UMMAT SUKSES GELAR PELATIHAN INOVASI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK BAGI MAHASISWA PENERIMA HIBAH P2MW 2024

UMMAT SUKSES GELAR PELATIHAN INOVASI DAN PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK BAGI MAHASISWA PENERIMA HIBAH P2MW 2024

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa dengan menyelenggarakan pelatihan inovasi dan pengembangan pemasaran produk. Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024 dan ditujukan khusus bagi mahasiswa yang telah menerima hibah dari program tersebut.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan para mahasiswa dalam mengembangkan dan memasarkan produk wirausaha mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pelatihan praktis yang langsung dapat diimplementasikan dalam usaha yang tengah dijalankan oleh para mahasiswa.

Panitia Penyelenggara, Hamdi, S.HI., L.LM., menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai motor penggerak perekonomian melalui inovasi dan kreativitas yang mereka miliki. “Pelatihan ini adalah salah satu bentuk nyata dukungan UMMAT terhadap pengembangan wirausaha di kalangan mahasiswa. Kami percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat dan semangat yang tinggi, mahasiswa mampu menciptakan produk yang inovatif dan memiliki daya saing di pasar”, ujarnya dengan penuh harap.

“Program P2MW merupakan dukungan konkret pemerintah melalui Kemenristekdikti terhadap pengembangan kewirausahaan bagi generasi muda terutama mahasiswa yang mana mereka diharapkan sebagai penggerak ekonomi terlebih setelah mereka lulus kuliah”, tambahnya.

Fuad Andhika Rahman, S.Pi., M.Sc., seorang narasumber berpengalaman di bidang inovasi dan pemasaran produk, dihadirkan untuk memberikan materi yang komprehensif. Fuad, yang dikenal sebagai pakar dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran, memberikan berbagai wawasan penting kepada para peserta mengenai bagaimana cara menghadirkan produk yang inovatif sekaligus memiliki nilai jual yang tinggi.

Ia menekankan pengembangan produk harus didasarkan pada riset pasar, ideation, prototype, uji coba pasar, dan peluncuran, langkah-langkah ini harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan usaha.

“Mahasiswa perlu memahami bahwa inovasi adalah kunci untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda dari kompetitor. Namun, inovasi saja tidak cukup. Strategi pemasaran yang tepat adalah elemen penting lain yang menentukan sukses tidaknya sebuah produk di pasaran,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa pemahaman mendalam tentang pasar dan perilaku konsumen adalah hal yang tidak bisa diabaikan dalam merancang strategi pemasaran yang efektif.

Ia juga membagikan beberapa studi kasus yang relevan, di mana inovasi dan strategi pemasaran yang efektif telah membawa produk-produk tertentu meraih kesuksesan besar. Melalui studi kasus ini, mahasiswa diajak untuk menganalisis faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan produk tersebut, serta bagaimana mereka bisa mengaplikasikan pembelajaran tersebut dalam bisnis mereka sendiri.

Pelatihan ini tidak hanya diisi dengan pemaparan materi, tetapi juga dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab. Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi, dan mereka menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan banyak wawasan baru yang bermanfaat. Salah satu peserta, Tiara Tim hibah P2MW, mengungkapkan, “Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang pentingnya inovasi dan strategi pemasaran yang efektif. Saya sekarang lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha saya dengan pendekatan yang lebih professional”, ungkapnya.

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan harapannya agar mahasiswa penerima hibah P2MW dapat terus mengasah keterampilan mereka dan membawa produk-produk inovatif yang mampu bersaing di pasar global. “UMMAT akan terus mendukung dan memberikan fasilitas terbaik bagi para mahasiswa untuk berkembang. Kami yakin, dengan semangat yang ada, kalian akan mampu menjadi pionir-pionir wirausaha yang sukses”,tutupnya (HUMAS UMMAT).

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

UMMAT BUKA PELUANG STUDI LANJUT KE INGGRIS BAGI MAHASISWA DENGAN MANGGANDENG BRITISH EMBASSY

Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), menjajaki kerjasama dengan British Embassy. Pertemuan penting ini dihadiri oleh Rektor UMMAT dan pimpinan, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, Professor dari University of Nottingham, juga Regional Outreach Manager NTB, Aula Pertemuan (09/08/2024).

Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA., menyatakan rasa terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh pihak Kedutaan Besar Inggris. Ia  menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat. “Kami berharap kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa dan staf pengajar UMMAT untuk berpartisipasi dalam program-program internasional yang akan memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing global,” ujarnya penuh dedikasi.

Juliana Richter, Deputy Head of Second Cities at the British Embassy in Jakarta, menyampaikan bahwa British Embassy fokus pada penguatan hubungan bilateral Kedutaan dengan Indonesia melalui kemitraan kolaboratif dengan para pemangku kepentingan regional, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Sebagai universitas terkemuka di NTB, UMMAT merupakan mitra strategis untuk meningkatkan kolaborasi antara Inggris dan NTB dalam bidang penelitian dan pendidikan.

Juliana juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya British Embassy untuk mendekatkan diri dengan pemangku kepentingan di daerah, dengan tujuan membangun kerjasama yang berkelanjutan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. “Kami percaya bahwa melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan peluang baru untuk pendidikan dan penelitian yang akan bermanfaat bagi kedua negara”, tambahnya.

Professor University of Nottingham Dr. Bagus Muljadi menjelaskan, “Kami sangat antusias untuk berbagi informasi mengenai International Science Partnership Fund dan Chevening Scholarships. Program-program ini dirancang untuk mendukung penelitian ilmiah yang inovatif dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Inggris”, jelasnya.

“Kami melihat potensi besar dalam kerjasama ini, khususnya dalam hal pengembangan proyek-proyek penelitian bersama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan adanya sinergi antara UMMAT dan University of Nottingham, kami optimis bahwa kita dapat mencapai terobosan-terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk penguatan program waste management, green energy, dan program-prgram sustainability lainnya”, tambahnya.

Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama UMMAT, Asbah, M.Hum., menyampaikan, “Kerjasama ini merupakan tonggak penting bagi UMMAT dalam memperluas jaringan internasional dan memperkuat posisi kami sebagai universitas yang unggul di tingkat global, ini akan menambah mitra internasional UMMAT dari wilayah Eropa. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga riset terkemuka di dunia”, imbuhnya.

Ia juga menekankan bahwa kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan UMMAT secara institusional, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa dan staf pengajar, termasuk masyarakat NTB pada khususnya. “Melalui program-program seperti Chevening Scholarships, mahasiswa dan alumni kami akan mendapatkan kesempatan untuk belajar di Inggris, yang tidak hanya akan memperkaya pengalaman akademis mereka tetapi juga membuka pintu bagi peluang karir yang lebih luas di masa depan”, ungkapnya.

Selain membahas potensi kolaborasi akademik, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk mendiskusikan berbagai isu strategis terkait pendidikan tinggi dan penelitian, termasuk upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan dan teknologi. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjajaki berbagai bentuk kerjasama yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (HUMAS UMMAT).

MEMBANGUN INDONESIA MULAI DARI DESA (REFLEKSI 79 TAHUN KEMERDEKAAN)

MEMBANGUN INDONESIA MULAI DARI DESA (REFLEKSI 79 TAHUN KEMERDEKAAN)

Di usia 79 tahun kemerdekaan, Indonesia telah mencapai berbagai kemajuan, namun tantangan pembangunan masih menyisakan pekerjaan rumah besar, terutama di desa-desa. Desa sebagai entitas terkecil dalam struktur pemerintahan memiliki peran krusial dalam menggerakkan roda pembangunan nasional. Saatnya refleksi kemerdekaan ini menjadi momentum untuk mendorong pembangunan Indonesia yang lebih merata dengan fokus dimulai dari desa. Membangun desa berarti membangun fondasi yang kuat bagi kemajuan bangsa, memastikan setiap sudut negeri menikmati hasil kemerdekaan yang sesungguhnya.

Peran Desa dalam Pembangunan Nasional

Desa memiliki peran fundamental dalam pembangunan nasional, berfungsi sebagai fondasi yang menopang struktur sosial dan ekonomi Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah memberikan perhatian lebih pada desa melalui kebijakan Dana Desa yang dimulai pada tahun 2015. Program ini dirancang untuk mempercepat pembangunan di desa-desa dengan alokasi dana langsung dari APBN. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, pada tahun 2023, Dana Desa telah mencapai lebih dari Rp 400 triliun, yang dialokasikan untuk lebih dari 74.000 desa di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan komitmen negara untuk mendorong pembangunan dari bawah, memastikan bahwa desa-desa tidak tertinggal dalam proses pembangunan nasional.

Selain itu, desa-desa yang kuat dan mandiri dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa desa telah berhasil mengembangkan potensi lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang mencakup sektor-sektor seperti pertanian, pariwisata, dan kerajinan tangan. Misalnya, Desa Ponggok di Jawa Tengah telah mengembangkan BUMDes berbasis pariwisata yang menghasilkan pendapatan miliaran rupiah per tahun, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pusat-pusat urban. Dengan potensi yang ada, pembangunan yang dimulai dari desa tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan ketahanan ekonomi nasional yang lebih merata dan inklusif.

Mengembangkan Potensi Lokal

Meskipun desa memiliki potensi lokal yang besar, berbagai tantangan masih menghambat pengembangan tersebut, sehingga banyak desa belum mampu memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur dasar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 30% desa di Indonesia masih memiliki akses jalan yang buruk, terutama di wilayah terpencil. Keterbatasan infrastruktur ini tidak hanya menyulitkan distribusi hasil pertanian dan produk lokal, tetapi juga menghambat akses ke pasar yang lebih luas. Hal ini mengakibatkan potensi ekonomi desa yang seharusnya bisa dioptimalkan menjadi terbatas, sehingga desa-desa tersebut tetap terjebak dalam siklus kemiskinan.

Selain masalah infrastruktur, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa juga menjadi tantangan signifikan. Data dari BPS menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di desa masih jauh tertinggal dibandingkan dengan di kota, dengan rata-rata lama sekolah hanya mencapai 7,7 tahun pada 2023. Rendahnya tingkat pendidikan ini berdampak pada kemampuan masyarakat desa dalam mengelola dan mengembangkan potensi lokal. Misalnya, banyak desa yang memiliki sumber daya alam melimpah namun belum mampu mengolahnya menjadi produk yang bernilai tambah tinggi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis. Keterbatasan ini semakin diperparah oleh minimnya akses terhadap teknologi dan informasi, yang seharusnya bisa menjadi alat untuk mendorong inovasi di desa.

Kemerdekaan sejati

Sebagai fondasi utama pembangunan nasional, desa memegang peran kunci dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan merata. Meskipun desa memiliki potensi besar, tantangan seperti infrastruktur yang terbatas, rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan sulitnya akses pembiayaan serta pasar menghambat pengembangan potensi lokalnya. Namun, dengan komitmen bersama untuk mengatasi tantangan-tantangan ini melalui kebijakan yang tepat, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal, desa-desa di Indonesia dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Membangun Indonesia dimulai dari desa bukan sekadar slogan, melainkan sebuah langkah strategis untuk memastikan kemerdekaan yang sejati dirasakan oleh seluruh rakyat hingga pelosok negeri.

Penulis:

Ibrahim Ali

Pakar Desa Universitas Muhammadiyah Mataram

Indrajitu Slot Indrajitu Slot Gacor Indrajitu https://jepa.ub.ac.id/pages/indrajitu-slot/ https://industria.ub.ac.id/pages/indrajitu/ https://industria.ub.ac.id/ https://v2.api.uniku.ac.id/indrajitu/ https://mawartoto.web.melawikab.go.id/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/ayambet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/sateslot/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/megaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nagaforwin/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/nasgorbet/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/bimatoto/ https://mfwgroup.web.melawikab.go.id/burungbet/ https://iaibali.or.id/ayambet/ https://iaibali.or.id/indrajitu/ https://iaibali.or.id/sateslot/ https://iaibali.or.id/megaforwin/ https://iaibali.or.id/ups/ https://kesimancarecenter.com/