Mataram — Provinsi NTB kembali dipilih menjadi pusat Latihan Integritas Taruna Wreda Nusantara (Latsitarda) Nusantara XLII tahun 2022. Terpilihnya NTB sebagai pusat kegiatan Latsitarda yang digelar pada bulan Mei 2022 kali ini merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, NTB juga pernah jadi tuan rumah Latsitarda pada tahun 2012 lalu dan pada tahun 1995 silam.
Universitas Muhammadiyah Mataram berkesempatan untuk menerima kunjungan silaturrahim dari perwakilan para peserta Latsitarda 2022, pada hari Selasa, 7 Juni 2022. Kegiatan silaturrahim dengan seluruh civitas akademika UMMAT berlangsung di Auditorium H Anwar Ikraman.
Rektor UMMAT Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd pada saat memberikan sambutan mengucapkan banyak terimakasih karena telah memilih kampus UMMAT sebagai tempat bertukar informasi dan pengalaman antara mahasiswa Akpol, Akmil, IPDN dan mahasiswa UMMAT.


“Jadi mahasiswa UMMAT bisa mendapatkan informasi karena teman-temannya yang ikut Latsitarda ini rata-rata sudah akan selesai kuliahnya dan akan menjadi sarjana. Kalau di Tentara itu ada Sarjana Terapan Pertahanan, di Kepolisian ada Sarjana Terapan Kepolisian kemudian di IPDN Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan. Pengalaman-pengalaman ini akan diceritakan oleh teman-teman yang ikut latsitarda kepada kita semua untuk diambil pelajarannya terutama adalah kedisiplinannya yang luar biasa”, ungkapnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan kunci dari keberhasilan itu adalah kedisiplinan, misalnya disiplin dalam mengatur waktu serta disiplin dalam berbagai hal. Oleh sebab itu kedisiplinan sangat berpengaruh besar dalam meraih prestasi.
Pada kesempatan yang sama perwakilan dari Latsitarda Nusantara Kapten Infanteri Zazuli juga turut serta memberikan kata sambutan. Beliau mengatakan Latsitarda merupakan kegiatan integrasi yang dilaksanakan setahun sekali pada akhir pendidikan oleh taruna tingkat IV (akhir) Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Akademi Kepolisian, sebelum mereka dilantik menjadi seorang perwira TNI dan Polri oleh Presiden Republik Indonesia.
“Terimakasih kepada Rektor dan Universitas Muhammadiyah Mataram yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk bersilaturahmi. Rangkaian kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan taruna Akmil, Akpol, AAU, AL, dan Praja IPDN dalam rangka melengkapi program pendidikannya. Harapannya kedepan dengan melaksanakan kegiatan bersilaturahmi, bersosialisai dan lain-lain, pada saat nanti terjun ke dunia nyata itu akan terjalin kerjasama yang baik,” ujarnya.


Latsitarda diimplementasikan dalam bentuk kegiatan karya bakti, diantaranya perbaikan rumah ibadah, perbaikan fasilitas umum, pembersihan saluran air, pengaspalan jalan, dan penghijauan serta perbaikan rumah tidak layak huni.
Selain itu, para peserta juga melaksanakan riset sosial, penyuluhan tentang kesehatan, bahaya narkoba, pencegahan covid-19, pembekalan tentang nilai-nilai kejuangan dan wawasan kejuangan serta kegiatan positif lainnya yang akan dilaksanakan di beberapa wilayah di provinsi NTB.
Pada pelaksanaan Latsitarda Nusantara tahun ini tema yang diangkat adalah “Latsitarda Nusantara XLII/2022 Menuju NTB Gemilang”. Latsitarda Nusantara akan berlangsung dari tanggal 14 Mei s.d. 11 Juni 2022 di wilayah pulau Lombok, yang diikuti oleh 1197 orang, terdiri dari 229 pendukung (Pengasuh & Pelatih, Dosen pembimbing, dan Pendukung dari Akademi TNI) dan Taruna Akmil 287, AAL 106, AAU 108, Akpol 246, 100 Praja IPDN serta 100 Mahasiswa dari wilayah NTB. Sedangkan daerah sasaran pelaksanaan Latsitarda meliputi Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat. (Humas UMMAT)

Mataram – Universitas Muhammadiyah Mataram menggelar Kuliah Umum bersama Prof E Aminuddin Azis. M.A, Ph.D, dengan tema “Arah Baru Politik Bahasa”, yang berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman UMMAT, pada hari Kamis 16 Juni 2022. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara tiga prodi yang ada di FKIP yaitu Prodi Bhasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PGSG. Adapun peserta kuliah umum yaitu para dosen dan mahasiswa yang ada di lingkup UMMAT.


Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. H. Arsyad Abd. Gani, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan, kuliah umum kebahasaan ini sangat penting untuk diberikan kepada civitas akademika UMMAT khususnya di FKIP sebagai bekal utama dalam menyiapkan calon pendidik yang mempunyai keterampilan berbahasa serta untuk mengemban amanah mulia di tengah masyarakat dalam mendidik generasi bangsa.
“Dalam membimbing skripsi mahasiswa yang paling banyak masalah adalah persoalan bahasa dan mengatur tata Bahasa. Saya melihat mahasiswa masih banyak kelemahan walaupun substansinya benar tetapi dalam penempatan bahasa yang masih saja ditemukan, sehingga saya sering meminta teman-teman dosen bahasa untuk benar-benar memberikan kuliah khusus tentang penulisan ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar”, ujarnya.


Bahasa tidak hanya dikaji dalam kerangka aspek disipliner tetapi secara majemuk, juga memberikan ruang kepada pengkajian multidisiplin bahkan indisiplin ilmu. Hubungan bahasa dan masyarakat menjadi kajian menarik untuk memberikan deskripsi keterkaitan antara aspek kebahasaan, sosiologi bahkan politik. Kajian kebahasaan sosiolinguistik untuk membedah diplomasi kebahasaan tampaknya tak sampai menyentuh kerangka staretegi interaksi dan interelasi yang berkaitan dengan negara. Sementara itu kajian sosial politik berada dalam ruang lingkup mata rantai politik dan masyarakat serta struktur politik tanpa melibatkan aspek linguistik, oleh karena itu untuk membedah arah baru politik bahasa perlu pendekatan baru agar dapat mengupas berbagai fenomena terkait diplomasi kebahasaan tersebut.
“Semoga kuliah umum ini, kita sebagai civitas akademika di lingkungan UMMAT dapat memahami berbagai fenomena kebahasaan dalam ruang lingkup kajian mata rantai arah baru politik bahasa dan dapat kita implementasikan dalam pengajaran dan pendidikan Bahasa Indonesia diperguruan tinggi, artinya tidak hanya berbicara di prodi Bahasa Indonesia atau FKIP tetapi persoalan kebahasaan menjadi kewajiban kita untuk memahami dengan baik di seluruh fakultas. Karena terakhir mereka akan membuat laporan penulisan karya ilmiah,” harap beliau di akhir pidato sambutannya.


Sementara itu dalam kesempatan yang sama, dosen prodi Bahasa Indonesia Dr. Irma Setiawan, M.Pd., mengatakan tema dalam kuliah umum ini sangat menarik yaitu “Arah Baru Politik Bahasa”.
“Jadi kita jangan hanya berbicara tentang politik praktis saja, akan tetapi politik dalam pengkajian terhadap bahasa dan aspek penunjangnya yang tentunya menjadi bentuk aktualisasi bidang keilmuan bahasa. Oleh karena itu kuliah umum ini sangat penting untuk membuka wawasan kita terkait arah baru politik bahasa,” imbuhnya.
Selanjutnya kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemberian materi Kuliah Umum oleh Prof E Aminuddin Azis. M.A, Ph.D, yang merupakan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (Humas UMMAT)