MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA, DOSEN DAN MAHASISWA UMMAT  REVITALISASI GERABAH BANYUMULEK DENGAN INOVASI DAN TEKNOLOGI BERSAMA

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terus memperkuat dedikasinya terhadap pengabdian masyarakat dengan mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program terdepan yang saat ini sedang berjalan adalah revitalisasi industri gerabah tradisional Desa Banyumulek melalui pendekatan inovatif dengan teknologi dan strategi manajemen modern. Program yang berjudul “Implementasi Mesin Putar Otomatis, Diversifikasi Produk Berbasis Limbah Kresek, dan Sistem Manajemen untuk Peningkatan Produktivitas Gerabah” ini, berhasil mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (18/09/2024).

Program ini bermitra dengan Kelompok Industri Rumah Tangga (IRT) Muhajirin di Desa Banyumulek, Lombok Barat, yang selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan gerabah di Nusa Tenggara Barat. Dengan durasi pelaksanaan empat bulan, dari Juni hingga September 2024, program ini berfokus pada upaya revitalisasi produksi gerabah lokal yang sempat terpuruk akibat dampak gempa tahun 2018 dan pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Tiga dosen UMMAT, Novi Yanti Sandra Dewi, Muliatiningsih, dan Muanah, memimpin program ini dengan penuh komitmen, dibantu oleh mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) UMMAT. Para mahasiswa tersebut terlibat aktif dalam proses pendampingan kepada para pengrajin, sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek yang diusung oleh MBKM. Dengan terlibat langsung di lapangan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis dalam mengaplikasikan ilmu mereka untuk mendukung masyarakat.

Ketua tim pengabdian, Novi Yanti Sandra Dewi, menjelaskan tujuan besar dari program ini. “Kami berkomitmen untuk menciptakan transformasi ekonomi yang berkelanjutan bagi mitra IRT Muhajirin. Melalui mesin putar otomatis, kami harap produksi gerabah akan lebih efisien dan berkualitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai bahan dekorasi baru, kami berharap dapat menghadirkan produk yang lebih kreatif dan ramah lingkungan, yang tentunya memiliki daya tarik lebih di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.

Selain teknologi mesin putar otomatis, program ini juga menitikberatkan pada penguatan aspek manajemen dan pemasaran. Melalui pelatihan manajemen keuangan berbasis digital, kelompok mitra diharapkan mampu mengelola keuangan dengan lebih baik dan transparan. Pemasaran produk juga tidak lagi hanya bergantung pada metode konvensional, melainkan akan diarahkan pada platform e-commerce dan media sosial, yang memungkinkan produk gerabah Banyumulek menjangkau pasar yang lebih luas.

Menurut salah satu dosen pendamping, Muliatiningsih, diversifikasi produk gerabah berbasis limbah kresek merupakan salah satu inovasi penting dalam program ini. “Dengan memanfaatkan limbah kresek sebagai elemen dekorasi pada gerabah, kami dapat menciptakan produk yang lebih unik dan memiliki nilai tambah tinggi. Ini tidak hanya memberi dampak ekonomi positif bagi pengrajin, tetapi juga turut mendukung pengurangan limbah plastik di lingkungan,” jelasnya.

Mahasiswa yang terlibat dalam program ini juga merasakan manfaat besar dari pengalaman belajar di lapangan. Mereka tidak hanya belajar tentang penerapan teknologi dan manajemen, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin. “Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami sebagai mahasiswa. Melalui kegiatan ini, kami bisa belajar banyak hal yang tidak hanya sebatas teori, tetapi juga bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata,” ungkap salah satu mahasiswa peserta, Ari Wibowo.

Program revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya besar UMMAT untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, diharapkan gerabah Banyumulek dapat kembali berjaya di pasar nasional maupun internasional, dan pada saat yang sama, memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.

Selain meningkatkan perekonomian mitra, program ini juga menjadi sarana penting bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar berbasis proyek, yang sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Kami sangat senang bisa terlibat dalam program ini. Tidak hanya membantu masyarakat, tetapi kami juga mendapatkan pengalaman berharga yang tentunya sangat relevan dengan pembelajaran kami di kampus,” ujar Muanah, salah satu dosen pembimbing.

Sebagai salah satu desa wisata unggulan di Lombok Barat, Banyumulek memiliki potensi besar untuk kembali bersinar di kancah industri kerajinan nasional. Dengan implementasi teknologi, diversifikasi produk, dan penguatan manajemen keuangan berbasis digital, program ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat untuk mengembalikan kejayaan gerabah Banyumulek yang sempat meredup.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas lokal, diharapkan akan terus memperkuat program ini. Kerja sama yang solid antara dunia akademik dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing, tetapi juga bagaimana sinergi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak yang nyata dan bermakna.

Dengan semangat Merdeka Belajar, Merdeka Berkarya, UMMAT terus berupaya menghadirkan program-program pengabdian yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam memberdayakan sektor-sektor yang berpotensi besar namun membutuhkan sentuhan teknologi dan manajemen modern (HUMAS UMMAT).

UMMAT SUKSES SELENGGARAKAN RAKERNAS ASDIP PTKI DAN KONFERENSI INTERNASIONAL, PENGUATAN FONDASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

UMMAT SUKSES SELENGGARAKAN RAKERNAS ASDIP PTKI DAN KONFERENSI INTERNASIONAL, PENGUATAN FONDASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) berhasil menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (ASDIP PTKI) dan konferensi internasional bertajuk “Strengthening the Foundation of Library and Information Science” pada 13-15 September 2024 di Hotel Jayakarta, Lombok. Acara ini dihadiri oleh para ahli dan praktisi ilmu perpustakaan dari berbagai penjuru Indonesia serta internasional, menjadikannya salah satu perhelatan bergengsi di bidang ilmu perpustakaan tahun ini.

Gubernur NTB yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, H. Amir Anwar, M.Pd., membuka kegiatan dan menyampaikan mengenai pentingnya peran pustakawan dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Menurutnya, profesi pustakawan harus terus diperkuat melalui jalur pendidikan dan pengembangan kompetensi. “Pustakawan bukan hanya pengelola buku, tapi penjaga garda depan literasi dan pengetahuan. Pemerintah sangat mendukung adanya peningkatan formasi pustakawan yang berasal dari alumni program studi Ilmu Perpustakaan,” ucapnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya Rakernas dan konferensi internasional ini. Ia menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud kontribusi nyata UMMAT dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang perpustakaan. “Kami bangga menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat ilmu perpustakaan di Indonesia. Semoga hasil dari pertemuan ini bisa berdampak positif bagi dunia perpustakaan di masa depan,” ungkapnya.

Konferensi internasional ini menghadirkan narasumber ternama, antara lain Prof. Dr. Sulistyo Basuki, yang merupakan pakar perpustakaan Indonesia, Prof. Ts. Dr. Roziya Abu dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, serta Putu Laxman Pendit, Ph.D., seorang akademisi sekaligus Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dan Sekretaris Museum Seni Indonesia di Melbourne, Australia.

Tema konferensi “Strengthening the Foundation of Library and Information Science” menjadi fokus utama dalam pembahasan para akademisi dan praktisi. Mereka menekankan pentingnya membangun dasar-dasar ilmu perpustakaan yang kuat untuk menghadapi tantangan era digital. Prof. Dr. Nurdin Laugu, M.A., Ketua ASDIP PTKI, mengungkapkan bahwa penguatan fondasi ilmu perpustakaan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa lulusan program studi perpustakaan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Pustakawan saat ini tidak hanya berurusan dengan buku fisik, tapi juga harus mampu mengelola informasi digital dan teknologi perpustakaan yang terus berkembang. Oleh karena itu, kami mendorong adanya formasi pustakawan dari alumni program studi perpustakaan yang kompeten,” katanya.

Selama konferensi, berbagai topik dibahas, mulai dari perkembangan perpustakaan digital, peran pustakawan dalam pendidikan, hingga bagaimana perpustakaan dapat menjadi pusat sumber daya informasi yang inklusif bagi masyarakat. Para narasumber juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarnegara dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi.

Salah satu hasil penting dari Rakernas ini adalah sejumlah rekomendasi yang diajukan oleh tim perumus, yang terdiri dari para ahli perpustakaan terkemuka, di antaranya Prof. Dr. Nurdin Laugu, M.A., Dr. Ismaya, S.IP., M.IP., Dr. Eni Amalia, M.Ag., Dr. Ida Farida, M.Lib., Dr. Tafrikhuddin, S.Ag., M.Pd., Nazarudin Musa, M.LIS., Ph.D., Dr. Ade Abdul Haq, M.Hum., dan Dr. Wiji Suwarno, M.Hum.

Rekomendasi tersebut antara lain:

1. Penghapusan jalur impassing untuk pengangkatan pustakawan di tingkat nasional maupun daerah, guna memastikan pustakawan yang diangkat memiliki kualifikasi akademik yang tepat.

2. Mendorong pembentukan formasi pustakawan dari alumni prodi Ilmu Perpustakaan atau program studi terkait, seperti Ilmu Perpustakaan dan Informasi atau Ilmu Perpustakaan Islam.

3. Penyelenggaraan pendidikan profesi pustakawan oleh pemerintah, sebagaimana profesi lain seperti dokter dan pengacara, untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pustakawan.

4. Pelatihan teknis perpustakaan yang diselenggarakan diharapkan tidak hanya untuk menjadikan kepala perpustakaan, tetapi lebih untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membantu pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.

Rekomendasi-rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi pengembangan profesi pustakawan di Indonesia dan memastikan bahwa pustakawan di masa depan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan global.

Konferensi ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang perpustakaan. Prof. Ts. Dr. Roziya Abu dari UiTM Malaysia mengungkapkan bahwa perpustakaan di era digital memerlukan dukungan lintas negara, terutama dalam pengembangan teknologi dan manajemen informasi. “Kami berharap melalui kerja sama ini, kita dapat saling belajar dan berbagi inovasi dalam bidang perpustakaan, sehingga mampu menjawab tantangan global,” ungkapnya.

Selain itu, Putu Laxman Pendit, Ph.D., juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perpustakaan dan museum dalam menjaga warisan budaya melalui informasi digital. “Perpustakaan dan museum memiliki peran penting dalam melestarikan pengetahuan dan budaya. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa membuka akses informasi yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.

Dengan berakhirnya Rakernas ASDIP PTKI dan konferensi internasional ini, diharapkan para peserta dapat membawa pulang wawasan baru serta gagasan segar untuk terus mengembangkan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan di era digital. UMMAT sebagai tuan rumah pun berhasil mengukuhkan dirinya sebagai pusat pendidikan dan inovasi di kawasan Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menjajaki kerjasama dengan British Embassy. Pertemuan penting ini dihadiri oleh Rektor UMMAT dan pimpinan, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, Professor dari University of Nottingham, juga Regional Outreach Manager NTB, Aula Pertemuan (09/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyatakan rasa terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh pihak Kedutaan Besar Inggris. Ia  menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat. “Kami berharap kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa dan staf pengajar UMMAT untuk berpartisipasi dalam program-program internasional yang akan memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing global,” ujarnya penuh dedikasi.

Juliana Richter, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, menyampaikan bahwa British Embassy fokus pada penguatan hubungan bilateral Kedutaan dengan Indonesia melalui kemitraan kolaboratif dengan para pemangku kepentingan regional, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Sebagai universitas terkemuka di NTB, UMMAT merupakan mitra strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara Inggris dan NTB dalam bidang penelitian dan pendidikan.

Juliana juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya British Embassy untuk mendekatkan diri dengan pemangku kepentingan di daerah, dengan tujuan membangun kerjasama yang berkelanjutan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. “Kami percaya bahwa melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan peluang baru untuk pendidikan dan penelitian yang akan bermanfaat bagi kedua negara”, tambahnya.

Professor University of Nottingham Dr. Bagus Muljadi menjelaskan, “Kami sangat antusias untuk berbagi informasi mengenai International Science Partnership Fund dan Chevening Scholarships. Program-program ini dirancang untuk mendukung penelitian ilmiah yang inovatif dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Inggris”, jelasnya.

“Kami melihat potensi besar dalam kerjasama ini, khususnya dalam hal pengembangan proyek-proyek penelitian bersama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan adanya sinergi antara UMMAT dan University of Nottingham, kami optimis bahwa kita dapat mencapai terobosan-terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk penguatan program waste management, green energy, dan program-prgram sustainability lainnya”, tambahnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum., menyampaikan, “Kerjasama ini merupakan tonggak penting bagi UMMAT dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat posisi kami sebagai universitas yang unggul di tingkat global, ini akan menambah mitra internasional UMMAT dari wilayah Eropa. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga riset terkemuka di dunia”, imbuhnya.

Ia juga menekankan bahwa kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan UMMAT secara institusional, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa dan staf pengajar, termasuk masyarakat NTB pada khususnya. “Melalui program-program seperti Chevening Scholarships, mahasiswa dan alumni kami akan mendapatkan kesempatan untuk belajar di Inggris, yang tidak hanya akan memperkaya pengalaman akademis mereka tetapi juga membuka pintu bagi peluang karir yang lebih luas di masa depan”, ungkapnya.

Selain membahas potensi kolaborasi akademik, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk mendiskusikan berbagai isu strategis terkait pendidikan tinggi dan penelitian, termasuk upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan dan teknologi. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjajaki berbagai bentuk kerjasama yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

Indrajitu Slot Indrajitu Slot Gacor Indrajitu Slot https://jepa.ub.ac.id/pages/indrajitu-slot/ https://industria.ub.ac.id/pages/indrajitu/ https://industria.ub.ac.id/ https://v2.api.uniku.ac.id/indrajitu/ https://mawartoto.web.melawikab.go.id/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/ayambet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/sateslot/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/megaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nagaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nasgorbet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/bimatoto/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/burungbet/ https://iaibali.or.id/ayambet/ https://iaibali.or.id/indrajitu/ https://iaibali.or.id/sateslot/ https://iaibali.or.id/megaforwin/