Mataram, 8 Februari 2025 – Muhammadiyah Boarding School (MBS) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sukses menggelar Pengajian dan Parenting Wali Murid MBS UMMAT. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung pendidikan anak serta menjadi ajang silaturahmi antara wali murid dan pihak sekolah.
Direktur MBS UMMAT, Supratman, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari orang tua. “Di balik kesuksesan MBS UMMAT, ada dukungan dan kolaborasi dari ayah dan bunda. Pendidikan terbaik bukan hanya tentang guru yang mengajar di kelas, tetapi juga bagaimana orang tua ikut serta dalam proses pendidikan anaknya,” ujarnya.
MBS UMMAT memiliki tagline Sekolah Para Juara, yang bukan sekadar slogan, tetapi menjadi visi besar dalam membangun institusi pendidikan yang unggul. “Prestasi siswa bukan hanya milik kepala sekolah atau guru, tetapi juga milik siswa itu sendiri dan orang tua yang berkolaborasi bersama sekolah. Bahkan, prestasi yang diraih anak-anak MBS UMMAT telah mencapai tingkat internasional,” tambahnya. Selain itu, Supratman juga menegaskan bahwa momentum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini menjadi kesempatan bagi MBS untuk terus meningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi siswa dan orang tua.
Rektor UMMAT yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Ir. Asmawati, MP., menegaskan bahwa UMMAT akan terus mendukung MBS dalam berbagai aspek, termasuk fasilitas dan pengelolaan sekolah. “MBS merupakan bagian dari UMMAT, sehingga kami memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keberlangsungan dan kemajuan sekolah ini. Kami berharap sinergi ini terus terjalin dan dapat dikembangkan melalui berbagai kerja sama strategis ke depan,” ungkapnya. Asmawati juga menyampaikan harapannya agar MBS terus berinovasi dalam program-program pendidikannya serta menjalin kerja sama lebih luas, termasuk kemungkinan penandatanganan MoU dengan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan akademik dan non-akademik MBS.
Kegiatan ini juga menghadirkan Dr. H. Falahuddin, M.Ag., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, sebagai narasumber dalam sesi pengajian. Beliau menyampaikan pentingnya pendidikan anak dalam perspektif Islam, dengan mengutip Surah Al-Ankabut ayat 41 yang dikorelasikan dengan konsep membangun keluarga yang kuat. “Jaga dirimu dan keluargamu. Anak merupakan investasi masa depan yang akan terus mengalirkan kebaikan kepada orang tuanya. Salah satu bentuk investasi terbaik adalah memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak kita,” paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa anak adalah amanah dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Taghabun, sehingga orang tua memiliki kewajiban untuk menjaga dan mendidik mereka dengan baik. “Anak adalah perhiasan dunia, dan pendidikan anak harus dimulai dari keluarga,” tambahnya.
Narasumber kedua, Laelen Hartati, S.Psi., M.Psi., seorang praktisi psikologi dan pendidikan, membahas pentingnya pola asuh dan sinergi antara orang tua dan sekolah dalam pendidikan anak. “Mengapa sinergi orang tua dan sekolah itu sangat penting, karena komunikasi yang baik antara orang tua dan guru akan membantu anak berkembang lebih optimal. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat anak bersosialisasi dan bermain. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan dukungan kepada anak,” jelasnya. Ia menyoroti beberapa bentuk keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, seperti: Berpartisipasi dalam rapat orang tua, seminar, dan acara sekolah; Mengawasi dan membantu anak dalam menyelesaikan tugas sekolah; dan Menjalin komunikasi yang terbuka dengan guru dan pihak sekolah.
Lebih lanjut, Miss Laelen juga menyampaikan bahwa sinergi antara orang tua dan sekolah adalah kunci utama dalam meningkatkan capaian belajar anak. Komunikasi, kolaborasi, dan dukungan emosional sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak,” pungkasnya (HUMAS UMMAT).
Mataram, 8 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mencetak sejarah dengan mengukuhkan 2.864 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru Tertentu tahun 2025. Prosesi pengukuhan yang berlangsung secara daring ini menjadi momen berharga bagi para peserta yang telah menyelesaikan seluruh tahapan program dengan penuh dedikasi dan semangat.
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., secara resmi mengukuhkan para peserta sebagai guru profesional yang berhak menyandang gelar S.Pd., GR. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa lulusan PPG harus menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat serta menjunjung tinggi martabat profesi guru. “Kami berharap para lulusan dapat menjadi agen perubahan di dunia pendidikan dan terus berinovasi dalam pembelajaran,” ujarnya.
Salah satu peserta pengukuhan, Sukmawati, S.Pd., GR., berbagi pengalaman dan kesan selama mengikuti program PPG. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada LPTK UMMAT atas kesempatan serta bimbingan yang diberikan. “Perjalanan ini penuh tantangan, tetapi dengan tekad dan dukungan dari para dosen, kami berhasil melewatinya. Ilmu yang kami peroleh akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan pendidikan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Muhammad Nizaar menyoroti keunggulan FKIP UMMAT yang memiliki 9 program studi, termasuk PPG, dengan akreditasi yang membanggakan. Ia berharap para lulusan dapat menjadi duta promosi bagi kampus di tempat mereka mengabdi. “PPG UMMAT telah menjangkau peserta dari berbagai daerah, seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang kami tawarkan,” tambahnya.
Program PPG Guru Tertentu di UMMAT dirancang untuk mempercepat sertifikasi guru dalam waktu singkat, yakni hanya dua bulan. Selama periode ini, mahasiswa mengikuti berbagai tahapan mulai dari pendaftaran, pengiriman berkas, penyusunan modul ajar, hingga pembuatan video pembelajaran yang dinilai oleh dosen melalui Learning Management System (LMS). “Program ini didesain sesuai kebijakan Dirjen GTK guna memenuhi kebutuhan sertifikasi guru di Indonesia secara lebih efisien,” jelas Dr. Nizaar.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., mengingatkan para lulusan untuk menjaga nama baik almamater. “Sertifikat yang Bapak Ibu peroleh mencantumkan nama Universitas Muhammadiyah Mataram. Kami berharap bapak dan ibu guru dapat mengemban amanah ini dengan baik, menjadi pendidik yang menginspirasi dan dicintai oleh murid-muridnya,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMMAT yang diwakili oleh Sekretaris BPH, Drs. H. Ramli, MM., menekankan pentingnya dedikasi dalam profesi keguruan. “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang membimbing generasi muda untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Keberhasilan seorang murid dalam memahami ilmu pengetahuan tidak terlepas dari peran seorang guru yang berdedikasi,” ujarnya.
Sebagai penutup, Dr. Nizaar menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta PPG yang telah menyelesaikan program dengan penuh perjuangan. “Kami bangga dengan semangat dan dedikasi bapak ibu sekalian dalam menjalani PPG. Semoga ilmu yang diperoleh dapat memberikan manfaat bagi peserta didik dan dunia pendidikan di Indonesia,” tutupnya.
Keberhasilan program PPG UMMAT ini semakin memperkuat posisi universitas sebagai salah satu LPTK terbaik di Indonesia, dengan komitmen tinggi dalam mencetak guru profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan masa kini dan masa depan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Organisasi Otonom Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Mataram (ORTOM TS UMMAT) kembali mencatat sejarah melalui pelaksanaan Rektor CUP IV UMMAT. Kejuaraan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Desember 2024, ini berhasil menarik perhatian lebih dari 600 peserta dari berbagai wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti Bima, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Kegiatan ini berlangsung meriah dengan semangat kompetisi dan persaudaraan yang tinggi (31/12).
Ketua Tapak Suci UMMAT, Ahsanul Fauzan, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kejuaraan Rektor Cup yang keempat ini. Ia berharap kegiatan ini bisa mempererat silaturahmi warga Muhammadiyah NTB, khususnya anggota Tapak Suci. “Kejuaraan ini menjadi momen tahunan untuk kita bersilaturahmi dan terus menjalin hubungan yang lebih erat antaranggota Tapak Suci di NTB. Semoga acara ini dapat terus berlanjut,” ujar Ahsanul.
Pencak silat, yang merupakan warisan budaya Indonesia, mengandung nilai-nilai positif seperti sportivitas, saling menghargai, rendah hati, rasa percaya diri, ketahanan mental, keuletan, kewaspadaan diri, cinta tanah air, serta kesehatan dan kebugaran. Menurut Ahsanul, pencak silat tidak hanya memperkuat fisik, tetapi juga membentuk karakter bangsa yang tangguh dan berbudi luhur. “Dengan iman dan akhlak, saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak, saya menjadi lemah,” tegasnya.
Pembina Ortom Tapak Suci Putra UMMAT, Muhammad Fahmy Robbaani, M.Sos., memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan kegiatan ini. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., atas dukungannya yang tiada henti. “Dengan jumlah panitia yang relatif sedikit, mereka berhasil mengorganisir acara sebesar ini. Tidak mudah menangani 636 peserta, tetapi panitia mampu mengatasinya. Kami berharap kejuaraan ini terus berlanjut, bahkan hingga Rektor Cup yang ke-100 sekalipun,” tutur Fahmy.
Wakil Rektor IV, Dr. H. Zaenuddin, M.Pd.I., turut menyampaikan penghargaan atas terlaksananya kejuaraan ini. “Rektor Cup IV ini adalah wujud nyata komitmen UMMAT dalam mendukung perkembangan olahraga bela diri di kalangan mahasiswa. Saya sangat bangga dengan antusiasme peserta dan dedikasi panitia yang telah bekerja keras,” ungkapnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., juga menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan Tapak Suci UMMAT menyelenggarakan acara ini. “Saya merasa sangat bangga melihat keberhasilan Tapak Suci UMMAT menyelenggarakan Rektor Cup IV dengan skala yang begitu besar. Semoga kejuaraan ini dapat terus berlanjut dan melahirkan atlet-atlet muda yang berprestasi hingga tingkat nasional,” ujarnya.
Kejuaraan Rektor Cup IV UMMAT tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga bela diri, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan persaudaraan antaranggota Tapak Suci se-NTB. Dengan berbagai kategori yang dipertandingkan, acara ini diharapkan mampu mencetak bibit-bibit atlet profesional yang dapat membawa nama baik NTB hingga ke kancah nasional.
Para peserta menunjukkan semangat yang luar biasa selama pertandingan, dengan mempertontonkan teknik bela diri yang memukau. Atmosfer keakraban pun terlihat di sela-sela pertandingan, memperkuat ikatan persaudaraan antar peserta. Kejuaraan ini juga menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara seni bela diri, pembinaan atlet, dan penguatan tali silaturahmi.
“Melihat kesuksesan tahun ini, kami optimis bahwa kejuaraan ini akan terus menjadi ajang yang dinantikan oleh seluruh anggota Tapak Suci. Kami berharap dukungan dari universitas dan elemen lainnya tetap mengalir agar acara ini dapat terus berlanjut dengan lebih baik lagi,” tutup Muhammad Fahmy Robbaani.
Kejuaraan Rektor Cup IV UMMAT menjadi simbol semangat dan kebersamaan, serta memperkuat eksistensi Tapak Suci UMMAT di dunia olahraga bela diri. Dengan antusiasme yang terus berkobar, Tapak Suci UMMAT siap membawa seni bela diri ke tingkat yang lebih tinggi (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali mengukir sejarah dengan meraih enam penghargaan bergengsi pada ajang AWARD LLDIKTI Wilayah VIII, yang digelar pada 20 Desember 2024. Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas dedikasi dan kerja keras UMMAT dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, baik di level regional maupun nasional (23/12).
Berikut adalah enam penghargaan yang berhasil diraih UMMAT, yakni (1). Perguruan Tinggi Swasta dengan Pencapaian Guru Besar Tahun 2024, yang menunjukkan komitmen UMMAT dalam mendukung peningkatan kualitas akademik dan profesionalisme para dosennya; (2). Partisipan Anugerah Kerjasama Diktisaintek Tahun 2024, sebagai apresiasi atas kontribusi UMMAT dalam pengembangan inovasi dan teknologi; (3). Perguruan Tinggi Swasta dengan Partisipasi Terbanyak II dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2024, yang mencerminkan dukungan UMMAT terhadap pengembangan organisasi mahasiswa; (4). Perguruan Tinggi Swasta Partisipan Terbanyak dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Insentif Tahun 2024, yang menegaskan komitmen UMMAT dalam membina kreativitas dan inovasi mahasiswa; (5). Perguruan Tinggi Swasta dengan Partisipasi Terbanyak II dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 8 Bidang Tahun 2024, yang memperkuat posisi UMMAT sebagai kampus yang memprioritaskan kegiatan kreatif mahasiswa (6). Perguruan Tinggi Swasta dengan Pendanaan Hibah Penelitian Fundamental Regular Terbanyak Tahun 2024, sebagai pengakuan atas dedikasi UMMAT dalam mendukung penelitian berkualitas.
Wakil Rektor I UMMAT, Dr. Harry Irawan Johary, S. Hut., M. Si., mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang telah diraih. “Ini adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademika UMMAT. Penghargaan ini merupakan refleksi dari upaya kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan,” ujarnya.
Namun, Dr. Harry juga mengingatkan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru. “Kita masih berada di level menengah dalam Wilayah VIII. Masih banyak PTS di wilayah Bali yang lebih unggul, dan ini menjadi cerminan bahwa kita harus bekerja lebih keras lagi. Mulai sekarang, kita harus bergerak bersama untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UMMAT,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM untuk menghadapi persaingan ke depan. “Saya yakin dengan potensi SDM yang kita miliki, kita bisa mencapai hasil yang lebih baik. Namun, kita juga harus terus waspada, karena PTS lain di NTB juga terus berkembang. Ini adalah momentum untuk introspeksi dan memperkuat strategi akademik ke depan,” tambahnya.
Keberhasilan UMMAT dalam meraih penghargaan ini tidak terlepas dari komitmen kampus dalam mendukung inovasi dan kolaborasi. Salah satu program yang menjadi unggulan adalah keterlibatan aktif dalam program PKM dan PPK Ormawa, yang bertujuan untuk membangun kapasitas mahasiswa dalam berorganisasi, berkreativitas, dan berinovasi.
Selain itu, UMMAT juga menunjukkan komitmennya dalam bidang penelitian dengan menjadi salah satu penerima pendanaan hibah penelitian fundamental terbanyak. Hal ini menunjukkan bahwa UMMAT tidak hanya fokus pada pengembangan mahasiswa, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan.
Sebagai bagian dari langkah strategis ke depan, Dr. Harry menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan institusi dan target akademik dosen. “Kebijakan yang kita buat harus terfokus pada pencapaian tujuan yang jelas. Peningkatan jumlah guru besar dan kualitas penelitian harus menjadi prioritas bersama,” jelasnya.
Dengan penghargaan yang telah diraih, UMMAT optimis untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya, tidak hanya di NTB, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional.
“Prestasi ini adalah milik kita bersama. Mari kita jadikan ini sebagai motivasi untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutup Dr. Harry.
Penghargaan dari LLDIKTI Wilayah VIII ini menjadi bukti nyata bahwa UMMAT adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan dan inovasi di dunia pendidikan (HUMAS UMMAT).
Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan keunggulan mahasiswanya di tingkat nasional. Dalam Kompetisi Canva Tingkat Nasional yang digelar oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ifan Setiawan dan Supratman Jayadi, mahasiswa semester tujuh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi PPKn, berhasil mengukir prestasi gemilang (20/12).
Ifan Setiawan mencatatkan namanya sebagai Juara 1 di empat kategori sekaligus, yaitu Motion Video, Media Promosi, Watercolor Painting, dan Digital Painting, serta Juara 2 pada kategori Canvatar. Sementara itu, Supratman Jayadi membawa pulang tiga penghargaan dalam lomba desain Canva Batch 4, yakni sebagai Juara 2, Juara 3, dan Harapan 3.
Ifan Setiawan, mahasiswa asal Dompu, mengungkapkan bahwa perjalanannya menuju juara penuh dengan tantangan. Selain menghadapi lebih dari 200 peserta berbakat dari berbagai universitas di Indonesia, Ifan harus mengatasi kendala teknis dan tekanan waktu.
“Setiap desain yang saya buat harus memenuhi kriteria penilaian juri, yang sering kali memerlukan proses trial and error. Tekanan waktu dan koneksi internet yang tidak stabil menjadi hambatan tersendiri. Namun, saya selalu percaya bahwa tantangan adalah peluang untuk belajar dan berkembang,” tutur Ifan.
Dengan tekad yang kuat, Ifan mampu mengungguli peserta lain dan membuktikan kualitasnya. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan nama UMMAT di kancah nasional.
Sedangkan Supratman Jayadi, mahasiswa asal Bajur, Labuapi, turut menorehkan prestasi di ajang yang sama. Dalam lomba desain Canva Batch 4 yang diikuti lebih dari 500 peserta, Supratman menghadapi tantangan besar, termasuk menjaga fokus selama kompetisi daring berlangsung selama dua pekan.
“Meskipun kesulitan fokus karena lomba berlangsung online, saya tetap berusaha maksimal dalam setiap desain yang saya buat. Kompetisi ini memberi saya pengalaman berharga untuk terus meningkatkan kualitas karya,” ujarnya.
Prestasi Ifan dan Supratman mendapat apresiasi besar dari pihak kampus. Dr. Muhammad Nizaar, M.Si., Dekan FKIP UMMAT, menyatakan bahwa kompetensi digital adalah kebutuhan utama di era pendidikan modern.
“Di zaman sekarang, guru tidak hanya harus cakap dalam mengajar, tetapi juga harus menguasai teknologi digital untuk mendukung pembelajaran. Saya berharap mahasiswa UMMAT semakin banyak berpartisipasi dalam lomba-lomba digital, karena keterampilan ini sangat penting untuk dunia kerja,” kata Dr. Nizaar.
Selain itu, Ifan dan Supratman memiliki harapan besar untuk mahasiswa dan kampus. Ifan berharap UMMAT terus menjadi tempat pengembangan diri mahasiswa, tidak hanya secara akademik tetapi juga secara personal. “Saya berharap setiap mahasiswa UMMAT dapat mengasah potensi terbaiknya dan siap bersaing di dunia kerja yang kompetitif,” ungkapnya.
Senada dengan Ifan, Supratman berharap kampus lebih memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keahlian di bidang masing-masing. “Semoga UMMAT terus mendukung mahasiswa agar dapat berkembang sesuai potensinya,” tambahnya.
Kompetisi ini juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus meningkatkan keterampilan digital. Sebagai ajang yang menuntut kreativitas tinggi dengan penggunaan aplikasi Canva, lomba ini membuktikan bahwa teknologi bisa dimanfaatkan secara optimal untuk berkarya.
Ifan dan Supratman menjadi contoh nyata bahwa semangat juang dan dedikasi dapat membawa hasil luar biasa. Prestasi mereka diharapkan dapat memotivasi mahasiswa UMMAT lainnya untuk terus berinovasi dan berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional (HUMAS UMMAT).
Mataram, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan, yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan menjadi guru profesional, kembali mencatatkan momen bersejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) secara resmi mengukuhkan 117 mahasiswa PPG, terdiri dari 56 lulusan PPG Gelombang 2 Tahun 2023 dan 61 lulusan PPG Gelombang 1 Tahun 2024. Acara ini berlangsung dengan hikmat di hotel Aston, disaksikan oleh para pimpinan universitas, pimpinan fakultas, dosen, guru pamong, serta admin IT PPG (18/12).
Dekan FKIP UMMAT, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si., memberikan pesan mendalam kepada para lulusan agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, terus mengembangkan keterampilan, dan senantiasa menghargai jasa para dosen serta guru yang telah membimbing mereka selama proses pendidikan.
“Saya berharap para lulusan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, meningkatkan keterampilan diri, hingga tidak melupakan jasa para dosen dan guru yang telah mengajari,” ujarnya.
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., juga menyampaikan harapannya kepada para lulusan. Beliau menekankan pentingnya kontribusi dalam membangun bangsa melalui sektor pendidikan. Ia mengajak para lulusan untuk memanfaatkan peluang seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagai langkah awal untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Saya berharap semoga lulusan ini bisa mengikuti PPPK hingga lulus, dan semoga lulusan ini mampu menyesuaikan diri dimanapun ditempatkan,” ungkapnya.
Selain itu, beliau juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam keberhasilan program PPG ini, termasuk tim dosen, guru pamong, dan admin IT, yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mendukung proses belajar mengajar.
Acara pengukuhan ini tidak hanya menjadi puncak perjalanan akademik bagi para mahasiswa, tetapi juga momen yang menandai kesiapan mereka untuk mengemban tugas sebagai pendidik yang profesional. Para lulusan langsung menerima sertifikat pendidik, sebagai tanda bahwa mereka telah memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Salah satu lulusan, Rudy Siswamdi, S.Pd., Gr., mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Pengalaman belajar di PPG telah memberikan saya banyak pelajaran berharga. Saya merasa lebih siap untuk mengajar dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak didik saya di masa depan,” ujarnya penuh semangat.
Para lulusan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen dan guru pamong yang telah membimbing mereka selama ini. Suasana haru terlihat ketika salah satu mahasiswa mewakili rekan-rekannya memberikan pidato perpisahan, mengenang perjalanan yang penuh perjuangan dan pembelajaran selama mengikuti program PPG.
Dengan pengukuhan ini, FKIP UMMAT kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak tenaga pendidik yang unggul, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan di era globalisasi. Semoga para lulusan dapat terus menginspirasi dan menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa (HUMAS UMMAT).