MATARAM – Fenomena maraknya berbagai kasus disharmoni dalam memaknai keberagaman (agama, ras, suku, dan budaya) baik dalam skala lokal maupun nasional, merupakan gejala sosial yang berdampak fatal dalam keberlangsungan hidup bangsa dan negara. Fenomena-fenomena tersebut bukan muncul secara instan melainkan dipicu oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Terjadinya nilai degradasi nilai kebhinekaan dalam diri masyarakat menjadi salah satu penyebabnya.
Oleh karena itu kondisi ini perlu upaya antisipasi melalui berbagai strategi-strategi efektif salah satunya melalui kuliah umum yang melibatkan pejabat pemerintah yang berkompeten di bidangnya. Pola ini mulai dilakukan oleh Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Mataram yang bekerjasama dengan Kepala Kepolisian Daerah dan Danrem 162/Wira Bhakti NTB menggelar kuliah umum dengan tema “Merajut Toleransi dalam Kebhinekaan” pada hari Kamis, 20 Januari 2022. Kegiatan ini berlangsung di Aula H. Anwar Ikraman UMMAT yang diikuti oleh 100 peserta meliputi seluruh dosen dan mahasiswa program magister (S-2) yaitu Magister Hukum dan Magister Ilmu Lingkungan. Selain itu pembicara atau pemateri dalam kuliah umum ini menghadirkan Kapolda NTB yang diwakilkan oleh Direktur Binmas, Kombes Pol. Dessy Ismail, SIK., dan Danrem 162/WB diwakilkan oleh Kasiter Kasrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Inf Budi Rahmawan.
Dalam sambutan Direktur Program Pascasarjana, Dr. Lukman, M.Pd., mengatakan bahwa tujuan dari kuliah umum ini untuk meningkatkan pemahaman dan peran mahasiswa pascasarjana dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus sebagai sarana penguatan karakter keindonesiaan kepada generasi penerus bangsa, sarana sosialisasi nilai-nilai kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan membangun kemitraan yang baik antara pihak pemerintahan dan lingkungan pendidikan.
“Sengaja kita ingin berkolaborasi dan mengangkat tema ini karena kolaborasi itu sangat penting, bagaimana kita merajut toleransi dalam kebhinekaan itu. Oleh karena itu didalam kegiatan ini saya berharap seluruh peserta bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih dari pemateri kita hari ini”, tuturnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd., yang juga hadir memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut mengatakan tema yang diambil adalah merajut toleransi dalam kebhinekaan, maka hal ini penting karena akhir-akhir ini tentang kebhinekaan kita. Bhineka Tunggal Ika menjadi salah satu dari empat pilar bangsa, selain Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
“Kenapa kebhinekaan ini penting? Terutama dengan hadirnya media sosial sekarang bisa memecah belah persaudaraan diantara kita sesama bangsa. Karena sekarang kita hidup berbangsa dan bernegara itu tidak kita melihat agamanya apa, sukunya apa, bahasanya apa, itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu kita diberi wawasan, maka kita mengundang pihak kepolisian TNI Polri, bagaimana membina wawasan kebangsaan kepada anak-anak bangsa ini. Kalau dalam hidup beragama kita melaksanakan sesuai keyakinan kita masing-masing, maka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita tidak melihat agama, suku, dan bahasa.”, jelasnya.
Di akhir pidatonya Rektor UMMAT berharap pada kuliah umum dalam rangka membangun kebersamaan di negara yang berbhineka Tunggal Ika, semoga bisa menambah wawasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan wawasan nusantara, NKRI, kebhinekaan dari pemateri/pembicara yang berkompeten dibidangnya.
Selanjutanya kuliah umum tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pemateri atau pembicara yang berasal dari Kapolda NTB yang diwakilkan oleh Direktur Binmas, Kombes Pol. Dessy Ismail, SIK., dan Danrem 162/WB yang diwakilkan oleh Kasiter Kasrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Inf. Budi Rahmawan. (Humas UMMAT)