosial yang berdampak luas.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai elemen mahasiswa, akademisi, serta organisasi kepemudaan yang turut aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Antusiasme peserta terlihat dari berbagai pertanyaan kritis yang diajukan terkait implementasi SDGs di NTB dan Indonesia secara umum.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap SDGs semakin meningkat, serta mendorong aksi nyata dalam berbagai sektor untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. UMMAT berkomitmen untuk terus mengadakan program-program yang memperkuat jejaring dan kontribusi pemuda dalam pembangunan global (HUMAS UMMAT).
Mataram, 3 Februari 2025 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi melepas mahasiswa peserta Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk observasi dan pengenalan budaya sekolah sebagai bagian dari upaya mempersiapkan calon pendidik yang profesional dan berintegritas.
Pada tahun ini, sebanyak 40 sekolah menjadi lokasi tujuan bagi mahasiswa untuk melakukan PLP I. Sekolah-sekolah tersebut meliputi berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk di antaranya SD Aisyiyah 1 Mataram, SD Aisyiyah 2 Mataram, SD Negeri 4 Bajur Lombok Barat, SD IT Anak Soleh 1 Mataram, SD Muhammadiyah Mataram, SD Negeri 25 Mataram, SD Negeri 1 Cakranegara, SD Negeri 15 Mataram, SD Negeri 38 Mataram, SD Negeri 2 Kuranji Mataram, SD Negeri 26 Mataram, SD Negeri 28 Mataram, SD Negeri 35 Ampenan, SD Negeri 4 Bajur Mataram, SD Negeri 1 Labuapi, SD Negeri 1 Banyumulek, SD Negeri 46 Ampenan, SD Negeri 48 Ampenan, SD Negeri 23 Ampenan, SD IT Anak soleh 2 Mataram, SD Negeri 2 Labuapi, SD Negeri 13 Ampenan, SD Negeri 13 Mataram, SD Negeri 1 Mataram, SD Negeri 2 Mataram, MA Assohwah Al-Islamiyah, MA Nurul Jannah, SMK Negeri 5 Mataram, SMP IT Assohwah Al-Iskamiyah, SMP IT Anak Soleh, SMP Muhammadiyah Mataram, SMP Negeri 11 Mataram, SMP Negeri 13 Mataram, SMP Negeri 1 Labuapi, SMP Negeri 2 Labuapi, SMP Negeri 21 Mataram, SMP Negeri 9 Mataram, SMA Negeri 4 Mataram, SMA Negeri 2 Mataram. Dengan jumlah peserta yang cukup banyak, FKIP UMMAT berupaya memastikan seluruh mahasiswa dapat menjalankan tugasnya dengan optimal dan mendapatkan pengalaman yang berharga.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhamad Nizaar, M.Pd., Si., menyampaikan bahwa kegiatan PLP I ini akan berlangsung selama 15 hari, mulai dari 3 Februari hingga 15 Februari 2025. Sebelum pelepasan, mahasiswa telah mendapatkan pembekalan pada tanggal 30 Januari 2025 untuk memastikan kesiapan mereka dalam menjalani program ini. Beliau juga berpesan kepada mahasiswa agar menjaga sikap selama berada di lingkungan sekolah dan menjunjung tinggi etika sebagai calon pendidik. “Kami berharap para mahasiswa dapat mengamati dan memahami bagaimana suasana sekolah secara langsung, serta menjadikan pengalaman ini sebagai landasan dalam pembentukan karakter dan profesionalisme mereka di dunia pendidikan,” tambahnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut memberikan arahan dan harapan bagi mahasiswa peserta PLP I. Beliau menekankan pentingnya menjaga perilaku yang baik dan menjaga nama baik almamater selama berada di sekolah. “Sebagai calon guru, menjaga etika dan perilaku merupakan hal yang harus dijaga agar perjalanan selama 15 hari ini berjalan dengan lancar dan membawa manfaat bagi semua pihak,” ujarnya. Selain itu, Rektor juga mengapresiasi antusiasme mahasiswa dalam mengikuti program ini dan berharap mereka dapat memberikan kontribusi positif selama berada di sekolah.
Salah satu peserta PLP I, Dian Fadilah, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), mengungkapkan rasa antusiasnya dalam mengikuti program ini. “Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung ke sekolah dan mengamati bagaimana sistem pembelajaran berlangsung. Ini menjadi pengalaman berharga bagi kami sebagai calon pendidik,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan PLP I ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman berharga mengenai dinamika lingkungan sekolah, memahami peran guru secara lebih mendalam, serta membangun hubungan yang baik dengan siswa, guru, dan tenaga kependidikan di sekolah tempat mereka mengabdi sementara waktu. UMMAT terus berkomitmen untuk mencetak calon pendidik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan siap terjun ke dunia pendidikan dengan penuh dedikasi (HUMAS UMMAT).