Mataram, 28 April 2025Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dengan bangga gelar kuliah pakar bertajuk Urban Design for Waterfront City, yang mengangkat studi kasus Kota Tua Ampenan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan wawasan mendalam tentang perancangan kota berbasis kawasan pesisir, yang mengedepankan aspek keberlanjutan, pelestarian sejarah, serta pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan. Kuliah pakar ini menghadirkan narasumber terkemuka, di antaranya Rene Huls dari PUM International Netherlands, Djamila Marni Sandid dari University of Houte Ecole Francisco Ferrer, Belgia, serta H.M. Ramadhani, M.Si, Kepala Bappeda Kota Mataram.

Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi pemerintah dan organisasi terkait, termasuk Bappeda NTB, Dinas Pariwisata NTB, dan Brida NTB, yang turut serta memberikan kontribusi dalam mendiskusikan konsep pengembangan kota tua Ampenan. Sebagai salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang tinggi, Ampenan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya memelihara identitasnya sebagai kota tua, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Ketua Panitia Kegiatan, Ardi Yuniarman,S.T., M.Sc., menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya perencanaan urban yang terintegrasi dan berbasis sejarah, terutama di kawasan Ampenan yang kaya akan nilai-nilai budaya. “Urbanisasi menjadi tolak ukur bagi perkembangan sebuah kota. Kota Ampenan sebagai bagian dari sejarah kota Mataram memiliki peran penting dalam mencerminkan perjalanan waktu. Sebagai warisan budaya, Ampenan harus dijaga dengan baik, dan kita semua berperan aktif dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dan mengedepankan pariwisata. Mari kita sama-sama menjaga dan melestarikan kota tua Ampenan agar tetap menjadi warisan berharga yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya dengan semangat.

Dekan Fakultas Teknik UMMAT, Dr. H. Aji Syailendra Ubaidillah,S.T.,M.Sc., juga menambahkan pandangannya mengenai karakteristik Kota Tua Ampenan yang memiliki keragaman etnis yang unik. “Kota tua Ampenan bukan hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga memiliki keragaman etnis yang meliputi Cina, Arab, dan lainnya. Keberagaman ini merupakan kekayaan budaya yang harus kita jaga dan kembangkan. Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, mengingat para narasumber yang hadir berasal dari kalangan profesional dengan pengalaman yang luas di Eropa, dan mereka memiliki wawasan yang sangat penting untuk perkembangan urbanisasi di kawasan Ampenan,” ungkap H. Aji Salaendra.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, M.A., memberikan sambutan hangat dan apresiasi terhadap kegiatan ini. Beliau berharap melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, akan tercipta suatu perencanaan urban yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. “Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam pengembangan urbanisasi di kawasan Ampenan. Kami berharap agar Bappeda Kota Mataram dan UMMAT dapat terus melanjutkan kerjasama ini dalam rangka mewujudkan perencanaan kota yang tidak hanya berfokus pada modernisasi, tetapi juga menjaga kelestarian sejarah dan budaya. Urban Design for Waterfront City di Ampenan ini dapat menjadi model pengembangan kota berkelanjutan yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan,” jelas Rektor.

H.M. Ramadhani, M.Si, Kepala Bappeda Kota Mataram, juga mengungkapkan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung pengembangan kawasan Ampenan. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap ide-ide yang berkembang dari kuliah pakar ini dapat diimplementasikan dalam perencanaan pembangunan Kota Ampenan ke depan. Peran aktif masyarakat dan akademisi sangat diperlukan untuk menjaga dan memajukan kawasan ini sebagai bagian dari identitas dan potensi pariwisata Mataram,” ujarnya.

Kuliah pakar ini menjadi bagian dari upaya UMMAT dalam mendukung pengembangan kawasan Ampenan sebagai kawasan wisata yang menarik, berkelanjutan, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dengan kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan Ampenan dapat berkembang menjadi kota yang tidak hanya ramah wisatawan, tetapi juga mempertahankan identitas budaya dan sejarah yang dimilikinya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi proyek pengembangan lebih lanjut dan memberikan inspirasi bagi para profesional di bidang perencanaan kota untuk terus menciptakan solusi desain yang inovatif dan berbasis pada kebutuhan serta karakteristik lokal (HUMAS UMMAT).